Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T06:00:02ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-01-20T07:18:12Z2019-03-06T08:02:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11722This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117222015-01-20T07:18:12ZPERANAN GURU SEBAGAI AKTOR UTAMA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK)Tahun Pelajaran 2005-2006, pemerintah Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas), akan memberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Perbedaan yang mendasar
dengan kurikulum nasional 1994 adalah dari segi pendekatan, dimana dalam KBK menggunakan
pendekatan kompetensi dalam proses pembelajaran, hal ini berarti dalam KBK lebih menekankan pada
proses dari pada content. Untuk mencapai tujuan kurikulum pada KBK sangatlah bergantung pada guru
yang akan mengimplementasikan kurikulum tersebut, sebab guru merupakan actor utama yang akan
membawah atau membuat perubahan yang terjadi di dalam kelas. Maka dalam artikel ini akan membahas
bagaimana peranan guru dalam mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi (KBK), dan juga
tentang cara-cara meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru dalam
mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah, sehingga tujuan kurikulum itu dapat
dicapai.Nawawi Effendi2015-01-20T07:18:11Z2019-03-06T08:02:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11727This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117272015-01-20T07:18:11ZDAMPAK HUJAN ASAM PADA EKOSISTEM PERAIRANDua sumber utama dari hujan asam adalah sulfur dioksida ( SO2) dan nitrogen oksida ( NOx).
Berbagai proses industri, seperti produksi besi, baja dan pemrosesan minyak mentah yang menghasilkan
gas ini. Sulfur dioksida dapat juga dipancarkan ke dalam atmosfer oleh bencana alam. Dalam hal ini
sepuluh persen dari seluruh emisi sulfur dioksida datang dari gunung berapi, percikan laut, plankton, dan
pembusukkan tumbuh-tumbuhan. Keseluruhan, 69.4 persen sulfur dioksida diproduksi oleh pembakaran
industri, hanya 3.7 persen adalah disebabkan oleh transportasi. Efek ekologis dari hujan asam adalah
dengan jelas banyak terlihat di akuatik atau air, lingkungan, seperti sungai kecil, danau, dan rawa. Hujan
asam mengalir ke sungai kecil, danau, dan rawa setelah menimpa hutan, ladang, bangunan, dan jalan.
Hujan asam juga jatuh secara langsung pada habitat perairan. Danau dan sungai kecil menjadi asam ( pH
nilai turun) ketika air didalamnya dan tanah di sekitarnya tidak bisa menahan untuk menetralkan hujan
asam secara cukup. Di dalam area yang kapasitas penahannya rendah, hujan asam juga melepaskan
aluminum dari tanah ke dalam danau dan sungai kecil; aluminum adalah sangat beracun bagi banyak
jenis organisme perairan.Eko Cahyono W.2015-01-20T07:18:11Z2019-03-06T08:02:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11728This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117282015-01-20T07:18:11ZPENGARUH PENIPISAN OZON TERHADAP KESEHATAN MANUSIASuatu konsekuensi penting dari penipisan ozon di stratosfer adalah peningkatan transmisi radiasi
ultraviolet (UV) matahari pada permukaan dan atmosfer bumi lebih rendah. Perhatian spesifik meliputi
peningkatan dalam timbulnya kanker kulit, kerusakan berkenaan dengan penglihatan, dan mempengaruhi
kesehatan lainnya pada manusia dan binatang. Resiko kesehatan berhubungan dengan penipisan ozon
terutama yang dalam kaitannya dengan radiasi UV- B di lingkungan, yaitu, peningkatan kerusakan pada
mata, sistem kekebalan dan kulit. Kerusakan berkenaan dengan penglihatan dari paparan UV yang
meliputi efek pada kornea mata, lensa, selaput pelangi dan berhubungan dengan epithelial dan jaringan
penghubung. Efek akut berkenaan dengan penglihatan yang umum dari radiasi UV lingkungan adalah
photokeratitis. Perkiraan efek penipisan ozon pada katarak telah dibuat, tetapi masih kurang
ketidakpastiannya. Seperti dinyatakan pada tahun 1989 [ d van Leun, et al., l989] memperkirakan sekitar
kira-kira 0.5% peningkatan katarak untuk 1% yang didukung dengan penurunan ozon.Eko Cahyono W.2015-01-20T07:18:07Z2019-03-06T07:17:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11709This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117092015-01-20T07:18:07ZESTIMASI pKa dan pKb BERDASARKAN PENDEKATAN KIMIA KOMPUTASI
DENGAN METODA SEMIEMPIRIK PM3Telah dilakukan pemodelan molekul kelompok asam organik dan kelompok basa anilin. Prediksi
keasaman atau kebasaan molekul tersebut dilakukan menggunakan pendekatan kimia komputasi
berdasarkan muatan pada H untuk kelompok asam dan muatan pada N untuk kelompok basa dengan
metoda semiempirik PM3. Data muatan ini dibuat grafik lawan pKa atau pKb yang telah diketahui.
