Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T18:44:35ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2016-01-11T02:09:36Z2019-02-01T02:45:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29049This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/290492016-01-11T02:09:36ZOTOMATISASI PENYIRAMAN TANAMAN BERBASIS SENSOR KELEMBABAN TANAH UNTUK EFISIENSI PENGGUNAAN AIRRaharjo Raharjo2016-01-11T02:09:27Z2019-02-01T02:45:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29037This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/290372016-01-11T02:09:27ZPENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SIBI PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGUAsri Setyaningrum2016-01-11T02:09:19Z2019-02-01T02:45:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29039This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/290392016-01-11T02:09:19ZPENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SIBI PADA MATERI KALOR SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK TUNARUNGUIva Nandya Atika2016-01-11T01:46:19Z2019-02-01T02:45:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29041This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/290412016-01-11T01:46:19ZPENGEMBANGAN MODEL OUTDOOR LEARNING DENGAN METODE ROLE PLAYING UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI INTI MATA PELAJARAN FISIKATiara Kusuma Ardiyati2016-01-11T01:46:13Z2019-02-01T02:45:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29040This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/290402016-01-11T01:46:13ZPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN TES OBJEKTIF PILIHAN GANDA UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI AJAR
GERAK LURUS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMASiti Zainab2016-01-11T01:46:02Z2019-02-01T02:45:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29038This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/290382016-01-11T01:46:02ZPENGEMBANGAN LKPD DISCUSSION ACTIVITY BERBASIS PEKA UNTUK MENGETAHUI KETERCAPAIAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK
PADA MATERI POKOK GERAK LURUSBayu Setiaji2016-01-11T01:45:43Z2019-02-01T02:45:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29035This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/290352016-01-11T01:45:43ZPENGEMBANGAN MAJALAH FISIKA ISLAMI MATERI FLUIDA STATIS UNTUK PENCAPAIAN SIKAP SPIRITUAL DAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X SMA N 1 BANTUL YOGYAKARTARizki Ageng Mardikawati2015-11-13T06:37:45Z2019-01-30T05:22:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28185This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/281852015-11-13T06:37:45ZPengembangan LKPD Inquiry Activity Berbasis Model Pembelajaran Curious Note Program (CNP) pada Materi Hukum Newton tentang GravitasiPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Menghasilkan produk LKPD Inquiry Activity berbasis CNP pada pokok bahasan Hukum Newton tentang Gravitasi yang layak untuk proses pembelajaran fisika. (2) Mengetahui ketercapaian keterampilan proses peserta didik pada pokok bahasan Hukum Newton tentang Gravitasi dengan menggunakan LKPD Inquiry Activity berbasis CNP.
Penelitian ini menggunakan model 4-D (Define, Design, Develop, dan Disseminate). Produk RPP dan LKPD yang dikembangkan diujicoba di SMA Negeri 6 Yogyakarta dengan mengambil 3 kelas yaitu 1 kelas (22 peserta didik) untuk uji terbatas dan 2 kelas (60 peserta didik) untuk uji lapangan operasional. Validitas LKPD yang dikembangkan didasarkan pada validitas isi. Validitas empiris ditentukan dengan menghitung PA (Percentage of Agreement) berdasarkan hasil uji coba instrumen yang memiliki nilai lebih besar dari 75%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)LKPD Inquiry Activity layak digunakan dilihat dari skor validator yaitu 4,39 dalam kategori Baik, nilai reliabilitas (Percentage of Agreement) LKPD sebesar 94,99% untuk LKPD Inquiry Activity 1 dan 98,05% untuk LKPD Inquiry Activity 2, dan dilihat dari hasil respon peserta didik sebesar 3,94 dalam kategori Baik sehingga mampu membantu dalam melakukan dan menganalisis hasil eksperimen. (2) Ketercapaian keterampilan proses peserta didik SMA N 6 Yogyakarta 44% pada tingkat sangat baik, 33% pada tingkat baik, dan 23% pada tingkat kurang baik. Hal tersebut menunjukan bahwa LKPD Inquiry Activity dapat menunjang ketercapaian keterampilan proses peserta didik.
Kata-kata kunci: Curious Note Program (CNP), Inquiry Activity, Hukum Newton tentang GravitasiYulianto Yulianto2015-11-13T06:37:24Z2019-01-30T05:22:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28184This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/281842015-11-13T06:37:24ZPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAPenelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui seberapa tinggi tingkat kelayakan produk media pembelajaran fisika berbasis video. (2) Mengetahui seberapa tinggi peningkatan motivasi siswa dalam belajar fisika dengan menggunakan media pembelajaran fisika berbasis video. (3) Mengetahui seberapa tinggi peningkatan pemahaman konsep siswa dalam belajar fisika dengan menggunakan media pembelajaran fisika berbasis video.
Subjek dalam penelitin ini adalah siswa SMA N 1 Depok kelas X MIA 2 sejumlah 29 siswa. Penelitian ini menggunakan metode R&D dengan model pengembangan 4D. Pendefinisian (define) adalah tahap awal pengembangan media yang didasarkan pada analisis tugas dan analisis konsep. Perancangan (design) adalah tahap kedua dari pengembangan media ini yang bertujuan untuk menghasilkan desain awal dari media yang akan dikembangkan. Tahap berikutnya adalah pengembangan (develop) yang terdiri dari pengujian tahap pertama meliputi validasi dari ahli media dan ahli materi, pengujian tahap kedua meliputi validasi dari guru fisika, dan tahap uji coba meliputi respon siswa terhadap media, beserta pemberian angket motivasi dan juga soal pretest dan posttest. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Tahap terakhir adalah penyebaran (disseminate) yaitu dengan memberikan media kepada guru fisika siswa SMA N 1 Depok.
Hasil pengembangan media ini menunjukkan bahwa media pembelajaran fisika berbasis video ini sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran fisika. Media pembelajaran fisika berbasis video ini memiliki kategori rendah pada motivasi belajar. Media pembelajaran fisika berbasis video ini memiliki kategori sedang pada pemahaman konsep fisika materi hukum I, II, dan III Newton tentang gerak.
Kata kunci : Video, Motivasi Belajar, Pemahaman KonsepYohan Aurino Brian Patria2015-11-13T06:37:14Z2019-01-30T05:22:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28183This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/281832015-11-13T06:37:14ZPENGEMBANGAN MATERI AJAR DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) BERBASIS WEBSITE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK POKOK BAHASAN MEDAN MAGNETPenelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui kelayakan materi ajar dengan model PjBL berbasis website, 2) mengetahui respon siswa terhadap materi ajar dengan model PjBL berbasis website. Subjek penelitian adalah 30 peserta didik MAN Godean. Objek penelitian adalah materi ajar berbasis website dengan model PjBL untuk materi medan magnet.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang desainnya diadaptasi dari model 4-D (Define, Design, Develop, dan Disseminate). Tahap define merupakan tahap awal untuk mendefinisikan dan menetapkan kebutuhan perangkat pembelajaran dalam proses pembelajaran. Tahap design dilakukan persiapan media pembelajaran yang dikembangkan. Tahap develop Pada tahap ini media pembelajaran dikembangkan dan divalidasi oleh validator. Validasi dilakukan oleh dosen ahli dan guru fisika serta dilakukan uji terbatas dan uji lapangan masing-masing pada 5 dan 30 peserta didik MAN Godean. Tahap disseminate tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan biaya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif pada uraian saran dan skor validator terhadap media pembelajaran berbasis website serta analisis deskriptif terhadap angket penilaian respon peserta didik.
Hasil penelitian ditinjau dari skor validasi ahli menunjukkan bahwa materi ajar berbasis website (medanmagnet.com) yang dikembangkan layak digunakan untuk pembelajaran fisika di SMA. Skor validasi ahli sebesar 4,02 yang termasuk kategori baik. Respon peserta didik terhadap media pembelajaran website adalah baik ditinjau dari skor respon peserta didik sebesar 4,13.
Kata Kunci : Media Pembelajaran, Website, Project Based Learning (PjBL), Medan MagnetWisnu Dwi Pramono2015-11-13T06:37:00Z2019-01-30T05:22:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28182This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/281822015-11-13T06:37:00ZPENGEMBANGAN WEBSITE EDUKASI MELALUI FLASH PROJECT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MATERI FISIKA
TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATASPenelitian ini bertujuan untuk : (1)memperoleh media pembelajaran website edukasi melalui Flash Project untuk materi relativitas yang layak digunakan di dalam pembelajaran fisika (2)mengetahui respon peserta didik terhadap penggunaan media pembelajaran website edukasi melalui Flash Project untuk materi relativitas.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model 4D (define, design, develop dan disseminate) Thiagarajan dan Semmel.Tahap definemerupakan tahap awal untuk mendefinisikan permasalahan. Tahap designdilakukan dengan mengembangkan rancangan awal produk serta instrumen penelitian. Tahap develop dilakukan untuk menghasilkan produk setelah direvisi berdasarkan komentar dan saran dari validator. Produk yang dikembangkan diujikan di SMAN 1 Banjarnegara pada 4 kelas (121 peserta didik). Teknik sampling yang digunakan menggunakan purposive sampling. Tahap disseminate dilakukan dengan menyebarkan produk kepada guru fisika SMAN 1 Banjarnegara guna penyebaran produk pada skala yang lebih luas.
Setelah dilakukan penelitian disimpulkan bahwa : (1)Diperolehproduk media pembelajaran website edukasi melalui Flash Project untuk materi relativitas yang layak digunakan di dalam pembelajaran fisika dengan tingkat kelayakan diketahui berdasarkan rerata Indeks Validitas Aiken pada seluruh aspek (aspek kelayakan isi, kualitas isi dan tujuan, bahasa dan tampilan, penyajian, dan kualitas instruksional) yaitu 0,74, sehingga produk yang dikembangkan layak dan baik digunakan dalam pembelajaran fisika(2)Respon peserta didik terhadap penggunaan media pembelajaran website edukasi melalui Flash Project untuk materi relativitas diketahui berdasar rerata ideal pada keseluruhan aspek (kebahasaan, kualitas tampilan, penyajian, kualitas instruksional) yaitu 3,31 termasuk ke dalam kategori baik, sehingga respon yang diberikan peserta didik terhadap penggunaan produk yang dikembangkan adalah baik.
Kata Kunci :Flash Project, Media Pembelajaran, Teori Relativitas Khusus, WebsiteWahyu Hidayatulloh2015-11-13T06:36:20Z2019-01-30T05:22:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28181This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/281812015-11-13T06:36:20ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP, SCIENCE PROCESS SKILLS DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK SMAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kelayakan perangkat pembelajaran fisika berbasis scientific approach yang layak digunakan (2) peningkatan penguasaan konsep fisika peserta didik yang belajar dengan perangkat pembelajaran scientific approach yang telah dikembangkan, (3) ketercapaian science process skills (keterampilan proses skill) peserta didik MAN Yogayakarta III yang belajar dengan perangkat pembelajaran berbasis scientific approach yang telah dikembangkan, (4) ketercapaian sikap tanggung jawab peserta didik yang belajar dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan.
Penelitian menggunakan model 4D yaitu define, design, develope, dan disseminate. Perangkat pembelajran yang dikembangkan menggunakan scientific approach yaitu RPP, LKPD, lembar observasi science process skills, tes evaluasi science process skills (pretest-posttest). Perangkat pembelajaran yang dikembangkan sekaligus digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. Sebelum diujicobakan, perangkat pembelajaran divalidasi oleh dosen fisika dan guru fisika MAN Yogyakarta III kemudian diujicobakan di kelas X MIA 4 MAN Yogyakarta III. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan rata-rata, persentase dan gain. Reliabilitas instrumen menggunakan percentage agreement.
Hasil dari penelitian ini adalah: (1) telah dihasilkan perangkat pembelajaran berbasis scientific approach dengan kategori penilaian “sangat baik” serta mempunyai nilai reliabilitas lebih dari 75% sehingga layak digunakan. (2) peningkatan penguasaan konsep peserta didik setelah menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan sebesar 32% dengan standar gain sebesar 0,65 dengan kategori sedang, (3) aspek ketercapaian science process skill setelah menggunakan perangkat yang dikembangkan sebesar 91,5 % dengan standar gain 0,65 dengan kategori sedang, (4) aspek ketercapaian sikap tanggung jawab peserta didik setelah menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan sebesar 85,09%.
Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, Scientific Approach, Penguasaan Konsep, Science Process Skills, Tanggung Jawab.Tri Yulianti2015-11-13T06:36:06Z2019-01-30T05:22:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28180This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/281802015-11-13T06:36:06ZPENGEMBANGAN E-MODULE (ELECTRONIC MODULE) YANG DILENGKAPI DENGAN VIDEO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SEMESTER 2Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui kelayakan e-module (electronic module) yang dilengkapi dengan video, 2) mengetahui peningkatan motivasi belajar fisika siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan e-module (electronic module) yang dilengkapi dengan video dan 3) mengetahui peningkatan hasil belajar fisika siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan e-module (electronic module) yang dilengkapi dengan video.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development). Pengembangan e-module (electronic module) yang dilengkapi dengan video ini mengadaptasi model pengembangan 4-D oleh Thiagarajan dan Semmel yang terdiri atas tahap define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan) dan disseminate (penyebaran). Pada penelitian ini tidak disebarluaskan ke skala yang lebih luas, maka penelitian hanya sampai pada tahap develop (pengembangan). Adapun subjek penelitian untuk uji pengembangan adalah siswa kelas XI IPA 1, 2 dan 3 yang berjumlah 85 orang di MAN Yogyakarta 1. Produk yang dikembangkan yaitu e-module (electronic module) yang dilengkapi dengan video.
