Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T12:48:28ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2017-10-30T00:41:43Z2019-01-30T15:28:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53644This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/536442017-10-30T00:41:43ZEfektivitas Pembelajaran Sejarah Dengan Metode Jigsaw di SMAN 1 Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2015/2016Suasana belajar yang menyenangkan harus selalu diterapkan pada pembelajaran sejarah. Salah satunya dengan menggunakan metode jigsaw. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran sejarah dengan metode jigsaw di SMA N 1 Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2015/2016.
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen. Populasi dari penelitian ini adalah siswa dari kelas XI IPS SMA N Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2015/2016, dan sampelnya adalah siswa dari kelas XI IPS 3 sebagai kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran dengan metode jigsaw, dan siswa kelas XI IPS 1 sebagai kelas kontrol yang akan diberikan pembelajaran dengan metode konvensional. Instrumen penelitian menggunakan tes, dan tekhnik pengumpulan data menggunakan tes dan dokumentasi, Teknik analisis data data dengan uji t dan uji effect size.
Hasil penelitian ini rerata pre-test kelas control 5,45 sedangkan kelas eksperimen 5,41. Setelah diberi perlakuan post-test kelas kontrol 7,40 dan kelas eksperimen 7,92. =0,05 menunjukkan bahwa capaian skor prestasi belajar sejarah siswa dengan metode jigsaw lebih tinggi daripada metode konvensional, karena thitung ttabel yaitu thitung = 3,299 dan ttabel = 1,669. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran sejarah dengan metode jigsaw lebih tinggi daripada siswa dengan metode konvensional.
Kata Kunci: Metode Jigsaw, Efektivitas Jigsaw.Tri Novia Sari Tri Novia Sari2017-10-25T01:18:02Z2019-01-30T15:27:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53577This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/535772017-10-25T01:18:02ZPeran Hajjah Rangkayo Rasuna Said dalam Memperjuangkan Hak-hak Perempuan Indonesia (1926-1965)Hajjah Rangkayo Rasuna Said merupakan tokoh Sumatera Barat sekaligus pahlawan nasional Indonesia yang berperan memperjuangkan hak-hak perempuan Indonesia tahun 1926-1965. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui: (1) latar belakang kehidupan Hajjah Rangkayo Rasuna Said, (2) perjuangan Hajjah Rangkayo Rasuna Said pada masa kolonial tahun 1926-1945, (3) perjuangan Hajjah Rangkayo Rasuna Said pasca kemerdekaan Indonesia tahun 1946-1965.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah Kuntowijoyo yang terdiri dari lima tahap. Pertama pemilihan topik. Kedua pengumpulan data (heuristik) yang terdiri dari sumber primer dan sekunder. Ketiga kritik sumber (verifikasi). Keempat penafsiran (interpretasi). Kelima penulisan sejarah (historiografi).
Hasil penelitian ini adalah: (1) Hajjah Rangkayo Rasuna Said memiliki latar belakang keluarga yang berasal dari kalangan ulama dan pengusaha terpandang. Faktor lingkungan yang syarat dengan adat Minang dan agama Islam, mempengaruhi kepribadiannya sehingga tumbuh menjadi perempuan berkemauan keras, tegas, dan taat pada syariat Islam, (2) perjuangan Hajjah Rangkayo Rasuna Said dimulai dengan bergabung dalam Sarekat Rakyat tahun 1926. Pada masa pendudukan Belanda hingga Jepang, dirinya aktif mengikuti berbagai organisasi. Beliau dikenal sebagai orator ulung, pendidik yang tegas serta penulis majalah, (3) perjuangan Hajjah Rangkayo Rasuna Said pasca kemerdekaan Indonesia lebih banyak di bidang politik. Beliau terus mengembangkan karirnya dalam Parlemen mulai tingkat lokal hingga nasional di Jakarta. Beliau aktif pula berkontribusi dalam Persatuan Wanita Republik Indonesia untuk menyuarakan hak-hak perempuan agar memiliki hak yang sama dengan kaum laki-laki, terutama di bidang pendidikan dan politik. Hajjah Rangkayo Rasuna Said meninggal dunia pada tahun 1965 dalam usia 55 tahun akibat penyakit kanker payudara.