Hasil analisis grafik menunjukkan adanya korelasi yang baik antara muatan tersebut dengan
keasaman atau kebasaan dan bermanfaat untuk memprediksi kecenderungan sifat asam atau basa molekul
organik.- Suwardisainswar@yahoo.com2015-01-20T07:18:06Z2019-03-06T08:02:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11726This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117262015-01-20T07:18:06ZDIAGRAM V (VE) SEBAGAI ALTERNATIF BENTUK PRAKTIS LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIAPraktikum merupakan bagian yang penting dalam proses pembelajaran kimia. Namun pada
pelaksanaannya, sering mengalami kendala. Salah satu di antaranya adalah masalah laporan. Laporan
menyita banyak waktu, tidak hanya dalam proses pembuatannya tetapi juga dalam penilaiannya. Pada sisi
lain sebenarnya laporan praktikum merupakan media dalam pengembangan salah satu ketrampilan ilmiah,
yaitu komunikasi. Dengan keadaan ini perlu dicari sebuah bentuk laporan praktikum yang lebih sederhana
yang masih tetap dapat digunakan untuk menilai ketrampilan ilmiah mahasiswa, tidak menghilangkan
alur ilmiah dan terlebih lagi tetap mengajarkan pada mahasiswa kimia tentang proses ilmiah itu sendiri.
Pada makalah ini akan dibahas kemungkinan penerapan diagram V (ve) untuk memecahkan masalah ini.
iagram V (ve) merupakan diagram yang dapat digunakan untuk menjelaskan ide-ide pokok yang
memperhatikan dasar pengetahuan dan proses penyusunan pengetahuan di dalam pengajaran
laboratorium. Diagram V memberikan alur yang jelas dalam proses penyusunan pengetahuan. Dengan
mengikuti alur dalam diagram V, mahasiswa mendapatkan alur inkuiri yang benar dengan sebuah cara
yang mudah untuk menampilkan dan memilih kejadian, objek, dan konsep yang relevan. Dari
pembahasan dapat disimpulkan bahwa diagram V dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bentuk
laporan praktikum kimia. Diagram ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu: 1) dapat dibuat dalam waktu
yang singkat, 2) tetap mengikuti alur proses ilmiah, 3) ringkas, dan 4) mudah dalam penilaian.Purtadi SukismanLis Permana Sari Rr.2015-01-20T07:18:01Z2019-03-06T08:02:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11723This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117232015-01-20T07:18:01ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI LIFE SKILLS UNTUK BIDANG
STUDI KIMIA SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA DI INDONESIAPendidikan berorientasi life skills merupakan salah satu program yang telah dirintis oleh
pemerintah beberapa waktu yang lalu. Ini merupakan upaya dalam proses perolehan pengalaman belajar
yang mengarah pada pengembangan potensi yang dimilii untuk dibekali berbagai kecakapan yang terkait
langsung dengan berbagai tuntutan dan tantangan dalam kehidupan sehari – hari. Kimia, pengetahuan
yang dibangun berlandaskan eksperimen, terkait erat dengan berbagai macam aspek kehidupan.
Pemahaman terhadap kimia dapat dilakukan dengan berbagai metoda. Salah satunya adalah dengan
menghubungkan materi yang akan dipahami dengan peristiwa ataupun proses dalam kehidupan sehari –
hari. Kecuali aspek akademik, pemahamaan terhadap kimia juga dapat memberikan dampak pada
pembentukan siakp dan mental yang tentunya sangat penting bagi pengembangan sumber daya manusia.