Hasil penelitian ini antara lain : 1) kelayakan e-module (electronic module) yang dilengkapi dengan video didasarkan pada penilaian ahli materi dan ahli media yang terdiri dari dosen ahli dan guru fisika SMA/MA, e-module (electronic module) yang dilengkapi dengan video telah memenuhi syarat validitas isi dengan experts. Rata-rata respon siswa terhadap e-module (electronic module) yang dilengkapi dengan video termasuk dalam kategori baik dengan jumlah skor 94,2 sehingga e-module (electronic module) yang dilengkapi dengan video dapat digunakan sebagai bahan ajar mandiri dalam proses pembelajaran fisika. 2) Rata-rata peningkatan motivasi siswa dengan gain 0,08 berada pada kategori rendah. 3) Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa dengan gain 0,54 berada pada kategori sedang. Apabila peningkatan hasil belajar dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75, maka siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 51,76%.
Kata kunci : e-module (electronic module), video, motivasi, hasil belajarTri Hayati2015-11-13T06:35:52Z2019-01-30T05:22:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28179This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/281792015-11-13T06:35:52ZPENGEMBANGAN POCKET BOOK PLUS UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan pocket book plus, mengetahui peningkatan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan pocket book plus dan mengetahui peningkatan keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan pocket book plus.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and development). Pengembangan pocket book plus ini mengadaptasi model pengembangan 4-D oleh Thiagarajan dan Semmel yang terdiri atas tahap define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan) dan disseminate (penyebaran). Pada penelitian ini produk tidak disebarluaskan ke skala yang lebih luas, maka penelitian hanya sampai pada tahap develop (pengembangan). Kata plus dalam kalimat poket book plus dimaksudkan dalam pengembangan poket book yang dilengkapi LKS untuk pedoman percobaan. Adapun subjek penelitian untuk uji pengembangan adalah siswa kelas X MIA 1 yang berjumalah 35 orang di MAN Yogyakarta 1. Intrumen dalam penelitian ini diantaranya intrumen validasi ahli media dan ahli materi, angket respon siswa, angket kemandirian, dan lembar observasi keterampilan proses sains. Analisis untuk mengetahui kelayakan pocket book plus berdasarkan penilaian validator dan untuk mengetahui peningkatan kemandirian serta keterampilan proses sains menggunakan perhitungan gain.
Hasil penelitian ini antara lain : kelayakan pocket book plus berdasarkan pada penilaian ahli materi yang memiliki kategori sangat baik dan baik dengan jumlah skor 163 dan 144, penilaian ahli media memiliki kategori baik dengan jumlah skor 77 dan 73. Rata-rata respon siswa terhadap pocket book plus termasuk dalam kategori baik dengan jumlah skor 84,97. Sehingga pocket book plus layak digunakan sebagai media yang berisi bahan ajar dalam proses pembelajaran fisika. Rata-rata peningkatan kemandirian siswa dengan gain 0,09 berada pada kategori rendah. Rata-rata peningkatan keterampilan proses sains terdiri dari 1) menyusun hipotesis dengan gain 0,47 berada pada kategori sedang 2) mengidentifikasi variabel dengan gain 0,61 berada pada kategori sedang 3) membuat grafik dengan gain 0,31 berada pada kategori sedang, dan 4) membuat kesimpulan dengan gain 0,31 berada pada kategori sedang.
Kata kunci : pocket book plus, kemandirian, keterampilan proses sainsTiti Yulianti2015-10-23T07:31:01Z2019-02-01T02:45:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27398This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273982015-10-23T07:31:01ZKeefektifan Pembelajaran Fisika dengan Metode Eksperimen Ditinjau dari Capaian Kurikulum 2013 (Ketercapaian Pemahaman Konsep, Kemampuan Merancang Percobaan, dan Tanggung Jawab) Siswa SMAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran fisika dengan metode eksperimen ditinjau dari ketercapaian pemahaman konsep, kemampuan merancang percobaan, dan tanggung jawab peserta didik SMA pada Kurikulum 2013. Penelitian dilakukan pada kelas X MIA di SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman dengan materi pokok gerak melingkar dengan laju konstan.
Populasi pada penelitian ini seluruh peserta didik kelas X sedangkan sampelnya adalah 48 peserta didik yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling dan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol dengan metode pembelajaran demonstrasi, sedangkan kelompok kedua diberikan perlakuan yaitu pembelajaran fisika dengan metode eksperimen. Data capaian pemahaman konsep dan kemampuan merancang percobaan peserta didik diperoleh berdasarkan hasil skor post-test. Data kemudian dianalisis menggunakan uji t sampel bebas (independent sample t-test) untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran digunakan uji gain. Capaian sikap tanggung jawab diperoleh berdasarkan hasil penilaian observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan pemahaman konsep dan sikap tanggung jawab yang signifikan antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan metode eksperimen dengan metode demonstrasi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai thitung > ttabel dan P < 0,05. Untuk indikator kemampuan merancang percobaan menunjukkan perbedaan kemampuan peserta didik tidak signifikan. Berdasarkan hasil uji gain, diketahui bahwa kelompok eksperimen memiliki standard gain yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika dengan metode eksperimen lebih efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep kemampuan merancang percobaan peserta didik SMA.
Kata kunci: pembelajaran fisika, metode eksperimen, Kurikulum 2013, pemahaman konsep, merancang percobaan, tanggung jawab.Diana Rahmawati2015-10-23T07:31:00Z2019-02-01T02:45:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27421This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/274212015-10-23T07:31:00ZPENGGUNAAN PROGRAM REMEDIASI DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI PADA MATERI ROTASI BENDA TEGAR DI SMA N 1 JETIS BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi yang ada pada siswa tentang konsep-konsep rotasi benda tegar dan untuk mengetahui efektifitas kegunaan peta konsep dalam pengajaran remidiasi guna mengurangi miskonsepsi pada diri siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Jetis Bantul. Subjek penelitian menggunakan seluruh kelas XI MIA yang terdiri dari empat kelas. Kemudian semua kelas diberikan soal dengan materi rotasi benda tegar dengan tujuan untuk mengetahui kelas mana yang mengalami miskonsepsi paling banyak.Setelah teridentifiksi satu kelas yang mengalmi miskonsepsi paling banyak, maka kelas tersebut dipilih sebagai subjek penelitian yang akan diberi remidiasi dengan menggunakan peta konsep. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan penelitian eksperimen. Desain penelitian adalah pre-exsperimental design (desain pra-eksperimen) dengan tipe pre test and post test one group design. Instrumen penelitian adalah soal tes rotasi benda tegar yang berbentuk pilihan ganda dengan jawaban terbuka. Pilihan jawaban akan di analisis menggunakan kriteria jawaban benar dan penjelasan benar, jawaban salah dan penjelasan benar, jawaban benar dan penjalasan salah, jawaban salah dan penjelasan salah, dan jawaban kosong dan penjelasan kosong.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat miskonsepsi pada siswa kelas XI MIA SMA N 1 Jetis Bantul pada materi rotasi benda tegar. Diketahui bahwa pembelajaran remidiasi dengan menggunakan peta konsep dapat membantu mengatasi miskonsepsi pada siswa kela XI MIA 2 SMA N 1 Jetis Bantul. Besarnya persentase penurunan mikonsepsi setelah diberikan remidiasi dengan menggunakan peta konsep yaitu antara lain pada konsep momen gaya (torsi) 68%, momen inersia 72%, kesetimbangan benda tegar 40%, titik pusat massa 4%, hukum kekealan momentum sudut 24%, dan energi kinetik pada gerak rotasi 28%.
Kata kunci: Miskonsepsi, peta konsep, rotasi benda tegarGinanjar Wilujeng2015-10-23T07:31:00Z2019-02-01T02:45:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27423This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/274232015-10-23T07:31:00ZPENGEMBANGAN LKS BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FLUIDA UNTUK SISWA SMA KELAS XIPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui bagaimana kelayakan LKS fisika berbasis model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS ) untuk diterapkan dalam pembelajaran materi fluida statis. (2) dapat atau tidaknya LKS fisika berbasis model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) untuk meningkatkan pemahaman konsep fluida untuk siswa SMA kelas XI.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D (Four D Models) yaitu: (1) Define, (2) Design, (3) Develop, dan (4) Desseminate,. Tahap define merupakan tahap awal mengumpulkan informasi dan referensi. Analisis ujung depan, analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep dan perumusan tujuan pembelajaran dilakukan pada tahap ini. Pada tahap design dilakukan perancangan dengan langkah yaitu: penyusunan standar tes, pemilihan media, pemilihan format yang akan dikembangkan, dan membuat rancangan awal. Pada tahap develop dilakukan pengembangan LKS, LKS divalidasi untuk mengetahui kelayakan LKS oleh ahli media dan guru fisika, hasil validasi belum baik maka dilakukan revisi. Selanjutnya, dilakukan uji lapangan LKS yang telah dikembangkan untuk meningkatkan pemahaman konsep fluida pada siswa SMA N 1 Pakem. Penelitian ini tidak sampai pada tahap disseminate karena keterbatasan dana dan waktu oleh peneliti.
Hasil penelitian ini adalah (1) LKS berbasis Children Learning In Science (CLIS) dengan kategori cukup tinggi sehingga layak digunakan dalam pembelajaran yang ditunjukkan dengan hasil Indeks Aiken dari skor validasi ahli. (2) pemahaman konsep siswa setelah menggunakan LKS berbasis children learning in science (CLIS) mengalami peningkatan dengan interpretasi nilai gain tinggi yang ditunjukkan dari nilai pretest dan posttest.
Kata kunci: LKS, Children Learning In Science (CLIS), pemahaman konsep, fluidaI Putu Eka Putra Sanjaya2015-10-23T07:31:00Z2019-02-01T02:45:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27425This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/274252015-10-23T07:31:00ZPENGEMBANGAN LKPD BERBASIS KERJA LABORATORIUM SEDERHANA SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PESERTA DIDIK SMA KELAS XI MATERI GETARAN HARMONISPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kelayakan LKPD berbasis kerja laboratorium sederhana implementasi Kurikulum 2013 yang dilengkapi instrumen untuk mengetahui prestasi belajar pada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif peserta didik SMA kelas XI dan (2) Mengetahui format LKPD berbasis kerja laboratorium sederhana implementasi Kurikulum 2013 yang dilengkapi instrumen sehingga layak digunakan untuk mengetahui prestasi belajar pada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif peserta didik SMA kelas XI.
Jenis penelitian ini adalah pengembangan, yaitu pengembangan LKPD fisika berbasis kerja laboratorium sederhana. Langkah-langkah pengembangan model 4-D (Four D Models), yaitu: tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan diseminasi (disseminate). Tahap define merupakan tahap awal dalam pengembangan yang berdasarkan pada analisis kurikulum, analisis konsep, dan analisis tugas. Pada analisis kurikulum ditetapkan materi pada LKPD yaitu Getaran Harmonis berbasis kerja laboratorium sederhana pada pembelajaran kurikulum 2013. Pada tahap design dilakukan pengumpulan referensi dan penentuan format LKPD. Pada tahap develop dilakukan perancangan LKPD; LKPD divalidasi oleh ahli media dan guru fisika, melalui validasi ini LKPD mengalami beberapa revisi, setelah LKPD direvisi kemudian uji lapangan pada kelas XI SMA N 4 Yogyakarta semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini tidak sampai pada tahap disseminate karena keterbatasan dana dan waktu oleh peneliti.
Hasil penelitian ini adalah (1) diperoleh LKPD berbasis kerja laboratorium sederhana implementasi kurikulum 2013 yang dilengkapi instrumen yang layak secara empiris dan expert judgement untuk mengetahui prestasi belajar pada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa kelas XI SMA. (2) format LKPD berbasis kerja laboratorium sederhana implementasi kurikulum 2013 yang dilengkapi instrumen untuk mengetahui prestasi belajar pada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa SMA kelas XI yaitu adanya gambar/ ilustrasi pada langkah percobaan, ruang kosong untuk mencatat data, mencatat materi pembelajaran, ruang kosong untuk merekap hasil presentasi, analisis data, dan kesimpulan.
.
