Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T12:41:39ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2016-05-18T00:38:37Z2019-01-30T07:53:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32762This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/327622016-05-18T00:38:37ZEksistensi Etnis Cina Di Belitung Pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda Tahun 1852-1882Kata kunci : Belitung, Eksistensi etnis Cina, Kolonial BelandaMarlina Handayani2015-12-18T06:26:07Z2019-01-30T05:48:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28852This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/288522015-12-18T06:26:07ZSTUDI KESIAPAN GURU SEJARAH SMA N 1 PENGASIH KULON PROGO DALAM IMPLEMENTASI RINTISAN SEKOLAH KATEGORI MANDIRI (RSKM)Rintisan Sekolah Kategori Mandiri pada dasarnya merupakan peningkatan
Jrualitas pendidikan berbasis sekolah agar memenuhi 8 Standar Nasional
Pendidikan. Sekolah berfungsi sebagai unit mengembangkan kurikulum, silabus,
srrategi pembelajaran, dan sistem penilaian Pengembangan sekolah diperlukan
adanya tenaga pendidik yang berkompetensi. Guru sejarah terkesan mudah dalam
pelaksanaan pembelajaran sehingga tidak memacu untuk peningkatan
kompetensinya, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan sekolah,
resiapan guru sejarah, kendala yang dihadapi sekolah dan kendala yang dihadapi
gurusejarah SMA N 1 Pengasih dalam implementasi RSKM.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, Subyek dalam penelitian ini
ah Guru sejarah dan wakil kepala sekolah urusan kurikulum SMA N 1
engasih. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah triangulasi teori dan trianggulasi sumber. Analisis data
ggunakan analisis kualitatif, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan (l) Kesiapan SMA N 1 Pengasih dalam
implementasi RSKM sudah cukup optimaL Dari hasil supervisi tahun 2009
enurut kategori aspek siap SKM sedangkan tenaga pendidik menurut kategori
aspek standar III. Persiapan dilakuakan dengan In House Training, rapat kerja
guru, pelatihan komputer dan adanya pegawasan serta pengontrolan kinerja guru;
Kesiapan Guru sejarah dalam implementasi RSKM belum optimaL
Penyusunan perangkat pembelajaran belum memenuhi standar RSKM.
ompetensi guru juga belum meningkatan. Sosialisasi sekolah, MGMP, seminar
_ ang diikuti guru membantu kesiapan RSKM; (3) Kendala yang dihadapi SMA N
Pengasih dalam implementasi RSKM adalah pendanaan pelaksanaan RSKM,
dnkungan pemerintah daerah kurang maksimal, kinerja guru tergolong rendah,
oeban guru terlalu berat, sarana dan prasarana kurang memadai, siswa belum
yesuaikan program RSKM sesuai tujuan; (4) Kendala yang dihadapi guru
. arab dalam implementasi RSKM adalah dukungan sekolah belum maksimal,
pembelajaran masih kurang, terlalu banyak materi, waktunya kurang, siswa
knrang aktif, fasilitas kurang lengkap, pengetahuan yang terbatas, kurang kreatif,
esu1itan menggunakan media, kemampuan guru mengembangkan kurikulum,
perangkat pembelajaran kurang bisa dilaksanakan guru dengan baik.
Kata kunci : Guru sejarah, SMA N 1 Pengasih, RSKM.Dyah Fajarini2015-12-18T06:24:28Z2019-01-30T05:48:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28851This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/288512015-12-18T06:24:28ZAJARAN MAKRIFAT SYECH SITI JENARSyech Siti Jenar merupakan nama salah satu wali di kerajaan Demak pada
abad XVI. Nama Pandangan orang-orang Jawa mengenai tokoh Syech Siti Jenar ini
bercampur antara mito dan sejarah nyata. Penulisan skripsi ini 'iertujuan untuk
memberikan gambaran muncul dan berkembangnya ajaran tasawuf, pemikiran
tasawuf Syech Siti Jenar, dan konsep ajaran makrifat Syech Siti Jenar yang dianggap
sudah keluar dari ajaran agama Islam.
Metode yang digunakan penulis dalam menjawab rurnusan masalah adalah
dengan menggunakan metode sejarah kritis. Diawali dengan heuristik dimana penulis
mengumpulkan sumber-sumber baik melalui observasi langsung maupun buku-buku
yang relevan. Langkah beerikutnya adalah kritik sumber dimana penulis meneliti
sumber yang didapat baik secara eksteren maupun secara interen sehingga diperoleh
data yang dipertanggungjawabkan. Setelah dilakukan kritik sumber, maka penulis
menafsirkan secara analisis atau sintesis dari bahan yang telah diperoleh sebagai
tahap interpretasi. Penafsiran tersebut akan disajikan penulis secara krone logis dan
diskriptif dalam bentuk karya sejarah.
Berdasarkan hasil kajian dan analisis melalui studi literatur, disimpulkan
bahwa munculnya tasawuf merupakan fenomena ajaran dalam Islam yang diawali
dari ketidakpuasan terhadap praktek beragama dalam Islam yang cenderung
formalisrne dan legaIisme. Disamping itu juga sebagai gerakan moral dalam
menghadapi ketimpangan politik, moral, dan ekonomi di kalangan umat Islam,
khususnya kalangan penguasa. Kehidupan manusia ditentukan oleh dirinya sendiri.
Syech Siti Jenar menganggap dzat Tuhan sesungguhnya ada dalam dirinya, yang
berarti ada dalam diri setiap manusia.,Dalam ajaran Manunggaling Kawula Gusti
terdapat sebuah paham tentang asal usul manusia di dunia, yang mana ini merupakan
sebuah dasar pijakan dalam konsep ajaran Manunggaling Kawula Gusti. Syech Siti
Jenar menganggap bahwa Tuhan, wujud yang tidak kasat mata itu dapat bersatu
dengan dirinya pribadi. Syech Siti Jenar mengajarkan bahwa di antara alam semesta
ini, manusialah mahluk yang paling sempuma. Manusia di dunia ini akan selalu
dihadapkan kepada dua hal yang saling berpasangan, baik dengan buruk, hidup
dengan mati, dan begitu juga pencipta dengan hambanya. Dengan demikian, orang
meninggai pada dasarnya tidak mati, tetapi menyatu kepada Allah. Hakikat kematian
menurut Syech Siti Jenar adalah pembebasan. Dengan kematian, manusia dibebaskan
dari dunia yang kotor dan kejam. Kehidupan yang nyata baru akan ditemukan setelah
kematian, menghadapi pembebasan menuju kehidupan yang sesungguhnya.Maschun Pribowo2015-12-18T06:22:53Z2019-01-30T05:48:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28850This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/288502015-12-18T06:22:53ZPENGARUH PERKEMBANGAN IDEOLOGI MASYARAKAT CINA TERHADAP KONDISI SOSIAL-EKONOMI DI SINGKAWANG PADA MASA ORDE BARU (1966-1998)Pengaruh perkembangan ideologi masyarakat Cina terhadap kondisi sosial-
ekonomi di Singkawang pada masa Orde Barn (1966-1998) sangat menarik untuk
diteliti karena masyarakat Cina di Singkawang berbeda dengan masyarakat Cina
di daerah lain terutama dalam bidang sosial dan perekonomiannya. Permasalahan
kompleks mengenai etnis Cina muncul di Singkawang. Suatu ciri yang khas pada
karakteristik kehidupan Cina di Singkawang menjadikan Cina di Singkawang
menarik untuk dikaji secara terpisah dari rumpun etnis Cina Indonesia di luar
Kalimantan Barat secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kondisi sosial-ekonomi masyarakat Cina di Singkawang yang telah dipengaruhi
oleh beberapa peristiwa dan kebijakan yang muncul atas dasar perkembangan
ideologi masyarakat Cina khususnya ideologi komunis dikalangan masyarakat
Cina pedalaman.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis. Kajian dalam penelitian ini
termasuk kajian sejarah lokal yang kurun waktunya masih dimungkinkan untuk
bertemu dengan pelaku peristiwa baik pelaku yang secara aktif terlibat langsung
maupun saksi mata, sehingga dalam pengerjaannya menggunakan beberapa
sumber lisan terutama pembahasan mengenai peristiwa mangkok merah.
Berdasarkan data yang diperoleh serta analisis yang telah dilakukan,
diketahui bahwa orang Cina datang pertama kali ke Kalimantan Barat pada abad
ke- VII dan menjalin hubungan pertuanan antara kerajaan di Kalimantan Barat
dengan Cina sampai abad ke-XV. Migrasi besar-besaran masyarakat Cina ke
Kalimantan Barat terjadi pada abad ke-XVIII dengan tujuan memperoleh
kehidupan yang lebih baik. Perkembangan selanjutnya di pedalaman Kalimantan
Barat berkembang ideologi komunis yang diajarkan melalui sekolah-sekolah
berbahasa pengantar Cina. Terbentuk gerakan komunis yang kemudian bergabung
dengan gerakan untuk membentuk Negara Kalimantan Utara pimpinan P.M.
Azhari. Gerakan ini dinamakan Pasukan Gerilya Rakyat Sarawak dan Pasukan
Rakyat Kalimantan Utara (PGRS-Paraku). Komunis menjadi paham yang
terlarang pasca lengsemya presiden Soekamo. PGRS-Paraku kemudian di tumpas
oleh militer bersama dengan masyarakat setempat terutama masyarakat Dayak
yang memiliki kontak langsung dengan masyarakat Cina di pedalaman.
Masyarakat Cina di pedalaman diungsikan ke daerah pesisir terutama ke daerah
Singkawang. Bukan hanya diungsikan, tetapi mereka juga diusir dari tempat
mereka tinggal dan mencari nafkah di pedalaman. Harta, rumah dan lahan mereka
direbut sehingga mereka pergi dari pedalaman banyak yang hanya membawa
perbekalan seadanya saja. Hal inilah yang membuat mereka menjadi Cina miskin
di Singkawang pada mas a awal pemerintahan Orde Baru.
Kata Kunci: Ideologi, Cina, Singkawang, Orde Baru.Superman2015-12-15T02:48:18Z2019-01-30T05:47:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28795This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/287952015-12-15T02:48:18ZDINAMIKA POLITIK REPUBLIK ISLAM IRAN PERTARUNGAN MULLAH KONSERVATIF DAN KUBU REFORMIS MODERAT (1979-2006)Revolusi Islam Iran lahir di Iran pada tahun 1979. Revolusi ini didukung oleh
seluruh elemen masyarakat Iran dan mampu melengserkan rezim Pahevi yang absolut.
Iran pun mengalami perubahan kehidupan berpolitik. Ayatullah Khomaeni sang komando
Revolusi Islam Iran merumuskan bentuk baru pemerintahan bangsa Iran. Penulisan skripsi
ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui proses terbentuknya negara Republik Islam Iran (RII)
pasca Revolusi Islam Iran. 2) Mengetahui pemikiran Ayatullah Khomaeni yang mendasari
proses terbentuknya RII. 3) Mendeskripsikan perjalanan Iran menuju normalisasi
kehidupan politik di bawah dominasi mullah. 4) Mendeskripsikan situasi ketika kubu
reformis moderat berhasil mewarnai kehidupan politik RII. 5) Mendeskripsikan reaksi
kubu mullah menghadapi situasi ketika kubu reformis moderat mewarnai perpolitikan
Iran. 6) Mendeskripsikan keadaan politik Iran masa Presiden Iran terakhir Ahmadinejad.
Metode penelitian yang diterapkan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah
metode sejarah kritis. Pertama, heuristik, penulis melakukan kegiatan menghimpun jejak-
jejak masa lampau yang dikenal sebagai data-data sejarah. Cara yang digunakan penulis
untuk mencari jejak-jejak sejarah adalah dengan studi pustaka. Kedua, melakukan kritik
sumber, baik kritik ekstern (otentitas) maupun kritik intern (kredibilitas) terhadap sumber
yang dihimpun agar fakta yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Ketiga,
intepretasi, yang bertujuan untuk menetapkan makna yang saling berhubungan dari fakta
sejarah yang diperoleh. Keempat, penyajian yaitu kegiatan menyampaikan sintesa yang
diperoleh dalam bentuk karya sejarah.
