Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T16:33:46ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-03-04T02:25:05Z2019-03-08T06:21:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12254This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122542015-03-04T02:25:05ZMENUNJUKKAN SIFAT SIFAT AFFINITAS PERSPEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM CABRIMisalkan s suatu garis dalam bidang (Euclides), α menyatakan suatu besaran sudut , dan μ suatu bilangan real yang tidak sama dengan nol, affinitas perspektif φ (s, α, μ ) didefinisikan sebagai suatu pemetaan dalam R2 yang memenuhi : (1). garis-garis yang menghubungkan titik-titik yang berpasangan membuat sudut α dengan garis s, (2). Untuk setiap pasang titik P dan P’ yang bersesuaian dipenuhi : **'PPPP = μ, dengan P* adalah titik potong PP’ dengan s. Garis s disebut sumbu affinitas, α disebut sudut affinitas, dan μ disebut faktor skala. Affinitas perspektif antara lain mempunyai sifat-sifat : (1) merupakan transformasi, (2). Merupakan kolineasi, (3). Tidak mengubah kesejajaran, (4). Tidak mengubah perbandingan, (5). Perbandingan luas poligon dengan bayangannya adalah 1 : μ. . (6) titik invarian nya adalah titik-titik pada sumbu affinitas (7). Garis invarian nya adalah sumbu affinitas dan garis-garis yang membuat sudut α dengan sumbu affinitas /garis-garis yang sejajar arah affinitas. Sifat-sifat affinitas perspektif ini dapat ditunjukkan secara visual dengan lukisan / gambar. Saat ini papan tulis hitam dengan menggunakan kapur sudah jarang ditemui, terutama di kota-kota , karena sudah diganti dengan white board. Hal ini menyebabkan lukisan-lukisan geometri sulit dibuat. Salah satu penyelesaiannya adalah dengan menggunakan komputer program CABRI. Justru dengan program ini lukisan/visualisasi lebih jelas, dan akurat.- Sugiyono2015-03-04T02:25:05Z2019-03-08T06:20:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12217This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122172015-03-04T02:25:05ZPREDIKSI DATA HILANG MENGGUNAKAN NEURAL NETWORKFakta menunjukkan bahwa tidak semua data di lapangan merupakan data yang
lengkap, sering kita jumpai adanya data yang hilang (missing data). Dalam penelitian
ini, neural network (NN) dipilih sebagai metode untuk prediksi data hilang. NN adalah
suatu sistem proses informasi yang mempunyai karakteristik tampilan seperti pada
jaringan syaraf biologis. Dalam penerapannya NN mengandung sejumlah parameter
(bobot) yang terbatas. Jumlah parameter yang optimal tergantung pada penentuan
kombinasi yang tepat antara jumlah variabel input dan jumlah unit pada lapisan hidden.
Untuk menentukan jumlah unit pada lapisan hidden didasarkan pada kriteria informasi
MSE.
Data yang digunakan berupa data lengkap, IHK periode Januari 2002 sampai
dengan Januari 2007 (terdapat sebanyak 61 data). Data dieliminasi secara random
sebanyak 5%, 10%, 15% dan 20% sebagai data hilang. Untuk prediksi data hilang
dengan NN dilakukan pelatihan dari sebanyak 55 data pertama dikurangi banyaknya
data hilang sehingga diperoleh model dengan bobot-bobot tertentu. Model ini
selanjutnya akan digunakan untuk prediksi data hilang. Dari 5 data terakhir akan
diketahui tingkat kebenaran NN dalam prediksi data IHK.
Lebih lanjut, penulis membandingkan metode NN dengan metode yang lain,
yaitu substitusi mean dan mean dua data terdekat. Kesimpulan yang diperoleh adalah
metode NN memberikan MSE paling kecil dibandingkan dengan metode lain (mean dan
mean dua data terdekat), dalam hal prediksi 5 data terakhir dari data IHK yang
digunakan.Sulandari WinitaPalgunadi Yohanes Sarngadi2015-03-04T02:25:05Z2019-03-08T06:21:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12250This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122502015-03-04T02:25:05ZHUBUNGAN ANTARA ORDER DERIVATIF-FαDARI FUNGSI :fF→ DENGAN DIMENSI-γ DARI HIMPUNAN FRAKTAL FKurva-kurva kontinu tetapi mempunyai struktur yang tidak teratur (fraktal) seperti fungsi anak tangga Lebesgue-Cantor (fungsi singular Lebesgue-Cantor) dimana fungsi ini tidak terdiferensial hampir dimana-mana, sehingga fungsi ini bukan merupakan solusi dari persamaan diferensial biasa. Sebagai konsekuensinya, kalkulus biasa tidak dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan fungsi ini . Sehingga perlunya dikonstruksikan suatu derivatif dalam hal ini derivatif-Fα,yang dapat bekerja pada suatu himpunan fraktal. Dalam makalah ini dibahas hubungan antara order derivatif-Fα fungsi :fF→ dengan dimensi-γ dari himpunan fraktal F. Dengan menggunakan sifat-sifat derivatif-Fα dan dimensi-γ, dapat dibuktikan bahwa dimensi-γ himpunan perfek-α F sama dengan order derivatif fungsi :fF→ terhadap derivatif -Fα.Wibowo Supriyadi2015-03-04T02:25:05Z2019-03-09T07:46:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12284This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122842015-03-04T02:25:05ZPENGEMBANGAN BOARD GAME MATEMATIKA DI SD NEGERI WADASARI, KABUPATEN SERANGMatematika adalah satu mata pelajaran yang dianggap sulit bahkan oleh sebagian pelajar dianggap menakutkan. Demikian itu terjadi karena adanya rasa takut akan matematika yang mendekam dalam fikiran (Buxton, 1984:1). Rasa takut ini terjadi dikarenakan adanya Mind in Chaos (Buxton, 1984:85), yaitu suatu kesan negatif yang dibiarkan terjadi sejak mereka masih kecil, yang pada akhirnya hingga dewasa kesan negatif tersebut, yang menyatakan bahwa matematika itu sulit dan menakutkan tetap tertanam. Salah satu saran yang diajukan untuk mengatasinya adalah melalui permainan dan pengalaman menarik lain yang terkait dengan matematika. Metode penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan atau R & D (Research and Development). Dengan mendapat bantuan expert judgement dari: 1).Dr. Budi Koestoro (Program Magister Pendidikan UNILA), 2).Drs. Edi Prajitno, M.Pd (FMIPA UNY) dan 3).Drs. Yuyu Yuhana, M.Si (FKIP Untirta) dengan percobaan lapangan di SDN Wadasari, Kabupaten Serang, Propinsi Banten. Hasil penelitian adalah board game matematika yang menyajikan permainan dan pengalaman menarik terkait dengan matematika bagi siswa sekolah dasar.Fathurrohman MamanNindiasari HepsiRahayu Ilmiyati2015-03-04T02:25:04Z2019-03-08T06:19:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12214This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122142015-03-04T02:25:04ZPEMILIHAN UJI TERBAIK NON-PARAMETRIK UNTUK DUA SAMPEL BEBAS MENGGUNAKAN METODE SIMULASITelah tersedia beberapa statistik uji non-parametrik, seperti uji Cramer-von Mises, uji Kolmogorov-Smirnov, uji Wilcoxon, uji peringkat baru yang dapat digunakan untuk menentukan apakah dua sampel bebas berasal dari populasi yang sama atau tidak. Secara analitik keempat uji tersebut tidak dapat dibandingkan , namun demikian dalam makalah ini secara simulasi dapat dibandingkan dalam rangka untuk mencari uji terbaik diantara uji-uji tersebut. Berdasarkan hasil simulasi menunjukkan bahwa uji peringkat baru mempunyai kepekaan tertinggi didalam menolak Ho bila ternyata Ho salah. Ini berarti uji peringkat baru merupakan uji terbaik diantara uji-uji tersebut.- Sugiyanto2015-03-04T02:25:04Z2019-03-08T06:20:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12233This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122332015-03-04T02:25:04ZKOMBINASI FUNGSI TRANSFER DAN WAVELET UNTUK DISKRIMINASI SINYAL ULF GEOMAGNETMakalah ini membahas suatu pendekatan fungsi transfer antar-stasion yang dikombinasikan dengan transformasi wavelet. Kegunaan kombinasi kedua metode ini adalah untuk memisahkan sinyal ULF geomagnet dari nois yang ditimbulkan oleh sumber eksternal (ionosfer) dan lainnya, dalam arti mampu mengeliminasi nois pulsa magnet yang berasal dari interaksi matahari-bumi dan nois buatan yaitu dari kenderaan bermotor dan pabrik. Selain itu kontribusi dari kedua metode di atas juga dapat digunakan pada data-data yang berindikasi anomali perubahan geomagnet terkait dengan aktivitas kerak bumi.Maspupu John2015-03-04T02:25:04Z2019-03-08T06:21:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12247This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122472015-03-04T02:25:04ZSISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL DENGAN NILAIEIGEN DAN VEKTOREIGEN MULTIPLISITAS TIGA ATAU LEBIHPembelajaran sistem persamaan diferensial didukung alat bantu berupa software MAPLE merupakan suatu alternative pendekatan yang layak dikembangkan, mengingat cakupannya yang menuntut pengetahuan dasar nilaieigen-vektoreigen dan dekomposisi matrik. Pembahasan teori dan contoh soal biasanya terbatas pada ukuran matrik 2x2, sehingga mahasiswa kurang mampu memahaminya dan kurang termotivasi. Salah satunya adalah menentukan solusi sistem persamaan diferensial dengan nilaieigen dan vektoreigen yang mempunyai multiplisitas 3 atau lebih. Dengan bantuan MAPLE disertai petunjuk praktikumnya, mahasiswa dapat ditugaskan untuk menggali kemampuannya sendiri. Makalah ini menjelaskan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menyusun petunjuk praktikum tersebut.- L.H. Wiryanto2015-03-04T02:25:04Z2019-03-08T06:21:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12251This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122512015-03-04T02:25:04ZAUTOMATIC DECTECTION OF CORONAL MASS EJECTION FOR SPACE WEATHERCoronal mass ejection (CME) is an important event that influences significantly the condition in interplanetary space as well as the Earth’s magnetosphere. A traditional effort to detect CME event is by visual inspection of coronagraph images sequentially. In order to support space weather related services at LAPAN, computer software is developed to detect automatically the event based on running difference images of coronagraph data taken by LASCO (Large Angle and Spectrometric Coronagraph Experiment) instrument aboard SOHO (Solar and Heliospheric Observatory) spacecraft. The intensity profiles of selected area at several locations around the occulting disk are extracted from the running difference images. CME event will be identified when there is abruptly change in the intensity profile at particular position around the occulting disk. The time and location are recorded into a file for further verification. As an initial experiment, the procedures were applied to LASCO data taken in November 2003. This paper describes the methods, software development as well as the preliminary results of CME detection.Anwar Bachtiar2015-03-04T02:25:04Z2019-03-09T07:45:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12264This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122642015-03-04T02:25:04ZPENGUASAAN GURU-GURU SMP TERBUKA PADA MATERI PREDIKSI UN 2009Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan materi prediksi UN SMP 2009 bagi guru-guru pamong murid SMP Terbuka. Penelitian dilakukan terhadap 70 guru Matematika SMP yang bertugas untuk memberikan tutorial kepada murid SMP Terbuka di provinsi-provinsi : Nangro Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Lampung, Banten , Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan Penelitian ini termasuk penelitian populasi karena dikenakan kepada semua guru-guru yang bertugas memberikan totorial kepada murid SMP Terbuka. Jumlah populasi sebanyak 60 guru terdiri dari 7 provinsi saat dilakukan pembinaan persiapan menghadapi UN 2009 yang dilaksanakan region Bandung dan region Surabaya Perhitungan dengan melihat persentase penguasaan materi prediksi UN . Hasilnya menunjukkan bahwa 14,93 % guru kurang menguasai masalah perhitungan jarak dan waktu, 11,94% kurang menguasai himpunan bagian, 17,91% kurang menguasai kesebangunan, 11,94% kurang menguasai kekongruenan, 14,93% kurang menguasai statistik, 19,407% kurang menguasai pertidaksamaan, 13,43 % kurang menguasai rumus fungsi, dan 14,93 % kurang mengetahui aplikasi unsur lingkaranPrajitno Edi2015-03-04T02:25:03Z2019-03-08T06:21:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12256This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122562015-03-04T02:25:03ZEFEK KEBERGANTUNGAN BUTIR LOKAL PADA VALIDITAS BUTIR MAUPUN TES DALAM TEORI RESPON BUTIR (STUDI PADA UJICOBA SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA)Salah satu asumsi dalam teori respon butir (TRB) yaitu respon-respon yang diberikan oleh peserta ujian pada butir-butir tes adalah bebas satu sama lain (Locally Independence). Akan tetapi, penelitian-penelitian sebelum ini telah menunjukkan bahwa banyak tes saat ini yang berisi kebergantungan butir lokal (Local Item Dependence). Apabila kebergantungan butir lokal ini tidak diperhitungkan dalam mengestimasi parameter-paramater butir, tes, maupun kemampuan peserta tes akan menyebabkan kesesatan dalam estimasi itu. Dalam kajian ini, penulis (a) mereviu metode-metode untuk mendeteksi kebergantungan butir lokal (KBL), (b) mendiskusikan penggunaan testlets untuk memperhitungkan adanya KBL dalam kontek himpunan-pimpunan butir yang bergantungan, dan (c) mengevaluasi hasil-hasil estimasi kemampuan peserta tes dan reliabilitas skor tes. Hasil kajian ini memberi peringatan bahwa kehadiran KBL akan memberi pengaruh yang kuat pada estimasi kemampuan peserta tes. Secara praktis, efek-efek dari kehadiran KBL didiskusikan pada tes-tes berdasar bagian (sub-tes) dengan menggunakan teori respon butir (TRB).- Abadyo2015-03-04T02:25:03Z2019-03-08T06:20:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12219This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122192015-03-04T02:25:03ZKAJIAN MODEL REGRESI ASYMTOTICModel Regresi nonlinier memiliki sebaran data yang tidak linier, dugaan parameter yang menyimpang dari garis linier, berdistribusi normal dengan rata-rata nol dan varian 2σ. Model Regresi Asymtotic berbeda dengan model Regresi nonlinier lainnya, dimana bentuk umumnya ixiyβγα−=, mempunyai fungsi model yang terpisah antara parameter linier dan nonlinier. Karena itu, pendugaan parameternya dapat dipisah yaitu menggunakan Metode Kuadrat Terkecil (MKT) untuk parameter linier dan MKT linierisasi untuk parameter nonlinier. Disini akan dikaji cara menentukan dugaan parameter model Regresi Asymtotic dengan menggunakan MKT dan MKT linierisasi. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa dugaan parameter yang mengalami bias adalah γˆ. Untuk memperbaiki agar tidak bias dilakukan reparameterisasi terhadap γˆ. Ukuran bias ini merupakan ukuran penyimpangan γˆ terhadap persamaan garis linier yang besarnya ditentukan oleh fungsi diferensial pertama dan kedua dan letak biasnya pada suku kedua deret Taylor.Andriani YuliCahyawati DianYantini Novi2015-03-04T02:25:03Z2019-03-08T06:20:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12223This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122232015-03-04T02:25:03ZMaximum Likelihood Estimation Model Linear dan Log-Linear dalam Regresi PoissonRegresi Poisson digunakan untuk pemodelan pada respon berdistribusi Poisson. Parameter rata-rata merupakan fungsi dari variabel independen. Telah dilakukan estimasi terhadap parameter dalam regresi Poisson menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE). Estimasi didasarkan pada model linear dan model log-linear. Kedua model dibandingkan menggunakan data simulasi. Karena parameter rata-rata diasumsikan bernilai positif, hal ini mengakibatkan estimasi parameter dalam model log linear lebih sesuai dibanding model linear.Wibawati YuliNugraha Jaka2015-03-04T02:25:02Z2019-03-08T06:20:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12245This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122452015-03-04T02:25:02ZOPTIMISASI SIDIK JARI KROMATOGRAFI EKSTRAK TANAMAN OBAT DENGAN MIXTURE DESIGNSidik jari kromatografi digunakan secara luas untuk kontrol kualitas tanaman obat. Proses ekstraksi merupakan salah satu penentu kebaikan sidik jari kromatografi yang dihasilkan. Campuran pelarut ekstraksi dengan komposisi yang dibangun menggunakan mixture design digunakan pada optimisasi sidik jari kromatografi. Hubungan antara respon (jumlah puncak pada sidik jari kromatografi) dengan komposisi pelarut membentuk persamaan polinomial. Persamaan tersebut dapat digunakan untuk menentukan komposisi pelarut ekstraksi yang menghasilkan sidik jari kromatografi terbaik. Melalui optimisasi sidik jari kromatografi dengan bantuan teknik statistika, jumlah eksperimen kimia dapat direduksi sehingga lebih efisien.Tri Wahyuni Wulan2015-03-04T02:25:02Z2019-03-09T07:47:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12321This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/123212015-03-04T02:25:02ZPEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS GAYA KOGNITIF REFLEKTIF-IMPULSIF
(STUDI PENDAHULUAN PENGEMBANGAN MODEL KBR-I)Untuk mendesain pembelajaran yang sesuai, salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah gaya kognitif siswa. Gaya kognitif pada tulisan ini difokuskan pada reflektif-impulsif yang diukur dengan MFF tes. Pada dasarnya gaya kognitif ini mengelompokkan siswa menjadi empat kelompok, yaitu: a) Siswa dengan karakteristik cepat dalam menjawab dan jawaban cenderung benar, b) Siswa dengan karakteristik lambat dalam menjawab dan jawaban cenderung benar (reflektif), c) Siswa dengan karakteristik lambat dalam menjawab dan jawaban cenderung salah, dan d) Siswa dengan karakteristik cepat dalam menjawab dan jawaban cenderung salah (impulsif). Keempat karakteristik siswa ini, sebagai dasar untuk mendesain model pembelajaran baru untuk mengatasi kelemahan masing-masing karakteristik siswa dan juga memanfaatkan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing siswa dengan cara menggunakan kaidah pembelajaran kooperatif.- Warli2015-03-04T02:25:00Z2019-03-08T06:19:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12216This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122162015-03-04T02:25:00ZMetode Likelihood Lokal Dengan Pembobot Kernel
Pada Regresi Nonparametrik Dengan Respon NormalModel regresi nonparametrik berbentuk i ( i ) i y = s x + ε , untuk i = 1, 2, ..., n
dengan s(xi) adalah fungsi halus. Bermacam-macam metode pendugaan model regresi
nonparametrik telah dikembangkan oleh para peneliti. Kebanyakan metode pendugaan
yang digunakan merupakan metode bebas distribusi. Dalam paper ini kami bertujuan
untuk mendapatkan penduga model regresi nonparametrik menggunakan metode
berbasis distribusi yaitu likelihood lokal dengan pembobot kernel yang diterapkan pada
respon berdistribusi normal.Saifudin Toha2015-03-04T02:25:00Z2019-03-09T07:47:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12317This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/123172015-03-04T02:25:00ZKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKAPemecahan masalah dapat dipandang dari dua sudut pandang yang berbeda yaitu
sebagai pendekatan pembelajaran dan sebagai tujuan pembelajaran. Sebagai
pendekatan pembelajaran artinya pemecahan masalah digunakan untuk
menemukan dan memahami materi matematika. Sebagai tujuan, dalam arti
pemecahan masalah sebagai suatu kemampuan yang akan dicapai siswa, yakni
siswa diharapkan mampu memahami masalah, merencanakan strategi dan prosedur
pemecahan masalah, melakukan prosedur pemecahan masalah, serta memeriksa
kebenaran jawaban dan hasil yang diperoleh. NCTM menempatkan kemampuan
pemecahan masalah sebagai tujuan utama dari pendidikan matematika dan
menganjurkan bahwa memecahkan masalah harus menjadi fokus dari matematika
sekolah. Melatih siswa dengan pemecahan masalah dalam pembelajaran
matematika bukan hanya sekedar mengharapkan siswa dapat menyelesaikan soal
atau masalah yang diberikan, namun diharapkan kebiasaaan dalam melakukan
proses pemecahan masalah membuatnya mampu menjalani hidup yang penuh
kompleksitas permasalahan.Fadillah Syarifah2015-03-04T02:24:58Z2019-03-09T07:46:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12312This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/123122015-03-04T02:24:58ZPEMANFAATAN KOMPUTER PROGRAM CABRI
DALAM PEMBELAJARAN GEOMETRI (II)Saat ini hampir setiap sekolah telah mempunyai komputer . Komputer di
sekolah pada umumnya hanya digunakan untuk kepentingan administrasi, seperti
mengetik surat, mengetik laporan, membuat daftar gaji, dan sebagainya. Masih jarang
sekolah yang menggunakan komputer untuk pembelajaran (selain untuk matapelajaran
computer itu sendiri).Mungkin hal ini disebabkan guru mata pelajaran (termasuk
Matematika), belum tahu program apa yang bisa digunakan atau belum mampu
menggunakannya.
Untuk bidang studi matematika, salah satu program computer yang dapat
digunakan untuk membantu pembelajaran khususnya Geometri adalah CABRI
Pemanfaatan computer program Cabri dalam pembelajaran Geometri antara lain pada
hal : (1) lukisan; yakni sebagai pengganti jangka dan penggaris, (2). Teorema; yakni
untuk menunjukkan kebenaran teorema /dalil secara visual, (3) tempat kedudukan:
yakni tempat kedudukan titik yang bergerak jika suatu garis atau titik tertentu
digerakkan. (4) pembelajaran dengan metode penemuan.- Sugiyono2015-03-04T02:24:58Z2019-03-09T07:46:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12314This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/123142015-03-04T02:24:58ZPENALARAN DAN PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN GEOMETRIPenalaran dan pemecahan masalah merupakan dua kompetensi penting dalam pembelajaran matematika sekolah termasuk geometri. Karena kedua kompetensi ini saling terkait dan menjadi target tujuan dalam kurikulum matematika sekolah. Konsep matematika (geometri) akan dapat dipahami dengan baik bila seseorang (siswa) memiliki kompetensi penalaran yang baik. Demikian sebaliknya penalaran siswa dapat ditingkatkan melalui latihan- latihan yang memerlukan aktivitas penalaran seperti pemecahan masalah matematika (geometri). Jenis penalaran pada umumnya dikelompokan dalam dua jenis yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Dalam matematika (geometri) pola pikir deduktif (penalaran deduktif) sangat ditekankan, karena hal ini merupakan salah satu tujuan dalam pembelajaran matematika yang bersifat formal. Namun demikian, pola pikir induktif tetap diperlukan dalam pembelajaran matematika (geometri) guna untuk menjembatani (menyesuaikan) perkembangan intelektual siswa dengan sifat konsep matematika (geometri) yang begitu abstrak. Masalah dalam matematika (geometri) dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu masalah rutin dan masalah non rutin. Masalah non rutin merupakan jenis masalah yang memerlukan aktivitas pemikiran yang cukup kompleks bila untuk dipecahkan. Untuk memecahkan suatu masalah matematika (geometri) diperlukan beberapa tahap kegiatan yaitu: (1) memahami hakekat permasalahannya; (2) merencanakan cara penyelesaiannya; (3) melaksanakan rencana penyelesaian dan; (4) menafsirkan kembali penyelesaiannya. Pada setiap pembelajaran matematika (geometri) hendaknya mengintegrasikan pemecahan masalah. Karena dengan terbiasanya siswa memecahkan masalah matematika (geometri) mereka akan memperoleh beberapa manfaat antara lain: (1) terbiasa berpikir analitis dan sistematis; (2) kompetensi penalarannya terlatih (meningkat); (3) bersikap kritis terhadap masalah dan; (4) meningkatkan motivasi belajar matematika (geometri)..Penalaran dan pemecahan masalah merupakan dua kompetensi penting dalam pembelajaran matematika sekolah termasuk geometri. Karena kedua kompetensi ini saling terkait dan menjadi target tujuan dalam kurikulum matematika sekolah. Konsep matematika (geometri) akan dapat dipahami dengan baik bila seseorang (siswa) memiliki kompetensi penalaran yang baik. Demikian sebaliknya penalaran siswa dapat ditingkatkan melalui latihan- latihan yang memerlukan aktivitas penalaran seperti pemecahan masalah matematika (geometri). Jenis penalaran pada umumnya dikelompokan dalam dua jenis yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Dalam matematika (geometri) pola pikir deduktif (penalaran deduktif) sangat ditekankan, karena hal ini merupakan salah satu tujuan dalam pembelajaran matematika yang bersifat formal. Namun demikian, pola pikir induktif tetap diperlukan dalam pembelajaran matematika (geometri) guna untuk menjembatani (menyesuaikan) perkembangan intelektual siswa dengan sifat konsep matematika (geometri) yang begitu abstrak. Masalah dalam matematika (geometri) dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu masalah rutin dan masalah non rutin. Masalah non rutin merupakan jenis masalah yang memerlukan aktivitas pemikiran yang cukup kompleks bila untuk dipecahkan. Untuk memecahkan suatu masalah matematika (geometri) diperlukan beberapa tahap kegiatan yaitu: (1) memahami hakekat permasalahannya; (2) merencanakan cara penyelesaiannya; (3) melaksanakan rencana penyelesaian dan; (4) menafsirkan kembali penyelesaiannya. Pada setiap pembelajaran matematika (geometri) hendaknya mengintegrasikan pemecahan masalah. Karena dengan terbiasanya siswa memecahkan masalah matematika (geometri) mereka akan memperoleh beberapa manfaat antara lain: (1) terbiasa berpikir analitis dan sistematis; (2) kompetensi penalarannya terlatih (meningkat); (3) bersikap kritis terhadap masalah dan; (4) meningkatkan motivasi belajar matematika (geometri)..- Sukayasa2015-03-04T02:24:57Z2019-03-08T06:20:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12243This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122432015-03-04T02:24:57ZSUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLISUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLIMakalah ini membahas tentang inverse problems yang berkaitan dengan hukum Torricelli. Jika suatu tangki berisi air yang pada bagian dasarnya terdapat sebuah lubang kecil, maka kecepatan air keluar dari lubang berubah sesuai dengan perubahan ketinggian air dalam tangki. Diberikan dua contoh inverse problems yang melibatkan hukum Torricelli. Berbeda dengan direct problems yang selalu menghasilkan solusi yang tunggal dan stabil, suatu inverse problems dapat mempunyai solusi yang tidak tunggal dan tidak stabil. Makalah ini tidak hanya membahas bagaimana menyelesaikan suatu inverse problems tetapi juga bagaimana sifat solusinya.- SuciatiAdji Sidarto Kuntjoro2015-03-04T02:24:57Z2019-03-09T07:46:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12309This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/123092015-03-04T02:24:57ZSCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKAIstilah ”scaffolding” berasal dari kata ”scaffold” yang biasa digunakan oleh pekerja bangunan; yang merupakan sruktur sementara yang mendukung pekerja untuk menyelesaikan pekerjaaan yang mereka tidak dapat lakukan. Scaffold memberikan pekerja tempat untuk bekerja dan untuk mencapai daerah pekerjaan yang tidak dapat mereka mencapainya sendiri. Kemudian, istilah scaffolding ini dikembangkan sebagai metaphora untuk menjelaskan bentuk-bentuk bantuan yang disediakan guru atau teman sebaya untuk mendukung belajar. Di dalam proses scaffolding, guru membantu siswa menuntaskan tugas atau konsep pada pada awalnya tidak mampu dia peroleh secara mandiri. Guru hanya memberikan bantuan berupa teknik./keterampilan tertentu dari tugas-tugas yang diluar batas kemampuan siswa. Ketika siswa telah melakukan tanggung jawabnya dalam tugas-tugas maka ketika itu guru mulai dengan proses ”fading”, atau melenyapkan bantuan, agar siswa dapat bekerja secara mandiri.
Ide scaffolding pertama kali dikemukakan oleh Lev Vygotsky, yang merupakan bagian dari teorinya ”ZDP”, atau Zone of Proximal Development. ZDP dapat diartikan sebagai daerah antara apa yang dapat dilakukan siswa sendiri pada actual developmental level (tingkat perkembangan saat ini) dan apa yang dicapai siswa tersebut untuk potential developmental level (tingkat perkembangan potensial) bila dibantu oleh orang dewasa/ahli; dan scaffolding memainkan peranan yang penting untuk mencapai level perkembangan potensial tersebut. Berdasarkan teori ZDP ini, scaffolding dapat juga dipandang sebagai suatu strategi pembelajaran. Bagaimana aplikasi scaffolding sebagai suatu strategi pembelajaran diaplikasikan?. Pada makalah ini akan dipaparkan bagaimana scaffolding diaplikasikan dalam pembelajaran, kelebihan dan kekurangan scaffolding, dan temuan atau hasil penelitian yang berkaitan dengan scaffolding.
Kata kunci: PembelajaranIstilah ”scaffolding” berasal dari kata ”scaffold” yang biasa digunakan oleh pekerja bangunan; yang merupakan sruktur sementara yang mendukung pekerja untuk menyelesaikan pekerjaaan yang mereka tidak dapat lakukan. Scaffold memberikan pekerja tempat untuk bekerja dan untuk mencapai daerah pekerjaan yang tidak dapat mereka mencapainya sendiri. Kemudian, istilah scaffolding ini dikembangkan sebagai metaphora untuk menjelaskan bentuk-bentuk bantuan yang disediakan guru atau teman sebaya untuk mendukung belajar. Di dalam proses scaffolding, guru membantu siswa menuntaskan tugas atau konsep pada pada awalnya tidak mampu dia peroleh secara mandiri. Guru hanya memberikan bantuan berupa teknik./keterampilan tertentu dari tugas-tugas yang diluar batas kemampuan siswa. Ketika siswa telah melakukan tanggung jawabnya dalam tugas-tugas maka ketika itu guru mulai dengan proses ”fading”, atau melenyapkan bantuan, agar siswa dapat bekerja secara mandiri.
Ide scaffolding pertama kali dikemukakan oleh Lev Vygotsky, yang merupakan bagian dari teorinya ”ZDP”, atau Zone of Proximal Development. ZDP dapat diartikan sebagai daerah antara apa yang dapat dilakukan siswa sendiri pada actual developmental level (tingkat perkembangan saat ini) dan apa yang dicapai siswa tersebut untuk potential developmental level (tingkat perkembangan potensial) bila dibantu oleh orang dewasa/ahli; dan scaffolding memainkan peranan yang penting untuk mencapai level perkembangan potensial tersebut. Berdasarkan teori ZDP ini, scaffolding dapat juga dipandang sebagai suatu strategi pembelajaran. Bagaimana aplikasi scaffolding sebagai suatu strategi pembelajaran diaplikasikan?. Pada makalah ini akan dipaparkan bagaimana scaffolding diaplikasikan dalam pembelajaran, kelebihan dan kekurangan scaffolding, dan temuan atau hasil penelitian yang berkaitan dengan scaffolding.Sutiarso Sugeng2015-03-04T02:24:57Z2019-10-03T03:38:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12311This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/123112015-03-04T02:24:57ZKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMP:
PROBLEMATIKA DAN CARA MELATIHKANNYAKemampuan pemecahan masalah matematik merupakan kemampuan esensial
yang seharusnya dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka mengikuti pembelajaran
matematika. Namun kenyataannya banyak siswa yang kurang mampu dalam
menyelesaikan masalah, terutama masalah yang non-rutin. Upaya untuk mengatasi hal
ini adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang melatih siswa melakukan
langkah-langkah pemecahan masalah matematik. Langkah-langkah tersebut, menurut
Polya, terdiri dari memahami masalah, menyusun strategi, melakukan strategi yang
dipilihnya, dan melihat kembali. Setidaknya, ada dua macam cara mengukur
kemampuan pemecahan masalah, yakni secara parsial dan secara terintegrasi.
