Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T17:26:47ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2020-01-13T09:08:06Z2020-01-13T09:08:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67101This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/671012020-01-13T09:08:06ZNILAI ETIKA DAN MORAL SERAT PANITISASTRA SEBAGAI ALTERNATIF MENANAMKAN KARAKTER POSITIF DALAM PROSES PEMBELAJARANKemerosotan moral yang terjadi di era saat ini dipengaruhi beberapa faktor. Korupsi, kolusi bahkan nepotisme dikalangan pejabat dan pemimpin sudah bukan hal tabu lagi untuk dibicarakan secara umum. Belum lagi jika kita lihat kehidupan remaja saat ini, bisa dikatakan jauh dari ‘unggah-ungguh’, dan anehnya diantara mereka merasa bangga ketika berhasil melakukan hal-hal negatif. Lembaga pendidikanpun juga memiliki andil dalam masalah ini. Beberapa taun terakhir pendidikan di Indonesia lebih ditujukan untuk mencerdaskan otak demi mengejar ijazah, tidak difokuskan untuk membentuk moral dan etikanya. Peran pendiddikan sebenarnya sangat penting untuk membentuk moral anak-anak, meskipun lembaga pendidikan bukan satu-satunya lembaga yang bertugas membentuk moral atau etika anak. Tidak heran jika sekarang kita lihat fenomena pemimpin kita yang kurang memiliki empati, kecenderungan pemimpin yang bertindak demi kepentingan pribadi sudah menjamur dilingkungan kita. Kurang maksimalnya bekal moral dan etika dari masa pendidikan menyebabkan seseorang kurang memiliki empati dan kepekaan sosial. Serat panitisastra yang banyak membicarakan etika ini banyak digunakan sebagai acuan dalam sistem pemerintahan kerajaan tradisional di Jawa. Pada era feodalisme pemimpin pemerintahan menggunakan pegangan serat panisasta dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Nilai-nilai moral dan etika yang terkandung dalam serat panitisastra bisa menjadi alternative media pembelajaran dalam pelajaran sejarah. Melalui proses dekontruksi guru atau pendidik bisa mengolah modal pembelajaran sejarah yang menarik untuk menanamkan nilai-nilai moral dan etika sosial.
Kata kunci: etika, moral, panitisastra, pembelajan, serat.Hany Nurpratiwihany.nurpratiwi13@gmail.com