Pendidikan berorientasi life skills untuk bidang studi kimia dapat diimplementasikan pada berbagai
jenjang pendidikan dan jenis pendidikan formal maupun non formal. Tentu saja implementasinya untuk
berbagai jenis dan jenjang pendidikan tadi dilakukan dengan style yang berbeda, disesuaikan dengan
kondisi dan srana prasarana yang tersedia.Sulastri Siti2015-01-20T07:18:00Z2019-03-06T08:02:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11729This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117292015-01-20T07:18:00ZPENGARUH NaClO TERHADAP SIFAT KERTAS BERBAHAN BAKU BIJI BUAH
AREN (Arenga Pinnata) MUDA (Kolang-kaling)Biji buah aren muda yang lebih dikenal dengan nama kolang kaling telah dicoba digunakan
sebagai bahan baku kertas. Kertas yang dihasilkan memiliki sifat yang khas. Kertas berwarna putih agak
transparan, mengkilap, dapat ditulis baik dengan pensil, ball point, maupun pena. Telah dilakukan
percobaan mengubah warna kertas dari putih agak transparan ke tidak berwarna (bening) menggunakan
larutan berbahan aktif NaClO. Diketahui semakin besar konsentrasi larutan berbahan aktif NaClO,
semakin bening warna kertas; namun semakin rendah ketahanan tariknya.- SanjayaMadyanti Tri2015-01-20T07:17:58Z2019-03-06T08:02:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11721This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117212015-01-20T07:17:58ZUJI AKTIVITAS CAMPURAN OKTIL METOKSISINAMAT DAN ETIL PARA
METOKSISINAMAT DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga, L) SEBAGAI
BAHAN AKTIF TABIR SURYAOktil metoksisinamat merupakan bahan aktif tabir surya yang banyak digunakan. Namun
setelah mendapat paparan cahaya matahari oktil metoksisinamat mengalami degradasi
sehingga penggunaannya sebagai tabir surya menjadi kurang efektif. Etil para metoksisinamat
memiliki potensi sebagai bahan tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji campuran
oktil metoksisinamat dan etil para metoksisinmat sebagai bahan aktif tabir surya.Pada
penelitian ini digunakan dua formula. Formula I mengandung oktil metoksisinamat, Formula II
mengandung campuran oktil metoksisinamat dengan etil para metoksisinmat (1:1). Kedua
formula dipaparkan cahaya matahari selama 5 jam (pukul 09.00-14.00 WIB) dan pada jam ke 0,
3 dan 5 diambil sampelnya.Penetapan efektivitas dengan menggunakan spektrofotometer UV-
Vis. Analisis data secara statistik dilakukan dengan Student t test pada taraf kepercayaan
95%.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa campuran etil para metoksisinamt dan oktil
metoksisinamat memiliki persen transmisi pigmentasi yang lebih besar dibandingkan oktil
metoksisinamat saja. Ini berarti potensi mencegah pigmentasi kulit lebih kecil. Sedangkan untuk
nilai persen transmisi eritema campuran etil metoksisinamat dan oktil metoksisinamat pada jam
ke 0 dan 3 lebih kecil tetapi pada jam ke-5 lebih besar. Ada kecenderungan campuran tersebut
lebih kuat melindungi kulit dari eritema.Sugihartini NiningSusanti Maria2015-01-20T07:17:56Z2019-03-06T08:02:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11719This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117192015-01-20T07:17:56ZEFEK ANTIHIPERGLIKEMIK INFUSA DAUN MURBEI (Morus alba, L.) PADA TIKUS
PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ALOKSAN MONOHIDRATDaun murbei diduga mengandung ecdysterone yang mempunyai efek antihiperglikemik, oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian untuk membuktikan nya, dan mengetahui berapa prosen penurunan
kadar gula darah dibanding insulin.Diharapkan diperoleh cara yang tepat untuk pengobatan diabetes
mellitus menggunakan daun murbei. Penelitian dilakukan menggunakan 36 ekor tikus putih jantan galur
Wistar berumur 2-3 bulan, berat badan 200-250 gram yang dibagi menjadi 6 kelompok percobaan secara
acak. Kelompok I diberi makanan standar dan aquades, kelompok II diberi aloksan dan aquades,
kelompok III diberi aloksan dan insulin, sedangkan kelompok IV, V dan VI diberi aloksan dan infusa
daun murbei konsentrasi 33,33 % b/v ; 25 % b/v ; 16,67 % b/v secara peroral. Perlakuan selama dua
minggu. Kadar glukosa darah tiap periode ditentukan secara Spektrofotometri Visible menggunakan
metode enzimatik photometrik tes “Glucose Oxidase Peroxidase 4- Aminoantipyrine Phenol”. Penurunan
glukosa darah dianalisis dengan analisa statistik splitplot. Perbedaan antar kelompok perlakuan dianalisis
dengan uji Tukey’s LSD dengan taraf kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa
daun murbei mempunyai efek antihiperglikemik. Penurunan kadar glukosa darah dengan konsentrasi
33,33 % b/v; 25 % b/v ; 16,67 % b/v masing-masing sebesar 56,34 %, 60,96 % dan 61,94 %.
