Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T11:56:14ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2017-01-11T00:19:56Z2019-01-30T12:40:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45649This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/456492017-01-11T00:19:56Z[Ringmasan Skripsi] PERAN PEMERINTAH DALAM UPAYA MITIGASI BENCANA WILAYAH KAWASAN RAWAN BENCANA (KRB) III PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI DESA GLAGAHARJOFATMAWATI BERNADETA EVI2017-01-11T00:18:36Z2019-01-30T12:40:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45647This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/456472017-01-11T00:18:36ZPERAN PEMERINTAH DALAM UPAYA MITIGASI BENCANA WILAYAH KAWASAN RAWAN BENCANA (KRB) III PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI DESA GLAGAHARJOFATMAWATI BERNADETA EVI2016-12-29T00:47:21Z2019-01-30T12:32:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45265This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/452652016-12-29T00:47:21Z[Ringkasan Skripsi] Pelaksanaan Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta dalam Pengembangan Pariwisata berbasis Budaya LokalSeptiana Rindi2016-12-29T00:43:46Z2019-01-30T12:31:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45264This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/452642016-12-29T00:43:46ZPelaksanaan Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta dalam Pengembangan Pariwisata berbasis Budaya LokalSeptiana Rindi2016-12-29T00:40:09Z2019-01-30T12:31:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45262This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/452622016-12-29T00:40:09Z[Ringkasan Skripsi] Strategi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Pemberdayaan Pasar BeringharjoWidiyanto Wahyu2016-12-29T00:38:23Z2019-01-30T12:31:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45261This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/452612016-12-29T00:38:23ZStrategi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Pemberdayaan Pasar BeringharjoWidiyanto Wahyu2016-12-29T00:35:13Z2019-01-30T12:31:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45259This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/452592016-12-29T00:35:13Z[Ringkasan Skripsi] STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DALAM MEMBERDAYAKAN PEDAGANG PASAR TRADISIONALPRAMANA RATIH LATIF2016-12-29T00:33:38Z2019-01-30T12:31:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45257This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/452572016-12-29T00:33:38ZSTRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DALAM MEMBERDAYAKAN PEDAGANG PASAR TRADISIONALPRAMANA RATIH LATIF2016-12-08T00:20:19Z2019-01-30T12:08:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44374This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/443742016-12-08T00:20:19Z[Ringkasan Skripsi] Jejaring kebijakan dalam pelaksanaan pengembangan pasar tradisional di Kabupaten BantulUhsina Huda2016-12-08T00:18:50Z2019-01-30T12:08:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44373This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/443732016-12-08T00:18:50ZJejaring kebijakan dalam pelaksanaan pengembangan pasar tradisional di Kabupaten BantulUhsina Huda2016-12-07T00:15:16Z2019-01-30T12:07:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44315This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/443152016-12-07T00:15:16Z[Ringkasan Skripsi] PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM WATER RESOURCES AND IRRIGATION SECTOR MANAGEMENT PROGRAM (WISMP) (Studi kasus di Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman)Heru Dwi Apriyanal2016-12-07T00:12:55Z2019-01-30T12:07:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44314This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/443142016-12-07T00:12:55ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM WATER RESOURCES AND IRRIGATION SECTOR MANAGEMENT PROGRAM (WISMP) (Studi kasus di Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman)Heru Dwi Apriyanal2016-12-07T00:08:04Z2019-01-30T12:07:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44313This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/443132016-12-07T00:08:04Z[Ringkasan Skripsi] PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010 DI KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANGMalikusniyah .2016-12-07T00:06:47Z2019-01-30T12:07:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44312This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/443122016-12-07T00:06:47ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010 DI KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANGMalikusniyah .2016-11-23T00:00:13Z2019-01-30T11:54:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43857This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/438572016-11-23T00:00:13Z[Ringkasan Skripsi] Efektivitas Pelaksanaan Program Sarjana Membangun Desa Wirausahawan Pendamping (SMD-WP) Di Kabupaten SlemanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program Sarjana Membangun Desa Wirausahawan Pendamping (SMD-WP) di Kabupaten Sleman dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat efektivitas pelaksanaan program SMD-WP di Kabupaten Sleman.
Desain penelitian yang dipakai adalah deskriptif kualitatif dengan teori efektivitas menurut Gibson (2005). Informan penelitian ini adalah pihak-pihak yang berperan dalam pelaksanaan program SMD-WP di Kabupaten Sleman. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif model Milles dan Huberman dan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program SMD-WP sudah berjalan dengan efektif. Hal ini dapat dilihat dari sudah baiknya kejelasan tujuan yang hendak dicapai, kejelasan strategi pencapaian tujuan, proses dan analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, perencanaan yang matang serta, penyusunan program yang tepat, tersedianya sarana dan prasarana. Namun demikian, masih terdapat satu indikator yang masih belum maksimal yaitu sistem pengawasan dan pengendalian. Hal ini dikarenakan tidak terlibatnya DPPK Bidang Peternakan Kabupaten Sleman dalam monitoring program SMD-WP. Hambatan-hambatan yang muncul dalam mencapai efektivitas pelaksanaan program SMD-WP di Kabupaten Sleman, yaitu: 1) belum optimalnya monitoring pelaksanaan Program SMD-WP di Kabupaten Sleman dikarenakan tidak terlibatnya DPPK bidang Peternakan Kabupaten Sleman dalam monitoring dan 2) tidak adanya anggaran dana khusus guna pelaksanaan program kegiatan SMD-WP di Kabupaten Sleman.
Kata Kunci: Efektivitas program, Program SMD-WPAfzanni Fardhy2016-11-22T23:58:28Z2019-01-30T11:54:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43856This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/438562016-11-22T23:58:28ZEfektivitas Pelaksanaan Program Sarjana Membangun Desa Wirausahawan Pendamping (SMD-WP) Di Kabupaten SlemanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program Sarjana Membangun Desa Wirausahawan Pendamping (SMD-WP) di Kabupaten Sleman dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat efektivitas pelaksanaan program SMD-WP di Kabupaten Sleman.
Desain penelitian yang dipakai adalah deskriptif kualitatif dengan teori efektivitas menurut Gibson (2005). Informan penelitian ini adalah pihak-pihak yang berperan dalam pelaksanaan program SMD-WP di Kabupaten Sleman. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif model Milles dan Huberman dan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program SMD-WP sudah berjalan dengan efektif. Hal ini dapat dilihat dari sudah baiknya kejelasan tujuan yang hendak dicapai, kejelasan strategi pencapaian tujuan, proses dan analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, perencanaan yang matang serta, penyusunan program yang tepat, tersedianya sarana dan prasarana. Namun demikian, masih terdapat satu indikator yang masih belum maksimal yaitu sistem pengawasan dan pengendalian. Hal ini dikarenakan tidak terlibatnya DPPK Bidang Peternakan Kabupaten Sleman dalam monitoring program SMD-WP. Hambatan-hambatan yang muncul dalam mencapai efektivitas pelaksanaan program SMD-WP di Kabupaten Sleman, yaitu: 1) belum optimalnya monitoring pelaksanaan Program SMD-WP di Kabupaten Sleman dikarenakan tidak terlibatnya DPPK bidang Peternakan Kabupaten Sleman dalam monitoring dan 2) tidak adanya anggaran dana khusus guna pelaksanaan program kegiatan SMD-WP di Kabupaten Sleman.
Kata Kunci: Efektivitas program, Program SMD-WPAfzanni Fardhy2016-11-22T23:52:42Z2019-01-30T11:54:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43854This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/438542016-11-22T23:52:42Z[Ringkasan Skripsi] Efektivitas Pelaksanaan Program DB4MK dalam Penuruna Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Banguntapan, Banguntapan, BantulPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Pelaksanaan Program DB4MK dalam Penurunan Kasus DBD di Desa Banguntapan beserta faktor penghambat dan hasilnya disusun untuk memberi masukan kepada pemerintah daerah dalam Pelaksanaan Program DB4MK dan upaya penanganan kasus Demam Berdarah Dengue.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Desain penelitian ini dinilai paling tepat untuk menggambarkan efektivitas pelaksanaan program DB4MK dalam penurunan kasus Demam berdarah Dengue (DBD) di Desa Banguntapan, Banguntapan, Bantul.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan Program DB4MK dalam Penurunan Kasus DBD di Desa Banguntapan belum sepenuhnya efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari tujuan program, dari tiga tujuan program terdapat satu tujuan yang belum tercapai yaitu penurunan kasus DBD hal ini dilihat dari jumlah penderita kasus DBD dari tahun 2011 sampai 2016 terjadi fluktuatif pada setiap tahunnya. Sedangkan hambatan Pelaksanaan Program DB4MK dalam Penurunan Kasus DBD yaitu faktor penghambat internal dari pelaksanaan dan faktor penghambat eksternal seperti kondisi wilayah dan iklim.
Kata Kunci : Efektivitas, DB4MK, DBDGanda Edriyana Putra2016-11-22T23:50:58Z2019-01-30T11:54:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43853This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/438532016-11-22T23:50:58ZEfektivitas Pelaksanaan Program DB4MK dalam Penuruna Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Banguntapan, Banguntapan, BantulPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Pelaksanaan Program DB4MK dalam Penurunan Kasus DBD di Desa Banguntapan beserta faktor penghambat dan hasilnya disusun untuk memberi masukan kepada pemerintah daerah dalam Pelaksanaan Program DB4MK dan upaya penanganan kasus Demam Berdarah Dengue.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Desain penelitian ini dinilai paling tepat untuk menggambarkan efektivitas pelaksanaan program DB4MK dalam penurunan kasus Demam berdarah Dengue (DBD) di Desa Banguntapan, Banguntapan, Bantul.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan Program DB4MK dalam Penurunan Kasus DBD di Desa Banguntapan belum sepenuhnya efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari tujuan program, dari tiga tujuan program terdapat satu tujuan yang belum tercapai yaitu penurunan kasus DBD hal ini dilihat dari jumlah penderita kasus DBD dari tahun 2011 sampai 2016 terjadi fluktuatif pada setiap tahunnya. Sedangkan hambatan Pelaksanaan Program DB4MK dalam Penurunan Kasus DBD yaitu faktor penghambat internal dari pelaksanaan dan faktor penghambat eksternal seperti kondisi wilayah dan iklim.