Kata kunci: LKPD, Kerja Laboratorium Sederhana, Kurikulum 2013 dan materi Getaran HarmonisMuhammad Galeih Saputra2015-10-23T07:31:00Z2019-02-01T02:45:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27426This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/274262015-10-23T07:31:00ZPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS KERJA LABORATORIUM DENGAN PENDEKATAN SCIENCE PROCESS SKILLS (SPS) UNTUK MENINGKATKAN ACADEMIC PERFORMANCE RANAH KOGNITIF DAN PSIKOMOTORPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bahwa pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis kerja laboratorium dengan pendekatan Science Process Skills (SPS) bisa digunakan dalam pembelajaran fisika di sekolah; (2) mengetahui bahwa pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis kerja laboratorium dapat meningkatkan academic performance ranah kognitif siswa; (3) mengetahui bahwa pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis kerja laboratorium dapat meningkatkan academic performance ranah psikomotor siswa.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Research and Development (R &D). Objek dari penelitian ini adalah 31 siswa kelas X MIA 2 di SMA N 1 Kasihan, Bantul. Hasil pengamatan berupa nilai pretest dan posttest siswa untuk penilaian kognitif serta penilaian psikomotor siswa selama mengikuti pembelajaran dengan modul berbasis kerja laboratorium berdasarkan penilaian dari observer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Modul fisika berbasis kerja laboratorium yang telah dikembangkan bisa digunakan dalam pembelajaran fisika di sekolah sesuai dengan penilaian dari dosen ahli dalam kategori baik; (2) Modul fisika berbasis kerja laboratorium yang telah dikembangkan dapat meningkatkan academic performance ranah kognitif siswa; (3) Modul fisika berbasis kerja laboratorium yang telah dikembangkan dapat meningkatkan academic performance ranah psikomotor siswa. Berdasarkan hasil olahan data dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat peningkatan academic performance ranah kognitif siswa dengan nilai gain 0,644 yang berarti peningkatan dalam kategori sedang. Untuk academic performance ranah psikomotor siswa adalah dalam kategori sangat baik.
Kata kunci: kerja laboratorium, Scince Process Skills (SPS), ranah kognitif, ranah psikomotorMARTHA RIRIS V S2015-10-23T07:31:00Z2019-02-01T02:45:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27431This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/274312015-10-23T07:31:00ZPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI FISIKA DAN PENCAPAIAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK SMAPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mendapatkan instrumen penilaian berbasis media permainan ular tangga yang layak untuk mengukur penguasaan materi serta minat belajar peserta didik SMA, 2) mengukur tingkat penguasaan materi gerak lurus peserta didik SMA, dan 3) mengukur minat belajar peserta didik SMA setelah menggunakan instrumen penilaian berbasis media permainan ular tangga.
Model penelitian yang digunakan adalah Model 4-D menurut Thiagarajan yang memiliki 4 tahap yaitu: define, design, develop serta disseminate. Produk yang dikembangkan adalah instrumen penilaian berbasis media permainan ular tangga. Uji coba produk pengembangan dilakukan pada peserta didik kelas X semester I di SMA N 1 Pengasih, SMA N 1 Wates, SMA N 1 Lendah, SMA N 2 Wates, dan SMA 2 Playen tahun pelajaran 2014/2015. Data penelitian yang didapatkan adalah: 1) data berupa skor dan saran dari validator yang dijaring dengan angket validasi, 2) data berupa skor penguasaan materi yang dijaring dengan tes, serta 3) data berupa skor minat belajar yang dijaring menggunakan angket minat. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis data deskriptif kualitatif bertujuan untuk menyeleksi saran dari validator yang dapat diterapkan untuk memperbaiki produk yang dikembangkan. Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengukur tingkat kelayakan instrumen dari penilaian validator, tingkat penguasaan materi dan minat belajar siswa.
Berdasarkan analisis data penelitian didapatkan instrumen penilaian berbasis media permainan ular tangga yang layak untuk mengukur penguasaan materi serta minat belajar peserta didik SMA. Tingkat penguasaan materi gerak lurus peserta didik yang dijaring menggunakan hasil pengembangan instrumen penilaian berbasis media permainan ular tangga dapat dirinci pada level sedang 37% dan rendah 63%. Minat belajar peserta didik setelah menggunakan instrumen penilaian berbasis media permainan ular tangga dengan persentase sangat tinggi 38%; tinggi 55%; sedang 5%; dan rendah 2%.
Kata kunci : instrumen penilaian, permainan ular tangga, penguasaan materi, minat belajar, materi fisika gerak lurusPuspita Wulandari2015-10-23T07:31:00Z2019-02-01T02:45:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27432This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/274322015-10-23T07:31:00ZPERBEDAAN PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI FISIKA DAN BERPIKIR KRITIS ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS OUTBOUND DAN KONVENSIONAL PADA PESERTA DIDIK KELAS XI MAN YOGYAKARTA IIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan peningkatan penguasaan materi fisika peserta didik yang melakukan pembelajaran berbasis outbound dan konvensional dan (2) peningkatan penguasaan materi fisika mana yang lebih baik antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran fisika berbasis outbound atau konvensional., serta (3) perbedaan keterampilan berpikir kritis dan (4) berpikir kritis yang lebih baik antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran berbasis outbound atau konvensional.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan desain penelitian quasi experimental design dengan bentuk pretest-posttest control group design. Penelitian ini menggunakan dua kelas, yakni kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menerapkan pembelajaran berbasis outbound dan kelas kontrol menerapkan pembelajaran konvensional. Populasi dari penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI MAN Yogyakarta II tahun pelajaran 2014/2015. Teknik sampling yang digunakan yaitu Cluster Random Sampling. Sampel dari penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3. Teknik pengumpulan data menggunakan soal pretest dan posttest untuk mengetahui penguasaan materi fisika peserta didik dan soal berpikir kritis untuk mengetahui tingkat berpikir kritis peserta didik. Analisis data dilakukan dengan bantuan program ITEMAN dan SPSS untuk mengetahui validitas, reliabilitas, uji prasyarat hipotesis yang terdiri dari uji normalitas, dan homogenitas, serta uji hipotesis peningkatan penguasaan materi fisika dan berpikir kritis. Uji hipotesis meggunakan Independent Sample T Test, sedangkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan mencari nilai standar gain.
Hasil Penelitian ini adalah: (1) terdapat perbedaan peningkatan penguasaan materi fisika yang signifikan antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran berbasis outbound dan konvensional pada peserta didik kelas XI MAN Yogyakarta II. (2) peningkatan penguasaan materi fisika peserta didik yang mengikuti pembelajaran berbasis outbound lebih tinggi dibanding konvensional. (3) tidak terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran berbasis outbound dan konvensional (4) pembelajaran berbasis outbound tidak meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik.
Kata kunci : pembelajaran berbasis outbound, penguasaan materi, berpikir kritisPutri Dwi Rizki2015-10-23T07:30:59Z2019-02-01T02:45:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27396This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273962015-10-23T07:30:59ZPENGEMBANGAN WEBSITE DILENGKAPI VIRTUAL LAB PhET
SEBAGAI MEDIA DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
LISTRIK DINAMIS PADA PEMBELAJARAN FISIKA SMA KELAS XPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan website dilengkapi virtual lab PhET yang layak sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman konsep listrik dinamis siswa SMA/MA kelas X segi media dan materi berdasarkan dosen ahli media, ahli materi, dan penilaian guru; mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan website dilengkapi virtual lab PhET sebagai media dalam meningkatkan pemahaman konsep listrik dinamis; dan mengetahui respon siswa yang menggunakan website dilengkapi virtual lab PhET sebagai media dalam meningkatkan pemahaman konsep listrik dinamis pada pembelajaran fisika SMA/MA kelas X.
Media website disusun dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research & Development) yang menggunakan media IT khususnya website untuk pembelajaran fisika materi pokok listrik dinamis. Media website yang dikembangkan, dilakukan uji coba terbatas pada 9 orang siswa MA Assalafiyah Mlangi kelas X. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar validasi untuk dosen ahli dan guru fisika, angket untuk siswa, dan pre-test dan post-test untuk siswa. Lembar validasi digunakan dalam menentukan kelayakan media website, soal pre-test dan post-test digunakan untuk menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa, dan angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap media website.
Melalui hasil penilaian diketahui bahwa media berupa pengembangan website dilengkapi virtual lab PhET sebagai media dalam meningkatkan pemahaman konsep listrik dinamis pada pembelajaran fisika SMA/MA kelas X layak digunakan sebagai media pembelajaran dengan skor Aiken’s V sebesar 0,87 kategori Sangat Baik. Peningkatan hasil belajar siswa termasuk kategori sedang dengan nilai gain score 0,46 menurut analisis data hasil pre-test dan post-test. Sedangkan untuk respon siswa terhadap media berdasarkan rerata skor Aiken’s V dari seluruh angket sebesar 0,77 dalam kategori Baik.
Kata Kunci: media website, simulasi PhET, media pembelajaran, listrik dinamisDarmadi Darmadi2015-10-23T07:30:59Z2019-02-01T02:45:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27399This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273992015-10-23T07:30:59ZPengembangan Website Berbasis Responsive Web Design (RWD)
sebagai Multimedia Pembelajaran Elektronik Interaktif Fisika
untuk Materi Pokok Konsep dan Fenomena Kuantum
Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)Penelitian ini bertujuan untuk 1) menghasilkan website berbasis Responsive Web Design (RWD) sebagai multimedia pembelajaran elektronik interaktif fisika untuk materi pokok konsep dan fenomena kuantum; 2) mengetahui kelayakan website; dan 3) respon peserta didik terhadap website.
Research and Development (R&D) ini menggunakan 4D model Thiagarajan. Define merupakan tahap perumusan dan analisis kebutuhan awal. Design adalah tahapan pembuatan rancangan awal website. Develop merupakan tahap untuk mengembangkan website. Penilaian diperoleh melalui evaluasi oleh ahli materi, ahli media, dan guru fisika. Uji coba terbatas dilakukan terhadap 6 peserta didik dan uji coba lebih luas dilakukan pada 30 peserta didik kelas XII IPA I MAN Godean. Disseminate dilaksanakan dengan menyebarluaskan website ke mesin pencari. Teknik analisis data yang digunakan deskriptif kuantitatif.
Hasil dari penelitian ini berupa website berbasis Responsive Web Design (RWD) yang memuat halaman Beranda, Kompetensi, Materi, Jejaring Siswa, Tentang dan Bantuan yang berisi materi pokok konsep dan fenomena kuantum yang terdiri dari konsep foton, efek fotolistrik dan sinar-X. Setiap sub materi pokok terdapat video, animasi, dan kuis. Kelayakan website sangat baik dengan skor rerata 3,40 dalam skala 4 berdasarkan validasi oleh para ahli. Pengembangan website mendapatkan respon positif dari peserta didik dengan skor rerata 2,98 dalam skala 4.
Kata Kunci: fenomena kuantum, multimedia, responsive web design, websiteDoni Bowo Nugroho2015-10-23T07:30:59Z2019-02-01T02:45:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27422This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/274222015-10-23T07:30:59ZPENGEMBANGAN MODEL OUTDOOR LEARNING BERBASIS FIELDWORK UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI INTI MATA PELAJARAN FISIKAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Menghasilkan buku pedoman pengelolaan pelaksanaan model outdoor learning berbasis fieldwork yang layak pada materi fluida dinamis di SMA N 1 Banguntapan. (2) Mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran model outdoor learning berbasis fieldwork pada materi fluida dinamis untuk pencapaian kompetensi inti. (3) Mengetahui ketercapaian kompetensi inti pada materi fluida dinamis melalui penerapan model outdoor learning berbasis fieldwork di SMA N 1 Banguntapan.
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) yang menggunakan model 4-D (Four D Models), yang terdiri dari tahap define, design, develop, dan disseminate. Tahap define dilakukan melalui observasi di sekolah untuk mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran fisika. Selanjutnya, dilakukan perancangan terhadap perangkat pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Pada tahap develop dilakukan validasi perangkat pembelajaran dan instrumen oleh dosen ahli dan guru fisika, selanjutnya instrumen penelitian direvisi dan hasilnya diujicobakan pada peserta didik kelas XI MIA 1 SMA N 1 Banguntapan, sehingga menghasilkan produk akhir dari penelitian. Penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan karena keterbatasan waktu. Instrumen perangkat pembelajaran dan pengambilan data terdiri dari Silabus, RPP, LKPD, lembar validasi instrumen, lebar penilaian diri sikap spiritual, lembar observasi sikap sosial dan keterampilan, soal pre-test dan post-test, serta angket respon peserta didik.
Hasil penelitian ini yaitu: (1) Dihasilkan buku pedoman pengelolaan pelaksanaan model outdoor learning berbasis fieldwork yang layak pada materi fluida dinamis di SMA N 1 Banguntapan. (2) Perangkat pembelajaran model outdoor learning berbasis fieldwork pada materi fluida dinamis berdasarkan penilaian dari validator, telah layak digunakan untuk pencapaian kompetensi inti. (3) Model outdoor learning berbasis fieldwork dapat diterapkan untuk mencapai kompetensi inti pada materi fluida dinamis dengan persentase ketercapaian setiap kompetensi yaitu, kompetensi inti sikap spiritual (KI-1) 98%, kompetensi inti sikap sosial (KI-2) 92%, kompetensi inti pengetahuan (KI-3) 78%, dan kompetensi inti keterampilan (KI-4) 92,5%.
Kata Kunci : Model outdoor learning, fieldwork, dan kompetensi intiHaorensa Enggar Pamulasari2015-10-23T07:30:59Z2019-02-01T02:45:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27424This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/274242015-10-23T07:30:59ZPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PERMAINAN “PHYSICS COLOR” UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI FISIKA DAN PENUMBUHAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK SMAPenelitian ini bertujuan untuk: 1) memperoleh instrumen penilaian berbasis permainan Physics Color yang layak untuk mengetahui penguasaan materi dan penumbuhan minat belajar peserta didik SMA pada materi kinematika gerak 2) mengetahui tingkat penguasaan materi kinematika gerak hasil penilaian dengan instrumen berbasis permainan Physics Color, dan 3) mengetahui tingkat minat belajar peserta didik setelah menggunakan instrumen penilaian berbasis permainan Physics Color dalam penilaian fisika pada materi kinematika gerak.