Sedangkan insulin dosis 1 UI / Kg BB 66 %. Saran kepada peneliti lain agar dilakukan penelitian lagi
dengan jumlah hewan uji yang lebih banyak untuk mengurangi variabilitas individual dan perlu dilakukan
penelitian antihiperglikemik daun murbei dengan menggunakan cairan penyari lainnya.Puspitarini KikiYuliani SaptopSofia Vivi2015-01-20T07:17:55Z2019-03-06T01:20:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11708This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117082015-01-20T07:17:55ZMEMAHAMI PROSES ADSORPSI ION LOGAM OLEH CLAY MINERALMeskipun logam berat di lingkungan biasanya terdapat dalam konsentrasi yang rendah, namun
sifat racunnya dapat membahayakan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Oleh karena itu, transport
logam-logam berat dan ion-ion logam lainnya perlu diketahui, agar manusia dapat menyikapi dan
memperlakukannya dengan baik dan benar. Clay mineral seperti: kaolinite, montmorillonite, illite, dan
gibbsite yang terdapat di dalam tanah dapat berperan sangat vital sebagai adsorben ion-ion logam,
berfungsi sebagai penetral kontaminan di lingkungan tanah dan air. Tingginya afinitas adsorpsi clay
mineral terhadap ion-ion logam tersebut disebabkan oleh besarnya rasio antara luas permukaan dan massa
dari clay mineral. Ada dua sisi aktif yang terdapat di dalam clay mineral yang sangat penting untuk
adsorpsi: sisi muka (XH) yang muatannya selalu negatif dan sisi tepi (S-OH) yang muatannya tergantung
pada harga pH. Dalam beberapa clay mineral seperti montmorillonite, terdapat juga sisi aktif ekstra yang
disebut permukaan interlayer. Mekanisme reaksi suatu adsorpsi belum umum dikemukakan, padahal di
dalam ilmu kimia mekanisme reaksi tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas bagi pemahaman
proses adsorpsi. Beberapa penelitian terdahulu telah melaporkan bahwa ion-ion logam (Mn+) bereaksi
dengan permukaan clay mineral melalui pembentukan kompleks inner-sphere dengan sisi XH dan SOH.Ikhsan Jaslinjikhsan@yahoo.com2015-01-20T07:17:55Z2019-03-06T08:02:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11718This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117182015-01-20T07:17:55ZUJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN SRIKAYA (Annona squamosa, L)Aktivitas sebagai antioksidan yang dimiliki oleh sebagian besar flavonoid telah diteliti. Penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa pemisahan flavonoid dalam fraksi eter hasil
hidrolisis infusa daun srikaya (Annona squamosa, L) dengan metode kromatografi kertas diperoleh hasil
pemisahan yang baik dengan fase gerak asam asetat 15 %. Identifikasi flavonoid tersebut menggunakan
spektrofotometer UV diperoleh 4 isolat flavonoid (Nurani, 2004). Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui kemampuan flavonoid yang terkandung dalam daun srikaya (Annona squamosa, L) sebagai
penghambat oksidasi yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian penghambatan oksidasi dilakukan
dengan proses autooksidasi asam linoleat yang menghasilkan TBA-reacting substrate (TBArs) (dianggap
sebagai malondialdehida). Malondialdehida ini akan bereaksi dengan asam 2-tiobarbiturat menghasilkan
senyawa kompleks yang berwarna merah jambu kemudian diukur absorbansinya dengan spektrofotometer
visibel pada panjang gelombang maksimum 532 nm. Berat sampel infusa daun srikaya (Annona
squamosa, L) serta kuersetin yang digunakan adalah 8 mg. Penghambatan oksidasi dihitung berdasarkan
berkurangnya absorbansi tanpa adanya sampel dibanding absorbansi dengan adanya sampel. Persentase
penghambatan oksidasi yang dihasilkan menunjukkan bahwa perlakuan antar sampel mampu
menghambat oksidasi dengan penghambatan kuersetin (57,11 ± 5,47) % > infusa (53,23 ± 2,91) %. Hasil
analisis menggunakan metode analisis varian satu jalan (ANAVA) dengan taraf signifikan 99 %
menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna.Mubarokah Isnaini ZuliastutiAznam NurfinaNurani Laela Hayu2015-01-20T07:17:54Z2019-03-06T08:02:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11716This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117162015-01-20T07:17:54ZPENGARUH SUHU TERHADAP PERUBAHAN KOEFISIEN PARTISI TEOFILIN