Selanjutnya, berdasarkan analisis keterkaitan, implementasi Pendidikan Matematika
Realistik dengan lima karakteristikya dapat melatih siswa dalam memecahkan masalah
matematik.Sugiman Sugiman2015-03-04T02:24:56Z2019-03-08T06:20:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12237This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122372015-03-04T02:24:56ZUJI DISTRIBUSI INDEKS Ap GEOMAGNETIndeks Ap adalah suatu indeks magnet yang menggambarkan besarnya intensitas gangguan geomagnet. Dengan menggunakan data indeks Ap geomagnet dari 1932 hingga 1998 yang diperoleh dari bulletin Berthelier dan Menvielle (1992) dapat dinyatakan bahwa indeks Ap mengikuti distribusi lognormal. Dari hasil perhitungan dan analisis uji statistik dengan menggunakan uji χ2 (chi kuadrat) terbukti bahwa indeks Ap geomagnet mengikuti distribusi lognormal.Rachyany Sity2015-03-04T02:24:56Z2019-03-08T06:20:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12240This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122402015-03-04T02:24:56ZANALISIS INDEKS DISTURBANCES STORM TIME
DENGAN KOMPONEN H GEOMAGNETIndeks Disturbances storm time atau disingkat dengan Dst adalah suatu ukuran
aktivitas geomagnet sebagai indikator terjadinya gangguan geomagnet yang dikenal
dengan badai geomagnet. Sedangkan komponen H Biak adalah medan geomagnet yang
diterima di stasiun Biak. Dengan menggunakan metoda korelasi Pearson dengan
mengolah data komponen H geomagnet dan data indeks Dst saat terjadinya badai
geomagnet tanggal 15 Juli 2000 dan 5 Oktober 2000 serta tanggal 5 Oktober 2001,
diperoleh korelasi yang sangat tinggi sekitar 0,81 hingga 0,90. Artinya, indeks Dst sama
dengan komponen H atau indeks Dst dapat mewakili medan geomagnet komponen H
Biak.Rachyany Sity2015-03-04T02:24:54Z2019-03-08T06:19:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12213This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122132015-03-04T02:24:54ZDISTRIBUSI PELUANG BANYAK KOMPONEN DALAM
RANDOM FUNCTIONDISTRIBUSI PELUANG BANYAK KOMPONEN DALAM
RANDOM FUNCTIONDalam makalah ini dibahas masalah yang terkait dengan random functions; yaitu mengenai banyak komponen yang terbentuk. Solusi aproksimatif untuk masalah ini diperoleh melalui pendekatan dalam population genetics.- S. Padmadisastra2015-03-04T02:24:52Z2019-03-09T07:46:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12301This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/123012015-03-04T02:24:52ZMEMBANGUN SUATU SITUASI-DIDAKTIS DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWAAktivitas kreatif adalah suatu kegiatan yang diarahkan untuk mendorong atau memunculkan kreativitas siswa, sedangkan kata kreativitas sebagai produk dari berpikir kreatif. Melalui belajar matematika siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, kritis, analitis, kreatif, produktif. Kemampuan berpikir kreatif termasuk dalam matematika memuat indikator fluency (kefasihan), fleksibility (keluwesan), originality (keaslian), elaboration (keterincian) dan sensitivity (kepekaan). Berdasarkan beberapa penelitian tentang berpikir kreatif diperoleh gambaran bahwa kemampuan siswa dalam keaslian hampir selalu merupakan kemampuan terendah dari kelima indikator yang ada. Salah satu penyebab indikator ini masih merupakan kemampuan terendah adalah faktor budaya, siswa terbiasa untuk menunggu ide dari orang lain atau dari guru dan mereka hanya melanjutkan penyelesaian dari ide yang muncul tersebut. Untuk itu guru perlu menciptakan suatu situasi pembelajaran yang dapat memancing siswa mengeluarkan ide yang dimilikinya. Dalam teorinya Brousseau membedakan tiga situasi dalam proses pembelajaran yaitu Situasi Non-didaktis, Situasi Didaktis, dan Situasi A-Didaktis. Pada makalah ini disajikan suatu situasi didaktis dalam pembelajaran inkuiri yang menuntut siswa untuk menemukan sendiri konsep yang ada, sehingga diharapkan akan muncul ide-ide berdasarkan pemikirannya sendiri.- Risnanosanti2015-03-04T02:24:51Z2019-03-08T06:19:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12210This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122102015-03-04T02:24:51ZCONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK CALON INVESTOR POTENSIAL PT BURSA EFEK INDONESIA DI JAWA TIMURConfigural Frequency Analysis (CFA) adalah salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis data kategori. Banyak metode yang digunakan dalam mempelajari pola asosiasi antara sekelompok variabel kategori seperti log-linear dan regresi logistik. Pada pengaplikasiannya, kedua metode tersebut mempunyai perbedaan dengan metode CFA. Dalam CFA, parameter bukanlah fokus dari pengujian yang dilakukan serta tidak melihat apakah suatu model sudah dapat menjelaskan data dengan baik seperti yang terdapat pada metode log-linear. Hal lain yang menjadi perbedaan antara CFA dan Log-linear adalah bahwa CFA tidak hanya melihat adanya hubungan antara variabel-variabel tertentu yang biasanya menjadi output pada model Log-linear tetapi juga lebih memperhatikan pada konfigurasi-konfigurasi mana yang saling berkaitan satu sama lain. Dalam pengaplikasiannya, metode ini akan digunakan untuk mengetahui secara jelas karakteristik dari calon investor potensial PT Bursa Efek Indonesia di daerah Jawa Timur.SEPTIANI PONTOH RESA2015-03-04T02:24:51Z2019-03-08T06:19:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12211This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122112015-03-04T02:24:51ZKEUNIKAN MODEL BLACK LITTERMAN DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIOTeori pembentukan portofolio diawali oleh Markowitz dengan mean-variancenya di tahun 50an. Selanjutnya bermunculan teori tentang portofolio seperti CAPM dan Single index model. Hingga pada tahun 90an muncul model portofolio yang popular dikenal dengan Black Litterman Model (BLM) oleh Robert Litterman dan Fischer Black.
Pada model Mean Variance, CAPM, Single Index Model diperlukan data historis sebagai komponen penghitungannya. Campur tangan investor dalam membentuk portofolionya tidak dilibatkan dalam model-model tersebut, padahal seorang investor mempunyai intuisi tertentu yang seharusnya mungkin dapat diperhitungkan. BLM muncul dengan rumusan yang tidak mengabaikan intuisi ‘views’ seorang investor atau manajer perusahaan. Sehingga diharapkan portofolio yang terbentuk lebih menguntungkan karena diperoleh bukan hanya hasil dari data historisnya saja tetapi meng-akomodir feeling dari investor yang dianggap merupakan akibat dari factor eksternal. Inilah yang membuat BLM tampak unik dalam pembentukan portofolionya.Subekti Retno2015-03-04T02:24:51Z2019-03-09T07:46:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12303This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/123032015-03-04T02:24:51ZENAM TAHAPAN AKTIVITAS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENDAYAGUNAKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWATahapan pembelajaran yang sesuai dengan pemikiran siswa akan memudahkan guru untuk mendorong siswa berpikir tingkat tinggi. Enam tahapan aktivitas yang harus dilalui siswa agar dapat mengembangkan berpikir tingkat tinggi siswa adalah : 1) menggali informasi yang dibutuhkan; 2) mengajukan dugaan; 3) melakukan inkuiri; 4) membuat konjektur ;5) mencari alternatif ;6) menarik kesimpulan- R. Rosnawati2015-03-04T02:24:50Z2019-03-09T07:46:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12296This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122962015-03-04T02:24:50ZPENGGUNAAN MICROSOFT MATH 3.0 DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKADalam era digital saat ini diperlukan berbagai inovasi dalam proses pembelajaran
matematika. Karakteristik matematika yang memiliki objek kajian abstrak dan
membutuhkan daya berpikir logis sehingga diperlukan media yang sesuai. Seiring
dengan perkembangan teknologi, kini hadir Microsoft Math 3.0 yang memiliki fitur
yang didesain untuk membantu dalam menyelesaikan permasalahan matematika, sains,
dan sejenisnya, sebaik mungkin untuk mendidik pengguna. Fitur aplikasi ini adalah
sebagai graphing calculator dan unit converter. Aplikasi ini juga memiliki triangle
solver, dan equation solver yang menyediakan penyelesaian langkah demi langkah
untuk setiap permasalahan. Dengan demikian, Microsoft Math sangat sesuai untuk
digunakan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Dalam makalah ini akan
diuraikan tentang penjelasan tentang Microsoft Math dan contoh pembelajaran
matematika yang menggunakan Microsoft Math.ANDRIANI PARHAINI2015-03-04T02:24:50Z2019-03-09T07:46:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12298This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122982015-03-04T02:24:50ZMATEMATIKA DALAM KEGIATAN SEHARI-HARI MASYARAKAT BERPENDIDIKAN RENDAHMatematika adalah ilmu yang selalu digunakan oleh manusia sepanjang hidupnya. Manusia lahir dan agar tetap hidup harus makan dan minum. Jika anak-anak ditanya “Berapa kali makan nasi dalam sehari?”, maka anak akan menjawab tiga kali. Atau mungkin, jika ditanyakan tentang berapa kali mandi dalam sehari, maka tentulah jawabnya dua kali. Hal-hal tersebut, yaitu menyebut tiga dan dua, sebenarnya secara tidak langsung anak sudah menyebutkan fakta dalam matematika yaitu bilangan. Dengan demikian, kita tidak dapat menutup mata bahwa sebenarnya secara tidak langsung manusia itu telah menggunakan dan mengembangkan fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan matematika yang merupakan objek matematika melalui aktivitas dalam hidupnya. Berdasarkan kenyataan di lapangan, jika seorang tukang bangunan yang melakukan pekerjaan membuat bangunan berbentuk lingkaran dengan jari-jari satu meter. Ternyata tukang tersebut dalam membuat lingkaran menggunakan kayu dengan salah ujungnya digunakan sebagai pusat putaran (pusat jangka) dan ujung yang lain digunakan sebagai tempat alat pemberi tanda (di jangka sebagai tempat pensil). Hal tersebut menunjukkan bahwa si tukang bangunan menggunakan pengembangan cara kerja jangka yang telah dipelajari di sekolah dulu. Selain itu, si tukang secara tidak sadar sebenarnya sudah menggunakan definisi lingkaran dan juga keterampilan matematika dalam melakukan aktivitas.Wijayanti Pradnyo2015-03-04T02:24:48Z2019-03-08T06:19:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12205This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122052015-03-04T02:24:48ZSTUDI KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD MENGGUNAKAN ANALISIS VARVAR merupakan sistem persamaan dinamis yang digunakan untuk menguji hubungan antara variabel-variabel dengan menggunakan asumsi minimal atas strukturnya. VAR menjelaskan bahwa setiap variabel yang ada dalam model tergantung pada pergerakan masa lalu variabel tersebut dan juga pergerakan masa lalu seluruh variabel yang ada dalam sistem. Dalam paper ini diaplikasikan VAR untuk mencari model dari data nilai tukar rupiah terhadap USD dan AUD. Hasil analisis VAR menunjukkan bahwa dengan tingkat kepercayaan 99% untuk variabel tak bebas USD, USD tidak Granger menyebabkan AUD sedangkan untuk variabel tak bebas AUD, AUD Granger menyebabkan USD. Hal ini menunjukkan apabila variabel USD dimasukkan dalam komponen variabel untuk memprediksi nilai USD, hasilnya secara statistik tidak signifikan. Namun,apabila variabel AUD dijadikan variabel untuk memprediksi besarnya USD, hasilnya secara statistik signifikan.Novita MegaSetiawan AdiBudi Nugroho Didit2015-03-04T02:24:48Z2019-03-08T06:19:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12208This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122082015-03-04T02:24:48ZREGRESI PROSES GAUSSIAN UNTUK PEMODELAN KALIBRASI SPEKTROSKOPI (STUDI KASUS : PENGUKURAN KONSENTRASI KURKUMIN, SEBUAH SENYAWA PENCIRI PADA TANAMAN OBAT TEMU LAWAK)Model-model kalibrasi multivariat telah dikembangkan dengan menggunakan metode regresi melalui pendekatan teknik regresi komponen utama dan kuadrat terkecil sebagian. Penelitian ini mengusulkan penerapan regresi proses gaussian sebagai metode alternatif. Sebuah proses gaussian diturunkan dari perspektif regresi nonparametrik bayesian dimana pendugaan nilai hyperparameternya dilakukan dengan metode kemungkinan maksimum. Untuk mengatasi banyaknya peubah bebas yang terlibat, pereduksian peubah dilakukan dengan metode analisis komponen utama. Regresi proses gaussian lebih fleksibel jika dibandingkan dengan metode-metode sebelumnya, dalam arti bahwa dengan pemilihan fungsi peragam yang tepat dia mampu menangkap struktur linear maupun nonliner dari gugus-gugus data yang diteliliti.Mukid Moch. AbdulHamim Wigena Aji- Erfiani2015-03-04T02:24:48Z2019-03-09T07:46:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12292This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122922015-03-04T02:24:48ZModel Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pengembangan Kemampuan Komunikasi MatematisKeberhasilan seseorang dalam hidup tidak hanya ditentukan oleh kemampuan hardskill, tetapi ditentukan juga oleh kemampuan softskill. Salah satu cakupan dalam kemampuan softskill adalah kemampuan komunikasi. Kemampuan komunikasi merupakan kunci sukses seseorang di bidang profesi apapun. Sebagai calon-calon tenaga professional kemampuan komunikasi, khususnya kemampuan komunikasi matematis mahasiswa pendidikan matematika perlu dikembangkan. Salah satu cara mengembangkan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsawSusanti Mathilda2015-03-04T02:24:47Z2019-03-08T06:19:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12209This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122092015-03-04T02:24:47ZPOLA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD BERDASARKAN PROSES ARCHKurs rupiah to United State of America dollars (USD), is one indicator for Indonesian govertnement budgeting planning, then goods forecasting models must be building. Have a basis third daily data, from January 24, 2004 to September 26, 2008, accessing from Indonesian Central Bank (BI), thats kurs have models ARCH with orde one.- MULYANA2015-03-04T02:24:47Z2019-03-08T06:21:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12249This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122492015-03-04T02:24:47ZINTEGRAL MCSHANE-υ DI DALAM RUANG METRIK KOMPAK LOKALDiilhami oleh banyak ahli yang telah membangun Integral McShane di dalam ruang ukuran lengkap (X, A, μ), dibangun integral Integral McShane-υ di dalam ruang metrik kompak lokal, dengan υ adalah fungsi volume pada koleksi semua himpunan elementer di dalam ruang metrik kompak lokal. Selanjutnya dibahas beberapa sifat fungsi terintegral McShane-υ dan ekuivalensi antara integral McShane-υ dengan integral-μ, di mana μ adalah ukuran yang dibangkitkan oleh μ* melalui fungsi volume υ.- Manuharawati2015-03-04T02:24:47Z2019-03-09T07:46:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12283This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122832015-03-04T02:24:47ZMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MATERI PERBANDINGAN KELAS VII SMP NEGERI I BULAKAMBA KABUPATEN BREBESPenyusunan penelitian tindakan kelas ini dengan judul : “Meningkatkan hasil belajar Matematika melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD materi perbandingan kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba Kabupaten Brebes”, dikarenakan siswa kurang menyukai mata pelajaran Matematika sehingga hasil belajar mereka rendah. Untuk itu perlu diupayakan pembelajaran yang menarik sehingga siswa dapat termotivasi. Salah satu usaha untuk membangkitkan motivasi belajar dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD untuk mengajar. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada peningkatan hasil belajar matematika melalui penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD materi perbandingan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba Kabupaten Brebes. Karena dalam proses pembelajaran didalam kelas secara individu siswa kurang aktif, sehingga rata-rata hasil belajar Matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba tahun pelajaran 2008/2009 di bawah 60%. Untuk menimbulkan keaktifan siswa diperlukan motivasi dan minat belajar dari siswa. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD materi perbandingan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba Kabupaten Brebes. Sehingga dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa mencapai nilai rata-rata minimum 60 dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal ≥ 85%. Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : Ada peningkatan hasil belajar matematika melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD materi perbandingan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba Kabupaten Brebes. Tolok ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari :
1. Ditunjukkan peningkatan motivasi dan minat belajar pada siswa.
2. Diperoleh hasil tes yang baik dengan nilai rata-rata minimal 60 dan ketuntasan belajar ≥ 85 % secara klasikal.
Hasil atau simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa untuk belajar , rata-rata 68,5 %.
2. Dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD diperoleh hasil evaluasi yang baik, nilai rata-rata Siklus I adalah 60,75 dan Siklus II adalah 72,5 ada peningkatan 11,75. sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal pada Siklus I adalah 60% dan Siklus II adalah 85% ada peningkatan 25%.
Setelah mengetahui hasil ini maka peneliti berharap kepada para pembaca khususnya rekan-rekan guru untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai variasi dalam mengajar.Solikhati LiliMaimunah Siti- Malikhatun- SunantoWirabudi Bre2015-03-04T02:24:47Z2019-03-09T07:46:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12286This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122862015-03-04T02:24:47ZLESSON STUDY: SALAH SATU ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMPDari penelitian pendahuluan di dua SMP Negeri di kawasan kota Surabaya Selatan yang pernah dilakukan, antara lain diperoleh: 65% dari siswa mengatakan bahwa pelajaran Matematika merupakan salah satu pelajaran di sekolah yang sangat ditakuti dan dianggap sebagai pelajaran yang membosankan; 61% guru mengatakan kesulitan dalam menciptakan pembelajaran Matematika yang menyenangkan dan tidak membosankan. Hasil penelitian ini memunculkan masalah: Bagaimanakah strategi dan pendekatan dalam pembelajaran Matematika di SMP yang menyenangkan dan yang berkualitas. Dari Pengalaman pelaksanaan Lesson Study berbasis MGMP di SMP Negeri kawasan kota Surabaya Selatan diperoleh bahwa Lesson Study yang merupakan pengkajian pembelajaran: yang dilakukan secara nyata di dalam kelas, pembelajarannya dirancang bersama-sama, dan diamati bersama-sama, dan hasil pengamatan tersebut didiskusikan secara bersama-sama untuk mencari alternatif perbaikan pembelajaran berikutnya merupakan salah satu pilihan (alternatif) dalam menjawap masalah pembelajaran, khususnya pembelajaran Matematika- Manuharawati2015-03-04T02:24:47Z2019-03-09T07:46:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12295This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122952015-03-04T02:24:47ZKARAKTERISTIK PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMPELAJARI MATEMATIKA BERBASIS TIPE KEPRIBADIANSelama ini, matematika selalu dianggap mata pelajaran yang sulit bagi sebagian besar siswa dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah. Padahal, matematika merupakan mata pelajaran yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pemecahan masalah (problem solving). Pemecahan masalah bermanfaat dan dekat dengan kehidupan, dengan kata lain mengakomodasi pengertian “matematika adalah untuk hidup” bukan “hidup untuk matematika”. Dengan mempelajari pemecahan masalah matematika, diharapkan siswa mempunyai kemampuan yang lebih dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya kelak.
Kesulitan siswa untuk mempelajari matematika dikarenakan materi yang dipelajari sering dirasa abstrak. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan berbagai macam upaya diantaranya dengan memberikan metode mengajar yang sesuai bagi siswa. Hudojo (1988) menyatakan, metode mengajar ialah suatu cara atau teknik mengajar yang disusun secara sistematik dan logik ditinjau dari segi hakekat materi dan segi psikologiknya. Metode mengajar ditinjau dari segi psikologik erat hubungannya dengan jawaban pertanyaan ’kepada siapa’ materi tersebut akan diajarkan. Metode yang tidak sesuai dengan siswa tidak akan dapat dicerna oleh siswa, sehingga menimbulkan frustasi bagi siswa dalam mempelajari suatu materi.
Seperti kita ketahui, setiap orang mempunyai karakter yang berbeda-beda, sehingga proses berpikirnyapun juga tergantung dari karakter masing-masing. Bisa terjadi seseorang dapat belajar dengan suatu cara tertentu, dan yang lainnya dengan cara yang berbeda. Menyadari hal itu, akan sangat membantu jika pengajar mengetahui karakteristik proses berpikir masing-masing siswa yang digolongkan berdasar tipe kepribadiannya. Keirsey menggolongkan tipe kepribadian seseorang ke dalam 4 tipe, yaitu tipe Guardian, Artisan, Rational dan Idealis.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik proses berpikir siswa, sesuai dengan tipe kepribadian masing-masing. Proses berpikir diperoleh dengan menggunakan metode penelitian kualitatif eksploratif, di mana data diperoleh dari hasil wawancara mendalam (indepth interview) dan Think Aloud terhadap siswa dengan tipe kepribadian tertentu dalam menyelesaikan masalah matematika.
Hasil penelitian menunjukkan siswa dengan tipe Idealist, cenderung dapat melihat suatu masalah dengan sudut pandang yang luas, tipe Rational, sangat kaya akan imaginasi, serta bekerja berdasar daya nalar yang tinggi, tipe Artisan, merupakan siswa yang tidak mudah menyerah, tipe Guardian, merupakan siswa yang selalu ingin mengetahui kegunaan dari suatu materi maupun suatu soal.S M.J. Dewiyani2015-03-04T02:24:46Z2019-03-08T06:19:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12202This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122022015-03-04T02:24:46ZPEMODELAN KINERJA LEMBAGA PERANGKAT DAERAHPada tulisan ini akan dikaji rangkaian penggunaan analisis kelompok dilanjutkan dengan analisis diskriminan untuk mendapatkan model yang menggambarkan kinerja lembaga perangkat daerah. Studi kasus yang digunakan adalah data sekunder tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) semester pertama tahun 2008, dan laporan hasil evaluasi penyerapan dana pelaksanaan pembangunan dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Provinsi Kalimantan Selatan. Kinerja SKPD pada kajian ini dibatasi berdasarkan penyerapan dana dan realisasi pelaksanaan program kegiatan. Aplikasi indeks Krzanowski – Lai menghasilkan tiga kelompok SKPD, yang dikategorikan dalam kelompok wajar, terlambat, dan kritis. Berdasarkan tiga kelompok tersebut, dibangun model kinerja SKPD dengan menggunakan analisis diskriminan. Hasil kajian menunjukkan bahwa dari fungsi diskriminan yang terbangun mempunyai ketepatan prediksi yang sempurna. Selanjutnya fungsi diskriminan ini dapat digunakan untuk memprediksi letak kelompok dari suatu SKPD.- KARIYAM2015-03-04T02:24:46Z2019-03-08T06:19:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12204This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122042015-03-04T02:24:46ZANALISIS PEUBAH RESPONS KONTINU NON NEGATIF
DENGAN REGRESI GAMMA DAN REGRESI INVERSE GAUSSIANPeubah respons kontinu pada bidang asuransi seperti peubah waktu antara pelaporan klaim dengan penyelesaian biasanya merupakan bilangan non-negatif dan mempunyai ukuran kemiringan ke kanan. Sehingga apabila ingin mengetahui hubungan antara peubah respons (peubah tak bebas) kontinu non negatif dengan peubah bebas maka regresi linear klasik tidak tepat digunakan. Pada makalah ini akan mengkaji alternatif regresi yang mampu mengatasi permasalahan peubah respons kontinu non negatif dengan menggunakan regresi gamma dan regresi inverse gaussian.- Kismiantini2015-03-04T02:24:46Z2019-03-09T07:46:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12279This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122792015-03-04T02:24:46ZMENGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SMP MELALUI PENGGUNAAN MASALAH KONTESTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKAArtikel ini membahas tentang apa, mengapa, dan bagaimana mengembangkan keterampilan sosial siswa SMP dalam pembelajaran matematika. Keterampilan ini sangat penting dikembangkan untuk siswa SMP karena kondisi transisi perkembangan psikologi dan fisik mereka memerlukan pola interaksi yang normatif. Jika siswa pada usia seperti ini tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dengan lingkungannya secara baik, maka berbagai permasalahan kehidupan akan dihadapinya dengan kesiapan mental yang rendah. Akibatnya, terjadi berbagai bentrok mental psikis pada dirinya yang mengarah pada kegiatan yang tidak bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi orang lain di sekitarnya. Melalui pengembangan keterampilan sosial, siswa diharapkan terampil dalam berhubungan dengan orang lain, terampil secara akademik, terampil dalam mengontrol dan mengarahkan dirinya, terampil dalam mematuhi segala aturan yang berlaku, dan terampil dalam menyatakan sesuatu yang dipandang benar secara tegas. Pertanyaannya adalah apakah keterampilan ini dapat dikembangkan dalam pembelajaran matematika yang serba simbolik? Bagaimana mengembangkannya dalam pembelajaran matematika? Artikel ini ditulis untuk menjawab permasalahan tersebut. Di samping itu, juga untuk memberikan pengalaman nyata kepada siswa dan guru bahwa dalam pembelajaran matematika dapat dikembangkan berbagai aspek positif kehidupan terutama terkait dengan pentingnya mengembangkan pola interaksi komunikatif yang normatif antar individu di kelas. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kontekstual pesisir.- Kadir, S.Pd., M.Si.2015-03-04T02:24:46Z2019-03-09T07:46:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12281This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122812015-03-04T02:24:46ZKELEMAHAN PADA PEMBELAJARAN MELUKIS SUDUT DAN CARA MENGATASINYA PADA IMPLEMENTASI LESSON STUDY DI SMPN 9 SURABAYAMelukis sudut merupakan materi pembelajaran di SMP, yang pembelajarannya tidak mudah, karena selain siswa harus menguasai langkah-langkah melukisnya, siswa juga harus terampil menyiapkan dan menggunakan alat-alat melukis. SMPN 9 Surabaya, pada tahun 2009 semester 2 mengimplementasikan lesson study untuk mata pelajaran matematika dan IPA. Untuk mata pelajaran matematika, dilakukan 3 kali pertemuan, dan pada pertemuan ke 2 materi pembelajarannya adalah melukis sudut yang besarnya diketahui. Dalam KTSP di SMPN 9 Surabaya, materi melukis diajarkan di kelas 7 semester 2, yang diawali dengan melukis sudut yang besarnya diketahui. Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah demonstrasi, tanya jawab, kerja kelompok, dan pemberian tugas. Kelemahan pembelajaran yang teramati ada pada cara guru menyajikan materi pembelajaran dan perilaku siswa pada waktu pembelajaran. Beberapa perilaku siswa yang kurang sesuai dengan pembelajaran dan teramati adalah: kesulitan cara memegang dan menggunakan jangka, jangka tidak pada posisi yang benar, ada siswa yang merekayasa hasil lukisan, banyak siswa yang tidak melaksanakan kerja kelompok ( banyak yang kerja individual), dan pada waktu guru memberi tugas menulis langkah-langkah melukis, beberapa siswa mengutip langkah-langkah melukis dari buku teks. Adapun kelemahan pada cara guru menyajikan materi adalah, guru memberikan contoh dengan menggambar di papan tulis tanpa menulis langkah-langkahnya, tetapi saat siswa diminta mengerjakan soal mereka diminta menulis langkah-langkahnya. Selain itu, dengan rancangan metode pembelajaran kerja kelompok tampak pelaksanaan pembelajarannya kurang sesuai, karena materi melukis lebih cocok tidak dengan kelompok, tetapi dengan individual. Saran pada guru untuk mengatasi kelemahan dalam membelajarkan melukis sudut yang besarnya diketahui adalah, guru sebaiknya tidak menggunakan metode kerja kelompok, tidak hanya membelajarkan cara melukis saja, tetapi juga menuliskan langkah-langkah melukis di papan tulis, membelajarkan cara menyiapkan alat-alat melukis dan ketrampilan menggunakan alat-alat melukis.- Kusrini2015-03-04T02:24:45Z2019-03-08T06:20:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12235This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122352015-03-04T02:24:45ZPENDEKATAN SISTEM PERSAMAAN MAXWELL UNTUK STUDI MODEL MEDAN GEOMAGNETStudi awal model medan magnet bumi yang dibahas dalam makalah ini, dimulai dengan suatu pendekatan yang mengarah pada sistem persamaan Maxwell. Topologi medan magnet dengan persamaan Maxwell ini nantinya ditulis menurut notasi-notasi kalkulus vektor yang diterjemahkan kedalam suatu bentuk persamaan diferensial parsial (PDP). Oleh karena itu metode analisis yang digunakan untuk membedah sistem persamaan Maxwell ini tentunya terkait dengan konsep-konsep PDP. Pendekatan sistem persamaan Maxwell ini pada dasarnya bertujuan untuk mendukung pembentukan model medan geomagnet regional di Indonesia. Dengan demikian pendekatan sistem tersebut juga mempunyai kontribusi yang cukup berarti didalam memunculkan informasi aktivitas geomagnet dari model medan geomagnet regional yang terbentuk.Maspupu John2015-03-04T02:24:44Z2019-03-08T06:19:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12197This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/121972015-03-04T02:24:44ZPEMODELAN VOLATILITAS DALAM ANALISIS DATA MAKROEKONOMI STUDI KASUS PADA INFLASI.AbstrakPemodelan volatilitas dapat dilakukan ketika terjadi heteroskedastisitas. Model Autoregressive Conditional Heteroscedastic (ARCH) dan model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) digunakan dalam generalisasi asumsi heteroskedastisitas. Tujuan penelitian ini adalah menyusun model volatilitas untuk kasus inflasi serta ramalannya untuk beberapa periode ke depan. Sebagai kesimpulan dapat dinyatakan proses heteroskedastisitas bersyarat yang paling sesuai untuk kasus inflasi adalah model ARIMA(3,2,(12)).Slamet IsnandarSusanto IrwanDewi Widyanti WahyuDiniyah Ismiyati2015-03-04T02:24:44Z2019-03-08T06:19:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12200This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122002015-03-04T02:24:44ZPEMODELAN RESPON MULTINOMIAL MENGGUNAKAN MODEL MIXED LOGITModel multinomial logit (MNL) disusun berdasarkan asumsi bahwa komponen errornya berdistribusi nilai ektreme tipe I (Gumbel) dan saling independen. Jika asumsi independen tidak terpenuhi akan mengakibatkan estimatornya menjadi bias. Model probit dapat digunakan untuk mengatasi adanya korelasi antar komponen errornya. Akan tetapi dalam implementasinya sangat jarang diaplikasikan karena keterbatasan komputasi. Dalam penelitian dibahas model Mixed logit sebagai alternatif model probit dalam mengatasi masalah korelasi. Estimasi dilakukan menggunakan metode Maximum Likelihood Estimator (MLE). Berdasarkan analisis pada data simulasi dapat disimpulakan bahwa model Mixed Logit dapat mengestimasi korelasi antar pilihan. Estimator yang dihasilkan dari model Mixed logit lebih baik (bias lebih kecil) dibanding model MNL.Nugraha Jaka2015-03-04T02:24:44Z2019-03-09T07:46:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12278This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122782015-03-04T02:24:44ZSTUDI TERHADAP PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MIPA DI INDONESIAPenggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pengajaran telah menjadi issu penting dalam beberapa tahun terakhir dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu penggunaan TIK tersebut adalah sebagai alat bantu pembelajaran yaitu dalam bentuk multimedia interaktif. Pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif berkembang atas dasar pembelajaran konvensional yang tidak bisa memenuhi kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran. Multimedia interaktif ini dapat menjadi suplemen dan komplemen dalam pembelajaran yang mewakili sumber–sumber belajar. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Multimedia interaktif telah banyak dibuat dan digunakan dalam pembelajaran MIPA di Indonesia. Dalam tulisan ini akan dilakukan studi terhadap penggunaan multimedia interaktif tersebut dalam pembelajaran pada bidang matematika dan ilmu pengetahuan alam, untuk melihat perkembangan, metode pengembangan, kelemahan dan hasil yang telah dicapai..Jauhari Jaidan2015-03-04T02:24:43Z2019-03-08T06:19:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12195This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/121952015-03-04T02:24:43ZPENDEKATAN REGRESI KUADRAT TERKECIL PARSIAL ROBUST MULTIRESPONS DALAM MODEL KALIBRASIRegresi Kuadrat Terkecil Parsial (RKTP) merupakan sebuah tehnik prediktif yang mampu mengatasi peubah bebas yang berdimensi besar, khususnya ketika terdapat masalah multikolinearitas. Skor dalam RKTP dihitung dengan memaksimalkan kriteria koragam antara peubah x dan y sehingga dalam teknik ini respons telah dilibatkan dalam analisis sejak awal. SIMPLS merupakan salah satu algoritma RKTP yang dikenalkan oleh De Jong (1993). Karena SIMPLS didasari dari matriks koragam silang empirik antara peubah respon dan peubah bebas dan dalam regresi linier kuadrat terkecil, maka SIMPLS tidak resisten terhadap pengamatan pencilan (outlier). Untuk mengatasi masalah pencilan diperlukan suatu metode penduga yang tegar terhadap pencilan yang disebut sebagai metode robust. Dua metode RKTP robust, RSIMCD dan RSIMPLS, yang dibangun dari matriks koragam robust untuk data berdimensi besar dan regresi linier robust, mampu mengatasi pengaruh pengamatan pencilan. Selanjutnya nilai RMSECV robust diperoleh untuk membangun model kalibrasi dan RMSEP robust digunakan untuk validasi model. Diagnosa plot akan dibuat sebagai visualisasi dan klasifikasi pencilan.- IsmahHamim Wigena AjiDjuraidah Anik2015-03-04T02:24:43Z2019-03-08T06:20:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12227This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122272015-03-04T02:24:43ZMODEL MATEMATIKA WAKTU PENGOSONGAN TANGKI AIRSebuah tangki diisi air dengan ketinggian tertentu dan pada dasar tangki tersebut dibuat lubang kecil, sehingga air mengalir melalui lubang tersebut. Menurut Hukum Torricelli, apabila tangki dikosongkan maka kecepatan keluar air akan berubah secara kontinu dipengaruhi oleh ketinggian air. Lamanya waktu yang digunakan untuk mengosongkan tangki apabila diisi air dengan ketinggian tertentu disebut waktu pengosongan. Waktu pengosongan juga dipengaruhi oleh bentuk tangki. Tulisan ini membahas tentang depletion ratio. Seandainya kecepatan keluar air adalah tetap, maka depletion ratio adalah perbandingan antara waktu pengosongan jika kecepatan keluar air berubah dipengaruhi oleh ketinggian air dengan waktu pengosongan jika kecepatan air keluar tetap. Selanjutnya jika diketahui depletion rationya maka dapat ditentukan bentuk geometri tangki tersebut.- IrmawatiAdji Sidarto Kuntjoro2015-03-04T02:24:42Z2019-03-08T06:19:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12187This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/121872015-03-04T02:24:42ZKAJIAN ANALISIS REGRESI DENGAN DATA PANELData set yang merupakan kombinasi data cross section dan time series sering
sekali ditemukan dalam kajian ekonomi, disebut sebagai data panel. Dalam pemodelan
data panel kita dihadapkan pada komponen stokastik yang relatif kompleks. Analisis
regresi data panel adalah analisis regresi dengan struktur data merupakan data panel.
