Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T21:46:38ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-10-26T08:01:20Z2019-01-30T04:43:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27600This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/276002015-10-26T08:01:20ZKELAYAKAN AIR SUMUR SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH DI LERENG SEBELAH UTARA TPA PIYUNGANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan air sumur warga di lereng utara
(Temp at Pembuangan Akhir) TPA Piyungan sebagai sumber air bersih untuk keperluan
domestik.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksploratif laboratoris, dengan populasi seluruh
sumur di lereng utara TP A Piyungan. Sampel air diambil dari tiga sumur yang terlatak pada satu
garis lurusdari TPA kearah utara. Analisis parameter kimia fisika dan biologi air dilakukan di
laboratorium Balai Besar Tehnik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) yang kemudian hasilnya
dibandingkan dengan standar kualitas baku mutu air bersih. Metode yang digunakan yaitu
metode observasi, dan metode dokumentasi atau studi kepustakaan.
- Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur yang terkandung dalam air sumur
penduduk di sekitar TP A, yaitu parameter fisika dan parameter kimia semuanya berada di bawah
ambang batas berbahaya. Sedangkan dari hasil analisis parameter biologis, kualitas air sumur
penduduk dapat dikatakan sudah tercemar kandungan bakteri E.Coli dengan nilai di atas
160011 OOmI, sedangkan batas maksimal adalah 5011 OOmI. Jadi dapat disimpulkan air sumur yang
berada di Iereng utara TPA Piyungan tercemar oleh bakteri E.CoIi yang diduga bukan berasal
dari TP A, melainkan dari limbah organik di lingkungan setempat.Febri Arianto2015-10-26T07:59:29Z2019-01-30T04:43:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27599This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/275992015-10-26T07:59:29ZDAMPAK GEMPA BUMI 2006 TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI DESA IMOGIRI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon masyarakat Desa
Imogiri, Kecamatan Imogiri saat terjadi gempa bumi 2006 dan mengetahui
dampak sosial dan ekonomi yang dialami masyarakat Desa Imogiri, Kecamatan
Imogiri setelah terjadi gempa bumi 2006.
Penelitian ini termasuk penelitian ex post Jacto atau penelitian yang
dilakukan setelah suatu kejadian terjadi. Subjek penelitian ini adalah kepala
rumah tangga di Dusun Kerten dan Dusun Paduresan yang diambil dengan teknik
purposive area sampling berdasarkan aksesibilitas kedua dusun tesebut dari pusat
pemerintahan. Responden diambil dari masing-masing mata pencaharian kepala
rumah tangga secara proporsional sebesar 15 persen. Data dianalisis dengan
analisis deskriptif dalam bentuk tabel dan dideskripsikan agar mudah dipahami.
Hasil penelitian menunjukkan 1) Respon masyarakat di Dusun Kerten dan
Dusun Paduresan sangat baik. Masyarakat di Dusun Kerten dan Dusun Paduresan
langsung mencari bantuan sesaat setelah gempa. Seluruh respond en tidak ada
yang kekurangan bahan makanan pasca gempa. Masyarakat juga langsung
mendirikan barak-barak pengungsian sesaat setelah gempa tanpa menunggu
bantuan dari relawan.2) Kegiatan sosial seperti arisan, gotong royong dan
ruwahan di daerah penelitian sempat terhenti pasca gempa bumi karena tidak
adanya ruang untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Kegiatan sosial mulai
dilaksanakan kembali setelah proses rekonstruksi selesai dilakukan. Masyarakat
menganggap bahwa kegiatan sosial harus tetap dilaksanakan karena kegiatan
tersebut dapat mempertahankan kerukunan antar warga. 3) Gempa bumi 2006
sempat membuat perekonomian masyarakat di daerah penelitian terpuruk untuk
beberapa saat. Gempa bumi 2006 tidak berdampak signifikan bagi perekonomian
masyarakat terbukti dari pendapatan respoden yang tidak berubah pasca gempa
bumi 2006. 4) Rekonstruksi fasilitas umum yang dilakukan pemerintah seperti
membangun kembali sekolah, Pasar Imogiri dan tempat ibadah membuat beban
masyarakat semakin ringan, karena masyarakat tidak terbebani untuk membangun
fasilitas umum tersebut.Novita Sari2015-10-26T07:57:51Z2019-01-30T04:43:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27598This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/275982015-10-26T07:57:51ZHUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AKADEMIK DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI MENULIS SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI ANGKATAN 2007 FISE UNYTujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan
signifikan antara 1) kemampuan akdemik dengan motivasi menulis skripsi, 2) tingkat
kesejahteraan keluarga dengan motivasi menulis skripsi, dan 3) hubungan secara
bersama-sama antara kemampuan akademik dan tingkat kesejahteraan keluarga dengan
motivasi menulis skripsi pada mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi Angkatan 2007
FISEUNY.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasi karena bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya suatu hubungan. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Geografi FISE
UNY pada bulan April. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan
Pendidikan Geografi Angkatan 2007 FISE UNY yang berjumlah 1 19 orang, maka
penelitian ini merupakan penelitian populasi. Pengambilan data dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan metode angket dan dokumentasi. Teknik analisis yang
digunakan adalah dengan menggunakan analisis statistik, yaitu Product Moment dan
Regresi Ganda dengan dua prediktor.
Hasil penelitian ini adalah 1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
kemampuan akademik dan motivasi menulis skripsi. Hal ini dapat dilihat dari nilai r
hitung yang lebih besar dari pada r tabel (rhit > rtab) yaitu sebesar 0,286 dengan r tabel
0,180, 2) tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat
kesejahteraan keluarga dengan motivasi menulis skripsi. Hal ini dapat dilihat dari nilai r
hitung yang lebih keeil dari pada r tabel (rhit < rtab) yaitu sebesar -0,135 dengan r tabel
0,180, dan 3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara
kemampuan akademik dan tingkat kesejahteraan keluarga dengan motivasi menu lis
skripsi. Hasil ini ditunjukkan dari nilai Fhitung lebih besar dari pada Ftabel (7,262 > 3,07).
Sedangkan nilai determinan (R2) sebesar 0,111 yang berarti bahwa 11,1 % varian motivasi
menulis skripsi dapat dipengaruhi oleh variabel kemampuan akademik dan tingkat
kesejahteraan keluarga. Sedangkan sisanya 88,9% dipengaruhi oleh variabellainnya yang
tidak dibahas dalam penelitian ini. Sumbangan terbesar yang diberikan kepada motivasi
menulis skripsi adalah tingkat kemampuan akademik, yaitu sebesar 8,79%. Sedangkan
tingkat kesejahteraan keluarga tidak menyumbang, karena hanya sebesar 2,34% hal ini
sejalan dengan hasil penelitian yang kedua.
Kata Kunci: kemampuan akademik, tingkat kesejahteraan keluarga dan motivasi menulis
skripsiMenik Purwanti2015-10-26T07:56:33Z2019-01-30T04:43:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27597This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/275972015-10-26T07:56:33ZKARAKTERISTIK DAN TANGGAPAN WISATAWAN TERHADAP OBYEK WISATA GOA LAWA DI DESA SIWARAK KECAMATAN KARANGREJA KABUPATEN PURBALINGGATujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1 )kondisi fisik,
(2)karakteristik wisatawan, (3)produk wisata, (4)tanggapan wisatawan terhadap;
(a)obyek wisata (b)terhadap prasarana (c)sarana pariwisata, (5)harapan wisatawan
obyek wisata Goa Lawa di Desa Siwarak Kecamatan Karangreja Kabupaten
Purbalingga.
Penelitian ini merupakan penelitian survey dan deskriptif Populasi dalam
pene1itian ini meliputi lingkungan fisik dan wisatawan dari obyek wisata Goa
Lawa. Lingkungan fisik dalam penelitian ini adalah seluruh lahan serta unsur
unsur fisik geografis yang terdapat di kawasan obyek wisata Goa Lawa. Tehnik
pengambilan sampel untuk wisatawan menggunakan tehnik insidental sampling
yaitu pengambilan sampel yang dilakukan tanpa perencanaan dengan seksama.
Wisatawan yang dijadikan responden sebanyak 100 orang. Dalam analisis data,
data yang ada disajikan dalam bentuk tabel frekuensi kemudian peneliti membuat
analisa.
Dari hasil penelitian diketahui (1 )kondisi fisik obyek wisata yaitu;
(a)terdapat potensi untuk pengembangan obyek dan daya tarik wisata, (b)terdapat
prasarana dan sarana yang dapat mendukung pengembangan kepariwisataan,
(2)karakteristik wisatawan; wisatawan yang berkunjung 29persen berusia 15-19
tahun, 44persen berpendidikan terakhir SMA, dan sebagian besar (50persen)
merupakan pelajar/mahasiswa. (3)produk wisata; (a)goa, (b)taman lokaria,
(c )penangkaran hewan, (d)panggung hiburan, (e )lapangan olahraga. (4)tanggapan
wisatawan; (a)sebagian besar (66persen) menyatakan bahwa obyek wisata Goa
Lawa sangat indah dan masih alami, (b )semua responden menyatakan bahwa
prasarana jalan menuju obyek wisata sudah bagus, (c)semua responden
(100persen) menyatakan bahwa sarana transportasi umum menuju obyek wisata
Goa Lawa masih kurang memadai, menurut sebagian besar (54persen) responden
menyatakan sarana warung makan cukup memadai, 60persen responden
menyatakan sarana belanja sudah memadai. (5)dari berbagai macam harapan
42persen responden mengharapkan adanya papan informasi yang besar dan jelas.
Selain itu mereka juga berharap supaya menambah jenis satwa, tempat sampah,
dan toilet, serta pengadaan taman buah, taman bunga, dan pengadaan kereta
wisata, supaya dapat memenuhi kebutuhan para wisatawan .
Kata kunci: Karakteristik wisatawan, tanggapan wisatawanPrima Yanuari2015-10-26T07:54:45Z2019-01-30T04:43:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27596This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/275962015-10-26T07:54:45ZKONTRIBUSI KESIAPAN KULIAH TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GOEGRAFI ANGKATAN 2010 FISE UNYTujuan dari penelitian ini untuk mengetahui 1) seberapa besar kesiapan
fisik, kesiapan psikis, kesiapan materi dan indeks pre stasi mahasiswa Program
Studi Pendidikan Geografi angkatan 2010, 2) Kontribusi kesiapan fisik, kesiapan
psikis dan kesiapan materi terhadap indeks prestasi mahasiswa Program Studi
Pendidikan Geografi angkatan 2010
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini
dilakukan di Program Studi Pendidikan Geografi FISE UNY pada bulan Mei.
Variabel dalam penelitian ini adalah kesiapan fisik, kesiapan psikis, kesiapan
materi dan indeks prestasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi angkatan 2010 yang berjumlah 98
mahasiswa, maka penelitian ini merupakan penelitian populasi. Pengambilan data
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket dan dokumentasi.
Teknik analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis statistik,
yaitu Regresi Ganda dengan tiga prediktor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tingkat kesiapan kuliah mahasiswa
yang terdiri dari variabel kesiapan fisik, kesiapan psikis dan kesiapan materi rata-rata
berada pada kategori sedang serta indeks prestasi mahasiswa berada pada kategori
sangat memuaskan. Hasil ini ditunjukkan dengan nilai persentase, yaitu nilai
persentase kesiapan fisik sebesar 68,4% , kesiapan psikis sebesar 71,4%, dan
kesiapan materi sebesar 72,4% serta nilai persentase indeks prestasi sebesar 78,6%.
(2) Ada kontribusi positif dan signifikan kesiapan kuliah terhadap indeks prestasi
mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi angkatan 2010 FISE UNY. Hasil ini
ditunjukkan dari nilai nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (15,763>2,701). Nilai
determinan (R2) sebesar 0,338 yang berarti bahwa 33,8% varian indeks prestasi
dapat dipengaruhi oleh variabel kesiapan fisik, kesiapan psikis dan kesiapan
materi. Sedangkan sisanya 66,2% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak
dibahas dalam penelitian ini. Sumbangan terbesar yang diberikan kepada indeks
pre stasi adalah kesiapan fisik, yaitu sebesar 12,85% dan diikuti oleh kesiapan
psikis sebesar 10,62% dan kesiapan materi sebesar 10,34%.
Kata Kunci: Kesiapan Fisik, Kesiapan Psikis, Kesiapan Materi, Indeks PrestasiRidha Ilmiyati2015-10-26T07:52:37Z2019-01-30T04:43:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27595This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/275952015-10-26T07:52:37ZSTRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH PADA SENTRA INDUSTRI KERAJINAN KULIT DI DUSUN MANDING KABUPATEN BANTULTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pola persebaran
pengrajin pada sentra industri kerajinan kulit di Dusun Manding Kabupaten
Bantul; (2) Strategi yang tepat dilakukan untuk pengembangan industri
kerajinan kulit di Dusun Manding di masa mendatang.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam
penelitian ini adalah 40 orang pengrajin yang termasuk dalam Usaha Kecil
Menengah, Data yang digunakan adalah data primer darihasil kuesioner
serta hasil Forum Group Discusion dengan para pengrajin dan pemerintah
Kabupaten Bantul dalam hal ini diwakili oleh Dinas Perindustrian
Perdagangan dan Koperasi. Teknik pengolahan data menggunakan teknik
editing, koding dan tabulasi. Teknik analisis data dalam menentukan pola
persebaran pengrajin dengan menggunakan pendekatan geografi sedangkan
analisis SWOT digunakan untuk perumusan strategi pengembangan.
Basil penelitian ini menunjukan (1) Pola persebaran pengrajin pada
sentra kerajinan kulit di Dusun Manding menyebar dengan distribusi
pengrajin pada 5 RT yaitu RT 04, RT 05, RT 06, RT 07 dan RT 08, dan
tidak merata jumlahnya; (2) Terdapat sebelas strategi pengembangan yang
harus dilakukan untuk pengembangan Usaha Kecil Menengah pada sentra
industri kerajinan kulit di Dusun Manding, yaitu: (a) Memperkuat
pemasaran dengan memaksimalkan fasilitasi pameran; (b) Memanfaatkan
kebijakan bantuan permodalan untuk memperkuat modal usaha; (c)
Melakukan labeling produk mengingat produk kerajinan kulit di Dusun
Manding sudah terkenal dan memiliki brand image yang kuat; (d)
Melakukan ekspansi usaha; (e) Meningkatkan akses pelaku usaha terhadap
kebijakan yang ada; (f) Memaksimalkan kebijakan pelatihan untuk
mengatasi kelemahan manajemen usaha dan pemasaran; (g) Meningkatkan
inovasi dengan berani mencoba memproduksi barang barn; (h) Aktif
mencari pasar baru bagi produk-produk yang dihasilkan; (i)
Mempertahankan pangsa pasar dengan mempertahankan konsumen loyal
dan ekspansi pemasaran melalui berbagai media pemasaran; (j)
Memfokuskan pada pasar lokal yang selama ini sudah berjalan serta melalui
keberadaan showroom- showroom di Manding; (k) Meningkatkan
komunikasi kerja sarna dengan usaha-usaha lain untuk memperkuat
pemasaran, misalnya dengan travel/agen wisata.