DALAM PELARUT n-OKTANOL-AIRTeofilin merupakan alkoloida yang terdapat dalam daun teh. Zat tersebut memiliki khasiat sebagai
obat asma (vasodilator). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh suhu terhadap perubahan koefisien
partisi teofilin dalam pelarut oktanol-air. Fase air yang digunakan adalah larutan dapar fosfat pH 7,4,
sedangkan variasi suhu yang digunakan untuk mencapai kesetimbangan distribusi solut diantara kedua
pelarut adalah 30 °C, 37 °C dan 40 °C. Penetapan kadar obat dalam fase air dilakukan secara
spektrofotometri pada panjang gelombang 295 nm. Harga koefisien partisi teofilin dalam pelarut oktanol-
air pada suhu 30 °C, 37 °C dan 40 °C diperoleh hasil berturut-turut 4,93 ; 5,34 dan 5,46. Hasil uji t pada
P = 0,95 untuk pengaruh suhu terhadap perubahan koefisien partisi teofilin dalam pelarut oktanol-air
menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna.- IsmalinahYuwono TedjoWahyuningsih Iis2015-01-20T07:17:54Z2019-03-06T08:02:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11717This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117172015-01-20T07:17:54ZPERAN UDARA DALAM KEHIDUPAN KAITANNYA DENGAN PANDANGAN HIDUP
MASYARAKAT INDONESIAUntuk kelangsungan hidup, orang perlu bernafas setiap saat. Udara pernafasan mengandung
oksigen yang penting pada reaksi oksidasi zat makanan di dalam tubuh. Reaksi tersebut menghasilkan
energi untuk mempertahankan panas tubuh, dan melanggsungkan proses metabolik. Udara bersih dapat
meningkatkan kesehatan, vitalitas, daya tahan tubuh, dan dapat memperpanjang harapan hidup seseorang.
Sebaliknya udara yang tercemar dapat menimbulkan gangguan kesehatan sampai dengan kematian dalam
waktu yang singkat. Masalah polusi udara terdapat di negara berkembang maupun negara maju. Polusi
udara di negara berkembang lebih parah, karena dukungan teknologi dan dana sangat kurang, ditambah
rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya udara bersih. Oleh karena itu diperlukan
menanamkan budaya yang diterapkan melalui pendidikan sejak dini, sehingga memelihara udara bersih
menjadi bagian dari budaya dan pandangan hidup seluruh masyarakat Indonesia.Arty Indyah Sulistyo2015-01-20T07:17:54Z2019-03-06T08:02:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11724This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117242015-01-20T07:17:54ZVALENSI KAJIAN KETEPATAN PENGGUNAANNYA DALAM PEMBELAJARAN
ILMU KIMIABuku ajar (literatur) ilmu kimia tidak lagi mengenalkan istilah valensi. Namun dalam buku ajar,
diktat, atau petunjuk praktikum ilmu kimia yang beredar di Indonesia masih dijumpai penggunaan istilah
valensi. Kajian menunjukkan adanya ketidaktepatan penggunaan istilah valensi. Berdasarkan kajian
perkembangan konsep valensi, valensi berhubungan dengan jumlah pasangan elektron ikatan yang
dipunyai atom dalam senyawa ditambah harga mutlak muatan formal. Konsep ini tidak berlaku umum
karena valensi suatu atom pada beberapa senyawanya dengan jenis ikatan yang sama, mempunyai harga
yang berlainan. Konsep yang lebih sesuai adalah elektrovalensi atau kovalensi atom pada senyawa atau
spesiesnya. Konsep ini memerlukan pengetahuan dasar struktur Lewis senyawa dan konsep
elektronegativitas. Kedua konsep ini belum begitu populer. Konsep yang erat kaitannya dengan konsep
elektrovalensi dan kovalensi adalah konsep bilangan oksidasi. Konsep ini lebih populer dibandingkan
elektrovalensi dan kovalensi. Harga bilangan oksidasi atom dalam senyawanya sama dengan harga
elektrovalensi atau kovalensi, hanya bilangan oksidasi atom dalam senyawanya dapat berharga positif
atau negatif. Konsep bilangan oksidasi sangat tepat digunakan untuk menjelaskan gejala kimia dan dapat
digunakan menjelaskan senyawa yang terjadinya dengan transfer elekrtron maupun pemakaian bersama
pasangan elektron.Sukarna I Made2015-01-20T07:17:53Z2019-03-06T07:42:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11710This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117102015-01-20T07:17:53ZPRA RANCANGAN SUATU INDUSTRI KIMIAIndustri kimia merupakan suatu sistem organisasi usaha yang “profit oriented”. Disamping