Umumnya pendugaan parameter dalam analisis regresi dengan data cross section
dilakukan menggunakan pendugaan metode kuadrat terkecil (MKT). Metode ini akan
memberikan hasil pendugaan yang bersifat Best Linear Unbiased Estimation (BLUE)
jika semua asumsi Gauss Markov terpenuhi diantaranya adalah non-autcorrelation.
Kondisi terakhir ini tentunya sulit terpenuhi pada saat kita berhadapan dengan data
panel. Sehingga pendugaan paramter tidak lagi bersifat BLUE. Jika data panel
dianalisis dengan pendekatan model-model time series seperti fungsi transfer, maka ada
informasi keragaman dari unit cross section yang diabaikan dalam pemodelan. Salan
satu keuntungan dari analisis regresi data panel adalah mempertimbangkan keragamaan
yang terjadi dalam unit cross section. Dalam penelitian ini penulis menerapkan analisis
regresi data panel untuk melakukan pemodelan penyerapan tenaga kerja industri kecil di
wilayah Jawa Barat dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
penyerapan tenaga kerja di Jawa Barat.Nyoman Mindra Jaya I GedeSunengsih Neneng2015-03-04T02:24:42Z2019-03-08T06:19:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12192This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/121922015-03-04T02:24:42ZPENDEKATAN MASALAH MULTIOBJEKTIF STOKASTIK DENGAN PENDEKTAN STOKASTIK DAN PENDEKATAN MULTIOBJEKTIFMasalah optimisasi yang mempunyai tujuan lebih dari satu dikenal dengan masalah optimisasi multiobjektif. Masalah linear multiobjektif mempunyai fungsi objektif dan kendala linear. Jika ada parameter stokastik dalam masalah multiobjektif, masalahnya dikenal dengan masalah multiobjektif stokastik. Masalah yang dikemukakan dalam paper ini masalah multiobjektif linear dengan koefisien fungsi tujuan merupakan parameter random. Masalah multiobjektif stokastik akan ditransformasi menjadi masalah deterministik dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan stokastik dan pendekatan multiobjektif.- IndarsihIndrati Ch. Rini2015-03-04T02:24:41Z2019-03-08T06:18:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12186This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/121862015-03-04T02:24:41ZKAJIAN PENANGANAN MULTIKOLENIERITAS DALAM ANALISIS REGRESI MENGGUNAKAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSIONSalah satu tujuan dari analisis regresi adalah meramalkan nilai variabel respon didasarkan pada beberapa variabel independen. Permasalahan yang sering ditemukan dalam analisis regresi adalah adanya korelasi yang tinggi antara variabel independen yang berakibat pada standar error pendugaan dari parameter regresi sangat besar yang berakibat pada model regresi tidak layak digunakan sebagai model peramalan karena modelnya tidak reliable. Beberapa metode diperkenalkan untuk menanggulangi multikolenieritas khususnya yang hampir sempurna, salah satunya adalah Principal Coponent Regression (PCR). Namun pendekatan ini memiliki kelemahan dalama proses pereduksian variabel independen tidak mempertimbangkan korelasi antar independen dengan variabel dependen. Kondisi ini menyebabkan pada saat pemodelan regresi, komponen utama pertama yang terbentuk dari proses reduksi tidak dijamin menjadi komponen yang paling mampu menjelaskan keragamana variabel respon, sedangkan komponen utama pertama merupakan komponen yang merangkum paling banyak informasi dari variabel independen. Satu metode baru diperkanalkan sebagai perbaikan dari metode PCR yaitu metode Partial least square Regression (PLSR). Metode ini dalam proses reduksi variabel independen telah mengakomodasi korelasi antara variabel respon dengan variabel bebasnya.Nyoman Mindra Jaya I Gede2015-03-04T02:24:41Z2019-03-09T07:45:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12271This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122712015-03-04T02:24:41ZIDENTIFIKASI KESULITAN GURU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPLB/BPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami guru dalam pembelajaran matematika di SMPLB Tunarungu. Penelitian ini dilaksanakan di SLBN 4 Yogyakarta, SLBN 3 Yogyakarta, dan SLB Widya Dharma Sleman Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan metode observasi terhadap pembelajaran guru dan wawancara mendalam dengan guru dan kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami guru matematika SMPLB/B meliputi ketersediaan bahan ajar, kurikulum, karakteristik unik siswa, sistem evaluasi, dan pengaruh lingkungan.Retnawati HeriPrajitno Edi- Hermanto2015-03-04T02:24:41Z2019-03-09T07:45:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12272This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122722015-03-04T02:24:41ZPERBANDINGAN METODE CONCORDANCE BERDASARKAN TEORI TES KLASIKThis research is aimed at revealing the accuracy of concordance method in the classiccal test theory using parallel method, linear parallel method and equipercentil method, applying the concordance and making the conversion tables as result of concordance. The object of this study was the regional science examination tests at the JHSs in Yogyakarta city in 2006/2007 academic year. This study used tests and testees’ responses to the test. The analysis has done using 3 steps, they were estimated the characteristic items of tests, equated the tests and compare the methods of concordance, and then made convertion table to score testees’ achievement. The result indicated that equating without common item (concordance) from science score of SMPN 1 Paliyan Gunungkidul 2006/2007 to sciense score of SMPN 10 Yogyakarta using the linear method satisfied the equation plYk(x) = 1.22722 x + 5.0004, and the almost similar result is obtained using the equipercentile method, using linear method, obtained RMSE 9.333964, while with the method equipersentil, obtained RMSE 9.326277, indicating the equipercentil method is little more accurate compared with linear method, and the conversion tables as result of concordance in this research is enclosed.Retnawati HeriHidayati Kana2015-03-04T02:24:41Z2019-03-09T07:45:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12276This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122762015-03-04T02:24:41ZPENEMUAN TERBIMBING DALAM PEMAHAMAN KONSEPTujuan pembelajaran matematika adalah (1) mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah, (2) mengembangkan kemampuan berpikir, (3)
mengembangkan sikap positip, (4) mengembangkan pemahaman konsep dan (5)
mengembangkan kemampuan kerjasama dan berkomunikasi. Tujuan ini juga bagi
pembelajaran kepada mahasiswa.
Dalam tulisan ini akan sedikit diuraikan tentang penemuan terbimbing
dalam pemahaman konsep. Pemahaman konsep berkaitan dengan bagaimana siswa
memahami konsep yaitu aktifitas mental yang dilakukan oleh siswa dalam
mengakitkan antar pengetahuan-pengetahuan yang ada ke dalam jaringan
pengetahuan. Mengkaitkan jaringan pengetahuan yang ada, akan lebih
memberikan makna, apabila dilakukan dengan aktifitas menemukan sendiri oleh
siswa. Namun karena siswa masih dalam taraf perkembangan, perlu untuk
dibimbing dalam proses penemuan selama pembelajaran. Inilah yang penting
dipahami oleh guru dan siswa.Agus Susanto Herry2015-03-04T02:24:40Z2019-03-08T06:20:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12229This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122292015-03-04T02:24:40ZAnalisis Variasi KomponenH Geomagnet Pada Saat Badai MagnetAnalisis karakteristik variasi komponen medan magnet bumi (geomagnet) akibat
pengaruh badai magnet, terutama variasi komponen H pada saat terjadi badai magnet.
Pengaruh badai magnet terjadi akibat proses-proses fisis transfer energi dari partikelpartikel
solar wind menuju ke magnetosfer bumi yang tersebar dalam sistem kopling
magnetosfer-ionosfer dalam bentuk arus listrik. Secara umum badai magnet terdiri dari
dua kategori yakni (1) badai berulang (recurrent storms) dan (2) badai tidak berulang
(non recurrent storms) berkaitan dengan badai magnet kuat yang diakibatkan CME
(Coronal Massa Ejection). Dengan ungkapan di atas pada uraian ini dibahas analisis
variasi komponen H pada saat badai magnet kuat terdepresi paling kecil -100 nT < Dst.
Hasil analisis perubahan variasi komponen H pada saat badai magnet kuat medan
magnet bumi terdepresi hingga mencapai -362.9 nT. Demikian pula hasil analisis pola
perubahan variasi komponen H pada saat badai magnet kuat umumnya mengikuti model
ARMA(2,2) dengan orde 2 Auto Regresive dan 2 orde Moving Average.- Habirun2015-03-04T02:24:40Z2019-03-08T06:20:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12231This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122312015-03-04T02:24:40ZModel Empiris Variasi Harian KomponenH Pola Hari TenangPerubahan karakteristik variasi harian komponen H pola hari tenang dari data stasiun pengamat geomagnet Tangerang dengan berdasarkan data rata-rata lima hari tenang pada bulan tertentu. Akibat dampak variasi diurnal (diurnal variation) dan variasi semi diurnal (semi diurnal variation), masing-masing berperiode 24 dan 12 jam. Oleh karena itu model empiris variasi harian komponen H pola hari tenang diidentifikasi menggunakan metode Harmonik analisis. Dengan model empiris yang diperoleh di atas maka perubahan karakteristik variasi harian komponen H pola hari tenang dari masing-masing bulan dapat diidentifikasi. Selain digunakan untuk mengidentifikasi perubahan karakteristik variasi harian komponen H pola hari tenang, model empiris dapat pula digunakan untuk memprediksi variasi harian komponen H pola hari tenang beberapa waktu kedepan. Akurasi model empiris variasi harian komponen H pola hari tenang dibandingkan terhadap data pengamatan sebesar 90 % dan galat 62.799 nT. Demikian pula digunakan untuk memprediksi variasi harian komponen H pola hari tenang dibandingkan terhadap model empiris dengan akurasi cukup tinggi hingga 95 % dengan galat 18.143 nT.- Habirun2015-03-04T02:24:40Z2019-03-09T07:45:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12274This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122742015-03-04T02:24:40ZMENGESTIMASI PARAMETER BUTIR PERANGKAT TES DENGAN PENDEKATAN REGRESI LOGISTIK MULTIVARIATEstimasi parameter butir perangkat tes biasanya dilakukan dengan pendekatan teori tes klasik atau teori respons butir (Item Response Theory, IRT) unidimensi. Untuk analisis ini, ada asumsi yang harus dipenuhi, salah satunya asumsi unidimensi, yakni suatu perangkat tes dianggap hanya mengukur satu kemampuan yang paling dominan saja. Pada kenyataannya di lapangan, asumsi ini sulit dipenuhi, karena sebagian besar tes kemampuan/psikologi bersifat multidimensi. Teori respons butir multidimensi mengatasi kelemahan ini, yang mengestimasi parameter butir melalui persamaan peluang menjawab benar dengan regresi logistik multivariat.Retnawati Heri2015-03-04T02:24:39Z2019-03-09T07:45:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12266This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122662015-03-04T02:24:39ZMATEMATIKA MELALUI KONFLIK KOGNITIFBelajar merupakan pengintegrasian informasi ke dalam skema yang telah dimliki seseorang. Pengintegrasian ke dalam skema dapat terjadi melalui kerangka kerja asimilasi-akomodasi-ekuilibrium. Seseorang tidak selalu dapat mengintegrasikan informasi melalui asmilasi secara langsung. Pembelajaran melalui konflik kognitif dapat memfasilitasi siswa yang tidak dapat secara langsung melakukan asimilasi. Konflik kognitif terkait dengan terjadinya suatu ketidakpuasan pada aktivitas mental atau kognitif seseorang. Melalui konflik kognitif, siswa dapat merefleksi persepsinya hingga terjadi ekuilibrium pada skemanya.Tejo Dwi Cahyowati Ety2015-03-04T02:24:39Z2019-03-09T07:45:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12268This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122682015-03-04T02:24:39ZPENERAPAN JURNAL MATEMATIKA UNTUK MENDORONG KEMAMPUAN MEREFLEKSI DIRI SISWA SECARA TERTULISTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana jurnal matematika yang dapat mendorong kemampuan siswa dalam merefleksi diri secara tertulis sebagai salah satu bentuk asesmen alternatif. Penelitian dilaksanakan pada semester gasal 2007/2008 dengan subjek penelitian 46 siswa kelas 8B SMP Laboratorium UM. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari enam siklus yang masing-masing mempunyai tahapan perencanaan (rencana pembelajaran, disain jurnal matematika, dan lembar observasi), implementasi tindakan, analisis,dan refleksi. Hasil penelitian ini adalah jurnal matematika yang dapat mendorong kemampuan siswa dalam merefleksi diri secara tertulis.Tejo Dwi Cahyowati Ety2015-03-04T02:24:35Z2019-03-09T07:45:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12269This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122692015-03-04T02:24:35ZSIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMAPenelitian dilakukan untuk menjawab permasalahan, bagaimana sikap siswa terhadap matematika dalam pembelajaran dengan Pendekatan Open-Ended (POE) dan Pembelajaran Matematika Konvensional (PMK). Penelitian eksperimen dengan kelompok pretes-postes. Subjek populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa SMP di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Sekolah SMP yang termasuk peringkat sedang, dipilih secara acak sebanyak dua sekolah sebagai sampel kemudian masing-masing dipilih dua kelas yang terdiri dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan Pendekatan Open-Ended (POE), dan kelas kontrol diberi perlakuan Pembelajaran Matematika Konvensional (PMK). Kelas eksperimen sebanyak 66 orang dan kelas kontrol sebanyak 67 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan POE secara signifikan memiliki sikap yang lebih positif terhadap matematika dibanding siswa yang mengikuti Pembelajaran Matematika Konvensional (PMK). Faktor pembelajaran dengan faktor kemampuan matematika siswa tidak mengalami interaksi dalam hal sikap siswa terhadap matematika.- Drs. Hartanto, M.Kes2015-03-04T02:24:35Z2019-03-09T07:47:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12332This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/123322015-03-04T02:24:35ZPEMANFAATAN KAYU KARET UNTUK FURNITURETanaman karet (H.Brasilliensis) merupakan tanaman asli di daerah
AmazoneAmerika Selatan yang terpencar di seluruh hutan alam. Secara umum
tanaman ini dapat tumbuh di daerah tropis.Di Indonesia kayu karet banyak ditemukan
pada perkebunan besar dan perkebunan rakyat di daerah Sumatera dan Kalimantan
untuk diambil getahnya. Adanya pohon kayu karet yang sudah tidak produktif
merupakan potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan furniture, hanya saja kayu karet
mempunyai kelemahan yaitu mudah diserang hama jamur dan serangga bubuk. Pada
penelitian ini kayu yang berupa log dari perkebunan dilakukan pengawetan awal yaitu
menutupi bagian yang terpotong dibagian kedua ujungnya dengan parafin atau
direndam dalam larutan anti jamur, mengingat kayu karet yang basah dan masih
mengandung getah merupakan tempat yang baik untuk tumbuhnya jamur.
Dari hasil penelitian pengawetan berupa papan kayu karet, perendaman dengan
pengawetan cara perendaman menunjukkan hasil yang baik, sedang pengawetan
dengan cara perebusan dengan konsentrasi l kg per 50 liter air dalam waktu 24 jam
menunjukkan hasil yang baik dengan tidak terjadinya kerusakan pada kayu.
Pengawetan dengan kombinasi proses perebusan konsentrasi l kg per 50 liter air dan
perendamSuheryanto DwiHaryanto Tri2015-03-04T02:24:34Z2019-03-08T06:21:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12258This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122582015-03-04T02:24:34ZPENGUNAAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI MATEMATISDalam tulisan ini akan dibahas tentang reciprocal teaching dan peranannya dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Reciprocal teaching merupakan suatu pembelajaran di mana dalam pembelajaran tersebut diawali dengan membaca bahan bacaan yang disediakan, kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan empat strategi yaitu: merangkum bacaan, mengajukan pertanyaan, menjelaskan, dan memprediksi materi maupun permasalahan lanjutan. Dalam pembelajaran tersebut siswa secara bergantian berperan seolah-olah menjadi guru menggantikan peran guru untuk memimpin pembelajaran dalam kelompoknya, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing yang melakukan scaffolding. Komunikasi matematis sangat penting untuk dikembangkan karena diperlukan untuk memahami ide-ide matematika secara benar. Kemampuan komunikasi yang lemah akan berakibat pada lemahnya kemampuan-kemampuan matematika yang lain. Siswa yang punya kemampuan komunikasi matematis yang baik akan bisa membuat representasi yang beragam, hal ini akan lebih memudahkan dalam menemukan alternatif-alternatif penyelesaian yang berakibat pada meningkatnya kemampuan menyelesaikan permasalahan matematika. Kemampuan komunikasi matematis siswa bisa dikembangkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan melakukan diskusi kelompok. Brenner (1998) menemukan bahwa pembentukan kelompok-kelompok kecil memudahkan pengembangan kemampuan komunikasi matematis. Reciprocal teaching yang merupakan model pembelajaran yang menekankan aspek komunikasi dalam kelompok sangat berperan dalam mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa.Abd. Qohar2015-03-04T02:24:34Z2019-03-09T07:45:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12263This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122632015-03-04T02:24:34ZMENGEMBANGKAN KEYAKINAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN REALISTIKBanyak faktor yang diduga sebagai penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam matematika. Salah satu di antara faktor tersebut adalah masih banyak siswa yang berkeyakinan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan sangat abstrak. Bagaimanapun, para guru memegang peran penting dalam membangun keyakinan (belief) siswa terhadap matematika. Apa yang diyakini siswa, sebagian besar berdasarkan pengalaman yang diperolehnya selama belajar matematika. Oleh karena itu, pengalaman belajar matematika yang menyenangkan, beragam, dan konstruktivis, sangat penting untuk menumbuhkan keyakinan yang positip terhadap matematika, khususnya di Sekolah Dasar. Pendidikan Matematika Realistik (PMR) menawarkan suatu pendekatan pembelajaran matematika yang berpangkal pada falsafah bahwa mathematics as a human activity. Dengan falsafah yang demikian, menjadikan PMR sebagai pendekatan pembelajaran matematika yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan pembelajaran konvensional. Pembelajaran matematika dengan pendekatan PMR untuk siswa Sekolah Dasar terbukti menjadikan pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan. Siswa memperoleh kesempatan yang cukup untuk mengonstruksi atau menemukan pengetahuan matematikanya, melalui kegiatan yang dirancang guru, interaksi dengan temannya, dan bimbingan yang tepat dari gurunya. Pembelajaran dengan pendekatan yang demikian diyakini akan mampu mengembangkan keyakinan siswa SD terhadap matematika.Bondan Widjajanti Djamilah2015-03-04T02:24:34Z2019-03-09T07:46:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12305This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/123052015-03-04T02:24:34ZPEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW II
DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATISPada umumnya para siswa menganggap matematika sebagai salah satu ilmu
yang rumit, abstrak dan sulit, oleh karena itu perlu suatu penyajian dalam
pembelajarannya menggunakan metode dan pendekatan yang tepat. Metode dan
pendekatan yang digunakan harus dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan
pemecahan masalah matematis siswa secara efektif dan efesien. Dengan demikian
konsep-konsep matematika yang telah dipelajari siswa dapat tertanam dalam benaknya
secara bermakna serta siswa dapat menerapkannya dalam memecahkan permasalahanpermasalahan
matematika di kehidupan nyata.Kurniawan, M.Pd Drs Rudy2015-03-04T02:24:34Z2019-03-09T07:46:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12307This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/123072015-03-04T02:24:34ZKEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS Apa, Mengapa, dan Bagaimana?Pendidikan matematika mempunyai peran strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi era industrialisasi dan globalisasi. Hal ini dapat terwujud jika pendidikan matematika mampu melahirkan peserta didik yang cakap dalam matematika dan berhasil menumbuhkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, inisiatif dan adaptif terhadap perubahan dan perkembangan. Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang saat ini masih kurang mendapatkan perhatian guru dalam pembelajaran matematika. Guru umumnya hanya melatih siswa dengan soal-soal rutin. Selain itu bagaimana mengukur dan menginterpretasikan hasil pengukuran kemampuan berpikir kreatif masih merupakan suatu hal yang dianggap sulit oleh sebagian besar guru. Dalam tulisan ini dipaparkan apa itu kemampuan berpikir kreatif matematis, mengapa kemampuan berpikir kreatif matematis itu penting, dan bagaimana mengukurnya.Hastuti Noer, M.Pd. Dra. Sri2015-03-04T02:24:34Z2019-03-09T07:47:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12319This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/123192015-03-04T02:24:34Z‘STUDENT RECAP’ DENGAN FORMAT DG, DGS DAN SKS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKADalam berbagai forum seminar yang penulis ikuti muncul kritik; konsep pendidikan telah tereduksi menjadi pengajaran, dan pengajaran lalu menyempit menjadi kegiatan di kelas. Sementara yang berlangsung di kelas tak lebih dari kegiatan guru mengajar siswa dengan target kurikulum dan mengejar NUM (Nilai Ujian Nasional Murni). Pendidikan dan Pengajaran adalah dua hal yang berbeda. Sementara kita hanya menitikberatkan pengajaran sehingga mengesampingkan pendidikan. Proses pengajaran yang menitikberatkan pada aspek kognitif dan kemampuan teknis semata akan melahirkan manusia tukang dan bukan seorang pemimpin yang kaya dengan inovasi serta memiliki komitmen sosial yang kuat. Agar kegiatan di dalam kelas tercipta pendidikan yang diidamkan, maka salah satunya adalah dengan meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan lebih memberdayakan kemampuan siswa kelas 7-5 SMPN 216 DKI yang memang sudah tinggi, rata-rata nilai matematika UASBN 8,75. Tujuan penelitian adalah untuk menyelesaikan masalah kurang aktifnya siswa kelas 7-5 SMPN 216 Jakarta pada saat pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan. Kegiatan dimulai dengan penelitian pendahuluan, dan dilanjutkan dengan penelitian tindakan yang terdiri dari 3 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, analisis dan refleksi. Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi data untuk memperoleh data yang valid, dimana menerangkan serta menyimpulkan data dari 3 pihak yaitu: guru, siswa, dan pengamat (kolaborator) serta menggali dari sumber yang berbeda untuk mendapatkan informasi yang sama. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) Strategi pembelajaran “Student Recap” dengan format DG, DGS dan SKS dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar matematika. (2) Kemampuan siswa dalam membuat ‘Student Recap’ meningkat jika dibimbing secara bertahap menggunakan format DG, DGS dan SKS. (3) Pembentukan kelompok yang melibatkan siswa dan kelompok yang tidak berubah menjadikan tiap kelompok lebih kompak sehingga mempererat hubungan kerjasama.Cahyaning Pangestuti Dra Hj.Wahyu2015-03-04T02:24:33Z2019-03-08T06:18:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12182This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/121822015-03-04T02:24:33ZMENGOPTIMALKAN KORELASI PADA MODEL PERGERAKAN NILAI TUKAR DOLLAR DENGAN ALGORITMA ACE (ALTERNATING CONDITIONAL EXPECTATIONS)Terdapat beberapa faktor fundamental dan sentimen yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dollar. Pada suatu penelitian sebelumnya, model pergerakan nilai tukar rupiah tersebut menggunakan 11 faktor (peubah): GDP riil Indonesia, perbedaan tingkat suku bunga antara Indonesia dan Amerika, tingkat inflasi Indonesia, investasi asing, pembayaran utang luar negeri, cadangan devisa, jumlah uang beredar, capital inflow domestik, trade balance, harga minyak dunia, dan indeks keyakinan konsumen. Adapun model yang digunakan, regresi linear dengan korelasinya () sebesar 0,781. Sementara itu, di sisi lainnya, terdapat metode yang berbasis algoritma ACE (Alternating conditional expectations). yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan korelasi. Oleh karena itu, dalam paper ini, dilakukan pengoptimalan korelasi pada model nilai tukar rupiah yang telah diformulasikan oleh peneliti sebelumnya. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yakni deduksi dan induksi, dengan melakukan penelusuran terhadap algoritma ACE. Penelusuran dilakukan terhadap penelitian terdahulu serta pada beberapa textbook dan jurnal ilmiah. Selanjutnya, dilakukan implementasi pada nilai tukar dolar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, melakukan reduksi terhadap faktor yang berpengaruh serta memperoleh nilai korelasinya. Berdasarkan penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar dapat dikoreksi dengan 9 faktor : GDP riil Indonesia, perbedaan tingkat suku bunga antara Indonesia dan Amerika, tingkat inflasi Indonesia, investasi asing, pembayaran utang luar negeri, cadangan devisa, jumlah uang beredar, capital inflow domestik, trade balance. Selain itu, diperoleh juga peningkatan korelasi sebesar 0,94 dan dapat diidentifikasi bentuk fungsional antara peubah respon (nilai tukar dollar) dan peubah penjelas (9 faktor) secara akurat.Retno Sari Saputro Dewi2015-03-04T02:24:33Z2019-03-08T06:18:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12184This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/121842015-03-04T02:24:33ZMEMPREDIKSI CURAH HUJAN (DATA SPATIO-TEMPORAL) DENGAN METODE BAYESIAN NETWORKSCurah hujan merupakan salah satu parameter yang berkaitan dengan dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, dalam penelitian klimatologi dan metereologi, parameter tersebut sering dilibatkan. Di Indonesia yang berada di kawasan tropis, simulasi curah hujan merupakan proses yang sukar untuk disimulasikan. Bahkan hingga saat ini, belum ada suatu model iklim yang mampu mensimulasikan curah hujan di Indonesia dengan baik. Beberapa penelitian yang telah dilakukan belum mampu memberikan hasil yang cukup memadai. Namun begitu, beberapa metode telah dikembangkan untuk menduga curah hujan. Salah satu metode yang sering digunakan adalah ARIMA (Auto Regressive Integrated Moving Average) untuk data musiman. Kelemahannya, metode tersebut hanya dapat dipergunakan pada pendugaan curah hujan berdasarkan data curah hujan yang ada di stasiun penakar hujan (temporal) tanpa mempertimbangkan lokasi stasiunnya (spatial). Dengan demikian, diperlukan suatu metode yang mempertimbangkan keduanya, salah satu metode yang dimaksudkan adalah Bayesian Networks (BNs). Struktur BNs dibangun berdasarkan model peluang ketergantungan antar stasiun yang dinyatakan dalam directed acyclic graph (DAC) dan untuk mengoptimalkan peluangnya dipergunakan algoritma K2. Dalam paper ini, disampaikan tentang BNs dalam pendugaan curah hujan, kelemahan dan kelebihannya. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yakni deduksi dan induksi, dengan melakukan penelusuran terhadap materi tentang iklim dan metode prediksi curah hujan, utamanya tentang BNs. Penelusuran dilakukan terhadap penelitian-penelitian terdahulu serta pada beberapa textbook dan jurnal ilmiah serta beberapa diskusi ilmiah. Selanjutnya, mengkaji dan me-review beberapa teoritisnya yang dikaitkan dengan pemodelan curah hujan. Berdasarkan kajian ini, dapat dinyatakan bahwa BNs merupakan salah satu metode yang dapat dipertimbangkan untuk memprediksi data curah hujan karena dalam metode ini, BNs memperhitungkan nilai peluang untuk setiap stasiun penakar hujan. Namun, BNs lemah, saat menentukan urutan stasiun dalam membentuk suatu jaringan Bayes.Retno Sari Saputro Dewi2015-03-04T02:24:31Z2019-03-08T06:18:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12179This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/121792015-03-04T02:24:31ZKEMIRIPAN WILAYAH DALAM MENGHASILKAN PRODUKSI BEBERAPA KOMODITAS PANGAN STRATEGISSimilarity of regions (provinces in Indonesia) in producing the strategic food production were analyzed based on seven serial data sets and each one consists of nine food commodities weighted by number of population. The food data sets were compiled from Food Security Agency, The Ministry of Agriculture, while the population data was collected from The Statistics Indonesia of the Republic of Indonesia. Main sources of variability on each data set were identified on loading values basis extracted using biplot (Gower and 1996). The similarity of the food production patterns to the overall data sets were evaluated using generalized Procrustes rotation (gPr). Results of this research showed there are two groups of production system pattern. In the first group, there are five commodities dominating the first two components, i.e., paddy, maize, soybean, peanut, and cassava−, while in the second group, there are six commodities dominating the first two components, i.e., paddy, maize, chicken eggs, beef, peanuts, and cassava. Hence, the gPr was applied in both groups separately. Applied the gPr to the first group showed there are seven commodities dominating the first two consensus axis −paddy, maize, soybean, peanut, cassava, chicken egg, and sweet potatoes. This means the chicken eggs and sweet potatoes are considered as common variances. Applied the gPr to the second group indicated that the commodities dominating the two consensus axis are same with ones dominating the first two components. But, if the third consensus axis is assumed important then soybean seem as common source of variability in the second group. Consequently, the similarities of the data sets in each group was established based upon identified sources of variability.- B. H. Priyanto- I. M. Sumertajaya2015-03-04T02:24:31Z2019-03-08T06:20:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12226This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122262015-03-04T02:24:31ZMATEMATIKA ASTRONOMI: BAGAIMANA MATEMATIKA MEMPELAJARI ALAMManfaat fenomena astronomi untuk kehidupan manusia menyebabkan pengkajian astronomi telah menjadi perhatian sejak awal peradaban manusia. Salah satu fenomena astronomi yang banyak dikaji sejak awal peradaban adalah matahari. Sepanjang tahun, terjadi perubahan durasi siang hari yang bersinar di suatu tempat tertentu di permukaan bumi. Secara matematis, perubahan durasi siang hari tersebut dapat dihitung dengan menggunakan spherical trigonometry. Variable yang digunakan dalam spherical trigonometry adalah koordinat posisi pada permukaan bumi dan posisi relatif matahari terhadap bumi.Wijaya Ariyadi2015-03-04T02:24:31Z2019-03-08T06:21:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12253This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122532015-03-04T02:24:31ZDESIGN AND DEVELOPMENT OF WAP SERVICE ON GEOMAGNETIC ACTIVITYServices based on wireless application protocol (WAP) have increased significantly during the last several years. This kind of service provides flexibility to users in browsing information via a mobile phone. LAPAN has magnetometers installed at several stations (Biak, Tanjungsari, Pontianak, Kototabang, Manado, Parepare and Kupang) that can be used to derive local geomagnetic activity index, namely k index. In order to encourage the use of the index by public, we have recently developed a service based on Short Message Service (SMS). We expand the system so that the users are able to browse or query k index of any station and date directly from a mobile phone. In developing the system, we have made use of a WAP browser to connect to Apache web server and have used PHP to generate WML scripts to provide the user a capability in querying k index to MySQL database via a mobile phone. In this paper, we report the development of WAP service on geomagnetic activity and provide some examples of the results in querying the index.Anwar Bachtiar2015-03-04T02:24:29Z2019-03-09T07:45:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12261This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122612015-03-04T02:24:29ZMENUMBUH KEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI TUGAS-TUGAS PEMECAHAN MASALAHPenelitian tentang keterkaitan antara kemampuan berpikir kreatif dengan IQ banyak dilakukan oleh ahli psikologi. Hasil penelitian tersebut pada umumnya menemukan bahwa kemampuan berpikir kreatif anak tidak sepenuhnya ditentukan oleh IQ. Dengan kata lain kemampuan berpikir kreatif anak yang mempunyai IQ sedang dapat ditumbuh kembangkan melalui latihan yang tepat. Dalam menyikapi hal ini, pemerintah memberi perhatian yang besar yang ditandai dengan dimasukkannya kemampuan berpikir kreatif sebagai salah satu butir dari tujuan pendidikan nasional. Untuk mewujudkan tujuan ini, maka peranan guru sebagai salah satu faktor penentu tumbuh kembangnya kemampuan berpikir kreatif siswa di sekolah diharapkan dapat lebih inovatif dan variatif dalam menerapkan model, strategi, dan metode pembelajaran yang dapat memicu dan memacu tumbuh kembangnya kemampuan berpikir kreatif siswa. Khususnya dalam memberikan tugas-tugas pemecahan masalah kepada siswa. Bagaimana bentuk tugas-tugas pemecahan masalah yang dapat memicu dan memacu tumbuh kembangnya kemampuan berpikir kreatif siswa? Pertanyaan inilah yang menjadi dasar pembahasan pada makalah ini yang dikhususkan pada mata pelajaran matematika- Alimuddin2015-03-04T02:24:28Z2019-03-08T06:18:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12175This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/121752015-03-04T02:24:28ZANALISIS PREFERENSI KONSUMEN
TERHADAP KOMBINASI ATRIBUT PRODUK NOTEBOOK
DENGAN PENDEKATAN METODE ANALISIS CONJOINT
(Studi Kasus di Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia)Perkembangan bidang teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat dan selalu menuntut manusia untuk dapat mengikutinya. Notebook merupakan salah satu produk yang sangat populer di bidang teknologi, karena memiliki spesifikasi yang lengkap dan mudah untuk dibawa ketika bepergian. Namun untuk mendapatkan produk notebook konsumen tidak dapat memilih sesuai dengan keinginannya, karena spesifikasi notebook sudah ditentukan oleh produsen. Oleh karena itu, pendekatan terhadap konsumen menjadi syarat yang penting agar produk dapat diterima oleh konsumen. Untuk mengetahui tentang preferensi dari konsumen tersebut dapat menggunakan metode Analisis Conjoint.