Kata Kunci: Hajjah Rangkayo Rasuna Said, Hak-hak Perempuan, Tahun 1926-1965.Esti Nurjanah Esti Nurjanah2017-10-23T00:21:03Z2019-01-30T15:25:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53482This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/534822017-10-23T00:21:03ZPeran Sri Susuhunan Pakubuwono XII Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia (1945-1949)Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 bukan akhir dari perjuangan Indonesia. Rakyat Indonesia masih berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan. Tujuan dari penulisan Skripsi ini untuk: (1) mengetahui perjuangan masyarakat dan kondisi Surakarta pasca Kemerdekaan. (2) mengetahui latar belakang Sri Susuhunan Pakubuwono XII (3). Mengetahui peran Sri Susuhunan Pakubuwono XII dalam mempertahankan Kemerdekaan
Metode yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan metodelogi yang ditulis oleh Kuntowijoyo. Metode Tersebut meliputi pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi dan Historiografi atau penulisan sejarah. Semua metode tersebut sudah dilakukan oleh penulis dalam menyusun skripsi ini.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu (1) Perjuangan di Surakarta melibatkan KNI, pemuda, tokoh, bangsawan dan Sri Susuhunan Pakubuwono XII Dan pada akhirnya warga berhasil mengambil alih kekuasaan serta melucuti senjata tentara penjajah. (2) Pakubuwono XII lahir di Surakarta pada Selasa Legi tanggal 14 April 1925, dan diangkat menjadi raja di Keraton Surakarta pada usia yang sangat muda yaitu usia 20 tahun. Beliau juga dikenal dengan raja 3 jaman dengan lama memimpin 48 tahun. Atas pengabdiannya bagi Indonesia, maka Pakubuwana XII diberikan piagam penghargaan dan medali perjuangan angkatan ’45 yang ditetapkan oleh Dewan Harian Nasional Angkatan-45 di Jakarta. Piagam merupakan bukti kesetiaannya kepada Negara Kesatuan RI dan atas nasionalisme yang dalam di masa perjuangan kemerdekaan. (3) Peran PakuBuwono XII antara lain mengorbankan kekayaan keraton yang dimiliki seperti emas dan persenjataan yang sangat banyak, bahkan menyebabkan Keraton sendiri defisit. Peran lainnya adalah melibatkan diri dalam perjanjian Konferensi Meja Bundar. Paku Buwono XII juga berusaha membebaskan tawanan-tawanan yang merupakan kepala-kepala desa.
Kata kunci: Paku Buwono XII, usaha mempertahankan kemerdekaan,M Arief Sasono M Arief Sasono2017-10-17T00:34:36Z2019-01-30T15:23:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53336This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/533362017-10-17T00:34:36ZDINAMIKA INDUSTRI KERAJINAN SENI UKIR JEPARA 1989-2008Jepara terkenal dengan sebutan Kota Ukir, karena industri seni ukir banyak terdapat di Jepara. Pemerintah memberikan peranan dalam jalananya industri seni ukir. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui berdirinya Industri seni Ukir Jepara (2) mengetahui perkembangan Industri seni Ukir pada tahun 1989-1998 (3) mengetahui perkekembangan Industri seni Ukir pada tahun 1998-2008. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo yang terdiri dari beberapa tahapan. Tahap pertama ialah menentukan topik penelitian. Tahap dua ialah heuristik atau pengumpulan sumber. Tahap ketiga verifikasi atau kritik sumber. Tahap keempat ialah interprestasi atau menafsirkan fakta-fakta sejarah yang ditemukan. Tahap kelima atau terakhir ialah historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Industri seni Ukir Jepara dimulai sejak masa Ratu Kalinyamat dengan bukti banyaknya hiasan ukiran yang berada pada dinding Masjid mantingan yang merupakan peninggalan beliau. Ketika pada masa R.A Kartini dan kedua adiknya, Rukmini dan Kardinah melihat seni ukir hanya sekedar seni yang belum bisa memberikan dampak ekonomis pada masyarakat yang membuatnya. Langkah yang dilakukan R.A Kartini dengan adiknya yaitu mereka mengenalkan hasil dengan menulis surat kabar dikenalkan pada sahabatnya di Belanda serta mengenalakan kepada kepala daerah teman ayahnya. (2) Pada masa sebelum reformasi bisa dikatakn sebagai masa awal Industri seni ukir Jepara dikenal banyak konsumen dari luar negeri. Dikenalnya