Kata Kunci : Efektivitas, DB4MK, DBDGanda Edriyana Putra2016-11-22T23:47:03Z2019-01-30T11:54:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43851This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/438512016-11-22T23:47:03Z[Ringkasan Skripsi] Implementasi Kebijakan Alat Pembatas Kecepatan Di Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis Implementasi Kebijakan Alat Pembatas Kecepatan di Kota Yogyakarta, mengetahui hambatan implementasi dan upaya untuk mengatasi hambatan dalam implementasi kebijakan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen Penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi yang diuji keabsahannya dengan Triangulasi, memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data yang diambil untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik analisis melalui Pengumpulan data, Reduksi Data, Penyajian Data dan Menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini berupa analisis Implementasi kebijakan Alat Pembatas Kecepatan di Kota Yogyakarta melalui empat variabel implementasi Edward III. Pertama komunikasi, dalam penyampaian informasi belum jelas dan meluas, kemampuan implementor dalam menangkap dan memahami informasi berbeda, serta kurangnya pemahaman pihak sasaran akan informasi yang disampaikan. Kedua sumber daya. Dari sumber dana, implemantasi kebijakan ini telah cukup, dalam APBD dan swadaya masyarakat. Tetapi sumber daya manusia dalam hal jumlah pegawai implementor kebijakan ini masih kurang. Ketiga disposisi dimana keseriusan dan kesungguhan pelaksana kebijakan ini telah baik, karena prosedur rekruitmen dan insentif yang sesuai dengan ketentuan. Keempat Struktur Birokrasi, dalam hal struktur organisasi implementor, menunjukan pemisahan pekerjaan dan kinerja sehingga hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi, tetapi SOP kebijakan ini belum tersusun. Dari hasil analisis, hambatan implementasi kebijakan ini yaitu komunikasi yang kurang jelas dan meluas, informasi yang tidak dipahami oleh beberapa impementor dan masyarakat, kurangnya pegawai implementor, dan SOP yang belum tersusun. Mengahadapi hambatan tersebut implementor kebijakan ini berancana akan kembali mengkomunikasikan kebijakan ini secara langsung kepada masyarakat, menambah pegawai dan mulai untuk menyusun SOP kebijakan Alat Pembatas Kecepatan.Andrianus Silvester Firman Pous2016-11-22T23:45:34Z2019-01-30T11:54:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43850This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/438502016-11-22T23:45:34ZImplementasi Kebijakan Alat Pembatas Kecepatan Di Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis Implementasi Kebijakan Alat Pembatas Kecepatan di Kota Yogyakarta, mengetahui hambatan implementasi dan upaya untuk mengatasi hambatan dalam implementasi kebijakan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen Penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi yang diuji keabsahannya dengan Triangulasi, memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data yang diambil untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik analisis melalui Pengumpulan data, Reduksi Data, Penyajian Data dan Menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini berupa analisis Implementasi kebijakan Alat Pembatas Kecepatan di Kota Yogyakarta melalui empat variabel implementasi Edward III. Pertama komunikasi, dalam penyampaian informasi belum jelas dan meluas, kemampuan implementor dalam menangkap dan memahami informasi berbeda, serta kurangnya pemahaman pihak sasaran akan informasi yang disampaikan. Kedua sumber daya. Dari sumber dana, implemantasi kebijakan ini telah cukup, dalam APBD dan swadaya masyarakat. Tetapi sumber daya manusia dalam hal jumlah pegawai implementor kebijakan ini masih kurang. Ketiga disposisi dimana keseriusan dan kesungguhan pelaksana kebijakan ini telah baik, karena prosedur rekruitmen dan insentif yang sesuai dengan ketentuan. Keempat Struktur Birokrasi, dalam hal struktur organisasi implementor, menunjukan pemisahan pekerjaan dan kinerja sehingga hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi, tetapi SOP kebijakan ini belum tersusun. Dari hasil analisis, hambatan implementasi kebijakan ini yaitu komunikasi yang kurang jelas dan meluas, informasi yang tidak dipahami oleh beberapa impementor dan masyarakat, kurangnya pegawai implementor, dan SOP yang belum tersusun. Mengahadapi hambatan tersebut implementor kebijakan ini berancana akan kembali mengkomunikasikan kebijakan ini secara langsung kepada masyarakat, menambah pegawai dan mulai untuk menyusun SOP kebijakan Alat Pembatas Kecepatan.Andrianus Silvester Firman Pous2016-11-22T23:42:14Z2019-01-30T11:54:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43848This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/438482016-11-22T23:42:14Z[Ringkasan Skripsi] IMPLEMENTASI PERDA NO. 6 TAHUN 2015 TENTANG PERPARKIRAN DI KABUPATEN SLEMANPenelitian bertujuan untuk memahami dan mencermati implementasi dan faktor penghambat implementasi Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2015 tentang Perparkiran di Kabupaten Sleman.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Desain penelitian ini dianggap tepat untuk memperoleh gambaran dan pemahaman secara mendalam tentang implementasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Perda No. 6 Tahun 2015 tentang Perparkiran, telah sesuai dengan isi dan konteks implementasi. Secara umum pengelolaan perparkiran di Kabupaten Sleman sudah menciptakan kondisi parkir yang aman, tertib, lancar, dan terpadu. Pelaksanaan parkir melibatkan strategi masing-masing aktor, berdasarkan kekuasaan, kepentingan, dan karakteristik yang dimiliki, sehingga mampu meningkatkan kepatuhan dan daya tanggap masyarakat. Faktor penghambat yang muncul dalam implementasi adalah kurangnya sumber daya manusia, minimnya sarana prasarana pendukung, anggaran pengembalian kerja sama parkir yang terbatas, keterlambatan penyetoran parkir, serta lahan parkir yang terbatas.
Kata kunci: Implementasi, ParkirFrederick Afridus Ratu2016-11-22T23:40:38Z2019-01-30T11:54:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43847This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/438472016-11-22T23:40:38ZIMPLEMENTASI PERDA NO. 6 TAHUN 2015 TENTANG PERPARKIRAN DI KABUPATEN SLEMANPenelitian bertujuan untuk memahami dan mencermati implementasi dan faktor penghambat implementasi Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2015 tentang Perparkiran di Kabupaten Sleman.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Desain penelitian ini dianggap tepat untuk memperoleh gambaran dan pemahaman secara mendalam tentang implementasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Perda No. 6 Tahun 2015 tentang Perparkiran, telah sesuai dengan isi dan konteks implementasi. Secara umum pengelolaan perparkiran di Kabupaten Sleman sudah menciptakan kondisi parkir yang aman, tertib, lancar, dan terpadu. Pelaksanaan parkir melibatkan strategi masing-masing aktor, berdasarkan kekuasaan, kepentingan, dan karakteristik yang dimiliki, sehingga mampu meningkatkan kepatuhan dan daya tanggap masyarakat. Faktor penghambat yang muncul dalam implementasi adalah kurangnya sumber daya manusia, minimnya sarana prasarana pendukung, anggaran pengembalian kerja sama parkir yang terbatas, keterlambatan penyetoran parkir, serta lahan parkir yang terbatas.