Metode Analisis Conjoint pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya produk notebook yang paling diminati oleh konsumen dengan cara mengangkat atribut faktor dan subfaktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih sebuah produk notebook.
Dengan Analisis Conjoint pada penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa kombinasi produk notebook kelas middle-end yang sesuai dengan selera konsumen adalah produk notebook dengan harga Rp. 5,00 juta – Rp. 5,50 juta, mempunyai merek HP, memiliki daya tahan baterai 4 jam, kapasitas hard disk 80GB, memakai processor Intel, menggunakan memory (RAM) 512MB dan. sistem operasi memakai windows.Priyono AgusWidodo Edy2015-03-04T02:24:28Z2019-03-09T07:43:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12260This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122602015-03-04T02:24:28ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA KONTEKSTUAL REALISTIK BERBASIS UNSUR LOKAL BERACUAN KURIKULUM 2006 PADA PENGUASAAN STANDAR MATERIKurikulum 2006 mengamanatkan kepada guru agar memperhatikan kondisi alam, situasi sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk diber-dayakan dalam merancang pembelajaran matematika sedemikian sehingga para siswa dapat belajar sebagaimana ilmuwan menemukan pengetahuan dari masalah-masalah yang dihadapinya. Dalam penelitian ini, unsur-unsur lokal yang telah dikenali oleh siswa dikembangkan sebagai bahan pembelajaran matematika kontekstual realistik dan masalah-masalah matematika sehingga para siswa belajar sesuai dengan pengalamannya. Hasil penelitian percobaan pada siswa SMP di Pontianak ini menghasilkan Effect Size (ES) sebesar 0.6191 dalam kategori sedang. Besarnya sumbangan pembelajaran matemátika kon-tekstual-realistik pada kemampuan siswa ádalah sebesar 23,24 %.Hartoyo Agung2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7418This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74182012-11-13T00:38:40ZPenerapan Aljabar Max‐Plus Interval pada Jaringan Antrian dengan Waktu Aktifitas IntervalMakalah ini membahas tentang pemodelan dan interval waktu periodik layanan jaringan antrian
fork‐join taksiklik kapasitas penyangga takhingga dengan waktu aktifitas interval, dengan menggunakan
aljabar max‐plus interval. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa dinamika jaringan antrian fork‐join
taksiklik kapasitas penyangga takhingga dengan waktu aktifitas interval dapat dimodelkan ke dalam
suatu persamaan matriks atas aljabar max‐plus interval. Interval waktu sikel layanan jaringan antrian
adalah nilai eigen max‐plus interval dari matriks pada persamaan tersebut.
Kata‐kata kunci: aljabar max‐plus interval, nilai eigen max‐plus interval, jaringan antrian fork‐join dan waktu aktifitas intervalRudhito M. Andyrudhito@staff.usd.ac.idWahyuni Sriswahyuni@ugm.ac.idSuparwanto Ariari_suparwanto@ugm.ac.idSusilo F.fsusilo@staff.usd.ac.id2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7419This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74192012-11-13T00:38:40ZPembelajaran Mata Kuliah Struktur Aljabar Yang Berbasis Komputer Dan Tugas Terstruktur Untuk Menggali Potensi Kreatif Dan Daya Matematik MahasiswaMata kuliah Struktur Aljabar merupakan suatu mata kuliah yang memuat konsep –konsep yang
abstrak, karena sifat dari mata kuliah tersebut seperti itu maka mahasiswa seringkali mendapat
kesulitan dalam mempelajarinya. Untuk mengatasi hal tersebut, seorang dosen harus mampu
membantu dan mengarahkan mahasiswanya supaya dapat mempelajari materi‐materi pada mata
kuliah tersebut menjadi lebih menarik dan bermakna. Pemanfaatan media komputer (ISETL) dan
pemberian tugas yang menarik dan menantang diharapkan dapat menjadi stimulus bagi mahasiswa
untuk belajar yang dapat menggali potensi kreatif dan menggali daya matematiknya. Penelitian
eksperimen untuk menggali potensi kreatif dan daya matematik telah dilakukan dengan memanfaatkan
media komputer dan tugas terstruktur.
Kata Kunci : ISETL, tugas terstruktur, daya matematik dan kreativitas matematik.Nurlaelah ElahSumarmo UtariSabandar JozuaIrawati2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7420This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74202012-11-13T00:38:40ZDesain Pembelajaran Matematika Bagi Calon Guru Matematika (Mathematics Learning Design for Pre‐Service Mathematics Teacher)Pembelajaran matematika bagi calon guru matematika melibatkan sedikitnya tiga aspek proses, yaitu; konstruksi, refleksi dan komunikasi. Konstruksi bertujuan agar calon guru "mengalami" belajar. refleksi bertujuan untuk menginternalisasi pengetahuan yang telah dikonstruk dan komunikasi bertujuan agar pengetahuan itu menjadi informasi yang bermakna. Makalah ini membahas hasil ujicoba desain pembelajaran yang berorientasi kepada membangun ketiga aspek kemampuan itu.Parta I Nengahnengah_parta@telkom.net2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7421This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74212012-11-13T00:38:40ZModul PerkalianDi dalam teori modul terdapat modul khusus yang disebut modul perkalian (multiplication
modules). Misalnya R adalah ring komutatif dengan elemen satuan dan M adalah R‐modul uniter, maka
M disebut modul perkalian jika untuk setiap submodul N di M terdapat ideal presentasi I di ring R
sehingga berlaku N = IM . Di pihak lain, juga dikenal submodul prima yang ada dalam suatu R‐modul
M, yang termotivasi dari definisi ideal prima dalam suatu ring R, yaitu dengan memandang ring R
sebagai modul atas dirinya sendiri (R adalah R‐modul).
Tujuan dari penyusunan tulisan ini adalah untuk mempelajari modul perkalian beserta sifat‐
sifatnya, dan kaitannya dengan submodul prima. Akan dipelajari juga sifat‐sifat dari ideal prima mana
saja yang dapat dibawa ke sifat‐sifat submodul prima dalam suatu modul perkalian.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa beberapa sifat yang terdapat dalam ideal prima dalam suatu
ring dapat dibawa menjadi sifat‐sifat submodul prima dalam suatu modul perkalian.
Kata kunci : modul perkalian, submodul prima.Arifin Samsul2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7422This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74222012-11-13T00:38:40ZProses Berpikir Anak Tunanetra Dalam Menyelesaikan Operasi Aljabar Pada Permasalahan Luas Dan Keliling Persegi PanjangPada dasarnya kondisi kecerdasan anak tunanetra tidak berbeda dengan anak normal umumnya.
Apabila diketahui kondisi kecerdasan anak tunanetra lebih rendah dari anak normal (awas, melihat)
pada umumnya hal tersebut disebabkan anak tunanetra mengalami hambatan persepsi, berpikir secara
komprehensip dalam mencari rangkaian sebab akibat, meskipun dalam proses berpikirnya tidak berbeda
dengan anak normal. Umumnya pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang diperoleh melalui
indra; dalam hal ini indra penglihat menduduki peranan yang paling penting; selebihnya melalui indra
yang lain yaitu peraba, pendengar, pencium, dan perasa. Khusus untuk tunanetra, justru indra penglihat
terabaikan, tetapi indra peraba lebih kuat. Proses masuknya informasi tidak sama dengan anak awas;
hanya benda‐benda yang dapat diraba, didengar, dicium, dan dirasa yang dapat dikenali oleh anak
tunanetra. Sehingga memberi informasi kepada anak tunanetra tidak melewati penglihatan tetapi
melewati indra lainnya. Dalam tulisan ini akan memaparkan bagaimana proses berpikir anak tunanetra
dalam menyelesaikan operasi aljabar pada permasalahan luas dan keliling persegi panjang.
Kata Kunci: proses berpikir, anak tunanetra, operasi aljabar, persegi panjang.Susantosusanto_16@yahoo.co.id2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7423This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74232012-11-13T00:38:40ZPeningkatan Pemahaman Aljabar Llnier Dengan Sintaks Model Pembelajaran Pencapaian Konsep Pada Mahasiswa Jurdik MatematikaSelama ini, model pembelajaran dengan skenario yang dimulai dengan definisi, pemberian
contoh, dan diakhiri dengan latihan soal sering dijadikan model dalam pengajaran konsep pada mata
kuliah Aljabar Linier. Model tersebut menyebabkan konsep aljabar linier sulit dipahami oleh mahasiswa.
Untuk mengatasinya perlu dipikirkan alternatif model pembelajaran yang cocok dengan kondisi
mahasiswa tersebut. Dalam makalah ini akan dikemukakan suatu model pembelajaran dengan skenario
yang dimodifikasi dari sintaks model pembelajaran pencapaian konsep yang dikemukaka oleh Joyco dan
Weil. Skenario pembelajaran ini dimulai dari Penyajian Data dan Identifikasi Konsep, Mengetes
Pencapaian Konsep, kemudian Menganalisis Strategi Berpikir. Pada tahap Penyajian Data dan
Identifikasi Konsep, contoh dan bukan contoh yang dipakai dikaitkan dengan himpunan bilangan.
Kata kunci: Peningkatan Pemahaman, Model Pembelajaran Pencapaian Konsep, Aljabar linier.Bekti Susilo2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7424This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74242012-11-13T00:38:40ZPemetaan Linear Yang Mengawetkan Invers Drazin Matriks Atas LapanganDiberikan F lapangan dengan minimal lima elemen. Mn(F) adalah himpunan semua matriks nxn atas lapangan F. Pada penelitian ini dikaji tentang bentuk pemetaan linear dari Mn(F) ke Mm(F) yang mempertahankan invers Drazin matriks atas lapangan dengan ch F ≠ 2 dan m, n > 1 .
Kata kunci : lapangan, invers Drazin. - Sutoposutopo_mipa@ugm.ac.id2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7425This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74252012-11-13T00:38:40ZPermainan (Tradisional) untuk Mengembangkan Interaksi Sosial, Norma Sosial dan Norma Sosiomatematik pada Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Matematika RealistikPendekatan matematika realistik dikembangkan berdasarkan filosofi matematika sebagai suatu bentuk
aktivitas manusia (human activity). Sebagai suatu aktivitas manusia, proses pembelajaran merupakan
suatu kegiatan yang bersifat sosial dan menuntut adanya interaksi di antara pelaku pembelajaran.
Interaksi sosial antar pebelajar berjalan secara simultan dengan proses mandiri tiap pebelajar dalam
membentuk dan mengembangkan aspek kognitif para pebelajar. Dalam pembelajaran matematika,
pengetahuan informal matematika dikembangkan menjadi konsep formal matematika melalui interaksi
sosial yang didukung oleh norma sosial dan sosiomatematik. Komunikasi merupakan salah satu
karakteristik alami dari permainan (tradisional) sehingga permainan (tradisional) dapat dimanfaatkan
untuk mengembangkan interaksi sosial, norma sosial dan norma sosiomatematik dalam pembelajaran
matematika.
Kata kunci: permainan (tradisional), interaksi sosial, norma sosial, norma sosiomatematik, pendidikan matematika realistik Wijaya Ariyadi2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7426This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74262012-11-13T00:38:40ZUpaya Peningkatan Pemahaman Konsep Aljabar dan Sikap Mahasiswa Calon Guru Matematika terhadap Pembelajaran Berbasis KomputerPemahaman konsep aljabar merupakan salah satu kecakapan dalam bidang aljabar yang diharapkan tercapai dalam pembelajaran matematika melalui pengkaitan antarkonsep, aplikasi konsep/algoritma secara akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Pemahaman konsep ini tidak selalu dapat ditingkatkan melalui pembelajaran berbasis komputer. Sikap merupakan suatu perbuatan yang berdasarkan pendirian atau keyakinan terhadap stimulus yang diterima. Secara umum, sikap mahasiswa UMP terhadap model pembelajaran matematika berbasis komputer adalah positif. Mahasiswa dalam kelas model‐1 dan model‐2 secara umum mempunyai sikap yang sama (yaitu positif) terhadap model pembelajaran berbasis komputer. Ditinjau dari kemampuan awal mahasiswa (rendah dan tinggi) terdapat perbedaan yang signifikan mengenai sikap mahasiswa terhadap model pembelajaran berbasis komputer baik dalam kelas model‐1 dan model‐2. Ketiga variabel yakni pemahaman konsep, sikap dan kemampuan mahasiswa saling berpengaruh. Peran kemampuan mahasiswa sangat penting dalam menjelaskan hubungan antara pemahaman konsep dan sikap mahasiswa.
Kata kunci: Sikap, Pembelajaran Berbasis Komputer, Pemahaman Konsep, Kemampuan Awal.Darminto Bambang Priyo2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7427This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74272012-11-13T00:38:40ZMetode Reduksi Ukuran Pada Masalah Penugasan Kuadratik Simetris (Size Reduction Method Over Simmetric Quadratic Assignment Problem (Sqap))Masalah penugasan kuadratik simetris (SQAP) merupakan suatu optimisasi masalah penugasan N
fasilitas ke N lokasi, dengan setiap (i , k ) fasilitas akan ditugaskan pada ( j , n) lokasi,
i, j , k , n ∈ B + , i, j , k , n ≤ N , dan masing‐masing hanya melaksanakan satu tugas. Masalah SQAP
adalah masalah menentukan total biaya penugasan seekonomis mungkin. Dalam paper ini akan
didiskusikan suatu metode yang mereduksi matriks biaya berukuran N × N menjadi berukuran
( N − 1) × ( N − 1) .
Kata‐kata kunci: masalah penugasan kuadratik simetris, metode reduksi ukuran.- Caturiyatiwcaturiyati@yahoo.com2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7428This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74282012-11-13T00:38:40ZDaerah Ideal Utama Adalah Almost Euclideanfaktorisasi tunggal (DFT)” ditulis “ DE ⇒ DIU ⇒ DFT ”, namun kebalikan dari kedua implikasi
⎧
tersebut tidak selalu benar. A = Z [θ ] = ⎨a + bθ a, b ∈ Z , θ =
⎩
1 + − 19 ⎫
⎬ adalah salah satu
2
⎭
contoh DIU yang bukan merupakan DE, namun Z [θ ] memenuhi kondisi “Almost Euclid (AE)”, sehingga
diperoleh sebuah biimplikasi AE ⇔ DIU .Suriadikirta RatwaIrawati2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7429This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74292012-11-13T00:38:40ZAljabar Hipergraf Dan AplikasinyaDalam makalah ini telah dibangun pohon filogenetik untuk menentukan kedekatan
hubungan kekerabatan dari 16 organisme, dengan menggunakan pendekatan Aljabar hipergraf.
Langkah pertama adalah menggunakan hipergraf berarah untuk merepresentasikan siklus asam
sitrat sebagai jaringan metabolik kemudian menghitung jarak antara 2 jaringan metabolik
dengan menggunakan operasi‐operasi aljabar seperti dalam penelitian sebelumnya[8] sehingga
diperoleh matrik jarak. Selanjutnya program Matlab R2007b digunakan untuk membangun
pohon filogenetik dengan Algoritma Neighbor Joining (Neighbor Joining Algorithm). Kemudian
telah dibangun pula pohon filogenetik pembanding yang diperoleh berdasarkan urutan
nukleotida gen 16S rRNA pada masing‐masing organisme yang sama. Dari penelitian ini diperoleh
bahwa, terdapat sepasang organisme pada kedua pohon filogenetik yang dihasilkan, yang
memiliki kekerabatan dekat berdasarkan urutan gen 16S rRNA tetapi memiliki kekerabatan yang
jauh berdasarkan jaringan metaboliknya ataupun sebaliknya.
Kata kunci: Filogenetik, aljabar hipergraf, jaringan metabolic, algoritma neighbor joining, siklus
asam sitrat, urutan nukleotida, gen 16S rRNA.Astuti MuliaIrawatiMuchtadi‐Alamsyah IntanMuchlis AchmadAkbar AchirulA. Halim Muliana2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7430This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74302012-11-13T00:38:40ZPenerapan Aljabar Dalam Teknik Menghitung Perkalian Dua BilanganTeknik menghitung perkalian dua bilangan yang terkenal dan diajarkan hampir disetiap sekolah adalah
cara bersusun. Cara ini bukanlah cara satu‐satunya karena sekarang sudah dikembangkan beberapa
teknik yang lain untuk menghitung perkalian dua bilangan, seperti jarimatika dan menggunakan
bilangan rujukan. Teknik – teknik tersebut sebenarnya mempunyai kesamaan, yaitu penggunaan
aljabar ( a + b ) ( a + c ) = a2 + ab + ac + bc. Menghitung perkalian dua bilangan mengunakan teknik ‐
teknik tersebut merupakan cara alternatif dan kadang‐kadang lebit cepat dari cara yang biasa. Dengan
mempelajari teknik‐teknik tersebut secara aljabar diharapkan muncul teknik‐teknik baru yang lebih
cepat dan menyenangkan.
Kata kunci : Sifat aljabar, jarimatika, bilangan rujukan.Musthofamtofa99@yahoo.co.id 2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7431This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74312012-11-13T00:38:40ZAktivitas Pembelajaran Aljabar Linear Untuk Mendukung Konstruksi Pengetahuan MahasiswaParadigma pembelajaran yang berpusat pasa mahasiswa, akan memberikan peluang kepada
mahasiswa untuk menkonstruksi pengetahuan serta pemahaman pengetahun secara radikal pada awal
proses belajar, namun selanjutnya aspek radikal tersebut menjadi berkurang dengan munculnya aktifitas
belajar yang interaktif sehingga aspek sosial dalam proses pembentukan pengetahuan tersebut (socio‐
constructivism) mulai berperan. Keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar ini antara lain adalah : (a)
melakukan observasi , (b) melakukan eksplorasi, (c) melakukan inkuiri, (d) membuat hipotesis, (e)
membuat konjektur, (f) membuat generalisasi, dan (g) menerapkan. Rosnawati R.2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7432This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74322012-11-13T00:38:40ZMengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pembelajaran Topik PecahanKemampuan berpikir kreatif menjadi penentu keberhasilan individu dalam menghadapi
tantangan kehidupan yang semakin kompleks. Berbeda dengan pandangan klasik yang
memposisikan kemampuan berpikir kreatif sebagai kemampuan khusus yang hanya dimiliki oleh
individu luar biasa dan tidak dapat dikembangkan, pandangan terkini menempatkan kemampuan
ini sebagai kemampuan yang dapat dimiliki oleh setiap individu dan dapat dikembangkan melalui
aktivitas pembelajaran, termasuk pembelajaran matematika. Bahkan, saat ini, pengembangan
kemampuan berpikir kreatif telah menjadi kecenderungan pembelajaran matematika. Salah satu
topik dalam matematika yang berpotensi sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan
berpikir kreatif adalah topik pecahan. Potensi demikian dimiliki topik ini karena terdapat beragam
representasi untuk menyajikan topik ini. Beragam representasi ini dapat menstimulasi
kemampuan berpikir fleksibel siswa dalam mengkomunikasikan ide‐ide matematika terkait
pecahan. Sedangkan kemampuan berpikir fleksibel merupakan salah satu aspek berpikir kreatif.
Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kreatif, Pecahan.Mahmudi Aliali_uny73@yahoo.com2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7433This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74332012-11-13T00:38:40ZQUIVER SEBAGAI REPRESENTASI ALJABARDalam tulisan ini akan dibahas bagaimana setiap aljabar berdimensi hingga atas lapangan K yang tertutup secara aljabar berkorespondensi dengan satu graf, yang dinamakan quiver, dan sebaliknya setiap quiver berkorespondensi dengan suatu K-aljabar asosiatif yange memiliki unsur kesatuan dan berdimensi hingga dengan kondisi tertentu. Kemudian dengan menggunakan quiver yang berasosiasi dengan suatu aljabar A, kita dapat menggambarkan A-modul sebagai koleksi K-ruang vekor yang dihubungkan dengan pemetaan-pemetaan linier.
Kata kunci: Quiver, Aljabar Lintasan, Representasi QuiverMuchtadi-Alamsyah Intan2012-11-13T00:38:40Z2012-11-13T00:38:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7434This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74342012-11-13T00:38:40ZUpaya Meningkatan Mutu Perkuliahan Pada Perguruan Tinggi Melalui Lesson StudySukirman2012-11-12T02:31:09Z2012-11-12T02:31:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7417This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74172012-11-12T02:31:09ZEfektivitas Pembelajaran Aljabar Dengan Pendekatan MetakognisiPembelajaran aljabar menekankan variabel yang dihasilkan melalui proses generalisasi dengan membuat
kalimat matematika dari berbagai keadaan . Perubahan yang dilaksanakan dari proses ke obyek tidak cukup melalui
pembelajaran, perubahan perspektif yang tidak dikatakan menjadikan siswa mengalami kesalahan dalam
menyelesaikan permasalahan aljabar. Tidak semua kesulitan siswa dalam proses peralihan dari aritmetika ke
aljabar adalah berdasarkan jenis pembelajaran. hal ini disebabkan kesalahan yang seringkali berulang yang
dikarenakan pemahaman yang kurang menyeluruh.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan guru berkualitas yang dapat melakukan pembelajaran yang
berkualitas, implikasinya akan diperoleh siswa yang berkualitas. Manakala untuk mencapai pembelajaran yang
berkualitas, banyak strategi dan pendekatan yang boleh digunakannya.
Salah satu yang dapat diimplementasikan adalah pendekatan metakognisi yang bermakna penggunaan
kemahiran dan strategi yang sesuai mengikut keperluan tugas pembelajaran. Metakognisi mengacu pada berfikir
tataran tinggi yang melibatkan pengendalian aktif atas proses kognitif yang dilakukan dalam kegiatan belajar dalam
pembelajaran yang sedang dijalankan. Pendekatan metakognisi dalam implementasinya terdiri dari beberapa hal,
yaitu identifikasi apa yang diketahui dan apa yang tidak diketahui, pembicaraan tentang berfikir, membuat jurnal
dan perencanaan, tanya jawab tentang proses berpikir serta evaluasi diri. Dengan menerapkan unsur‐unsur
tersebut pembelajaran aljabar menjadi lebih efektif dan bermuara kepada kualitas hasil menjadi lebih baik.
Kata kunci: pembelajaran berkualitas, metakognisi. In’am Akhsanulahsanul_in @yahoo.com 2012-11-01T00:33:32Z2012-11-01T00:33:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7056This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70562012-11-01T00:33:32ZPERBANDINGAN MEKANISME DATA HILANG PADA MODEL NORMALData hilang merupakan sutu fenomena yang umum terjadi dalam penelitian survei atau experimental, berdasarkan fakta tersebut berbagai metode statistika dikembangkan untuk mengatasinya. Pada makalah ini akan diteliti perbandingan nilai taksiran EM (Expectation and Maximization) algoritma untuk mekanisme data hilang Missing at Random (MAR ), Missing completely at random (MCAR) dan Missing Not at Random (MNAR).
Kata kunci : Data hilang, EM Algoritma, Model normal, Mekanisme data hilangZulhanif Zulhanifdzulhanif@yahoo.comSuprijadi Yadiyadi@bdg.centrin.net.id2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7053This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70532012-11-01T00:33:31ZPENDEKATAN METODE BAYES UNTUK PENDUGAAN PENGARUH INTERAKSI PADA MODEL AMMIMulti-locations trials play an important role in plant breeding and agronomic research. Study concerning genotype-environment interaction needed in selection of genotype to be released. AMMI (Additive Main effect and Multiplicative Interaction) is one of statistical technique to analyze data from multi-locations trials. The analysis of AMMI is a combining analysis between additive main effect and principal component analysis. Multi-location sampling data which were collected several years on several planting season used to be analyzed separately. To obtain more comprehensive information of multi-location sampling data, an analysis which combines all the information in several years is needed. One of the alternatives is the Bayesian approach. This method utilizes initial information on the estimated parameters and information from samples. The simulation states that prediction with Bayesian methods will produce a better estimator, because MSE of the Bayesian estimator is smaller the MSE estimator generated using least squares method.
Keywords: AMMI, BayesSilvianti PikaNotodiputro Khairil A.Sumertajaya I Made2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7057This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70572012-11-01T00:33:31ZMETODE KEMUNGKINAN MAKSIMUM EM PENDUGAAN PARAMETER MODEL NONLINEAR JERAPAN FOSFORModel jerapan fosfor tanah umumnya dimodelkan dengan model non-linear dua parameter Langmuir. Pada kasus tertentu digunakan model tiga parameter Langmuir-Freundlich dan empat parameter Langmuir dua permukaan (two surface Langmuir). Prosedur alternatif dapat digunakan untuk menduga parameter model nonlinear jerapan fosfor adalah metode kemungkinan maksimum EM. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan model non-linear dua parameter Langmuir, tiga parameter Langmuir-Freundlich dan empat parameter Langmuir dua permukaan jerapan fosfor menggunakan metode kemungkinan maksimum EM. Penelitian ini menggunakan data isoterm jerapan P pada tanah kaolinitik dan smektitik, masing- masing sebanyak tiga lokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model non-linear tiga parameter Langmuir-Freundlich dan empat parameter Langmuir dua permukaan jerapan fosfor tidak nyata lebih baik daripada model dua parameter Langmuir, ditunjukkan oleh nilai AIC relatif sama.