Kata Kunci : Strategi Pengembangan, Usaha Kecil Menengah, Sentra
Industri Kerajinan Kulit.Kandi Tan Tularsih2015-10-26T07:51:04Z2019-01-30T04:43:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27594This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/275942015-10-26T07:51:04ZAKTIVITAS EKONOMI WANITA LANJUT USIA DI DESA PANJANGREJO, KECAMATAN PUNDONG, KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui aktivitas ekonomi yang
dilakukan wanita lanjut usia di Desa Panjangrejo, (2) mengkaji faktor - faktor
yang mempengaruhi wanita lanjut usia di Desa Panjangrejo tetap bekerja dan (3)
mengetahui alasan wanita lanjut usia yang masih bekerja memilih pekerjaan yang
ditekuni sekarang.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan pendekatan aktivitas manusia yang berupa aktivitas ekonomi
wanita lanjut usia. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah
observasi, wawaneara dan dokumentasi. Teknis analisis yang digunakan yaitu
analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tabel frekuensi tunggal.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita lanjut usia di Desa
Panjangrejo yang berusia 60 tahun ke atas dan masih bekerja, yang berjumlah 189
orang. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.
Sampel yang diambil sebanyak 35 orang yaitu wanita lanjut usia di Dusun
Semampir yang masih bekerja. Sampel ini diambil denggan pertimbangan bahwa
jumlah wanita lanjut usia yang masih bekerja paling banyak terdapat di Dusun
Semampir
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas aktivitas ekonomi wanita
lanjut usia di Desa Panjangrejo sebagai pengrajin gerabah yaitu sebesar 69%,
sisanya sebagai pedagang, petani, dan guru TK. Faktor - faktor yang
mempengaruhi wanita lanjut usia tetap bekerja, diantaranya (l) keadaan fisik, (2)
wahana aktualisasi diri, (3) jumlah tanggungan, (4) bantuan anak, (5) keadaan
suami, dan (6) keadaan ekonomi rumah tangga. Alasan responden menekuni
pekerjaan sekarang yaitu (1) meneruskan pekerjaan lama/waktu muda sebesar
49% dan (2) alasan keterampilan yang dimiliki sebesar 51 %.
Kata kunei aktivitas ekonomi, wanita lanjut usiaSri Maryanti2015-10-26T07:49:11Z2019-01-30T04:43:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27593This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/275932015-10-26T07:49:11ZPEMETAAN POTENSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BANTUL MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Indeks potensi lahan yang ada
di Kabupaten Bantul 2). Potensi lahan pertanian diKabupaten Bantul berdasarkan
IPLnya 3). Distribusi potensi lahan pertanian yang ada di Kabupaten Bantul 4)
Arahan yang tepat untuk memanfaatkan lahan pertanian di Kabupaten Bantul
sesuai dengan potensi lahannya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Parameter-parameter yang
digunakan dalam penelitian ini adalah parameter lereng, parameter litologi,
parameter tekstur tanah dan solum tanah, parameter hidrologi (air permukaan),
lahan pertanian dan parameter penghambatlkerawanan bencana (bahaya erosi).
Populasi dalam penelitian ini semua unit penggunaan lahan pertanian. Untuk
metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan observasi.
Sedangkan teknik analisa data menggunakan analisis Sistem Informasi Geografi
yaitu 1) analisis scoring yaitu suatu cara menilai potensi lahan dengan jelas
memberikan harkat pada setiap parameter lahan, sehingga diperoleh kelas
kemampuan lahan berdasarkan penghitungan harkat dari setiap parameter lahan
tersebut. 2) analisis overlay yaitu proses penggabungan enam peta (parameter
parameter IPL) yang mempunyai koordinat yang sama untuk menghasilkan Peta
Indeks Potensi Lahan. Dari Peta IPL kemudian ditumpansusunkan dengan peta
penggunaan lahan pertanian menghasilkan peta potensi lahan pertanian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Kelas IPL Kab.Bantul
dikelompokkan menjadi 5 kelas yaitu : kelas potensi sangat tinggi (28,2-34,4),
tinggi (21,9-28,1), sedang (15,6-21,8), rendah (9,3-15,5) dan sangat rendah (3-
9,2). 2). Potensi Lahan pertanian diKab.Bantul berdasarkan IPL dikelompokkan
menjadi 4 kelas yaitu kelas potensi tinggi, potensi sedang, potensi rendah dan
potensi lahan sangat rendah. 3). Distribusi kelas potensi lahan pertanian di
Kabupaten Bantul meliputi, kelas potensi tinggi terdapat disebagian besar
wilayah Kab. Bantul, kelas potensi lahan sedang terdapat di kecamatan Pundong,
Kretek, Srandakan, Pajangan,Pandak, Sedayu, Imogiri, Piyungan. Kelas potensi
lahan rendah terdapat di kecamatan Srandakan, Sanden, Kretek, Pundong, Pandak,
Imogiri, Dlingo dan Kasihan. Kelas Potensi Lahan sangat rendah terdapat di
sebagian kecamatan Dlingo, Pandak dan Sedayu 4). Pemanfaatan lahan pertanian
untuk kelas potensi tinggi dapat diarahkan untuk kawasan budidaya tanaman
pertanian
Kata Kunci : Pemetaan, Indeks Potensi Lahan, Sistem Informasi GeografiErlina Vitria Dewi2015-10-26T07:46:38Z2019-01-30T04:43:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27592This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/275922015-10-26T07:46:38ZSTUDI EKSPLORASI POTENSI EKOWISATA PESISIR DESA KECIPUT KECAMATAN SIJUK KABUPATEN BELITUNGPenelitian ini bertujuan untuk: mengetahui kondisi sumberdaya fisik
maupun sumberdaya non fisik ekowisata pesisir, mengetahui tingkat potensi
ekowisata pesisir, dan menyusun altematif strategi pengembangan ekowisata
pesisir Desa Keciput ke depan.
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian
ini meliputi aspek fisik seluruh wilayah pesisir (pantai dan laut) Desa Keciput
yang dijadikan objek ekowisata termasuk amenitas dan aspek non-fisik meliputi
seluruh Kepala Keluarga di Desa Keciput, wisatawan dan stakeholders yang
terkait dalam pengelolaan ekowisata. Jumlah sampel aspek non-fisik meliputi
Kepala Keluarga 83 responden dan wisatawan 50 responden. Aspek fisik
diperoleh dengan observasi dan dokumentasi. Aspek non-fisik diperoleh dari
interview dengan masyarakat dan stakeholders yang terkait, sedangkan
angketlkuesioner disebarkan kepada wisatawan. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah (1) Proportional random sampling untuk masyarakat (2)
incidental sampling untuk wisatawan (3) judgement sampling untuk stakeholders.
T eknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, statistik sederhana,
klasifikasi dan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kondisi sumberdaya fisik dengan
variabel-variabel meliputi (a) musim yang baik berkunjung pada bulan Maret
sampai Oktober; (b) kecepatan arus permukaan air laut sebesar 0,057 meter/detik
sampai 0,094 meter/detik; (c) kecerahan air laut 9,6 meter; (d) kedalaman laut di
lokasi terumbu karang sedalam 10 meter sedangkan di tepi pantai sedalam tiga
meter; (e) jenis subtrat perairan didominasi oleh pasir; (f) keanekaragaman ikan
karang sebanyak 48 spesies; (g) ketersediaan air tanah pada kedalaman 31 meter;
(h) tutupan karang hidup sebesar 54,76 persen; (i) keanekaragaman karang
sebanyak sebanyak 174 spesies; G) tipe pantai berpasir; (k) penutupan lahan
pantai yaitu: pohon kelapa dan semak berupa ilalang; (I) arnenitas terdiri dari
fasilitas akomodasi, fasilitas rekreasi, fasilitas belanja dan warung makan, fasilitas
kesehatan, fasilitas pelengkap lainnya, dan fasilitas infrastruktur. (2) kondisi
sumberdaya non-fisik menunjukkan sebagian besar masyarakat mendukung
ekowisata dan Kawasan Konservasi Perairan (KKP), akan tetapi sebanyak 81,93
persen masyarakat tidak berpartisipasi dalam pengeloalan ekowisata sedangkan
tanggapan wisatawan sebagian besar 92 persen menunjukkan puas selama
berwisata. (3) Tingkat potensi ekowisata pesisir Desa Keciput termasuk tinggi
(skor 54). (4) prioritas utama altematif strategi pengembangan ekowisata pesisir
yaitu: memanfaatkan potensi sumberdaya ekowisata pesisir dengan meningkatkan
promosi dan menambah jumlah wisatawan.
Kata kunci: ekowisata pesisir, kondisi sumberdaya fisik dan non-fisik, tingkat
potensi, alternatif strategi pengembanganGuntoro2015-10-26T07:45:01Z2019-01-30T04:43:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27591This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/275912015-10-26T07:45:01ZSEBARAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI DI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANGPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui sebaran lokasi industri keeil di
Keeamatan Ulujami Kabupaten Pemalang; dan (2) mengetahui karakteristik
faktor-faktor produksi yang digunakan pada industri kecil konveksi di Keeamatan
Ulujami Kabupaten Pemalang.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif. Variabel penelitian ini adalah
sebaran lokasi industri keeil konveksi, dan karakteristik faktor-faktor produksi
meliputi modal, bahan baku, tenaga kerja, pemasaran dan transportasi. Populasi
dalam penenlitian ini sebanyak 281 responden yang terdiri pengusaha industri
keeil konveksi. Pengambilan sampel berdasarkan teknik sampel bertujuan
(purposive sampling) yang terdapat di tiga desa, penentuan lokasinya ditetapkan
menurut dusun yang memiliki industri keeil konveksi terbanyak dan tersedikit
pada masing-masing desa dengan responden sebanyak 129 pengusaha. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawaneara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan metode analisa tetangga terdekat (nearest neighbour
analysis) untuk mengetahui sebaran lokasi industri kecil konveksi, dan tabel
frekuensi untuk mengetahui karakteristik faktor-faktor produksi yang digunakan
pada industri kecil konveksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Analisis tetangga terdekat yang
dilakukan pada lokasi sentra industri keeil konveksi di Keeamatan Ulujami yang
terse bar di tiga Desa yaitu Desa Sukorejo didapatkan continuum nilai T adalah
0,4, Desa Botekan continuum nilai T adalah 0,56, dan Desa Rowosari didapatkan
continuum nilai T adalah 0.19; (2) Karakteristik faktor-faktor produksi yang
terkait dengan industri keeil konveksi meliputi a) modal; jumlah modal awal, asal
modal, b) bahan baku: jenis bahan baku, kualitas bahan baku, eara memperoleh
bahan baku, asal bahan baku, frekuensi mendatangkan bahan baku, biaya bahan
baku, jumlah bahan baku, bahan tambahan, e) tenaga kerja: jumlah tenaga kerja,
jenis kelamin tenaga kerja, asal tenaga kerja, tingkat pendidikan tenaga ketja,
umur tenaga kerja, sistem pembayaran upah, upah tenaga ketja, d) pemasaran:
pola pemasaran, wilayah pemasaran, e) transportasi: penggunaan jenis alat
transportasi, biaya alat transportasi.
Kata kunei: Sebaran, Industri Kecil, Konveksi.Ratna Pramudian P2015-10-19T01:03:05Z2019-01-30T04:12:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27120This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271202015-10-19T01:03:05ZPENENTUAN JALUR EVAKUASI BENCANA GUNUNG API MERAPI DI KAWASAN RAWAN BENCANA III DAN II MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIPenelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui persebaran (zonasi) resiko
bencana gunungapi di Kawasan Rawan Bencana In dan Il gunung Merapi, dan (2)
untuk mengetahui jaJur aIternatif evakuasi bencana gunungapi Merapi dengan
menggunakan Sistem Infonnasi Geografi.
Penelitian ini merupakan penelitian terapan teknik penginderaan jauh
dengan memanfaatkan citra Quickbird dan Sistem Infonnasi Geografi. Variabel
fisik yang disadap dari citra Quickbird yaitu bentuk penggunaan lahan dan
jaringan jalan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Proporsional
Sampling. Berdasarkan pengbitungan dengan formula Anderson, jumJah sampel
diambil sebanyak 23 titik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dokumentasi, interpretasi, digitasi on screen dan observasi. Uji Japangan
dilakukan untuk mengetahui tingkat ketelitian data basil interpretasi. Teknik uji
ketelitian yang digunakan yaitu teknik confusion matrix calculation yang telah
disesuaikan untuk interpretasi visual. Analisis data dilakukan dengan tumpang
susun peta Kawasan Rawan Bencana dan peta Penggunaan Lahan yang
menghasilkan Peta Zona Resiko Bencana Gunungapi yang kemudian dianalisis
lebih lanju! bersama Peta Jaringan Jalan dan Peta Posko Pengungsian dengan
anaIisis network untuk mendapatkan Peta Jalur Alternatif Evakuasi Bencana
Gunungapi Merapi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zona resiko bencana gunungapi
Merapi terdiri dari 5 zona yaitu zona resiko tinggi, menengah, rendah, sangat
rendah dan tidak beresiko. Zona resiko menengah kebanyakan tersebar di daerah
dengan pemukiman kerapatan rendah dan sedang. Daerah dengan penggunaan
lahan pertanian/perkebunan berada di zona resiko sangat rendah sampai rendah.
Untuk zona yang tidak berresiko terdapat di lahan kosong. Jalur evakuasi yang
dihasilkan dari penelitian ini memiliki sedikit perbedaan dengan jalur evakuasi
yang sudah ada yaitu jalur evakuasi ini dibuat berdasarkan jarak terdekat tanpa
mempertimbangkan batas administrasi seperti pada jalur evakuasi yang sudah ada.
Kata kunci : Zona resiko, jalur evakuasi, Kawasan RAwan BencanaRustiana Nur Khasanah2015-10-19T01:00:48Z2019-01-30T04:12:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27119This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271192015-10-19T01:00:48ZHUBUNGAN ANTARA UMUR PERKAWINAN PERTAMA DENGAN JUMLAH ANAK LAHIR HIDUP PADA PASANGAN USIA SUBUR DI DESA AMBOYO UTARA KECAMATAN NGABANG KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARATPenelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui : (1) Faktor-faktor
yang menjadi penyebab terjadinya perkawinan usia muda; (2) Hubungan umur
perkawinan pertama dengan jumlah anak lahir hidup di Desa Amboyo Utara; dan (3)
Hubungan lama perkawinan dengan jumlah anak lahir hidup di Desa Amboyo Utara
Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak Kalimantan Barat.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua Pasangan Usia Subur yang usia perkawinan pertama
isterinya kurang dari 20 tahun di Desa Amboyo. Pengambilan data dilakukan dengan
teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan
yaitu analisis statistik dengan menggunakan koefisien Kontingansi Chi Kuadrat untuk
menguji hipotesis antara umur perkawinan pertama dengan jumlah anak lahir hidup
dan lama perkawinan dengan jumlah anak lahir hidup.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Faktor-faktor yang menjadi
penyebab terjadinya perkawinan usia muda adalah tingkat pendidikan yang rendah
yaitu tamat SD dengan persentase sebesar 34,43 %, tingkat pendapatan total keluarga
yang rendah dengan persentase sebesar 38,52 %, dan pandangan responden terhadap
umur anak perempuan yang pantas melangsungkan perkawinan sebagian besar setuju
pada golongan umur 20-24 tahun dengan persentase sebesar 62,29 %; (2) Terdapat
hubungan negatif yang signifikan antara umur perkawinan pertama dengan jumlah
anak lahir hidup karena nilai X2hitung >= X2 tabel yaitu 12,392 >= 7,81 dan nilai 0,00 >=
0,05 ; (3) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara lama perkawinan dengan
jumlah anak lahir hidup karena nilai X2 hitung >= X2 tabel yaitu 41,474 >= 25,00 dan
nilai 0,00 >= 0,05.