Kata kunci: Implementasi, ParkirFrederick Afridus Ratu2016-11-17T00:45:39Z2019-01-30T11:51:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43713This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/437132016-11-17T00:45:39Z[Ringkasan Skripsi] Strategi Pemerintah Kabupaten Purworejo Dalam Penataan Saluran Kedung Putri PurworejoPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan pemerintah Kabupaten Purworejo dalam penataan saluran Kedung Putri Purworejo, beserta faktor penghambat pelaksanaan implementasi strategi tersebut. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Kabid irigasi, Kasubbag TU KLH dan masyarakat yang terkait dengan fokus penelitian. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik triangulasi metode digunakan untuk mendapatkan data yang bisa dipertanggung jawabkan keabsahannya. Analisis data menggunakan analisis interaktif terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan strategi yang tidak dapat menyelesaikan masalah kerusakan saluran Kedung Putri Purworejo maka dari itu dilakukan survey dan sosialisasi sehingga dapat diketahui bagaimana keadaan sesungguhnya saluran Kedung Putri dan apa yang perlu dilakukan terhadap saluran Kedung Putri Purworejo.Tetapi dalam kenyataannya strategi yang dijalankan mengalami beberapa hambatan yaitu : 1) Implementasi aturan belum berjalan secara maksimal. 2) Peraturan hanya mengatur implementasi kebijakan tetapi tidak mengatur pihak yang mengimplementasikan kebijakan. 3) Ketidakjelasan siapa pihak yang bertanggung jawab penuh dalam proses penataan.Yonathan Christian Simamora2016-11-17T00:42:41Z2019-01-30T11:51:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43711This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/437112016-11-17T00:42:41ZStrategi Pemerintah Kabupaten Purworejo Dalam Penataan Saluran Kedung Putri PurworejoPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan pemerintah Kabupaten Purworejo dalam penataan saluran Kedung Putri Purworejo, beserta faktor penghambat pelaksanaan implementasi strategi tersebut. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Kabid irigasi, Kasubbag TU KLH dan masyarakat yang terkait dengan fokus penelitian. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik triangulasi metode digunakan untuk mendapatkan data yang bisa dipertanggung jawabkan keabsahannya. Analisis data menggunakan analisis interaktif terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan strategi yang tidak dapat menyelesaikan masalah kerusakan saluran Kedung Putri Purworejo maka dari itu dilakukan survey dan sosialisasi sehingga dapat diketahui bagaimana keadaan sesungguhnya saluran Kedung Putri dan apa yang perlu dilakukan terhadap saluran Kedung Putri Purworejo.Tetapi dalam kenyataannya strategi yang dijalankan mengalami beberapa hambatan yaitu : 1) Implementasi aturan belum berjalan secara maksimal. 2) Peraturan hanya mengatur implementasi kebijakan tetapi tidak mengatur pihak yang mengimplementasikan kebijakan. 3) Ketidakjelasan siapa pihak yang bertanggung jawab penuh dalam proses penataan.Yonathan Christian Simamora2016-11-16T00:31:09Z2019-01-30T11:50:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43665This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/436652016-11-16T00:31:09Z[Ringkasan Skripsi] Efektivitas Program Sekolah Siaga Bencana Sebagai Strategi BPBD DIY Dalam Pengurangan Risiko Bencana di Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program Sekolah Siaga Bencana (SSB) serta faktor penghambat program SSB sebagai salah satu strategi pengurangan risiko bencana di Kota Yogyakarta yang diimplementasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY. Desain penelitian yang dipakai adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Staf Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Yogyakarta, Supervisor Data Pusat Pengendalian Operasi (PUSDALOPS) BPBD Kota Yogyakarta, Staf Yayasan Pengembangan dan Peningkatan Sumberaya Ummat (YP2SU), Kepala Sekolah, Guru, Siswa SD N Bangunrejo 1 dan 2. Istrumen Penelitian adalah peneliti sendiri dengan alat bantu pedoman wawancara dan observasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber. Hasil Penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan program SSB di Kota Yogyakarta belum efektif dilihat dari 4 indikator 1. Ketepatan sasaran, 2. Sosialisasi program, 3. Tujuan program, 4. Pemantauan program, yang didukung oleh temuan data dalam penelitian ini, bahwa: tidak siapnya siswa SD sebagai sasaran program untuk menyebarluaskan informasi, kurang mendalamnya materi sosialisasi program SSB kepada para guru, belum terwujudnya aspek afektif dan psikomotorik siswa dalam mewujudkan pengurangan risiko bencana, tidak lengkapnya dokumen kesiapsiagaan di sekolah, dan sistem pemantuan program yang kurang efektif. Faktor penghambat yang muncul bagi BPBD antara lain keterbatasan waktu dalam proses sosialisasi, tingkat pemahaman guru dan siswa tentang materi pengurangan risiko bencana dan penanggulangan bencana, serta kurangnya fasilitas pendukung dalam menciptakan kondisi aman bencana di SD N Bangunrejo 1 dan 2.
Kata Kunci: Efektivitas, BPBD, Sekolah Siaga BencanaArditha Sinar Perwira2016-11-16T00:29:47Z2019-01-30T11:50:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43663This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/436632016-11-16T00:29:47ZEfektivitas Program Sekolah Siaga Bencana Sebagai Strategi BPBD DIY Dalam Pengurangan Risiko Bencana di Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program Sekolah Siaga Bencana (SSB) serta faktor penghambat program SSB sebagai salah satu strategi pengurangan risiko bencana di Kota Yogyakarta yang diimplementasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY. Desain penelitian yang dipakai adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Staf Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Yogyakarta, Supervisor Data Pusat Pengendalian Operasi (PUSDALOPS) BPBD Kota Yogyakarta, Staf Yayasan Pengembangan dan Peningkatan Sumberaya Ummat (YP2SU), Kepala Sekolah, Guru, Siswa SD N Bangunrejo 1 dan 2. Istrumen Penelitian adalah peneliti sendiri dengan alat bantu pedoman wawancara dan observasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber. Hasil Penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan program SSB di Kota Yogyakarta belum efektif dilihat dari 4 indikator 1. Ketepatan sasaran, 2. Sosialisasi program, 3. Tujuan program, 4. Pemantauan program, yang didukung oleh temuan data dalam penelitian ini, bahwa: tidak siapnya siswa SD sebagai sasaran program untuk menyebarluaskan informasi, kurang mendalamnya materi sosialisasi program SSB kepada para guru, belum terwujudnya aspek afektif dan psikomotorik siswa dalam mewujudkan pengurangan risiko bencana, tidak lengkapnya dokumen kesiapsiagaan di sekolah, dan sistem pemantuan program yang kurang efektif. Faktor penghambat yang muncul bagi BPBD antara lain keterbatasan waktu dalam proses sosialisasi, tingkat pemahaman guru dan siswa tentang materi pengurangan risiko bencana dan penanggulangan bencana, serta kurangnya fasilitas pendukung dalam menciptakan kondisi aman bencana di SD N Bangunrejo 1 dan 2.
Kata Kunci: Efektivitas, BPBD, Sekolah Siaga BencanaArditha Sinar Perwira2016-11-16T00:26:32Z2019-01-30T11:50:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43661This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/436612016-11-16T00:26:32Z[Ringkasan Skripsi] Pelaksanaan Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Dalam Meningkatkan Jumlah WisatawanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang dalam meningkatkan jumlah wisatawan beserta faktor pendukung dan faktor penghambatnya.
Desain penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, informan penelitian adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Pengelola Obyek Wisata Ketep Pass, Pengelola Obyek Wisata Taman Rekreasi Mendut, Pengunjung Obyek Wisata Ketep Pass, Pengunjung Obyek Wisata Taman Rekreasi Mendut. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan alat bantu berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang dalam meningkatkan jumlah wisatawan terbagi menjadi tiga strategi yaitu: (1) Pelaksanaan strategi program mencakup pameran promosi Gebyar Wisata Nusantara Nasional, pembuatan booklet dan peta wisata, promosi melalui media cetak dan elektronik, pembinaan forum komunikasi dan kerjasama pelaku wisata, roadshow promotion, festival kuliner, pengelolaan obyek wisata, pengelolaan obyek wisata Ketep Pass, penataan lingkungan obyek wisata; (2) Pelaksanaan strategi anggaran mencakup pengangaran dana operasional, dan dana sarana prasarana oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, dengan sumber dari APBD Kab. Magelang, DIPA Disparbud Kab. Magelang dan APBD Provinsi Jawa Tengah; (3) Pelaksaan strategi prosedur tidak ada, hanya berupa penyusunan Rencana Kegiatan Administrasi (RKA) dan Daftar Pelaksanaan Administrasi (DPA) untuk obyek wisata.
Kata Kunci: Pelaksanaan, Strategi, WisatawanMuhammad Fahrur Safi’i2016-11-16T00:25:11Z2019-01-30T11:50:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43660This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/436602016-11-16T00:25:11ZPelaksanaan Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Dalam Meningkatkan Jumlah WisatawanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang dalam meningkatkan jumlah wisatawan beserta faktor pendukung dan faktor penghambatnya.
Desain penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, informan penelitian adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Pengelola Obyek Wisata Ketep Pass, Pengelola Obyek Wisata Taman Rekreasi Mendut, Pengunjung Obyek Wisata Ketep Pass, Pengunjung Obyek Wisata Taman Rekreasi Mendut. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan alat bantu berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang dalam meningkatkan jumlah wisatawan terbagi menjadi tiga strategi yaitu: (1) Pelaksanaan strategi program mencakup pameran promosi Gebyar Wisata Nusantara Nasional, pembuatan booklet dan peta wisata, promosi melalui media cetak dan elektronik, pembinaan forum komunikasi dan kerjasama pelaku wisata, roadshow promotion, festival kuliner, pengelolaan obyek wisata, pengelolaan obyek wisata Ketep Pass, penataan lingkungan obyek wisata; (2) Pelaksanaan strategi anggaran mencakup pengangaran dana operasional, dan dana sarana prasarana oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, dengan sumber dari APBD Kab. Magelang, DIPA Disparbud Kab. Magelang dan APBD Provinsi Jawa Tengah; (3) Pelaksaan strategi prosedur tidak ada, hanya berupa penyusunan Rencana Kegiatan Administrasi (RKA) dan Daftar Pelaksanaan Administrasi (DPA) untuk obyek wisata.