Kata kunci: model nonlinear, kemungkinan maksimum EM, dua parameter Langmuir, tiga parameter Langmuir-Freundlich, empat parameter Langmuir dua permukaan.Masjkur Mohammadmasjkur@gmail.com2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7059This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70592012-11-01T00:33:31ZSeleksi Variabel Dalam Analisis Regresi Multivariat MultipelSalah satu tujuan analisis regresi adalah untuk tujuan prediksi. Semakin banyak variabel yang masih dalam model akan semakin baik model tersebut dalam melakukan fungsi prediksinya. Namun, banyaknya variabel yang masuk memberikan permasalahan dalam sulitnya mengumpulkan data dan kontrol setiap variabel. Sehingga diperlukan adanya seleksi variabel yaitu memilih variabel yang benar-benar memberikan informasi dalam keakuratan prediksi. Dalam makalah ini dijelaskan bagaimana seleksi variabel dalam analisis regresi multivariate multipel melalui pendekatan prosedur pemilihan variabel dan semua bagian regresi yang mungkin.
Kata Kunci : Analisis Regresi Multivariat, Prosedur Seleksi, Best Subset RegressionSunengsih Neneng2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7060This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70602012-11-01T00:33:31ZPENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE)ABSTRAK. Beberapa metode pemodelan time series telah dikembangkan. Metode yang paling umum digunakan adalah ARIMA. ARIMA sangat efektif digunakan untuk memodelkan data yang tidak stasioner, yang ditunjukkan oleh plot ACF yang turun secara eksponensial atau membentuk gelombang sinus. Ada beberapa data yang tidak stasioner dan plot ACF-nya tidak turun secara eksponensial melainkan secara lambat atau hiperbolik. Data seperti inilah yang dikategorikan sebagai time series memori jangka panjang. Untuk memodelkan time series jangka panjang, Hosking (1981) telah memperkenalkan model ARFIMA (Autoregressive Fractionally Integreted Moving Average) yang dapat mengatasi kelemahan model ARIMA, dimana ARIMA hanya dapat menjelaskan time series jangka pendek, sedangkan ARFIMA dapat menjelaskan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan model ARFIMA yang sesuai untuk data Suku Bunga SBI kemudian menggunakan model tersebut untuk meramalkan Suku Bunga SBI pada beberapa periode ke depan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan studi kasus. Data yang digunakan untuk pemodelan ARFIMA adalah Suku Bunga SBI periode 21 Juni 2000 sampai 12 Agustus 2009. Model ARFIMA yang terbaik dapat dipilih berdasarkan nilai MSE (Mean Square Error), MAPE (Mean Absolute Percentage Error), serta Akaike Info Criterion (AIC) dari masing-masing model. Software yang digunakan adalah OxMetrics.
Hasil pemodelan ARFIMA yang diperoleh adalah model ARFIMA (0;0.499489;[3]). Ramalan Suku Bunga SBI untuk periode 19 Agustus 2009, 26 Agustus 2009, 2 September 2009, dan 9 September 2009 berturut-turut adalah 7.976376%; 8.060135%; 8.133752%; dan 8.198232%.
Kata kunci : time series, long memory, ARFIMA.Kusuma Liana KusumaM.Si. Winita Sulandari2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7061This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70612012-11-01T00:33:31ZPEMODELAN TARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAHABSTRAK. Pada data finansial sering terjadi keadaan leverage effect, yaitu suatu kondisi dimana kondisi bad news dan good news memberikan pengaruh yang tidak simetris terhadap volatilitasnya. Data kurs euro merupakan salah satu data finansial yang memiliki kondisi bad news dan good news yang tidak simetris terhadap volatilitasnya. TARCH dapat memodelkan heteroskedastisitas dan keasimetrisan, maka pemodelan data kurs euro terhadap rupiah periode 28 Januari 2002 sampai 25 Maret 2009 menggunakan model TARCH. Kriteria yang digunakan untuk pemilihan model TARCH yang sesuai adalah Akaike Info Criterion dan Schwarz Criterion. Hasil pemodelan terbaik adalah TARCH(2,1) dengan model AR(1) sebagai model rata-rata bersyaratnya.
Kata kunci : TARCH, heteroskedastisitas, leverage effect, keasimetrisan.Hestiningtyas RetnoM.Si Winita Sulandari2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7064This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70642012-11-01T00:33:31ZMETODE KUADRAT TERKECIL UNTUK ESTIMASI KURVA REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINEPada regresi semiparametrik, untuk memperoleh estimator spline padadasarnya terdapat dua pendekatan optimasi, yaitu estimator spline yang diperoleh berdasarkan optimasi penalized least square (PLS) dan estimator spline yang diperoleh berdasarkan optimasi least square (LS) dengan menggunakan fungsi keluarga yang memuat titik-titik knots. Apabila estimator spline yang diperoleh berdasarkan optimasi PLS, maka persoalan utama dalam estimator ini adalah pemilihan parameter penghalus yang optimal. Sedangkan apabila estimator spline yang diperoleh dengan optimasi LS, maka persoalan utama dalam estimator ini adalah pemilihan titik-titik knot yang optimal Selain itu pendekatan basis spline truncated memberikan perhitungan matematik yang relatif lebih mudah dan sederhana. Selain itu optimasinya dapat dikerjakan tanpa melibatkan penalty, yaitu dengan menggunakan optimasi kuadrat terkecil (least square). Makalah ini akan mengilustrasikan optimasi kuadrat terkecil dengan fungsi keluarga polinomial spline truncated yang memuat titik knots pada estimasi parameter regresi semiparametrik.
Kata kunci : Regresi semiparametrik, kuadrat terkecil, polinomial spline truncated, GCVWibowo WahyuHaryatmi SriBudiantara I Nyoman2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7066This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70662012-11-01T00:33:31ZUji Kecocokan Chi-Kuadrat Untuk Distribusi Poisson Pada Data AsuransiUntuk keperluan analisis secara parametrik ada suatu asumsi yang harus dipenuhi, yaitu apakah mengikuti distribusi tertentu ataukah tidak. Dalam kehidupan sehari-hari variabel yang mengikuti distribusi Poisson adalah variabel yang menggambarkan peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau peluang terjadinya suatu peristiwa sangat kecil (Sudjana, 1992). Pada saat ini, masyarakat pengguna kendaraan roda dua sangat sedikit yang mengasuransikan kendaraannya dibandingkan dengan pemilik kendaraan roda empat. Dengan adanya fenomena demikian maka dari data Klaim Pemegang Polis mengenai frekuensi klaim pemegang polis ingin diketahui apakah mengikuti distribusi Poisson ataukah tidak. Pada makalah ini data yang digunakan adalah data sekunder untuk mulai polis dari tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Desember 2006 (Narkadi, 2008). Setelah dianalisis menggunakan uji kecocokan χ 2 (chi-kuadrat), hasil pengujian adalah signifikan artinya data Klaim Pemegang Polis untuk tanggal mulai polis dari tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Desember 2006 adalah tidak mengikuti distribusi Poisson.
Kata kunci: distribusi χ 2 , distribusi PoissonWachidah Lisnurlisnur_w@yahoo.co.id2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7071This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70712012-11-01T00:33:31ZMODEL REGRESI LINIER DALAM MELIHAT KEBERHASILAN BELAJAR SISWA SMUKeberhasilan dalam proses belajar mengajar tergantung pada komponen-komponen yang terlibat dalam proses tersebut maupun interaksi antar komponennya. Salah satu tolok ukur keberhasilan proses belajar mengajar ini dapat dilihat dari nilai NEM siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai NEM ini antara lain tingkat kecerdasan siswa, kualitas guru, ketersediaan sarana belajar mengajar dan lain-lain. Penelitian ini akan menentukan model yang menunjukkan keberhasilan belajar siswa SMU berdasarkan faktor faktor yang menunjang keberhasilan siswa melalui model regresi multivariat.
Populasi penelitian adalah siswa, guru matematika SMUN serta sarana dan prasarana yang menunjang yang berada di kota Bandung. Diambil empat buah SMUN, dari masing-masing SMUN diambil lima kelas, dan dari masing-masing kelas diambil secara acak sepuluh siswa. Berdasarkan variabel yang terlibat, diperoleh model regresi sebagai berikut
NEM SMU = -2.19 + 0.351 SMP + 0.307 KERJA + 1.34 EDUC + 0.083 POKOK + 0.0084 PENUNJANG + 0.0483 TAMBAH
Dari model regresi di atas, diperoleh pengaruh guru terhadap keberhasilan siswa sebesar 36.85 %, pengaruh sarana dan prasarana pelajaran matematika terhadap keberhasilan siswa sebesar 33.05 %, sedangkan pengaruh siswa terhadap keberhasilan belajar sebesar 17.41 %. Dari kenyataan di atas dapat dikatakan bahwa pengaruh guru serta sarana dan prasarana khususnya untuk pelajaran matematika besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar siswa.
Kata kunci : regresi linier multivariat, pengaruh guru, sarana dan prasaranaSunendiari Sitisunen_diari@yahoo.com2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7078This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70782012-11-01T00:33:31ZPerlukah Cross Validation dilakukan? Perbandingan antara Mean Square Prediction Error dan Mean Square Error sebagai Penaksir Harapan Kuadrat Kekeliruan ModelSeleksi model merupakan tahapan terakhir dari suatu analisis regresi. Salah satu pendekatan yang sering dipergunkan adalah cross-validation. Ukuran mean square prediction error (MSPE) dianggap sebagai ukuran yang lebih baik untuk mengevaluasi tingkat prediktibilitas dibandingkan mean square error (MSE) yang diperoleh tanpa harus melalui cross-validation. Dalam penelitian ini penulis membandingkan kinerja MSPE dengan MSE sebagai penaksir harapan kuadrat kekeliruan model melalui sebuah simulasi Monte Carlo. Penulis menemukan bahwa kedua statistik tersebut merupakan penaksir yang bias untuk nilai harapan kuadrat kekeliruan model. Namun demikian, keduanya merupakan penaksir yang konsisten. MSE bersifat underestimate sementara MSPE bersifat overestimate. Bias taksiran MSPE lebih besar dari MSE. Selain itu, standar error MSPE juga lebih besar dibanding dengan MSE. Untuk ukuran sampel yang kecil, MSPE mempunyai tingkat kesetabilan yang rendah, hal ini ditunjukan oleh nilai standar error yang sangat besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa MSE merupakan ukuran yang lebih baik dalam melakukan evaluasi prediktibilitas model dari pada MSPE.
Kata kunci: cross-validation, mean square prediction error, mean square error, regresi multipel, simulasi Monte-Carlo.Suparman Yusepyusep.suparman@unpad.ac.id2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7079This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70792012-11-01T00:33:31ZUji Alternatif Data Terurut Perbandingan antara Uji Jonckheere Terpstra dan ModifikasinyaUji alternatif terurut merupakan uji yang ingin mengetahui apakah ukuran nilai tengah beberapa kelompok mengikuti urutan tertentu atau tidak. Uji untuk alternatif terurut yang paling utama adalah uji Jonckheere-Terpstra (JT). Modifikasi uji JT (MJT) diperkenalkan oleh Tryon dan Hettmansperger dan Neuhauser mengatakan uji MJT lebih baik dari JT karena distribusinya lebih panjang. Penelitian ini melakukan simulasi untuk mengetahui power uji JT dan MJT. Kombinasi dari 9 distribusi, enam urutan nilai tengah, dan tiga kombinasi banyak sampel dilakukan untuk pengujian tiga, empat, dan lima kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji MJT tidak lebih baik dari uji JT.
Kata kunci : alternatif terurut, uji Jonckheere Terpstra, Modifikasi Jonckheere TerpstraFerdhiana Ridharidha.ferdhiana@gmail.com2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7083This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70832012-11-01T00:33:31ZSUATU MODEL HARGA OBLIGASIUang merupakan sebuah komoditas, sedangkan tingkat bunga adalah biaya dari uang. Uang sebagai modal membiayai pertumbuhan suatu negara. Biasanya, modal ini harus dipinjam. Peminjaman uang ini dapat dilakukan melalui pasar obligasi (bond). Obligasi memberikan manfaat baik bagi peminjam maupun investor, serta melibatkan sejumlah uang yang sangat besar, sehingga penentuan harga obligasi sangatlah penting. Suatu model yang baik dibutuhkan untuk menentukan harga obligasi. Harga obligasi bergantung dari tingkat bunga yang nilainya berubah-ubah, sehingga nilai tingkat bunga pada masa yang akan datang tidak diketahui dengan pasti. Penelitian ini membentuk model untuk menentuan harga obligasi dengan kupon, yang didasarkan pada yield curve, dengan tingkat bunga diasumsikan mengikuti gerak Brown.
Kata kunci: yield curve, gerak Brown, obligasi dengan kupon.Noviyanti Lienda2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7084This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70842012-11-01T00:33:31ZDAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function)Inflasi dapat diinterpretasikan sebagai kenaikan harga-harga konsumen yang terdiri dari harga komoditas dan jasa. Penurunan tingkat inflasi pada bulan Desember 2008, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut, diantaranya ialah turunnya harga minyak mentah dunia yang berada di kisaran level 40 dollar/barel. Hal tersebut membuat pemerintah melakukan penurunan harga BBM hingga dua kali, tanggal 1 Desember 2008 dan 15 Desember 2008. Ketepatan ramalan terhadap angka inflasi merupakan hal yang penting, karena inflasi merupakan salah satu indikator makro ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara kuantitatif pengaruh penurunan harga Bahan Bahan Bakar jenis premium pada bulan Desember 2008 (variabel intervensi yang berupa faktor eksternal) terhadap fluktuasi angka inflasi di kota Yogyakarta dengan model statistik yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan data inflasi di kota Yogyakarta yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi DIY yaitu data inflasi mulai periode Januari 2000 sampai dengan Oktober 2009. Sedangkan model statistik yang digunakan untuk menjawab tujuan adalah model intervensi yang termasuk salah satu model dalam analisis runtun waktu. Hasil analisis data dan pembahasan diperoleh model terbaik adalah ARIMA(2,2,1), fungsi intervensi yang digunakan adalah step function dengan asumsi kebijakan penurunan harga BBM jenis premium pada bulan Desember 2008 masih berlanjut, peristiwa penurunan harga BBM jenis premium pada bulan Desember 2008 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan angka inflasi di kota Yogyakarta sebesar 0,354029 %, dengan pola respons data setelah adanya intervensi adalah abrupt permanent. Hasil peramalan angka inflasi di kota Yogyakarta pada bulan November 2009 sampai Agustus 2010 relatif stabil berkisar 0,40%.
Kata-kata kunci : harga BBM jenis premium, inflasi, model intervensi, step functionKismiantini Kismiantinikismi_uny@yahoo.comWutsqa Dhoriva Urwatul2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7093This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70932012-11-01T00:33:31ZDESAIN LINEAR QUADRATIC REGULATOR PADA SISTEM INVERTED PENDULUM Abstak. Makalah ini membahas desain pengontrol tipe Linear Quadratic Regulator (LQR) untuk menstabilkan pendulum yang berada di atas kereta tetap dalam posisi terbalik dengan meminimumkan tenaga listrik yang disuplai ke dalam kereta. Selanjutnya disajikan simulasi hasil perhitungan pengontrol untuk memberikan gambaran pengaruh kerja pengontrol dalam menstabilkan sistem.
Kata kunci. linear quadratic regulator, optimal control, inverted pendulum.Musthofa Muhammad Wakhidmwakhid_m@yahoo.com 2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7095This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70952012-11-01T00:33:31ZSIMULASI PENGENDALIAN STRUKTUR BERBASIS PADA MATERIAL CERDASPelat sisi Kapal salah satu bagian kritis yang terjadi pada kapal terutama hubungan frame memanjang dan melintang. Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan pendekatan struktur cerdas. Tujuan penelitian ini adalah menurunkan atau mengurangi pengaruh beban luar yang bekerja pada pelat sisi kapal dengan pendekatan struktur cerdas. Pemodelan struktur dinamis pelat sisi dengan pendekatan metode elemen hingga.. Metode pengendalian struktur dilakukan dengan pendekatan metode Linier Quadratic Regulator (LQR). Selanjutnya, hasil simulasi numerik pada pelat sisi kapal yang diusulkan menunjukkan bahwa penerapan sistem pengendalian LQR mampu menurunkan pengaruh beban luar yang terjadi pada struktur sebesar 4,7 % untuk LQR tipe‐1, 28,7 untuk LQR tipe‐2 dan sebesar 66,7 % untuk LQR tipe‐3.
Key words:Pelat Sisi Kapal, Struktur Cerdas, Metode Elemen Hingga, LQR. Yulianto TotokKetut Suastika INurut Misbah M.2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7097This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70972012-11-01T00:33:31ZPENENTUAN HUBUNGAN EKSPONEN SPEKTRAL DAN DIMENSI FRAKTAL SINYAL ULF GEOMAGNETAbstrak Makalah ini membahas hubungan antara dua jenis karakteristik fraktal sinyal ULF (Ultra low Frequency) geomagnet yaitu eksponen spektral dan dimensi fraktal. Jika hubungan matematis antara kedua jenis karakteristik fraktal sinyal ULF ini telah diketahui atau ditentukan maka selain dimensi fraktal, pendekatan eksponen spektral ini juga dapat digunakan sebagai ciri untuk mengindikasi eksistensi anomali pada sinyal ULF tersebut. Anomali dimaksud adalah terjadinya kenaikkan amplitudo yang cukup besar pada variasi medan geomagnet komponen H, dibandingkan dengan komponen‐komponen lainnya (komponen D dan Z). Oleh karena itu tujuan pembahasan makalah ini adalah menyelidiki keterkaitan kedua karakteristik fraktal sinyal ULF tersebut dan sekaligus menentukan hubungan matematisnya. Metode analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan di atas, antara lain menyangkut konsep‐konsep dimensi fraktal, fraksi gerakan‐gerakan Brown (fractional Brown motions) dan kuat spektral yang terkait dengan eksponen Hurst. Hasil pembahasan dari hubungan kedua karakteristik tersebut adalah untuk saling memperkuat dukungan pada proses fisis terkait yang nantinya memunculkan informasi tentang aktivitas geomagnet, sehubungan dengan akan terjadinya badai geomagnet.
Kata kunci : Eksponen spektral, dimensi fraktal , sinyal ULF geomagnet. Maspupu Johnjohn_mspp@yahoo.com2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7100This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71002012-11-01T00:33:31ZFORMULA HERON: TINJAUAN DI GEOMETRI EUKLID DAN GEOMETRI SFERIKFormula Heron mempunyai dua versi. Versi pertama adalah Formula Heron dalam geometri Euklid atau geometri bidang datar yang terkenal dengan nama Rumus s, dan versi kedua adalah formula Heron dalam geometri sferik atau geometri pada luasan bola. Makalah ini membahas dan membuktikan Formula Heron dalam dua versi. Bukti formula Heron versi kedua lebih signifikan dan sulit dari bukti formula Heron versi pertama.
Kata kunci: Formula Heron, luas segitiga sferik, segitiga sferik, geometri Euklid, geometri sferik.Sangadji Sangadji2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7102This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71022012-11-01T00:33:31ZMODEL MATEMATIKA DALAM KASUS EPIDEMIK KOLERA DENGAN POPULASI KONSTANABSTRAK. Dalam paper ini dibahas tentang model penyebaran penyakit kolera, yaitu model dengan populasi konstan. Dan akan dibahas tentang berapa banyak infeksi baru yang dihasilkan jika satu infeksi dimasukkan ke populasi yang sehat serta melihat perioda infeksi dari penyakit ini. Dalam paper ini juga akan dibahas tentang bagaimana matematika dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penyebaran penyakit kolera dalam masa epidemik.M.Si. Renny2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7103This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71032012-11-01T00:33:31ZAnalisa Kestabilan Ekuilibrium Model Matematika Berbentuk Sistim Persamaan Diferensial Tundaan dengan Waktu Tundaan DiskritAbstrak Didalam paper ini membahas kestabilan titik ekuilibrium model matematika yang berbentuk sistim persamaan diferensial tundaan ( PDT ) dengan waktu tundaan diskrit τ . Lebih khusus lagi akan dijelaskan metode untuk menganalisa perubahan sifat kestabilan titik ekuilibrium karena pengaruh waktu tundaan. Apabila waktu tundaannya ada ( τ tidak sama dengan nol ) dan ditemukan nilai kritis tundaan τ * sedemikian sehingga akar karateristik sistim tersebut di titik ekuilibrium berada pada garis imaginer, dan juga dipenuhi kondisi transversal maka untuk waktu tundaan yang membesar, titik ekuilibrium masih stabil ketika τ kurang dariτ * tetapi menjadi tidak stabil ketika τ membesar melebihi τ *.Sehingga titik ekuilibrium tersebut dikatakan mengalami bifurkasi ketika τ sama dengan τ *. Kemudian juga diberikan contoh analisa titik ekuilibrium pada model matematika epidemi (penyebaran penyakit) S I R dengan waktu tundaan diskrit.
Kata kunci : Waktu tundaan, Sistim persamaan diferensial tundaan, Nilai kritis tundaan, Persamaan karaterisitik , Nilai Eigen, Kondisi Transversal.Setiawan Rubonorubono_4869@ yahoo.co.id2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7109This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71092012-11-01T00:33:31ZPEMETAAN w = (1/z)^α DAN HASIL PEMETAANNYAAbstrak : Pemetaan w = (1/z)^α, dengan α ∈Z^- (himpunan bulat negatif) dan α ∈(0,1)serta hasil pemetaannya ditunjukkan pada makalah ini. Dapat ditunjukkan pemetaan ini konformal. Hasil pemetaan diperoleh dengan melakukan transformasi geometri.
Kata kunci : pemetaan konformal, fungsi analitik, persegiH. A. Parhusippressure1733@hotmail.comSulistyono Sulistyono2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7111This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71112012-11-01T00:33:31ZMETODE LEVENBERG‐MARQUARDT UNTUK MASALAH KUADRAT TERKECIL NONLINEARKuadrat terkecil nonlinear merupakan bentuk dari analisis kuadrat terkecil yang digunakan untuk melakukan fitting atas sekumpulan pengamatan dengan suatu model non linear multivariabel. Dalam masalah kuadrat terkecil nonlinear, akan ditentukan vektor parameter model yang akan menghasilkan kecocokan yang paling mungkin antara pengukuran dan prediksi model. Dalam hal ini akan digunakan jumlah kuadrat terbobot sebagai ukuran kecocokan, yang menjadi fungsi obyektif dalam masalah optimisasi. Tujuan dari masalah ini adalah menentukan argumen dari fungsi obyektif yang akan meminimumkan nilai fungsi tersebut.
Pada umumnya metode untuk menyelesaikan masalah optimisasi nonlinear adalah secara iteratif. Metode‐metode ini memiliki langkah langkah yang bertujuan supaya nilai fungsi obyektif yang akan diminimumkan mengalami penurunan pada iterasi selanjutnya. Pada dasarnya dalam setiap iterasi terdiri dari tahap menentukan arah turun (descent direction) dan panjang langkah yang akan memberikan penurunan yang baik terhadap nilai fungsi obyektif.
Metode Levenberg‐Marquardt merupakan salah satu metode optimasi untuk menyelesaikan masalah kuadrat terkecil yang didasarkan pada metode Gauss‐Newton. Pada metode Levenberg‐Marquadt, arah turun ditentukan dengan mempertimbangkan parameter damping yang akan mempengaruhi arah dan juga besar langkah. Dalam banyak kasus, metode ini akan mencapai kekonvergenan yang lebih baik daripada konvergen secara linear.
Kata kunci: kuadrat terkecil nonlinear, metode Levenberg Marquadt, metode Gauss‐Newton, descent methods.Budiasih Lusia Krismiyatilusia_kris@staff.usd.ac.id2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7113This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71132012-11-01T00:33:31ZMODEL SIR UNTUK KETAHANAN BEHAVIOURALAda dua bentuk ketahanan (resistant) yang sering dilakukan yaitu ketahanan secara immunological dan ketahanan secara behavioural. Model SIR yang akan dibahas kali ini merupakan perluasan dari model SIR Kermack‐McKendrik dengan menggunakan ketahanan secara behavioural. Selanjutnya akan dibahas mengenai titik ekuilibrium dan kestabilan di sekitar titik ekuilibriumnya. Model SIR dengan asumsi perluasan ini mengindikasikan bifurkasi ke belakang (backward bifurcasion).
Kata kunci : Model SIR, Resistant, backward bifurcasionBINATARI NIKENASIH2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7054This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70542012-11-01T00:33:30ZANALISIS INTERAKSI GENOTIPE LINGKUNGAN MENGGUNAKAN PARTIAL LEAST SQUARE PATH MODELINGPercobaan multilokasi telah banyak digunakan oleh para pemulia tanaman untuk mengkaji kemampuan realatif genotipe-genotipe pada berbagai Lokasi tanam dengan tujuan menemukan genotipe-genotipe unggulan. Nyatanya pengaruh interaksi genotipe × lokasi (IGL) pada percobaan multilokasi menyulitkan dalam proses seleksi genotipe unggulan. Sehingga memahami faktor lokasi dan genotipik yang berpengaruh terhadap nyatanya IGL akan sangat membantu pada setiap tahapan pemuliaan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji struktur interaksi dari karakteristik agronomi tanaman jagung menggunakan kombinasi metode Additive Main Effect Multiplicative Interaction (AMMI) dengan model persamaan struktural. Penggabungan model persamaan strutkural dengan AMMI memungkinkan peneliti menjelaskan interaksi genotipe x lokasi dengan memasukkan informasi rangkaian proses biologis yang terkait dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta memasukkan informasi kombinasi kovariat genotipik dan lokasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data hasil pemuliaan jagung hibrida dengan 9 genotipe harapan dan 3 genotipe komersial yang dicobakan pada 16 lokasi. Karakteristik agronomi yang diamati sesuai dengan kajian literatur adalah usia masak fisiologis (UMF), kadar air panen (KAP), berat tongkol panen (BTK), dan hasil (HSL).
Hasil eksplorasi data menunjukkan data tidak menyebar normal multivariat sehingga dalam pemodelan persamaan struktural menggunakan pendekatan partial least square (PLS). Hasil analisis Biplot-AMMI memberikan kesimpulan bahwa genotipe-genotipe yang relatif stabil adalah genotipe BC 41399 (F), BIO 9899 (I) dan BC 42683 (E) dan faktor yang paling berpengaruh terhadap hasil jagung hibrida adalah berta tongkol panen.
Kata Kunci : Model AMMI, Model Persamaan Struktural, PLS, Biplot-AMMIJaya I Gede Nyoman Mindrajay_komang@yahoo.com2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7055This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70552012-11-01T00:33:30ZPENGUJIAN HIPOTESIS RATA-RATA BERURUT MENGGUNAKAN STATISTIK CHI-KUADRAT RANK (Pendekatan Non Parametrik)Maskun H. Bernik2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7058This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70582012-11-01T00:33:30ZMenentukan Statistik Pengujian Untuk Eksperimen Faktorial dengan Dua Kali Pembatasan PengacakanDalam eksperimen faktorial apabila pengacakan tidak bisa dilakukan sepenuhnya karena replikasi tidak bisa dilakukan dalam kondisi yang sama maka replikasi dijadikan sebagai blok dan apabila terjadi lagi keterbatasan lainnya yaitu tidak bisa dilakukan pengacakan dalam blok karena masing-masing blok dibagi lagi kedalam beberapa kelompok yang disebut sebagai plot, kemudian plot dibagi lagi kedalam beberapa kelompok yang disebut split plot sehingga dalam analisis variannya untuk melakukan pengujian hipotesis perlu ditentukan statistik pengujian yang tepat sesuai dengan desaian eksperimen yang digunakan
Kata kunci : Analisis varians, ekspektasi kuadrat tengah, statistik uji.Supartini Ennyarthinii@yahoo.com2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7062This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70622012-11-01T00:33:30ZAplikasi Multidimensional Scalling (Studi Kasus : Analisis Segmentasi dan Peta Posisi UIN Sunan Kalijaga terhadap Perguruan Tinggi di Yogyakarta)Semakin ketatnya persaingan di antara perguruan tinggi menuntut harus mampu menghadapi dan memenangkannya dengan menerapkan strategi-strategi pemasaran. Segmentasi dan pemetaan posisi adalah salah satu tujuan di dalam strategi pemasaran modern yang dapat membantu perusahaan sama halnya dengan universitas untuk dapat membantu mengidentifikasikan kesempatan pemasaran untuk masa depan yang lebih baik.
Tujuan utama penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui segmentasi pasar Universitas Islam Negeri Yogyakarta, kedua untuk mengetahui peta posisi persaingan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga terhadap perguruan tinggi lain di Yogyakarta dan ketiga untuk mengetahui hubungan antara karakteristik demografi dan perilaku dengan berbagai kelompok/segmen perguruan tinggi yang terbentuk.
Penelitian ini menggunakan tujuh universitas sebagai objek penelitian yaitu : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN Sunan Kalijaga) : Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Pembangunan Negeri (UPN) ”Veteran” Yogyakarta.
Teknik pengumpulan data adalah dengan mendistribusikan kuesioner kepada responden dengan menggunakan teknik pensampelan acak proposional. Atribut penelitian yang digunakan adalah : biaya, lokasi, pelayanan akademik, proses pembelajaran, suasana religi, sarana prasarana, reputasi, promosi dan kualitas lulusan. Metode analisis menggunakan teknik klaster, multidimensional scalling dan tabulasi silang.
Hasil analisis klaster memperlihatkan bahwa bahwa UIN Sunan Kalijaga mempunyai kekuatan pada variabel biaya dan suasana religius dibandingkan dengan universitas lain. berada satu segmen/kelompok dengan UNY dan UPN. Berdasarkan analisis klaster UIN Sunan Kalijaga berada dalam satu kelompok/segmen dengan UNY dan UPN, segmen ini dinamakan segmen ekonomis. Sedangkan berdasarkan metode multidimensional scalling memperlihatkan bahwa pesaing terdekat UIN Sunan Kalijaga
adalah UNY.