bertujuan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi ( produk) yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat,
pihak industri kimia juga mengharapkan adanya keuntungan dibidang ekonomi. Oleh karena itu, sebelum
suatu industri kimia didirikan, perlu dilakukan prarancangan . Prarancangan ini bertujuan menentukan
kelayakan suatu industri kimia. Langkah- langkah prarancangan industri kimia meliputi 1). Menentukan
tujuan didirikannya industri kimia; 2) Menentukan jenis dan mekanisme proses yang ada di dalamnya
(termasuk proses kimia dan proses fisika); 3) Menentukan kapasitas produksi; 4) Menghitung banyaknya
bahan/ zat yang keluar dan masuk dari dan ke dalam suatu alat proses ( dengan menggunakan konsep
neraca bahan); 5) Menghitung banyaknya panas yang keluar dan masuk dari dan ke dalam suatu alat
(menggunakan konsep neraca panas); 6) Merancang alat- alat produksi ( reaktor, alat pemurnian, alat
penukar kalor dll.); 7) Menghitung utilitas yang diperlukan ( meliputi: air, udara, uap air dan listrik ); 8).
Melakukan evaluasi ekonomi untuk menentukan kelayakan didirikannya industri kimia.M.Si. Endang Dwi Siswani2015-01-20T07:17:53Z2019-03-06T08:01:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11712This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117122015-01-20T07:17:53ZKARAKTERISASI STRUKTURAL MATERIAL HEKSAGONAL
MESOPORI-MESOSTRUKTURAnalisis secara struktural yang meliputi sistem kristal, parameter kisi dan bidang-bidang kristal,
pada material mesopori-mesostruktur di atas jarang dilakukan dalam berbagai artikel. Berdasarkan hal
tersebut, artikel ini mengkaji analisis kristalografi sederhana pada material silika heksagonal mesopori-
mesostruktur dan turunannya. Hasil kajian menunjukkan bahwa sistem kristal, parameter kisi dan bidang-
bidang kristal dapat ditentukan melalui perhitungan sederhana. Sistem kristal pada material mesopori-
mesostruktur yang di kaji yaitu heksagonal (p6). Parameter kisi untuk masing-masing sistem kristal
tersebut yaitu 54,46 Å. Bidang-bidang kristal (hkl) yang teridentifikasi untuk material heksagonal
mesopori-mesostruktur berdasarkan spektra difraksi sinar-X yaitu (100), (110), (200), (210) dan (300).Sutrisno Hari2015-01-20T07:17:52Z2019-03-06T01:15:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11707This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117072015-01-20T07:17:52ZKAJIAN TENTANG SINTESIS POLIURETAN DAN KARAKTERISASINYAPoliuretan merupakan bahan polimer yang mengandung gugus fungsi uretan (-NHCOO-) dalam
rantai molekulnya. Gugus fungsi tersebut terbentuk sebagai hasil reaksi antara gugus isosianat dengan
gugus hidroksi. Poliuretan struktur linier diperoleh dengan cara mereaksikan diol rantai pendek dengan
diisosianat. Poliuretan bercabang dan berikatan silang diperoleh dengan cara mereaksikan molekul yang
mengandung gugus –OH > 2 dengan diisosianat atau dengan mereaksikan glikol dengan diisosianat dan
dilakukan penambahan sejumlah kecil poliol. Sifat termal poliuretan dikarakterisasi dengan teknik
Differential Thermal Analysis (DTA), Differential Scanning Calorimetry (DSC), dan Thermogravimetry
Analysis (TGA). Sifat mekaniknya dikarakterisasi dengan alat tensile test. Kristalinitasnya ditentukan
dengan teknik X-Ray Diffraction (XRD). Morfologi permukaan poliuretan diamati dengan teknik
Scanning Electron Microscopy (SEM).Rohaeti Eli2015-01-20T07:17:52Z2019-03-06T08:01:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11711This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117112015-01-20T07:17:52ZPROSES BIOSORBSI DENGAN MENGGUNAKAN MIKROORGANISME SEBAGAI
SALAH SATU ALTERNATIF BIOREMOVAL LOGAM BERAT DALAM
LINGKUNGAN TERCEMARTulisan berikut merupakan kajian yang luas mengenai proses biosorbsi logam berat yang
melibatkan mikroorganisme. Bioremoval didefinisikan sebagai terakumulasi dan terkonsentrasinya zat
polusi (polutan) dari suatu lingkungan perairan yang tercemar oleh bahan biologi yang selanjutnya
melalui proses recovery (pengunduhan kembali) bahan ini dapat dibuang dan ramah terhadap lingkungan.