Berdasarkan hasil kajian dan analisis melalui studi litelatur dapat disimpulkan
bahwa 1) Proses terbentuknya negara republik Islam Iran merupakan jawaban atas
tuntutan pada Revolusi Islam Iran yakni membentuk pemerintahan yang mengakoodir
nilai-nilai Islam dan aspirasi rakyat. 2) Pemikiran Khomaeni yang menjadi dasar
terbentuknya negara Republik Islam Iran adalah mengenai konsep Wilayat-e Faqih yang
merupakan implementasi konsep Imammah Mazhab Syiah. 3) Perjalanan Iran menuju
normalisasi kehidupan berpolitik sangat terasa dominasi mullah dalam setiap peristiwa
politik yang terjadi. Dominasi mullah dapat dikatakan mutlak dalam perpolitikan Iran. 4)
Situasi Perpolitikan pada saat kubu reformis moderat berhasil mendominasi kehidupan
berpolitik membuat mullah kehilangan beberapa kekauatan di lembaga eksekutif dan
legislatif. Dominasi mullah mulai berkurang pada masa ini akibat perpecahan di kubu
mullah dan masuknya ide-ide reformis dalam kehidupan bangsa Iran. 5) Reaksi mullah
dalam menghadapi situasi ini dengan memanfaatkan lembaga-lembaga yang masih
dikuasai untuk menjegal kebijakan reformis kubu reformis moderato 6) Keadaan politik
pada masa presiden terakhir, Ahmadinejad dapat dikatakan kembali beada dibawah
kekuasaan kubu mullah konservatif dan berpengaruh dalam setiap kebijakan di dalam dan
diluar negerinya.Dian Mayasari2015-12-15T02:47:09Z2019-01-30T05:47:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28794This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/287942015-12-15T02:47:09ZPENGGUNAAN PENDEKATAN STOP-THINK-DO MELALUI METODE DISKUSI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA N 2 BANTUL KELAS XI IPS 4 SEMESTER II TAHUN AJARAN 2009-2010Pembelajaran yang berlangsung di sekolah dalam upayanya mencapai prestasi
belajar yang maksimal, masih menemui beberapa kendala. Salah satunya adalah
penggunaan metode pembelajaran yang kurang inovatif. Oleh karena itu, perlu
dilakukan upaya perbaikan sistem pembelajaran salah satunya dengan sistem
pendekatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi dan prestasi belajar
Sejarah dengan penggunaan pendekatan Stop-Think-Do melalui metode diskusi
terbimbing pada siswa kelas XI IPS 4 SMA N 2 Bantul, serta kendala-kendala yang
dihadapi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan
menggunakan CAR (Classroom Action Research) yang terdiri dari tiga siklus, yang
mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Sumber data
dalam penelitian ini berasal dari kepala sekolah, guru, dan siswa. Adapun dalam
pengambilan data melalui observasi langsung selama proses pembelajaran di kelas,
wawancara, angket, dokumen, dan tes hasil belajar. Validitas data dalam penelitian
ini menggunakan teknik trianggulasi, yaitu terdiri dari trianggulasi sumber data dan
trianggulasi metode. Sedangkan untuk analisis data menggunakan analisis kualitatif
'dan analisis kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan Stop- Think-
Do melalui metode diskusi terbimbing secara umum dapat meningkatkan motivasi
belajar sejarah siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Bantul. Hal tersebut terlihat dari
peningkatan-peningkatan yang terjadi pada setiap siklusnya. Pada siklus I, motivasi
siswa mengalami peningkatan sebesar 2.43. Pada siklus II, peningkatan sebesar
3.21 . Pada siklus III, peningkatan sebesar 3.64. Penggunaan pendekatan Stop-
Think-Do melaui metode diskusi terbimbing secara umum juga mampu meningkatkan
prestasi belajar sejarah. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan yang terjadi pada setiap
siklusnya. Pada siklus I, rata-rata prestasi siswa meningkat sebesar 0.65. Pada siklus
II, meningkat sebesar 0.83. Pada siklus III, meningkat sebesar 0.97. Kendala-kendala
yang dihadapi dalam penggunaan pendekatan Stop- Think-Do melalui metode diskusi
terbimbing ini adalah siswa membutuhkan waktu yang lama untuk menyesuaikan diri
saat berlangsungnya diskusi, apalagi jika kelompok tersebut berjumlah besarl klasikal
sehingga kelas menjadi gaduh.
Kata kunci: Prestsi Belajar, Motivasi Belajar, Pendekatan Stop-Think-Do, Diskusi
Terbimbing.Ivan Nurrohman Nardiani2015-12-15T02:45:31Z2019-01-30T05:47:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28793This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/287932015-12-15T02:45:31ZPELAKSANAAN DAN HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA WILAYAH GOMBONG TAHUN AJARAN 2008Tinggi rendahnya kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh pendekatan
pembelajaran yang digunakan oleh guru. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan
suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Salah satu
pendekatan yang ada adalah pendekatan CTL. Penelitian ini bertujuan untuk : 1)
mengetahui pemahaman guru tentang CTL. 2) mengetahui pelaksanaan
pembelajaran CTL. 3) mengidentifikasi hambatan-hambatan yang di hadapi oleh
guru dalam CTL mata pelajaran sejarah.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif Subyek dalam
penelitian ini adalah guru sejarah di masing-masing SMA. Tehnik pengumpulan
data yang digunakan adalah: Observasi, wawancara dan Kuwesioner. Tehnik
anailis data, menurut Miles dan Huberman yaitu: pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan menarik kesimpulan atau ferifikasi. Penelitian ini
dilaksanakan mulai bulan Juli sampai dengan bulan September 2008.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) sebagian besar guru Sejarah Di
SMA wilayah gobong sudah memahami makna dari pendekatan pembelajaran
kontekstual, guru tinggal mempedalam dan sedikit demi sedikit mengenalkan
pendekatan ini kepada siswa 2) pelaksanaan pembelajaran sejarah sedikit banyak
telah mencerminkan penerapan pendekatan pembelajaran CTL, yang meliputi 5
prinsip dan 7 pilar pembelajaran kontekstual, dengan hasil hasil pelaksanaan
komponen pendekatan CTL sebagai berikut: ketertarikan (relating) baik,
pengalaman langsung (esprecing) baik, aplikasi (appliying) baik, kerjasama
(cooperating), alih pengetahuan (transferring) baik, konstruktivisme
(contruktivisem) cukup, menemukan (inquiry) baik, bertanya (questioning) baik,
masyarakat belajar (learning com unity) baik, pemodelan (modelling) cukup,
refleksi (reflection) cukup, penilaian yang sebenamya (authentic assesment) baik.
3).hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru-guru dalam pendekatan
pembelajaran dengan mengunakan CTL menurut guru adalah: a. keterbatasan
waktu yang dialmi oleh guru untuk dapat memaksimalkan pendekatan dengan
meangunakan CTL; b. kurangnya waktu untuk mendatangkan ahli atau tokoh
kedalam kelas; c. dibutuhkan biaya untuk mendatangkan ahli dan membuat hasil
karya; d. siswa belum terbiasa dengan metode pembelajaran dengan mengunakan
pendekatan CTL.Mariana Ayu Lestari Astuti2015-12-15T02:43:39Z2019-01-30T05:47:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28792This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/287922015-12-15T02:43:39ZZIONISME PERANAN DALAM BERDIRINYA NEGARA ISRAEL DAN PERKEMBANGANNYA SAMPAI TAHUN 1995ldeologi Zionisme membentuk jiwa nasionalisme bangsa Yahudi yang
terpisah, untuk mendirikan sebuah negara Israel. Penulisan ini bertujuan untuk
mengetahui sejarah terbentuknya Zionisme, mengetahui peranan Zionisme
terhadap berdirinya negara Israel, mengetahui perkembangan peranan Zionis
terbadap negara Israel sampai tahun 1995.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
metode sejarah kritis. Langkah pertama adalah heuristik yaitu kegiatan
menghimpun jejak-jejak masa lampau atau tahap pengumpulan sumber. Tahap
edua adalah verifikasi yang merupakan kegiatan meneliti sumber untuk
menentukan validitas dan realibilitas sumber sejarah yang dikmnpulkan, yaitu
kegiatan meneliti somber sejarah baik secara ekstern maupun intern. Setelah
melakukan veri fikasi , selanjutnya melakukan interpretasi, Interpretasi atau
penafsiran terdiri dari analisis dan sintesis. Keempat historiografi atau penulisan
sejarah. Fakta-fakta sejarah dari berbagai sumber yang telah diinterpretasikan
kemudian langkah terakhir penulisan cerita sejarah itu disajikan menjadi suatu
karya sejarah.
Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa peranan Zionisme
mempunyai andil yang besar dalam mendirikan negara Israel dan terhadap
perkembangan negara Israel. Cikal bakal terbentuknya Zionisme dipengaruhi
pemikiran tokoh-tokoh Yahudi yang percaya adanya pemikiran datangnya Juru
Selamat yang membawa bangsa ini melakukau ziarah ke Palestina. Ziouisme
berperan sebagai faham memulangkan bangsa Yahudi yang tersebar karena
diaspora ke tanah asalnya yaitu di wilayah Palestina, awalnya Ziouisme hanya
menjadi tradisi untuk melakukan ziarah ke tanah leluhur mereka, konsep iui
berubah setelah Zionisme menjadi ideologi politik. Zionisme juga berperan dalam
mendirikan sebuah negara Israel yang merujuk pada klaim teologis. Dalam
menguasai Palestina Zionis mengunakan berbagai program politik, seperti
pembeJian tanah, pengusiran hingga melakukan intimidasi orang Arab Palestina,
Peran Zionisme juga aktif terhadap perkembaugan negara Israel, seperti peran
Zionis dalam melakukan Yahudinisasi agar negara Israel dapat dipenuhi dengan
orang-orang Yahudi. Selain itu, Zionis juga berperan melakukan muslihat
terhadap perdamaian dengan Palestina agar tidak merugikan negara Israel. Selama
menguasai Palestina Zionisme berperan melakukan teror terhadap orang-orang
Arab Palestina. Zionisme juga berperan dalam melakukan lobi terhadap negara
super power untuk mendapatkan dukungan. Adapun pengaruh Zionisme terhadap
negara Arab yang menimbulkan perpecahan di Timur Tengah.
Kata kunci : Zionisme, Israel.Daru Sulistyanto2015-11-24T01:12:28Z2019-01-30T05:39:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28480This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/284802015-11-24T01:12:28ZPERKEMBANGAN PERGURUAN RAKYAT (VOLKSUNIVERSITEIT) DI JAKARTA (1928-1963)Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
mengenai Perkembangan Perguruan Rakyat (Volksuniversiteit) di Jakarta 1928-
1963. Dalam skripsi ini ada tiga permasalahan yang akan di bahas yaitu: 1) latar
belakang berdirinya Perguruan Rakyat; 2) Perguruan Rakyat merupakan sekolah
nasional pertama di Indonesia dalam konsep kebangsaan; 3) Perkembangan
Perguruan Rakyat.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah kritis yang terdiri dari
lima langkah, menurut Kuntowijoyo, yaitu: (1) Pemilihan Topik, langkah awal
dalam sebuah penelitian untuk menentukan permasalahan yang akan dikaji (2)
Heuristik, k~iatan menghimpun jejak-jejak atau sumber-sumber sejarah, (3)
Kritik Sumber, kegiatan meneliti jejak-jejak atau sumber-sumber sejarah yang
telah dihimpun sehingga diperoleh sumber-sumber yang otentik dan terpereaya,
(4) Interpretasi merupakan kegiatan analisis yang didapatkan dari sumber yang
telah dikumpulkan dan diverifikasi, (5) Historiografi merupakan kegiatan
penyampaian sintesis dari penelitian yang ditulis seeara kronologis.