Kata Kunci: Pelaksanaan, Strategi, WisatawanMuhammad Fahrur Safi’i2016-11-16T00:19:32Z2019-01-30T11:50:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43658This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/436582016-11-16T00:19:32Z[Ringkasan Skripsi] Efektivitas Kebijakan Pengelolaan Sampah di Kabupaten KlatenPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kebijakan pengelolaan sampah di Kabupaten Klatenserta faktor-faktor yang menghambat efektivitas kebijakan pengelolaan sampah di Kabupaten Klaten.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Informan penelitian ini adalah kepala Seksi Kebersihan Pengelolaan Samph dan limbah Dinas Pekerjaan Umum dam Energi Sumber Daya Mineral (DPU-ESDM), Kepala Subdid Pengendalian Pencemaran LingkunganBadan Lingkungan Hidup (BLH), Kepala Desa Karangasem, Jomboran dan masyarakat sekitar TPA Jomboran, Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data penelitian menggunakan tiga (3) tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas kebijakan pengelolaan sampah di Kabupaten Klaten, menurut kelima indikator efektivitas kebijakan dapat dikatakan belum efektif.Kebijakan tersebut belum mampu mencapai tujuan yg ada.Hal itu karena kebijakan yang ada, belum bisa memberikan solusi atau menyelesaikan masalah mengenai sampah yang ada di Kabupaten Klaten.Hambatan-hambatan dalam mencapai Efektivitas Kebijakan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Klaten, yaitu : 1) Sosialisasi yang belum intensif tentang kebijakan pengelolaan sampah di Kabupaten Klaten 2) Masyarakat yang pasif terhadap kegiatan pengelolaan sampah secara mandiri 3) Sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang belum memadai
Kata Kunci: Efektivitas Kebijakan,Pengelolaan SampahNur Vita Adin Niyah2016-11-16T00:17:55Z2019-01-30T11:50:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43657This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/436572016-11-16T00:17:55ZEfektivitas Kebijakan Pengelolaan Sampah di Kabupaten KlatenPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kebijakan pengelolaan sampah di Kabupaten Klatenserta faktor-faktor yang menghambat efektivitas kebijakan pengelolaan sampah di Kabupaten Klaten.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Informan penelitian ini adalah kepala Seksi Kebersihan Pengelolaan Samph dan limbah Dinas Pekerjaan Umum dam Energi Sumber Daya Mineral (DPU-ESDM), Kepala Subdid Pengendalian Pencemaran LingkunganBadan Lingkungan Hidup (BLH), Kepala Desa Karangasem, Jomboran dan masyarakat sekitar TPA Jomboran, Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data penelitian menggunakan tiga (3) tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas kebijakan pengelolaan sampah di Kabupaten Klaten, menurut kelima indikator efektivitas kebijakan dapat dikatakan belum efektif.Kebijakan tersebut belum mampu mencapai tujuan yg ada.Hal itu karena kebijakan yang ada, belum bisa memberikan solusi atau menyelesaikan masalah mengenai sampah yang ada di Kabupaten Klaten.Hambatan-hambatan dalam mencapai Efektivitas Kebijakan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Klaten, yaitu : 1) Sosialisasi yang belum intensif tentang kebijakan pengelolaan sampah di Kabupaten Klaten 2) Masyarakat yang pasif terhadap kegiatan pengelolaan sampah secara mandiri 3) Sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang belum memadai
Kata Kunci: Efektivitas Kebijakan,Pengelolaan SampahNur Vita Adin Niyah2016-11-09T00:43:49Z2019-01-30T11:46:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43442This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/434422016-11-09T00:43:49Z[Ringkasan Skripsi] Pengaruh Pengawasan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Kementerian Agama Kaabupaten BanyuwangiPenelitian ini berrtujuan untuk mengetahui pengaruh: 1) Pengawasan terhadap kenerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi; 2) Disiplin kerja terhadap kinerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi; 3) Pengawasan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Ex Post Facto. Sampel dalam penelitian ini yakni berjumlah 90 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dihitung dengan rumus korelasi product moment dan rumus Alpha Cronbach yang diolah menggunakan software IBM SPSS Statistics versi 23. Uji hipotesis menggunakan analisis regresi linear sederhana dan regresi ganda dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengawasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, (2) Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, (3) Pengawasan dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi. Oleh karena itu, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi perlu memperhatikan aspek pengawasan dan disiplin kerja untuk meningkatkan kinerja pegawai.
Kata Kunci : Pengawasan Kerja, Disiplin Kerja, Kinerja Pegawai.Admiral Amsyahdi2016-11-09T00:41:05Z2019-01-30T11:46:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43441This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/434412016-11-09T00:41:05ZPengaruh Pengawasan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Kementerian Agama Kaabupaten BanyuwangiPenelitian ini berrtujuan untuk mengetahui pengaruh: 1) Pengawasan terhadap kenerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi; 2) Disiplin kerja terhadap kinerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi; 3) Pengawasan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Ex Post Facto. Sampel dalam penelitian ini yakni berjumlah 90 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dihitung dengan rumus korelasi product moment dan rumus Alpha Cronbach yang diolah menggunakan software IBM SPSS Statistics versi 23. Uji hipotesis menggunakan analisis regresi linear sederhana dan regresi ganda dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengawasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, (2) Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, (3) Pengawasan dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi. Oleh karena itu, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi perlu memperhatikan aspek pengawasan dan disiplin kerja untuk meningkatkan kinerja pegawai.
Kata Kunci : Pengawasan Kerja, Disiplin Kerja, Kinerja Pegawai.Admiral Amsyahdi2016-11-09T00:36:46Z2019-01-30T11:46:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43440This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/434402016-11-09T00:36:46Z[Ringkasan Skripsi] Strategi Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Dalam Mengurangi Pengangguran di Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi dalam mengurangi jumlah pengangguran di Kota Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan dari hasil wawancara dan observasi serta data sekunder berupa literatur dan dokumen-dokumen resmi. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dalam pelaksanaannya menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan wawancara observasi dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi metode, sedangkan teknik analisis data terdiri dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam mengatasi pengagguran di Kota Yogakarta Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi melakukan beberapa strategi diantaranya adalah (1) strategi pelatihan kerja dan produktifitas dilakukan dengan mengadakan pelatihan mobile training unit dan pelatihan institusional, (2) strategi penempatan kerja dan perluasan kerja dilakukan dengan cara antar kerja lokal, antar kerja daerah,antar kerja negara, padat karya infrastruktur, pameran bursa kerja, pemberdayaan tenaga kerja mandiri.
Kata kunci: Strategi, Pengangguran, Kota Yogyakarta.Ali Nur Rasyid2016-11-09T00:34:52Z2019-01-30T11:46:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43439This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/434392016-11-09T00:34:52ZStrategi Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Dalam Mengurangi Pengangguran di Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi dalam mengurangi jumlah pengangguran di Kota Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan dari hasil wawancara dan observasi serta data sekunder berupa literatur dan dokumen-dokumen resmi. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dalam pelaksanaannya menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan wawancara observasi dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi metode, sedangkan teknik analisis data terdiri dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam mengatasi pengagguran di Kota Yogakarta Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi melakukan beberapa strategi diantaranya adalah (1) strategi pelatihan kerja dan produktifitas dilakukan dengan mengadakan pelatihan mobile training unit dan pelatihan institusional, (2) strategi penempatan kerja dan perluasan kerja dilakukan dengan cara antar kerja lokal, antar kerja daerah,antar kerja negara, padat karya infrastruktur, pameran bursa kerja, pemberdayaan tenaga kerja mandiri.
Kata kunci: Strategi, Pengangguran, Kota Yogyakarta.Ali Nur Rasyid2016-11-09T00:28:54Z2019-01-30T11:46:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43438This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/434382016-11-09T00:28:54Z[Ringkasan Skripsi] EFEKTIVITAS PROGRAM BIDIKMISI DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTATujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program bidikmisi dan faktor penghambat penyelenggaraan program bidikmisi di Universitas Negeri Yogyakarta.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif Informan penelitian terdiri dari informan kunci dan informan pendukung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman wawancara dan observasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan penyelenggaraan program bidikimisi di Universitas Negeri Yogyakarta merupakan wujud nyata partisipasi UNY sebagai pelaksana kebijakan dalam mendukung komitmen pemerintah untuk memberikan akses pendidikan tinggi kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi. Efektivitas program bidikmisi di UNY dilihat berdasarkan ketercapaian tujuan bidikmisi yaitu (1) Pemerataan akses pendidikan, (2) Lulus tepat waktu, (3) Meningkatkan prestasi dan Semangat berkompetisi, dan (4) SDM Berkualitas yang sudah dinyatakan efektif. Faktor penghambat yang muncul adalah Komitmen dan keseriusan mahasiswa bidikmisi dalam menjalankan kewajibannya, Kurangnya koordinasi antara pengelola bidikimisi dengan sekolah asal penerima bidikmisi serta sasaran program, Keterlamabatan pencairan dana bidikmisi, Program S1 Kependidikan belum dialokasikan anggarannya untuk Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Kata kunci: efektivitas, program, beasiswa, bidikmisi.Agung Baskoro SB2016-11-09T00:26:54Z2019-01-30T11:46:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43437This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/434372016-11-09T00:26:54ZEFEKTIVITAS PROGRAM BIDIKMISI DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTATujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program bidikmisi dan faktor penghambat penyelenggaraan program bidikmisi di Universitas Negeri Yogyakarta.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif Informan penelitian terdiri dari informan kunci dan informan pendukung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman wawancara dan observasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan penyelenggaraan program bidikimisi di Universitas Negeri Yogyakarta merupakan wujud nyata partisipasi UNY sebagai pelaksana kebijakan dalam mendukung komitmen pemerintah untuk memberikan akses pendidikan tinggi kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi. Efektivitas program bidikmisi di UNY dilihat berdasarkan ketercapaian tujuan bidikmisi yaitu (1) Pemerataan akses pendidikan, (2) Lulus tepat waktu, (3) Meningkatkan prestasi dan Semangat berkompetisi, dan (4) SDM Berkualitas yang sudah dinyatakan efektif. Faktor penghambat yang muncul adalah Komitmen dan keseriusan mahasiswa bidikmisi dalam menjalankan kewajibannya, Kurangnya koordinasi antara pengelola bidikimisi dengan sekolah asal penerima bidikmisi serta sasaran program, Keterlamabatan pencairan dana bidikmisi, Program S1 Kependidikan belum dialokasikan anggarannya untuk Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Kata kunci: efektivitas, program, beasiswa, bidikmisi.Agung Baskoro SB2016-10-20T00:33:09Z2019-01-30T11:23:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42535This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425352016-10-20T00:33:09Z[Ringkasan Skripsi] Dampak Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau Terhadap Kesejahteraan Petani Tembakau Di Desa Pacalan Kecamatan Plaosan Kabupaten MagetanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kesejahteraan meliputi peningkatan pendapatan, peningkatan kualitas pendidikan, dan peningkatan kualitas kesehatan pada petani tembakau di Desa Pacalan untuk menilai dampak yang ditimbulkan dari program peningkatan kualitas bahan baku tembakau di Desa Pacalan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan. Penelitian ini menggunakan desain penelitan deskriptif kualitatif. Desain ini dinilai paling tepat untuk menggambarkan dampak yang ditimbulkan dari program peningkatan kualitas bahan baku tembakau terhadap kualitas kesejahteraan petani tembakau di Desa Pacalan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak yang ditimbulkandari program peningkatan kualitas bahan baku tembakau di Desa Pacalan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan tidak signifikan diantaranya adalah (1) Harga tembakau yang meningkat tidak diikuti dengan naiknya upah buruh, pasar tembakau belum berkembang, standar kualitas tembakau yang belum jelas,(2) Peningkatan kualitas SDM pada petani tembakautidak diikuti dengan
meningkatnya pendidikan formal khususnya pada jenjang perguruan tinggi, (3) Kualitas kesehatan petani tembakau tidak berubah dengan jumlah sarana kesehatan hanya di tingkat kecamatan dan kabupaten.