Kata Kunci : Segmentasi, Pemetaan posisi, Analisis Klaster, Segmentasi, Pemetaan posisi, Analisis Klaster,S.Si., M.Sc. Epha Diana SupandiM.Si. Dra. Khurul WardatiS.Pd.I., M.Sc. Iwan Kuswidi2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7063This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70632012-11-01T00:33:30ZPenentuan Banyak Kelompok dalam Fuzzy C-Means Cluster Berdasarkan Proporsi Eigen Value Dari Matriks Similarity dan Indeks XB (Xie dan Beni)Dalam analisis pengelompokkan (cluster), banyak kelompok menjadi suatu masalah yang berarti. Beberapa peneliti memilih banyak kelompok sesuai dengan kebutuhan dalam penelitiannya. Beberapa penelitian dalam analisis cluster lebih menitikberatkan pada struktur dan metode pengelompokkan yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Metode terakhir yang sedang diminati adalah Fuzzy C-means Cluster. Fuzzy C-means Cluster melakukan pengelompokkan dengan prinsip meminimumkan fungsi objektif pengelompokkannya dimana salah satu parameternya adalah fungsi keanggotaan dalam fuzzy (sebagai pembobot) yang disebut juga dengan fuzzier (Klawonn dan Höppner, 2001). Makalah ini selain mengkaji metode pengelompokkan dengan Fuzzy C-means Cluster juga akan memilih banyak kelompok ideal dengan menggunakan indeks XB (Xie dan Beni). Untuk jumlah objek yang besar, indeks XB akan dihitung sebanyak objek yang dikelompokkan, maka hal ini tidaklah efektif. Untuk itu dicoba untuk membatasi banyak kelompok dengan menggunakan proporsi eigen value dari matriks kemiripan (similarity). Dengan membatasi banyak kelompok, perhitungan untuk mendapatkan kelompok ideal akan semakin cepat. Hal ini akan sangat berguna untuk efisiensi algoritma perhitungan indeks XB.
Kata kunci : analisis pengelompokkan, cluster, fuzzy c-means, indeks XB, proporsi, eigen value, matriks kemiripan, similarity.Pravitasari Anindya Apriliyanti2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7067This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70672012-11-01T00:33:30ZModel Suku Bunga MultinomialMakalah ini adalah merupakan pengembangan dari model suku bunga binomial seperti yang telah banyak dikenal. Dengan menggunakan asumsi multinomial diharapkan model binomial dapat diperluas menjadi model suku bunga multinomial. Jika diketahui suku bunga sampai saat ini, maka suku bunga pada periode berikutnya akan mempunyai k + 1 nilai yang mungkin. Sifat path-independence akan membuat bentuk multinomial relatif lebih sederhana. Dengan sifat ini jika diketahui sekarang waktu ke 0 dan suku bunga memiliki k + 1 nilai yang mungkin pada periode berikutnya, maka pada waktu ke t akan ditemukan hanya tk + 1 nilai yang mungkin.
Kata kunci: model suku bunga, multinomial, term structure, contingent claim.Qoyyimi Danang Teguhqoyyimi@ugm.ac.idRosadi Dedidedirosadi@ugm.ac.id2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7068This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70682012-11-01T00:33:30ZMULTI KOLLINIERITAS DALAM REGRESI MULTIPLE LOGISTIKAdanya korelasi yang tinggi antar variabel bebas menandakan adanya kolinearity dalam model regresi logistik. Untuk ukuran sampel yang kecil akan melemahkan signifikansi dari masing-masing variabel bebas padahal model secara keseluruhan kuat signifikansinya.Multikollinearity menghasilkan interprestasi yang salah tentang estimator koefisien regresi logistik. Hal ini berakibat kesimpulan tentang hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas salah.
Kata Kunci: Kollinearity , regresi logistik, parameter, variabel bebas dan variabel tak bebasSutanto Hery Tri2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7069This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70692012-11-01T00:33:30ZCluster AnalysisDalam analisis cluster mempelajari hubungan interdependensi antara seluruh set variabel perlu diteliti. Tujuan utama analisis cluster adalah mengekelompokkan obyek (elemen) seperti orang, produk (barang), toko, perusahaan ke dalam kelompok-kelompok yang relatif homogen berdasarkan pada suatu set variabel yang dipertimbangkan untuk diteliti. Obyek di dalam setiap kelompok harus relatif mirip/sama. Variabel-variabel pada cluster ini harus jauh berbeda dengan obyek dari cluster lain.Jika digunakan cara seperti ini maka analisis cluster merupakan bagian depan dari analisis faktor, dimana mereduksi (memperkecil) banyaknya obyek (responden) bukan banyaknya variabel atau atribut responden, yaitu mengelompokkan obyek-obyek tersebut kedalam cluster yang banyaknya lebih sedikit dari banyaknya obyek asli yang diteliti, misalnya dari 50 orang responden, dikelompokkan dengan 5 cluster dengan setiap cluster terdiri dari 10 orang.
Kata kunci : Cluster, mereduksi, interdependensi dan relatif samaSutanto Hery Tri2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7070This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70702012-11-01T00:33:30ZModel Regresi Data Panel untuk Menaksir Realisasi Total Investasi Asing dan Dalam Negeri (Studi Kasus di Provinsi Jawa Barat)Analisis regresi data panel merupakan analisis regresi yang menggabungkan data cross-sectional dan data time-series. Dalam analisis regresi data panel, model taksiran akan memperhatikan efek dari unit cross-sectional yaitu efek perbedaan wilayah. Model regresi data panel dengan memperhatikan efek perbedaan wilayah yaitu Fixed Effect Model (FEM) dimana metode penaksiran yang digunakan adalah Ordinary Least Square dengan menggunakan Dummy Variable, jika efek dari unit cross-sectional diasumsikan fixed. Sedangkan Random Effect Model (REM) dengan metode penaksiran yang digunakan adalah adalah Generalized Least Square (GLS), jika efek dari unit cross-sectional diasumsikan random.
Dalam hal ini Model Regresi Data Panel akan diaplikasikan pada data sekunder mengenai realisasi total investasi asing dan dalam negeri pada wilayah di Provinsi Jawa Barat selama kurun waktu 2004-2007. Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu pendapatan perkapita, nilai tukar rupiah, tingkat suku bunga, dan total daya listrik sedangkan variabel tak bebas adalah realisasi total investasi asing dan dalam negeri.
Model regresi data panel yang sesuai untuk menaksir realisasi total investasi asing dan dalam negeri adalah Random Effect Model, dimana perbedaan antar wilayah investasi terlihat dari karakteristik gangguan acak pada masing-masing wilayah investasi.
Terdapat hubungan fungsional antara realisasi total investasi asing dan dalam negeri dengan pendapatan perkapita, nilai tukar rupiah, tingkat suku bunga, total daya listrik di Provinsi Jawa Barat. Hubungan tersebut diperlihatkan dalam setiap peningkatan pada pendapatan perkapita dan total daya listrik, maka akan meningkatkan realisasi total investasi asing dan dalam negeri sedangkan dalam setiap peningkatan pada nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga akan menurunkan realisasi total investasi asing dan dalam negeri di Provinsi Jawa Barat.
Kata kunci : cross-sectional data, time-series data, Model regresi data panel, Fixed Effect Model (FEM), Random Effect Model (REM), Generalized Least Square (GLS),Chadidjah AnnaElfiyan Indra2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7072This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70722012-11-01T00:33:30ZINDEKS KERENTANAN SOSIAL EKONOMI INDEKS KERENTANAN SOSIAL EKONOMAnalisis kerentanan berkembang dan digunakan dalam berbagai sektor. Pada bencana alam, analisis kerentanan merupakan komponen dari analisis risko bencana, dengan salah satu tujuannya untuk perencanaan sebagai dasar penetapan prioritas kegiatan. Penetapan indikator kerentanan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kerentanan, di tingat individu, masyarakat, wilayah dan institusi. Pada penelitian ini indikator yang digunakan adalah sosial dan ekonomi yang terdiri dari 14 peubah. Penelitian ini bertujuan menentukan bobot bagi indikator kerentanan sosial-ekonomi agar dihasilkan indeks dengan proporsi salah kelasyang rendah. Hasil peneltian menunjukkan bobot rataan menghasilkan proporsi salah kelas yang rendah dan simpangan mutlaknya terhadap bobot dugaan terendah.
Kata kunci : Indeks kerentanan, rataan, rataan tertimbang, analisis diskriminan, regresiDjuraidah Anikanikdjuraidah@gmail.com2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7074This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70742012-11-01T00:33:30ZPENGGUNAAN BOOTSTRAP PENGGUNAAN BOOTSTRAPBootstrap dikembangkan untuk data tak berkorelasi, jika berkorelasi maka diperlukan suatu transformasi yaitu dekomposisi Cholesky sehingga menjadi menjadi tak berkorelasi. Bootstrap merupakan resampling untuk mengukur keakuratan estimator. Data spatial merupakan salah satu jenis data berkorelasi. Kriging merupakan metoda estimasi data spatial yang hanya memberikan satu nilai taksiran. Standar eror kriging tidak bergantung pada data tetapi bergantung pada konfigurasi/ukuran dispersi titik sampel.
Kata Kunci: Bootstrap, Dekomposisi Coleski, krigingM.Si Isnani2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7075This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70752012-11-01T00:33:30ZPemanfaatan Software Open Source R dalam pemodelan ARIMAR (R Development Core Team, 2009) merupakan salah satu software open source yang terpopuler dan telah menjadi “lingua franca” atau “bahasa standar” untuk keperluan komputasi statistika saat ini. Dalam tulisan ini, akan dikenalkan dan dibahas penggunaan R untuk komputasi model ARIMA, yang merupakan salah satu model standar yang dikenalkan dalam kuliah analisa runtun waktu. Pengenalan dilakukan dengan menggunakan data empiris dimana komputasi model ARIMA dilakukan dengan menggunakan R versi CLI (command line interface) dan versi GUI (Graphical User Interface) yang merupakan hasil pengembangan terbaru dalam Rosadi, Marhadi dan Rahmatullah (2009). Dalam metodologinya, dikenalkan teknik pemodelan standar dengan menggunakan metode Box-Jenkins, maupun teknik pemilihan model automatik menggunakan ukuran kriteria informasi, seperti yang dibahas di Hyndman dan Khandakar (2008).
Kata-kata kunci: R Commander Plug-in, Open Source, automatic ARIMARosadi Dedidedirosadi@ugm.ac.id2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7076This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70762012-11-01T00:33:30ZAPLIKASI REGRESI DUA LEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKAMetode Statistika (STK211) merupakan salah satu mata kuliah interdep yang berada di bawah koordinasi Departemen Statistika IPB. Pada tahun akademik 2008/2009 terdapat 30 kelas paralel yang diasuh oleh dosen Departemen Statistika maupun dosen departemen lain. Kelas paralel yang diasuh oleh dosen yang berbeda-beda dengan metode pengajaran yang berbeda diduga menimbulkan keragaman dalam capaian nilai mata kuliah ini. Demikian pula dengan karakteristik mahasiswa diduga juga berpengaruh terhadap capaian nilai akhir mahasiswa. Dengan memperhatikan adanya struktur hirarkhi dalam data capaian nilai mahasiswa yaitu mahasiswa (level kesatu) yang tersarang dalam kelas paralel (level kedua), maka dalam penelitian ini digunakan regresi dua level untuk memodelkan capaian nilai akhir Metode Statistika dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman capaian nilai akhir Metode Statistika lebih banyak disebabkan oleh variasi antar mahasiswa dibandingkan variasi antar kelas pararel dengan rasio sekitar 3:1. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap capaian nilai akhir Metode Statistika adalah IPK TPB, jenis kelamin, interaksi IPK TPB dengan asal daerah dan interaksi persentase nilai mutu Pengantar Matematika minimal B dengan jenis kelamin. Pada level kelas paralel, tidak ada satupun faktor yang memberikan pengaruh yang nyata terhadap capaian nilai akhir Metode Statistika.
Kata kunci: regresi dua level, model linear campuran, komponen ragamIndahwati IndahwatiIndah_stk@yahoo.comKusumaningrum DianWidiyani Wiwid2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7077This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70772012-11-01T00:33:30ZPEMODELAN REGRESI TIGA LEVEL PADA DATA PENGAMATAN BERULANGPemodelan multilevel adalah pemodelan untuk data yang memiliki struktur hirarkhi. Pemodelan ini digunakan pada data hirarkhi karena antar amatan pada level yang lebih rendah tidak saling bebas, sehingga melanggar asumsi kebebasan dalam pendekatan statistika konvensional yang mengasumsikan antar amatan saling bebas. Salah satu kasus data dengan struktur hirarkhi adalah data nilai capaian mata kuliah Metode Statistika pada beberapa kali ujian (level satu) yang tersarang dalam mahasiswa (level 2), tersarang dalam kelas pararel (level 3). Dalam penelitian ini dihasilkan suatu model regresi tiga level terbaik untuk data pengamatan berulang. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai capaian Metode Statistika adalah IPK TPB, jenis kelamin, interaksi antara IPK TPB dengan asal daerah, dan interaksi antara waktu ujian dengan jenis kelamin mahasiswa. Berdasarkan komponen keragaman diketahui bahwa terdapat keragaman nilai capaian antar kelas, antar mahasiswa dalam kelas, dan juga antar waktu ujian.
Kata kunci: pengamatan berulang, pemodelan multilevel, model linear campuran, komponen ragamIndahwati IndahwatiIndah_stk@yahoo.comAngraeni YenniSastuti Tri Wuri2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7081This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70812012-11-01T00:33:30ZPelanggaran Asumsi Normalitas Model Multilevel Pada Galat Level yang Lebih TinggiSecara umum model multilevel digunakan pada populasi yang memiliki struktur hierarki. Dalam data berstruktur hierarki pengamatan-pengamatan diperoleh melalui sampling multistage akibatnya pengamatan-pengamatan tersebut tidaklah benar-benar saling bebas. Analisis multilevel dapat menanggulangi masalah ini dengan menyertakan level yang lebih tinggi ke dalam model. Salah satu asumsi yang digunakan dalam model regresi multilevel, sebut saja 2 level, yaitu galat level 2 berdistribusi normal. Dalam makalah ini dijelaskan secara numerik bagaimana penaksir dari parameter tetap maupun parameter acak dalam model multilevel apabila asumsi normalitas galat level 2 tidak terpenuhi.
Kata-kata kunci: Model Regresi Multilevel, intersep acak, metoda kemungkinan maksimum.Tantular Berthoberthotantular@gmail.com2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7082This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70822012-11-01T00:33:30ZSENSITIFITAS INDIKATOR KESELURUHAN MULTIKOLINEARITAS DALAM MODEL REGRESI LINEAR MULTIPELMakalah ini menyajikan indikator keseluruhan multikolinearitas, yaitu Bilangan Kondisi (Belsley dkk., 1980), indikator Red (Kovacs P., Petres T.,Toth L., 2005), indikator DEF (Curto J.D., Pinto J.C., 2007). Bilangan Kondisi mengandung unsur nilai eigen dari matriks korelasi variabel bebas, indikator Red memungkinkan kita mengkuantifikasi persentase kolinearitas dari 0% sampai dengan 100%, indikator DEF diperoleh berdasarkan pada koefisien jalur, yang memungkinkan kita menilai pengaruh langsung maupun tak langsung dari satu variabel terhadap variabel lainnya. Dengan simulasi replikasi 1000 kali diperoleh proporsi kemunculan /terjadinya multikolinearitas dari indikator-indikator multikolinearitas keseluruhan, kemudian dari grafik fungsi indikator Red, DEF dan bilangan kondisi dapat dilihat sensitifitas dari masing-masing indikator.
Kata kunci : Regresi Linear Multipel; indikator multikolinearitas; matriks korelasi; analisis jalur.Sukardinah Dien2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7085This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70852012-11-01T00:33:30ZKOEFISIEN DETERMINASI REGRESI FUZZY SIMETRIS UNTUK PEMILIHAN MODEL TERBAIKAbstrak: Dalam analisis regresi biasa, indeks yang digunakan untuk membandingkan dekomposisi dari total jumlah kuadrat variabel dependen tegas adalah koefisien determinasi atau nilai adjusted-nya. Dalam konteks regresi fuzzy dengan variabel dependen fuzzy, diperlukan suatu kriteria pemilihan variabel independen yang menghasilkan model terbaik. Dibangun indeks berdasarkan dekomposisi dari total jumlah kuadrat variabel dependen fuzzy. Pada makalah ini dikaji kriteria pemilihan sub model terbaik dengan menggunakan koefisien determinasi dan nilai adjusted-nya. Selanjutnya diberikan simulasi data yang menggambarkan keefektivan kriteria tersebut.
Kata kunci: variabel fuzzy simetris, dekomposisi jumlah kuadrat, koefisien determinasi.Kharisudin Iqbaliqbal_kh@staff.unnes.ac.id2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7087This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70872012-11-01T00:33:30ZPERAMALAN DERET WAKTU MULTIVARIAT SEASONAL PADA DATA PARIWISATA DENGAN MODEL VAR-GSTARTujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pendekatan baru dengan model VAR-GSTAR (Vector Autoregressive-General Space-Time Autoregressive) untuk peramalan pada suatu data deret waktu multivariat yang mengandung pola seasonal. Proses estimasi parameter pada model ini dilakukan dengan metode Least Squares. Dalam penelitian ini dibahas sifat-sifat asimtotis dari estimator parameter model, yang menunjukkan sifat konsisten dan secara asimtotis berdistribusi multivariat normal. Dari sifat-sifat tersebut dikonstruksi prosedur untuk mendapatkan model terbaik pada time series seasonal, yang kemudian diterapkan pada data jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Yogyakarta dan Bali. Hasil yang diperoleh dari model VAR-GSTAR dibandingkan dengan hasil peramalan yang diperoleh dari model baku untuk time series multivariat VARMA. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa secara prosedural model VARMA mempunyai kelemahan, karena tidak dapat mengakomodasi lag-lag seasonal pada orde model. Hal ini dapat diselesaikan dengan menggunakan pendekatan VAR-GSTAR. Interpretasi terhadap model VAR-GSTAR memberikan hasil yang lebih realistis, yaitu bahwa jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Yogyakarta dipengaruhi oleh jumlah wisatawan yang datang ke Bali, tetapi tidak sebaliknya, sedangkan dari model VARMA yang terjadi adalah sebaliknya. Ditinjau dari ketepatan ramalan, model VAR-GSTAR adalah model yang lebih baik untuk meramalkan data-data pariwisata di Yogyakarta dan Bali.
Kata kunci: model VAR-GSTAR, model VARMA, musiman, data pariwisataWutsqa Dhoriva UrwatulSuhartono Suhartono2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7094This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70942012-11-01T00:33:30ZMEMBANGUN SOFTWARE APLIKASI PADA ANTRIAN JARINGAN JACKSON UNTUK MENENTUKAN PERFORMANSI OPTIMAL Dalam tugas akhir ini dibangun sebuah software aplikasi sistem antrian, untuk memudahkan dan mempercepat dalam melakukan proses perhitungan performansi pada antrian jaringan dengan metode Jackson. Aplikasi ini digunakan untuk menganalisis performansi sistem antrian yang dapat menghasilkan informasi dari ukuran‐ukuran performansi antrian. Dengan adanya aplikasi ini akan dapat membantu peneliti atau pihak yang berkepentingan dengan persoalan antrian.
Paradigma pembangunan software aplikasi adalah waterfall paradigm, sedangkan untuk kegiatan desain sistem, proses pemodelannya menggunakan Data Flow Diagram (DFD). Adapun tool aplikasi yang digunakan untuk implementasi sistem antrian ini menggunakan program microsoft visual basic 6.0.
Kata kunci : Antrian Jaringan Jackson, Data Flow Diagram (DFD), Microsoft Visual BasicDarmawan Gumgumgumstat@yahoo.comMapanta Okiradaoki_02@yahoo.co.id Lasalewo Trifandi2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7096This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70962012-11-01T00:33:30ZESTIMASI EKSPONEN SPEKTRAL DAN KEMUNCULAN DERAU KEDIP (FLICKER NOISE) PADA SINYAL ULF GEOMAGNETAbstrak Makalah ini membahas rancangan estimasi nilai eksponen spektral dari suatu sinyal ULF geomagnet, yang nantinya terkait dengan kemunculan derau kedip (flicker noise). Oleh karena itu tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah menentukan formulasi estimasi dari eksponen spektral tersebut. Untuk mencapai tujuan di atas ini diperlukan beberapa konsep matematik dan statistik antara lain , kuat spektral (power spectrum) yang terkait dengan eksponen spektral dalam wilayah frekuensi, dan kuadrat terkecil (least square ) serta estimasi selang (interval estimation) secara statistik. Hasil pembahasan ini merupakan suatu alat komputasi yang dapat diterapkan pada data sinyal ULF untuk mendeteksi terjadinya badai geomagnet ataupun gempa bumi (earthquake).
Kata kunci : Eksponen spektral , Derau kedip(flicker noise), Sinyal ULF, Geomagnet.Maspupu Johnjohn_mspp@yahoo.com2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7098This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70982012-11-01T00:33:30ZRISIKO PENDANAAN PENSIUN ACCRUED BENEFIT COST METHOD DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENGARUH KURS VALUTA ASING ABSTRAK
Program pendanaan pensiun merupakan suatu upaya untuk menyediakan tunjangan bagi pegawai di saat pensiun. Salah satu penyebab pensiun (decrement) seseorang dari pekerjaaan yang digelutinya adalah usia yang menyebabkan orang tersebut harus pensiun.
Valuasi pendanaan pensiun yang diterapkan di Indonesia umumnya menggunakan metode manfaat pasti, dimana pihak penyelenggara menentapkan terlebih dahulu manfaat pensiun dengan besaran tertentu yang pasti, sedangkan Normal Cost (kontribusi/iuran) yang harus dibayarkan peserta ditentukan setelah itu. Kedua besaran pendanaan pensiun tersebut (benefit/tunjangan maupun iuran) dihitung dengan menggunakan mata uang rupiah.
Adanya pengaruh dari pergerakan nilai tukar valuta asing terhadap rupiah yang cukup signifikan, serta terdapatnya risiko dari volatilitas nilai tukar yang sangat fluktuatif, menyebabkan daya beli masyarakat turun. Hal ini mengakibatkan semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap valuta asing, terutama terhadap valuta dollar Amerika, sehingga tunjangan yang diterima pada saat pensiun menjadi tidak memiliki nilai sesuai harapan.
Oleh karena itu, dalam rangka mengantisipasi penurunan nilai uang yang diperoleh dari pada saat pensiun, dewasa ini lembaga pengelola dana pensiun mulai menawarkan suatu produk pensiun manfaat pasti, dengan mempertimbangkan benefit pensiun yang dibayarkan dalam valuta asing, sedangkan pembayaran iuran tetap dilakukan dalam rupiah.
Seperti umumnya kegiatan yang berbasiskan keuangan, perhitungan pendanaan pensiun seperti di atas pun memiliki risiko yang berpotensi merugikan lembaga pendanaan pensiun mapun peserta pendanaan pensiun. Hal ini dikarenakan perhitungan pendanaan pensiun didasarkan kepada nilai peluang seseorang untuk tetap bekerja pada usia tertentu, tingkat suku bunga, maupun pergerakan dan perubahan kurs valuta asing. Oleh karenanya, risiko tersebut harus diperhitungkan, sehingga dapat diantisipasi seberapa besar dampak yang mungkin ditimbulkan oleh perencanaan pensiun seperti tersebut di atas.
Key words: Pension Plan , Valuta asing, RisikoSetyanto Gatot Riwigatot_riwi@unpad.ac.id2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7099This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70992012-11-01T00:33:30ZANALYZING CORONAL MASS EJECTION OF JULY 10, 2005 AND ITS EFFECT ON THE EARTH’S MAGNETOSPHEREAbstract
A large coronal mass ejection (CME) was occurred on July 10, 2005 08:54 UT at the South‐West solar limb. This was a partial type of CME as the ejected coronal plasma covered partially around the occulting disk of coronagraph. The Large Angle and Spectrometric Coronagraph (LASCO) aboard Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) data were used in detecting CME. The data taken by the Extreme‐ultraviolet Imaging Telescope (EIT) as well as Michelson Doppler Imager (MDI) that observes the active regions in white‐light wavelength and maps the magnetic field of the photosphere are used to identify the source region of CME. The projected speed of CME perpendicular the Sun‐Earth line is determined to estimate the arrival time at the Earth’s orbit. The speed and location of the source region of CME are used to study the effect of CME to the Earth’s magnetosphere (geo‐effectiveness). It is concluded that the CME’s effect to the Earth’s space environment was relatively small (Dst index greater than –100 nT) due to the source region was located close to the West solar limb. This work supports the efforts in establishing space weather service at LAPAN.
Keywords: coronal mass ejection, geo‐effectiveness, space environment, space weather.Anwar Bachtiarbachtiara@yahoo.com2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7101This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71012012-11-01T00:33:30ZMODEL EPIDEMI BERDASARKAN UMUR DAN KRITERIA THRESHOLDAbstrak Paper ini akan membahas tentang pembentukan model epidemi berdasarkan umur dan juga kriteria threshold‐nya. Model ini didasari oleh model populasi dengan distribusi umur. Di beberapa penyakit, umur individu merupakan faktor penting untuk mengetahui sifat mudah terserang penyakit (vulnerability) dan penularannya (infectiousness). Variabel bebas yang muncul yakni umur (a) dan waktu (t) sehingga menghasilkan persamaan diferensial parsial. Kriteria threshold model dilihat dari nilai parameter γ . Nilai γ dari harapan populasi rentan (susceptibles) terinfeksi menjadi populasi terjangkit (infective) atau biasa disebut basic reproduction number memberi pengaruh pada kehebatan epidemi. Jika γ <1, maka tidak terjadi epidemi, sedangkan jika γ >1 maka terjadi epidemi. Selain itu, nilai γ yang berubah‐ubah membuat nilai F bervariasi dimana F merupakan proporsi populasi rentan yang bertahan hidup terhadap terjadinya epidemi. Untuk setiap γ terdapat dua nilai untuk F, tetapi karena
S (∞) ≤ S 0
maka hanya
F =
S (∞ )
≤ 1 yang memenuhi.
S0
Kata kunci: model epidemi, distribusi umur, kriteria threshold Lestari Dwiweestar91@yahoo.comDhoruri Atminiatmini_uny@yahoo.co.id2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7104This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71042012-11-01T00:33:30ZALGORITMA GROEBNER WALK LAMBAT?Algoritma Groebner Walk dikembangkan karena Algoritma Buch‐berger memerlukan waktu dan memori yang sangat banyak untuk menghitung basis Groebner dari suatu ideal terhadap order leksikografis. Untuk menghitung basis Groebner terhadap order leksi‐kografis, Algoritma Groebner Walk harus menghitung terlebih dahulu beberapa basis Groebner terhadap order yang lain secara bertahap. Secara umum, Algoritma Groebner Walk jauh lebih efisien dari Algoritma Buchberger.
Makalah ini menyajikan hasil eksperimen(pengimplemen‐tasian) dari Algoritma Groebner Walk di Sistem Aljabar Komputer Singular. Ternyata, proses penghitungan basis Groebner pada langkah terakhir, yaitu penghitungan basis Groebner dari ideal homogen terhadap order leksikografis sangat memakan waktu dan memori yang sangat lama. Akibatnya, Algoritma Groebner Walk menjadi tidak efisien.
Kata Kunci: Basis Groebner, Algoritma Groebner WalkMade Sulandra Isulandra@um.ac.id2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7105This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71052012-11-01T00:33:30ZOptimalisasi dan Pemodelan Inventory dengan Dua Gudang Penyimpanan untuk Barang yang Mengalami Penyusutan dengan Backlog Shortage dan Waktu Tunggu (Lead Time) FuzzyAdanya kebijakan optimalisasi inventory yang diambil sebuah perusahaan atau retailer untuk barang yang mengalami penyusutan dengan ketidakpastian waktu tunggu (lead time) sampai barang selesai diproduksi atau pesanan datang, adanya backlog shortage sebagian atau penuh, dan tingkat permintaan bergantung harga dikembangkan dalam sistem dua gudang yang masing‐masing sebagai gudang penjualan (display) atau tempat transaksi barang dan gudang tempat penyimpanan jika barang yang diproduksi atau dibeli tidak cukup ditempatkan di gudang penjualan. Tujuan perusahaan atau retailer mempunyai dua gudang penyimpanan adalah untuk mengoptimalkan keuntungan rata‐rata jika memproduksi atau membeli barang dalam jumlah besar. Perusahaan atau retailer mempunyai satu gudang dengan kapasitas terbatas yang letaknya di lokasi strategis sebagai tempat penjualan, yang disebut sebagai gudang milik (own warehouse, OW) dan gudang yang lain dengan kapasitas cukup luas disesuaikan dengan kebutuhan yang lokasinya berbeda dengan tempat penjualan atau transaksi, yang disebut sebagai gudang sewa (rented warehouse, RW). Biaya penyimpanan barang di RW menurun dengan bertambahnya jarak dari RW ke OW. Hal ini disebabkan oleh biaya sewa gudang dan upah tenaga kerja yang lebih murah dibandingkan di lokasi OW. Barang dikirim dari RW ke OW dalam jumlah yang telah ditentukan (fixed) berdasarkan pola tertentu.
Dalam penelitian ini dikembangkan dua model inventory yaitu model inventory dengan backlog shortage sebagian dan model inventory dengan backlog shortage penuh. Untuk memperoleh penyelesaian akan digunakan metode pendekatan interval terdekat untuk fungsi single objektif yang memaksimalkan keuntungan rata‐rata dalam fuzzy (defuzzified) dan ditransformasikan dalam fungsi multi objektif crisp yang selanjutnya akan diselesaikan dengan metode kriteria global (global criterion method) untuk memperoleh solusi optimal Pareto.
Kata kunci : Dua Gudang Penyimpanan, Backlog Shortage, Waktu Tunggu Fuzzy.Ertiningsih Dwidwi_ertiningsih@ugm.ac.id- Widodowidodo_math@yahoo.com2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7108This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71082012-11-01T00:33:30ZANALISIS MODEL VARIASI HARIAN KOMPONEN GEOMAGNET BERDASARKAN POSISI MATAHARIAbstrak: Analisis model variasi harian komponen geomagnet berdasarkan dampak radiasi matahari mempenggaruhi variasi harian komponen geomagnet sesuai posisi matahari di Utara sekitar 23o, Khatulistiwa dan Selatan sekitar 23o. Menggunakan metode analisis Harmonik yang dikaitkan terhadap periode variasi diurnal (diurnal variation) berperiode 24 jam, variasi semi diurnal (diurnal semi variation) berperiode 12 jam dan variasi quartal (quarter variation) berperiode 6 jam. Melalui hasil analisis model variasi harian komponen geomagnet yang diperoleh sehingga dapat diketahui model variasi harian komponen geomagnet yang sesuai dari masing‐masing posisi. Menurut hasil analisis model variasi harian komponen geomagnet berdasarkan komponen D tahun 2004 dengan galat 2.70 nT pada posisi matahari di Utara. Sedangkan galat 4.59 nT posisi matahari disekitar Khatulistiwa, demikian pula untuk galat 7.84 nT pada posisi matahari sekitar Selatan.