Hasil yang diperoleh dalam penetian ini adalah: pertama Perguruan Rakyat
didirikan atas dasar aplikasi dari Sumpah Pemuda dan dampak dari kebijakan
politik etis. Muneulnya nasionalisme merupakan sebagai aeuan untuk memberikan
pengertian ini kepada rakyat. Pendidikan adalah eara yang tepat untuk
memberikan wawasan nasionalisme dan kebangsaan kepada rakyat. Kedua
Perguruan Rakyat merupakan sekolah nasional pertama-diIndonesia. Konsep
yang dipakai adalah konsep kebangsaan yang bersifat nasional, berbeda dengan
sekolah lain yang masih bersifat lokal dan keagamaan. Tokoh-tokoh pendiri
berasal dari beberapa alumni Perhimpunan Indonesia. Ketiga perkembangan
Perguruan Rakyat mengalami pasang surut. Mulai dari masa penjajahan Belanda
Perguruan Rakyat mengalami perkembangan yang pesat. Dalam masa penjajahan
Jepang, Perguruan Rakyat mengalami penurunan dikarenakan kebijakan yang
dikeluarkan Jepang dan beberapa tokoh-tokoh Perguruan Rakyat mulai bergerak
dibidang politik. Masa kemerdekaan adalah eita-cita bersama termasuk Perguruan
Rakyat. Untuk mengisi kemerdekaan ini maka Perguruan Rakyat mempunyai cita
eita untuk selalu mempertahankan konsep-konsep kebangsaan yang disesuaikan
dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Kata Kunci: Volksuniversiteit; Perguruan Rakyat Jakarta 1928-1963Putut Wisnu Kurniawan2015-11-24T01:10:56Z2019-01-30T05:39:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28479This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/284792015-11-24T01:10:56ZNATO KAJIAN TENTANG IMPLEMENTASI CONTAINMENT POLICY ANERIKA SERIKAT DALAM BIDANG MILITER DI WILAYAH EROPA (1949-1991)Berakhirnya Perang Dunia II menyebabkan keadaan perpolitikan dunia,
terutama Eropa terpecah dalam dua paham, yaitu antara liberalisme dan
komunisme. Ekspansi komunisme ke Eropa Timur membuat kecemasan Amerika
Serikat dan sekutunya, karena ditakutkan Eropa Timur akan menjadi batu loncatan
untuk menguasai Eropa. Amerika Serikat berusaha untuk membendung ekspansi
komunis ini dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang militer. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengkaji kebijakan yang dilakukan Amerika Serikat
selama Perang Dingin dalam bidang militer untuk membendung komunisme.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah kritis yang terdiri dari
empat langkah, menu rut Nugroho Notosusanto, yaitu: (1) Heuristik, kegiatan
menghimpun jejak-jejak atau sumber-sumber sejarah, (2) Kritik Sumber, kegiatan
meneliti jejak-jejak atau sumber-sumber sejarah yang telah dihimpun sehingga
diperoleh sumber-sumber yang otentik dan terpercaya, (3) Interpretasi merupakan
penelaahan terhadap fakta-fakta sejarah, (4) Historiografi untuk menyampaikan
sintesa yang diperoleh dalam bentuk karya tulis sejarah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam usaha membendung
komunisme Uni Soviet, terutarna dalam bidang mil iter Amerika Serikat
mendirikan pakta pertahanan bersama di Eropa, yaitu NATO. NATO ini
merupakan salah satu implementasi Containment Policy Amerika Serikat. Dalam
mengambil keputusan NATO mendasarkan diri pada konsensus, sehingga tidak
ada dominasi satu negara dengan NAC sebagai dewan tertinggi NATO. Namun /
pad a kenyataannya Amerika Serikat mendominasi NATO baik dalam masalah-:"
kebijakan maupun strategi. Sebagai akibatnya Perancis keluar dari Military
Commite NATO. Berdirinya NATO mendapat respon dari Uni Soviet dengan
mendirikan Pakta Warsawa sebagai tandingan. Selain itu NATO juga memicu
Amerika Serikat untuk mendirikan organisasi yang serupa sebagai usaha
membendung komunisme Uni Soviet. NATO dan Pakta Warsawa sebagai simbol
Perang Dingin saling unjuk kekuatan, baik dalam senjata konvensional maupun
nuklir. Akan Tetapi persaingan kedua pihak membawa kecemasan, sehingga
diadakan perundingan-perundingan untuk mengurangi persaingan kekuatan
terse but. Runtuhnya Uni Soviet dan bubarnya Pakta Warsawa, membuat NATO
kehilangan konsentrasi dan arah kebijakannya.
Kata Kunci: NATO, Containment Policy Amerika Serikat, 1949-1991Yulita Dewi Purmintasari2015-11-24T01:08:24Z2019-01-30T05:39:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28477This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/284772015-11-24T01:08:24ZTRADISI MACANAN MASYARAKAT ISLAM KEJAWEN DI DESA ADIRAJA, KECAMATAN ADIPALA, KABUPATEN CILACAPTradisi Macanan merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi ciri
khas masyarakat desa Adiraja. Tradisi ini sudah ada sejak zaman nenek
moyang hingga sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah,
iriakna dan bagaimana prosesi pelaksanaan acata ini. Hal yang melatar
belakangi diadakannya penelitian ini adalah semakin pudarnya suatu tradisi
karena perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, kurangnya pemahaman
masyarakat tentang makna tradisi Macanan. Dengan penelitin ini diharapkan
masyarakat yang tidak menganut Islam Kepercayaan lebih mengetahui tentang
tradisi ini.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Cilacap, tepatnya di desa
Adiraja, kecamatan Adipala. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
~d.~laIJ. Ill~t9~~ ~.~li~tif 9~skriptif. T~Jmj~!?~plip.g yang ~iID1p-.~~p. ~fi!ll$
purposive sampling. Subyek penelitian ini diambil dari para Bedogol yang di
anggap tetua dan lebih tahu mengenai tradisi ini. Sumber data dalam
penelitian ini berupa tindakan, kata-kata, catatan lapangan, pengamatan
lapangan, dan dokumentasi. Uji validitas data digunakan dengan teknik
triangulasi data. Analisis data penelitian dilakukan melalui empat tahapan
yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyaJian data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini memberikan penjelasan bahwa tradisi Macanan
yang ada di Desa Adiraja muncui sejak ribuan tahun Ialu, tidak diketahui
secara pasti tahunnya tetapi diperkirakan sekitar tahun 1700an. Tradisi ini
dibawa oleh Eyang Bonokeling, Eyang Buyut Demang Somayuda, dan Eyang
Majacandra. Makna yang terkandung dalam ritual tradisi ini adalah sebagai
bentuk perwujudan masyarakat untuk meminta keselamatan baik dunia
maupun akherat kepada TUHAN YME, selain itu juga ungkapan rasa
bersyukur atas apa yang telah mereka dapatkan dalam hidupnya. Macanan ini
dilaksanakan pada hari jum'at kliwon di bulan Sura, Maulud, Ruwah, Syawal
dan \ Besar. Ritualdalam pelaksanaan tradisi ini ada dua selamatan yaitu
selarb.atan Pacitan dan selamatan Salagan atau tumpeng.
Kata Kunci: Tradisi, Macanan, Masyarakat.Nurhidayati2015-11-24T01:06:29Z2019-01-30T05:38:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28476This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/284762015-11-24T01:06:29ZPEMERINTAHAN ABDURRAHMAN AL-DAKHIL DI ANDALUSIA (756-788 M)Abdurrahman al-Dakhil adalah seorang Pangeran keturunan Bani
Umayyah yang berhasil mendirikan Dinasti Islam pertama di benua Eropa yang
merdeka. Tujuan penulisan skripsi ini yaitu, untuk mengetahui kebijakan
pemerintahan Dinasti Umayyah I untuk Andalusia sebelum Abdurrahman al
Dakhil, untuk mengetahui profil Abdurrahman al-Dakhil, untuk mengetahui
pemerintahan Abdurrahman al-Dakhil di Andalusia, untuk mengetahui kemajuan
_ ang dicapai Andalusia pada masa pemerintahan Abdurrahman al-Dakhil dan
nuk mengetahui akhir pemerintahan Abdurrahman al-Dakhil di Andalusia.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis meliputi lima tahap.
Pertarna, pemilihan topik yaitu kegiatan awal dalam sebuah penelitian untuk
enentukan permasalahan yang akan dikaji. Kedua, heuristik yaitu upaya
encari, menemukan dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang berkaitan
engan masalah yang akan ditulis. Ketiga, verivikasi untuk menilai sumber
sumber yang akan digunakan dalam penulisan. Keempat, interpretasi yaitu
langkah untuk menetapkan makna yang paling berhubungan dari fakta-fakta
sejarah yang diperoleh. Kelima historiografi atau penulisan sejarah yaitu
penyampaian fakta-fakta sejarah yang telah diolah menjadi suatu sintesis yang
isaj ikan dalam bentuk karya sejarah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penaklukan Islam atas Andalusia
. ang terjadi pada masa Khalifah Walid I. Andalusia menjadi wilayah bagian dari
cekuasaan Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pemerintahan di
Andalusia sebelumnya dipegang oleh seorang gubernur atau wali yang
rtanggung jawab kepada gubernur yang berkedudukan di Qayrawan. Tahun 750
Dinasti Umayyah di Damaskus ditumbangkan oleh Bani Abbas, hampir
seluruh keturunan Umayyah tewas, tetapi Abdurrahman bin Muawiyah, seorang
geran Dinasti Umayyah dapat melarikan diri ke Eropa dan mendirikan dinasti
ham di sana. Abdurrahman adalah cucu Khalifah Hisyam dari ibu keturunan suku
Berber. Tahun 756 M, merupakan babak baru bagi wilayah Andalusia karena pada
rabun tersebut Andalusia menyatakan lepas dari kekhalifahan Abbasiyah di
Baghdad dengan Abdurrahman bin Muawiyah sebagai amirnya. la memerintah
Andalusia hampir selama 32 tahun, dan mampu membawa Andalusia pada
ernajuan dibidang politik, Sosial dan ekonomi. Sepeninggal Abdurrahman,
_ dalusai semakin berkembang, bahkan pada masa Abdurrahman III dibangun
iversitas Cordoba sebagai pusat pendidikan Islam di Eropa pada masa itu.
ta kunci: Abdurrahman AI-Dakhil, Pemerintahan di AndalusiaKahfiyati2015-11-23T07:30:48Z2019-01-30T05:38:36Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28454This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/284542015-11-23T07:30:48ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPS MATERI SEJARAH MELALUI METODE ACTIVE KNOWLEDGE SHARINGPenelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan metode pembelajaran yang
kurang tepat yang menyebabkan rendahnya aktivitas dan prestasi belajar IPS
sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan metode Active
Knowledge Sharing, meningkatkan aktivitas dan pre stasi belajar IPS-sejarah siswa
kelas VII (F) semester II SMP Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran
2009/2010 serta mengetahui kendala-kendala dalam penerapan metode Active
Knowledge Sharing.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
dilaksanakan dalam tiga siklus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara, observasi, tes hasil belajar, dan dokumen. Penelitian ini menggunakan
dua bentuk analisis data yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan
pembelajaran dengan metode Active Knowledge Sharing siklus I dilaksanakan
dua pertemuan yang ditekankan pada kerja individu. Siklus II dilaksanakan tiga
pertemuan yang ditekankan pada kerja kelompok dalam diskusi dan siklus III
dilaksanakan dua pertemuan yang ditekankan pada kerja individu dan kerja
kelompok dalam diskusi. Peningkatan aktivitas dibuktikan dengan hasil observasi
sebelum dan setelah tindakan. Rata-rata aktivitas kelas sebelum tindakan 11.09%.
Rata-rata aktivitas setelah tindakan siklus I adalah 38.21% (kategori rendah) atau
mengalami peningkatan 27.12%, siklus II rata-rata aktivitas kelas sesudah
tindakan 54.45% (kategori sedang) atau mengalami peningkatan 43.36%, dan
siklus III rata-rata aktivitas kelas sesudah tindakan 70.54% (kategori tinggi) atau
mengalami peningkatan 59.45%. Peningkatan pre stasi ditunjukkan dengan nilai
rata-rata pre test siklus I adalah 6.1 dan post test 7.6 dengan daya serap 78.6%.
Nilai rata-rata pre test siklus II adalah 6.5 dan post test 8.5 dengan daya serap
96.4%. Nilai pre test siklus III adalah 7.4 dan post test 8.6 dengan daya serap
85.7%. Siklus III terjadi sedikit peningkatan karena pada hari tes siklus III
terdapat mata pelajaran VAN yang di teskan, sehingga siswa lebih tertarik belajar
mata pelajaran yang di VAN-kan. Kendala-kendalanya antara lain, kurangnya
sarana dan prasarana, keterbatasan waktu, suasana. kelas yang tidak kondusif, dan
kurangnya motivasi dari siswa.
Kata Kunci : Aktivitas, Prestasi Belajar, Active Knowledge SharingJati Mulyani2015-11-23T07:27:43Z2019-01-30T05:38:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28453This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/284532015-11-23T07:27:43ZMANGKOK MERAH 1967 TIONGHOA DALAM DINAMIKA POLITIK DAN EKNISITAS DI KALIMANTAN BARATPeristiwa Mangkok Merah 1967 adalah sebuah kekerasan ketika pasukan
Dayak menyerang kampung-kampung Tionghoa di pedalaman. Sebelumnya di
kalangan suku Dayak, sebuah mangkok merah diedarkan sebagai pennulaan
perang terhadap sukn Tionghoa, bukti bahwa peristiwa tersebut jelas membawa
identitas kesukuan. Akan tetapi jika dirunut, tampak unsur politik adalah bagian
utama dari konflik tersebut. Tuiuan dari penelitan ini adalah; 1) Mcngetahui
pengaruh Konfrontasi Indonesia-Malaysia terhadap keadaan di Kalimantan Barat,
2) Mengetahui sejarah hubungan Tionghoa dengan etnis-etnis lainnya (terutama
Dayak) di Kalimantan Barat sebelum Peristiwa Mangkok Merah, 3) Mengetahui
pengaruh perkembangan politik etnis Tionghoa di Kalimantan Barat sebelum
Peristiwa Mangkok Merah 1967, 4) Mengetahui proses terjadinya Peristiwa
Mangkok Merah 1967, 5) Mengetahui dampak dari Peristiwa Mangkok Merah
1967.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode penulisan seiarah kritis. yang
terdiri dari empat langkah yaitu; 1) Heuristik merupakan kegiatan untuk
menemukan sumber .. sumber yang berhubungan, 2) Verifikasi dilakukan sebagai
upaya untuk menentukan apakah sumber atau data yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya baik substansial maupun fisik, 3)
Interpretasi dengan menafsirkan fakta-fakta yang telah didapatkan, dan 4)
Historicgrafi yaitu penyampaian sintesa yang diperoleh dalam bentuk karya
sejarah. Untuk mendapatkan sintesa, dilakukan penelusuran dan pengkajian data
data tulisan dan wawancara yang bersentuhan dengan Peristiwa Mangkok Merah
1967. Pendekatan politik dan budaya sangat penting dalam mengkaji kasus ini.
Berdasarkan penelitian yang diJakukan, dapat disimpulkan; 1) Konfrontasi
Indonesia-Malaysia mengakibatkan persekutuan Indonesia dan PGRSlParaku,
sebuah pasukan pemberontak dari Serawak yang lari ke Kalimantan Barat, 2)
Pada tahun-tahun sebelum peristiwa tersebut, hubungan Dayak- Tionghoa sangat
baik, melebihi hubungan mereka dengan etnis-etnis Iainnya, 3) Peristiwa
Mangkok Merah 1967 sangat kental nuansa politiknya, 4) Peristiwa Mangkok
merah dipicu oleh serangkaian rekayasa pembunuhan sejumlah wkoh Dayak
untuk mendapatkan reaksi dari mereka. TNI menuduh pelaku pembunuhan adalah
PGRSlParaku dan etnis Tionghoa adalah penyokong mereka. Hal ini membuat
orang-orang Dayak mengeluarkan mangkok merah sebagai pernyataan perang
kepada PGRSlParaku dan etnis Tionghoa, 5) Peristiwa Mangkok Merah
berdampak buruk bagi kedua belah pihak yang bertikai.