Pengembangan dilakukan dengan model 4-D terdiri dari tahap define, design, develop, dan disseminate. Instrumen yang dikembangkan berupa soal yang dikemas dalam permainan dan angket. Validitas isi instrumen oleh ahli pendidikan fisika, ahli penilaian fisika, dan guru fisika SMA. Uji coba terbatas dilakukan pada 21 peserta didik di kelas X MIA 2 di SMA N 5 Yogyakarta dengan hasil 22 dari 30 butir soal dan 8 dari 12 butir angket yang dikembangkan fit terhadap Partial Credit Model. Selanjutnya dilakukan revisi terhadap instrumen dan dilanjutkan tahap uji coba luas yang dilakukan pada 220 peserta didik di 4 SMA di DIY. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian ini adalah: 1) diperoleh instrumen berbasis permainan Physics Color yang layak, telah memenuhi syarat validitas isi dengan experts judgment,dan telah mendapat bukti empiris berdasarkan uji coba sebanyak 23 butir soal dan 8 butir angket fit dengan PCM, memiliki reliabilitas soal kode A sebesar 0,50, kode B sebesar 0,60, dan angket sebesar 0,83, serta memiliki indeks kesukaran item mulai -0,44 sampai dengan 0,85; 2) penguasaan materi fisika kinematika gerak lurus peserta didik kategori sangat tinggi 25%, tinggi 63%, sedang 11%, rendah 0%, dan sangat rendah 0%; dan 3) penumbuhan minat belajar peserta didik pada kategori sangat tinggi 48,1%, tinggi 40,5%, sedang 10,5%, rendah 0% dan sangat rendah 0,9%.
Kata kunci : instrumen penilaian, permainan Physics Color, penguasaan materi, minat belajarKhairunnisa Fahrina Imanzha2015-10-23T07:30:59Z2019-02-01T02:45:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27428This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/274282015-10-23T07:30:59ZPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS KERJA LABORATORIUM DENGAN PENDEKATAN SCIENCE PROCESS SKILLS (SPS) UNTUK MENINGKATKAN ACADEMIC PERFORMANCE RANAH KOGNITIF DAN AFEKTIFPenelitian ini bertujuan untuk 1) menghasilkan modul pembelajaran fisika berbasis kerja laboratorium dengan pendekatan science process skills yang dapat digunakan dalam pembelajaran; 2) Mengetahui peningkatan hasil belajar dan respon siswa setelah melaksanakan pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model 4-D (Define, Design, Develop, dan Disseminate). Tahap disseminate tidak dilaksanakan karena keterbasan waktu dan biaya. Instrumen penelitian ini lembar validasi dosen ahli dan angket respon siswa. Data validasi dari dosen ahli digunakan untuk menunjukkan kelayakan modul. Peningkatan kemampuan kognitif siswa menggunakan soal pretest dan posttest sedangkan respon siswa terhadap pembelajaran diperoleh melalui angket respon siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data secara kualitatif digunakan untuk menganalisis saran dari validator. Teknik analisis data secara kuantitatif digunakan untuk menganalisis penilaian validator, peningkatan hasil belajar, dan respon siswa terhadap pembelajaran.
Hasil penelitian pengembangan produk yang diperoleh yaitu: 1) Modul fisika berbasis kerja laboratorium dengan pendekatan Science Process Skills dapat digunakan dalam pembelajaran fisika; 2) Modul dapat meningkatkan hasil belajar fisika dengan nilai gain sebesar 0,7 dengan kategori sedang dan mendapat respon yang baik dari siswa berdasarkan hasil angket respon siswa.
Kata kunci: modul, kerja laboratorium, science process skills, academic performanceMukti Sasi Kirono2015-10-23T07:30:59Z2019-02-01T02:45:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27430This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/274302015-10-23T07:30:59ZPENGEMBANGAN MODEL OUTDOOR LEARNING BERBASIS GAME UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI INTI PADA MATA PELAJARAN FISIKAPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model outdoor learning berbasis game yang valid untuk pencapaian Kompetensi Inti materi elastisitas dalam implementasi Kurikulum 2013.
Desain penelitian mengadopsi model 4-D menurut Thiagarajan (1974) yang memiliki empat tahap, yaitu: define, design, develop, serta disseminate. Produk yang dikembangan yaitu model outdoor learning berbasis game beserta pedomannya. Berbagai instrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi inti dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan angket respon peserta didik terhadap model, instrumen Kompetensi Inti, dan soal pretest-posttest. Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan lembar kerja peserta didik. Uji coba produk dilakukan setelah produk tersebut dinyatakan layak oleh validator. Uji coba dilakukan pada peserta didik kelas X MIA 2 SMA N I Imogiri, semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis data deskriptif kualitatif dilakukan untuk mengetahui penilaian produk yang divalidasi oleh validator. Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi inti.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa model outdoor learning berbasis game yang telah dikatakan valid oleh dosen ahli untuk pencapaian Kompetensi Inti. Hal ini dapat dilihat dari ketercapaian untuk masing-masing Kompetensi Inti. Berdasarkan Kurikulum 2013, untuk Kompetensi sikap nilai ketercapaiannya B, sedangkan Kompetensi pengetahuan dan keterampilan adalah 2,67 dengan predikat B -. Pada Kompetensi sikap spiritual, rata-rata nilai kelas untuk Kompetensi spiritual adalah 3,08 dengan predikat B. Pada Kompetensi sikap sosial, rata-rata nilai Kompetensi untuk pertemuan I adalah 3,26 dengan predikat Baik dan pada pertemuan II yaitu 3,68 dengan predikat SB yaitu Sangat Baik. Kompetensi pengetahuan diukur berdasarkan akumulasi skor posttest dan LKPD. Rata-rata nilai kelas untuk Kompetensi pengetahuan adalah 2,91 dengan predikat B. Nilai Kompetensi keterampilan kerja ilmiah pada pertemuan I yaitu 3,15 dengan predikat B dan pada pertemuan II adalah 2,69 dengan predikat B -. Secara keseluruhan, keempat Kompetensi Inti telah tercapai.
Kata kunci: model outdoor learning berbasisi game, kompetensi inti, elastisitas.Nurul Miftakhul Janah2015-10-23T07:30:58Z2019-02-01T02:45:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27397This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273972015-10-23T07:30:58ZPENGEMBANGAN MAJALAH FISIKA MATERI POKOK MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP SPIRITUAL DAN MOTIVASI BELAJAR BAGI PESERTA DIDIK SMAPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mengukur seberapa tinggi tingkat kelayakan majalah fisika sebagai Media Pembelajaran bagi peserta didik SMA, 2) mengetahui keefektifan majalah fisika menumbuhkan motivasi belajar peserta didik SMA, dan 3) mengetahui keefektifan majalah fisika menumbuhkan sikap spiritual peserta didik SMA sebagai implementasi KI-1 pada kurikulum 2013.
Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development dengan menggunakan model 4D (Define, Design, Development, Dissemination). Produk yang dikembangkan adalah berupa majalah fisika. Uji coba produk dilakukan di SMA Negeri 1 Bantul pada bulan November 2014. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket. Majalah fisika ini divalidasi oleh dua validator dan uji coba pemakaian dilakukan oleh 59 siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penilaian majalah fisika menggunakan indeks Aiken. Sedangkan analisis untuk angket peserta didik menggunakan konversi penilaian ideal.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) majalah fisika yang dihasilkan layak digunakan sebagai media pembelajaran bagi peserta didik SMA, 2) majalah fisika yang dihasilkan efektif untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik SMA, dan 3) majalah fisika yang dihasilkan efektif untuk menumbuhkan sikap spiritual peserta didik SMA sebagai implementasi KI-1 pada kurikulum 2013.
Kata kunci: Majalah Fisika, Motivasi Belajar, Sikap SpiritualDewi Yuliana2015-10-22T09:07:47Z2019-03-06T00:57:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27345This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273452015-10-22T09:07:47ZPENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI LARUTAN NANOPARTIKEL PERAK TERHADAP TEGANGAN KELUARAN DAN KUAT ARUS PADA AKUMULATOR BASAHPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan nanopartikel perak ke dalam akumulator basah yang dilihat dari respon tegangan keluaran dan kuat arus. Konsentrasi nanopartikel perak yang ditambahkan diantaranya 1 mM, 2 mM, 3 mM, 4 mM, dan 5 mM.
Penelitian dimulai dengan sintesis nanopartikel perak dari larutan garam perak (AgNO3) menjadi nanopartikel perak dengan menggunakan metode reduksi kimia. Reduktor yang berperan ialah Na3C6H5O7 (trisodium citrate) 1%. Setiap 2 mL larutan AgNO3 ditambahkan lima tetes Na3C6H5O7 (trisodium citrate). Hasil sintesis kemudian diuji dengan metode efek Tyndall dan Spektrofotometri UV-Vis untuk memperoleh hasil secara kualitatif maupun kuantitif terbentuknya nanopartikel perak. Selanjutnya, setiap 2 mL nanopartikel perak konsentrasi tertentu ditambahkan kedalam 15 mL larutan H2SO4 akumulator basah. Tegangan keluaran dan kuat arus diukur selama lima jam dan akumulator tidak pernah di-charge selama penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan tegangan keluaran dan kuat arus mengalami penurunan dengan adanya penambahan nanopartikel perak. Hal ini dikarenakan dengan adanya nanopartikel perak menyebabkan terhalangnya elektron bergerak dari anoda ke katoda. Waktu respon terbaik ditunjukkan oleh konsentrasi nanopartikel perak 1 mM.
Kata Kunci: akumulator basah, nanopartikel perak, tegangan keluaran, kuat arusTias Rahestin2015-10-22T09:07:41Z2019-03-06T00:57:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27342This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273422015-10-22T09:07:41ZPROFIL DISTRIBUSI TARAF INTENSITAS BUNYI DAZUMBA DZ-8000 DENGAN SUMBER SUARA CENG-CENG YANG MEMENGARUHI PERTUMBUHAN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)
SEBAGAI ALTERNATIF PENGENDALIAN HAMA TERPADUPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil distribusi taraf intensitas bunyi dazumba dz-8000 dengan sumber suara ceng-ceng, mengetahui pengaruh suara ceng-ceng terhadap pertumbuhan tikus putih fase menyusui dan mengetahui perbedaan tingkah laku tikus yang diberi paparan bunyi dan yang tidak diberi paparan bunyi.
Pengukuran taraf intensitas bunyi dilakukan dengan merekam suara ceng-ceng dari speaker Dazumba dz-8000 menggunakan mic condensor dengan pola putaran melingkar 360° sejajar lantai dengan interval 10° pada jari-jari 50cm, 75 cm, 100 cm, 125 cm dan 150 cm serta menggunakan Spectra PLUS-SC untuk menganalisisnya. Suara ceng-ceng dipaparkan pada tikus selama 40 menit pada pukul 15.00 WIB. Data yang diambil adalah massa induk tikus, massa rata-rata anakan tikus, massa sisa makanan tikus, jumlah tikus yang mati, tingkah laku tikus dan aktivitas menyusui tikus.
Berdasarkan penelitian ini diketahui profil distribusi taraf intensitas dazumba dz-8000 dengan sumber suara ceng-ceng tersebar merata dengan pola mendekati lingkaran dengan jari-jari 50 cm, 75 cm, 100 cm, 125 cm dan 150 cm. Paparan bunyi suara ceng-ceng menyebabkan massa induk tikus menurun dan massa rata-rata anakan tikus tidak meningkat optimal. Perilaku tikus menjadi resah ditandai dengan mobilitasnya tinggi dan induk tikus tidak mau menyusui anaknya, sedangkan pada perlakuan kontrol tikus bertingkah laku tenang dan induk tikus menyusui anaknya dengan tenang.
Kata kunci: ceng-ceng, intensitas bunyi, pertumbuhan tikus, tingkah laku tikusSafinta Nurindra Rahmadhia2015-10-22T09:07:35Z2019-03-06T00:57:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27340This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273402015-10-22T09:07:35ZRANCANG BANGUN ALAT UKUR SUHU TINGGI DENGAN TERMOKOPEL Ni-CuPenelitian ini bertujuan untuk (1) menyelidiki hubungan antara gradien suhu dangaya elektromotif (emf) pada sambungan Ni-Cu yang digunakan sebagai termokopel, (2) menyelidiki bentuk rangkaian listrik yang diperlukan untuk dapat mengkonversi dari input suhu menjadi tegangan, dan (3) menyelidiki karakteristik dari alat ukur yang terdiri dari sensitivitas, error, dan jangkauannya.
Penelitian ini dimulai dengan menyambung kombinasi plat nikel dan tembaga. Sambunganini dimasukkan kedalam cairan yang bersuhu tinggi dan suhu rendah. Sambungan tersebut dikarakteristik nilai keluaran tegangan termoelektrik yang diperoleh terhadap suhu. Keluaran tegangan termokopel yang diperoleh diperkuat menggunakan penguat diferensial dan mengkarakterisasi nilai perubahan tegangan terhadap suhunya. Hasil penguatan dihubungkan ke display berupa vu meter dan mengkalibrasinya menggunakan termometer. Data yang diperoleh digunakan untuk mencari nilai sensitivitas, error, jangkauan, dan keakuratan alat ukur.