Kata kunci: Analisis, model, variasi harian, geomagnet, posisi matahari, HarmonikHabirun Habirun2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7112This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71122012-11-01T00:33:30ZOPTIMASI JADWAL UJIAN DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE BRANCH AND BOUNDPengunaan model matematis dalam penyusunan jadwal ujian di suatu perguruan tinggi sangat bergantung pada karakteristik pelaksanaan ujian yang diinginkan perguruan tinggi tersebut. Universitas Terbuka (UT) adalah perguruan tinggi negeri yang menerapkan sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh melalui unit program belajar jarak jauh (UPBJJ)‐UT yang tersebar di 37 kota di seluruh Indonesia. UT menggunakan sistem jadwal ujian yang tersentralisasi. Dengan sistem penjadwalan ujian seperti ini, UT disamping sebagai fasilitator dalam proses belajar mahasiswa juga harus berupaya sebagai akselerator waktu pencapaian kesuksesan belajar mahasiswa. Informasi jadwal ujian akhir semester adalah salah satu layanan akademik yang diberikan kepada mahasiswa. Jadwal ujian yang optimal adalah jadwal ujian yang dapat memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan diregistrasi pada suatu semester dan yang dapat memfasilitasi mahasiswa menyelesaikan studi maksimal sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh institusi. Dasar pengalokasian mata kuliah pada jadwal ujian adalah dengan melihat keterkaitan materi antarmata kuliah yang dibuat menjadi suatu precedence relation mata kuliah. Masalah penjadwalan ujian dimodelkan dalam bentuk integer programming dan diselesaikan dengan menggunakan metode branch and bound dengan bantuan software LINGO 8.0. Tujuan penelitian adalah memaksimalkan total pasangan mata kuliah yang mempunyai hubungan prasyarat akan dijadwalkan pada jam yang sama.
Kata kunci: metode branch and bound, integer programming, jadwal ujian di perguruan tinggi, optimasiTarigan Asmara Irianiasmara@mail.ut.ac.id2012-11-01T00:33:29Z2012-11-01T00:33:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7065This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70652012-11-01T00:33:29ZSELEKSI VARIABEL KUALITATIF MELALUI PROPORTIONAL REDUCTION IN UNCERTAINTY (PRU)Proportional Reduction In Uncertainty (PRU) akan digunakan untuk memilih sekelompok variabel kualitatif yang memiliki pengaruh paling dominan dengan pendekatan multinom multivariat. Perumusan PRU akan didasarkan pada konsep entropi shannon dan selanjutnya akan dihitung nilai informasi kumulatif dari setiap variabel dominan yang terpilih.
Kata kunci: PRU, Entropi Shannon, dan informasi kumulatif.Soleh Achmad Zanbara_zanbar_s@yahoo.comSiregar PerisPontoh Resa Septiani2012-11-01T00:33:29Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7073This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70732012-11-01T00:33:29ZEVALUASI STATUS KETERTINGGALAN DAERAH DENGAN ANALISIS DISKRIMINANPembangunan daerah tertinggal merupakan upaya terencana pemerintah untuk mengubah daerah dengan berbagai permasalahan sosial ekonomi dan keterbatasan fisik menjadi daerah yang maju dengan kualitas hidup sama atau tidak jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah Indonesia yang lain. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) telah menentukan 6 kriteria utama dalam penentuan status ketertinggalan daerah yang terbagi lagi menjadi beberapa indikator. Salah satu evaluasi daerah tertinggal dilakukan dengan menggunakan indeks ketertinggalan. Pada penelitian ini akan ditentukan indikator yang paling berperan dalam penentuan status ketertinggalan daerah dan mencari fungsi yang dapat membedakan antar kategori status ketertinggalan daerah dengan menggunakan analisis diskrimina. Hasil analisis data menunjukkan hanya 15 peubah yang paling berpengaruh dalam membedakan kategori status ketertinggalan daerah. Peubah yang paling berpengaruh dalam penentuan status ketertinggalan daerah adalah adalah indeks kemiskinan. Reduksi dari 33 peubah yang digunakan KPDT menjadi 15 peubah pada analisis diskriminan hanya mengakibatkan penurunan CCR yang kecil yaitu sebesar 4.8 %.
Kata Kunci : indeks ketertinggalan daerah, analisis diskriminan, analisis regresi, CCRDjuraidah Anikanikdjuraidah@gmail.com2012-10-31T07:28:24Z2012-10-31T07:28:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7115This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71152012-10-31T07:28:24ZPENENTUAN BILANGAN KROMATIK FUZZY PADA GRAF FUZZY GF(V,EF) MELALUI
BILANGAN KROMATIK PADA CUT Gα(V,Eα)Bilangan kromatik pada graf klasik G adalah bilangan asli terkecil k sedemikian hingga titik‐titik di G dapat diwarnai dengan k warna. Konsep graf telah digeneralisasi menjadi graf fuzzy. Terdapat beberapa tipe graf fuzzy, diantaranya graf fuzzy GF(V,EF) dengan himpunan sisi fuzzy EF dan fungsi keanggotaan μ: V x V → I. Konsep‐konsep dasar pada graf klasik juga telah digeneralisasi untuk graf fuzzy, diantaranya konsep pewarnaan dan bilangan kromatik. Pada makalah ini akan dibahas penentuan bilangan kromatik fuzzy pada graf fuzzy GF(V,EF). Penentuan bilangan kromatik ini dimulai dengan konstruksi cut‐α dari graf GF, yaitu graf klasik Gα=(V,Eα) α∈I, dengan Eα cut pada himpunan sisi EF. Langkah berikutnya penentuan bilangan kromatik χα pada Gα. Bilangan kromatik pada GF(V,EF) adalah bilangan fuzzy χ(GF) = {(x,v(x)) | x∈X}, dimana: X={1,2,…, |V|}, v(x) = maks {α∈I | x∈ Aα } untuk setiap x∈X, dan Aα = {1,2,…, χα} untuk setiap α∈I.
Kata kunci: Bilangan kromatik, Graf Fuzzy GF(V,EF), cut‐Gα(V,Eα), Bilangan Kromatik FuzzyRosyida Isnainiisnainimat@staff.unnes.ac.id2012-10-31T07:23:56Z2019-10-15T05:56:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7114This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71142012-10-31T07:23:56ZOPTIMALISASI SEO (SEARCH ENGINE OPTIMIZER) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN UNSUR VISIBILITY DALAM WEBOMETRICWebometric adalah sebuah teknik perangkingan atau pemeringkatan universitas di dunia yang merupakan inisiatif untuk mempromosikan dan membuka akses publikasi ilmiah guna meningkatkan kehadiran akademik dan lembaga‐lembaga penelitian di Situs Web. Ada empat faktor utama yang menentukan rangking sebuah universitas, yaitu: Visibility (V), Size (S), Rich Files (R) dan Scholar (Sc), dimana faktor visibility mempunyai bobot penilaian paling tinggi yaitu sebesar 50%, size 20%,rich file 15% dan scholar 15%. Tingginya bobot penilaian pada unsur visibility, maka perlu dilakukan upaya untuk mengoptimalkan nilai pada unsur tersebut, salah satunya yaitu dengan SEO. SEO adalah serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan melalui mesin pencari menuju situs web tertentu dengan memanfaatkan mekanisme kerja atau algoritma mesin pencari tersebut, yang disebut dengan PageRank. Berdasarkan prinsip kerja PageRank, secara umum bisa dikatakan bahwa halaman web yang memperoleh peringkat tinggi adalah halaman web yang banyak di‐link oleh halaman web lain. Nilai PageRank juga akan semakin tinggi apabila halaman web yang mengarah kepadanya juga memiliki kualitas yang tinggi.Tujuan dari SEO adalah menempatkan sebuah situs web pada posisi teratas hasil pencarian berdasarkan kata kunci tertentu yang ditargetkan. Situs web yang menempati posisi teratas pada hasil pencarian memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pengunjung. Dengan mengoptimalkan SEO, diharapkan nilai pada unsur visibility dapat meningkat, sehingga dapat meningkatkan peringkat pada webometric.
Kata kunci : visibility, SEO, WebometricKuswari Hernawatikuswari@uny.ac.id2012-10-31T06:59:55Z2012-10-31T06:59:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7107This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71072012-10-31T06:59:55ZPerancangan Software Batik Berbasis Geometri FraktalIndonesia telah terkenal dengan batik tulisnya yang indah dan motif alam yang unik dan berbeda satu sama lain. Pola‐pola batik tersebut ternyata bisa dibentuk secara matematis melalui Geometri Fraktal. Secara sederhana, fraktal adalah konsep matematika yang membahas kesamaan pola pada semua skala. Pola batik yang sudah diterjemahkan dalam rumus fraktal ini dapat dimodifikasi dengan bantuan teknologi komputer sehingga menghasilkan pola baru yang sangat beragam.
Keberagaman desain ini dapat dilihat dari grafis, warna, ukuran, sudut dan perulangannya. Proses pembuatan motif batik fraktal dapat memecahkan masalah keterbatasan desain motif batik, bahkan dapat menghasilkan banyak motif dengan waktu singkat, mulai dari yang sederhana sampai bentuk yang unik dan sangat rumit.
Keyword: batik, fraktal, rekursif.Ulinnuha M. Navi’ Jauharimiracle_script@yahoo.com2012-10-31T00:18:37Z2012-10-31T00:18:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7023This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70232012-10-31T00:18:37ZFUNGSI DAN PENTINGNYA PERTANYAAN DALAM PEMBELAJARANTujuan utama dalam pembelajaran matematika adalah meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan mempersiapkan siswa dalam dunia kerja. Untuk mencapai tujuan tersebut, sudah selayaknya kita mengajarkan siswa tentang “how to think” sebagai pengganti dari “what to think”. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa adalah melalui pertanyaan. Hal ini didasari oleh kenyataan bahwa seseorang akan berpikir jika dihadapkan oleh suatu masalah atau pertanyaan. Ada empat fungsi berikut peran penting pertanyaan yang dibahas secara teoritis. Dengan menyadari akan pentingnya peranan pertanyaan dalam pembelajaran, guru diharapkan dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang baik dan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa.
Kata Kunci: fungsi, peran penting, pertanyaan, kemampuan berpikirYunarti Tina2012-10-31T00:18:37Z2012-10-31T00:18:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7024This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70242012-10-31T00:18:37ZMEMBANDINGKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TIPE STAD PADA MATERI LINGKARANPembelajaran matematika dapat disampaikan dengan menggunakan berbagai model pembelajaran yang diduga membuat siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat dipilih di antaranya adalah model pembelajaran kooperatif. Pada model pembelajaran kooperatif terdapat berbagai tipe di antaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Student Teams Achievement divisions (STAD)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Student Teams Achievement divisions (STAD) pada materi lingkaran, siswa kelas VIII MTsN Cikatomas Tahun Ajaran 2007/2008 yang terdiri dari 4 kelas sebanyak 141 orang.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement divisions (STAD) lebih baik dibandingkan dengan yang pembelajarannya menggunakan tipe Jigsaw pada materi lingkaran.
Kata Kunci: Hasil belajar siswa matematika siswa, Tipe Jigsaw, Student Teams Achievement divisions (STAD)Supratman Supratman2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7005This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70052012-10-31T00:18:36ZTEOREMA GOURSAT Konstruksi subgrup dari grup darab langsung Darab langsung G × H dari grup G dan H adalah grup terhadap perkalian per komponen. Selain itu bila A adalah subgrup dari G dan C adalah subgrup dari H, maka A× C adalah subgrup dari G × H . Sedangkan bila S × T adalah subgrup dari G × H , belum tentu S merupakan subgrup dari G dan T merupakan subgrup dari H. Teorema Goursat memberikan prosedur yang sistematis untuk mencari semua subgrup dari suatu grup darab langsung.
Kata kunci : darab langsung, grup, subgrup.S.Si.,M.Si. M.V. Any Herawati2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7006This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70062012-10-31T00:18:36ZKOMPLEMEN GRAF FUZZYGraf fuzzy merupakan graf yang terdiri dari pasangan himpunan titik dan himpunan garis, dimana setiap titik dan garis tersebut memiliki derajat keanggotaan yang mencakup bilangan real dalam selang tertutup [0,1]. Komplemen dari graf fuzzy pertama kali didefinisikan oleh Mordeson, namun kemudian disempurnakan oleh M. Sunitha dan Vijayakumar. Berdasarkan komplemen dari graf fuzzy yang telah disempurnakan tersebut didapatkan bahwa dobel komplemen dari suatu graf fuzzy adalah graf fuzzy itu sendiri serta akan ditunjukkan bahwa grup automorfisma dari graf fuzzy dan komplemennya adalah identik.
Kata kunci : graf fuzzy, komplemen graf fuzzyRatnasari LuciaSumanto Y.D.Novia Tina Anggitta2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7008This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70082012-10-31T00:18:36ZDEFINISI TIPE RIEMANN UNTUK INTEGRAL LEBESGUETujuan dari tulisan ini adalah membahas tentang integral Lebesgue secara konstruktif yaitu bentuk integral Lebesgue sebagai limit jumlah. Selanjutnya dikaji sifat-sifat terkait diantaranya adalah sifat ketunggalan hasil dan sifat kelinearan, teorema Cauchy dan teorema ekivalensi.
Kata kunci : integral Riemann, integral Lebesgue.Maknawi DrajadMuslich Muslich2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7010This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70102012-10-31T00:18:36ZDISCOUNTED FEYNMAN KAC UNTUK MENCARI PDP PADA PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM KARYAWAN SETELAH VESTING PERIODPada makalah ini akan membahas tentang penggunaan Discounted Feynman Kac untuk mencari bentuk persamaan diferensial parsial untuk menentukan harga opsi saham karyawan model verr setelah melewati vesting period.
Kata kunci: Opsi Saham Karyawan, Discounted Feynman KacArtiono Rudiantorudianto_82@yahoo.com2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7012This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70122012-10-31T00:18:36ZIMPLEMENTASI LAGRANGE EQUATION PADA OPTIMASI INCREMENTAL FUEL COST PEMBANGKIT ENERGI GUNA PENJADWALAN PEMBANGKIT BERBASIS METODE DYNAMIC PROGRAMMINGAbstrak: Penelitian ini bertujuan mengimplementasikan lagrange equation pada optimasi pembangkitan energi listrik dengan incremental fuel cost minimum. Pemodelan unit pembangkit dalam stasiun maupun dalam sistem tenaga listrik dalam mensuplai energi berkaitan dengan biaya operasional. Model matematis pembangkit sebagai fungsi biaya merupakan faktor yang mendapat perhatian serius dalam penjadwalan unit pembangkit dalam stasiun pembangkit maupun dalam sistem guna memperoleh biaya pembangkitan yang minimum. Penelitian ini dilakukan secara simulasi dengan menggunakan lagrange equation sebagai pengontrol incremental fuel cost guna memperoleh incremental fuel cost yang optimum. Simulasi diawali dengan pemodelan unit pembangkit, stasiun pembangkit, dalam bentuk persamaan kuadratik. Berbantuan metode dynamic programming dengan variabel yang telah ditentukan, maka simulasi dilakukan dengan menggunakan program Matlab V.6. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada penjadwalan unit pembangkit dalam stasiun, unit pembangkit 2 dioperasikan terlebih dahulu dari unit pembangkit yang lain. pada kondisi ini kesalahan yang terjadi sebesar 0% pada kondisi kapasitas pembangkitan maksimum. Sedangkan pada penjadwalan stasiun pembangkit pada sistem tenaga listrik stasiun 1 dioperasikan terlebih dahulu. Pada kondisi ini diperoleh nilai kesalahan sebesar 0.00169 atau 0.009% dari kapasitas daya yang diminta pada kondisi kapasitas pembangkitan maksimum.
Kata kunci: Penjadwalan, Lagrange Equation, Dynamic programming Sujito Sujitosujitoum04@yahoo.co.id2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7014This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70142012-10-31T00:18:36ZGLOBALLY SMALL RIEMANN SUMS (GSRS) INTEGRAL HENSTOCK‐PETTIS PADA RUANG EUCLID RnIn this paper we study Henstock-Pettis integral on the Euclidian space Rn. We discuss some properties of the integrable: Globally Small Riemann Sums(GSRS).
Keyword: Henstock integral, Euclidian Space Rn, Henstock-Pettis integral Globally Small Riemann Sums(GSRS)Rahman Hairur2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7015This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70152012-10-31T00:18:36ZPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMP KARUNADIPA PALU TERHADAP KONSEP BANGUN- BANGUN SEGIEMPATPenelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mengatasi masalah pembelajaran geometri SMP Karunadipa Palu. Untuk mencapai maksud tersebut, maka peneliti menerapkan pembelajaran geometri model Van Hiele. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah tiga siswa kelas I SMP Karunadipa Palu tahun ajaran 2008/2009 khususnya tahap berpikirnya berada pada tahap visualisasi. Sedangkan bahan ajar dibatasi pada bangun-bangun segiempat yang terdiri dari jajargenjang, persegipanjang, belah ketupat, persegi, trapesium dan layang-layang.
Sedangkan rancangan penelitian tindakan kelas ini mengikuti model Spiral Kemmis dan Mc Taggart yang meliputi tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi/ evaluasi dan tahap refleksi. Penelitian ini dibagi dalam tiga siklus kegiatan, masing-masing sebagai berikut: (1) siklus pertama dengan bahan ajar jajargenjang dan persegipanjang, (2) siklus kedua dengan bahan ajar persegi dan belah ketupat dan (3) siklus ketiga dengan bahan ajar trapesium dan layang layang. Sedangkan data dikumpul melalui tes , lembar observasi dan hasil wawancara. Pada umumnya data bersifat kualitatif. Oleh karena itu pengolahan data menggunakan analisis kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa skenario pembelajaran yang dirancang pada setiap siklus dapat meningkatkan pemahaman siswa dari tahap berpikir visualisasi ke tahap analitik.
Kata Kunci: Van Hiele, pembelajaran, pemahaman, Bangun Segiempat, dan konsep.Yadil M. Nur2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7016This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70162012-10-31T00:18:36ZMODEL PENGAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA GURU SMPPenelitian ini mencobakan suatu model pengajaran Pemecahan Masalah Matematika (PMM) di SMP. Rancangan penelitian berbentuk eksperimen dengan tes awal dan tes akhir. Subyek sampel penelitian adalah 18 guru matematika di SMP di Jambi. Pemilihan penelitian guru dilakukan dengan cara mengundang partisipasi mereka secara sukarela. Sampel guru dipilih sedemikian rupa sehingga mewakili semua tingkat kelas (I, II, dan III) yang berasal dari SMP.
Perlakuan diberikan secara bertingkat, yaitu peneliti mengajarkan PMM kepada sampel guru, kemudian mereka mengajarkan PMM kepada siswa di kelasnya masingmasing. Perlakuan kepada guru dilakukan sebanyak 7 kali pertemuan dengan sekitar 3 jam tiap pertemuan. Perlakuan kepada siswa dilaksanakan kepada subyek sample guru sesuai dengan jadwal masing-masing dan dengan materi yang sama untuk tiap tingkat kelas yang sama.
Penelitian ini melibatkan beberapa macam instrument, yaitu tes untuk guru sebagai tes awal dan tes akhir, skala pendapat model Likerst dan angket tentang PMM untuk guru, dan 6 set tes PMM untuk siswa, masing-masing 2 set tes (tes awal dan tes akhir) untuk siswa kelas I, II, dan III. Instrumen untuk guru dibuat oleh peneliti, dan penelitian untuk siswa dibuat oleh guru dan diperiksa kembali bersama-sama dengan peneliti.
Dari hasil penelitian menemukan bahwa hasil belajar PMM guru tergolong baik, sedang hasil belajar PMM siswa masih tergolong kurang, dan pendapat guru tentang PMM cenderung positif. Selanjutnya ditemukan pula pengajaran PMM memberikan perolehan belajar yang berarti untuk siswa kelas III. Meskipun guru menyatakan kesetujuannya terhadap pengajaran PMM di SMP, dan ada kenaikan skor pendapat guru terhadap PMM, perlakuan tidak memberikan peningkatan yang berarti mengenai derajat kepositifan pendapat guru terhadap PMM.
Kata Kunci: PBM, pemecahan masalah matematika (PPM), model pengajaranM.Pd Drs. Syaiful2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7017This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70172012-10-31T00:18:36ZPERILAKU METAKOGNISI ANAK DALAM MATEMATIKA: KAJIAN BERDASARKAN ETNIS DAN GENDER PADA SISWA SMP DI KALIMANTAN BARATLuaran penelitian ini berupa temuan teori ataupun hipotesis yang mengungkap karakteristik aktivitas metakognisi anak dalam keterkaitannya dengan kemampuan akademis dalam bidang matematika yang dikaji dari perbedaan etnis dan gender. Penelitian ini adalah penelitian investigasi yang dapat dipandang sebagai bagian dari penelitian pengembangan tentang kemampuan metakognisi dalam matematika. Siswa yang terlibat sebagai partisipan adalah siswa SMP kelas VIII dari empat daerah di Kalimantan Barat yang terbagi dalam empat etnis dan dua jenis kelamin. Instrumen yang digunakan berupa angket metakognisi, perangkat tes pemecahan masalah, dan pedoman wawancara. Sistematika penyajian analisis data disusun dengan menggunakan langkah analisis kuantitatif (statistik deskriptif dan statistik inferensial), dan analisis kualitatif. Dari analisis deskriptif terdapat pengaruh etnis dan gender terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika dan kemampuan metakognisi siswa. Namun dari uji statistik, diperoleh simpulan bahwa kemampuan metakognisi untuk ke-empat etnis tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Sedangkan dari uji Anova: rata-rata skor kemampuan dasar dan pemecahan masalah untuk keempat etnis, tidak identik. Dari hasil Post Hoc Test disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika etnis Cina dengan etnis Dayak dan antara etnis Dayak dengan etnis Melayu memiliki perbedaan rata-rata skor yang signifikan. Berdasarkan uji t dengan equal variance not assumed kemampuan pemecahan masalah dan metakognisi untuk siswa laki-laki maupun siswa perempuan, tidak berbeda secara signifikan. Begitu juga tidak ada interaksi antara etnis dan gender dalam kemampuan memecahkan masalah matematika, dan dalam kemampuan metakognisi. Dalam menghadapi soal pemecahan masalah matematika aktivitas metakognisi siswa sebelum, selama, setelah dan dalam menghadapi soal sudah terlihat tetapi belum optimal, masih dalam rentang kategori rendah sampai sedang.Astuti DwiHudiono Bambang2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7021This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70212012-10-31T00:18:36ZKARAKTERISTIK PROSES BERPIKIR SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR PADA SAAT MELAKUKAN AKTIVITAS MEMBAGIPembagian termasuk konsep matematika yang sulit dipahami oleh siswa kelas III Sekolah Dasar. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu usaha yang diperlukan adalah mengetahui karakteristik proses berpikir siswa, khususnya pada saat melakukan aktivitas membagi. Hal ini dipandang penting karena aktivitas membagi merupakan konsep empirik untuk memahami konsep pembagian. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menggali karakteristik proses berpikir siswa kelas III Sekolah Dasar pada saat melakukan aktivitas membagi. Penelitian dilakukan secara eksploratif, dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, karakteristik proses berpikir siswa pada saat melakukan aktivitas membagi meliputi 2 aktivitas mental, yaitu: asimilasi dan akomodasi.
Kata Kunci: Aktivitas Membagi, Berpikir, Proses Berpikir, Karakteristik, Konsep Empirik, Aktivitas Mental, Asimilasi, Akomodasi.Hartati Sulis Janusulis@stikom.edu2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7022This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70222012-10-31T00:18:36ZPENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DENGAN MATHEMATICAL DISCOURSE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMAPenelitian ini merupakan studi pengembangan model pendekatan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematik dengan menerapkan mathematical discourse. Tujuannya adalah menyediakan pendekatan pembelajaran dengan menerapkan mathematical discourse untuk mengembangkan komunikasi matematik. Metode penelitian adalah penelitian pengembangan atau development research, dengan pengumpulan data dilakukan melalui :dokumentasi, observasi kelas, angket, dan wawancara. Subyek penelitian adalah guru-guru matematika sekolah menengah di Kota Pontianak dan kabupaten Sambas, sedangkan teknik analisis data yang digunakan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif untuk saling melengkapi. Hasil penelitian menunjukkan aspek-aspek komunikasi pada beberapa buku referensi beragam. Komunikasi matematika masih dipahami oleh sebagian besar guru sebagai tanya jawab antara guru dan siswa saja. Pengembangan model pembelajaran dengan mathematical discourse yang sesuai digunakan guru adalah pembelajaran yang memberikan ruang untuk pengajuan pertanyaan, adu argumentasi, negosiasi pendapat antar seluruh warga kelas.
Kata Kunci: Komunikasi matematika, mathematical discourse, pendekatan pembelajaranHamdani Hamdani2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7029This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70292012-10-31T00:18:36ZPEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWAAbstrak: Pembelajaran konstruktivisme membantu siswa membangun konsep/prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi (proses pemerolehan informasi) dan proses transformasi (proses pengolahan informasi). Gaya belajar siswa adalah kombinasi dari cara bagaimana siswa menyerap informasi (modalitas), modalitas dibedakan menjadi modalitas visual, auditorial dan kinestetik. Penelitian dengan Cluster Random Sampling. pada siswa kelas X SMK Bidang Keahlian Teknologi, Pertanian dan Kesehatan. Analisis data menunjukkan ada pengaruh pembelajaran konstruktivisme dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa tetapi tidak ada interaksi antara pembelajaran konstruktivisme dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa.
Kata-kata Kunci: Pembelajaran Konstruktivisme, Gaya Belajar SiswaRahayu Endang2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7031This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70312012-10-31T00:18:36ZPENGEMBANGAN LKS BERBASIS ICT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP RSBIPerkembangan teknologi internet yang cepat dan tuntutan kebijakan sekolah RSBI yang mengharapkan integrasi teknologi dan pembelajaran yang berbahasa Inggris menjadi motivasi utama dalam mengekplorasi cara memanfaatkan website matematika berbahasa Inggris untuk pembelajaran matematika di RSBI. Artikel ini mendeskripsikan proses pengembangan LKS berbasis ICT dan membahas hasil ujicoba terbatas pada siswa tersebut mencakup pemahaman materi matematika dan respon siswa. Implikasi dari hasil pengembangan dan ujicoba ini juga didiskusikan dalam kaitannya penerapan pada kelas besar, peran LKS, kesesuaian dengan kurikulum, serta isu berkaitan dengan bahasa Inggris.
Kata kunci: internet, website matematika berbahasa Inggris, LKS berbasis ICT, RSBIPatahuddin Sitti MaesuriRokhmah SitiNur Mohamad2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7032This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70322012-10-31T00:18:36ZPENERAPAN GLOBAL LEARNING DAN MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI JARINGAN KONSEPM.Pd Drs. Mustanginmust_tangin9@yahoo.co.idMS Agustin Deboradebora_bless@yahoo.co.id2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7033This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70332012-10-31T00:18:36ZMENINGKATKAN KOMPETENSIGURU MATEMATIKA DAN IPA SMP MELALUI KEGIATAN LESSON STUDYAbstrak: Telah dikembangkan kegiatan lesson study guru-guru IPA dan Matematika di wilayah Selatan Kota Surabaya. Pada tahap perencanaan teridentifikasi masalah bahwa pembelajaran IPA dan Matematika kurang diminati siswa sehingga aktivitas, motivasi belajar, kreativitas siswa masih rendah, alat peraga fisika dan matematika di sekolah sangat terbatas, dan siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan persoalan fisika yang mengandung persamaan matematika. Alternatif solusinya dikembangkan rencana pembelajaran termasuk komponen-komponennya seperti bahan ajar, teaching material dan strategi pembelajaran yang dapat memberi pengalaman belajar kepada siswa melalui kegiatan eksplorasi, mengembangkan alat peraga pembelajaran fisika dan matematika yang bersifat local material dan mengembangkan pembelajaran fisika dan matematika yang kontekstual, handson activities dan daily life. Pada tahap pelaksanaan dan refleksi diperoleh temuan bahwa siswa tampak sangat antusias pada saat melakukan percobaan dan analisis matematika sederhana, namun untuk abstraksi yang lebih tinggai pada mata pelajaran IPA dan matematika masih kurang. Dalam mengikuti pembelajaran, sebagian besar siswa dapat berinteraksi dengan baik namun belum tumbuh aktivitas siswa untuk mengungkapkan gagasan atau ide-ide. Guru model bisa menciptakan proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan menegaskan konsep sementara siswa melakukan eksplorasi untuk menemukan konsep. Keutuhan struktur pembelajaran terlaksana dengan baik, sekalipun masih belum sempurna. Keterampilan mengajar seperti penguasaan materi, penggunaan media pembelajaran, pengelolaan kelas, keterampilan bertanya dan keterampilan memotivasi tergolong baik. Kegiatan lesson study sangat potensial dalam peningkatan kualitas keprofesionalan guru yang berdampak pada peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran dan menciptakan proses interaksi antar berbagai pihak terkait.
Kata kunci : Kompetensi Guru, Lesson Study.Dwikoranto Dwikorantodwi_bsc.saja@yahoo.co.id2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7034This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70342012-10-31T00:18:36ZLKS MATEMATIKA BERBASIS ICT UNTUK MEMFASILITASI SISWA BERPIKIR KRITISKemampuan berpikir kritis adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh siswa di era perkembangan internet yang pesat. Hal ini berimplikasi pada pentingnya peran guru dan perangkat pembelajaran dalam memfasilitasi siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis mereka. Makalah ini memaparkan aspek-aspek berpikir kritis dari LKS matematika berbasis ICT yang dikembangkan peneliti di Pusat Sains dan Matematika Sekolah (PSMS) Unesa.
Kata kunci: LKS berbasis ICT, internet, website matematika berbahasa Inggris,berpikir kritis, RSBI.Rokhmah SitiPatahuddin Sitti MaesuriNur Mohamad2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7036This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70362012-10-31T00:18:36ZPERANAN REPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKADalam pembelajaran matematika selama ini siswa tidak pernah atau jarang diberikan kesempatan untuk menghadirkan representasinya sendiri. Siswa cendrung meniru cara guru dalam menyelesaikan masalah. Akibatnya, kemampuan representasi matematis siswa tidak berkembang. Padahal, representasi matematis sangat diperlukan dalam pemahaman konsep maupun penyelesaian masalah matematik. Selain itu, representasi matematis juga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis. Secara umum representasi sangat berperan dalam peningkatan kompetensi matematika. Tulisan ini akan membahas secara teoritis tentang representasi matematis dan peranannya dalam pembelajaran matematika.
Keyword: representasi matematis, pemahaman konsep, komunikasi matematis, pemecahan masalah.Kartini Kartinitin_baa@yahoo.com2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7042This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70422012-10-31T00:18:36ZKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA: APA dan BAGAIMANA MENGEMBANGKANNYASuatu soal atau pertanyaan merupakan suatu masalah apabila soal atau pertanyaan tersebut menantang untuk diselesaikan atau dijawab, dan prosedur untuk menyelesaikannya atau menjawabannya tidak dapat dilakukan secara rutin. Pemecahan masalah adalah proses yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Selain empat langkah pemecahan masalah matematika yang terkenal yang dikemukakan oleh G. Polya, dalam bukunya ”How to Solve It”, terdapat juga model pemecahan masalah yang disebut dengan Bransford’s IDEAL model dan Gick model.
Mahasiswa calon guru matematika harus cukup mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dalam pemecahan masalah, mengingat termasuk di dalam tugasnya nanti ketika menjadi guru adalah membimbing siswa belajar memecahkan masalah matematika. Mengajarkan bagaimana menyelesaikan masalah merupakan kegiatan guru untuk memberikan tantangan atau motivasi kepada para siswa agar mereka mampu memahami masalah tersebut, tertarik untuk memecahkannya, mampu menggunakan semua pengetahuannya untuk merumuskan strategi dalam memecahkan masalah tersebut, melaksanakan strategi itu, dan menilai apakah jawabannya benar.