Kata Kunei : Mangkok Merah, Tionghoa, Dayak dan PGRSlParaku.Aristomo Edi Kiswantoro2015-11-23T07:25:38Z2019-01-30T05:38:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28451This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/284512015-11-23T07:25:38ZEKSISTENSI SEKOLAH TAMAN IBU DI YOGYAKARTA (1933-2009)Penulisan skripsi berjudul "Sekolah Taman Jbu di Yogyakarta (1933-
2009)" ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdirinya Sekolah Taman
Ibu dan bagaimana pelaksanaan sistem pendidikan di sekolah tersebut. Selain itu,
bertujuan untuk mengetahui perkembangan Sekolah Taman baik sebelum ataupun
setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode sejarah kritis,
yang terdiri dari; pemilihan tema, heuristik, verifikasi, interpretasi dan
historiografi. Pemilihan tema dilakukan sesuai dengan kedekatan emosional dan
intelektual yang dimiliki penulis. Heuristik merupakan usaha untuk
mengumpulkan sumber dan bukti sejarah yang dapat mendukung fakta. Verifikasi
bertujuan untuk menyeleksi sumber dan bukti mana yang layak digunakan.
Jnterpretasi yang terdiri dari analisis dan sintesis dimaksudkan untuk menafsirkan
peristiwa berdasarkan sumber dan bukti. Tahap terakhimya adalah penulisan
sejarah atau historiografi. Penulisan skripsi ini memakai tiga pendekatan, antara
lain; pendekatan politik, pendekatan sosial dan pendekatan ekonomi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa latar belakang berdirinya Sekolah
Taman Ibu disebabkan oleh adanya kebijakan politik etis dan emansipasi wan ita
yang mendorong perkembangan pendidikan di Y ogyakarta, khususnya pendidikan
perempuan. Pelaksanaan sistem pendidikan Sekolah Taman Ibu disesuaikan
dengan tingkat, jenis dan pengelola sekolah. Kondisi dan perkembangan Sekolah
Taman Ibu mengalami pasang surut sesuai dengan perubahan zaman. Periode
perkembangan Sekolah Taman Ibu terdiri dari masa sebelum dan setelah
kemerdekaan Republik Indonesia. Masa sebelum kemerdekaan terdiri dari periode
kolonial Hindia Belanda dan peri ode pendudukan Jepang, sedangkan masa setelah
kemerdekaan terdiri dari periode Revolusi Fisik, peri ode keluarga R.M. Soetio
Soerjowinoto, periode pengelola yayasan dan periode menjelang penutupan.
Kata Kunci: Yogyakarta, Sekolah Taman Ibu 1933-2009Tria Rahmawati2015-11-23T07:24:05Z2019-01-30T05:38:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28449This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/284492015-11-23T07:24:05ZEKSISTENSI TOKOH SULTAN HAMID II PADA MASA PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA (1943-1955)Pergolakan dalam memerangi kolonialisme yang terjadi diberbagai daerah
di Indonesia menandakan bahwa semangat untuk melakukan suatu perubahan dan
terbebas dari jeratan kolonialisme bangs a asing telah membara di dalam hati
masyarakat Indonesia tidak terkecuali apa yang terjadi di Kalimantan Barat
khususnya di daerah Pontianak dan sekitamya. Tujuan Penulisan skripsi ini
mendeskripsikan sosok Sultan Syarif Hamid II Alkadrie, mengetahui eksistensi
Sultan Hamid II terhadap perjuangan kemerdekaan di Indonesia khususnya di
Pontianak, Kalimantan Barat dan mengetahui akhir perjuangan Sultan Hamid II.
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode sejarah
kritis yang yang terdiri dari empat langkah, menurut Nugroho Notosusanto, yaitu:
(1) Heuristik, kegiatan menghimpun jejak-jejak atau sumber-sumber sejarah, (2)
Kritik Surnber, kegiatan meneliti jejak-jejak atau sumber-sumber sejarah yang
telah dihimpun sehingga diperoleh sumber-sumber yang otentik dan terpercaya,
(3) Interpretasi merupakan penelaahan terhadap fakta-fakta sejarah, (4)
Historiografi untuk menyampaikan sintesa yang diperoleh dalam bentuk karya
tulis sej arah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana Eksistensi Sultan Hamid II
sebagai Sultan ke-VIII di Kerajaan Keraton Kadariah Pontianak dan eksistensinya
dalam proses memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sultan Hamid II memiliki
cara tersendiri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yaitu dengan cara
menyumbangkan peran pemikirannya dibidang politik. Selain itu eksistensinya
dalam mencapai proses perjuangan kemerdekaan di Indonesia antara lain adalah
keikutsertaannya dalam berbagai macam konfrensi. Sedangkan eksistensinya
untuk Kalimantan Barat pada saat itu adalah dibuatnya suatu bentuk daerah
federal yang dinamakan DIKB (Daerah Istimewa Kalimantan Barat). Sedangkan
eksistensinya untuk Indonesia (RIS) saat itu adalah diciptakannya Lambang
Garuda Pancasila sebagai Lambang Negara Indonesia oleh Sultan Hamid II.
Namun diakhir perjuangannya Sultan Hamid menghadapi suatu masalah yang
membuat dirinya dianggap sebagai seorang yang bersalah, hal ini dikarenakan
Sultan Hamid II terlibat dalam suatu peristiwa penyerbuan berencana oleh
Westerling terhadap sidang dewan menteri RIS di Pejambon, Jakarta. yang
membuat dirinya harus mendapatkan hukuman selama 10 tahun.
Kata Kunci: Keraton Kadariah Pontianak, Peristiwa Mandor, Lambang Negara,
DIKB, Catatan Hitam Sultan Hamid II.Teguh Agustina2015-11-23T07:20:32Z2019-01-30T05:38:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28447This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/284472015-11-23T07:20:32ZIRAN DI BAWAH PEMERINTAHAN PRESIDEN MAHMOUD AHMADINEJAD (2005-2009)Pasca Revolusi Islam Iran 1979, secara garis besar sistem perpolitikan Iran
terpecah menjadi 2 kubu yakni kubu konservatif (garis keras), dan kubu refonnis
moderatllunak). Selama beberapa generasi, kubu reformis berhasil menguasai
. annya pemerintahan dan menerapkan politik moderat terhadap Barat. Namun,
naiknya Ahmadinejad dari kubu konservatif mengubah arah politik Iran menjadi
ebih radikal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji biografi singkat
Ahmadinejad sebelum menjabat Presiden Iran, kebijakan-kebijakan yang
dihasilkan, kiprah Ahmadinejad dalam dunia intemasional sebagai Presiden Iran
periode I (2005-2009), dan sekilas pemerintahan Ahmadinejad periode II.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah kritis yang terdiri dari
empat langkah, yaitu: (1) heuristik, kegiatan menghimpun jejak-jejak atau sumber
sumber sejarah, (2) kritik sumber, kegiatan meneliti jejak-jejak atau sumber
sumber sejarah yang telah dihimpun sehingga diperoleh sumber-sumber yang
otentik dan terpercaya, (3) interpretasi, merupakan penelaahan terhadap fakta-fakta
sejarah, (4) historiografi untuk menyampaikan sintesa yang diperoleh dalam
bentuk karya tulis sejarah.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Ahmadinejad adalah seorang
politisi dari kalangan bawah, yang telah lama berkiprah dalam perpolitikan Iran. Ia
menjabat sebagai kepala distrik di sejumlah daerah pemerintahan, dan baru dikenal
publik Iran setelah berhasil menjabat sebagai Walikota Teheran. Pendekatan
kerakyatan dan politik anti-AS saat ia kampanye mampu memenangkannya pada
pilpres 2005. Sikap kerasnya dalam politik, kemudian memunculkan kebijakan
kebijakan yang kontroversial dan cenderung menolak intervensi asing khususnya
AS. Kondisi ini kemudian menimbulkan goncangan yang lebih kuat bagi Iran,
khususnya dari AS dan Israel. Ahmadinejad mampu mengatasi permasalahan ini
secara mandiri dan juga bekerja sama dengan negara-negara anti-AS. Dengan
kedua upaya ini, Iran semakin berkembang dan berpotensi menjadi negara
superpower baru meski dijatuhi embargo. Posisi ini juga ditunjukkan dengan
kiprah Ahmadinejad yang mampu berbicara banyak dalam forum intemasional,
seperti adanya perang urat syaraf dengan AS, penolakan terhadap eksistensi Israel
dan penolakan politisasi holocaust. Pada pemilu 2009 Ahmadinejad kembali
berhasil menjabat sebagai presiden Iran periode II, dan kemudian meneruskan
program-program lamanya.
Kata Kunci: Iran, Mahmoud Ahmadinejad, 2005-2009Ardhiyanto Eka Prabawa2015-11-17T03:21:14Z2019-01-30T05:28:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28310This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/283102015-11-17T03:21:14ZUPAYA MENINGKATKAN MITIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS-SEJARAH MELALUI MODEL CARD SORT SISWA KELAS VII SMP N 4 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2009-2010Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena yang berkembang selama ini,
bahwa pembelajaran IPS-Sejarah yang berlangsung selama ini cenderung tidak
menarik dan monoton. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar IPS-Sejarah siswa kelas VII di SMP N 4 Y ogyakarta dengan
menggunakan model Card Sort (Sortir Kartu) , serta mengetahui kendala apa saja
yang muncul dalam pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau Classroom Action
Research yang dilaksanakan dalam 3 siklus atau tindakan. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Februari 2009 hingga Maret 2010. Sasaran dari penelitian ini adalah kelas
VIle yang dianggap memiliki motivasi yang cukup baik, namun pre stasi belajamya
masih berada di bawah kelas yang lainnya. Diharapkan dengan penelitian ini akan
terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Data yang diperoleh pada penelitian ini
bersumber pada observasi yang dilakukan oleh guru kolaborator, wawancara terhadap
kepala sekolah, guru dan siswa, angket motivasi, serta tes hasil belajar untuk
mengetahui peningkatan pre stasi siswa. Setelah semua data terkumpul kemudian
dilakukan analisis data. Pada penelitian ini terdapat dua analisis data yakni, kuantitatif
dan kualitatif. Data kuantitatif digunakan untuk menghitung motivasi dan pre stasi
siswa, sedangkan data kualitatif menggunakan teknik analisis Milles dan Hubberman
(reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model Card Sort mampu
meningkatkan motivasi dan pre stasi belajar siswa. Untuk motivasi siswa pada siklus I
mengalami peningkatan dari 75.65 menjadi 77.11. Pada siklus II juga mengalami
peningkatan 74.074 menjadi 76.39, sedangkan untuk siklus III juga mengalami
peningkatan dari 76.48 menjadi 79.1. Prestasi belajar siswa juga mengalami
peningkatan, pada siklus I rerata nilai meningkat dari 51.1 menjadi 87.5, pada siklus
II mengalami peningkatan dari 46.76 menjadi 66.8, sedangkan untuk siklus III
meningkat dari 56 menjadi 82.9. Kendala-kendala yang dihadapi selama
dilaksanakannya penelitian ini adalah komunikasi guru dengan siswa, perhatian dan
bimbingan dari guru, penataan ruangan dan materi yang disampaikan pada tiap siklus,
serta pengaruh waktu.