Hasil penelitian menunjukkan (1) hubungan antara tegangan pada sensor termokopel dan suhu berbentuk polynomial, (2) penggunaan penguat differensial yang digunakaan sebagai penguat sinyal pada alat ukur suhu ini cukup efektif untuk sensor yang memiliki dua input tegangan, dan hubungan antara tegangan hasil penguatan dan suhu memenuhi persamaan grafik polynomial, serta (3) sensitivitas dari sensor termokopel yang dibuat adalah sebesar 0,05 mV/⁰C, danbesarerrorhisteresissetelahdilakukanperataanyakni 0,29 mV.
Kata-kata kunci:logamnikeldantembaga, tegangan termoelektrik, termokopel, penguat diferensial, vu meter.Lino Hugun Saputra2015-10-22T08:15:52Z2019-03-06T00:57:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27344This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273442015-10-22T08:15:52ZUJI KINERJA TERMOKOPEL Ni-Al DAN Al-Ni DITINJAU DARI GGL (GAYA GERAK LISTRIK) SEEBECKTujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui kinerja termokopel Ni-Al dan Al-Ni jika ditinjau dari ggl Seebeck dan (2) menentukan jenis sambungan logam manakah di antara Ni-Al dan Al-Ni yang baik digunakan sebagai termokopel.
Penelitian ini dimulai dengan menyambungkan Nikel dan Aluminium menjadi 2 junction yaitu sambungan Ni-Al dan sambungan Al-Ni. Ujung-ujung sambungan tersebut dimasukkan ke dalam cairan yang bersuhu tinggi dan bersuhu rendah, kemudian selisih suhu antara kedua ujung diukur menggunakan termometer serta nilai tegangan diukur menggunakan voltmeter. Data yang diperoleh berupa selisih suhu dan tegangan yang dihasilkan dianalisis dengan menggunakan Origin 6.1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) nilai tetapan Seebeck untuk sambungan Ni-Al (14,5 ± 0,03) µV/oC dan untuk sambungan Al-Ni adalah (12,2 ± 0,03) µV/oC dan (2) nilai tegangan termoelektrik sambungan Ni-Al lebih baik dari pada sambungan Al-Ni
Kata Kunci: sambungan, tegangan, tetapan Seebeck, dan GGLTitik Widoretno2015-10-22T08:15:39Z2019-03-06T00:57:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27343This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273432015-10-22T08:15:39ZUJI KINERJA TERMOKOPEL Al-Cu DAN Cu-Al DITINJAU DARI TEGANGAN TERMOELEKTRIKPenelitian ini bertujuan untuk (1) mencari hubungan antara selisih suhu dengan tegangan termoelektrik pada sambungan Al-Cu dan Cu-Al, (2) menentukan nilai tetapan Seebeck untuk junction Al-Cu dan Cu-Al, dan (3) menentukan pasangan logam terbaik antara Al-Cu dan Cu-Al jika digunakan untuk pembuatan termokopel.
Penelitian ini menggunakan logam aluminium dan logam tembaga dengan ketebalan masing-masing sebesar 2 mm. Terdapat delapan belas buah junction yang diteliti. Junction tersebut dimasukkan ke dalam dua jenis media zat cair yang memiliki perbedaan suhu (suhu panas dan suhu dingin). Tegangan yang dihasilkan multimeter dicatat sebagai tegangan termoelektrik dan perbedaan suhu yang terjadi antara dua junction logam diukur menggunakan termometer dan dicatat sebagai selisih suhu. Data hasil penelitian dianalisis dengan beberapa persamaan menggunakan software Origin 6.1 dan dipilih persamaan garis mana yang memiliki nilai koefesien determinasi paling besar. Penentuan nilai koefisien Seebeck dilakukan dengan merata-rata nilai koefisien Seebeck yang didapat dari hasil analisis regresi linear.
Hasil penelitian menunjukkan (1) hubungan selisih suhu dengan tegangan termoelektrik pada rentang suhu 0 ⁰C sampai 100 ⁰C cenderung linear, (2) pasangan logam paling baik untuk digunakan sebagai bahan junction dalam termokopel adalah pasangan junction Al-Cu, dan (3) nilai koefisien Seebeck relatif untuk junction Al-Cu adalah (0,0058 ± 0,0009) mV/oC dan untuk junction Cu-Al adalah (0,0028 ± 0,0001) mV/oC.
Kata kunci: termokopel, logam aluminium, logam tembaga, tegangan termoelektrik, tetapan Seebeck.Tita Nurlaila2015-10-22T08:15:26Z2019-03-06T00:57:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27346This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273462015-10-22T08:15:26ZRANCANG BANGUN SISTEM KONTROL SUHU PADA PENETAS TELUR AYAM BERBAHAN DASAR KERAMIKPenelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat kontrol suhu untuk penetas telur ayam berbahan dasar keramik sesuai dengan set point yang diinginkan dan menganalisis sistem kontrol suhu pada penetas telur ayam dengan menggunakan rangkaian sistem kontrol aksi ON-OFF.
Suhu di dalam ruang inkubator dikontrol menggunakan rangkaian kontrol suhu dengan menggunakan dua masukan pada penguat selisih (IC LM 358) yaitu output dari rangkaian pembagi tegangan sebagai tegangan referensi dan sinyal feedback dari sensor suhu LM 35DZ sebagai tegangan input .Dengan adanya dua masukan pada penguat selisih, maka penguat akan merespon dua masukan tersebut dan melakukan proses pembandingan dengan hasil berupa sinyal error. Output LM 358 dengan polaritas positif (+) lebih dari 0,77 V akan membuat transistor yang difungsikan sebagai switching mencapai titik saturasi/ON. Akibatnya dari saturasi tersebut relay yang difungsikan sebagai saklar akan aktif sehingga arus yang mengalir ke elemen pemanas (kawat Nikelin) akan menghasilkan panas, dan begitu sebaliknya. Alat ini mampu mengendalikan suhu sesuai dengan yang diperlukan telur ayam agar dapat menetas dengan baik yaitu antara . Perbaikan sistem telah dilakukan dengan membuat sistem isolasi dari styrofoam, sehingga inkubator keramik dapat bekerja lebih hemat energi listrik yang ditunjukkan dengan jumlah penggunaan energi listrik selama penetasan adalah sebesar .
Alat ini memiliki kapasitas 25 butir telur dan telah diuji coba untuk menetaskan telur dengan baik. Tahap pertama jumlah telur yang ditetaskan sebanyak 20 butir dengan tingkat keberhasilan penetasan telur pertama adalah 65%. Untuk tahap kedua jumlah telur yang ditetaskan adalah 25 butir dengan tingkat keberhasilan penetasan telur kedua sebesar 68%.
Kata kunci : suhu, LM 35, penetas telur, sistem kontrol, keramikYuliani Yuliani2015-10-22T08:15:01Z2019-03-06T00:57:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27341This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273412015-10-22T08:15:01ZPENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI LARUTAN H2SO4 YANG BERISI LARUTAN NANOPARTIKEL PERAK TERHADAP TEGANGAN KELUARAN DAN KUAT ARUS PADA AKUMULATOR BASAHTujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh perubahan konsentrasi H2SO4 terhadap tegangan keluaran dan kuat arus pada akumulator basah, mengetahui pengaruh perubahan konsentrasi H2SO4 yang berisi nanopartikel perak 5 mM terhadap tegangan keluaran dan kuat arus pada akumulator basah dan mengetahui pengaruh penambahan nanopartikel perak terhadap tegangan keluaran dan kuat arus pada akumulator basah.
Pengujian tegangan keluaran dan kuat arus aki menggunakan lima variasi konsentrasi H2SO4 yaitu 30%, 28%, 26%, 24%, dan 22%. Pengambilan data tegangan keluaran dan kuat arus menggunakan voltmeter dan ammeter. Tegangan yang terukur merupakan tegangan keluaran dari aki dan kuat arus yang terukur adalah kuat arus yang melalui hambatan 3356 Ω. Membandingkan tegangan keluaran dan kuat arus sebelum dan sesudah ditambahkan nanopartikel perak untuk setiap variasi konsentrasi H2SO4.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan konsentrasi H2SO4 mempengaruhi nilai tegangan keluaran dan kuat arus dari aki basah. Semakin rendah konsentrasi H2SO4 maka tegangan dan kuat arus dari aki semakin menurun. Setelah menambahkan nanopartikel perak 5 mM, tenyata belum dapat menaikkan tegangan keluaran dan kuat arus aki. Nanopartikel perak disini berfungsi sebagai katalis namun tidak berlangsung lama, hanya di awal waktu pengukuran saja. Kecenderungan nanopartikel perak yang mudah menggumpal juga menjadi penghambat laju elektron dari anoda ke katoda.
Kata Kunci : nanopartikel perak, akumulator basah, konsentrasi H2SO4, tegangan keluaran dan kuat arus.Mazaya Noveriwa Puspa2015-10-22T08:14:16Z2019-03-06T00:57:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27339This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273392015-10-22T08:14:16ZSTUDI PERCEPATAN GETARAN TANAH MAKSIMUM DENGAN METODE TONG & KATAYAMA (1988) DAN INDEKS KERENTANAN SEISMIK DI DUSUN PATUK KABUPATEN GUNUNG KIDULPenelitian ini bertujuan untuk menentukan percepatan getaran tanah maksimum (PGA) dengan menggunakan metode Tong & Katayama (1988) kemudian divisualisasikan dengan mikrozonasi PGA, intensitas gempa dengan Persamaan Wald, dan indeks kerentanan seismik (Kg) kemudian divisualisasikan dengan mikrozonasiKg di Dusun Patuk.
Data penelitian diperoleh melalui pengukuran mikrotremor di 13 titik lokasi pengambilan data. Data mikrotremor kemudian dianalisis menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) untuk mendapatkan frekuensi predominan dan faktor amplifikasi di setiap titik penelitian. Hasil dari analisis mikrotremor digunakan untuk menentukan nilai indeks kerentanan seismik (Kg), nilai percepatan getaran tanah maksimum diperoleh dengan menggunakan metode Tong & Katayama (1988), dan nilai intensitas gempa diperoleh dari hasil percepatan getaran tanah maksimum.
Hasil studi ini menyatakan bahwa nilai percepatan getaran tanah maksimum di Dusun Patuk adalah 53,58 cm/s2 sampai 57,51 cm/s2 dengan intensitas gempa V MMI. Berdasarkan tingkat kerawanan gempa dalam skala intensitas gempabumi diperoleh hasil bahwa Dusun Patuk berada pada tingkat potensi gempabumi risiko tinggi untuk TA 13. Risiko sedang untuk TA 3, risiko ringan untuk TA 5. Kemudian untuk analisis indeks kerentanan seismik di Dusun Patuk diperoleh nilai yang berkisar antara 0,32 s2/cm - 3,08 s2/cm. Indeks kerentanan seismik terendah di Dusun Patuk berada di TA 9 dan tertinggi di TA 1.
Kata kunci: Percepatan Getaran Tanah Maksimum, Indeks kerentanan seismik, Horizontal to Vertical Spectral Ratio, Mikrotremor, Patuk.Lathifah Nur Rochmah2015-10-22T08:14:07Z2019-03-06T00:56:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27334This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273342015-10-22T08:14:07ZPENGUKURAN VISKOSITAS DAN TEGANGAN PERMUKAAN PELUMAS MOBIL DENGAN VARIASI JARAK PEMAKAIANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui viskositas dinamik, viskositas kinematik dan tegangan permukaan terhadap jarak pemakaian.
Variasi jarak pemakaian pelumas yang digunakan yaitu 0 km, 1000 km, 4000 km, 5000 km, 10000 km. Untuk masing-masing variasi jarak pemakaian diukurviskositas dinamik dan viskositas kinematik pada suhu 30oC,50oC,65oC dan80oC serta tegangan permukaan pada setiap jarak pemakaian. Alat yang digunakan untuk menentukan viskositas adalah viscometer Redwood dan untuk tegangan permukaan adalah tensiometer du Nouy-Kruss.
Hasil penelitian nilai viskositas dinamik dan kinematik pada jarak pemakaian0 km sampai 10000 kmmenunjukkan grafik pola eksponensial dinyatakan dengan persamaan dimana A, B dan C adalah konstanta. Viskositasmenurun dengan naiknya suhu serta lamanya jarak pemakaian pelumas. Nilai tegangan permukaan turun untuk jarak pemakaian 0 km sampai 4000 km dan naik kembali untuk jarak pemakaian 5000 km dan 10.000 km.Danang Prasetyo Aji2015-10-22T08:13:38Z2019-03-06T00:57:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27338This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273382015-10-22T08:13:38ZANALISIS FLUKS NEUTRON PADA
BEAM PORT TEMBUS RADIAL REAKTOR KARTINI
UNTUK FASILITAS UJI IN VIVO DAN IN VITROBORON NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT)Penelitian ini bertujuan untuk menentukan besarnya fluks neutron termal dan neutron epitermal pada beam port tembus radial, mengetahui apakah fluks neutron termal dan neutron epitermal pada beam port tembus radial memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh IAEA, danmenentukan distribusi fluks neutron termal dan neutron epitermal pada beam port tembus radial.