Melalui perkuliahan berbasis masalah (PBL), mahasiswa calon guru matematika dapat dikembangkan kemampuannya dalam pemecahan masalah. Ada banyak mata kuliah di Program Studi Pendidikan Matematika yang cocok diberikan menggunakan pendekatan PBL. Salah satu diantaranya adalah Matematika Diskret. Di dalam makalah ini diberikan contoh implementasi PBL dalam mata kuliah Matematika Diskret. Untuk dapat menjadi wahana pengembangan kemampuan pemecahan masalah, maka bahan ajar untuk mata kuliah Matematika Diskret dirancang secara khusus sedemikian hingga mahasiswa dapat belajar konsep tertentu melalui masalah yang diselesaikannya, sekaligus akan menjadi trampil menyelesaikan masalah matematis yang beragam.
Kata Kunci: pemecahan masalah, mahasiswaWidjajanti Djamilah Bondan dj_bondan@yahoo.com2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7043This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70432012-10-31T00:18:36ZPANDANGAN MATEMATIKA SEBAGAI AKTIVITAS INSANI BESERTA DAMPAK PEMBELAJARANNYAPerbedaan pandangan terhadap matematika mempengaruhi perbedaaan pembelajarannya. Trend sekarang memandang bahwa matematika sebagai aktivitas insani dengan menerapkan paradigma belajar. Melalui belajar matematika sekolah, siswa tidak hanya belajar matematika namun juga kegunaan matematika dalam kehidupan sehingga mereka tumbuh menjadi warga negara yang mempunyai kemampuan literasi matematis. Pembelajaran matematika di kelas bersifat kolaboratif dan bermula dengan pemberian soal pemecahan masalah yang konstekstual dan kemudian melalui tahapan enaktif, ikonik, dan simbolik siswa mengalami proses matematisasi horisontal dan vertikal.
Kata kunci: aktivitas insani, literasi matematis, kolaboratif, matematisasi.Sugiman Sugiman2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7044This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70442012-10-31T00:18:36ZPeningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMP melalui Penerapan Pembelajaran Kontekstual PesisirAbstrak: Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa SMP melalui penerapan pembelajaran kontekstual pesisir. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan serta eksperimen. Subyek sampel penelitian dipilih secara acak dari dua kelas VIII pada SMP Negeri 1 Kapontori (sekolah sedang) dan dua kelas VIII pada SMP Negeri 1 Batauga (sekolah rendah) dan membaginya ke dalam kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran kontekstual pesisir (PKP) dan kelas kontrol mendapat pembelajaran konvensional (PKV). Instrumen penelitian ini adalah pretes dan postes kemampuan pemecahan masalah matematik, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, dan pedoman wawancara siswa, guru, dan tokoh masyarakat. Analisis data yang digunakan adalah uji beda rata-rata U atau uji t, ANAVA satu jalan, dan ANAVA dua jalan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual pesisir lebih efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa SMP di daerah pesisir daripada pendekatan pembelajaran konvensional baik ditinjau dari peringkat sekolah maupun pengetahuan awal matematika siswa.
Kata kunci: pendekatan pembelajaran kontekstual pesisir (PKP), kemampuan pemecahan masalah matematikKadir Kadir kadir168@yahoo.com2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7045This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70452012-10-31T00:18:36ZPENGGUNAAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA DI KOTA BENGKULUKemampuan Berpikir kritis dan kreatif merupakan dua kemampuan yang mendasar yang perlu untuk dimiliki oleh setiap orang dalam menghadapi tantangan saat ini. Sehingga rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa saat ini merupakan suatu permasalahan yang penting dalam pendidikan matematika. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa perlu adanya upaya dengan menerapkan suatu model pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan eksplorasi, memecahkan masalah, berpikir kritis dan kreatif serta menjadi siswa yang mandiri. Salah satu pembelajaran yang dapat membuat siswa melakukan eksplorasi adalah pembelajaran inkuiri. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dan melibatkan 211 siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di Kota Bengkulu. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1) secara umum kemampuan berpikir kreatif siswa yang memperoleh pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa; 2) model pembelajaran, peringkat sekolah dan pengetahuan awal matematika berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada sekolah peringkat tinggi ; 3) terdapat interaksi antara peringkat sekolah dan model pembelajaran dalam kemampuan berpikir kreatif matematis siswa; 4) terdapat interaksi antara pengetahuan awal siswa dan model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis.Risnanosanti Risnanosantirnosanti@yahoo.com2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7048This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70482012-10-31T00:18:36ZPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAHKemampuan berpikir matematis khususnya berpikir matematis tingkat tinggi sangat diperlukan siswa, terkait dengan kebutuhan siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, kemampuan berpikir matematis terutama yang menyangkut doing math (aktivitas matematika) perlu mendapatkan perhatian khusus dalam proses pembelajaran matematika.Namun kenyataan menunujukkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa-siswa Indonesia khususnya siswa SMP masih belum memuaskan.
Penelitian ini berfokus pada upaya untuk mengetahui kualitas peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP sebagai akibat penerapan pembelajaran berbasis masalah dan konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP di kota Bandar Lampung.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kualitas peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan PBM lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran secara konvensional.
Keyword: Berpikir Kritis, Pembelajaran Berbasis MasalahNoer Sri Hastutihastuti_noer@yahoo.com2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7049This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70492012-10-31T00:18:36ZPENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIKPenelitian ini berfokus pada upaya untuk mengetahui perbandingan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sebagai akibat dari pendekatan pendidikan matematika realistik (PMR) dan konvensional. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan subjek populasi seluruh siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama peringkat tinggi, sedang, dan rendah di Palembang. Sampel yang terlibat sebanyak 275 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah. Analisis data menggunakan uji perbedaan dua rata-rata sampel independent. Untuk mengetahui kemampuan, pola jawaban, dan strategi yang digunakan siswa dalam pemecahan masalah, dilakukan analisis terhadap hasil pekerjaan siswa. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa secara keseluruhan, ada perbedaan peningkatan antara kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mengikuti pendekatan PMR dengan siswa yang mengikuti pendekatan konvensional.
Kata-kata kunci: pemecahan masalah matematis, pendidikan matematika realistikKesumawati Nilanilakesumawati@yahoo.com2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7050This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70502012-10-31T00:18:36ZModel Pembelajaran Computer Support Collaborative Learning (CSCL)Makalah ini mendiskusikan mengenai model pembelajaran Computer Support Collaborative Learning (CSCL) ditinjau secara teoritis dan mengkaji beberapa hasil penelitian yang dilandasi model pembelajaran CSCL. Kontribusi makalah ini adalah menggambarkan sebuah alternatif model pembelajaran berbasis teknologi yang teramu dengan model pembelajaran kolaboratif. Model pembelajaran CSCL mengatasi kendala lokasi dan waktu, serta memiliki kelebihan dari sisi akademik, sosial dan psikologis.
Temuan penelitian Krange dan Ludvigsen (2007) adalah lebih dominannya langkah prosedural dibandingkan membangun pengetahuan yang dilakukan oleh siswa dalam kerangka kerja CSCL, hal ini memberi peluang untuk mendesain pembelajaran dalam kurikulum yang digunakan untuk memprioritaskan kepada konstruksi pengetahuan yang dilakukan oleh siswa. Penelitian Laurillard (2008) menunjukkan bahwa kerangka kerja model pembelajaran CSCL merupakan sebuah tantangan pada era digital dalam penyampaian materi dan pengalaman belajar yang baru. Sementara penelitian Cress dan Kimmerle (2008) dengan menggunakan media wiki, menemukan terjadinya kolaborasi membangun pengetahuan secara internal dan eksternal pada diri siswa dalam memecahkan masalah, dilihat dari sudut pandang sistem dan kognitif.
Kata kunci : Computer Support Collaborative Learning (CSCL), wiki, konstruksi pengetuhan.Satria Erieri2satria@yahoo.com2012-10-31T00:18:36Z2012-10-31T00:18:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7051This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70512012-10-31T00:18:36ZValidasi Instrumen Non Tes dalam Penelitian Pendidikan Matematika Penggunaan instrumen non tes seperti angket, pedoman observasi, dan pedoman wawancara dalam kegiatan penelitian pendidikan matematika, saat ini semakin banyak digunakan baik oleh mahasiswa jurusan pendidikan matematika, guru matematika, dosen, maupun praktisi pendidikan matematika. Hal ini terutama apabila penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif seperti penelitian deskriptif, survey, dan khususnya penelitian tindakan kelas yang akhirakhir ini banyak dilakukan peneliti di bidang pendidikan matematika.
Penelitian yang baik mestinya menggunakan instrumen yang baik pula. Salah satu hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan penyusunan instrumen yang baik adalah mengenai validitasnya. Oleh sebab itu, validasi instrumen merupakan salah satu hal yang mesti diperhatikan peneliti sebelum instrumen tersebut digunakan.
Makalah ini membahas tentang instrumen non tes dalam penelitian pendidikan matematika, konsep dasar validitas instrumen, dan cara melakukan uji validitasnya. Dengan mengetahui secara lebih mendalam terutama mengenai validasi instrumen non tes, diharapkan dalam kegiatan penelitian khususnya bidang pendidikan matematika, instrumen yang digunakan valid sehingga mampu menghasilkan data yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Kata kunci: validasi instrumen non tes, penelitian pendidikan matematikaM.Pd. Kana Hidayati2012-10-31T00:18:35Z2012-10-31T00:18:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7018This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70182012-10-31T00:18:35ZKOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI MATEMATIKA SDTujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran sejauh mana kompetensi guru-guru sekolah dasar dalam memahami pelajaran matematika SD. Untuk memperoleh data hasil penelitian digunakan instrumen tes kemampuan menyelesaikan matematika SD. Subyek dalam penelitian ini adalah guru-guru sekolah dasar Pokjar UT Borobudur dan Tegalrejo Kabupaten Magelang semester VIII tahun Akademik 2008/2009. Dari hasil analisis data diperoleh hasil bahwa kompetensi guruguru Sekolah Dasar dalam memahami matematika SD termasuk rendah (66,80%). Kata kunci: kompetesi guru SD, matematika SD.Budiyono Budiyono2012-10-31T00:18:35Z2012-10-31T00:18:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7025This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70252012-10-31T00:18:35ZBERFIKIR KREATIF DALAM KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKADalam makalah ini akan dibahas kemampuan komunikasi matematika yang dikaitkan dengan kemampuan berfikir kreatif. Kemampuan komunikasi matematika meliputi kemampuan menyatakan suatu ide matematika melalui tulisan, kemampuan menyatakan suatu ide matematika melalui bahasa, dan kemampuan menyatakan suatu ide matematika melalui gambar, grafik sera bentuk visual lain. Sedangkan berfikir kreatif secara kognitif pada umumnya memenuhi empat ciri yaitu : fluency, flexibility, originality dan elaboration. Hasil pembahasan, diperoleh bentuk definisi operasional kemampuan komunikasi matematika yang fluency, flexibility, originality dan elaboration.
kata kunci : berfikir kreatif, komunikasi matematika.Jazuli Akhmad2012-10-31T00:18:35Z2012-10-31T00:18:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7026This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70262012-10-31T00:18:35ZPEMANFAATAN INTERNET DALAM MEMPERSIAPKAN GURU MENGAJAR DI KELAS RSBIInternet adalah salah satu sumber belajar yang tidak terbatas. Para guru seharusnya dapat memanfaatkan internet tersebut dalam menfasilitasi siswa belajar. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah tentang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), yang menuntut guru harus mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), termasuk internet.
Saat ini SD Lab Unesa memulai merintis satu kelas bertaraf internasional. Namun demikian, pada umumnya guru-guru SD Lab Unesa belum mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengajar menggunakan teknologi internet dan mengajar menggunakan bahasa Inggris. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat dengan pendekatan design research (DR) ini dimaksudkan menfasilitasi guru memanfaatkan internet dalam belajar dan mengajar matematika, sekaligus untuk membangun kemampuan bahasa Inggris mereka. Makalah ini menyajikan sebagian dari kegiatan tersebut, yaitu mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran matematika para guru SD Lab Unesa yang memanfaatkan website-website matematika berbahasa Inggris.
Kata kunci: internet, RSBI.Ernawati AgustinPatahuddin Sitti Maesuri2012-10-31T00:18:35Z2012-10-31T00:18:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7027This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70272012-10-31T00:18:35ZPENGGUNAAN PERMAINAN ONLINE DALAM BELAJAR MATEMATIKADunia anak adalah dunia bermain. Pertanyaan yang muncul: Dapatkah anak bermain sambil belajar? Perkembangan pesat teknologi internet serta harganya yang semakin terjangkau telah membuka kesempatan yang luas untuk belajar, termasuk belajar matematika dengan menyenangkan. Hal ini karena, tak terhingga banyaknya website-website permainan matematika yang tersedia melalui internet, baik untuk membangun mental math anak, maupun mengembangkan berfikir kritis mereka. Dalam makalah ini, disajikan beberapa contoh dan deskripsi singkat website permainan matematika serta pembahasan hasil ujicoba terbatas pada sekelompok siswa SD.Rokhim Alfath FamelaPatahuddin Sitti Maesuri2012-10-31T00:18:35Z2012-10-31T00:18:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7028This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70282012-10-31T00:18:35ZSPEKTRUM HASIL BELAJAR ANALISIS REAL MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI MADIUN TAHUN AKADEMIK 2008/2009Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana spektrum hasil belajar mahasiswa program studi pendidikan matematika IKIP PGRI Madiun sehingga program pengembangan model pembelajaran analisis real yang akan dilakukan dapat lebih tepat, efektif, praktis dan efisien. Analisis dilakukan pada hasil belajar analisis real 96 mahasiswa program studi pendidikan matematika IKIP PGRI Madiun tahun akademik 2008/2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spektrum hasil belajar mahasiswa program studi pendidikan matematika di IKIP PGRI Madiun Tahun Akademik 2008/2009 adalah sebagai berikut: 1) paham konsep 36,46%, 2) prosedural 6,25%, 3) multiprosedural 17,71%. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dalam pengembangan model pembelajaran analisis real termasuk penyusunan perangkat dan sebagainya mestinya dimulai dari pemahaman konsep.
Katakunci: spektrum hasil belajar analisis realDarmadi Darmadidarmadi08@telkom.net2012-10-31T00:18:35Z2012-10-31T00:18:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7030This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70302012-10-31T00:18:35ZKOMUNIKASI MATEMATIS DAN KECERDASAN EMOSIONALSeringkali kita menemukan siswa yang cerdas dalam matematika, tetapi tidak mampu menyampaikan hasil pemikirannya, apa yang ia pikirkan hanya dia sendiri yang mengerti. Tidak jarang pula kita menemukan siswa yang terlalu ngotot dengan pendapatnya, tidak mau menerima masukan dari orang lain. Hal ini menyiratkan kelemahan mereka dalam berkomunikasi. Padahal sebagai makhluk social setiap orang perlu melakukan komunikasi dengan orang lain. Selain itu kondisi ini juga menyiratkan emosi yang tidak terkontrol. Dalam makalah ini akan dikaji komunikasi matematis dan kaitannya dengan kecerdasan emosi.
Key word: komunikasi matematis, kecerdasan emosiArmiati Armiatiarmiati_math_unp@yahoo.co.id2012-10-31T00:18:35Z2012-10-31T00:18:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7035This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70352012-10-31T00:18:35ZMENGOPTIMALKAN MEMORI JANGKA PANJANG SISWA SMPN 1 PAJARAKAN DALAM MEMAKNAI KONSEP GARIS SINGGUNG PERSEKUTUAN DUA LINGKARAN DENGAN PENYANDIANMS Agustin DeboraM.Pd. Drs. MustanginM.Si,Ph.D. Dra. Santi Irawati2012-10-31T00:18:35Z2012-10-31T00:18:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7038This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70382012-10-31T00:18:35ZHypothetical Learning Trajectory dan Peningkatan Pemahaman Konsep Pengukuran PanjangSuatu kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari proses perencanaan dan desain. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau lesson plan merupakan salah satu bentuk nyata proses perencanaan pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sangat bermanfaat sebagai panduan guru dalam melaksanaan kegiatan pembelajaran. Pendidikan Matematika Realistik memberikan perhatian pada perumusan hypothetical learning trajectory sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran sekaligus sebagai suatu tindakan antisipatif terhadap kemungkinan masalah yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran. Artikel ini menyajikan contoh perumusan hypothetical learning trajectory untuk pembelajaran vpengukuran panjang.
Kata kunci: hypothetical learning trajectory, pengukuran panjangWijaya Ariyadi2012-10-31T00:18:35Z2012-10-31T00:18:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7040This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70402012-10-31T00:18:35ZPEMBELAJARAN KELILING DAN LUAS LINGKARAN DENGAN STRATEGI REACT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA MOJOKERTOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran keliling dan luas lingkaran dengan strategi REACT. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kolaboratif. Berdasarkan hasil penelitian ini, pembelajaran keliling dan luas lingkaran dengan strategi REACT dapat memahamkan siswa kelas VIII SMPN 6 Kota Mojokerto. Meskipun demikian, dibutuhkan waktu yang lebih banyak daripada pembelajaran dengan metode ekspositori.
Keywords: pembelajaran, keliling, luas, strategi REACT.M.Pd AbdussakirS.Pd Nur Laili Achadiyah2012-10-31T00:18:35Z2018-08-25T02:19:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7046This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70462012-10-31T00:18:35ZPEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PADA PEMBELAJARAN DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHINGDalam makalah ini akan disampaikan hasil penelitian dalam menjawab permasalahan, bagaimana pemahaman matematis siswa sekolah menengah pertama dalam pembelajaran dengan model Reciprocal Teaching dan pembelajaran konvensional. Penelitian eksperimen dengan desain kelompok hanya postes. Subjek populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa SMP di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Penelitian ini melibatkan 254 siswa kelas 9 dari 3 sekolah SMP yang mewakili peringkat rendah, sedang, dan tinggi. Kemudian masing-masing sekolah dipilih dua kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan Model Reciprocal Teaching, dan kelas kontrol diberi perlakuan Pembelajaran matematika konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) siswa yang diajar dengan pendekatan reciprocal teaching mempunyai kemampuan pemahaman matematis lebih baik bila dibandingkan siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran konvensional, baik ditinjau secara keseluruhan maupun berdasarkan level sekolah, namun pada sekolah level tinggi peningkatan tersebut tidak signifikan; (2) terdapat interaksi yang signifikan antara pembelajaran (reciprocal teaching, konvensional) dan level sekolah (tinggi, sedang,rendah) terhadap kemampuan pemahaman matematis siswa. (3) tidak terdapat interaksi yang signifikan antara pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa (atas, tengah, bawah) terhadap kemampuan pemahaman matematis.
Kata kunci : reciprocal teaching, pemahaman matematis, pembelajaran matematikaAbd. Qohar2012-10-31T00:18:35Z2012-10-31T00:18:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7047This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70472012-10-31T00:18:35ZMenulis sebagai Strategi Belajar MatematikaKomunikasi yang baik antara guru dan siswa merupakan prasyarat mutlak bagi berhasilnya kegiatan pembelajaran. Salah satu bentuk komunikasi tersebut adalah melalui tulisan. Dalam pembelajaran, siswa dapat diminta untuk mengemukakan ide-ide mereka secara tertulis. Dengan menulis, pemikiran siswa yang masih mentah dan belum tertata akan lebih terkoordinasi secara lebih utuh. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa menulis dapat dipandang sebagai salah satu cara bagi siswa untuk belajar. Dengan kata lain, menulis dapat dipandang sebagai strategi belajar. Tulisan ini akan memaparkan bagaimana menulis menulis dapat dipandang sebagai strategi belajar matematika.
Kata kunci: menulis, strategi belajar matematikaMahmudi Aliali_uny73@yahoo.com2012-10-30T04:28:37Z2012-10-30T04:28:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7019This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70192012-10-30T04:28:37ZJENIS-JENIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN DIFFERENSIAL BIASA (PDB) STUDI KASUS PADA MAHASISWA SEMESTER V PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJOJenis-jenis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Differensial Biasa (PDB) Studi Kasus pada Mahasiswa Semester V Program Studi Pendidikan Matematika Tahun Akademik 2008/2009 dimaksudkan untuk mengetahui jenis kesalahan apa yang banyak dilakukan dalam menyelesaikan soal Ujian mata kuliah PDB pada mahasiswa semester V Program Studi Pendidikan Matematika sesuai dengan jenis-jenis kesalahan yang telah teridentifikasi, mengetahui kriteria ketuntasan dalam menyelesaikan soal Ujian mata kuliah PDB pada mahasiswa semester V Program Studi Pendidikan Matematika.
Teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah unrestricted random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode tes. Pengolahan data yang digunakan adalah (1) Menghitung persentase jenis kesalahan, (2) Mengelompokkan jenis-jenis kesalahan
Dari hasil penelitian diperoleh: (1) jenis kesalahan yang banyak dilakukan dalam menyelesaikan soal mata kuliah PDB yaitu tentang kesalahan mendifferensi-alkan fungsi /ke x sebesar 83,33% dalam penyelesaian soal PD eksak.(2) kriteria ketuntasan dalam menyelesaikan soal Ujian mata kuliah PDB, untuk kelompok kriteria ketuntasan yang persentasenya terdapat sebanyak 20 jenis kesalahan, termasuk dalam kriteria sangat tuntas sekali dan untuk jenis kesalahan yang persentasenya >20% menurut pengelompokkan yaitu kelompok yang persentasenya terdapat sebanyak 8 jenis kesalahan termasuk dalam kriteria tuntas, kelompok yang persentasenya terdapat sebanyak 18 jenis kesalahan termasuk dalam kriteria agak tuntas, kelompok yang persentasenya terdapat sebanyak 4 jenis kesalahan termasuk dalam kriteria tidak tuntas, dan untuk kelompok yang persentasenya terdapat sebanyak 2 jenis kesalahan termasuk dalam kriteria tidak tuntas sama sekali.Budiyono BudiyonoGuspriati Wanti2012-10-30T02:58:20Z2012-10-30T02:58:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7007This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70072012-10-30T02:58:20ZRUANG LINEAR BERNORMA CESS ( H , L2 ([a, b]) )Tulisan ini menyajikan pengkonstruksian suatu ruang linear bernorma baru yang merupakan koleksi semua operator Carleman dari ruang Hilbert ke ruang L2 ([a, b]) dinotasikan dengan
CESS ( H , L2 ([a, b]) ) yang dibangkitkan oleh kernel yang terbatas essensial pada [a, b] .
Kata kunci : Operator Carleman, kernel terbatas essensial.Ansori Muslimansomath@yahoo.com2012-10-30T02:47:11Z2012-10-30T02:47:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7003This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70032012-10-30T02:47:11ZSPECTRUM PADA GRAF STAR (Sn) DAN GRAF BIPARTISI KOMPLIT (K(mn)) DENGAN m,n E NMisalkan , , ..., adalah nilai – nilai eigen berbeda dari matrik adjacent graf G dan adalah banyaknya basis untuk ruang vektor eigen masing – masing , maka matrik berordo (2 x n) yang memuat , , ..., pada pada baris kedua disebut spectrum graf G baris pertama dan dan dinotasikan dengan Spec . Pada makalah ini akan dibahas spectrum graf star ( ) dan graf bipartisi komplit () dengan m,n bilangan asli.
KATA KUNCI: spectrum, graf bipartisi komplit, graf star, nilai eigen, vektor eigen. Fahcruddin Imam2012-07-11T02:47:12Z2019-01-29T14:43:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2050This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/20502012-07-11T02:47:12ZUpaya Peningkatan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kontekstual Kelas VIII SMP Negeri 1 PrambananGhofar Muhamad2012-07-06T03:31:04Z2019-01-29T14:36:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1788This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17882012-07-06T03:31:04ZPENGEMBANGAN STUDENT WORKSHEET MATEMATIKA UNTUK SMP KELAS VIII SEMESTER 2 PROGRAM BILINGUAL BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUALAMALIA GHINA2012-07-03T06:02:43Z2019-03-08T06:14:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1415This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14152012-07-03T06:02:43ZALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC UNTUK MENYELESAIKAN ASYMMETRIC TRAVELING SALESMAN PROBLEMTraveling Salesman Problem (TSP) adalah permasalahan seorang salesman untuk mengunjungi n kota dengan masing-masing kota terhubung satu sama lain dan terdapat bobot perjalanan antarkota tersebut sehingga membentuk suatu graf lengkap berbobot. Berangkat dari suatu kota awal tertentu, seorang salesman harus mengunjungi (n-1) kota lainnya tepat satu kali dan kembali pada kota awal keberangkatan. Tujuan TSP adalah mencari rute perjalanan semua kota dengan total bobot minimum. Menurut jenisnya TSP dibagi menjadi dua yaitu Symmetric TSP dan Asymmetric TSP. Symmetric TSP adalah TSP dengan bobot perjalanan dari kota i ke kota j sama dengan bobot perjalanan dari kota j ke kota i, sedangkan Asymmetric TSP adalah TSP dengan bobot perjalanan dari kota i ke kota j tidak sama dengan bobot perjalanan dari kota j ke kota i. Banyak algoritma yang telah ditemukan untuk menyelesaikan TSP, salah satunya algoritma Cheapest Insertion Heurisic (CIH). Algoritma CIH adalah Algoritma Insertion yang pada setiap penambahan kota baru yang akan disisipkan ke dalam subtour mempunyai bobot penyisipan paling minimal. Bobot penyisipan diperoleh dari persamaan c(i,k,j) = d(i,k) + d(k,j) – d(i,j). Algoritma ini memberikan rute perjalanan yang berbeda tergantung dari urutan penyisipan kota-kota pada subtour yang bersangkutan. Pada pembahasan skripsi ini lebih difokuskan pada proses penyelesaian Asymmetric TSP menggunakan algoritma CIH. Penyelesaian Asymmetric TSP menggunakan algoritma CIH menghasilkan solusi dengan rute perjalanan yang memiliki bobot minimal. Penyelesaian Asymmetric TSP menggunakan algoritma CIH muncul dua kasus khusus, yaitu kasus khusus solusi tidak tunggal dan kasus khusus satu arah. Algoritma CIH berhasil dibuat menjadi perangkat lunak, sehingga proses perhitungan dan penentuan rute terdekat akan jauh lebih cepat dibandingkan dengan perhitungan secara manual. Hasil yang didapatkan antara perhitungan dengan program algoritma CIH sama dengan perhitungan secara manual. Perbedaan hanya dalam perhitungan kasus khusus solusi tidak tunggal. Hal ini dikarenakan dalam perhitungan menggunakan program algoritma CIH, hanya memilih salah satu dari biaya penyisipan kota paling minimal yang ada, sedangkan jika dihitung secara manual, maka semua kemungkinan yang ada dicoba untuk mendapatkan solusi yang optimal. Kata kunci : TSP, Algoritma,Cheapest, Insertion, Heuristik, Asymmetric TSP.PRIYANTO ARI2012-07-03T05:52:45Z2019-03-08T06:14:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1411This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14112012-07-03T05:52:45ZANALISIS CLASSICAL MULTIDIMENSIONAL SCALING DAN PENERAPANNYA PADA DATA PERSEPSI MAHASISWA UNY TERHADAP SUPERMARKET DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAAnalisis multidimensional scaling merupakan salah satu metode dalam analisis multivariat yang merepresentasikan (menggambarkan) sekumpulan data dalam sebuah peta. Tujuan dari analisis multidimensional scaling adalah untuk menyelidiki keterkaitan faktor-faktor yang mempengaruhi suatu stimuli (penggambaran objek penelitian) dan menggambarkan hubungan tersebut ke dalam grafik berdimensi. Salah satu metode yang paling sederhana digunakan dalam penyelesaian multidimensional scaling adalah classical multidimensional scaling Dalam skripsi ini dibahas mengenai komputasi dan prosedur analisis classical multidimensional scaling. Secara umum, prosedur classical multidimensional scaling dibagi dalam empat langkah, yaitu (1) mentransformasikan nilai similarities dari data observasi ke dalam bentuk matriks jarak, (2) mengubah jarak objek yang satu dengan yang lain menjadi bentuk skalar dengan double centering, (3) memfaktorkan matriks double center menjadi dua objek baru dalam matriks dimensi, (4) menentukan jumlah dimensi, dan (5) menginterpretasikan jarak setiap pasangan stimuli dalam perceptual maping. Dimensi yang digunakan pada umumnya adalah dimensi 1, 2, dan 3, karena dengan dimensi tersebut lebih mudah untuk menginterpretasikan posisi masing-masing stimuli. Analisis classical multidimensional scaling banyak digunakan dalam riset pemasaran karena kemampuannya dalam menganalisis kedekatan setiap pasang stimuli dan keeratan masing-masing stimuli terhadap faktor yang mempengaruhi pemilihan responden terhadap stimuli tersebut. Perceptual maping mahasiswa UNY dalam pemilihan supermarket di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai studi kasus pada skripsi ini. Faktor-faktor yang digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih supermarket, yaitu pelayanan, harga, jarak, kelengkapan produk, promosi, dan kenyamanan. Hasil akhir dari perceptual maping berupa grafik dalam 1 dimensi, 2 dimensi, dan 3 dimensi. Kemiripan antar supermarket dapat dilihat dari jarak antar titik dalam perceptual maping tersebut. Sedangkan kedekatan supermarket terhadap faktor-faktor yang dominan dapat dilihat dari jarak stimuli dengan sumbu koordinat pada perceptual maping. Berdasarkan hasil classical multidimensional scaling terdapat tiga faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi responden dalam memilih supermarket yaitu faktor jarak, harga dan kelengkapan produk.Martalia Ardiyaningrum2012-07-03T04:39:46Z2019-03-08T06:14:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1406This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14062012-07-03T04:39:46ZDISTRIBUSI TRIANGULAR DAN SIFAT-SIFATNYADistribusi triangular merupakan salah satu distribusi peluang kontinu dengan 3 parameter yaitu nilai minimum dengan , nilai maksimum b dengan b > dan nilai yang paling mungkin m dengan . Lambang dari distribusi ini adalah Tr . Misalkan X adalah suatu peubah acak yang berdistribusi Triangular dengan parameter , b, dan m, maka X dapat ditulis dengan lambang X~ Tr . Dalam skripsi ini dibahas mengenai bentuk dan sifat-sifat peluang dari distribusi triangular seperti fungsi densitas peluang, fungsi distribusi kumulatif, ekspektasi, variansi, fungsi pembangkit momen, fungsi karakteristik, momen, bentuk kemiringan dan keruncingan kurva distribusi triangular. Hubungan distribusi triangular dengan distribusi beta adalah jika XBeta (1,2), maka XTr (0,0,1) left asymmetric triangular, dan jika XBeta (2,1), maka XTr (1,0,1) right asymmetric triangular. Sedangkan hubungan distribusi triangular dengan distribusi uniform adalah jika X1U(0,1) dan X2U(0,1), X1 dan X2 saling bebas maka Tr (1,0,2) symmetric triangular. Selain itu, diberikan contoh penerapan dari distribusi triangular mengenai peluang waktu penyelesaian pembangunan suatu proyek. RIBETY APRIYANI2012-07-03T02:36:56Z2019-01-29T14:26:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1383This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13832012-07-03T02:36:56ZPENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SMA N 7 PURWOREJOKusuma Anggun Badu