Kata Kunci: Peningkatan Motivasi, Peningkatan Prestasi, Model Card Sort (Sortir
Kartu)Defi Anggraeni2015-11-17T03:19:09Z2019-01-30T05:28:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28309This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/283092015-11-17T03:19:09ZPRESTASI BELAJAR IPS MATERI SEJARAH MELALUI IMPLEMENTASI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 KAMPUNG LAUT, CILACAP TAHUN AJARAN 2008-2009Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting karena
pendidikan mempunyai tugas menyiapkan Sumber Daya Manusia untuk
pembangunan. Kemajuan teknologi dan ilmu mengakibatkan perubahan dan
pertumbuhan kearah yang lebih komplek. Kenyataan sekarang menunjukkan siswa
cenderung pasif dalam kegiatan belajar mengajar dan selama ini masih ada guru IPS
yang hanya menggunakan metode ceramah dalam kegiatan belajar mengajar. Salah
satu metode yang dapat digunakan adalah metode Mind Mapping. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Perbedaan pre stasi belajar IPS materi sejarah antara yang
menggunakan mind mapping dengan yang ceramah di kelas VIII SMP N 2 Kampung
Laut, Cilacap.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian
eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 2 Kampung Laut,
Cilacap yang berjumlah 172 siswa. Sampel dalam penelitian ini 67 siswa atau 60%
dari 172 siswa yang diambil dari 2 kelas yaitu kelas VIllA sebagai kelas eksperimen
dan kelas VIIIB sebagai kelas kontroI. Teknik pengurilpuIan data dengan
menggunakan test pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Terdapat perbedaan yang signifikan
antara prestasi belajar IPS materi sejarah siswa yang menggunakan metode mind
mapping dan yang menggunakan metode ceramah. Pre stasi belajar sejarah siswa yang
menggunakan mind mapping reratanya lebih tinggi dari pada dengan metode ceramah
dengan uji t, ditunjukkan dengan nilai t hitung 3.583 lebih besar dari t tabel sebesar
1.669 pada tafar signifikansi 5 %. Rata-rata nilai post test kelas eksperimen 7.05 dan
kelas kontrol 6.27. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode mind mapping
lebih efektif secara signifikan dari pada yang menggunakan metode ceramah dilihat
dari prestasi pembelajaran IPS materi sejarah antara metode mind mapping dengan
ceramah pada siswa kelas VIII SMP N 2 Kampung Laut, Cilacap tahun ajaran
2008/2009.
Kata kunci: prestasi pembelajaran, mind mapping.Maryatun2015-11-17T03:14:58Z2019-01-30T05:27:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28307This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/283072015-11-17T03:14:58ZPERLAWANAN AFGANISTAN TERHADAP INTERVENSI UNI SOVIET (1979-1989)Perlawanan Afghanistan terhadap Uni Soviet pada dasarnya dilatar
belakangi oleh intervensi yang dilakukan Uni Soviet di Afghanistan.
Pemerintahan Afghanistan yang bersifat komunis adalah akibat dari adanya
intervensi Uni Soviet. Dalam perlawanan ini, pejuang Afghanistan mengorbankan
harta dan jiwa untuk mengusir Uni Soviet dan meruntuhkan pemerintahan
komunis di Afghanistan. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk membahas mengenai
kondisi umum di Afghanistan, intervensi Uni Soviet di Afghanistan, perlawanan
Afghanistan sehingga Uni Soviet mundur dari Afghanistan serta akhir dan
dampak dari pertempuran antara Afghanistan dan Uni Soviet.
Metode penelitian yang diterapkan penulis dalam penulisan skripsi ini
adalah metode sejarah kritis. Pertama, heuristik, penulis melakukan kegiatan
menghimpun jejak-jejak masa lampau yang dikenal sebagai sumber sejarah. Cara
yang digunakan penulis untuk mencari sumber-sumber sejarah adalah dengan
studi pustaka. Kedua, melakukan kritik sumber, baik kritik ekstern (otentisitas)
maupun kritik intern (kredibilitas) terhadap sumber sejarah yang dihimpun agar
fakta yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Ketiga, interpretasi, yang
bertujuan untuk menetapkan makna yang saling berhubungan dari fakta sejarah
yang diperoleh. Keempat, penyajian, yaitu kegiatan menyampaikan sintesa yang
diperoleh dalam bentuk karya sejarah.
Berdasarkan hasil kajian dan analisis melalui studi Iiteratur dapat
disimpulkan bahwa Afghanistan mempunyai kondisi umum yang sangat strategis
dan potensial baik ekonomi maupun politik. Timbulnya Perang Dingin
menjadikan Afghanistan sebagai sasaran perluasan pengaruh politik dan wilayah
kekuasaan Uni Soviet. Uni Soviet kemudian melakukan berbagai Iangkah
intevensi di Afghanistan untuk dapat menguasai Afghanistan. Uni Soviet juga
mengerahkan pasukannya dalam jumlah yang sangat besar untuk mendukung
intervensi di Afghanistan tersebut. Rakyat Afghanistan mengorbankan seluruh
jiwa dan harta untuk melakukan perlawanan terhadap Uni Soviet serta
meruntuhkan pernerintahan komunis di Afghanistan. Uni Soviet akhirnya menarik
seluruh pasukan dan menghentikan tindak intervensi di Afghanistan setelah
disetujuinya Perjanjian Jenewa. Pertempuran an tara pejuang Afghnaistan dan
pasukan Uni Soviet telah menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan rakyat
Afghanistan.
Kata kunci: Perlawanan Afghanistan, Intervensi Uni Soviet.Nur Rohmad Sulaksono2015-11-17T03:12:43Z2019-01-30T05:27:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28306This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/283062015-11-17T03:12:43ZPERKEMBANGAN DAN PENGARUH ALIRAN ZEN DI JEPANG ERA KEMAKMURAN (1185-1333)Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan masuk dan berkembangnya
agama Budha di Jepang pra Kamakura dan Era Kamakura serta perkembangan
perkembangan dalam ajarannya. Mengkaji lebih dalam perkembangan dan cara
pelaksanaan ajaran Zen. Mengkaji seberapa besar pengaruh aliran Zen di Jepang
dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya dan militer, serta mengetahui dan
berusaha memahami secara objektif aliran Zen.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah kritis
yang meliputi empat langkah dengan ditempuh melalui studi literatur. Empat
langkah tersebut yaitu, pertama, heuristik, merupakan kegiatan pengumpulan
sumber-sumber sejarah. Kedua, kritik sumber, merupakan langkah pengujian
terhadap keotentikan dan kredibilitas sumber sejarah yang telah dikumpulkan.
Ketiga, interpretasi, yaitu mengkaitkan makna yang saling berhubungan dari
fakta-fakta sejarah. Keempat, penyajian, menyampaikan hasil penelitian dalam
bentuk karya sejarah. Dengan metode tersebut diharapkan mampu menyelidiki
dan menelaah secara kritis peristiwa sejarah dan pengalaman di masa lamp au.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu, Agama Budha berkembang
di Jepang selama tiga periode Nara, Heian, dan Kamakura. Keadaan ini
menjadikan agama Budha sebagai agama terbesar di Jepang, terutama pada masa
Nara. Pada abad ke-12, aliran Zen Budhisme muncul dan berkembang pesat di
Jepang. Aliran Zen menjadi bagian yang paling besar pengaruhnya dalam
membentuk pribadi masyarakat Jepang pada abad itu, terutama kaum samurai.
Abad ini merupakan abad dimulainya masa pemerintahan feodal yang dikenal
dengan Era Kamakura. Aliran Zen berkembang menjadi dua aliran yaitu, aliran
Rinzai dan aliran Soto. Aliran Rinzai menggunakan metode koan dan mondo,
sedangkan aliran Soto menggunakan metode zazen. Pengaruh aliran Zen antara
lain dalam bidang ekonomi yaitu adanya pembagian tanah dan pajak yang
dibebankan kepada rakyat, bidang social terlihat adanya pengelompokan
masyarakat, bidang politik yaitu terbentuknya pemerintah feodal, bidang budaya
yaitu seni yang mementingkan bentuk-bentuk visual, dan bidang militer yaitu
munculnya etika dan moral seorang samurai.
Kata kunci: Era Kamakura, Aliran Rinzai, Aliran SOlO, Negara FeodalDora2015-11-17T03:10:33Z2019-01-30T05:27:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28304This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/283042015-11-17T03:10:33ZPENUMPASAN PKI DI DESA LANJARAN, KECAMATAN MUSUK, KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 1965-1979Lanjaran adalah salah satu desayang berada di Kecamatan Musuk wilayah
Kabupaten Boyolali. Desa Lanjaran merupakan salah satu basis Partai Komunis
Indonesia yang pada tahun 1965 sampai 1969 memiliki kondisi yang penuh
ketegangan. Ketegangan melibatkan orang PKI, PNI, dan militer yang mengarah
pada penumpasan PKI di Desa Lanjaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
perkembangan PKI, latar belakang, proses serta dampak yang muncul pada orang
orang PKI dan masyarakat sekitar akibat penumpasan PKI di Desa Lanjaran tahun
1965--1979.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis yang terdiri dari empat
tahap yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan sintesis. (1) Heuristik
dilakukan dengan pencarian dan pengumpulan sumber primer maupun sekunder
yang relevan dengan penelitian. (2) Kritik sumber (Verifikasi) dilakukan dengan
penilaian dan pengujian terhadap sumber sejarah sehingga dapat ditentukan
otentisitas dan kredibilitas sumber sejarah secara akumulatif untuk memperoleh
akta sejarah. (3) Interpretasi dilakukan dengan menafsirkan, menganalisis, dan
enghubungkan fakta-fakta sejarah. (4) Sintesis dilakukan dengan menyusun
ra teratur, sistematis, dan kronologis fakta-fakta sejarah se.h.ingga membentuk
gunan cerita yang dapat dimengerti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi dan situasi Desa Lanjaran
pada tahun 1960-an merupakan daerah agraris. Sebelum tahun 1960, di Desa
.-AJ1jaran juga berkembang organisasi MMC (Merapi Merbabu Complex). PKI di
Desa Lanjaran berafiliasi dengan organisasi massa seperti Pemuda Rakyat, Lekra,
3U dan Gerwani. Massa PKI di Desa Lanjaran adalah mayoritas hal ini terbukti
. ya 11 orang dari penduduk yang memilih non-PKI pada Pemilu 1955. Aksi
eta 1 Oktober 1965 di Jakarta yang melibatkan orang-orang PKI menambah
cebencian lawan politik PKI di Boyolali. Pembubaran PKI di Desa Lanjaran
- anakan antara akhir bulan Oktober hingga Desember 1965. Sejak peristiwa
ong thithir, penangkapan, penahanan serta pembunuhan secara besar-besaran
terhadap anggota PKI di Kecamatan Musuk dilaksanakan oleh Yon E Kostrad,
-- odim 0724 Boyolali, Koramil Musuk, Kepolisian Distrik Musuk, dan golongan
PKI serta RPKAD pada awalnya. Dampak dari penumpasan PKI di Desa
garan dalam bidang ekonomi adalah terbengkalainya lahan pertanian
arakat, harga pangan mahal, pemerasan ekonomi terhadap eks anggota PKI
wajib lapor. Bidang sosial antara lain munculnya pembunuhan dan kekerasan
- r terhadap anggota PKI saat penangkapan dan penahanan. Dampak dalam
g politik adalah pencabutan hak berpolitik saat pemilu 1971 dan 1977 kepada
anggota PKI Desa Lanjaran. Penumpasan PKI di Desa Lanjaran dilaksanakan
bali pada akhir tahun 1967 dengan adanya insiden pembunuhan terhadap
Desa Lanjaran, Djoyosuroto. Anggota PKI yang tertangkap antara tahun
1969 di Desa Lanjaran ditahan di Pulau Buru dan Pulau Nusakambangan
Kodim 0724 Boyolali sampai tahun 1979 serta masuk dalam golongan B.
unci: PKI, Lanjaran, 1965--1979.Dwi Indiastuti Wulansari2015-11-17T01:56:52Z2019-01-30T05:27:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28292This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/282922015-11-17T01:56:52ZPENGGUNAAN MEDIA VISUAL PROFGRAM POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAX VIIIC SMP NEGERI 4 KALASAN TAHUN AJARAN 2010-2011Sejarah merupakan pelajaran yang kurang menarik dan membosankan bagi
siswa dikarenakan metode yang digunakan cenderung monoton dan kurang
bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran
sejarah dengan menggunakan media visual program power -point, meningkatkan
prestasi belajar sejarah siswa kelas VIlle SMP Negeri 4 Kalasan serta mengetahui
kendala-kendala yang dihadapai dalam penerapan media visual program
powerpoint.
Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelaslPTK.
