Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T14:10:20ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-11-18T02:20:11Z2015-11-18T02:20:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28338This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/283382015-11-18T02:20:11ZPendidikan Sebagai Rekayasa Struktural MasyarakatPermintaan itu datang mengagetkan: memberikan pidato Dies? Tertegun dan gundah. Saya masih berfikir, dan tidak langsung saya jawab. Saya mencoba memahami mengapa saya dibebani tugas yang teramat berat ini. Universitas Negeri Yogyakarta adalah bagian besar dari memori sejak masa kecil. Aneh rasanya bila anak yang dahulu bermain di kampus UNY ini lalu harus pulang kampung untuk memberikan pidato Dies Natalis di hadapan para orang-tuanya, generasi guru besar dan sangat berpengalaman dalam bidang pendidikan.
Ada pertanyaan, kenapa saya? Bukankah, pidato Dies itu porsinya para guru besar? Padahal saya ini baru mulai belajar ingin jadi intelektual, itupun masih belum kesampaian. Jawaban awal saya saat mendengar permintaan itu adalah saya tidak bisa menulis karena kendala waktu yang luar biasa. Pekerjaan dan kegiatan yang sedang menggunung saat ini tidak menyisakan cukup waktu untuk melakukan riset dan menulis dengan tenang dan baik. Apalagi untuk menulis sebuah karya ilmiah yang serius bagi sebuah pidato Dies. Tapi alasan itu dijawab dengan tangkas oleh Pak Sardiman: tidak perlu makalah ilmiah dan gunakan paper yang sudah ada. Tumbang seketika alasan saya. Akhirnya, setelah timbang-timbang maka dengan mengucap bismillah saya jawab bersedia. Tetapi harap dimaklumi bila pidato Dies ini lebih terasa seperti essai.Anies Baswedan