Pengukuran fluks neutron termal dan epitermal pada beam port tembus radial dilakukan dengan menggunaan metode aktivasi keping, dengan iradiasi selama 10 menit pada daya 100 kW. Pada penelitian ini menggunakan dua macam keping yaitu keping emas( ) dan keping emas terbungkus cadmium masing-masing berjumlah 15 keping.Aktivasi foil emas ( ) tanpa terbungkus cadmium digunakan untuk pengukuran fluks neutron total, sedangkan pengukuran fluks neutron epitermal dilakukan dengan cara aktivasi foil emas ( ) dengan pembungkus cadmium. Untuk menentukan fluks neutron termal diperoleh dari pengurangan fluks neutron total dengan fluks neutron epitermal. Distribusi fluks neutron dianalisis menggunakan program Microcal Origin 6.1.
Hasil penelitian menunjukkan besar fluks neutron termal pada pangkal beam port tembus radial bernilai(2,8721± 0,0392) x 107 ncm-2s-1, pada ujung beam port tembus radial menjadi (2,7396 ± 0,0820) x 105 ncm-2s-1. Besar fluks neutron epitermal pada pangkal beam port bernilai (6,5739 ± 0,0607) x 106 ncm-2s-1, pada ujung beam port menjadi (1,9388 ± 0,3596) x 105 ncm-2s-1.Berdasarkan kriteria persyaratan IAEA nilai fluks neutron epitermal adalah 109 ncm-2s-1 dan nilai fluks neutron termal adalah 107 ncm-2s-1. Berdasarkan eksperimen pengukuran fluks neutron pada beam port tembus radial mendapatkan nilai fluks neutron termal dan epitermal yang lebih kecil dari kriteria IAEA sehingga harus perlu dilakukan eksperimen pengukuran fluks neutron pada beam port tembus radial menggunakan kolimator agar dapat digunakan untuk fasilitas uji in vivo dan in vitro BNCT. Fungsi distribusi fluks neutron termal adalah =7, 2147 x 107 e –0,02 x n cm-2s-1 dan fungsi distribusi fluks neutron epitermal adalah = 1,48086 x 107 e –0,02x n cm 2s-1dengan koefisien atenuasi fluks neutron termal dan epitermal sebesar 0,02.
Kata-kata kunci : fluks neutron termal, fluks neutron epitermal, beam port tembus radial, BNCTIndry Septyana Novitasari2015-10-22T08:13:27Z2019-03-06T00:56:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27337This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273372015-10-22T08:13:27ZPENGARUH VARIASI VOLUME LARUTAN NANOPARTIKEL PERAK DENGAN KONSENTRASI 5 mM TERHADAP POROSITAS DAN KUAT TEKAN MORTARSeiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan, manusia membutuhkan kualitas bahan bangunan yang lebih baik seperti mortar. Untuk meningkatkan kualitas mortar maka diberikan suatu produk yang dapat meningkatkan kualitas mortar, yaitu Nanosilver. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh larutan nanopartikel perak dengan konsentrasi 5 mM terhadap porositas dan kuat tekan mortar, mengetahui pengaruh variasi volume larutan nanopartikel perak dengan konsentrasi 5 mM terhadap porositas dan kuat tekan mortar, mengetahui volume larutan nanopartikel perak yang dapat memberikan pengaruh secara maksimal terhadap porositas dan kuat tekan mortar, dan mengetahui pengaruh lamanya perendaman terhadap porositas dan kuat tekan mortar.
Bahan dari penelitian ini adalah perak nitrat (AgNO3), trisodium sitrat (Na3C6H5O7), dan aquades. Penelitian ini dimulai dengan membuat larutan perak nitrat (AgNO3) dan larutan trisodium sitrat (Na3C6H5O7). Selanjutnya nanopartikel perak disintesis menggunakan metode bottom-up dengan konsentrasi 5 mM. Menguji absorbansi nanopartikel perak dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Nanopartikel perak ditambah ke dalam mortar dengan variasi 0 ml, 5 ml,10 ml,15 ml, 20 ml, dan 25 ml selanjutnya menguji porositas, kuat tekan dan kandungan unsur dalam mortar.
Penambahan nanopartikel perak 5 mM pada mortar memberikan pengaruh terhadap porositas dan kuat tekan mortar. Sebagian besar hasil menunjukkan semakin besar volume penambahan nanopartikel perak pada mortar memberikan penurunan porositas dan peningkatan kuat tekan pada mortar. Volume nanopartikel perak 5 mM yang memberikan pengaruh secara maksimal terhadap mortar ialah penambahan nanopartikel sebanyak 5 sampai 15 ml. Perendaman selama empat minggu memberikan kekuatan yang maksimal terhadap porositas dan kuat tekan mortar.
Kata kunci: nanopartikel perak, mortar, porositas, kuat tekan.Happy Susi Agus Tina2015-10-22T08:13:12Z2019-03-06T00:56:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27336This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273362015-10-22T08:13:12ZANALISIS KARAKTERISTIK SPEKTRUM ENERGI DAN FLUKS NEUTRON ARAH RADIAL DARI TERAS PADA DINDING TANGKI REAKTOR KARTINITujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui nilai fluks neutron dan(2) untuk mengetahui spektrum energi neutron arah radial dari teras pada dinding tangki Reaktor Kartini.
Penentuan fluks neutron pada dinding tangki Reaktor Kartini dilakukan dengan metode aktivasi detektor keping (foil). Ada tiga foil yang digunakan yaitu foil emas (foil emas terbungkus Cadmium dan foil emas tidak terbungkus Cadmium), foil tembaga (Cu) dan foil Indium (In). Foil emas terbungkus Cadmium akan mendeteksi fluks neutron total dan foil emas tidak terbungkus Cadmium akan mendeteksi fluks neutron epitermal. Selisih antara keduanya akan menghasilkan fluks neutron termal. Hubungan antara energi neutron dengan fluks neutron yang dideteksi oleh foil Au, foil In, dan foil Cu akan membentuk spektrum energi neutron.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fluks neutron arah radial dari teras pada dinding tangki Reaktor Kartini untuk fluks neutron total, fluks neutron epitermal dan fluks neutron termal berturut-turut adalah , ,dan dengan nilai banding Cadmiumnya sebesar 3,278013. Sedangkan fluks neutron yang dideteksi oleh foil Cu dan foil In berturut-turut adalah dan . Spektrum yang terbentuk menunjukkan trend neutron dengan energi rendah memiliki fluks neutron tinggi, sedangkan neutron dengan energi tinggi memiliki fluks neutron rendah.
Kata kunci: spektrum energi, fluks neutron, arah radial, dinding tangki Reaktor
KartiniEstuningsih Estuningsih2015-10-22T08:11:12Z2019-03-06T00:56:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27332This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/273322015-10-22T08:11:12ZDESAIN PERISAI RADIASI FASILITAS UJI IN VITRO BORON
NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT) PADA BEAM PORT TEMBUS
RADIAL REAKTOR KARTINI MENGGUNAKAN SIMULATOR MONTE
CARLO N-PARTICLE EXTENDED (MCNPX)Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan nilai output pada beam port tembus radial Reaktor Kartini hasil replikasi pada penelitian Dwi Wahyuningsih (2014) menggunakan simulator MCNPX, mengetahui desain fasilitas iradiasi dan perisai radiasi untuk uji in vitro BNCT pada beam port tembus radial Reaktor Kartini yang sesuai dengan material yang tersedia di PSTA BATAN dan menentukan output yang dihasilkan setelah melalui perisai radiasi. Pembuatan desain fasilitas iradiasi dan perisai radiasi untuk uji in vitro Boron Neutron Capture Therapy (BNCT) pada beam port tembus radial Reaktor Kartini menggunakan perangkat lunak Monte Carlo N-Particle Extended (MCNPX).Hasil simulasi menggunakan MCNPX untuk pembuatan desain perisai radiasi pada beam port tembus radial yaitu berupa susunan balok parafin dan timbal (Pb). Parafin digunakan sebagai perisai radiasi neutron. Susunan balok parafin di depan beam port terdiri atas 3 buah balok yang disusun sebagai dasar dan 3 buah balok yang disusun diatasnya). Masing-masing balok mempunyai 5 cell yang disusun di belakangnya. Sehingga jumlah total balok parafin yang dibutuhkan adalah 30 buah. Salah satu balok parafin berisi fasilitas iradiasi in vitro yaitu pada cell 101. Perisai gamma berupa timbal yang disusun setelah balok parafin. Terdapat 5 susunan timbal yang terletak pada sisi kiri, sisi kanan, sisi atas, sisi bawah dan sisi belakang. Pada sisi kiri dan kanan timbal disusun hingga mencapai ketebalan 13 cm. Pada sisi atas disusun hingga ketebalan 16 cm. Pada sisi belakang hingga mencapai ketebalan 15 cm. Pada sisi bawah cukup 10 cm karena tidak berhubungan langsung dengan manusia. Radiasi yang dihasilkan pada beam port tembus radial Reaktor Kartini sebagai berikut adalah 5,00 x 108 n.cm-2s-1, adalah n.cm-2s-1, adalah n.cm-2s-1, Ḋγ adalah 2,49 Sv.s-1, Ḋn adalah 3,63 Sv.s-1. Setelah melalui perisai radiasi maka radiasi yang dihasilakan sebagai berikut pada no cell 300 dengan Ḋγ adalah 1,79 x 10-09 Sv.s-1, Ḋn adalah 2,31 x 10-10 Sv.s-1 , No cell 301 dengan Ḋγ adalah 2,46 x 10-09 Sv.s-1, Ḋn adalah 0 Sv.s-1 . No cell 302 dengan Ḋγ adalah 1,81 x 10-09 Sv.s-1, Ḋn adalah Sv.s-1, dan no cell 304 dengan Ḋγ adalah 1,39 x 10-09 Sv.s-1, Ḋn adalah 2,12 x 10-10 Sv.s-1. Hasil radiasi setelah melalui perisai radiasi tersebut telah sesuai dengan standar keamanan yang disarankan oleh BAPETEN pada Perka No.4 Tahun 2014 yaitu dibawah 20 mSv.tahun-1 atau setara 2,78 nSv.s-1.
Kata-kata kunci : BNCT, MCNPX, beam port tembus radial, shielding, perisai radiasi, laju dosis, fluks neutron, Reaktor Kartini.Buyung Edi Prabowo2015-06-01T08:47:26Z2019-01-29T23:03:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19766This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/197662015-06-01T08:47:26ZPENGEMBANGAN POCKET BOOK PLUS UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWATiti Yulianti2015-06-01T08:47:25Z2019-01-29T23:03:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19754This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/197542015-06-01T08:47:25ZPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI FISIKA DAN
PENCAPAIAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK SMAPuspita Wulandari2015-06-01T08:47:25Z2019-01-29T23:03:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19763This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/197632015-06-01T08:47:25ZPERBEDAAN PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI FISIKA DAN BERPIKIR KRITIS ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS OUTBOUND DAN KONVENSIONAL PADA PESERTA DIDIK KELAS XI MAN YOGYAKARTA IIPutri Dwi Rizki2015-06-01T08:47:25Z2019-01-29T23:03:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19771This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/197712015-06-01T08:47:25ZPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN PERMAINAN BALON-BALON PINTAR TERHADAP PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA SMAAnis Purnayanti2015-06-01T08:47:25Z2019-01-29T23:03:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19776This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/197762015-06-01T08:47:25ZPENGEMBANGAN LKPD BERBASIS KERJA LABORATORIUM SEDERHANA SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PESERTA DIDIK SMA KELAS XI MATERI GETARAN HARMONISMuhammad Galeih Saputra2015-06-01T08:47:25Z2019-01-29T23:03:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19779This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/197792015-06-01T08:47:25ZPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS KERJA LABORATORIUM DENGAN PENDEKATAN SCIENCE PROCESS SKILLS (SPS) UNTUK MENINGKATKAN ACADEMIC PERFORMANCE RANAH KOGNITIF DAN PSIKOMOTORMARTHA RIRIS V S2015-06-01T08:47:25Z2019-01-29T23:03:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19780This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/197802015-06-01T08:47:25ZPENGEMBANGAN LKS BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FLUIDA UNTUK SISWA SMA KELAS XII Putu Eka Putra Sanjaya2015-06-01T08:47:25Z2019-01-29T23:03:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19782This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/197822015-06-01T08:47:25ZPENGEMBANGAN MOBILE PHYSICS LEARNING PADA PLATFORM ANDROID SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KINEMATIKA GERAK UNTUK SISWA SMA KELAS XI SMADani Candra Yudhatama2015-06-01T08:47:24Z2019-01-29T23:03:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19756This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/197562015-06-01T08:47:24ZPENGEMBANGAN E-MODULE (ELECTRONIC MODULE) YANG DILENGKAPI DENGAN VIDEO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SEMESTER 2Tri Hayati2015-06-01T08:47:24Z2019-01-29T23:03:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19757This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/197572015-06-01T08:47:24ZPengembangan LKPD Finding Out Question Berbasis Model Pembelajaran Curious Note Program (CNP) Guna Memfasilitasi Kemampuan Menemukan Masalah pada Peserta Didik SMAAsti Gupita Nugraheni2015-06-01T08:47:24Z2019-01-29T23:03:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19762This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/197622015-06-01T08:47:24ZPENGEMBANGAN MODEL OUTDOOR LEARNING BERBASIS FIELDWORK UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI INTI MATA PELAJARAN FISIKAHaorensa Enggar Pamulasari2015-06-01T08:47:24Z2019-01-29T23:03:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19764This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/197642015-06-01T08:47:24ZPENGEMBANGAN LKPD DAN RPP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TERINTEGRASI DENGAN PENDIDIKAN KEBENCANAAN UNTUK MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN ERUPSI GUNUNG API DAN PENGUASAAN MATERI FLUIDA DINAMIS PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGANAulia Silvina Anandita2015-06-01T08:47:24Z2019-01-29T23:03:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19765This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/197652015-06-01T08:47:24ZPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MEDIA PERMAINAN MONOPOLI UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI FISIKA DAN PENUMBUHAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK SMAAkbar Dyah Oktavilia2015-06-01T08:47:24Z2019-01-29T23:03:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19774This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/197742015-06-01T08:47:24ZDEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET D-CROSS PUZZLE FOR PHYSICS REMEDIAL PROGRAM OF HIGH SCHOOL IN CLASS X MIARandha Ayu Nurwulandari2015-06-01T08:47:24Z2019-01-29T23:03:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19775This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/197752015-06-01T08:47:24ZPENGEMBANGAN MODEL OUTDOOR LEARNING BERBASIS GAME UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI INTI PADA MATA PELAJARAN FISIKANurul Miftakhul Janah2015-06-01T08:47:24Z2019-01-29T23:03:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19778This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/197782015-06-01T08:47:24ZPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS KERJA LABORATORIUM DENGAN PENDEKATAN SCIENCE PROCESS SKILLS (SPS) UNTUK MENINGKATKAN ACADEMIC PERFORMANCE RANAH KOGNITIF DAN AFEKTIFMukti Sasi Kirono2015-04-07T02:57:59Z2019-01-29T19:46:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14490This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/144902015-04-07T02:57:59ZTHE DIFFERENCES OF GUIDED INQUIRY AND SEMI-GUIDED INQUIRY BASED ON PHYSICS STUDENT ACHIEVEMENT IN COGNITIVE, PSYCHOMOTORIC, AND AFFECTIVE ASPECTS IN PHYSICS INSTRUCTION OF CALORIE FOR SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS GRADE X SEMESTER 2This research aims: 1) to determine the differences of guided and semi-guided inquiry based on physics
student achievement in cognitive, psychomotoric, and affective aspects in the physics instruction of Calori;
2)Student achievement To determine which one is better to improve physics in cognitive, psychomotoric, and
affective aspects. The research has been done to 10th grade classmen in SMAN 1 Cangkringan in physics
instruction of calorie, by randomly take two of four evenly class as sample. Both class then decided as the 10-A as
second experiment using semi-guided inquiry method and the 10-C as first sample using guided inquiry method.