Kata Kunci : Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya Perkawinan Usia
Muda, Umur Perkawinan Pertama, dan Jumlah Anak Lahir Hidup.Yunita2015-10-19T00:59:06Z2019-01-30T04:12:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27118This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/271182015-10-19T00:59:06ZEVALUASI KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH DI KOTA MAGELANG TAHUN 2011 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kesesuaian penggunaan
lahan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kota Magelang. (2)
Mengetahui perubahan penggunaan lahan terhadap RTRW di Kota Magelang.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif berbantuan Sistem
Infonnasi Geografi (SIG). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh unit
penggunaan lahan di Kota Magelang berjumlah 268 unit. Jumlah sampel sebanyak
25 unit, ditentukan berdasarkan formula Anderson. Teknik sampling untuk uji
ketelitian adalah proportional random sampling Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah dokumentasi dan observasi lapangan. Teknik analisis data
dalam penelitian ini adalah uji ketelitian hasil interpretasi dengan Confusion
Matrix Calculation, analisis SIG dengan overlay, dan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Kesesuaian antara penggunaan
lahan di lapangan dengan RTRW yang dibuat oleh pemerintah kota, menunjukan
bahwa penggunaan lahan seluas 1239,508 Ha atau 68,39% lahan sesuai dengan
RTRW dan 572,768 Ha sisanya atau 31,61 % dari total Iahan 1812,276 Ha belum
sesuai dengan RTRW. (2) Perubahan penggunaan Iahan adalah sebagai berikut:
(a)Pennukiman dan jasa menjadi penggunaan lahan yang paling banyak berubah,
dengan 1087,61 Ha. Itu berarti terdapat selisih sebesar 42,858Ha dari Rencana
tahun sebelumnya sebesar 1044,752Ha. (b) perusahaan mengalami peningkatan
sebesar 110,02Ha bila dilihat pada peta RTRW seluas 122,374Ha dan pada peta
penggunaan Iahan seluas 232,394Ha. (c) kawasan pertanian adalah seluas
426,269Ha sedangkan pada peta penggunaan lahannya menurun menjadi
300,302Ha. Hal itu berarti kawanan petanian di Kota Magelang menurun sebesar
125, 97Ha. (d) Luas tanah kosong yang semula sebesar 57,415Ha kini hanya
menjadi sekitar 5,663Ha. (e) Luas hutan masih sama yaitu sekitar 72Ha. (1)
kenaikan penggunaan lahan untuk taman, yaitu dari 41, 152Ha menjadi seluas
81,841Ha.
Kata kunci: evaluasi kesesuaian penggunaan lahan, perubahan penggunaan
lahan, Sistem Infonnasi Geografi.Lilik Nugrahaeni2015-08-06T12:44:20Z2019-01-30T01:33:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24492This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/244922015-08-06T12:44:20ZFAKTOR FISIK GEOGRAFIS YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA
LULUSAN SLTP MELANJUTKAN KE SLTA DI KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN KULON PROGOAnas Azwar2015-08-06T12:44:20Z2019-01-30T01:34:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24529This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/245292015-08-06T12:44:20ZSTUDI KOMPARASI PENGELOLAAN PETERNAKAN KAMBINGPERANAKAN ETAWA (PE) DI DUSUN NGANGGRING DAN DUSUN KEBONAN DI KABUPATEN SLEMANTujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) faktor internal dan eksternal dikembangkannya usaha peternakaan kambing PE, (2) perbedaan pengelolaan peternakan kambing PE di Dusun Nganggring dan Dusun Kebonan di Kabupaten
Sleman, (3) perbedaan hasil peternakan kambing PE, (4) pemasaran susu kambing yang kurang optimal, dan (5) hambatan yang dijumpai dalam beternak kambing PE .
Penelitian ini merupakan penelitian komparasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peternak kambing PE yang ada di Kabupaten Sleman. Sample dalam penelitian ini pertama ditentukan dengan area sampling, dimana didapatkan peternak yang ada di daerah bergelombang dan relatif datar, kemudian dari area sampling dipilih
peternak yang ada didua dusun pengembang peternakan kambing PE dengan purposif sampling berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu peternak di Dusun Ngnaggring dan Dusun Kebonan. Seluruh responden berjumlah 47 dengan distribusi 21 orang di Dusun Nganggring, dan 26 orang di Dusun Kebonan. Data yang digunakan adalah data primer
diambil dari observasi dan kuisioner, dan data sekuder didapatkan dari dokumen-dokumen instansi terkait.
Data diolah dengan editing, koding, dan tabulasi, dan
dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tabel frekuensi, serta analisis SWOT untuk menganalisis hambantan usaha yang muncul.
Hasil penelitian ini, yaitu: (1) Faktor internal berasal dari diri peternak yang mendorong peternak untuk beternak kambing PE antara lain dapat menambah penghasilan peternak, alternatif usaha sampingan, pengaruh lingkungan yang banyak mengembangkan peternakan kambing PE, dan investasi jangka panjang. Faktor eksternal berasal dari luar peternak terutama adalah informasi yang didapat peternak ditambah dengan daya tarik utama Kmabing PE yaitu susu. (2) Perbedaan pengelolaan peternakan kambing PE terlihat pada asal modal, keberadaan kandang, jumlah kambing, tenaga kerja, pakan tambahan yang diberikan, asal ramban, harga polard, biaya pemberian pakan, pemberian vitamin, dan penyakit yang menyerang kambing PE. (3) Terdapat perbedaan hasil peternakan kambing PE, perbedaan tersebut adalah pada jumlah susu kambing PE yang dapat diperah perharinya, hasil olahan lain dari susu kambing PE, dan kotoran kambing PE.(4) Pemasaran susu kambing kurang optimal karena susu kambing tersebut hanya dijual kepada tengkulak dan tengkulaklah yangmenentukan harga, karena hanya sesekali saja ada konsumen yang datang langsung ke peternak. (5)Adanya berbagai hambatan yang dijumpai peternak, antara lain sulitnya mencari daun-daunan hijau, harga polard yang tinggi, harga kambing yang fluktuatif, cuaca yang tidak menentu, berbagai penyakit yang menyerang ternak kambing PE, dan bencana meletusnya Gunung Merapi.
Kata Kunci : Faktor pendorong dan penarik, pengelolaan, hasil, pemasaran dan hambatanSeftiarini Nurul2015-07-07T03:21:19Z2019-01-30T00:50:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22836This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/228362015-07-07T03:21:19ZPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS BERBENTUK MODEL RELIEF DASAR LAUT UNTUK SISWA SMPPenelitian ini bertujuan untuk: 1) Menghasilkan media pembelajaran IPS bentuk model dengan materi relief dasar laut; 2) Menilai kelayakan media pembelajaran IPS bentuk model pada materi relief dasar laut, berdasarkan penilaian atau validasi ahli materi, ahli media, guru bidang studi IPS dan siswa SMP kelas VII.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, produk yang dihasilkan berupa model. Validasi terhadap media dilakukan secara bertahap, tahap I oleh ahli materi dan ahli media, tahap II oleh 5 guru bidang studi IPS SMP, dan tahap III uji coba terhadap siswa SMP kelas VII. Alat pengambilan data berupa angket yang didesain untuk masing-masing subjek penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran IPS bentuk model layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Terbukti ahli materi menilai sangat baik dengan rerata skor 4,36 . Ahli media menilai baik dengan rerata skor 3,52. Guru bidang studi IPS menilai sangat baik dengan rerata skor 4,23. Siswa SMP kelas VII di SMP Negeri 2 Godean menilai sangat baik dengan rerata skor 4,26. Siswa SMP kelas VII di SMP Negeri 1 Mlati menilai sangat baik dengan rerata skor 4,28. Siswa SMP kelas VII menilai sangat baik dengan rerata skor 4,27. Secara umum, media pembelajaran yang dikembangkan dinilai layak digunakan dalam pembelajaran.
Kata Kunci : Model, media pembelajaran IPS, relief dasar lautKARTIKA ELIYANDARI2015-07-06T02:07:46Z2019-01-30T00:45:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22640This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/226402015-07-06T02:07:46ZPENGARUH SERTIFIKASI TANAH PERTANIAN PRONA/PRODA TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE NON PERTANIAN WILAYAH PERI URBAN KABUPATEN BANTUL TAHUN 1996 – 2007 BERDASARKAN CITRA LANDSAT TM DAN ASTERPenelitian ini bertujuan untuk: (1) memperoleh kepastian tingkat ketelitian hasil klasifikasi citra digital Landsat TM dan citra ASTER untuk interpretasi penggunaan lahan, (2) mengetahui klasifikasi desa-desa di wilayah peri urban, (3) mengetahui luas alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian, dan (4) mengetahui pengaruh sertifikasi tanah pertanian terhadap alih fungsi penggunaan lahan pertanian menjadi non pertanian wilayah peri urban di Kabupaten Bantul.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasi dengan menggunakan bantuan aplikasi teknik penginderaan jauh digital dan SIG. Populasi untuk uji ketelitian klasifikasi dalam penelitian ini adalah unit-unit penggunaan lahan di wilayah peri urban Kabupaten Bantul, sebanyak 414 poligon dari hasil klasifikasi citra Landsat TM dan 2066 poligon dari hasil klasifikasi citra ASTER. Teknik sampling untuk uji ketelitian adalah proporsional dan purposive sampling, jumlah sampel ditentukan berdasar Formula Fitzpatrick Lins sebanyak 60 sampel. Populasi untuk uji statistik adalah unit-unit lahan pertanian di desa-desa yang mendapatkan PRONA/PRODA, sebanyak 12.856 piksel. Seluruh populasi digunakan untuk keperluan analisis statistik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan klasifikasi citra digital dengan metode contextual and multisource classification. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji ketelitian hasil interpretasi dengan Confusion Matrix Calculation, analisis SIG (Overlay), serta analisis tabulasi silang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil klasifikasi citra digital Landsat TM tahun 1996 dan ASTER tahun 2007 mempunyai tingkat ketelitian 89,57% dan 92,20% ; (2) Desa-desa yang termasuk dalam wilayah peri urban pada tahun 1996 terdapat 11 desa, pada tahun 2007 menjadi 13 desa; (3) Alih fungsi lahan pertanian yang terjadi di wilayah peri urban, yaitu Desa Wirokerten 1,64 %, Desa Bangunharjo 2,60 %, Desa Bangunjiwo 4,87 %, Desa Banguntapan 3,81 %, Desa Baturetno 4,17 %, Desa Ngestiharjo 4,16 %, Desa Panggungharjo 2,46 %, Desa Potorono 2,19 %, Desa Singosaren 2,04 %, Desa Tamanan 4,84 %, Desa Tamantirto 5,33 %, dan Desa Tirtonirmolo 3,15 % ; (4) Terdapat 2 desa dengan rata-rata penyusutan lahan pertanian per tahun dengan klasfikasi rendah, 6 desa dengan klasifikasi sedang, dan 5 desa dengan klasifikasi tinggi; dan (5) analisis statistik dengan tabel silang menunjukkan bahwa status tanah tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap alih fungsi penggunaan lahan pertanian menjadi non pertanian, hal ini ditunjukkan dengan besar selisih lahan pertanian yang tidak berubah pada lahan bersetifikat dan belum bersertifikat selama tahun 1996 hingga 2007 hanya sebesar 5,48%.
Kata Kunci: Sertifikasi Tanah Pertanian, Alih Fungsi Lahan Pertanian, Wilayah PeriUrbanArdhi Arnanto2015-07-06T01:55:32Z2019-01-30T00:45:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22626This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/226262015-07-06T01:55:32ZAPLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK PENENTUAN TINGKAT KERENTANAN LONGSOR LAHAN DI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTULKecamatan Imogiri dilewati oleh rangkaian pegunungan seribu sehingga memiliki potensi terjadinya longsor lahan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat kerentanan longsor lahan di Kecamatan Imogiri dan (2) mengetahui sebaran daerah rentan longsor lahan di Kecamatan Imogiri.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di Kecamatan Imogiri. Populasi penelitian ini merupakan satuanh unit lahan hasil overlay dari peta bentuk lahan, peta penggunaan lahan dan peta kemiringan lereng. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan mengunakan Formula Anderson dengan ketelitian 90 % sehingga diperoleh 36 titik sampel. Penentuan lokasi sampel uji ketelitian pemetaan menggunakan proportional sampling dengan pembagian proporsi berdasarkan luas setiap satuan unit lahan. Teknik pengumpulan data menggunakan: (1) Observasi untuk memperoleh data primer tingkat kemiringan lereng, dan kedalaman efektif tanah; (2) Dokumentasi untuk memperoleh data sekunder dari instansi-instansi terkait; dan (3) Uji laboratorium untuk memperoleh data jenis tekstur tanah dan nilai permeabilitas tanah. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis SIG dengan metode tumpangsusun (overlay).
Hasil penelitian ini adalah (1) Tingkat kerentanan longsor lahan di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul bervariasi, yang terdiri dari empat tingkatan yaitu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Tingkat kerentanan sangat rendah-rendah memiliki luas143,231 ha atau 2,54%, tingkat kerentanan sedang memilki luas 2.759 ha atau 49,04%, tingkat kerentanan tinggi memiliki luas 1.811,4 ha atau 32,19% dan tingkat kerentanan sangat tinggi memiliki luas 913,56 ha atau 16,23%. (2) sebaran daerah rentan longsor di Kecamatan Imogiri adalah sebagai berikut: (a) Tingkat kerentanan longsor lahan rendah tersebar di Desa Girirejo, Imogiri, Karangtengah, Selopamioro, Sriharjo dan Wukirsari. (b) Tingkat kerentanan longsor lahan sedang dapat ditemukan di Desa Girirejo, Imogiri, Karangtalun, Karangtengah, Kebonagung, Sriharjo, Selopamioro dan Wukirsari. (c) Tingkat kerentanan longsor lahan tinggi tersebar di Desa Girirejo, Imogiri, Karangtalun, Karangtengah, Kebonagung, Selopamioro, Sriharjo dan Wukirsari. (d) Tingkat kerentanan longsor sangat tinggi tersebar di Desa Girirejo, Karangtengah, Selopamioro, Sriharjo dan Wukirsari.
Kata Kunci: Longsor Lahan, Sistem Informasi Geografis, Kecamatan ImogiriMuh Lukman Sutrisno2015-07-06T01:33:14Z2019-01-30T00:45:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22610This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/226102015-07-06T01:33:14ZGAYA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KALASAN KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui gaya belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan, (2) mengetahui prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan, (3) mengetahui kecenderungan hubungan antara gaya belajar dan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat kuantitatif. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah gaya belajar dan prestasi belajar geografi siswa. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang berjumlah 71 orang siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tebel frekuensi tunggal dan tabel silang (cross tab).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar yang paling banyak adalah gaya belajar visual dengan jumlah 27 orang siswa atau 38,02 %, yang kedua gaya belajar kinestetik dengan jumlah 24 orang siswa atau 33,80 %, dan yang ketiga adalah gaya belajar audiovisual dengan jumlah 20 orang siswa atau 28,18 %. Dari 71 orang responden yang diteliti, 64 orang siswa, atau 90,13 % yang belum mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), 24 orang siswa memiliki kecenderungan gaya belajar visual, 17 orang siswa memiliki kecenderungan gaya belajar audiovisual, dan 23 siswa memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik. Dapat diketahui gaya belajar yang belum mencapai nilai KKM yang paling banyak adalah gaya belajar visual. Dari 71 orang responden yang diteliti, 7 orang siswa atau 9,87 % yang sudah mencapai nilai KKM, 3 orang siswa memiliki kecenderungan gaya belajar visual, 3 orang siswa memiliki kecenderungan gaya belajar audiovisual, dan 1 orang siswa memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik. Maka dapat diketahui gaya belajar yang sudah mencapai nilai KKM paling banyak adalah gaya belajar visual dan audiovisual.