Kata Kunci: Dampak Program, Kesejahteraan.Ridho Pranoto Christiyono2016-10-20T00:31:30Z2019-01-30T11:23:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42534This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425342016-10-20T00:31:30ZDampak Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau Terhadap Kesejahteraan Petani Tembakau Di Desa Pacalan Kecamatan Plaosan Kabupaten MagetanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kesejahteraan meliputi peningkatan pendapatan, peningkatan kualitas pendidikan, dan peningkatan kualitas kesehatan pada petani tembakau di Desa Pacalan untuk menilai dampak yang ditimbulkan dari program peningkatan kualitas bahan baku tembakau di Desa Pacalan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan. Penelitian ini menggunakan desain penelitan deskriptif kualitatif. Desain ini dinilai paling tepat untuk menggambarkan dampak yang ditimbulkan dari program peningkatan kualitas bahan baku tembakau terhadap kualitas kesejahteraan petani tembakau di Desa Pacalan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak yang ditimbulkandari program peningkatan kualitas bahan baku tembakau di Desa Pacalan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan tidak signifikan diantaranya adalah (1) Harga tembakau yang meningkat tidak diikuti dengan naiknya upah buruh, pasar tembakau belum berkembang, standar kualitas tembakau yang belum jelas,(2) Peningkatan kualitas SDM pada petani tembakautidak diikuti dengan
meningkatnya pendidikan formal khususnya pada jenjang perguruan tinggi, (3) Kualitas kesehatan petani tembakau tidak berubah dengan jumlah sarana kesehatan hanya di tingkat kecamatan dan kabupaten.
Kata Kunci: Dampak Program, Kesejahteraan.Ridho Pranoto Christiyono2016-10-20T00:28:02Z2019-01-30T11:23:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42533This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425332016-10-20T00:28:02Z[Ringkasan SKripsi] Kinerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Penanganan Gelandangan dan Pengemis di Kota YogyakartaPenelitian bertujuan memahami kinerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam penanganan gelandangan dan pengemis di Kota Yogyakarta beserta faktor penghambatnya. Tujuan selanjutnya untuk memberi masukan kepada pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan gelandangan dan pengemis serta mengurangi jumlah gelandangan dan pengemis yang ada di Kota Yogyakarta.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah Kepala seksi dan staff Rehabilitasi Masalah Sosial Dinsosnakertrans,, Kepala seksi Pelayanan Sosial Dinsosnakertrans, Kepala bidang Pengendalian Sosial Dintib, Kepala dan pegawai UPT Panti Karya serta pengemis di Kota Yogyakarta. Peneliti sebagai instrumen penelitian ini. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi sumber dipilih sebagai teknik uji keabsahan data. Teknik analisis data menggunakan teknik interaktif yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan kinerja Dinsosnakertrans dalam penanganan gelandangan dan pengemis di Kota Yogyakarta termasuk baik dilihat dari 5 (lima) indikator yaitu; 1) produktivitas Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta sudah mampu memberikan penanganan kepada gepeng, 2) pelayanan pengobatan gratis, pengantaran pulang, kebutuhan sehari – hari di UPT Panti Karya, pemakaman gratis dan kerjasama yang dilakukan dengan berbagai instansi, 3) respon Dinsosnakertrans dalam menanggapi tanggapan masyarakat yang berasal dari UPIK terkait gepeng, 4) Terdapat pedoman dalam penanganan gepeng di Kota Yogyakarta yaitu Perda DIY Nomor 1 Tahun 2014, 5) adanya pertanggungjawaban dari Dinsosnakertrans maupun UPT Panti Karya. Namun masih terdapatnya kendala dari internal dan eksternal yang menghambat kinerja Dinsosnakertrans dalam penanganan gepeng di Kota Yogyakarta.
Kata Kunci : Kinerja, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Gelandangan dan pengemisBambang Aryadi2016-10-20T00:26:31Z2019-01-30T11:23:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42532This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425322016-10-20T00:26:31ZKinerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Penanganan Gelandangan dan Pengemis di Kota YogyakartaPenelitian bertujuan memahami kinerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam penanganan gelandangan dan pengemis di Kota Yogyakarta beserta faktor penghambatnya. Tujuan selanjutnya untuk memberi masukan kepada pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan gelandangan dan pengemis serta mengurangi jumlah gelandangan dan pengemis yang ada di Kota Yogyakarta.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah Kepala seksi dan staff Rehabilitasi Masalah Sosial Dinsosnakertrans,, Kepala seksi Pelayanan Sosial Dinsosnakertrans, Kepala bidang Pengendalian Sosial Dintib, Kepala dan pegawai UPT Panti Karya serta pengemis di Kota Yogyakarta. Peneliti sebagai instrumen penelitian ini. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi sumber dipilih sebagai teknik uji keabsahan data. Teknik analisis data menggunakan teknik interaktif yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan kinerja Dinsosnakertrans dalam penanganan gelandangan dan pengemis di Kota Yogyakarta termasuk baik dilihat dari 5 (lima) indikator yaitu; 1) produktivitas Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta sudah mampu memberikan penanganan kepada gepeng, 2) pelayanan pengobatan gratis, pengantaran pulang, kebutuhan sehari – hari di UPT Panti Karya, pemakaman gratis dan kerjasama yang dilakukan dengan berbagai instansi, 3) respon Dinsosnakertrans dalam menanggapi tanggapan masyarakat yang berasal dari UPIK terkait gepeng, 4) Terdapat pedoman dalam penanganan gepeng di Kota Yogyakarta yaitu Perda DIY Nomor 1 Tahun 2014, 5) adanya pertanggungjawaban dari Dinsosnakertrans maupun UPT Panti Karya. Namun masih terdapatnya kendala dari internal dan eksternal yang menghambat kinerja Dinsosnakertrans dalam penanganan gepeng di Kota Yogyakarta.
Kata Kunci : Kinerja, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Gelandangan dan pengemisBambang Aryadi2016-10-20T00:23:23Z2019-01-30T11:23:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42531This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425312016-10-20T00:23:23Z[Ringkasan Skripsi] Kualitas Pelayanan Publik PDAM Tirtamarta Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan publik PDAM Tirtamarta Yogyakarta beserta faktor penghambatnya.Tujuan pengukuran kualitas pelayanan untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku orang-orang yang diamati. Deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui cara pandang obyek penelitian yang lebih mendalam yang tidak bisa diwakili dengan angka statistik. Desain ini dinilai tepat untuk menggambarkan kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan kualitas pelayanan publik PDAM Tirtamarta Yogyakarta dinilai dari indikator/ ukuran: 1) Bukti fisik, sarana dan prasarana di PDAM Tirtamarta sudah memberikan kenyamanan kepada pengguna layanan.(2) Kehandalan pegawai PDAM Tirtamarta masih kurang terkait dengan penanganan pengaduan dan kecepatan penyelesaian pengaduan (3) Telah tersedia wadah untuk menampung aspirasi, kritik dan saran yang dapat dilakukan secara langsung maupun online. (4) Jaminan sikap yang memberikan rasa kepercayaan kepada masyarakat masih kurang. Terdapat beberapa pegawai yang kurang ramah dalam memberikan pelayanan. (5) Pegawai memiliki rasa peduli dengan mengedepankan kepentingan pelanggan.
Kata Kunci : Kualitas pelayanan, PDAM TirtamartaEndi Wiradharma2016-10-20T00:21:54Z2019-01-30T11:23:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42530This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425302016-10-20T00:21:54ZKualitas Pelayanan Publik PDAM Tirtamarta Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan publik PDAM Tirtamarta Yogyakarta beserta faktor penghambatnya.Tujuan pengukuran kualitas pelayanan untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku orang-orang yang diamati. Deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui cara pandang obyek penelitian yang lebih mendalam yang tidak bisa diwakili dengan angka statistik. Desain ini dinilai tepat untuk menggambarkan kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan kualitas pelayanan publik PDAM Tirtamarta Yogyakarta dinilai dari indikator/ ukuran: 1) Bukti fisik, sarana dan prasarana di PDAM Tirtamarta sudah memberikan kenyamanan kepada pengguna layanan.(2) Kehandalan pegawai PDAM Tirtamarta masih kurang terkait dengan penanganan pengaduan dan kecepatan penyelesaian pengaduan (3) Telah tersedia wadah untuk menampung aspirasi, kritik dan saran yang dapat dilakukan secara langsung maupun online. (4) Jaminan sikap yang memberikan rasa kepercayaan kepada masyarakat masih kurang. Terdapat beberapa pegawai yang kurang ramah dalam memberikan pelayanan. (5) Pegawai memiliki rasa peduli dengan mengedepankan kepentingan pelanggan.