Hipotethic examination method using nonparametric independent sample two tailed Mann-Whitney-U to
understand differences, normalized gain to decide better method for cognitive aspect, rating scale to decide better
method for psychomotoric and affective aspect.Results show that (1) there is a significant difference on cognitive
aspect between classmen that use default and custom mentoring inquiry method,but on psychomotoric and affective
aspect there are no significant difference. (2) On cognitive aspect, guided inquiry method proved better than semi-
guided inquiry method with gain score tmt > tmst are tmt = 0,44 and tmst = 0,34. On psychomotoric and affective
aspect cant be decided which one is better, based on Mann-Whitney-U there are no difference and based on rating
scale, difference range less than 5%.R.Kendy Fralinang2015-04-07T02:46:10Z2019-01-29T19:47:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14517This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/145172015-04-07T02:46:10ZTHE DIFFERENCE OF STUDENT'S CRITICAL THINKING AND RESULT STUDY BETWEEN LESSONS WHICH WAS USING GUIDED AND SEMI GUIDED INQUIRY ON GEOMETRICAL OPTICS SUBJECT STUDY IN SMA N 5 YOGYAKARTAThe purposes of this research was to know: (1) the difference of student's
critical thinking ability (CTA), (2) the difference of student's result study which
was pointed from concept capability between class of guided and semi guided
inquiry model and also, (3) which was the better of both models that could
developing CTA and improving student's result study.
This research used Nonequivalent Control Group Design eksperimen
methode and Cluster Random Sampling technique which resulted two classes of
20 students in each class (XB and XC). Class XB used guided inquiry model,
meanwhile XC used semi guided inquiry model. Data was collected from pretest
and postest instrument and also CTA observation worksheet. The CTA and result
study's difference was analyzed using ANAVA by significanty 5% and the
improvement of result study was analyzed by Standar Gain method in every class.
Statistically, there was a difference of CTA in both class but neither of
postest result. The average of CTA in class XB was 71,33 meanwhile XC is 77,58.
The average of result study in XB was 65,6 meanwhile XC was 70,2. The result of
Standar Gain analysis showing the improvement of XB's concept attainment was
middle with score 0,28, meanwhile XC was low. From that, semi guided inquiry
model's was better to developing CTA and improving student's concept capabiity.Septian Johan Wibowo2015-04-07T02:43:31Z2019-01-29T19:45:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14478This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/144782015-04-07T02:43:31ZEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATA PELAJARAN FISIKA DI SMA NEGERI 1 NGAGLIK TAHUN AJARAN 2013/2014Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan kemampuan berpikir
kreatif antara peserta didik yang menggunakan model pembelajaran treffinger dan
peserta didik yang menggunakan model konvensional; (2) perbedaan hasil belajar
kognitif antara peserta didik yang menggunakan model pembelajaran treffinger
dan peserta didik yang menggunakan model konvensional; (3) efektivitas model
pembelajaran treffinger untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta
didik; dan (4) efektivitas model pembelajaran treffinger untuk meningkatkan hasil
belajar kognitif peserta didik.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan model
nonequivalent control group design. Populasi dari penelitian adalah seluruh
peserta didik kelas X SMAN 1 Ngaglik Tahun Ajaran 2013/2014. Sampel
penelitian diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak dua
kelas, kelas X D sebagai kelas eksperimen dan X F sebagai kelas kontrol. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kreatif, lembar
observasi, tes hasil belajar dan dokumentasi. Analisa hipotesis yang digunakan
adalah Independent t-test, Mann Whitney test dan Uji Gain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kreatif antara peserta didik yang menggunakan model pembelajaran
treffinger dan peserta didik yang menggunakan model konvensional; (2) terdapat
perbedaan hasil belajar kognitif antara peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran treffinger dan peserta didik yang menggunakan model
konvensional; (3) model pembelajaran treffinger efektif untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif peserta didik; dan (4) model pembelajaran treffinger
efektif untuk meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik.Martian Nugroho2015-04-07T02:42:39Z2019-01-29T19:45:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14470This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/144702015-04-07T02:42:39ZDEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET BASED AUTHENTIC ASSESSMENT TO INCREASE PROCESS SKILL AND ABILITIES OF STUDENT’S REPORTING EXPERIMENT IN RECTILINEAR MOTION FOR GRADE X MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA SENIOR HIGH SCHOOLPenelitian ini bertujuan untuk : 1) mengembangkan LKS yang valid dan layak
sebagai sumber penilaian autentik (authentic assesment) yang mendukung
keterlaksanaan kurikulum 2013; 2) mengetahui peningkatan keterampilan proses dan
kemampuan membuat laporan percobaan siswa materi gerak lurus. Peningkatan
keterampilan proses siswa dinilai dengan menggunakan dua instrumen penilaian yaitu
lembar pengamatan keterampilan proses dan instrumen test berupa pretest dan posttest.
Metode penelitian ini adalah Research and Development (R & D) yang
dikembangkan oleh Thiagarajan dan Sammel. Penelitian pengembangan ini
menggunakan model pengembangan 4-D dengan tahap-tahap Define, Design, Develop,
dan Dessiminate. Tahap Define merupakan tahap awal untuk mendefinisikan syarat
dalam pembelajaran. Tahap Design dilakukan dengan dosen pembimbing untuk
menentukan isi, serta lay out LKS. Tahap Develop dilakukan dengan cara bersinergi
dengan ahli yaitu dosen FMIPA untuk memvalidasi produk LKS yang dikembangkan.
Tahap dessiminate tidak dilakukan pada penelitian ini karena keterbatasan biaya dan
waktu. Penelitian ini hanya sampai pada tahap developdengan uji coba terbatas pada
siswa kelas X-MIA 5 SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta pada semester I tahun ajaran
2014/2015. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi
pembelajaran di kelas, lembar wawancara, lembar validasi LKS, lembar validasi
instrumen penilaian, lembar validasi RPP, soal pretest, soal posttestlembar pengamatan
keterampilan proses, lembar pengamatan afektif, dan lembar pengamatan psikomotor.
Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan secara diskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LKS yang disusun valid dan layak
dengan kategori sangat baik berdasarkan beberapa aspek penilaian yang meliputi :
kelengkapan identitas LKS; aspek isi; aspek penggunaan bahasa; dan aspek kegrafisan
sehingga dapat digunakan untuk menilai peningkatkan keterampilan proses dan
kemampuan laporan percobaan dengan menggunakan penilaian autentik. Peningkatan
ketercapaian keterampilan proses siswa berdasarkan pengamatan pada kegiatan 1 dan 2
serta pada kegiatan 2 dan 3 secara berturut-turut adalah 8,53% dan 6,25%. Sedangkan
berdasarkan penilaian kognitif besar persentase peningkatan ketercapaian keterampilan
proses siswa adalah sebesar 36,41%. Peningkatan ketercapaian kemampuan membuat
laporan percobaan dari kegiatan 1 dan 2 serta dari kegiatan 2 dan 3 berturut-turut adalah
sebesar 6,95% dan 0,92%.Rosana Dwi Asesanti Pratiwi2015-04-07T01:00:33Z2019-01-29T19:45:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14467This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/144672015-04-07T01:00:33ZDevelopment of E-Learning Content Based on Edmodo in Linear Motion to Improve Interest in Learning of Students at SMA Muhammadiyah 2 YogyakartaCantrya Isti Privantiastika2015-04-06T00:48:07Z2019-01-29T19:27:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13962This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/139622015-04-06T00:48:07ZPENAJAMAN DISTRIBUSI INTENSITAS CAHAYA PADA DIFRAKSI FRAUNHOFER CELAH TUNGGAL PERSEGI DENGAN DIGITAL IMAGE PROCESSINGDwi Sulis Tiani2015-04-06T00:45:01Z2019-01-29T19:26:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13954This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/139542015-04-06T00:45:01ZTHE INFLUENCE OF ADDITION CONCENTRATION OF SURFACTANT
ABS (ALKYLBENZENE SUFONATE) ON SURFACE TENSION VALUES
OF 4 STROKE ENDURO LUBRICANTSThe aim of this research is to determine the effect of ABS (Alkybenzene
Sulfonate) surfactant molarity on the surface tension of the lubricant 4 stroke
Enduro, and to determine the effect of ABS surfactant volume fractions on the 4
stroke enduro lubricant surface tension.
To determine the value of the surface tension of the lubricant 4 stroke
Enduro used Du Nouy ring method. The surfactant used is ABS with a
concentration of 0.5 M, 0.75 M and 1 M at each concentration in the input into
the lubricants with volume fractions is 2%, 4%, 6%, 8%, 10 %, 15%, 20%, 25%,
and 30%.
The results show that the smaller the surfactant molarity the higher the
surface tension of Enduro 4 stroke lubricant. However there are some
mismatches.This may be due to the creation of small agregates or posibly inverse
micelles. The motion of these agregates causes the concentration of surfactant
moleculs around the surface to fluctuative. This fluctuation of concentration of
surfactant molecules also causes the surface tension to fluctuate. The same reason
goes to surface tension fluctuation due to the additional of volume fraction.Bayu Iman Nurcahyo2015-04-06T00:42:04Z2019-01-29T19:26:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13946This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/139462015-04-06T00:42:04ZPENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI SURFAKTAN LAS (LINEAR ALKILBENZENE SULFONATE) TERHADAP NILAI TEGANGAN PERMUKAAN OLI MESIN ENDURO 4 TAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan molaritas
surfaktan LAS (Linear Alkybenzene Sulfonate) terhadap tegangan permukaan di
dalam oli mesin Enduro 4 tak yang diproduksi Pertamina dengan SAE 20W-50,
dan mengetahui pengaruh penambahan fraksi volume surfaktan LAS terhadap
tegangan permukaan.
Molaritas surfaktan yang dipakai yaitu 0.5M, 1M, 2M, 3M, 4M, dan fraksi
volume yang digunakan dari 1.96%, 3.85%, 4.76%, 5.66%, 7.41%, 9.09%,
13.04%, 16.67%, 20.00%, dan 23.08%. Teganagn permukaan diamati
menggunakan Metode Cincin Du Nouy.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan permukaan menurun dengan
peningkatan molaritas surfaktan, tetapi terjadi fluktuasi pada beberapa titik data.