Kata kunci: Gaya belajar; Prestasi belajar; Siswa kelas X.Nikolas Paskalis2015-07-06T01:24:39Z2019-01-30T00:44:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22601This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/226012015-07-06T01:24:39ZSTUDI EVALUASI SUNGAI TANGGI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DI DESA PISAK KECAMATAN TUJUH BELAS KABUPATEN BENGKAYANG KALIMANTAN BARATPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Luas Daerah Aliran Sungai Tanggi. (2) Rata-rata curah hujan di Daerah Aliran Sungai Tanggi. (3) Debit air Sungai Tanggi. (4) Daya teoritis listrik yang dihasilkan. Penelitian dilakukan di Desa Pisak Kecamatan Tujuh Belas Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Adapuan variabel penelitiannya adalah luas DAS, curah hujan, debit air, volume waduk, tinggi terjun dan daya teoritis listrik yang dihasilkan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan pengukuran di lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah untuk menghitung luas DAS menggunakan Metode Grid, rata-rata curah hujan dihitung menggunakan rumus Schmidt dan Ferguson, debit air dihitung menggunakan Metode Apung dan daya teoritis dihitung dengan menggunakan rumus 9,8 Q H. Hasil Penelitian yang diperoleh yaitu: (1) Sungai Tanggi memiliki panjang ± 37,5 km dengan luas DAS 140,69 km² masuk dalam kategori DAS kecil dengan luas < 5.000 km² sehingga jumlah limpasan akan semakin kecil dan debit aliran juga akan semakin kecil. Dengan indeks kerapatan aliran adalah 0,26 km/km², artinya indeks kerapatan aliran rendah sehingga DAS Tanggi akan sering mengalami penggenangan. Hal ini terjadi karena jumlah anak sungai sedikit. Bentuk DAS Tanggi adalah dengan percabangan dua. (2) Curah hujan tahunan di Kecamatan Tujuh Belas adalah 2967,4 mm, menurut Schmidt dan Ferguson masuk dalam tipe curah hujan A yaitu tipe curah hujan sangat basah. Memiliki Rata-rata bulan basah yaitu 11,5 dan rata-rata bulan kering yaitu 0,5. Dengan curah hujan yang cukup tinggi (2967,4 mm) dan rata-rata bulan basah yang tinggi (11,5/0,5) maka debit air yang dibutuhkan PLTA untuk memutar turbin bisa terpenuhi. Namun untuk dapat memanfaatkan air yang masuk di waduk dengan sebaik-baiknya, tetapi juga aman bagi bangunan sipil perlu adanya suatu pengendalian waduk. (3) Debit air Sungai Tanggi adalah sebesar 21 m³/dtk. (4) Berdasarkan hasil perhitungan dengan luas DAS 140,69 km², curah hujan 2967,4 mm/tahun, debit air 21 m³/dtk dan tinggi terjun 15 meter maka daya teoritis listrik yang dapat dihasilkan Sungai Tanggi adalah 3.087 kWh. Dengan demikian maka daya listrik yang dihasilkan ini lebih besar (kira-kira 1/2) dari daya listrik yang dihasilkan pada PLTA Merasap (1500 kWh). Dengan rincian bahwa dapat menghasilkan produksi energi sehari sebesar 74.088 kWh, produksi energi selama setahun sebesar 27.042.120 kWh dan pemakaian air sehari sebesar 1.814.400 m³.
Kata kunci: Pembangkit Listrik Tenaga Air, Daerah Aliran Sungai, Debit Air. Selung2015-07-06T01:15:35Z2019-01-30T00:44:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22595This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/225952015-07-06T01:15:35ZUPAYA PEMANFAATAN LAHAN BEKAS GALIAN TAMBANG TIMAH DI KUTO PANJI, BELINYU PROVINSI BANGKA BELITUNGPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Dampak yang ditimbulkan dari tambang inkonvensional terhadap lingkungan di kecamatan Belinyu; (2) Pemanfaatan lahan bekas galian tambang inkonvensional untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan dan memiliki nilai ekonomis di Kecamatan Belinyu; (3) Pengelolahan lahan bekas galian tambang timah agar mengurangi kerusakan terhadap lingkungan yang ada disekitarnya di Kecamatan Belinyu.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari populasi fisik dan non fisik. Populasi fisik merupakan daerah-daerah pertambangan timah dan termasuk fasilitas-fasilitas yang ada di objek wisata, sedangkan populasi non fisiknya terdiri dari pengusaha tambang timah (8 responden) dan Staf PT.Timah.Tbk Belinyu (2 responden). Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain yaitu data primer, jenisnya data meliputi data observasi dan wawancara, serta data sekunder yang jenis datanya meliputi data fisik daerah penelitian, peta administrasi, data monografi, data curah hujan dan data gambar yang menunjang kegiatan penelitian. Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan tabel frekuensi. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif kualtitatif dan analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dampak yang ditimbulkan oleh penambangan timah berupa kerusakan lingkungan, hamparan tailing semakin luas, berkurangnya ekosistem hutan, pendangkalan dan pencemaran sungai, lobang-lobang besar yang semakin banyak di tanah Belinyu; (2) Pemanfaatan yang dilakuan oleh swasta dan instansi dalam memanfaatkan lahan bekas galian tambang timah dengan membuat peternakan bebek peking, dan pembukaan lahan pertanian sawit oleh intansi PT.Timah.Tbk, percontohan biogas, peternakan sapi; (3) pengelolaan yang dapat dilakukan oleh PT.Timah Tbk dalam upaya pengolaan lingkungan dengan upaya reklamasi, pengolaan kualitas air, pengolaan limbah. Upaya pengolaan dan pemanfaatan di masa yang akan datang dari hasil analisis SWOT meliputi peningkatkan pengembangan dan melibatkan masyarakat setempat dan instansi PT.Timah.Tbk pada skor kekuatan dan Ancaman (ST) dengan skor tertinggi yaitu dengan jumlah skor 2 dan skor terendah meliputi kelemahan dan peluang (WO) yaitu dapat memprluas lahan kawasan wisata serta dan kerjasama dengan pihak swasta ataupun masyarakat setempat dengan jumlah skor 0,5.
Kata kunci: Lahan Bekas Tambang Timah, Upaya Pemanfaatan dan PengolahanOgi Wara Pradana2015-07-03T03:29:18Z2019-01-30T00:44:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22572This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/225722015-07-03T03:29:18ZPEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENGETAHUI POLA PERSEBARAN DAN LOKASI POTENSIAL PEMBANGUNAN STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM DI KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola persebaran SPBU Pasti Pas dan SPBU biasa, membuat peta klasifikasi unit – unit lahan di Kabupaten Sleman untuk lokasi potensial pembangunan SPBU, dan mengetahui tingkat kesesuaian lokasi SPBU.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan kompleks wilayah yang dilaksanakan di Kabupaten Sleman. Variabel untuk penelitian ini adalah penggunaan lahan, aksesibilitas, sarana umum, jaringan jalan, kepadatan penduduk, kepadatan lalu lintas, dan jarak antar SPBU. Populasi dalam penelitian ini adalah unit – unit lahan di wilayah Kabupaten Sleman. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder didapat dari metode dokumentasi yaitu peta penggunaan lahan, peta jaringan jalan, peta kepadatan penduduk, peta administrasi, dan hasil registrasi penduduk tahun 2008, sedangkan data primer didapat dengan metode observasi untuk mengetahui titik koordinat SPBU-SPBU di Kabupaten Sleman. Teknis analisis data menggunakan teknik overlay dan buffering dengan menggunakan software Arc View 3.3.
Hasil penelitian ini adalah, (1) Persebaran lokasi SPBU di Kabupaten Sleman dominan terletak di sepanjang jalan – jalan nasional dan provinsi dengan membentuk pola menyebar (random) mengikuti bentuk ruas – ruas jalan. SPBU Pasti Pas persebarannya di ruas – ruas jalan nasional dan provinsi, sedangkan SPBU Biasa persebarannya di ruas – ruas jalan kabupaten dan kecamatan. (2) Klasifikasi wilayah Kabupaten Sleman untuk lokasi potensial pembangunan SPBU adalah sebagai berikut : (a) sebagian besar wilayah dengan kategori potensial berada di wilayah aglomerasi Kota Yogyakarta yaitu Kecamatan Depok tepatnya di Jalan Solo km. 6-7 dan Ring Road Utara Maguwoharjo karena belum terdapat SPBU namun faktor pendukungnya tinggi. (b) Wilayah yang termasuk kategori cukup potensial terdapat di hampir semua ruas jalan yang dijadikan sampel penelitian yaitu Ring Road Utara dan Barat, Jalan Magelang, Jalan Wates, Jalan Kaliurang di Kecamatan Depok dan Ngaglik, perempatan Jalan Godean dengan Jalan Seyegan – Tempel, dan Jalan Tempel Moyudan di Kecamatan Tempel . (c) Wilayah yang termasuk kategori kurang sesuai yaitu Jalan Wonosari, Jalan Kaliurang di Kecamatan Ngemplak, Jalan Godean km. 8, dan Jalan Moyudan - Tempel. (d) Wilayah yang tidak potensial untuk pembangunan SPBU adalah di wilayah Jalan Kaliurang paling utara di Kecamatan Pakem.
Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, lokasi potensial, SPBU.Krisna Wijaya2015-07-03T01:07:11Z2019-01-30T00:36:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22489This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/224892015-07-03T01:07:11ZTINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI KACANG TANAH DI DESA CANDIREJO KECAMATAN BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG PROPINSI JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengidentifikasi kesesuaian faktor fisik terkait dengan usahatani kacang tanah di Desa Candirejo, 2) Mengkaji pengelolaan usahatani kacang tanah di Desa Candirejo, 3) Mengetahui tingkat kesejahteraan rumah tangga petani kacang tanah di Desa Candirejo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan sampel sebanyak 89 responden. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan tabel frekuensi tunggal untuk mengetahui kesesuaian faktor fisik, pengelolaan dan tingkat kesejahteraan. Tabel silang digunakan untuk mengetahui hubungan pendapatan terhadap tingkat kesejahteraan, dan analisis regresi menggunakan SPSS digunakan untuk mengetahui besar kontribusi pendapatan usahatani kacang tanah terhadap total pendapatan rumah tangga petani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Terdapat faktor fisik di Desa Candirejo yang tidak sesuai dengan syarat tumbuh ideal tanaman kacang tanah yaitu kondisi curah hujan. Curah hujan ideal untuk tanaman kacang tanah sebesar 800-1300 mm/tahun, kondisi curah hujan di Desa Candirejo sebesar 2492,88 mm/tahun, 2) Cara pengelolaan usahatani kacang tanah telah dilakukan dengan baik oleh petani sesuai dengan ketentuan usahatani kacang tanah meliputi persiapan lahan, pengadaan bibit, penanaman, penyulaman, penyiangan, pemupukan, pengairan, pemeliharaan, pengelolaan pasca panen dan pemasaran, 3) Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani di Desa Candirejo mayoritas berada pada tingkat sejahtera III. Pendapatan usahatani kacang tanah memberikan kontribusi sebesar 6,58% terhadap total pendapatan rumah tangga petani dan memiliki pengaruh positif terhadap tingkat kesejahteraan. Tingkat kesadaran petani cukup tinggi dalam pemenuhan kebutuhan untuk kesejahteraan.
kata kunci : tingkat kesejahteraan, petani kacang tanah,Kurnia Rakhman Febrianto2015-07-02T00:47:50Z2019-01-30T00:31:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22303This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/223032015-07-02T00:47:50ZSTUDI USAHA TANI GANITRI (Elaeocarpus sphaericus Schum) DI DESA DONDONG KECAMATAN KESUGIHAN KABUPATEN CILACAPTujuan penelitian ini untuk: (1) mengidentifikasi faktor fisik yang mempengaruhi usaha tani ganitri, (2) mengkaji pengelolaan usaha tani ganitri, (3) mengkaji hambatan-hambatan dalam usaha tani ganitri serta upaya yang dilakukan, dan (4) mengetahui prospek usaha tani ganitri di Desa Dondong.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, populasi dalam penelitian ini berjumlah 150 petani ganitri, dalam penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu memilih anggota sampel secara selektif dengan kata lain sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu, sehingga didapat 30 sampel sebagai responden. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data dalam penelit ian ini yaitu editing, koding dan tabulasi, analisis data menggunakan analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kondisi fisik lahan di daerah penelitian sesuai untuk budidaya pohon ganitri, kondisi topografi, iklim, dan tanah di daerah penelitian sesuai dengan syarat tumbuh pohon ganitri. (2) Pengelolaan usaha tani ganitri, meliputi: a) persiapan lahan: luas lahan, bibit, penanaman, pemupukan, pengairan, hama, pemeliharan, panen dan produktivitas b) modal c) tenagakerja d) pemasaran e) sarana transportasi dan komunikasi f) teknologi g) pengolahan produk. (3) Hambatan dalam usaha tani ganitri di daerah penelitian: a) ketidaktahuan petani dalam pengadaan bibit unggul b) minimnya pengetahuan petani dalam mengolah hasil panen c) ketidakstabilan harga jual biji-biji ganitri d) terserang hama. Sedangkan upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu a) membeli bibit b) mencari informasi mengenai pengolahan biji ganitri c) menyimpan biji-biji yang berkualitas d) memberantas dengan obat kimia. (4) Prospek usaha tani ganitri di daerah penelitian tergolong baik, hal ini ditunjukkan dengan tingginya tingkat pendapatan, yaitu dibuktikan dari pendapatan yang diperoleh sebagian besar petani dalam sekali musim panennya dapat mencapai puluhan juta rupiah dalam waktu ±6-8 bulan pada pohon yang berumur tua, selain itu tingginya minat petani untuk menanam, kondisi fisik yang sesuai, pemeliharaan yang mudah, dan cenderung tidak ada hama pohon membuat prospek usaha tani ini baik untuk kedepannya.
Kata kunci: Usaha Tani, Pohon Ganitri, Biji Ganitri.Rosyi Agustina2015-07-01T06:31:18Z2019-01-30T00:31:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22286This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/222862015-07-01T06:31:18ZIMPLEMENTASI BRAIN BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 1 GODEANPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar geografi dengan pendekatan brain based learning dan mendapatkan bukti-bukti bahwa pendekatan ini dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Lokasi penelitian di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Godean. Subjek penelitian adalah siswa kelas XB yang berjumlah dua puluh delapan orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi atau pengamatan langsung dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, paparan data serta penyimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya tersebut dilakukan dengan merekayasa lingkungan pembelajaran, yang meliputi; lingkungan psikologis, visual, warna, gambar, pengaturan tempat duduk, aroma dalam lingkungan serta suara. Pembelajaran disesuaikan dengan tahapan brain based learning, meliputi; pra-pemaparan, persiapan, akuisisi, elaborasi, inkubasi, verifikasi serta integrasi. Bukti-bukti peningkatan minat belajar siswa ditunjukkan dengan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan, memperhatikan penjelasan guru, menerima tugas yang diberikan, berdiskusi dengan teman, serta mencatat penjelasan guru. Selain itu, terjadi penurunan aktivitas negatif siswa selama proses belajar mengajar. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan brain based learning dapat meningkatkan minat belajar geografi siswa kelas XB SMA Negeri 1 Godean, Yogyakarta.