Kata Kunci : Kualitas pelayanan, PDAM TirtamartaEndi Wiradharma2016-10-20T00:18:10Z2019-01-30T11:23:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42529This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425292016-10-20T00:18:10Z[Ringkasan Skripsi] Implementasi Program Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Oleh PIKR di Kelurahan Patangpuluhan, Wirobrajan Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja oleh Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) di Kelurahan Patangpuluhan, Wirobrajan Kota Yogyakarta beserta hambatan yang dihadapi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Dalam menganalisis data menggunakan teori implementasi menurut Van Meter dan Van Horn. Informan dalam penelitian ini adalah Ketua Seksi KB, PLKB Kecamatan Wirobrajan, pengurus PIKR dan Ketua TP PKK Kelurahan Patangpuluhan. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Interaktif dari Miles and Hubberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan sedangkan teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksana PIKR memahami ukuran dan standar kebijakan program peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja. Kualitas pendidik sebaya dan konselor sebaya PIKR dalam pemberian informasi serta konseling mendapat pelatihan dari BKKBN D.I. Yogyakarta. Ditemukan 2 sikap Kecenderungan, dimana sikap kecenderungan positif yaitu agen pelaksana PIKR mempunyai rasa peduli dan motivasi yang tinggi terhadap permasalahan remaja, sedangkan kecenderungan negatifnya adalah belum optimalnya manajemen waktu antara jadwal pengurus PIKR di sekolah dengan jadwal kegiatan PIKR. Kondisi setelah adanya PIKR terlihat dari rasa percaya diri remaja dalam bersosialisasi dengan teman sebaya serta kemauan untuk berkonseling dengan konselor PIKR. Hambatan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah kurang optimalnya manajemen waktu dari pengurus PIKR Kelurahan Patangpuluhan.
Kata Kunci : Implementasi, PIKR, Kesehatan Reproduksi Remaja.Kitty Avanda2016-10-20T00:16:47Z2019-01-30T11:23:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42528This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425282016-10-20T00:16:47ZImplementasi Program Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Oleh PIKR di Kelurahan Patangpuluhan, Wirobrajan Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja oleh Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) di Kelurahan Patangpuluhan, Wirobrajan Kota Yogyakarta beserta hambatan yang dihadapi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Dalam menganalisis data menggunakan teori implementasi menurut Van Meter dan Van Horn. Informan dalam penelitian ini adalah Ketua Seksi KB, PLKB Kecamatan Wirobrajan, pengurus PIKR dan Ketua TP PKK Kelurahan Patangpuluhan. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Interaktif dari Miles and Hubberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan sedangkan teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksana PIKR memahami ukuran dan standar kebijakan program peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja. Kualitas pendidik sebaya dan konselor sebaya PIKR dalam pemberian informasi serta konseling mendapat pelatihan dari BKKBN D.I. Yogyakarta. Ditemukan 2 sikap Kecenderungan, dimana sikap kecenderungan positif yaitu agen pelaksana PIKR mempunyai rasa peduli dan motivasi yang tinggi terhadap permasalahan remaja, sedangkan kecenderungan negatifnya adalah belum optimalnya manajemen waktu antara jadwal pengurus PIKR di sekolah dengan jadwal kegiatan PIKR. Kondisi setelah adanya PIKR terlihat dari rasa percaya diri remaja dalam bersosialisasi dengan teman sebaya serta kemauan untuk berkonseling dengan konselor PIKR. Hambatan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah kurang optimalnya manajemen waktu dari pengurus PIKR Kelurahan Patangpuluhan.
Kata Kunci : Implementasi, PIKR, Kesehatan Reproduksi Remaja.Kitty Avanda2016-10-20T00:13:31Z2019-01-30T11:23:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42527This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425272016-10-20T00:13:31Z[Ringkasan Skripsi] STRATEGI PKBI DIY DALAM PENDAMPINGAN REMAJA DENGAN MASALAH KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD)DI KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi PKBI DIY dalam Pendampingan Remaja Dengan Masalah Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di Kota Yogyakarta. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat PKBI DIY dalam pendampingan remaja dengan masalah Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di Kota Yogyakarta .
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, karena data yang dibutuhkan tidak bias diwakili dengan angka statistik. Subjek penelitian adalah Koordinator remaja sekolah PKBI DIY Saudari Dian Ismarini, Direktur PKBI DIY Saudara Agus Trianto, Co Pengorganisasian relawan Saudara Muhammad Muslihudin. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik triangulasi digunakan mengecek keabsahan data penelitian dengan cara membandingkan hasil wawancara antara satu subyek penelitian dengan subyek penelitian lainnya serta membandingkan hasil wawancara dengan kenyataan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif, yaitu proses analisis dengan menggunakan beberapa komponen yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Strategi Pendampingan Remaja dengan Masalah Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) oleh PKBI DIY melalui strategi intervensi dengan strategi preventif, promotif, rehabilitasi, dan strategi kuratif. PKBI dalam mengatasi persoalan kehamilan remaja dengan melakukan promosi pencegahan KTD melalui berbagai saluran komunikasi dan pendekatan. PKBI menyediakan rumah aman di daerah sleman sampai mereka melahirkan, setelah melahirkan bayi bisa dibawa pulang maupun diadopsikan ke konselor PKBI di Yayasan Sayap Ibu di Sleman. PKBI melakukan langkah-langkah strategis melalui pengengeksplorasian alasan pengambilan keputusan prolife pada KTD dan dampak sosial, psikologis, yang akan dihadapinya, selanjutnya dieksplorasi tentang dukungan keluarga dalam pengambilan keputusan prolife pada KTD. Strategi konseling aborsi aman bagi remaja dengan masalah kehamilan tidak diinginkan di PKBI DIY meliputi Konseling pra (sebelum) tindakan dan Konseling pasca tindakan aborsi. Pelaksanaan strategi pendampingan remaja dengan masalah kehamilan tidak diinginkan melalui pengorganisasian remaja.
Kata kunci :Remaja, Kehamilan Tidak Diinginkan, PKBIBella Dona Kartikasari2016-10-20T00:11:57Z2019-01-30T11:23:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42526This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425262016-10-20T00:11:57ZSTRATEGI PKBI DIY DALAM PENDAMPINGAN REMAJA DENGAN MASALAH KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD)DI KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi PKBI DIY dalam Pendampingan Remaja Dengan Masalah Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di Kota Yogyakarta. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat PKBI DIY dalam pendampingan remaja dengan masalah Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di Kota Yogyakarta .
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, karena data yang dibutuhkan tidak bias diwakili dengan angka statistik. Subjek penelitian adalah Koordinator remaja sekolah PKBI DIY Saudari Dian Ismarini, Direktur PKBI DIY Saudara Agus Trianto, Co Pengorganisasian relawan Saudara Muhammad Muslihudin. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik triangulasi digunakan mengecek keabsahan data penelitian dengan cara membandingkan hasil wawancara antara satu subyek penelitian dengan subyek penelitian lainnya serta membandingkan hasil wawancara dengan kenyataan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif, yaitu proses analisis dengan menggunakan beberapa komponen yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Strategi Pendampingan Remaja dengan Masalah Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) oleh PKBI DIY melalui strategi intervensi dengan strategi preventif, promotif, rehabilitasi, dan strategi kuratif. PKBI dalam mengatasi persoalan kehamilan remaja dengan melakukan promosi pencegahan KTD melalui berbagai saluran komunikasi dan pendekatan. PKBI menyediakan rumah aman di daerah sleman sampai mereka melahirkan, setelah melahirkan bayi bisa dibawa pulang maupun diadopsikan ke konselor PKBI di Yayasan Sayap Ibu di Sleman. PKBI melakukan langkah-langkah strategis melalui pengengeksplorasian alasan pengambilan keputusan prolife pada KTD dan dampak sosial, psikologis, yang akan dihadapinya, selanjutnya dieksplorasi tentang dukungan keluarga dalam pengambilan keputusan prolife pada KTD. Strategi konseling aborsi aman bagi remaja dengan masalah kehamilan tidak diinginkan di PKBI DIY meliputi Konseling pra (sebelum) tindakan dan Konseling pasca tindakan aborsi. Pelaksanaan strategi pendampingan remaja dengan masalah kehamilan tidak diinginkan melalui pengorganisasian remaja.
Kata kunci :Remaja, Kehamilan Tidak Diinginkan, PKBIBella Dona Kartikasari2016-10-20T00:07:47Z2019-01-30T11:23:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42525This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425252016-10-20T00:07:47Z[Ringkasan Skripsi] Efektivitas Pengawasan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (KPID DIY) dalam Mengawasi Penyiaran Televisi di DIYPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengawasan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (KPID DIY) dalam mengawasi penyiaran televisi di DIY, serta hambatan yang dihadapi oleh KPID DIY dalam melakukan pengawasan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah komisioner-komisioner KPID DIY, staf Dishubkominfo DIY Bidang Pemberdayaan Masyarakat Informasi, Lembaga Penyiaran yang ada di DIY, serta masyarakat DIY. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan pencermatan dokumentasi. Teknik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Data dianalisis dengan mereduksi data, penyajian data, kemudian melakukan verifikasi dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah: efektivitas pengawasan KPID DIY dalam mengawasi penyiaran televisi di DIY masih belum berjalan secara efektif, dilihat dari indikator efektivitas yaitu: 1) Dasar hukum pengawasan dalam pencapaian tujuan yang digunakan dalam pengawasan sudah tidak relevan dengan perkembangan televisi. 2) Integrasi yang dilakukan KPID DIY belum berjalan secara maksimal, dengan masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengawasan televisi, serta penilaian masyarakat yang masih belum puas dengan pengawasan KPID DIY. 3) Adaptasi KPID DIY belum berjalan efektif dengan minimnya inovasi dalam proses pengawasan, serta penyesuaian terhadap pesatnya perkembangan teknologi yang masih belum berjalan baik 4) Hambatan yang dihadapi oleh KPID DIY dalam melakukan pengawasan siaran televisi di DIY meliputi: kendala regulasi yang sudah tidak relevan dengan perkembangan televisi, struktur kelembagaan yang tidak independen, keterbatasan finansial, fasilitas pengawasan yang kurang memadai, partisipasi masyarakat yang masih minim, sulitnya upaya meningkatkan kualitas isi siaran karena lembaga penyiaran yang lebih mementingkan aspek komersial dengan mengesampingkan nilai edukasi, serta perkembangan televisi yang berjalan dengan sangat pesat.