Responden dalam penelitian ini adalah guru sejarah, kepala sekolah, dan siswa
kelas VIlle. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes basil belajar,
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Penelitian ini
menggunakan dua bentuk analisis data yaitu analisis kuantitatif dan analisis
kualitatif
Siswa lebih berantusias mengikuti proses pembelajaran sejarah karena
pembelajaran sejarah tidak lagi monoton dan membosankan. Dalam pelaksanaan
pembelajaran sejarah pada siklus I peneliti menggunakan media visual program
powerpoint yang dikombinasikan dengan metode ceramah, pada siklus ke II
peneliti menggunakan media visual power point yang dikombinasikan dengan
metode ceramah dan permainan kartu, sedangkan dalam siklus ke III peneliti
menggunakan media visual power point, metode ceramah, permainan kartu dan
diskusi. Siklus I merupakan siklus yang paling berhasil hal ini dapat dilihat dari
peningkatan presentase nilai pre-test ke nilai post-test. Basil penelitian
menunjukkan bahwa. pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media
visual program power point pada siswa kelas VIII C di SMP Negeri 4 Kalasan
dapat meningkatkan pre stasi belajar sejarah. Peningkatan prestasi ditunjukkan
dengan semakin meningkatnya tes basil belajar siswa yang dicapai pada setiap
siklus. Pada siklus I nilai rata-rata tes awal adalah 51,11 sedangkan nilai rata-rata
tes akhir adalah 68,33 dan presentase peningkatan nilainya adalah 17,22%. Pada
siklus II nilai rata-rata tes awal adalah 58,19 sedangkan nilai rata-rata tes akhir
adalah 72,14 dan presentase peningkatan nilainya adalah 13,95%. Pada siklus III
nilai rata-rata tes awal adalah 67,5 sedangkan nilai rata-rata tes akhir adalah 82,36
dan prosentase peningkatan nilainya adalah 14,86%. Sedangkan kendala yang
dihadapai dalam penelitian ini adalah kurangnya fasilitas sekolah seperti LCD dan
laptop/komputer sebingga guru harns menyiapkan dan membawa peralatan
.ersebut ke dalam kelas apabila ingin menggunakannya.
Kata Kunci : Prestasi Belajar, Media Visual Program PowerpointMarlinda Irawati2015-11-17T01:41:16Z2019-01-30T05:27:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28287This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/282872015-11-17T01:41:16ZPENGARUH KONFRONTASI INDONESIA-MALAYSIA TERHADAP HUBUNGAN AUSTRALIA-INDONESIA (1962-1966)Dalam dunia internasional tidak dapat dihindarkan adanya kontak dengan negara
negara yang lainnya, baik itu kerja sama ataupun malah pertikaian. Begitu pula
dengan konfrontasi yang terjadi antara Indonesia dengan Malaysia pada tahun 1962-
1966, juga berpengaruh terhadap hubungan antara Australia dengan Indonesia pada
tahun 1962-1966. Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor
penyebab dan jalannya konfrontasi Indonesia-Malaysia, hubungan antara Australia
dengan Indonesia pra-konfrontasi Indonesia-Malaysia, dan juga pengaruh atau
dampak konfrontasi Indonesia-Malaysia terhadap hubungan Australia-Indonesia
periode 1962-1966.
Metode Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah menggunakan
metode sejarah kritis. Adapun metode yang digunakan ini ada empat langkah, yaitu
1). Heuristik (pengumpulan data) adalah usaha untuk mengumpulkanjejak-jejak atau
fakta-fakta sejarah di masa lampau. 2).VerifIkasi, adalah kegiatan mengkritik atau
menilai sumber, baik intern maupun ekstem yang telah dikumpulkan untuk dinilai
vaIiditas dan realibilitasnya. 3). Interpretasi adalah menafsirkan data yang diperoleh
seobyektif mungkin, tentunya setelah data tersebut dkritisi. 4). Historiografi
(penulisan) adalah kegiatan terakhir, yaitu menuliskan atau merangkaikan data-data
yang telah diperoleh yang sudah dikritisi serta diinterpretasikan.
Berdasarkan hasil kajian dan analisis dari data-data yang telah diperoleh baik itu
melalui literatur maupun surat kabar sejaman dapat disimpulkan bahwa latar belakang
terjadinya konfrontasi Indonesia-Malaysia ini akibat adanya gagasan pembentukan
Negara Federasi Malaysia oleh PM Tunku Abdul Rachman AI Hajj yang kemudian
ketika diajukan kepada Inggris, akhirnya disetujui. Hal ini menyebabkan Indonesia
menaruh curiga bahwa ini adalah proyek neokolonialisme Inggris di Asia T enggara.
onfrontasi antara Indonesia-Malaysia ini berIangsung hampir 4 tahun, yaitu sejak
tahun 1962 hingga 1966 yang berpengaruh pula terhadap hubungan Australia
Indonesia. Sebelum adanya politik konfrontasi Indonesia ini, hubungan Australia
dengan Indonesia sendiri mengalami pasang naik dan pasang surut. Hubungan antara
Australia dengan Indonesia dimulai sejak dan juga pada waktu agresi militer Belanda
I dan II. Hubungan keduanya memburuk ketika ada masalah Irian Barat dan
pemberontakan PRRIlPermesta. Sikap Australia terhadap politik konfrontasi
Indonesia ini bisa dikatakan bermuka dua, yaitu mendukung Malaysia tapi juga tetap
membina hubungan baik dengan Indonesia.
Kata Kunci: Konfrontasi Indonesia-Malaysia, Australia-Indonesia, 1962-1966.Anik Purwasih2015-11-17T01:37:41Z2019-01-30T05:27:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28286This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/282862015-11-17T01:37:41ZPENDIDIKAN DI AKADEMI MILITER YOGYAKARTA TAHUN 1945-1950Pendidikan di Akademi Militer Y ogyakarta Tahun 1945-1950 merupakan
embrio dari pendidikan militer di Indonesia yang dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan pertahanan di Indonesia. Sebagai pendidikan militer nasional pertama,
akademi militer (AM) Y ogyakarta mempunyai peran yang besar dalam sistem
~nAA(\~@ RJ. f~~I,lU~11 skripsi ini 1}etWjl,l(\~ I,l~Wk mengetahui sistem
pendidikan militer di Y ogyakarta pada tahun 1945-1950, peranan taruna AM
Y ogyakarta, penutupan AM Y ogyakarta serta outcome dari pendidikan militer di
AM Y ogyakarta tersebut.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode penulisan sejarah kritis yang
terdiri dari empat tahap yakni heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan penyajian.
Metode itu antara lain (1) Heuristik yaitu kegiatan menghimpun jejak masa
lampau yang di kenai sebagai data sejarah. (2) Kritik sumber (verifikasi) yaitu
penilaian dan pengujian terhadap sumber sejarah sehingga dapat ditentukan
otentisitas dan kredibilitas sumber sejarah sehingga diperoleh fakta sejarah yang
dapat dipertanggungjawabkan. (3) Interpretasi yaitu menafsirkan, menganalisis,
menetapkan makna yang saling berhubungan dari fakta sejarah yang telah
diperoleh dan ditetapkan kritik ekstern dan intern. (4) Penyajian yaitu
penyampaian sintesa dalam bentuk karya sejarah dengan eara menyusun seeara
teratur, sistematis, dan kronologis sehingga terbentuk suatu cerita yang dapat
diinengerti.
Hasil penelitian menunjukan bahwa AM Y ogyakarta mempunyai nama
resmi Akademi Militer Republik Indonesia merupakan lembaga pendidikan
militer pertama yang berskala nasional. Dibentuk atas inisiatif Urip Sumohatjo
pada 31 Oktober 1945 sebagai reaksi dari kurangnya perwira profesional untuk
memimpin pasukan. Proses pendidikan dilaksanakan di Kotabaru. Pelajaran
terdiri dari teori di dalam kelas dan praktek di lapangan. AM Yogyakarta telah
meluluskan dua angkatan dari tiga angkatan yang melakukan pendidikan di
akademi militer ini. Lulusan AM Y ogyakarta angkatan I berjumlah 196 orang
dan angkatan II 149 orang mendapat pangkat letnan dua. Angkatan III
melanjutkan pendidikan di KMA Breda. Penutupan AM Y ogyakarta banyak
disebabkan oleh kendala teknis yang diperparah dengan kondisi politik yang
kacau serta kurangnya minat untuk menjadi perwira militer. Akademi militer
barn dibuka kembali pada tahun 1957 dengan sebutan Akademi Militer Nasional
(AMN) sebagai kelanjutan dari AM Y ogyakarta. Taruna AM Y ogyakarta telah
ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan RI. Mereka ikut berpartisipasi
dalam peristiwa 10 November di Surabaya, penumpasan PKI Madiun, pelatihan
militer kepada rakyat, menjadi pengawal Jenderal Sudirman dan bergerilya pada
perang kemerdekaan II. Alumni AM Yogyakarta sebagian besar telah menjadi
pensiunan perwira tinggi, dan beberapa pernah menjadi pejabat pemerintahan.
Kata kunei: Pendidikan, Akademi Militer, Y ogyakarta 1945-1950.Kuswono2015-11-17T01:25:45Z2019-01-30T05:27:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28284This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/282842015-11-17T01:25:45ZPENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME DI PONDOK PESANTREN PABELAN MUNTILANPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap upaya peningkatan nilai-nilai
nasionalisme di Pond ok Pesantren Pabelan. Penelitian ini dilakukan di Pondok
Pesantren Pabelan Muntilan Kabupaten Magelang dengan subjek penelitian guru,
kiai, siswa dan semua kegiatan yang berkaitan dengan nilai-nilai nasionalisme di
Pesantren Pabelan.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif berrr.aksud membuat pemeriaan
(penyanderaan) secara sistematis, faktual dan akurat. Teknik pengumpulan data
yaitu dengan wawaneara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis
mengguru, kan rcduksi data, display data dan pcngambilan kcsimpulan.
Penanaman nasionalisme di Pesantren Pabelan dilakukan dengan berbagai
kegiatan. Dengan jalur formal penanaman nilai-nilai nasionaJisme melalui KMI
lewat proses pembelajaran yang di kelas oleh guru-guru KMI sesuai dengan mata
pelajaran yang diampunya dan ekstrakulikuler pramuka dan OPP kesenian teater.
Sedangkan jalur informal dilakukan oleh kiai dengan pembahasan perbandingan
agama. Tujuan pendidikan perbandingan agama agar para santri sadar bahwa
perbedaan teologi merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Penanaman
nasionalisme dengan jalur nonformal dilakukan dengan kehidupan keasramaan
dan kemasyarakatan. Kehidupan keasramaan mendidik santri untuk bertenggang
rasa, karena santri berasal dari berbagai daerah yang berbeda adat dan budaya.
Sedangkan dalam hal kemasyarakatan santii membentuk progaram kerja santri
(PKL, PKS dan PMD) yang bertujuan mensejahterakan masyarakat desa.
Kata Kunei: Penanaman Nilai-Niliai Nasionalisme.Budi Prasetyo2015-11-17T01:23:38Z2019-01-30T05:27:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28283This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/282832015-11-17T01:23:38ZNEGARA INDONESIA TIMUR (1946-1950)Negara Indonesia Timur berdiri pada tanggal 24 Desember 1946 seusai
Konferensi Denpasar yang sebelumnya telah terlebih dahulu diadakan Konferensi
Malino pada tanggal 16-25 Juli 1946. Negara Indonesia Timur lahir memang
sudah dirancang dan dipersiapkan secara seksama oleh van Mook, yang
merupakan orang kepercayaan Belanda. Secara de facto dan de yure wilayah
Negara Indonesia Timur sudah masuk ke dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, akan tetapi
Pemerintah Belanda merebut kembali dengan membentuk negara-negara bagian
menjadi negara federasi, salah satunya adalah Negara Indonesia Timur. Berangkat
dari hal tersebut maka penulisan skripsi ini betujuan untuk mengetahui: 1. iatar
belakang terbentuknya Negara Indonesia timur, 2. proses pelaksanaan
pemerintahan Negara Indonesia Timur, 3. proses pembubaran Negara Indonesia
Timur.
Penulisan skripsi ini termasuk dalam jenis penelitian historis. Metode yang
digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode sejarah dengan studi
literatur. Metode sejarah kritis ini terdiri dari 4 langkah yaitu heuristik (pencarian
sumber dari berbagai perpustakaan yang relevan). Kritik terhadap berbagai
sumber yang telah didapat sehingga menjadi fakta sejarah, interpretasi dan sintesis
terhadap fakta-fakta sejarah, terakhir historiografi atau hasil penulisan sejarah
menjadi sebuah karya sejarah.