Kata kunci: brain based learning, minat belajar, geografiTRIYANTO PUSPITO NUGROHO2015-07-01T01:11:24Z2019-01-30T00:27:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22168This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/221682015-07-01T01:11:24ZKUALITAS AIR TELAGA PALANG PANING SEBAGAI BAHAN BAKU AIR MINUM DI KECAMATAN MANDOR KABUPATEN LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARATPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan kualitas air Telaga Palang Paning di Kecamatan Mandor Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat sebagai bahan baku air minum menurut PP RI No. 82 Tahun 2001.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena mendeskripsikan pemanfaatan air Telaga Palang Paning sebagai bahan baku air minum di Kecamatan Mandor Kabupaten Landak Provinsi Kalimatan Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan air yang ada di Telaga Palang Paning, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah air telaga dengan tehnik pengambilan sampel purposive random sampling. Teknik pengumpulan data primer melalui observasi uji laboratorium di Unit Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat di Jalan Dr. Soedarso Sei Raya Pontianak, sedangkan untuk data sekunder dilakukan melalui dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif laboratories.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air Telaga Palang Paning pada umumnya hampir memenuhi kriteria sebagai bahan baku air minum. Dari hasil uji Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, parameter fisik sampel air tidak ada yang menyimpang dari batas maksimum yang diperbolehkan. Unsur fisik yang diteliti meliputi Suhu dan TDS. Pada parameter kimia sampel air telaga terdapat beberapa unsur yang melebihi standar baku air minum yang telah ditetapkan. Unsur kimia meliputi Arsen, Amoniak, Besi, COD, BOD, DO, Fluorida, Kesadahan, Merkuri, Mangan, Nitrat, Nitrit, pH, Sulfat, Sulfida dan Tembaga. Beberapa unsur tersebut nilai kandungannya mendekati batas maksimum meliputi Merkuri (Hg) kandungannya sebesar 0,2 ppb sedangkan batas maksimumnya 2 ppb dan nilai COD sebesar 8 mg/l sedangkan batas maksimumnya 10 mg/l. Unsur yang tidak memenuhi standar antara lain Kandungan Oksigen Terlarut (DO) yang hanya 5,2 mg/l sedangkan syarat minimalnya adalah 6 mg/l, kemudian kadar pH dengan nilai 6,2 sedangkan syarat yang ditetapkan adalah 6,5-9. Parameter biologi meliputi Total Coliform sebesar 1600/100 ml dan Bakteri E. Coli sebesar nol atau negatif. Secara umum, air Telaga Palang Paning layak digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air minum karena beberapa unsur yang tidak memenuhi standar baku mutu yang terdiri dari DO dan pH dapat diatasi dengan mudah.HADI WIYONO2015-07-01T01:06:33Z2019-01-30T00:27:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22167This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/221672015-07-01T01:06:33ZPROSPEK USAHATANI LIDAH BUAYA (ALOE VERA) DI KELURAHAN SIANTAN HULU KECAMATAN PONTIANAK UTARA KOTA PONTIANAK KALIMANTAN BARATPenelitian ini memiliki bertujuan untuk mengkaji : 1) Kesesuaian antara faktor fisik dengan syarat tumbuh tanaman lidah buaya, 2) Faktor non fisik dalam usahatani, 3) pengelolaan usahatani lidah buaya, 4) Hambatan-hambatan yang dirasakan petani, 5) Prospek dan 6) Pengembangan usahatani lidah buaya di Kelurahan Siantan Hulu.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Semua petani yang melakukan usahatani lidah buaya yang berjumlah 43 rumah tangga petani menjadi responden.. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan tabel frekuensi tunggal. Analisis SWOT yang meliputi streghts (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang), dan threats (ancaman) digunakan untuk mengetahui prospek dan pengembangan usahatani lidah buaya di Kelurahan Siantan Hulu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor fisik yang meliputi topografi, suhu udara, curah hujan dan pH tanah sesuaiadengan syarat tumbuh tanaman lidah buaya. (2) Kondisi non fisik terkait pada usahatani lidah buaya antara lain modal, tenaga kerja, transportasi, dan pemasaran untuk produk hasil usahatani, (3) Pengelolaan usahatani lidah buaya meliputi : pengolahan lahan, bibit, penanaman, pemupukan, pengairan, pemberantasan hama dan penyakit, panen dan perlakuan pasca panen, (4) Hambatan dalam usahatani lidah buaya di Kelurahan Siantan Hulu antara lain : sulitnya pemasaran hasil panen, lahan sering terendam banjir, cara pemberantasan hama belum diketahui, tidak ada perubahan harga lidah buaya dari tahun ke tahun pada biaya produksi terus meningkat dan prosedur untuk pemasaran daerah dipersulit. (4) Prospek usahatani lidah buaya di Kelurahan Siantan Hulu kurang baik dilihat dari pendapatan petani yang relatif kecil, berkisar antara Rp.1.000.000 – Rp. 5.000.000 per tahun. Upaya pengembangan yang diajukan peneliti sebagai bahan masukan demi kemajuan lidah buaya antara lain : kerjasama antara pihak pemerintah dan swasta untuk pengembangan, promosi produk melalui penyelenggaraan pameran dengan mengundang para pelaku bisnis, pemerintah menjadi mediator pertemuan petani dan investor, perbaikan sistem birokrasi, petani dan Aloe Vera Center (AVC) melakukan inovasi hasil olahan lidah buaya dan promosi dalam bentuk iklan.
Kata Kunci : prospek usahatani, usahatani, usahatani lidah buayaRika Anggela2015-06-30T01:46:15Z2019-01-30T00:21:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22015This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/220152015-06-30T01:46:15ZMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR GEOGRAFI DI SMA NEGERI I BOBOTSARI PURBALINGGAPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kesulitan siswa dalam pembelajaran geografi pada penerapan metode; (2) diskusi meningkatkan prestasi belajar dengan diagnosis kesulitan belajar geografi pada penerapan metode diskusi; (3) untuk mendapatkan bukti peningkatan proses belajar siswa sebagai hasil diagnosis kesulitan belajar geografi pada penerapan metode diskusi; (4) untuk mendapatkan bukti peningkatan hasil belajar siswa sebagai hasil diagnosis kesulitan belajar geografi pada penerapan metode diskusi.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran dalam kelas. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Bobotsari. Subjek penelitian adalah guru mata pelajaran geografi dan guru bimbingan konseling untuk mendiagnosis kesulitan belajar geografi pada penerapan metode diskusi, serta siswa SMA Negeri 1 Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah. Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah kelas XI IPS II karena pada kelas XI IPS II banyak yang mengalami kesulitan belajar. Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data primer yang meliputi observasi dan tes. Instrumen penelitian ini terdiri dari pedoman observasi, lembar diagnosis, soal tes hasil belajar, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu (1) reduksi; (2) paparan data; (3) penyimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) jenis kesulitan belajar geografi yang dialami selama penelitian adalah Learning Disfunction, Learning Disorder, Learning Disability, dan Slow Learner dimulai dari siklus I sampai siklus III yang semakin menurun jumlah siswa yang mengalami kesulitan belajar, pada siklus I ada 12 siswa (Learning disfunction 1 siswa, Learning Disorder 7 siswa, Learning Disability 1 siswa, dan Slow Learner 1 siswa), pada siklus II ada 10 siswa (Learning disfunction 3 siswa, Learning Disorder 5, Learning Disability 1 siswa, dan Slow Learner 1 siswa), pada siklus III ada 2 siswa (Learning Disfunction 1 siswa dan Learning Disability 1 siswa); (2) diagnosis kesulitan belajar geografi pada penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar; (3) Bukti peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi setelah melaksanakan diagnosis kesulitan belajar geografi pada penerapan metode diskusi selama pelaksanaan tindakan mengalami peningkatan ; (4) bukti peningkatan proses pembelajaran pada mata pelajaran geografi setelah dengan melaksanakan diagnosis kesulitan belajar geografi pada metode diskusi selama pelaksanaan dari siklus I hingga siklus III mengalami peningkatan.
Kata kunci: diagnosis kesulitan belajar, metode diskusi, hasil belajarArdi Wiyanto2015-06-30T01:42:10Z2019-01-30T00:21:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22012This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/220122015-06-30T01:42:10ZDAMPAK PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PENDUDUK DI DESA ADISANA KECAMATAN BUMIAYU KABUPATEN BREBES TAHUN 2000-2009Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Jenis dan luas perubahan penggunaan lahan di Desa Adisana Kecamatan Bumiayu antara tahun 2000-2009, (2) Mengetahui dampak perubahan penggunaan lahan terhadap kondisi sosial, (3) Mengetahui dampak perubahan penggunaan lahan terhadap perubahan kondisi ekonomi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari populasi fisik berupa dusun di Desa Adisana, kemudian populasi non fisik yaitu kepala rumah tangga yang melakukan perubahan penggunaan lahan kurun waktu 2000-2009 yang berjumlah 205 kepala rumah tangga. Sampel fisik dalam penelitian ini diambil 5 dusun dan sampel non fisik mengguanakan nomogram Harry King bila dikehendaki kepercayaan sampel yang diambil 0,23 x 205 x 0,875 = 41 kepala rumah tangga 41 responden sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Sistem Informasi Geografis (SIG).
Terjadi perubahan penggunaan lahan yang signifikan di Desa Adisana Kecamatan Bumiayu tahun 2000-2009. Perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi nonpertanian didominasi oleh penggunaan prasarana sosial dan umum 51,21%, diikuti permukiman sebesar 26,82% tempat usaha (perdagangan dan jasa) rumah makan, warnet, dan warung sebesar 17,07% dan penggunaan lapangan dan kuburan 4,88%. Perubahan kondisi sosial penduduk sebagai dampak perubahan penggunaan lahan berupa: perubahan pola penguasaan petani pemilik yang sebelumnya mengusahakan lahannya sendiri menjadi penyewa dan penyakap, tingkat kesejahteraan meningkat karena bertambahnya pendapatan yang diperoleh responden dan interaksi sosial penduduk yang menurun karena meningkatnya kesibukan dan perubahan tata letak permukiman penduduk. Perubahan kondisi ekonomi penduduk berupa: peralihan usaha dari sektor pertanian ke sektor nonpertanian seperti buka warung makan, toko, bengkel karena menguntungkan dengan adanya pembangunan jalan lingkar, dan tingkat pendapatan meningkat secara riil karena usaha nonpertanian menguntungkan dan didorong oleh faktor adanya pembangunan jalan lingkar, dan juga terminal Bumiayu yang baru.
Kata kunci : lahan, perubahan lahan, sosial, ekonomi, desa Adisana.FEBNINA SETIA ABIASTI2015-06-30T01:34:48Z2019-01-30T00:21:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22006This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/220062015-06-30T01:34:48ZPENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 IMOGIRIPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar geografi melalui penerapan teknik Numbered Heads Together dan mendapatkan bukti peningkatan hasil belajar geografi setelah siswa belajar dengan teknik Numbered Heads Together di SMA Negeri 1 Imogiri.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan model Kemmis dan Taggart yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Pelaksana tindakan adalah kolaborator yaitu guru Geografi SMA Negeri 1 Imogiri, sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas X3 sebanyak 33 siswa, dan peneliti sebagai observer. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran geografi berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan guru, wawancara dengan siswa dan guru, dan tes hasil belajar. Instrumen penelitian ini adalah lembar observasi, pedoman wawancara, dan tes hasil belajar. Analisis data dilakukan dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran mulai dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yang meliputi aktivitas mendengarkan/memperhatikan penjelasan dari guru, mencatat materi, bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan dari guru, partisipasi dalam diskusi kelompok, membantu teman yang mengalami kesulitan, dan presentasi hasil diskusi kelompok. Aktivitas siswa dan guru semakin meningkat dari siklus I sampai dengan siklus II. Upaya untuk meningkatkan hasil belajar geografi melalui teknik Numbered Heads Together dilaksanakan dengan baik dan ditunjukkan melalui semua komponen atau karakteristik Numbered Heads Together selama pembelajaran yang meliputi pengelolaan kelas dan kerja sama siswa. Bukti peningkatan hasil belajar ditunjukkan oleh peningkatan aktivitas siswa dan nilai rata-rata tes siswa pada setiap akhir siklus. Nilai rata-rata pada siklus I yaitu 73,33 meningkat menjadi 75,45 pada siklus II. Dengan demikian teknik pembelajaran Numbered Heads Together dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar geografi.
Kata kunci: Numbered Heads Together, Penelitian Tindakan Kelas, hasil belajar.Tri Usnu Riyanto2015-06-30T01:26:05Z2019-01-30T00:21:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21998This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/219982015-06-30T01:26:05ZPERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA FISE UNY DI SMA SEKABUPATEN KLATEN TAHUN 2010Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru pembimbing terhadap pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan mahasiswa FISE UNY di SMA se-Kabupaten Klaten tahun 2010, dilihat dari aspek: (1) Perencanaan Pembelajaran; (2) Keterampilan Membuka Pelajaran; (3) Penyampaian Materi Pelajaran; (4) Interaksi Pembelajaran di Kelas; (5) Penggunaan Bahasa, Penampilan Gerak dan Waktu; (6) Keterampilan Menutup Pelajaran; (7) Evaluasi Pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah populasi enam belas guru pembimbing PPL mahasiswa FISE UNY tahun 2010. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru pembimbing memiliki persepsi terhadap pelaksanaan PPL secara keseluruhan yang mencakup, sebagai berikut: (1) Perencanaan Pembelajaran; (2) Keterampilan Membuka Pelajaran; (3) Penyampaian Materi Pelajaran; (4) Interaksi Pembelajaran di Kelas; (5) Penggunaan Bahasa, Penampilan Gerak, dan Waktu; (6) Keterampilan Menutup Pelajaran; (7) Evaluasi Pembelajaran dan dilihat dari segi perjurusan serta bidang studi masing-masing, yang termaksud dalam kategori sangat setuju dengan persentase 18,75 persen dari bidang studi sosiologi, geografi; kategori setuju dengan persentase 31,25 persen dari bidang studi sejarah, geografi; kategori ragu-ragu dengan persentase 37,5 persen dari bidang studi sosiologi, ekonomi, akuntansi, sejarah; kategori tidak setuju dengan persentase 6,25 persen dari bidang studi ekonomi; dan kategori sangat tidak setuju dengan persentase 6,25 persen dari bidang studi geografi.
Kata kunci: Pelaksanaan PPL, Persepsi guru pembimbing.. RIZANITA2015-05-04T01:02:28Z2019-01-29T21:56:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17981This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/179812015-05-04T01:02:28ZHUBUNGAN PENGETAHUAN, MINAT DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI IBU RUMAH TANGGA DALAM KELUARGA BERENCANA DI DESA KANDANGWANGI KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hubungan pengetahuan dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam Keluarga Berencana (2) Hubungan minat dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam Keluarga Berencana (3) Hubungan sikap dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam Keluarga Berencana.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Daerah penelitian ini mengambil tempat di Desa Kandangwangi. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 751 peserta KB di Desa Kandangwangi. Jumlah sampel sebanyak 75 responden diambil 10 persen dari jumlah populasi sebanyak 751 peserta KB. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan proporsional random sampling. Analisis data menggunakan chi kuadrat dengan taraf signifikansi 5%. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisa deskriptif melalui tabulasi silang. (2) Analisa statistik untuk menguji hipotesis dengan chi kuadrat, menggunakan SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam Keluarga Berencana. Hubungan tersebut diketahui dari hasil t tabel pengetahuan dengan p value statistik uji t sebesar 0,000 (p t tabel (14,1), (2) Ada hubungan yang signifikan antara minat dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam Keluarga Berencana. Hubungan tersebut diketahui dari hasil t tabel minat dengan p value statistik uji t sebesar 0,000 (p t tabel (22,4), (3) Ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam Keluarga Berencana. Hubungan tersebut diketahui dari hasil t tabel sikap dengan p value statistik uji t sebesar 0,033 (p t tabel (37,7). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, minat, dan sikap dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam Keluarga Berencana di Desa Kandangwangi Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara.