Hal ini kemungkinan disebabkan gerakan dinamis dari agregat-agregat kecil yang
tercipta pada konsentrasi-konsentrasi surfaktan yang relatif tinggi. Gerakan
agregat yang dekat permukaan menyebabkan konsentrasi surfaktan berfluktuasi
dan fluktuasi tersebut menyebabkan fluktuasi tegangan permukaan. Alasan ini
mungkin juga berlaku untuk tegangan permukaan yang berfluktuasi pada variasi
fraksi volume.Sugeng Riyadi2015-04-06T00:41:02Z2019-01-29T19:26:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13940This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/139402015-04-06T00:41:02ZProfil Laboratorium Fisika Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015Farid Ardyansyah2015-04-06T00:40:30Z2019-01-29T19:26:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13935This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/139352015-04-06T00:40:30ZPengembangan LKPD Study Related Theory Berbasis Model Pembelajaran Curious Note Program (CNP) Guna Memfasilitasi Kemampuan Peserta Didik dalam Memperoleh Pengetahuan Sains, Menyusun Kajian Teori, dan Merumuskan Hipotesis pada Materi Hukum Gravitasi NewtonKinanti Prabandari2015-04-06T00:39:44Z2019-01-29T19:26:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13931This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/139312015-04-06T00:39:44ZPENGEMBANGAN MODUL BI-FULL PROGRAM REMIDIAL UNTUK
MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI FISIKA
SISWA SMA KELAS X MIAPenelitian pengembangan ini bertujuan untuk (1) menghasilkan modul Bifull
yang layak untuk program remidial pada materi besaran dan satuan (2)
mengetahui besar peningkatan penguasaan materi besaran dan satuan pada siswa
yang menggunakan modul Bi-full dalam program remidial.
Pengembangan media pembelajaran yang dilakukan mengadopsi model 4-
D yang dikemukakan oleh Thiagarajan yang terdiri dari empat tahap yaitu tahap
pendefinisian (define), tahap perencanaan (design), tahap pengembangan
(develop),dan tahap penyebaran (diseminate). Pada tahap define dilakukan analisis
ujung depan, analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan
pembelajaran. Pada tahap design dilakukan pemilihan format dan desain modul.
Pada tahap develop dilakukan validasi oleh validator ahli dan praktisi. Data
validasi dari validator ahli dan praktisi digunakan untuk menunjukkan kelayakan
modul. Uji coba terbatas dan uji coba lapangan dilakukan di kelas X MIA SMA
Negeri 1 Kasihan dengan sampel dan subjek siswa yang mempunyai nilai di
bawah standar KKM. Program remidial dilakukan dua tahap yaitu uji coba
terbatas pada 5 siswa dan uji coba lapangan pada 13 siswa. Data penelitian
dijaring menggunakan angket respon siswa dan posttest. Teknik analisis data yang
dilakukan adalah analisis deskriptif kualitatif pada saran/komentar serta analisis
deskriptif kuantitatif pada skor penilaian validator dan siswa.
Hasil penelitian pengembangan menunjukkan bahwa (1) modul Bi-full
hasil pengembangan layak digunakan untuk program remidial pada materi besaran
dan satuan dengan kategori kualitas baik berdasarkan penilaian dari validator ahi
dan praktisi serta penilaian siswa remidial SMA Negeri 1 Kasihan (2) penguasaan
materi besaran dan satuan pada siswa yang menggunakan modul Bi-full dalam
program remidial mengalami peningkatan dengan kategori sedang berdasarkan
perhitungan standar gain.Ratna Tri Asihah2015-04-06T00:38:13Z2019-01-29T19:25:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13924This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/139242015-04-06T00:38:13ZPERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA ASPEK KOGNITIF DAN SIKAP KERJASAMA ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS OUTBOUND DAN KONVENSIONAL PADA PESERTA DIDIK KELAS XI MAN YOGYAKARTA IIFarah Diba2015-04-06T00:32:44Z2019-01-29T19:25:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13908This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/139082015-04-06T00:32:44ZPENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DALAM PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN VEKTOR KELAS X DI SMA NEGERI 2 YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen evaluasi
berbasis scientific approach dan mengetahui jenis-jenis keterampilan yang dapat
diukur menggunakan instrumen evaluasi berbasis scientific approach dalam
pembelajaran penjumlahan vektor.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dikembangkan
dengan 4-D models yang terdiri dari tahap pendefinisian (Define), perancangan
(Design), pengembangan (Develop), serta penyebarluasan (Disseminate). Adapun
subjek penelitian untuk uji coba adalah peserta didik kelas X PMIIA-1 dan X
PMIIA-2 di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Produk yang dikembangkan yaitu
instrumen untuk evaluasi berbasis scientific approach. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa lembar soal ulangan harian dan
lembar observasi percobaan beserta rubrik penilaian.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan instrumen yang
dikembangkan pada evaluasi berbasis scientific approach dapat digunakan untuk
mengukur aspek kognitif dan psikomotorik. Bentuk instrumen yang dihasilkan
aspek kognitif meliputi soal ulangan harian dan aspek psikomotorik meliputi
lembar observasi percobaan beserta rubrik penilaian. Jenis-jenis keterampilan
yang dapat diukur pada aspek kognitif yaitu mengamati, menganalisis,
mengkomunikasikan, menghitung dan memprediksi. Adapun keterampilan yang
dapat diukur pada aspek psikomotorik yaitu mengamati, mencoba, menanya,
mengkomunikasikan, dan menalar.Novita Istikhomah2015-04-06T00:30:54Z2019-01-29T19:24:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13903This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/139032015-04-06T00:30:54ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP, KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH, DAN KERJASAMA SISWA SMAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kelayakan perangkat
pembelajaran fisika berbasis Problem Based Learning, (2) peningkatan
penguasaan konsep peserta didik setelah mengunakan perangkat pembelajaran
yang dikembangkan, (3) ketercapaian keterampilan peserta didik dalam
memecahkan masalah setelah menggunakan perangkat pembelajaran yang
dikembangkan, dan (4) ketercapaian sikap kerjasama peserta didik setelah
menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang
berorientasi untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan model
pengembangan 4-D yaitu define, design, develop, dan disseminate. Perangkat
pembelajaran dikembangkan menggunakan pendekatan Problem Based Learning.
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa RPP dan LKPD. Perangkat
lain yang diterapkan dalam penelitian ini berupa lembar observasi sikap, evaluasi
penguasaan konsep dan keterampilan memecahkan masalah (pretest-posttest),
serta angket. Sebelum diujicobakan, perangkat pembelajaran divalidasi oleh dosen
fisika dan guru fisika MAN Yogyakarta III kemudian diujicobakan di kelas X
MIA 3 MAN Yogyakarta III. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik
deskriptif dengan rata-rata, persentase dan gain. Reliabilitas instrumen
menggunakan percentage of agreement.
Hasil dari penelitian ini sebagai berikut: (1) memperoleh perangkat
pembelajaran berbasis Problem Based Learning dengan kategori penilaian baik
dan sangat baik, serta mempunyai nilai reliabilitas lebih dari 75% sehingga layak
digunakan, (2) peningkatan penguasaan konsep peserta didik setelah
menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan rata-rata sebesar
35,2% dengan standar gain 0,67 dalam kategori sedang, (3) ketercapaian
keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah setelah menggunakan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan rata-rata sebesar 92,49% dengan
standar gain sebesar 0,65 dalam kategori sedang, dan (4) ketercapaian sikap
kerjasama peserta didik setelah menggunakan perangkat pembelajaran yang
dikembangkan rata-rata sebesar 91,44%.Rusdina Ratna Pertiwi2015-04-06T00:21:17Z2019-01-29T19:23:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13861This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/138612015-04-06T00:21:17ZPENGEMBANGAN BULETIN FISIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA
MATERI HUKUM GRAVITASI NEWTON PADA SISWA SMA KELAS XIPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Menghasilkan buletin fisika yang layak digunakan
untuk meningkatkan minat baca dan penguasaan materi hukum gravitasi newton pada siswa
SMA kelas XI; (2) Mengetahui kriteria peningkatan minat baca dan penguasaan materi
hukum gravitasi newton pada siswa SMA kelas XI.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan, diadaptasi dari model
4-D. Tahap define merupakan tahap awal dalam pengembangan media didasarkan pada
kurikulum dan kebutuhan pembelajaran. Tahap design dilakukan pengumpulan referensi dan
penentuan format buletin fisika. Pada tahap develop dilakukan validasi buletin fisika oleh
validator ahli serta validator praktisi, uji coba ke-1, revisi uji coba ke-1,uji coba ke-2, dan
revisi uji coba ke-2. Data kualitatif dijaring dari saran/komentar validator dan respon siswa
terhadap media, data kuantitatif dijaring dari skor isian angket minat, angket respon siswa,
dan nilai pretest-posttest. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Tahap disseminate dilakukan dengan cara sosialisasi media melalui
pendistribusian dalam jumlah terbatas.
Hasil pengembangan media buletin fisika dinyatakan valid dan dinilai baik menurut
penilaian ahli dan praktisi. Respon siswa terhadap media termasuk dalam kategori penilaian
“baik” pada uji coba ke-1 dan “sangat baik” pada uji coba ke-2. Media pembelajaran buletin
fisika juga dapat meningkatkan prestasi belajar. Hal ini dapat diketahui dari skor standart
gain pada uji coba ke-1 yaitu sebesar 0,52 dengan kategori peningkatan “sedang” dan pada
uji coba ke-2 sebesar 0,64, kategori peningkatan “tinggi”. Pencapaian minat baca pada uji
coba ke-1 sebesar 3,41 dan uji coba ke-2 sebesar 3,55 , dari dua kelas ujicoba berada dalam
kategori pencapaian “cukup”, sehingga penggunaan media buletin fisika dalam pembelajaran
dapat meningkatkan minat baca. Tahap disseminate dilaksanakan, dengan memberikan
produk buletin fisika kepada guru fisika lainnya dan perpustakaan di SMA Negeri 1 Sleman
sehingga produk dapat dimanfaatkan oleh guru maupun siswa dalam pembelajaran di kelas
ataupun di luar kelas.Wahyuasih Dwi Retnowati2015-04-06T00:19:39Z2019-01-29T19:22:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13851This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/138512015-04-06T00:19:39ZPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS
GUIDED INQUIRY UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN
BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MAN YOGYAKARTA IIIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1)Kelayakan perangkat
pembelajaran fisika berbasis guided inquiry untuk membelajarkan peserta didik
sehingga mampu mencapai keterampilan berpikir kritis di MAN Yogyakarta III.
(2)Ketercapaian keterampilan berpikir kritis pada peserta didik MAN Yogyakarta
III yang belajar menggunakan perangkat pembelajaran fisika berbasis guided
inquiry yang telah dikembangkan
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang
berorientasi untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan model
pengembangan 4-D yaitu define, design, develop, dan disseminate. Perangkat
pembelajaran dikembangkan menggunakan pendekatan guided inquiry.
Pembelajaran dilakukan dengan kerja laboratorium menggunakan LKPD yang
dikembangkan. Perangkat pendukung yang digunakan berupa RPP, lembar
observasi keterampilan berpikir kritis, tes evaluasi keterampilan berpikir kritis
(pretest-posttest). Sebelum diujicobakan, perangkat pembelajaran divalidasi oleh
dosen fisika dan guru fisika MAN Yogyakarta III kemudian diujicobakan di kelas
X MIA 2 MAN Yogyakarta III. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik
deskriptif dengan rata-rata, persentase dan gain. Reliabilitas instrumen
menggunakan percentage agreement.
Hasil dari penelitian ini sebagai berikut: (1) Perangkat pembelajaran fisika
berbasis guided inquiry berdasarkan penilaian dari validator yaitu dosen dan guru
SMA telah “layak” digunakan untuk membelajarkan peserta didik sehingga mampu
mencapai keterampilan berpikir kritis di MAN Yogyakarta III karena berada di
dalam kategori penilaian “sangat baik”. (2)Ketercapaian keterampilan berpikir
kritis pada peserta didik MAN Yogyakarta III yang belajar menggunakan perangkat
pembelajaran fisika berbasis guided inquiry yang telah dikembangkan adalah
sebesar 84,38 % dengan standar gain sebesar 0,58 dalam kategori “sedang”.Desinta Windiarti2015-04-06T00:16:41Z2019-01-29T19:22:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13829This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/138292015-04-06T00:16:41ZPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE LEARNING PADA SMARTPHONE DENGAN PLATFORM ANDROID SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIKPenelitian ini merupakan pengembangan produk media pembelajaran
fisika berbasis komputer sebagai sumber belajar untuk meningkatkan motivasi
dan hasil belajar untuk siswa SMA kelas X materi listrik. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui (1) kelayakan produk mobile learning pada
smartphone dengan platform android yang dikembangkan dengan materi listrik
sebagai media belajar, (2) pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis
mobile learning pada smartphone dengan platform android sebagai sumber
belajar terhadap penguasaan materi listrik, (3) pengaruh penggunaan media
pembelajaran berbasis mobile learning pada smartphone dengan platform
android sebagai sumber belajar terhadap motivasi belajar siswa.
Metode yang digunakan adalah R&D dengan model 4-D yang terdiri
dari empat tahap, yakni define, design, develop, dan disseminate. Tahap
disseminate tidak dilakukan pada penelitian ini. Pada tahap develop dilakukan
penilaian ahli (expert appraisal) dan uji coba (developmental testing) yang
melibatkan guru fisika, 5 mahasiswa pendidikan fisika, dan 30 siswa SMA
kelas X sebagai pengguna media pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan (1) produk hasil pengembangan media
dinyatakan layak berdasarkan penilaian ahli, guru fisika, dan peer reviewer
dengan kategori baik, (2) media pembelajaran berbasis mobile learning pada
smartphone dengan platform android meningkatkan penguasaan materi listrik
pada siswa kelas X dengan nilai gain 0,35 atau dalam kategori sedang, (3)
media pembelajaran berbasis mobile learning pada smartphone dengan
platform android meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas X dengan
nilai gain 0,12 atau dalam kategori rendah.Pria Irawan