Salah satu cara dari bioremoval adalah biosorbsi. Biosorbsi adalah proses penyerapan logam yang terjadi
tidak tergantung pada metabolisme, terutama terjadi pada permukaan dinding sel dan permukaan
eksternal lainnya melalui mekanisme fisika dan kimia. Berbagai jenis mikroorganisme yang kapasitasnya
sebagai bahan biologi diketahui dapat mengakumulasi logam berat dalam jumlah besar. Fenomena ini
dapat digunakan sebagai dasar pengembangan bioremoval sehingga potensial dan layak diaplikasikan
pada teknologi removal dan proses recovery ion logam berat dari suatu lingkungan tercemar. Pemilihan
variabel dan parameter dasar desain dan operasi yang baik dibutuhkan untuk mendapatkan aplikasi
terbaik bagi proses bioremoval ion logam berat. Teknologi yang melibatkan mikroorganisme dalam
mengatasi permasalahan lingkungan masih dalam pengembangan. Penelitian dan kajian-kajian yang
berkesinambungan dapat menentukan proses terbaik untuk mengatasi permasalahan ion logam berat di
lingkungan tercemar.Purwaningsih Dyah2015-01-20T07:17:51Z2019-03-06T08:02:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11713This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117132015-01-20T07:17:51ZSTUDI KINERJA BENTONIT SEBAGAI ADSORBEN ALAMI LIMBAH CAIR
VINASEPenelitian tentang kinerja bentonit sebagai adsorben limbah cair vinase telah dilakukan. Pada
penelitian ini difokuskan pada laju penyerapan bentonit terhadap limbah cair vinase, waktu pengadukan
dan dosis bentonit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pengadukan optimum 2 jam, dosis
bentonit optimum yang dihasilkan adalah 15 gram/50 mL vinase. Semakin banyak bentonit yang
digunakan semakin besar penurunan warna vinase, tetapi penambahan bentonit akan mencapai titik
dimana kinerja bentonit relatif konstan terhadap vinase. Penambahan dosis bentonit mengikuti persamaan
%pengurangan warna = (76,92).(massa bentonit)0,239. Hasil SEM menunjukkan adsorbat dalam vinase
terserap pada permukaan bentonit. Nilai COD limbah cair vinase turun sebesar 84% dan intensitas warna
vinase turun sebesar 93 %.Supriatna Asepaasupri@upi.eduPramono Adi2015-01-20T07:17:51Z2019-03-06T08:02:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11714This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117142015-01-20T07:17:51ZISOLASI DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN SENYAWA TURUNAN XANTHON
DARI AKAR Garcinia dulcis SEBAGAI ANTI MALARIATelah dilakukan penelitian, dengan tujuan adalah mengisolasi dan identifikasi komponen
senyawa turunan xanthon dari akar Garcinia dulcis, dan menguji aktifitas anti malaria. Tujuan khusus
penelitian adalah: 1). Isolasi komponen senyawa turunan xanthon dari akar Garcinia dulcis; 2).
Mengidentifikasi komponen senyawa turunan xanthon dari akar Garcinia dulcis; 3). Menguji aktifitas
anti malaria yaitu dengan uji aktivitas anti plasmodial secara in vitro pada kultur jaringan senyawa
turunan xanthon. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimen murni atau eksperimen
laboratorium. Sampel yang diambil adalah akar Garcinia dulcis. Kegiatan yang telah dilakukan adalah: 1).
Isolasi komponen senyawa turunan xanthon dari akar Garcinia dulcis dengan pelarut ethanol; 2).