Kata kunci: Keluarga Berencana, Pengetahuan, Minat, Sikap, PartisipasiAang Afri Adnan2015-04-30T06:23:06Z2019-01-29T21:54:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17929This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/179292015-04-30T06:23:06ZAPLIKASI CITRA QUICKBIRD UNTUK EVALUASI KESESUAIAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DENGAN PERMENDAGRI NOMOR 1 TAHUN 2007 DI KOTA YOGYAKARTAAdanya fakta-fakta mengenai kondisi lingkungan kota Yogyakarta yang semakin menurun mengakibatkan tergesernya Ruang Terbuka Hijau (RTH), maka dilakukan penelitian mengenai evaluasi kesesuaian RTH. Penelitian ini bertujuan (1). Mengetahui tingkat ketelitian citra Quickbird untuk interpretasi klas penggunaan lahan (PL) dan RTH di Kota Yogyakarta berdasarkan ketentuan Permendagri No. 1 tahun 2007, (2). Membuat agihan spasial RTH di Kota Yogyakarta, dan (3). Mengetahui tingkat kesesuaian RTH di Kota Yogyakarta terhadap standar luas Permendagri Nomor 1 tahun 2007. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi berbantuan teknik Penginderaan Jauh. Adapun variabelnya meliputi jumlah unit, luas RTH, jenis RTH, persentase tingkat ketelitian hasil interpreasi, dan persentase nilai kesesuaian RTH Kota yang diimplementasikan dengan luas yang seharusnya oleh Permendagri Nomor 1 Tahun 2007. Metode pengumpulan datanya adalah interpretasi, observasi dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah unitunit PL dan RTH di Kota Yogyakarta yang terekam dalam citra Quickbird. Teknik analisis data berupa (1). Uji ketelitian (2). Analisis statistik deskriptif (3) Analisis luasan dari Permendagri No. 1 Tahun 2007 (4). Analisis Sistem Informasi Geografi (SIG).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Citra Quickbird yang diinterpretasi oleh interpreter mampu menghasilkan informasi berupa peta penggunaan lahan dan peta RTH aktual dengan tingkat ketelitian interpretasi sebesar 94,70% dan 92,15% (2). Hasil interpretasi dengan menggunakan citra Quickbird mampu menghasilkan 15 klasifikasi pada RTH di Kota Yogyakarta dengan agihan RTH terbesar berada di Kecamatan Gondokusuman dengan jumlah 446 unit dan agihan RTH terkecil berada di Kecamatan Gondomanan dengan jumlah 67 unit (3). Berdasarkan hasil yang diperoleh, didapat bahwa tingkat kesesuaian RTH di Kota Yogyakarta hanya sebesar 22,33% dari ketetapan standar Permendagri No.1 tahun 2007 sebesar 30%. Dua dari empat belas Kecamatan di Kota Yogyakarta yang memiliki kesesuaian RTH diantaranya Kecamatan Mantijeron dan Kecamatan Umbulharjo dengan persentase masing-masing sebesar 39,05% dan 45,4%.
Kata Kunci : Citra Quickbird, Ruang Terbuka Hijau, YogyakartaRatna Wulandari Daulay2015-04-30T06:19:00Z2019-01-29T21:54:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17928This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/179282015-04-30T06:19:00ZHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI 1 SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi; 2) hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi dan 3). mengetahui hubungan antara motivasi belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi SMA Negeri 1 Sengah Temila.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Populasi peneltian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Sengah Temila sebanyak 351orang siswa sementara jumlah sampel penelitian ini sebanyak 100 orang siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel proporsional (proportional sampling) dalam hal ini berarti setiap kelas (kelas X IPS, kelas XI IPS dan XII IPS) memiliki kesempatan dengan proporsi yang sama untuk diambil sampel dan sampel random sederhana (simple random sampling) berarti bahwa pengambilan sampel 5% dari jumlah siswa tiap kelas tersebut, dimana setiap siswa dalam kelas memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Teknik pengumpulan data dengan kuisioner dan mencermati dokumen. Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu diadakan pengujian prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas, uji linieritas, dan uji multikolinieritas. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi linear sederhana dan korelasi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan pada siswa SMA Negeri 1 Sengah Temila bahwa: 1) Terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar geografi siswa, dibuktikan rX1Y = 0,367; t = 3,900 lebih besar dari t 0,05 (98) = 1,99 atau P-value = 0,000 < 0,05; artinya semakin tinggi motivasi siswa untuk belajar geografi, prestasi belajar geografinya juga akan meningkat; 2) Terdapat hubungan positif antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar geografi, dibuktikan rX2Y = 0,400; t = 3,900 lebih besar dari t 0,05 (98) = 1,99 atau P-value = 0,000 < 0,05; artinya untuk meningkatkan prestasi belajar geografi perlu meningkatkan perhatian orang tua siswa. 3) Terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar geografi siswa SMA Negeri 1 Sengah Temila, dibuktikan RY(X1,X2) = 0,510; F = 3,900 lebih besar dari F 0,05 (98) = 1,99 atau P-value = 0,000 < 0,05; artinya motivasi belajar geografi siswa yang didukung perhatian orang tua yang semakin inten akan meningkatkan prestasi belajar geografi.
Kata kunci: motivasi belajar, perhatian orang tua, prestasi belajar mata pelajaran geografiJupriadi .2015-04-30T06:08:00Z2019-01-29T21:54:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17925This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/179252015-04-30T06:08:00ZUPAYA PENGEMBANGAN PASAR SENI GABUSAN SEBAGAI PUSAT PEMASARAN PRODUK KERAJINAN DI KABUPATEN BANTULTujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Upaya pengembangan Pasar Seni Gabusan (2) Kendala pengembangan Pasar Seni Gabusan, dan (3) Arahan pengembangan Pasar Seni Gabusan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini meliputi populasi faktor fisik dan populasi faktor nonfisik yang mempengaruhi upaya pengembangan Pasar Seni Gabusan. Sampel fisik adalah sarana prasarana, aksesibilitas, dan lokasi. Sampel nonfisik meliputi 19 orang pedagang dan 44 pengunjung yang ditentukan menggunakan metode Purposive Sampling dan Incidental Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan manajemen bagian operasional dan HRD (Human Resource and Developmet) Pasar Seni Gabusan. Teknik analisis data menggunakan analisis klasifikasi untuk faktor fisik, analisis frekuensi untuk faktor nonfisik, dan analisis deskripsi untuk mengetahui upaya dan kendala pengembangan Pasar Seni Gabusan yang dilakukan manajemen. Analisis tersebut kemudian dianalisis menggunakan analisis SWOT sebagai penetapan upaya dan arahan pengembangan Pasar Seni Gabusan sebagai pusat pemasaran produk kerajinan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Potensi wilayah Kecamatan Sewon mendukung pengembangan Pasar Seni Gabusan. 2) Pasar Seni Gabusan mempunyai kelas potensi tinggi dengan nilai 20, meliputi; kondisi tempat (skor 6), aksesibilitas (skor 11) dan sarana prasarana (skor 3), namun belum berfungsi optimal. 3) Faktor nonfisik meliputi; omzet dagang penjualan perbulan tidak pasti, kendala utama pedagang meliputi turunnya jumlah pembeli dan kondisi pasar cenderung memburuk, pengunjung melalui travel agent minim, image Pasar Seni Gabusan sebagai pusat pemasaran produk kerajinan belum tercipta, promosi melalui iklan kurang berhasil, serta sarana kebersihan dan arena bermain masih memerlukan penambahan dan perbaikan. 4) Upaya manajemen meliputi: kerjasama dengan travel agent, promosi, event, pembangunan pusat kuliner, pembangunan kamar transit/aula multifungsi, serta dukungan pemerintah. 5) Kendala pengembangan meliputi: jam kerja pedagang kurang, kinerja pedagang rendah, ramai hanya pada waktu libur, dan kualitas dan kuantitas produk terbatas. 6) Upaya pengembangan meliputi: perbaikan dan penambahan arena bermain, penambahan perambuan (penunjuk arah lokasi dan reklame), pemanfaatan potensi Kecamatan Sewon untuk faktor fisik; peningkatan kinerja pedagang, penambahan dan peningkatan kualitas produk untuk faktor nonfisik; dan peningkatan kerjasama dengan travel agent, peningkatan pameran, iklan, dan event swadaya, memaksimalkan dukungan pemerintah untuk upaya manajemen. 7) Arahan pengembangan Pasar Seni Gabusan meliputi: pengembangan fungsi Pasar Seni Gabusan sebagai tempat pemasaran produk kerajinan, pameran, dan wisata dengan cara: penyelenggaraan pameran; atraksi kesenian; serta pembangunan studio seni dan panggung kesenian, pengoptimalan lokasi, akses, dan kerjasama dengan travel agent dengan cara: menciptakan paket wisata budaya, kerajinan, dan lokasi; penambahan keanekaragaman produk; penambahan perambuan (penunjuk lokasi/reklame); dan peningkatan fungsi Pasar Seni Gabusan sebagai pusat pemasaran produk kerajinan dengan cara: peningkatan kinerja pedagang; penambahan dan peningkatan kualitas produk; peningkatan fungsi manajemen sebagai fasilitator antara pedagang dan pengunjung
Kata Kunci: Pengembangan, Pusat Pemasaran, Pasar Seni Gabusan, Kabupaten BantulJanuar Prima Wicaksana2015-04-16T01:26:46Z2019-01-29T21:09:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16683This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/166832015-04-16T01:26:46ZHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan kemandirian belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FISE UNY.
Penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai ex post facto, dan korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi yang masih aktif mengikuti proses perkuliahan yaitu tahun angkatan 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010 sejumlah 534 mahasiswa. Sampel pada penelitian ini adalah Mahasiswa Pendidikan Geografi Program Reguler dan Nonreguler tahun angkatan 2010 sejumlah 100 mahasiswa. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah menggunakan angket. Adapun teknik yang digunakan untuk menganalisa data adalah menggunakan teknikKorelasi Product Moment Pearson pada taraf 5% dengan bantuan program SPSS 13 Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara variabel motivasi belajar dengan variabel kemandirian belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FISE UNY. Hal ini ditunjukkan dengan nilai r_hitung sebesar 0,864, sehingga semakin tinggi motivasi belajar maka semakin tinggi pula kemandirian belajar begitu juga sebaliknya semakin rendah motivasi belajar semakin rendah pula kemandirian belajar. Selain itu nilai r_hitung sebesar 0,864 pada tingkat signifikansi 0,00, sehingga dapat dituliskan bahwa hubungan kedua variabel sangat signifikan.
Kata kunci : motivasi belajar dan kemandirian belajar.. Mugiyono2015-04-16T00:48:27Z2019-01-29T21:09:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16661This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/166612015-04-16T00:48:27ZHUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN FISIK TEMPAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI 1 MINGGIR KABUPATEN SLEMAN TAHUN AJARAN 2010/2011Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar Geografi siswa, (2) hubungan antara lingkungan fisik tempat belajar dengan prestasi belajar Geografi, dan (3) hubungan antara perhatian orang tua dan lingkungan fisik tempat belajar dengan prestasi belajar Geografi siswa SMA Negeri 1 Minggir.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Populasi penelitian ini adalah semua siswa SMA Negeri 1 Minggir sebanyak 141 orang siswa, kemudian diambil sampel dengan menggunakan teknik proportional random sampling, sebanyak 105 orang siswa. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan mencermati dokumen. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, dilanjutkan: tabulasi silang, korelasi dan regresi.
Hasil penelitian pada siswa SMA Negeri 1 Minggir menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar Geografi, ditunjukkan rX1Y (0.425) dan P-value (0.000 < 0.05), artinya untuk meningkatkan prestasi belajar Geografi perlu meningkatkan perhatian orang tua siswa. (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan fisik tempat belajar siswa dengan prestasi belajar Geografi, ditunjukkan rX2Y (0.466) dan P-value (0.000 < 0.05), artinya semakin baik lingkungan fisik tempat belajar maka semakin tinggi prestasi belajar Geografi. (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dan lingkungan fisik tempat belajar siswa secara bersama-sama dengan prestasi belajar Geografi siswa SMA Negeri 1 Minggir, ditunjukkan RY12 (0.574) dan P-value (0.000 < 0.05), artinya semakin tinggi perhatian orang tua dan disertai lingkungan fisik tempat belajar yang baik akan meningkatkan prestasi belajar Geografi. Sumbangan efektif variabel perhatian orang tua (18.42%) dan variabel lingkungan fisik tempat belajar (14.58%) terhadap prestasi belajar Geografi siswa SMA Negeri 1 Minggir, artinya dari kedua variabel bebas diatas perhatian orang tua memiliki sumbangan terbanyak pengaruhnya terhadap prestasi belajat Geografi.
Kata kunci: Perhatian orang tua, lingkungan fisik belajar siswa, dan prestasi belajar GeografiAntonia Ria Issaura2015-04-16T00:45:03Z2019-01-29T21:08:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16658This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/166582015-04-16T00:45:03ZPENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI ANGKATAN 2008 DAN 2009 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTATujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara 1) keaktifan berorganisasi terhadap prestasi belajar mahasiswa, 2) kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa, dan 3) keaktifan berorganisasi dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi Angkatan 2008 dan 2009 Universitas Negeri Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Geografi FISE UNY pada bulan Juni 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2008 dan 2009 yang mengikuti atau aktif dalam organisasi, yang berjumlah 62 orang, maka penelitian ini merupakan penelitian populasi. Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode angket dan dokumentasi. Teknik análisis yang digunakan adalah dengan menggunakan análisis statistik, yaitu Product Moment dan Regresi Ganda dengan dua prediktor.
Hasil penelitian ini adalah 1) ada pengaruh positif antara keaktifan berorganisasi terhadap prestasi belajar mahasiswa, dengan koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,124 pada taraf signifikansi 0,000 (p < 0,05), 2) ada pengaruh positif antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa, dengan koefisien korelasi (rx2y) sebesar 0,132 pada taraf signifikansi 0,000 (p < 0,05), dan 3) ada pengaruh positif tetapi tidak signifikan antara keaktifan berorganisasi dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa, dengan nilai Ry(1,2) sebesar 0,149 dan nilai Fhitung < Ftabel (0,669 < 1,524) pada taraf signifikansi 0,000 (p < 0,05), dan nilai determinan (R2) sebesar 0,022 yang berarti bahwa 2,2% perubahan pada variabel prestasi belajar mahasiswa dapat diterangkan oleh variabel keaktifan mahasiswa dalam organisasi ekstrakurikuler (X1) dan kebiasaan belajar (X2) sedangkan 97,8% dijelaskan variabel lain yang tidak dianalisis. Kebiasaan belajar memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap prestasi belajar mahasiswa daripada pengaruh keaktifan organisasi ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar mahasiswa, yaitu sebesar 1,24%.
Kata Kunci: keaktifan, mahasiswa, ekstrakurikuler, kebiasaan belajar, prestasi belajar mahasiswaEndah Triana2015-04-16T00:20:17Z2019-01-29T21:08:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16654This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/166542015-04-16T00:20:17ZTINGKAT KESESUAIAN BUKU TEKS GEOGRAFI SMA KELAS XI TERHADAP STANDAR ISIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian buku teks pelajaran geografi SMA terhadap Standar Isi dengan mengacu pada pedoman penilaian buku teks pelajaran geografi SMA/MA yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Penelitian ini termasuk jenis penelitian analisis isi (content analysis) dengan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah buku teks geografi SMA kelas XI yang digunakan di SMA N Kota Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah buku teks geografi SMA kelas XI yang paling banyak digunakan di SMA N Kota Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui penilaian kesesuaian isi, kebahasaan dan penyajian buku teks dengan pedoman penilaian buku teks pelajaran. Instrumen yang digunakan meliputi tiga buah format penilaian, yaitu format untuk menilai kesesuaian isi, kebahasaan dan penyajian. Data penelitian selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa urutan tingkat kesesuaian buku teks geografi SMA sebagai berikut: 1) Buku teks yang diterbitkan oleh Erlangga mempunyai tingkat kesesuaian 82,9%. 2) Buku teks yang diterbitkan oleh Bumi Aksara mempunyai tingkat kesesuaian 82,7%. 3) Buku teks yang diterbitkan oleh Yudhistira mempunyai tingkat kesesuaian 76,27%.