Industri seni ukir Jepara ini akibat dari jerih payah pemerintah yang mengadakan pameran di Bali dan pameran lainnya. Pemerintah juga mendukung dengan bantuan modal agar Industri seni Ukir Jepara tetap menjadi penopang kehidupan masyarakat dan jadi identitas Jepara. (3) Pengaruh dampak reformasi yang terjadi di Indonesia juga bedampak pada Industri seni Ukir Jepara. Industri seni Ukir Jepara mengalami kenaikan pesat pada periode reformasi karena banyaknya bahan baku hasil penjarahan serta munculnya pengusaha-pengusaha baru. Pesatnya Industri ini juga dipengaruhi oleh nilai tukar Rupiah rendah sehingga orang luar negeri melihat produk Industri seni Ukir ini murah. Industri ini tidak bisa bertahan lama pada posisi atas karena tidak ada kesetabilan penggunaan bahan baku dan kurang jelinya perhitungan biaya oleh para pengusaha. Kata Kunci: industri, seni, ukir, Jepara,DAMAS PRASTIYAN DAMAS PRASTIYAN2017-10-17T00:27:18Z2019-01-30T15:23:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53335This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/533352017-10-17T00:27:18ZPAROKI KRISTUS RAJA TUGUMULYO OKI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN UMAT KATOLIK PADA TAHUN 1994-2005Pengaruh Paroki baik ditingkat lokal dalam lintasan sejarah perjuangan umat Katolik masih belum banyak dikaji. Salah satunya adalah Paroki Kristus Raja Tugumulyo yang turut memberikan sumbangsihnya bagi perkembangan umat Katolik yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdirinya Paroki, proses terbentuknya Paroki dan pengaruhnya terhadap perkembangan umat Paroki Kristus Raja Tugumulyo dari tahun 1994-2005.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis yang terdiri dari empat tahapan. Tahap pertama yaitu pencarian sumber yang dalam hal ini digunakan sumber-sumber arsip-arsip Paroki Kristus Raja Tugumulyo. Tahap kedua yaitu kritik sumber yang terbagai dalam kritik ekternal untuk oktensitas dan kritik internal untuk memperoleh kredibilitas informasi. Tahap ketiga Interpretasi yaitu menghubungkan fakta-fakta satu sama lain sehingga menjadi rangkaian fakta yang bermakna. Tahap keempat historiografi atau penulisan sejarah yaitu mensintesiskan semua rangkaian fakta yang ada menjadi sebuah kisah sejarah yang dituangkan dalam bentuk historiografi.
Hasil penelitian ini menunjukan sebagai berikut: (1) Latar belakang terbentuknya Paroki Kristus Raja Tugumulyo dan perjuangan umat Katolik dalam membangun dan membina iman Katolik di wilayah OKI baik sebelum terbentuknya Paroki Kristus Raja Tugumulyo ataupun setelah terbentuknya Paroki Kristus Raja Tugumulyo (2) Paroki Kristus Raja Tugumulyo merupakan Paroki penerus dari Paroki “Bayangan” Pematang Panggang yang dihapuskan atas kebijakan Hirarki Gereja pada waktu itu tanpa di ikut sertakannya umat; dan (3) Peranan Paroki Kristus Raja Tugumulyo pada awal terbentuknmya Paroki, Paroki Kristus Raja aktif dalam kegiatan pendidikan, sosial-keagamaan dan kesehatan bagi umat Katolik dan masyarakat di Kabupaten OKI. Pengaruhnya adalah penguatan iman Kristiani dan perkembangan umat Katolik yang mengalami peningkatan.
Kata Kunci: Paroki, Tugumulyo, Umat Katolik, OKI.Pebrianto Sitio Pebrianto Sitio2017-10-10T01:10:56Z2019-01-30T15:19:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53206This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/532062017-10-10T01:10:56ZUPAYA PASUKAN SUB-WEHRKREISE 106 KULON PROGO DALAM PERTEMPURAN MEMPERTAHANKAN JEMBATAN BANTAR SENTOLO 1948-1949Sejak kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan banyak peristiwa yang berusaha menganggu kemerdekaan seperti keberadaan NICA dan agresi militer Belanda. Militer dibentuk untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Wilayah Kulon Progo terdapat pasukan Sub-Wehrkreise 106 yang berada di bawah komando Wehrkreise III Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Sejarah lahirnya pasukan Sub-Wehrkreise 106 Kulon Progo; (2) Upaya yang dilakukan pasukan Sub-Wehrkreise 106 Kulon Progo dalam mempertahankan Jembatan Bantar; (3) Dampak pasukan Sub-Wehrkreise 106 Kulon Progo dalam mempertahankan Jembatan Bantar.
Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dengan metode sejarah yang dikemukakan oleh Kuntowijoyo: (1) Pemilihan topik yang menurut peneliti memiliki ketertarikan, kedekatan emosional dan intelektual; (2) Heuristik atau pengumpulan sumber. Penelitian ini menggunakan sumber surat kabar lama dan buku dari perpustakaan yang ada di Yogyakarta; (3) Verifikasi, dalam hal ini peneliti melakukan kritik terhadap sumber baik kritik intern maupun ekstern; (4) Interpretasi, yang juga disebut sebagai tafsiran fakta-fakta sejarah yang didapat menjadi suatu kesatuan; dan (5) Historiografi, peneliti melakukan penulisan sejarah mengenai topik yang diteliti.
Penelitian ini menghasilkan; (1) Lahirnya pasukan Sub-Wehrkreise 106 Kulon Progo sebagai bagian dari peristiwa yang muncul setelah Proklamasi Kemerdekaan; (2) Strategi gerilya yang terdapat di dalam Perintah Siasat No.1 1948 digunakan oleh pasukan Sub-Wehkreise 106 Kulon Progo untuk menjaga wilayah Kulon Progo dari serangan Belanda. Serangan balik juga dilakukan pasukan Sub-Wehrkreise 106 Kulon Progo terhadap kedudukan pos Belanda yang ada di daerah Kulon Progo khususnya Jembatan Bantar; (3) Pasukan Sub-Wehrkreise 106 Kulon Progo berhasil mengunci dan menekan pasukan Belanda yang berada di pos Jembatan Bantar.
Kata kunci. Sub-Wehrkreise 106, Jembatan Bantar, 1948-1949Irfandi Cahyanto Irfandi Cahyanto2017-10-10T01:01:41Z2019-01-30T15:19:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53205This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/532052017-10-10T01:01:41ZKH. Syamsul Huda dan Peranannya Dalam Menanggulangi Ninja di Ponorogo tahun 1998-1999Pembantaian dukun santet di Banyuwangi dan munculnya ninja pada tahun 1998, membuat KH. Syamsul Huda turut bertindak untuk menanggulangi teror ninja. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui latar belakang kehidupan KH. Syamsul Huda, (2) mengetahui kiprah KH. Syamsul Huda dalam bidang pendidikan dan politik, (3) mengetahui pembunuhan dukun santet di Banyuwangi dan peranan KH. Syamsul Huda dalam menanggulangi ninja di Ponorogo tahun 1998-1999.
Penelitian kali ini menggunakan metode dari Kuntowijoyo, yang terdiri dari lima tahap, yaitu: (1) pemilihan topik, terbagi menjadi dua syarat yaitu kedekatan emosional dan kedekatan intelektual, (2) heuristik, pengumpulan sumber. Sumber yang digunakan ialah arsip, catatan pribadi, foto, koran dan dari hasil wawancara, (3) kritik sumber, peneliti melakukan kritik ekstern dan intern (4) interpretasi, peneliti menafsirkan fakta-fakta sejarah menjadi satu kesatuan (5) historiografi, peneliti melakukan penulisan sejarah, dengan menyajikan semua informasi dalam bentuk tulisan sejarah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) KH. Syamsul Huda lahir di Jombang kemudian pindah ke Ponorogo. KH. Syamsul Huda pernah belajar di Pondok Pesantren Tambak Beras, dan Pondok Pesantren Langitan Tuban. (2) KH. Syamsul Huda dalam bidang pendidikan mendirikan Ittihadul Amanah pada tahun 1971 dan juga mendirikan Pondok Kyai Ageng Besari pada tahun 1990. KH. Syamsul Huda dalam bidang politik kemudian menjadi ketua DPC PKB Ponorogo tahun 1998-1999. (3) Pembunuhan dukun santet di Banyuwangi dilakukan oleh kelompok terorganisir yang disebut ninja dan kemudian meluas ke Ponorogo. KH. Syamsul Huda mengadakan acara Gemblengan massal setiap Malam Selasa Legi yang bertujuan untuk perlindungan dari teror ninja. KH. Syamsul Huda mendapat julukan Kyai Warok.