Melakukan TLC; 3). Melakukan kromatograf kolom dengan eluen pelarut organik. 4). Menganalisis data
hasil kromatografi kolom; 5). Melakukan uji aktivitas anti malaria yaitu dengan uji aktivitas anti
plasmodial secara in vitro pada kultur jaringan. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
senyawa yang mengandung komponen senyawa turunan xanthon, dapat dipakai sebagai anti malaria
dengan IC50 sebesar 47,9%. Penelitian lebih lanjut masih dilakukan untuk mengkaji struktur kimia
golongan xanton yang diperoleh.- Amanatie2015-01-20T07:17:51Z2019-03-06T08:02:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11715This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117152015-01-20T07:17:51ZSINTESA SENYAWA 2,5-BIS(4-HIDROKSI-3-METOKSIBENZILIDIN)
SIKLOPENTANON DENGAN VARIASI JENIS PELARUTSejumlah senyawa turunan kurkumin telah berhasil disintesa satu diantaranya adalah senyawa
2,5-bis(4-hidroksi-3-metoksibenzilidin) siklopentanon. Optimasi sintesa senyawa 2,5-bis(4-hidroksi-3-
metoksibenzilidin) siklopentanon perlu dilakukan agar diperoleh metode sintesa yang lebih efektif dan
efisien. Oleh karena itu, dilakukan penelitian sintesa senyawa 2,5-bis(4-hidroksi-3-metoksibenzilidin)
siklopentanon dengan variasi jenis pelarut dan menggunakan katalis asam sulfat pekat. Sintesa tersebut
dilakukan dengan memodifikasi metode Sardjiman, yaitu dengan cara mengkondensasi vanillin teknis
(kadar 99,84%) dan siklopentanon p.a dalam suasanan asam dengan berbagai variasi jenis pelarut alkohol.
Pelarut alkohol yang digunakan yaitu: 1-propanol, 2-propanol, 1-butanol dan 2-butanol. Pemurnian
senyawa hasil sintesa dilakukan dengan cara rekristalisasi menggunakan pelarut aseton-air (1 : 2).
Kemurnian hasil sintesa ditetapkan berdasarkan titik lebur dan kromatografi lapis tipis. Identifikasi
struktur senyawa hasil sintesa secara kualitatif menggunakan spektometri meliputi spektroskopi
-1 1inframerah (cm , KBr) dan spektroskopi resonansi magnetik inti (δ, ppm. DMSO-d6, H NMR).Hasil
sintesa yang dilakukan menggunakan variasi pelarut alkohol 1-propanol, 2-propanol, 1-butanol dan 2-
butanol diperoleh rendemen rata-rata secara berturut-turut 73.32%, 58.31%, 67.66% dan 58.92%. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sintesa dengan menggunakan pelarut alkohol primer lebih optimal
dibandingkan dengan menggunakan pelarut alkohol sekunder. Hal ini berkaitan dengan hambatan sterik
yang lebih kecil pada alkohol primer dibandingkan alkohol sekunder. Semakin kurang sterik struktur
suatu pelarut maka semakin mudah pelarut tersebut melepaskan protonnya untuk terjadinya ikatan
hidrogen dengan air ketika peristiwa dehidrasi terjadi pada pembentukan senyawa tersebut.Simbara Ari- Sardjiman- Nurhasanah2015-01-20T07:17:51Z2019-03-06T08:02:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11725This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117252015-01-20T07:17:51ZPENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN KONSEP ANIMASI KOMPUTER
MENGGUNAKAN MACROMEDIA DIRECTOR UNTUK PEMBELAJARAN KIMIATeknologi multimedia telah berkembang dengan cepat yang memungkinkan pengajar untuk
mengembangkan dan menggunakan animasi komputer. Konsep animasi komputer didisain untuk
membantu mahasiswa memahami konsep dasar proses kimia dinamis. Artikel ini membahas tentang
pengembangan dan penggunaan konsep animasi komputer dalam pembelajaran reaksi redoks khususnya
deret aktivitas logam. Deretan animasi mencakup tiga tingkat sajian, yaitu makroskopik, mikroskopik dan
simbolik.Penyajian kuliah dalam bentuk multimedia melalui WWW adalah mungkin. Staf pengajar dan
perancang pembelajaran, programer harus bekerja sama dalam pembuatan media pembelajaran.
Penggunaan animasi komputer memakan waktu ekstra dalam kuliah.Partana Crys Fajar- Suwardi