Kata Kunci: Kesesuaian, Buku Teks, Geografi, Standar Isi. Mahyati2015-04-16T00:16:37Z2019-01-29T21:08:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16653This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/166532015-04-16T00:16:37ZPEMETAAN DAERAH POTENSIAL GERAKAN MASSA TANAH (LAND SLIDE) DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DESA BOKOHARJO KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN DIYTujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui tingkat kerawanan longsor lahan di daerah penelitian, dan 2) Mengetahui sebaran daerah yang rawan terhadap bencana longsor lahan di daerah penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan segala sesuatu yang terdapat di lapangan yang berhubungan dengan longsor lahan. Penelitian ini dilakukan di Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DIY. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lahan yang terdapat di Desa Bokoharjo Kecamatan Prambanan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive areal random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi berdasarkan tujuan tertentu yang diambil secara acak. Pengambilan sampel dilakukan dalam bentuk satuan lahan yang diperoleh dengan cara tumpangsusun (overlay) tiga tema peta, yaitu peta kemiringan lereng, peta jenis tanah, dan peta geologi daerah penelitian. Penelitian ini mengambil 5 titik sebagai sampel, setiap titik sampel mewakili satu satuan lahan yang memiliki ciri-ciri yang sama. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1) observasi, 2) dokumentasi, dan 3) uji laboratorium. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Tingkat kerawanan longsor lahan di Desa Bokoharjo Kecamatan Prambanan terdiri dari tiga kelas, yaitu tingkat kerawanan longsor rendah, sedang, dan tinggi. Tingkat kerawanan longsor lahan rendah menempati wilayah paling luas yaitu 463,02 ha atau 78,70 % dari luas seluruh daerah penelitian, kelas sedang menempati luas 91,53 ha atau 15,56% dari luas seluruh daerah penelitian, dan kelas tinggi menempati luas 42,62 ha atau 7,24 % dari seluruh luas daerah penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa daerah penelitian mempunyai tingkat kerawanan longsor rendah. 2) Sebaran daerah yang rawan longsor lahan di Desa Bokoharjo adalah sebagai berikut : (a) Sebaran daerah rawan longsor lahan rendah meliputi Dusun Jamusan, Pelemsari, Jirak, Jobohan, Marangan, Majasem bagian barat, Cepit bagian tengah, Ringinsari, Gatak, Klurak Baru, Kranggan, dan Pulirejo. (b) Sebaran daerah rawan longsor lahan sedang meliputi Dusun Majasem sebelah timur laut, Cepit bagian selatan, dan Dusun Dawung bagian tengah dan timur. (c) Sebaran daerah rawan longsor tinggi di daerah penelitian meliputi Dusun Dawung yang memanjang dari bagian utara,barat dan selatan, dan Dusun Cepit bagian tenggara.Inha Purwaningsih2012-06-21T04:32:40Z2019-01-29T13:55:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/579This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5792012-06-21T04:32:40ZUSAHATANI PADI DENGAN SISTEM TANAM PINDAH (TAPIN) DAN SISTEM TABUR BENIH LANGSUNG (TABELA) DI DESA SRIGADING KECAMATAN SANDEN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA- SUKISTI2012-06-21T04:32:05Z2019-01-29T13:55:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/576This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5762012-06-21T04:32:05ZTINGKAT KEMISKINAN RUMAH TANGGA PETANI LAHAN KERING (LADANG) DI DESA GALAR KECAMATAN SOMPAK KABUPATEN LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT- Sumanto2012-06-21T04:28:53Z2019-01-29T13:55:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/575This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5752012-06-21T04:28:53ZOPTIMALISASI PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIVAN DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 WONOSARI GUNUNGKIDUL- Suprihatin Eko Rahayu2012-06-21T04:28:22Z2019-01-29T13:55:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/573This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5732012-06-21T04:28:22ZTingkat Kesejahteraan Pengrajin Industri Kerajinan Batik Tulis Di Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta- Suci Bigita Caraka2012-06-21T04:24:33Z2019-01-29T13:55:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/569This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5692012-06-21T04:24:33ZMinat Generasi Muda Terhadap Lapangan Pekerjaan Pertanian Di Desa Harjobinangun Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman- Slamet Raharjo2012-06-21T04:24:26Z2019-01-29T13:55:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/567This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5672012-06-21T04:24:26ZPemanfaatan Lahan Bekas Galian Industri Batu Bata Di Desa Jambidan, Kecamatan Banguntapan Kabupaten BantulPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Pemanfaatan lahan bekas galian industri batu bata oleh pengusaha batu bata di Desa Jambidan, 2) Pengelolaan untuk pemanfaatan lahan bekas galian industri batu bata sebagai lahan perikanan dan pertanian , 3) Perbedaan produktivitas usaha pertanian dan perikanan dari lahan bekas galian industri batu bata di Desa Jambidan, 4) Alternatif pemanfaatan lahan bekas galian industri batu bata yang paling menguntungkan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan ekologi. Populasi dalam penelitian ini adalah 30 orang responden. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif yaitu, statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data populasi dan cara penyajian menggunakan tabel tunggal dan tabel silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Para pengusaha industri batu bata memanfaatkan lahan bekas galian industri batu bata sebagai lahan pertanian (sawah) dan perikanan. 2)Pengelolaan lahan pertanian (sawah) dan kolam ikan mempertimbangkan beberapa faktor: yaitu (a) penggunaan tenaga kerja, (b) lama persiapan lahan, (c) volume pupuk yang digunakan, (d) lokasi lahan bekas galian industri batu bata yang akan dimanfaatkan, (e) daerah pemasaran. 3) Rata-rata dari hasil produksi bersih dari lahan yang dimanfaatkan sebagai pertanian adalah Rp. 141.950/bulan dan rata-rata hasil produksi bersih dari lahan yang dimanfaatkan sebagai kolam ikan adalah Rp.361.000/bulan. Perbedaan produktivitas usaha pertanian dan perikanan dari lahan bekas galian industri batu bata disebabkan oleh; (a) waktu panen pertanian harus sesuai dengan umur tanamam dan panen perikanan bergantung pada ukuran dan berat badan yang akan dipanen, (b) hasil panen pertanian sebagian besar untuk dikonsumsi sendiri sedangkan hasil panen ikan untuk dijual, (c) hasil panen pertanian berupa kacang tanah akan dijual pada tengkulak dalam bentuk kering dan basah, sesuai dengan permintaan (d) tingginya hasil produktivitas pada pertanian bergantung pada tingkat kesuburan tanah, (e) para pengusaha yang akan memanen hasil budidaya ikan akan langsung menghubungi tengkulak untuk memanen sendiri hasil budidaya ikan, hal ini dapat mempermudah proses pemasaran tanpa menambah biaya produksi.4) Pemanfaatan yang paling menguntungkan adalah pemanfaatan sebagai kolam ikan, hal ini disebabkan; (a) biaya produksi pertanian lebih mahal dari pada biaya produksi perikanan , (b) kedalaman lahan bekas galian industri batu bata. - Nur Diya’ul Fajri2012-06-21T04:24:17Z2019-01-29T13:55:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/566This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5662012-06-21T04:24:17ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN PESISIR MELALUI PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR (PEMP) DI KABUPATEN BANTUL- Nurfitriah2012-06-21T04:24:08Z2019-01-29T13:55:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/565This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5652012-06-21T04:24:08ZEVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK PRODUKTIFITAS BUDIDAYA TANAMAN PADI GOGO (Oriza sativa) DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL- NUR AIDA KESUMAWATY2012-06-21T04:22:48Z2019-01-29T13:55:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/562This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5622012-06-21T04:22:48ZEfektifitas Teknik Make a Match dan Guide Note-Taking dalam Pembelajaran Geografi SMA di Kabupaten SlemanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kefektifan teknik Make a Match dan Guide Note-Taking dalam pembelajaran geografi tingkat SMA di kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian ramdomized control-group posttest only dengan sampel SMA N 1 Pakem kelas XC dan SMA N 1 Kalasan kelas XA. Penelitian menerapkan teknik Make a Match untuk kelas XC SMA N 1 Pakem dan teknik Guide Note-Taking untuk kelas XA SMA N 1 Kalasan. Penelitian dilakukan pada materi hidrosfer sub bahasan siklus air dan perairan darat. Perlakuan teknik dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yang dilanjutkan dengan satu kali pos tes. Pertemuan pertama dilakukan dengan materi siklus air dan jenis-jenis sungai. Pertemuan kedua dilakukan dengan materi danau, rawa, dan air tanah. Pengumpulan data dilakukan dengan tes dengan analisis data dengan menggunakan t-tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok Make a Match dan kelompok Guide Note-Taking. hal ini terbukti dari penghitungan yang memperoleh t= 2,879 dan p=0,005 pada taraf signifikansi 0,05. Hasil belajar siswa kelompok Guide Note-Taking lebih tinggi dibanding dengan siswa kelompok Make a Match. Hal ini terlihat pada rata-rata nilai pos tes kelompok Guide Note-Taking 76,29 lebih tinggi dibanding dengan rata-rata nilai pos tes kelompok Make a Match 70,44. Tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran lebih tinggi kelompok Make a Match dari pada kelompok Guide Note-Taking. Hal ini terbukti pada pertambahan jumlah siswa aktif yang lebih banyak terjadi pada kelompok Make a Match dari pada kelompok Guide Note-Taking. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik Guide Note-Taking lebih tepat digunakan untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa dibanding dengan teknik Make a Match. Teknik Make a Match lebih cocok digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proes pembelajaran geografi SMA di kabupaten Sleman. Kata kunci: Efektifitas Pembelajaran Geografi, Teknik Make a Match, Teknik Guide Note-Takin- Neti Ratnasari2012-06-21T04:22:40Z2019-01-29T13:55:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/561This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5612012-06-21T04:22:40ZSTUDI KOMPARASI : USAHA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DI DESA ARGOMULYO DAN DESA UMBULHARJO KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN- NDARU WULANINGROEM2012-06-21T04:22:22Z2019-01-29T13:55:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/559This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5592012-06-21T04:22:22ZHubungan Kondisi Sosial Ekonomi Pengrajin Gerabah Dengan Tingkat Pendidikan Anak-Anak Pengrajin Di Desa Melikan Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten- Natalia Retno Astria2012-06-21T04:20:45Z2019-01-29T13:55:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/555This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5552012-06-21T04:20:45ZKarakteristik Sosial Ekonomi Wanita Kawin Usia Muda Di Desa Pakumbang Kecamatan Sompak Kabupaten Landak Kalimantan BaratPenelitan ini bertujuan untuk mengetahui 1) karakteristik sosial ekonomi rumah tangga wanita kawin usia muda, 2) faktor – faktor sosial ekonomi yang menyebabkan perkawinan usia muda. Penelitian di Desa Pakumbang merupakan penelitian populasi. Subjek penelitian adalah wanita yang kawin usia muda terdiri dari 48 responden yang melangsungkan perkawinan usia muda. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptip kuantitatif dengan tabel frekuensi. Hasil penelitian menujukkan bahwa karakteristik wanita kawin usia muda adalah umur 15-19tahun. Lama perkawinan masyarakat di Desa Pakumbang berada pada jenjang ≤ 4 tahun sebesar 54,2% dan ≥ 12 sebesar 25% karena ada sebagian responden yang sudah mencapai 16 tahun lama perkawinan. Karakteristik Sosial Ekonomi Rumah Tangga Wanita Kawin Usia Muda. Faktor sosial yaitu pendidikan wanita di Desa Pakumbang yaitu SMP yang mengikuti program belajar 9 tahun yang dicantumkan oleh pemerintah. Alasan perkawinan di usia muda yaitu kemauan sendiri karena tidak ada pilihan lain selain memilih untuk menikah sebab tidak ada biaya untuk melanjutkan sekolah. Ingin punya keturunan alasan karena tidak mau menuda kelahiran anak. Faktor ekonomi pekerjaan pokok adalah sebagai petani dan pekerjaan sampingan sebagai penyadap karet. Pendorong bekerja sebagai penyadap karet yaitu tidak memerlukan modal yang besar dan tidak menghabiskan waktu. Pendapatan dari hasil pertanian non karet dan pendapatan sampingan. Pendapatan total hasil dari sektor pertanian non karet dan pertanian penyadap karet per kapita per tahun termasuk klasifikasi kriteria tidak miskin. Faktor sosial ekonomi yang menyebabkan kawin usia muda adalah faktor yang menyebabkan wanita kawin usia muda di Desa Pakumbang adalah kondisi ekonomi orang tua yang rendah disebabkan miskinnya kondisi ekonomi sehingga dalam memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari masih di bantu orang tua. Kata Kunci: Wanita kawin usia muda - Rusmiati Mawar2012-06-21T04:20:14Z2019-01-29T13:55:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/553This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5532012-06-21T04:20:14ZHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X dan XI IPS SMA N 1 MINGGIR SLEMAN TAHUN AJARAN 2009/2010- Rita Handayani2012-06-21T04:08:50Z2019-01-29T13:54:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/552This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5522012-06-21T04:08:50ZPemanfaatan Media Pembelajaran Audio Visual Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Geografi Kelas X di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gedongtengen YogyakartaABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar geografi dengan menggunakan media audio visual dan mendapatkan bukti-bukti bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar geografi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Lokasi penelitian di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gedongtengen Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gedongtengen Yogyakarta yang berjumlah enam orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi atau pengamatan secara langsung dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar geografi siswa dapat ditempuh dengan menayangkan VCD pembelajaran. Bukti-bukti yang menunjukkan peningkatan keaktifan dan hasil belajar geografi setelah menggunakan media audio visual adalah sebagai berikut: (1) jumlah siswa aktif dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan antara lain; jumlah siswa yang memperhatikan penjelasan melalui audio visual meningkat dari siklus I (66,7%), siklus II (100%) dan siklus III (100%), mencatat penjelasan materi dari media audio visual siklus I (66,7%), siklus II (100%) dan siklus III (100%), menjawab pertanyaan dari guru secara spontan siklus I (33,3%), siklus II (50%) dan siklus III (83,3%), mengajukan pertanyaan siklus I (33,3%), siklus II (50%) dan siklus III (66,7%), menanggapi respons siswa lain siklus I (50%), siklus II (66,7%) dan siklus III (83,3%), menjawab dengan ditunjuk siklus I (0%), siklus II (50%) dan siklus III (83,3%), memperhatikan penjelasan guru siklus I (83,3%), siklus II (100%) dan siklus III (100%), melaksanakan tugas siklus I (100%), siklus II (100%) dan siklus III (100%), dan berkurangnya aktivitas pasif siklus I (50%), siklus II (33,3%) dan siklus III (16,7%). (2) rata-rata nilai meningkat dari siklus I (61,67 ) siklus II (86,67) Siklus III (92,5). Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran geografi dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa kelas X Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gedongtengen Yogyakarta. Kata Kunci: Media Audio Visual, Keaktifan Belajar, Hasil Belajar, Geografi - Regina Yudha Rinarta2012-06-21T04:08:36Z2019-01-29T13:54:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/550This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5502012-06-21T04:08:36ZPERANAN PEMUKA ADAT TERHADAPPELESTARIAN BUDAYA TABOT DI KOTA BENGKULU- Rani Trisnadarti2012-06-21T04:08:20Z2019-01-29T13:54:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/548This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5482012-06-21T04:08:20ZKONTRIBUSI INDUSTRI BATU BATA TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS LAHAN PERTANIAN SERTA UPAYA KONSERVASINYA- Mukhtaruddin Tata Saputra2012-06-21T04:03:56Z2019-01-29T13:54:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/543This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5432012-06-21T04:03:56ZPENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI 1 MENJALIN KABUPATEN LANDAK- Yustina 2012-06-21T04:03:49Z2019-01-29T13:54:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/541This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5412012-06-21T04:03:49ZTINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI KELAPA SAWIT DI DESA AMBOYO UTARA KECAMATAN NGABANG KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT- YUPITA2012-06-21T04:00:55Z2019-01-29T13:54:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/539This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5392012-06-21T04:00:55ZPEMANFAATAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK KAJIAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 1993-2007ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Tingkat ketelitian Foto Udara tahun 1993 dan Citra Quickbird tahun 2007 untuk interpretasi perubahan penggunaan lahan di Kota Yogyakarta, (2) Luas perkembangan penggunaan lahan di Kota Yogyakarta berdasarkan hasil interpretasi citra penginderaan jauh, (3) Jenis penggunaan lahan yang mengalami perubahan pesat di Kota Yogyakarta, (4) Arah kecenderungan perkembangan Kota Yogyakarta, (5) Pola keruangan morfologi kota di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan keruangaan. Variabel penelitian ini adalah tingkat ketelitian interpretasi, perkembangan penggunaan lahan, jenis penggunaan lahan, arah kecenderungan perkembangan kota, pola keruangan morfologi kota. Populasi dalam penelitian ini adalah unit-unit penggunaan lahan yang berjumlah 607 poligon. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan formula Anderson sebanyak 36 poligon. Teknik pengambilan sampel secara proporsional sampling dan purposive sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan cara interpretasi citra, observasi, dokumentasi. Bahan penelitian berupa Foto udara tahun 1993 skala 1:30.000 dan citra Quickbird tahun 2007 skala 1:15.500. Teknik analisis data menggunakan confusion matrix calculation dan SIG dengan overlay. Alat yang digunakan berupa seperangkat komputer, scanner, printer, GPS, roll meter, modem dan perangkat software Global Mapper.9 dan Arc View 3.3. Hasil dari penelitian ini adalah (1). Tingkat ketelitian Foto udara tahun 1993 sebesar 91,13% dan Citra Quickbird tahun 2007 sebesar 94,56%, (2). Luas seluruh perubahan penggunaan lahan di Kota Yogyakarta sebesar 1.208,4 ha atau 36,15%, (3).Jenis penggunaan lahan yang bertambah yaitu jasa 225,744 ha (6,75%), permukiman 58,775 ha (1,76%), perdagangan 34,719 ha (1,04%), rekreasi 31,004 ha (0,93%), transportasi 13,640 ha (0,41%), tempat ibadah 1,852 ha (0,06%). Penggunaan lahan yang berkurang yaitu pertanian 337,484 ha (10,1%), lain-lain 36,798 ha (1,1%). Perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi non-pertanian sebesar 377 ha. (4).Arah kecenderungan perkembangan Kota Yogyakarta menuju Timur dan cenderung Timur Laut. (5). Pola morfologi Kota Yogyakarta sesuai dengan Teori Inti Ganda dimana zone-zone kota berada menyebar. Dimensi pola keruangan morfologi kota cenderung berbentuk persegipanjang. Pola perkembangan kota menyebar pada seluruh wilayah, daerah Timur dan Utara mengalami perkembangan lebih cepat. Kata Kunci : Tingkat Ketelitian, Penggunaan Lahan, Pola Morfologi Kota, SIG- Yunarsih2012-06-21T04:00:39Z2019-01-29T13:54:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/538This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5382012-06-21T04:00:39ZSTUDI INDUSTRI KERAJINAN SERAT AGEL DI DESA SALAMREJO KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO- Putri Soraya2012-06-21T03:59:57Z2019-01-29T13:54:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/537This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5372012-06-21T03:59:57ZPERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SMP NEGERI 1 MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN- Patrianggi Wirastuti2012-06-21T03:57:46Z2019-01-29T13:54:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/534This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5342012-06-21T03:57:46ZPENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI IPS DI SMP MUHAMMADIYAH I KALIBAWANG TAHUN AJARAN 2009/2010- TUGIYATI2012-06-21T03:57:37Z2019-01-29T13:54:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/532This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5322012-06-21T03:57:37ZUpaya Peningkatan Hasil Belajar Geografi Melalui Penggunaan Microsoft Student Encarta Di SMA Negeri 2 WatesPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar geografi dengan menggunakan media audio visual dan mendapatkan bukti-bukti bahwa penggunaan Microsoft Student Encarta dapat meningkatkan hasil belajar geografi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian ini bercorak kolaboratif (kerjasama pihak guru dan pengamat). Lokasi penelitian adalah SMA N 2 Wates. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA N 2 Wates yang siswa-siswanya memperoleh hasil belajar paling rendah dibandingkan dengan kelas XI yang lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi atau pengamatan secara langsung dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi, paparan data, dan penyimpulan. Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar geografi siswa dapat meningkat dengan menggunakan media Microsoft Student Encarta yaitu pada siklus I dengan diskusi kelas secara kelompok dan menayangkan media berupa Microsoft Student Encarta dengan materi pengertian Biosfer; pada siklus II menayangkan kembali media Microsoft Student Encarta dengan materi “Persebaran flora dan fauna di permukaan bumi” dan “Persebaran flora dan fauna di Indonesia” kemudian diklarifikasi dengan diskusi kelas selanjutnya dilakukan tanya jawab dan pada siklus III menanyangkan media Microsoft Student Encarta dengan memutarkan video dari media tersebut tentang “Dampak Kerusakan Flora dan fauna di Indonesia kemudian diperdalam dengan diskusi kelas. Terbukti dengan peningkatan aktivitas siswa, dan nilai rata-rata tes siswa pada setiap akhir siklus. Nilai rata-rata pada siklus I yaitu 6,71 menjadi 7,25 pada siklus II dan pada siklus III menjadi 8,67. Dengan demikian media Micrososft Student Encarata dapat digunakan untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Geografi. Kata kunci: hasil belajar, Geografi, PTK, Microsoft Student Encarta - Wiratsomo Suatmadi2012-06-21T03:56:26Z2019-01-29T13:54:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/533This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5332012-06-21T03:56:26ZTINGKAT KESEJAHTERAAN PENAMBANG MINYAK TRADISIONAL DI DESA WONOCOLO KECAMATAN KEDEWAN KABUPATEN BOJONEGORO JAWA TIMUR- Tri Maryono2012-06-21T03:51:50Z2019-01-29T13:54:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/528This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5282012-06-21T03:51:50ZUSAHATANI KAKAO DAN TINGKAT EKONOMI PETANI DI DESA BANJARASRI KECAMATAN KALIBAWANG KABUPATEN KULON PROGO- VERONIKA RENI WIJAYANTI2012-06-21T03:51:10Z2019-01-29T13:54:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/527This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5272012-06-21T03:51:10ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL DI RT 30 RW 07 KELURAHAN WARUNGBOTO, KECAMATAN UMBULHARJO, KOTA YOGYAKARTA- LUKMAN KARYADI2012-06-21T03:49:31Z2019-01-29T13:54:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/525This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5252012-06-21T03:49:31ZASISTENSI TEMAN SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 2 YOGYAKARTA- Hilmi maftuhatur Rizqiyah2012-06-21T03:49:12Z2019-01-29T13:54:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/523This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5232012-06-21T03:49:12ZPengembangan Media Pembelajaran Geografi Berbentuk Komik untuk Siswa SMA dengan Materi Lingkungan Hidup dan Pembangunan BerkelanjutanABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbentuk komik dengan materi lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan yang layak digunakan dalam pembelajaran geografi di SMA. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and development) dalam pembelajaran geografi di SMA. Model pengembangan yang diterapkan adalah model Borg and Gall yang terdiri atas: tahap pertama perencaan, tahap ke-dua pengorganisasian, tahap ke-tiga pelaksanaan dan tahap ke-empat penilaian. Validasi produk dilakukan oleh ahli materi geografi, ahli media, dan praktisi pembelajaran yaitu 5 guru geografi tingkat SMA. Produk akhir media yang dikembangkan diujicobakan pada 30 siswa SMA kelas XI. Pengumpulan data dilakukan dengan angket dan dengan tes. Angket untuk para validator dan tes untuk para siswa yang dijadikan subjek uji coba. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbentuk komik sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran geografi. Terbukti dari skor ahli materi geografi dengan rerata 4,83 (sangat baik); skor ahli media pembelajaran dengan rerata 4,34 (sangat baik); skor praktisi pembelajaran geografi dengan rerata 4,27 (sangat baik); dan skor siswa sebagai calon pemakai memberi skor rata-rata 4,08 (sangat baik). Pada uji coba lapangan, pembelajaran geografi dengan media komik berhasil meningkatkan rata-rata nilai tes siswa dari 76,17 (pre-test) menjadi 84,67 (post-test). Dengan demikian, media pembelajaran berbentuk komik ini sangat layak digunakan dalam pembelajaran geografi di SMA. Kata Kunci: media pembelajaran geografi berbentuk komik, lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan - Heryu Anasti2012-06-21T03:48:46Z2019-01-29T13:54:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/522This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5222012-06-21T03:48:46ZPOTENSI PARIWISATA PANTAI INDAH WIDARAPAYUNG DAN KEMUNGKINAN PENGEMBANGANNYA DI DESA WIDARAPAYUNG WETAN KECAMATAN BINANGUN KABUPATEN CILACAP- Herdina Ratna Dewi 2012-06-21T03:42:17Z2019-01-29T13:54:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/517This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5172012-06-21T03:42:17ZSTUDI KOMPARASI PERTANIAN PADI ORGANIK DAN NON-ORGANIK DI DESA SUKOREJO DAN DESA JAMBEYAN KECAMATAN SAMBIREJO, KABUPATEN SRAGEN- Iwin Listiana Kusmaryanti2012-06-21T03:41:05Z2019-01-29T13:54:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/515This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5152012-06-21T03:41:05ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN BENER KECAMATAN TEGALREJO YOGYAKARTA Restu Kuntari Dewi Yuliadi Fran2012-06-21T03:40:59Z2019-01-29T13:54:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/513This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5132012-06-21T03:40:59ZAnalisis Aksesibilitas Halte Bus Trans Jogja Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis- Esti Riandari Asih Nardati2012-06-21T03:40:56Z2019-01-29T13:53:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5122012-06-21T03:40:56ZPembagian Kerja Suami Istri Dalam Rumah Tangga Pemulung (Studi di Tempat Pembuangan Akhir/TPA Sampah Piyungan Kab. Bantul DIY)- Endry Setiawan2012-06-21T03:26:37Z2019-01-29T13:53:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/503This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5032012-06-21T03:26:37ZHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAKEM SLEMAN TAHUN AJARAN 2010/2011- Dwi Sagita Sari2012-06-21T03:26:29Z2019-01-29T13:53:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/502This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5022012-06-21T03:26:29ZSTUDI KOMPARASI BUDIDAYA BURUNG WALET DI KECAMATAN SINGKAWANG TENGAH DAN KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN- Diter William2012-06-21T03:26:14Z2019-01-29T13:53:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/501This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5012012-06-21T03:26:14ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENERAPAN PROGRAM SWAKELOLA SAMPAH RUMAH TANGGA DI SUKUNAN DESA BANYURADEN KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN- DEDE ROSTIANA2012-06-21T03:26:03Z2019-01-29T13:53:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/500This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5002012-06-21T03:26:03ZEvaluasi Tingkat Kerentanan Longsor Lahan di Lereng Selatan Gunung Merapi, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta- Budi Dwisetiyani2012-06-21T03:25:13Z2019-01-29T13:53:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/499This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4992012-06-21T03:25:13ZSTUDI USAHA PERIKANAN LAUT PADA MASYARAKAT NELAYAN DI DESA PANGKALAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH- BAYU PAMUJI SULISTYANTO2012-06-21T03:24:53Z2019-01-29T13:40:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/498This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4982012-06-21T03:24:53ZKONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN EFEKTIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA PEMILIK KARTU MENUJU SEJAHTERA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 (STUDI KASUS PADA SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA)- Bangkit Setyo Nugroho2012-06-21T03:24:34Z2019-01-29T13:40:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/497This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4972012-06-21T03:24:34ZPERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN SLEMAN KABUPATEN SLEMAN TAHUN 1995-2005- Ari Budhiarno2012-06-21T03:23:37Z2019-01-29T13:40:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/496This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4962012-06-21T03:23:37ZPENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (MPBK)UNTUK MENIGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFIDI SMA N I MINGGIR- Anita Frahmawati2012-06-21T03:23:18Z2019-01-29T13:40:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/495This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4952012-06-21T03:23:18ZKESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH DI PESISIR PANTAI SAMAS DESA SRIGADING KECAMATAN SANDEN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTAABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat kesesuaian lahan pasir untuk budidaya tanaman bawang merah. (2) Faktor-faktor yang menjadi pembatas kesesuaian lahan. (3) Upaya-upaya perbaikan lahan untuk memperbaiki kualitas lahan. (4) Budidaya tanaman bawang merah di lahan pasir Pantai Samas Desa Srigading. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kesesuaian lahan pasir, faktor-faktor pembatas kesesuaian lahan, upaya-upaya perbaikan lahan, dan budidaya tanaman bawang merah. Populasi penelitian adalah seluruh satuan unit lahan pasir di Desa Srigading yaitu seluas 110 hektar. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Random sampling yaitu pada lahan pasir. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, uji labortorium, dan pengukuran di lapangan. Pengumpulan data menggunakan metode observasi untuk memperoleh data kondisi tanah, kondisi geomorfologis, kondisi geologis, dan topografi. Uji laboratorium untuk memperoleh data tekstur, KTK tanah, C-organik, pH tanah, alkalinitas, dan salinitas. Dokumentasi untuk memperoleh data kondisi daerah penelitian berupa data monografi, data iklim, peta daerah penelitian, dan foto-foto daerah penelitian. Pengukuran dilapangan meliputi drainase, kedalaman tanah, ketebalan gambut, bahaya erosi, bahaya banjir, dan penyiapan lahan yang berupa singkapan batuan. Teknis analisis yang dilakukan adalah teknik matching antara syarat tumbuh tanaman bawang merah dengan karakteristik lahan di daerah penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) Lahan pasir Pantai Samas Desa Srigading memiliki tingkat kesesuaian S3 atau sesuai marginal untuk budidaya tanaman bawang merah. (2) Faktor-faktor yang menjadi pembatas adalah temperatur, curah hujan, drainase, tekstur, KTK tanah, pH tanah, dan C-organik. (3) Upaya perbaikan lahan yang dilakukan adalah perbaikan pengairan dengan cara penyiraman tanaman pada siang hari pada saat suhu udara terik dan perbaikan sistem irigasi. Perbaikan kesuburan meliputi perbaikan sistem drainase, tekstur, dan C-organik dilakukan dengan cara pemberian pupuk kandang dan tanah liat, perbaikan KTK dan pH tanah dilakukan dengan pengapuran tanah. (4) Budidaya tanaman bawang merah dilakukan dengan teknik yang baik. Kata kunci: Kesesuaian lahan, lahan pasir, budidaya bawang merah. - Anggi Linita2012-06-21T03:23:09Z2019-01-29T13:40:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/494This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4942012-06-21T03:23:09ZUPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA TIRTOMARTANI KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ( Action Research )- ADHITYA IRVAN PRISTANTO