Kata Kunci: Ninja, KH. Syamsul Huda, Gemblengan, 1998-1999.Krisdianto Krisdianto2017-10-09T00:45:43Z2019-01-30T15:18:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53173This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/531732017-10-09T00:45:43ZEFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK MATERI PEMBELAJARAN PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI PADA HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XII IPS SMA N 1 NGEMPLAK, SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar siswa yang kurang optimal yang disebabkan penggunaan metode pembelajaran yang kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui efektivitas penggunaan media komik pada pembelajaran sejarah di kelas XII IPS SMA N 1 Ngemplak, Sleman tahun ajaran 2016/2017 ditinjau dari hasil belajar peserta didik.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman semester ganjil tahun ajaran 2016/2017, yang jumlah populasinya kurang dari 100, maka penelitian ini adalah penelitian populasi. Kelas eksperimen adalah kelas XII IPS 2 sedangkan kelas kontrol adalah kelas XII IPS 1. Rancangan penelitian menggunakan pretest-posttest control group design. Teknik pengumpulan data melalui tes dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini, dilakukan menggunakan uji t. Uji effect size dilakukan untuk mengetahui pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan nilai pre-test dan post-test untuk kelas eksperimen menunjukkan angka 63,89 dan 78,06. Sedangkan untuk nilai pre-test dan post-test kelas kontrol menunjukkan angka 63,64 dan 66,22. Hasil analisis dengan menggunakan uji t diketahui bahwa nilai thitung 4.648, sedangkan untuk nilai ttabel = 2.00 dengan df=58 dengan taraf kepercayaan 95% (tarif signifikan 0.05). Berdasarkan nilai tersebut menunjukkan bahwa thitung > ttabel (95% df=58). Hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan media Komik dengan yang tidak menggunakan media Komik. Sedangkan uji effect size menunjukkan angka presentase yang tinggi. Berdasarkan perhitungan diperoleh effect size sebesar 0,6. Menurut hasil tersebut berdasarkan tabel interpretasi effect size dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar sebesar 73 % dengan kategori cukup tinggi. Ini artinya pembelajaran sejarah dengan media Komik lebih efektif ditinjau dari hasil belajar.
Kata kunci: Media Komik, Pembelajaran Sejarah, efektivitasCicilia Artika Wahyuningtyas Cicilia Artika Wahyuningtyas2017-10-09T00:38:54Z2019-01-30T15:18:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53170This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/531702017-10-09T00:38:54ZPERANAN SUJATIN KARTOWIJONO DALAM PERGERAKAN KAUM WANITA TAHUN 1922-1983Salah satu tokoh wanita dalam sejarah bangsa Indonesia yang turut berperan memperjuangkan hak-hak wanita adalah Sujatin Kartowijono. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) latar belakang kehidupan Sujatin Kartowijono; (2) peranan Sujatin Kartowijono dalam pergerakan wanita pada masa kolonial tahun 1922-1945; (3) peranan Sujatin Kartowijono dalam pergerakan wanita pasca kemerdekaan tahun 1946-1983.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo yang terdiri dari lima tahapan. Tahap pertama adalah pemilihan topik penelitian. Tahap kedua adalah pengumpulan sumber atau heuristik. Tahap ketiga adalah verifikasi atau kritik sumber. Tahap keempat adalah interpretasi. Tahap terakhir adalah historiografi.
Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Sujatin Kartowijono merupakan sosok wanita yang berasal dari keluarga kelas menengah dan lulusan sekolah pendidikan guru. Sejak remaja ia mempunyai semangat keberanian tinggi untuk memperbaiki nasib kaum wanita yang ditunjukkan melalui penolakannya atas perlakuan tidak adil terhadap wanita di lingkungan keraton, (2) peranan Sujatin Kartowijono dalam pergerakan wanita pada masa kolonial tahun 1922-1945 diawali dengan mengikuti organisasi Jong Java pada tahun 1922, mendirikan Putri Indonesia pada 1926 dan sebagai aktifis Kongres Perempuan. Selanjutnya pada masa pemerintahan Jepang, Sujatin menekankan perjuangannya sebagai guru dan menolak pembentukan Fujinkai, (3) peranan Sujatin Kartowijono dalam pergerakan wanita pasca kemerdekaan tahun 1946-1983 meliputi keterlibatannya sebagai anggota dapur umum WANI, aktif dalam PERWARI maupun KOWANI, serta menjadi pegawai negeri di Departemen Pendidikan Jawatan Pendidikan Masyarakat. Sujatin juga mengemukakan gagasannya tentang wanita melalui tulisannya di beberapa majalah PERWARI dan siaran acara wanita di Radio Republik Indonesia.