Berdasarkan hasil kajian dan analisis dari fakta-fakta sejarah, maka penulis
menyimpulkan sebagai berikut:(l)latar belakang terbentuknya Negara Indonesia
Timur adalah Belanda berpatokan pada Pidato ratu Willhelmina yaitu negara
negara kolonisasi Belanda akan di jadikan negara federal, tokoh sentral yang
menjadi pelopor pembentukan Negara Indonesai Timur adalah van Mook,dia
mengadakan konferensi-konferensi untuk membentuk negara Indonesia Timur,
pada konferensi Denpasar, terbentuklah negara Indonesia Timur, dengan
terpilihnya Presiden Negara Indoensia Timur. (2) Selama terbentuknya Negara
Indoensia Timur, dalam menjalakan sistem ketatanegaraan, banyak terjadi
perubahan-perubahan kabinet, karena adanya masalah kebijakan dalam
menjalankan sistem kepemerintahan. (3) Negara Indonesia Timur tidak
berlangsung lama, hal ini dikarenakan adanya desakan dari rakyat untuk menyatu
kembali dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga muncullah
pemberontakan-pemberontakan di berbagai negara-negara bagian seperti APRA di
Jawa Barat, Andi Azis di Makasar, RMS di Maluku Selatan, ketidak mampuan
Negara untuk mengatasi aksi-aksi pembrontakan yang pada akhimya Negara
Indoensia Timur Melabur kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.Rahmatul Awalin2015-11-17T01:21:53Z2019-01-30T05:27:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28281This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/282812015-11-17T01:21:53ZKONFLIK INTERN DI IRAN PASCA REVOLUSI 1979 (1979-1989)Pasca revolusi 1979, sistern pemerintahan Iran diganti dari monarki menjadi Republik
Islam Iran. Setelah revolusi, timbul berbagai konflik intern dari berbagai elemen
pendukung revolusi. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui berbagai faktor penyebab
tumbangnya Shah Iran dan lahirnya Republik Islam Iran, bagaimana peran Ayatullah
Khomeini dalam pemerintahan Republik Islam Iran, mengetahui berbagai organisasi dan
partai politik pasca revolusi, mengetahui penyebab terjadinya konflik antara kaum mullah
'ersus kelornpok nasionalis dan Marxis, mengetahui penyebab terjadinya konflik kaum
mullah versus mullah dan suku Kurdi, serta untuk mengetahui dampak dari berbagai
onflik intern terhadap pemerintahan Republik Islam Iran pacta ]979-1989.
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode sejarah kritis yang
zerdiri empat tahap yaitu; heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. (1)
Heuristik adalah kegiatan untuk rnengumpulkan sumber-sumber yang digunakan dalam
penulisan sejarah, baik sumber prifher maupun sekunder; (2) Kritik sumber adalah
mengevaluasi secara kritis semua evidence (bukti) yang telah dikumpulkan, baik kritik
ekstern maupun intern diperlukan untuk melihat sejauh mana validitas dan realibilitas
sumber sejarah; (3) Interpretasi adalah penafsiran untuk mendapatkan kesimpulan dan
maknanya; (4) Penyajian (historiografi) adalah menyampaikan sintesis yang diperoleh
dalam bentuk karya sejarah yang bersifat utuh, sistematis dan komunikatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan Shah Iran yang pro-Barat,
westernisasi budaya, gagalnya modernisasi ekonomi, jatuhnya produksi pertanian,
kekejaman SA VAK, peranan Bazar dan aliran Syi'ah menjadi sebab tumbangnya rezim
Shah dan lahirnya Republik Islam Iran. Peran Ayatullah Khomeini adalah sebagai
pemimpin jalannya revolusi dan pencetus lahirnya Republik Islam Iran. Organisasi dan
partai politik pasca revolusi yaitu kelompok Islam, nasionalis, Marxis dan royalis. Konflik
intern terjadi karena kelompok nasionalis, Marxis, dan suku Kurdi merasadirugikan dan
tidak sejalan lagi dengan berbagai kebijakan dan sistem pemerintahan Velayat-e-faqih
(pemerintahan para ulama) yang diciptakan Ayatullah Khomeini. Dampak dari berbagai
konflik intern adalah munculnya usaha untuk menumbangkan pemerintahan Khomeini,
yaitu dengan perlawanan yang dilakukan oleh Bani Sadr dan Massoud Rajavi, perlawanan
Ayatullah Montazeri, persaingan antara Ayatullah Montazeri dan Rafsanjani, naiknya Ali
Khameini sebagai presiden Iran, serta kekacauan dalam pemerintahan Republik Islam Iran
kunci: Konflik, Iran, KhomeiniKusmiati2015-11-17T01:16:39Z2019-01-30T05:27:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28279This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/282792015-11-17T01:16:39ZKEBIJAKAN POLITIK AUSTRALIA ANALISIS TERHADAP PERANAN AUSTRALIA DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA (1945-1949)Penulisan skripsi ini bertujuan untuk: mendeskripsikan dan menganalisis
Kebijakan politik Australia: analisis terhadap peranan Australia dalam
mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945-1949. Skripsi ini
terdiri atas tiga pennasalahan yang akan dibahas yaitu: (1) Bagaimana hubungan
antara Australia dengan Hindia Belanda sebelum kemerdekaan Republik Indonesia;
(2) Mengapa Australia memberikan dukungan pada Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaannya; (3) Bagaimana kebijakan politik Australia
dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia 1945-1949.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah kritis yang terdiri dari
empat langkah, menurut Nugroho Notosusanto, yaitu: (1) Heuristik, kegiatan
menghimpun jejak-jejak atau sumber-sumber sejarah, (2) Kritik Sumber, kegiatan
meneIiti jejak-jejak atau sumber-sumber sejarah yang teIah dihimpun sehingga
diperoleh sumber-sumber yang otentik dan terpercaya, (3) Interpretasi merupakan
penelaahan terhadap fakta-fakta sejarah, (4) Historiografi untuk: menyampaikan
sintesa yang diperoleh dalam bentuk: karya tulis sejarah.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa kebijakan
politik Australia dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia telah
berpengaruh dalam pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Australia merupakan
tetangga dekat Indonesia, sebelum kemerdekaan Republik Indonesia hubungan
antara Australia dengan Republik Indonesia yang sebelumnya disebut Hindia
Belanda berlangsung tenang dan kurang bersimpati karena adanya kekuasaan
kolonial Hindia Belanda serta masih kuatnya tradisi Ke-Inggrisan di Australia.
Setelah Republik Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya Australia mulai
mendukung kemerdekaan Indonesia. Kebijakan politik Australia dalam
mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia telah menimbulkan pengaruh
yaitu berakhirnya konflik Indonesia dan Belanda, adanya pengakuan kedaulatan
kemerdekaan Republik Indonesia oleh negara-negara di dunia serta adanya arah
baru hubungan diplomatik antara Australia dengan Republik Indonesia.
Kata kunci: Kebijakan Pelitik, Australia, 1945-1949.Irfan Dwi Rohmawan2015-11-17T01:14:33Z2019-01-30T05:27:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28277This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/282772015-11-17T01:14:33ZIRAN DI BAWAH PEMERINTAHAN PRESIDEN MAHMOUD AHMADINEJAD (2005-2009)Pasca Revolusi Islam Iran 1979, secara garis besar sistem perpolitikan Iran
terpecah menjadi 2 kubu yakni kubu konservatif (garis keras), dan kubu refonnis
moderatllunak). Selama beberapa generasi, kubu reformis berhasil menguasai
. annya pemerintahan dan menerapkan politik moderat terhadap Barat. Namun,
naiknya Ahmadinejad dari kubu konservatif mengubah arah politik Iran menjadi
ebih radikal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji biografi singkat
Ahmadinejad sebelum menjabat Presiden Iran, kebijakan-kebijakan yang
dihasilkan, kiprah Ahmadinejad dalam dunia intemasional sebagai Presiden Iran
periode I (2005-2009), dan sekilas pemerintahan Ahmadinejad periode II.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah kritis yang terdiri dari
empat langkah, yaitu: (1) heuristik, kegiatan menghimpun jejak-jejak atau sumber
sumber sejarah, (2) kritik sumber, kegiatan meneliti jejak-jejak atau sumber
sumber sejarah yang telah dihimpun sehingga diperoleh sumber-sumber yang
otentik dan terpercaya, (3) interpretasi, merupakan penelaahan terhadap fakta-fakta
sejarah, (4) historiografi untuk menyampaikan sintesa yang diperoleh dalam
bentuk karya tulis sejarah.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Ahmadinejad adalah seorang
politisi dari kalangan bawah, yang telah lama berkiprah dalam perpolitikan Iran. Ia
menjabat sebagai kepala distrik di sejumlah daerah pemerintahan, dan baru dikenal
publik Iran setelah berhasil menjabat sebagai Walikota Teheran. Pendekatan
kerakyatan dan politik anti-AS saat ia kampanye mampu memenangkannya pada
pilpres 2005. Sikap kerasnya dalam politik, kemudian memunculkan kebijakan
kebijakan yang kontroversial dan cenderung menolak intervensi asing khususnya
AS. Kondisi ini kemudian menimbulkan goncangan yang lebih kuat bagi Iran,
khususnya dari AS dan Israel. Ahmadinejad mampu mengatasi permasalahan ini
secara mandiri dan juga bekerja sama dengan negara-negara anti-AS. Dengan
kedua upaya ini, Iran semakin berkembang dan berpotensi menjadi negara
superpower baru meski dijatuhi embargo. Posisi ini juga ditunjukkan dengan
kiprah Ahmadinejad yang mampu berbicara banyak dalam forum intemasional,
seperti adanya perang urat syaraf dengan AS, penolakan terhadap eksistensi Israel
dan penolakan politisasi holocaust. Pada pemilu 2009 Ahmadinejad kembali
berhasil menjabat sebagai presiden Iran periode II, dan kemudian meneruskan
program-program lamanya.
Kata Kunci: Iran, Mahmoud Ahmadinejad, 2005-2009Ardhiyanto Eka Prabawa2015-11-17T01:13:01Z2019-01-30T05:27:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28276This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/282762015-11-17T01:13:01ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS METERI SEJARAH DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SANDEN TAHUN AJARAN 2009-2010Proses pembelajaran sekolah di Sekolah Menegah Pertama (SMP),
umumnya masih menggunakan metode konvensional, seperti ceramah tanpa
menggunakan media pembelajaran. Penggunaan media sebagai variasi dalam
pembelajaran perlu dilakukan, salah satunya media gambar. Pembelajaran dengan
menggunakan media gambar dapat merangsang perhatian siswa. Perpaduan wama
yang menarik dapat menambah kesan nyata (realisme) pada siswa. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar dan motivasi belajar siswa
yang menggunakan media gambar dengan yang tidak menggunakan media
gambar pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sanden Tahun Ajaran 2009/2010.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Populasi
penelitian ini adalah siswa kelas vn yang berjumlah 216 siswa. Pemilihan sampel
untuk data kuantitatif dilakukan dengan teknik purposive random sampling
terhadap 72 siswa. Sedangkan untuk data kualitatif dengan teknik purposive
sampling terhadap 10 siswa, yang dirasa mewakili informasi. Adapun desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah control group pre-test post-test design.
Untuk menguji validitas data kuantitatif digunakan rumus product moment,
sedangkan reliabilitasnya diuji dengan program iteman. Selanjutnya pengujian
hipotesis menggunakan teknik analisis statistik uji-t. Untuk menguji validitas data
kualitatif digunakan teknik triangulasi. Pengambilan data kuantitatif
menggunakan angket motivasi belajar siswa dan tes pre stasi belajar siswa.
Sedangkan pengambilan data kualitatif menggunakan observasi dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan motivasi
belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
rerata nilainya 48,78 sedangkan kelas kontrol rerata nilainya 44,33. Dari hasil uji-t
dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa yaitu t nilai thitung> tlabel yaitu
8,528 > 1,6669. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signiftkan prestasi belajar sejarah yang menggunakan media gambar dengan yang
tidak menggunakan media gambar. Prestasi belajar sejarah yang menggunakan
media gambar rerata nilainya 57,19 sedangkan yang tidak menggunakan media
gambar rerata nilainya 56,25. Dari hasil uji-t dengan taraf signifikansi 5%
menunjukkan bahwa yaitu t nilai thitung > tlabel yaitu 4,55 > 1,6669. Hasil
observasi dan wawancara diketahui dengan penggunaan media gambar dapat
memotivasi siswa untuk belajar, pembelajaran menjadi lebih menarik dan
menyenangkan.