Kata kunci: efektivitas, penyiaran televisi, KPID DIYRyan Setyawan2016-10-20T00:06:20Z2019-01-30T11:23:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42524This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/425242016-10-20T00:06:20ZEfektivitas Pengawasan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (KPID DIY) dalam Mengawasi Penyiaran Televisi di DIYPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengawasan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (KPID DIY) dalam mengawasi penyiaran televisi di DIY, serta hambatan yang dihadapi oleh KPID DIY dalam melakukan pengawasan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah komisioner-komisioner KPID DIY, staf Dishubkominfo DIY Bidang Pemberdayaan Masyarakat Informasi, Lembaga Penyiaran yang ada di DIY, serta masyarakat DIY. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan pencermatan dokumentasi. Teknik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Data dianalisis dengan mereduksi data, penyajian data, kemudian melakukan verifikasi dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah: efektivitas pengawasan KPID DIY dalam mengawasi penyiaran televisi di DIY masih belum berjalan secara efektif, dilihat dari indikator efektivitas yaitu: 1) Dasar hukum pengawasan dalam pencapaian tujuan yang digunakan dalam pengawasan sudah tidak relevan dengan perkembangan televisi. 2) Integrasi yang dilakukan KPID DIY belum berjalan secara maksimal, dengan masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengawasan televisi, serta penilaian masyarakat yang masih belum puas dengan pengawasan KPID DIY. 3) Adaptasi KPID DIY belum berjalan efektif dengan minimnya inovasi dalam proses pengawasan, serta penyesuaian terhadap pesatnya perkembangan teknologi yang masih belum berjalan baik 4) Hambatan yang dihadapi oleh KPID DIY dalam melakukan pengawasan siaran televisi di DIY meliputi: kendala regulasi yang sudah tidak relevan dengan perkembangan televisi, struktur kelembagaan yang tidak independen, keterbatasan finansial, fasilitas pengawasan yang kurang memadai, partisipasi masyarakat yang masih minim, sulitnya upaya meningkatkan kualitas isi siaran karena lembaga penyiaran yang lebih mementingkan aspek komersial dengan mengesampingkan nilai edukasi, serta perkembangan televisi yang berjalan dengan sangat pesat.
Kata kunci: efektivitas, penyiaran televisi, KPID DIYRyan Setyawan2016-10-05T00:21:37Z2019-01-30T11:12:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41983This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/419832016-10-05T00:21:37Z[Ringkasan Skripsi] Strategi Badan Usaha Milik Desa Tirta Mandiri dalam Pengelolaan Objek Wisata Umbul Ponggok di Kecamatan Polanharjo Kabupaten KlatenPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan strategi Badan Usaha Milik Desa Tirta Mandiri dalam pengelolaan objek wisata Umbul Ponggok di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan dari hasil wawancara dengan informan penelitian dan data sekunder yang berupa literatur dan dokumen-dokumen resmi. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri yang dalam pelaksanaannya menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi BUMDes Tirta Mandiri dalam pengelolaan objek wisata Umbul Ponggok adalah BUMDes membuka UKM di lokasi objek wisata Umbul Ponggok, membuka parkir kendaraan di lahan milik warga, mengadakan pelatihan untuk karyawan BUMDes Tirta Mandiri, penambahan tenaga untuk Tim SAR dan petugas Polsek Polanharjo, pemasangan CCTV di lokasi objek wisata Umbul Ponggok, menambah fasilitas yang menarik di objek wisata Umbul Ponggok untuk menarik perhatian wisatawan, dan BUMDes Tirta Mandiri mendaftarkan Umbul Ponggok ke jasa asuransi. Strategi tersebut telah dilaksanakan dengan program kerja yang telah ditentukan, anggaran yang berasal dari BUMDes Tirta Mandiri dan prosedur kerja yang telah ditentukan. Sedangkan hambatan dalam pelaksanaan strategi tersebut yaitu lahan objek wisata yang tidak dapat diperluas lagi dan sumber daya manusia yang kurang berpotensi.
Kata kunci : Strategi, objek wisata, Kabupaten KlatenSri Astuti Apriyani2016-10-05T00:19:32Z2019-01-30T11:12:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41980This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/419802016-10-05T00:19:32ZStrategi Badan Usaha Milik Desa Tirta Mandiri dalam Pengelolaan Objek Wisata Umbul Ponggok di Kecamatan Polanharjo Kabupaten KlatenPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan strategi Badan Usaha Milik Desa Tirta Mandiri dalam pengelolaan objek wisata Umbul Ponggok di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan dari hasil wawancara dengan informan penelitian dan data sekunder yang berupa literatur dan dokumen-dokumen resmi. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri yang dalam pelaksanaannya menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi BUMDes Tirta Mandiri dalam pengelolaan objek wisata Umbul Ponggok adalah BUMDes membuka UKM di lokasi objek wisata Umbul Ponggok, membuka parkir kendaraan di lahan milik warga, mengadakan pelatihan untuk karyawan BUMDes Tirta Mandiri, penambahan tenaga untuk Tim SAR dan petugas Polsek Polanharjo, pemasangan CCTV di lokasi objek wisata Umbul Ponggok, menambah fasilitas yang menarik di objek wisata Umbul Ponggok untuk menarik perhatian wisatawan, dan BUMDes Tirta Mandiri mendaftarkan Umbul Ponggok ke jasa asuransi. Strategi tersebut telah dilaksanakan dengan program kerja yang telah ditentukan, anggaran yang berasal dari BUMDes Tirta Mandiri dan prosedur kerja yang telah ditentukan. Sedangkan hambatan dalam pelaksanaan strategi tersebut yaitu lahan objek wisata yang tidak dapat diperluas lagi dan sumber daya manusia yang kurang berpotensi.
Kata kunci : Strategi, objek wisata, Kabupaten KlatenSri Astuti Apriyani2016-10-05T00:16:01Z2019-01-30T11:12:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41979This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/419792016-10-05T00:16:01Z[Ringkasan Skripsi] Manajemen Retribusi Parkir Obyek Wisata Pantai dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten GunungkidulPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran jelas, lengkap dan mendalam manajemen retribusi parkir obyek wisata pantai dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah di Kabupaten Gunungkidul.
Desain penelitian yang dipakai adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Kasi Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata Disbudpar, Kabid Perparkiran dan Kasi Retribusi Dishubkominfo dan 5 juru parkir di obyek wisata pantai. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data penelitian menggunakan analisis interaktif, terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen retribusi parkir obyek wisata pantai dilaksanakan berdasarkan fungsi (1) Perencanaan, dilakukan penentuan target pendapatan retribusi parkir, pembuatan karcis parkir dan rencana penetapan tarif parkir. (2) Pengorganisasian dilakukan pembagian wewenang dan menjunjung hak dan kewajiban sebagai juru parkir. (3) Pengarahan, memberikan tugas sesuai bidang dan memberikan sanksi bagi juru parkir melanggar. (4) Pengawasan, monitoring langsung dan pengecekan stock opname ke lapangan. Pendapatan asli daerah yang berasal dari retribusi parkir kian tahun mengalami peningkatan diiringi dengan target pendapatan retribusi parkir yang telah ditentukan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Kendala yang dihadapi dalam manajemen retribusi parkir adalah lahan parkir berhimpitan, parkir illegal, sarana dan prasarana masih kurang memadai.
Kata kunci : Manajemen Retribusi Parkir, Pendapatan Asli DaerahNiken Ventila Mayangsari2016-10-05T00:13:50Z2019-01-30T11:12:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41978This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/419782016-10-05T00:13:50ZManajemen Retribusi Parkir Obyek Wisata Pantai dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten GunungkidulPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran jelas, lengkap dan mendalam manajemen retribusi parkir obyek wisata pantai dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah di Kabupaten Gunungkidul.
Desain penelitian yang dipakai adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Kasi Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata Disbudpar, Kabid Perparkiran dan Kasi Retribusi Dishubkominfo dan 5 juru parkir di obyek wisata pantai. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data penelitian menggunakan analisis interaktif, terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen retribusi parkir obyek wisata pantai dilaksanakan berdasarkan fungsi (1) Perencanaan, dilakukan penentuan target pendapatan retribusi parkir, pembuatan karcis parkir dan rencana penetapan tarif parkir. (2) Pengorganisasian dilakukan pembagian wewenang dan menjunjung hak dan kewajiban sebagai juru parkir. (3) Pengarahan, memberikan tugas sesuai bidang dan memberikan sanksi bagi juru parkir melanggar. (4) Pengawasan, monitoring langsung dan pengecekan stock opname ke lapangan. Pendapatan asli daerah yang berasal dari retribusi parkir kian tahun mengalami peningkatan diiringi dengan target pendapatan retribusi parkir yang telah ditentukan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Kendala yang dihadapi dalam manajemen retribusi parkir adalah lahan parkir berhimpitan, parkir illegal, sarana dan prasarana masih kurang memadai.