Kata Kunci: Sujatin Kartowijono, Pergerakan wanita, Tahun 1922-1983Suranti Wusandari Suranti Wusandari2017-10-05T00:50:19Z2019-01-30T15:18:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53142This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/531422017-10-05T00:50:19ZWACANA KEBUDAYAAN DALAM MAJALAH MIMBAR INDONESIA DAN BASIS (1950-1965)Kemerdekaan Indonesia mendorong budayawan Indonesia untuk mulai merumuskan kebudayaan Indonesia, ide perumusan kebudayaan Indonesia dimuat dalam majalah kebudayaan, diantaranya Mimbar Indonesia dan Basis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) wacana umum kebudayaan Indonesia (1950-1965), (2) perkembangan Mimbar Indonesia dan Basis (1950-1965), (3) wacana kebudayaan dalam Mimbar Indonesia dan Basis (1950-1965).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo, dengan tahapan penelitian: (1) pemilihan topik yang didasari oleh kedekatan emosional dan intelektual, (2) pengumpulan sumber yang dilakukan di Jogja Library Center dan Perpustaakaan Seminari Tinggi Santo Paulus, (3) Kritik Sumber terdiri dari dua bagian meliputi kritik ekstern dan intern, (4) Interpretasi untuk menafsirkan fakta-fakta sejarah yang ditemukan menjadi satu kesatuan, (5) Penulisan sejarah.
Hasil penelitian: (1) Wacana Umum Kebudayaan Indonesia (1950-1965), ditandai dengan munculnya kepercayaan gelanggang yang mendorong lahirnya Lekra (1950) dan Manifes Kebudayaan (1963). Polemik antara Lekra dan Manifes Kebudayaan (1963-1964) diakhiri dengan pelarangan Manifes Kebudayaan (1964) dan jatuhnya Lekra (1965), (2) Mimbar Indonesia didirikan di Jakarta oleh Pangeran Noor dan mulai terbit November 1947, redaksi Mimbar Indonesia mengalami pergantian dewan redaksi dikarenakan kesibukannya dalam pemerintahan. Mimbar Indonesia berhenti terbit tahun 1966. Basis dipimpin oleh Drijarkara, SJ dan mulai terbit Oktober 1951. Basis masih terbit hingga saat ini. Secara umum Mimbar Indonesia dan Basis tahun 1950-1965 konten rubrikasi dan isinya tidak banyak mengalami perubahan (3) Mimbar Indonesia menekankan wacana kebudayaan pada nasionalisme ditandai kedekatannya dengan LKN (lembaga kebudayaan milik PNI) sedangkan Basis menekankan wacana kebudayaannya pada spiritualisme Katolik. Polemik antara Mimbar Indonesia dan Basis dipicu oleh artikel S. Sugardo dan dibalas oleh redaksi Basis terkait gereja katolik di Flores (1954). Persamaan wacana kebudayaan antara Mimbar Indonesia dan Basis yaitu wacana humanisme dan anti-komunisme di bidang kebudayaan.
Kata Kunci: Wacana kebudayaan, Mimbar Indonesia, Basis, 1950-1965.EKA TAMARA EKA TAMARA2017-02-01T23:55:00Z2019-01-30T13:12:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46733This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/467332017-02-01T23:55:00Z[Ringkasan Skripsi] GRUP CAMPURSARI GUNUNGKIDUL ( CSGK) MAJU LANCAR (1993-2002)ALFIAN JULI FAUZI ALFIAN JULI FAUZI2017-02-01T23:53:08Z2019-01-30T13:12:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46732This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/467322017-02-01T23:53:08ZGRUP CAMPURSARI GUNUNGKIDUL ( CSGK) MAJU LANCAR (1993-2002)Alfian Juli Fauzi Alfian Juli Fauzi2017-01-26T00:15:51Z2019-01-30T13:05:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46472This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/464722017-01-26T00:15:51Z[Ringkasan Skripsi] KAJIAN SEJARAH TATA NEGARA PEMERINTAH DARURAT REPUBLIK INDONESIAEDI MULYADI EDI MULYADI2017-01-26T00:14:03Z2019-01-30T13:05:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46471This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/464712017-01-26T00:14:03ZKAJIAN SEJARAH TATA NEGARA PEMERINTAH DARURAT REPUBLIK INDONESIAEDI MULYADI EDI MULYADI