Kata kunci: Media gambar, Pembelajaran IPS materi sejarah, SMP N 2 SandenKusmiyati2015-11-17T01:11:34Z2019-01-30T05:27:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28275This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/282752015-11-17T01:11:34ZDINAMIKA TRADISI ROBOK-ROBOK DI MEMPAWAH, KALIMANTAN BARAT SEBAGAI AKULTURASI BIDAYA LOKAL, HINDU DAN ISLAMAkulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika
kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda
bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-rnenerus yang
kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang asli dari salah
satu kelompok atau kedua-duanya. Maka dapat disimpulkan bahwa akulturasi
sarna dengan kontak budaya yaitu bertemunya dua kebudayaan yang berbeda
melebur menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan
kepribadianlsifat kebudayaan aslinya. Seperti Dinamika Tradisi Robok-robok di
Mempawah, Kalimantan Barat yang berakulturasi dengan budaya Lokal, Hindu
dan Islam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
historis yang terdiri dari 4 langkah yaitu: 1. Heuristik yang berupa buku, jumal,
majalah, koran dan foto-foto. 2. Kritik sumber, baik kritik intern maupun ekstren
yang berfungsi untuk menyeleksi apakah sumber yang digunakan dapat
dipertanggungjawabkan baik substansial maupun secara fisiko 3. Interpretasi
(penafsiran) terhadap data-data yang diperoleh berdasarkan kekuatan analisis yang
diperkuat melalui kajian pustaka dan segi peninjauan (sosiologi, geografi, politik,
agama, psikologi dan ekonomi). Dan 4. Penyajian (Historiografi) yaitu
penyampaian sintesa yang diperoleh dalam bentuk karya sejarah. Sebagai
pendalaman analisis, penelitian ini juga menggunakan sistematika penulisan
sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa menurut latar
belakang adanya tradisi robok-robok, ditinjau dari sifat-sifat kebudayaan
masyarakat Kabupaten Pontianak khususnya Mempawah dan sekitamya. Upacara
robok-robok ini bersifat historis dan memiliki nilai sejarah karena peristiwa
robok-robok merupakan peristiwa sangat penting untuk dikenang dalam sejarah
Mempawah, khususnya kerabat Keraton Amantubillah Mempawah, dimana asal
mula mendaratnya Opu Daeng Menambon di Mempawah yang merupakan pendiri
Kerajaan Mempawah. Bukan hanya bersifat historis saja, melainkan memiliki
nilai religius, dan magis. Serta dapat mempengaruhi masyarakat setempat yaitu
dalam bidang sosial dan ekonomi. Tujuan digelamya ritual ini adalah untuk
memperingati kedatangan/napak Was perjalanan Opu Daeng Menambon yang
bergelar Pangeran Mas Surya Negara, pemersatu semua Etnis yang ada di
Kalimantan Barat, dan melestarikan aset wisata budaya daerah.
Kata Kunci : Akulturasi, Tradisi Robok-robok dan Opu Daeng Menambon.Beti Yanuari Posha2015-11-17T01:10:07Z2019-01-30T05:27:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28274This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/282742015-11-17T01:10:07ZCOMMONWEALTH OF AUSTRALIA ANALISIS TENTANG TERBENTUKNYA AUSTRALIA SEBAGAI NEGARA FEDERASI TAHUN 1770-1901Skripsi yang berjudul "Commonwealth of Australia : Analisis tentang
terbentuknya Australia Sebagai Negara Federasi tahun 1770 - 1901" ini
membahas tentang proses pembentukan Australia sebagai negara federasi dari
awal masa eksplorasi bangsa-bangsa eropa, khususnya Inggris, hingga Australia
resmi menjadi negara federasi dengan semua komponen tata negaranya. Tujuan
penelitian dari skripsi ini adalah untuk mengetahui perkembangan kolonisasi
Inggris di Australia, Mengetahui latar belakang pembentukan Australia menjadi
negara federasi dan mengetahui tujuan Australia menjadi negara federasi.
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
metode historis yang berusaha menerapkan metode pendekatan ilmiah dalam
perspektif sejarah mengenai suatu masalah. Langkah awal dari metode ini adalah
heuristik, yaitu penulis melakukan studi kepustakaan untuk mencari sumber
sumber sejarah yang diperlukan bagi penulisan ini. Kemudian dilanjutkan dengan
melakukan kritik ekstern dan intern atas sumber-sumber yang telah diperoleh itu
agar penggunaan data-data dan sumber-sumber sebagai dasar penulisan ini dapat .
selektif untuk dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Langkah selanjutnya
adalah tahap interpretasi, yaitu menetapkan makna dari nilai historis dari data-data
tersebut. Kemudian langkah terakhir ialah sintesis, yaitu merekonstruksi dan
menulisnya menjadi skripsi ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penjelajahan bangsa eropa hingga
sampai australia mebuahan hasil yang sangat besar. Bangsa Inggris yang
mengklaim daerah tersebut membangun koloni New South Wales sebagai koloni
pertama Hingga akhirnya koloni-koloni lain pun lahir, antara lain adalah
Tasmania, Victoria, Australia Barat dan Australia Selatan. Kehidupan koloni yang
berdiri sendiri-sendiri dirasa kurang begitu bagus akan kelangsungan koloni
koloni tersebut, Munculnya faktor-faktor pendorong menuju federasi semakin
membuat koloni-koloni untuk segera mempersatukan koloni-koloni menjadi
negara federasi. Pertemuan-pertemuan antar koloni dilak:ukan utnuk membahas
segala sesuatu yan~ dibutuhkan untuk meniadi negara federasi. Hingga \>ada 1
Januari 190 I terbentuklah negara federasi Australia di bawah persemakmuran
Inggris.Ariefika Dimas H2015-05-04T07:20:02Z2019-01-29T21:59:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18066This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/180662015-05-04T07:20:02ZPERANAN TENTARA PELAJAR DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI KOTA MAGELANG TAHUN 1948-1949Penulisan skripsi ini yang berjudul peranan tentara pelajar dalam mempertahankan kemerdekaan di kota magelang tahun 1948-1949 bertujuan untuk mengetahui kondisi umum kota Magelang pasca Proklamasi, lahirnya Tentara Pelajar di kota Magelang, dan peranan Tentara Pelajar dalam mempertahankan Kemerdekaan di kota Magelang. Penulisan skripsi ini berusaha untuk memaparkan kejadian yang terjadi dalam usaha mempertahankan Kemerdekaan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode historis kritis. Langkah pertama dari metode ini adalah heuristik yaitu kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau atau tahap pengumpulan sumber. Tahap kedua adalah verifikasi yang merupakan kegiatan meneliti sumber untuk menentukan validitas dan realibilitas sumber sejarah yang dikumpulkan, yaitu kegiatan meneliti sumber-sumber sejarah baik secara ekstern maupun intern. Setelah melakukan verifikasi, selanjutnya melakukan interpretasi. Interpretasi atau penafsiran terdiri dari analisis dan sintesis. Analisis berarti menguraikan, dan sintesis yang berarti menyatukan, dari data yang terkumpul ditemukan fakta. Keempat historiografi atau penulisan sejarah. Fakta-fakta sejarah dari berbagai sumber yang telah diinterpretasikan kemudian langkah terakhir penulisan cerita sejarah itu disajikan menjadi suatu karya sejarah.
Berdasarkan masalah yang dikaji dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa lahirnya Tentara Pelajar di kota Magelang pada pertengahan bulan Maret 1948. Ketika Soendjarwo, tokoh Tentara Pelajar atau Tentara Genie Pelajar asal Yogyakarta, mengajak untuk mendirikan Tentara Pelajar atau Tentara Genie Pelajar di Magelang. Tentara Pelajar sendiri mempunyai peran sebagai penghubung dan mencari informasi mengenai perkembangan yang terjadi serta turut dalam pertempuran yang tergabung dalam brigade 17. Setelah diadakanya Konferensi Meja Bundar dan diakuinya kedaulatan RI Brigade 17 atau pasukan Tentara Pelajar melebur menjadi satu dengan pasukan TNI ada juga yang memilih untuk meneruskan pendidikannya. Meskipun ada yang memilih untuk melanjutkan studinya tetapi mereka tetap pejuang dan Pahlawan Bangsa.
Kata kunci : Tentara Pelajar, Magelang, Brigade 17, 1948-1949Kusmahendra Di Saputro2015-05-04T00:31:29Z2019-01-29T21:56:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17971This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/179712015-05-04T00:31:29ZGAMAL ABDUL NASSER DAN PERANNYA DALAM PENENTUAN KEBIJAKAN MESIR (1952-1970)Terjadinya revolusi tanggal 23 Juli 1952 di Mesir membawa perubahan yang sangat besar di bidang politik dan kemasyarakatan Mesir. Tokoh intelektual di belakang revolusi ini adalah Gamal Abdul Nasser. Skripsi ini bertujuan untuk mengungkapkan latar belakang pribadi dan pemikiran Gamal Abdul Nasser, proses terjadinya Revolusi Juli 1952 dan pengaruhnya bagi Nasser, peran Nasser dalam kebijakan dalam negeri Mesir, peran Nasser di dunia Internasional dan hubungan diplomatik Mesir, serta pengaruh Nasser di Mesir dan dunia Internasional. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sejarah kritis sebagaimana yang dijabarkan oleh Allan Lichtman dan Valerie French. Metode ini meliputi langkah-langkah: penentuan topik, pencarian sumber, kritik sumber, interpretasi atau penafsiran, dan historiografi atau penulisan.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Nasser berasal dari keluarga yang sedang mengalami mobilitas sosial dan ekonomi antar generasi dan telah mengenal pendidikan. Pemikiran Nasser dikenal dengan sebutan Nasserisme yang merupakan gabungan dari Sosialisme Islam dan Nasionalisme Arab Sekuler. Nasser memimpin revolusi Juli 1952, diawali dengan penggalangan kekuatan di kalangan angkatan darat dan kelompok-kelompok di luar angkatan darat yang menginginkan perubahan dalam pemerintahan. Revolusi ini membuka jalan bagi Nasser untuk mendudukui kursi presiden. Nasser memiliki peran dominan sejak awal pembentukan negara republik di bawah pimpinan Muhammad Najib. Kebijakan ekonomi Mesir banyak diwarnai oleh pemikiran Nasser mengenai pemerataan kesejahteraan rakyat karena sejak awal Perwira Bebas tidak memiliki konsepsi ekonomi yang jelas. Nasser juga banyak berperan dalam gerakan Non Blok dan perlawanan terhadap Kolonialisme di dunia Internasional. Hubungan diplomatik Mesir dengan pihak luar juga banyak dibentuk oleh kedekatan Nasser dengan para pemimpin negara dan ambisinya untuk menjadi pemimpin dunia Arab. Pengaruh Nasser cukup besar di Mesir maupun dunia internasional. Ia telah mengubah susunan masyarakat Mesir yang awalnya feodal, memeratakan pendidikan, dan membangun industri. Di dunia internasional Nasser dikenal karena dukungannya terhadap negaranegara yang sedang memperjuangkan kemerdekaan dan upayanya menggalang kekuatan bangsa Arab untuk mengusir Israel.
Kata kunci: Gamal Abdul Nasser, Kebijakan, MesirKrida Amalia Husna2015-04-15T01:22:10Z2019-01-29T21:03:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16510This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/165102015-04-15T01:22:10ZIMPLEMENTASI MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 2 SEMESTER I SMA NEGERI I PANINGGARAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2010/2011Sejarah merupakan pelajaran yang kurang menarik dan membosankan bagi siswa dikarenakan metode yang digunakan cenderung monoton dan kurang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model Snowball Throwing di SMA N 1 Paninggaran, meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa serta mengetahui kendala-kendala yang dihadapai dalam penerapan model Snowball Throwing.
Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas/PTK. Responden dalam penelitian ini adalah guru sejarah, dan siswa kelas XI IPS 2. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi,wawancara, angket, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Penelitian ini menggunakan dua bentuk analisis data yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif.
Pelaksanaan pembelajaran dengan model Snowball Throwing pada siswa kelas XI IPS 2 di SMA N 1 Paninggaran dilakukan dengan cara memodifikasi bola plastik yang didalamnya berisi pertanyaan dan pemberian hadiah bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan model Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi belajar sejarah. Pada siklus I rata-rata motivasi kelas sebelum tindakan adalah 68.00% dan setelah tindakan siklus I 73.90% atau mengalami peningkatan 5.90%, pada siklus II rata-rata motivasi sebelum tindakan adalah 69.72%, setelah tindakan 76.38% atau mengalami peningkatan 6.66%, pada siklus III rata-rata motivasi kelas sebelum tindakan adalah 73.71%, sesudah tindakan 81.13% atau mengalami peningkatan 7.42%. Kendala yang dihadapi dalam penerapan model Snowball Throwing di SMA N 1 Paninggaran adalah kurangnya media atau fasilitas pembelajaran di kelas seperti OHP/LCD dan buku panduan untuk siswa, dalam penerapan model Snowball Throwing bagi siswa yang kurang menguasai materi tidak dapat berperan secara aktif, sering menghindar dari lemparan bola dan ruangan yang tidak memadai. Solusi yang diambil adalah membuat media pembelajaran reading guide, membagikan reading guide kepada semua anggota kelompok, dan menggunakan halaman sekolah dalam penerapan model Snowball Throwing.
Kata Kunci : Motivasi, Snowball ThrowingSiwi Purwaningsih2012-06-26T04:36:12Z2012-08-10T02:53:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/969This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/9692012-06-26T04:36:12ZPendidikan karakterBud Budibudi@uny.ac.id