Kata kunci : Manajemen Retribusi Parkir, Pendapatan Asli DaerahNiken Ventila Mayangsari2016-09-22T00:46:15Z2019-01-30T11:03:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41580This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/415802016-09-22T00:46:15Z[Ringkasan Skripsi] Efektivitas Pemungutan Retribusi Izin Trayek Kendaraan Oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika di Kabupaten SlemanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemungutan retribusi ijin trayek kendaraann oleh dinas perhubungan komunikasi dan informatika di Kabupaten Sleman serta kendala-kendala yang dihadapi.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian berjumlah 6 (enam) orang yaitu Kepala Sesi Angkutan dan Terminal serta Staff Pemungut Retribusi Ijin Trayek di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman, Kepala Sesi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Sleman, Kepala Sesi Penyelidikan Pegawai Negeri Sipil Satpol PP, Staff Sarana dan Prasarana Badan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, serta Kepala Sesi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sleman. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri.Tehnik pemungumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi.Model analisis data yang digunakan adalah model analisis interakitf Milles and Hubberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.Pengujian keabsahan data menggunakan tehnik triangulasi sumber.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemungutan retribusi izin trayek di Kabupaten Sleman telah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No. 9 Tahun 2012. Sedangkan hambatan dalam pemungutan retribusi izin trayek di Kabupaten Sleman meliputi (1) Supir Angkutan umum lalai melengkapi berkas administrasi sehingga menyebabkan pemungutan retribusi izin trayek menjadi berbelit-belit, (2) Kantor pelayanan pemungutan retribusi izin trayek tidak dalam satu lingkup dengan kantor BPMPPT, sehingga menyebabkan pengurusan berkas administrasi memakan waktu yang cukup lama. Upayanya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman diwajibkan untuk mengadakan sosialisasi yang berkelanjutan sehingga Supir Angkutan lebih memahami administrasi yang harus dilengkapi pada saat pemungutan retribusi izin trayek.serta Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman merancang mekanisme pengurusan yang lebih baik, sehingga proses pemungutan retribusi izin trayek dapat berjalan dengan cepat.
Kata Kunci : Efektivitas, Retribusi, TrayekSeptiana .2016-09-22T00:44:47Z2019-01-30T11:03:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41579This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/415792016-09-22T00:44:47ZEfektivitas Pemungutan Retribusi Izin Trayek Kendaraan Oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika di Kabupaten SlemanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemungutan retribusi ijin trayek kendaraann oleh dinas perhubungan komunikasi dan informatika di Kabupaten Sleman serta kendala-kendala yang dihadapi.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian berjumlah 6 (enam) orang yaitu Kepala Sesi Angkutan dan Terminal serta Staff Pemungut Retribusi Ijin Trayek di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman, Kepala Sesi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Sleman, Kepala Sesi Penyelidikan Pegawai Negeri Sipil Satpol PP, Staff Sarana dan Prasarana Badan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, serta Kepala Sesi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sleman. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri.Tehnik pemungumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi.Model analisis data yang digunakan adalah model analisis interakitf Milles and Hubberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.Pengujian keabsahan data menggunakan tehnik triangulasi sumber.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemungutan retribusi izin trayek di Kabupaten Sleman telah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No. 9 Tahun 2012. Sedangkan hambatan dalam pemungutan retribusi izin trayek di Kabupaten Sleman meliputi (1) Supir Angkutan umum lalai melengkapi berkas administrasi sehingga menyebabkan pemungutan retribusi izin trayek menjadi berbelit-belit, (2) Kantor pelayanan pemungutan retribusi izin trayek tidak dalam satu lingkup dengan kantor BPMPPT, sehingga menyebabkan pengurusan berkas administrasi memakan waktu yang cukup lama. Upayanya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman diwajibkan untuk mengadakan sosialisasi yang berkelanjutan sehingga Supir Angkutan lebih memahami administrasi yang harus dilengkapi pada saat pemungutan retribusi izin trayek.serta Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman merancang mekanisme pengurusan yang lebih baik, sehingga proses pemungutan retribusi izin trayek dapat berjalan dengan cepat.
Kata Kunci : Efektivitas, Retribusi, TrayekSeptiana .2016-09-22T00:41:28Z2019-01-30T11:03:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41578This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/415782016-09-22T00:41:28Z[Ringkasan Skripsi] Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Konservasi Mangrove di Dusun Baros Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek Kabupaten BantulPenelitian ini bertujuan untuk memahami partisipasi masyarakat dalam pengembangan konservasi mangrove di Dusun Baros Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Desain penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara dan observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Subjek penelitian adalah Kasi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Bantul; Staff Bidang Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul; Kasubbid Konservasi SDA Badan Lingkungan Hidup Bantul; Kasi Pembangunan Pemerintah Desa Tirtohargo; Pengurus KP2B; dan masyarakat yang memiliki informasi tentang pengembangan konservasi mangrove di Dusun Baros. Teknik analisis data dalam penelitian ini melalui empat tahapan yaitu, pengumpulan data, reduksi data, display data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengembangan konservasi mangrove di Dusun Baros Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul sudah optimal dan terkelola dengan baik. Hal tersebut terlihat dari 3 indikator yaitu: (1) kesempatan partisipasi,yaitu pemerintah memberikan keluasaan dan fasilitas penunjang kepada masyarakat. (2) kemampuan partisipasi, yaitu masyarakat mampu mengembangkan wisata minat khusus berbasis edu ecowisata dalam pengembangan konservasi mangrove. (3) kemauan partisipasi, yaitu ide dasar pengembangan konservasi mangrove dari masyarakat. Bentuk partisipasi masyarakat Dusun Baros tergolong partisipasi mandiri.
Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat, Konservasi, MangroveSukoco Hadi Santoso2016-09-22T00:39:36Z2019-01-30T11:03:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41577This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/415772016-09-22T00:39:36ZPartisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Konservasi Mangrove di Dusun Baros Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek Kabupaten BantulPenelitian ini bertujuan untuk memahami partisipasi masyarakat dalam pengembangan konservasi mangrove di Dusun Baros Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Desain penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara dan observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Subjek penelitian adalah Kasi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Bantul; Staff Bidang Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul; Kasubbid Konservasi SDA Badan Lingkungan Hidup Bantul; Kasi Pembangunan Pemerintah Desa Tirtohargo; Pengurus KP2B; dan masyarakat yang memiliki informasi tentang pengembangan konservasi mangrove di Dusun Baros. Teknik analisis data dalam penelitian ini melalui empat tahapan yaitu, pengumpulan data, reduksi data, display data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengembangan konservasi mangrove di Dusun Baros Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul sudah optimal dan terkelola dengan baik. Hal tersebut terlihat dari 3 indikator yaitu: (1) kesempatan partisipasi,yaitu pemerintah memberikan keluasaan dan fasilitas penunjang kepada masyarakat. (2) kemampuan partisipasi, yaitu masyarakat mampu mengembangkan wisata minat khusus berbasis edu ecowisata dalam pengembangan konservasi mangrove. (3) kemauan partisipasi, yaitu ide dasar pengembangan konservasi mangrove dari masyarakat. Bentuk partisipasi masyarakat Dusun Baros tergolong partisipasi mandiri.
Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat, Konservasi, MangroveSukoco Hadi Santoso2016-09-22T00:34:59Z2019-01-30T11:03:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41576This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/415762016-09-22T00:34:59Z[Ringkasan Skripsi] Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan POndokan Di Kota Yogyakarta Dan SekitarnyaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan Pondokan di Kota Yogyakarta dan Sekitarnya, beserta faktor penghambat pelaksanaan implementasi kebijakan tersebut.
Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Kabid Dalops dan Kasi Perencanaan Dalops Dintib Kota Yogyakarta, 3 Kasi Trantib Kecamatan Kota Yogyakarta, dan 3 pemilik pondokan di Kota Yogyakarta yang terkait dengan fokus penelitian. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Teknik Pengumpulan data menggunaan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik triangulasi sumber digunakan untuk mendapatkan data yang bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya. Analisis data menggunakan analisis interaktif terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi kebijakan penyelenggaraan pondokan di Kota Yogyakarta tidak bisa menyelesaikan permasalahan pondokan di perbatasan diluar kewenangan Pemerintah Kota Yogyakarta. Maka dilakukan pengamatan lokasi terlebih dahulu sebelum pelaksanaan penertiban. Implementasi kebijakan penyelenggaraan pondokan sudah baik dan tepat sasaran dengan mempertimbangkan 1). Sumberdaya terdiri dari manusia, anggaran dan peralatan, 2). Komunikasi atau penyampaian dilakukan melalui sosialisasi dan pembinaan; 3). Disposisi/sikap pelaksana mendukung (positif) pelaksanaan kebijakan, dan 4). Struktur birokrasi sebagai bentuk menstrukturkan tugas terdiri dari fragmentasi dan standar operasional prosedur. Akan tetapi terdapat hambatan yaitu ketidakjelasan pengampu utama dalam pengimplementasian Perda, ketidaklengkapan jenis rumah singgah yang diatur dalam Perda, ketentuan pidana masih terdapat celah pelanggaran, serta kebijakan hanya mengatur penyelenggara pondokan saja dan tidak mengatur pemondoknya.
Kata Kunci : Implementasi Kebijakan, Pondokan.Fifid Febri Ayu Andani2016-09-22T00:33:15Z2019-01-30T11:03:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41575This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/415752016-09-22T00:33:15ZImplementasi Kebijakan Penyelenggaraan POndokan Di Kota Yogyakarta Dan SekitarnyaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan Pondokan di Kota Yogyakarta dan Sekitarnya, beserta faktor penghambat pelaksanaan implementasi kebijakan tersebut.
Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Kabid Dalops dan Kasi Perencanaan Dalops Dintib Kota Yogyakarta, 3 Kasi Trantib Kecamatan Kota Yogyakarta, dan 3 pemilik pondokan di Kota Yogyakarta yang terkait dengan fokus penelitian. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Teknik Pengumpulan data menggunaan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik triangulasi sumber digunakan untuk mendapatkan data yang bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya. Analisis data menggunakan analisis interaktif terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi kebijakan penyelenggaraan pondokan di Kota Yogyakarta tidak bisa menyelesaikan permasalahan pondokan di perbatasan diluar kewenangan Pemerintah Kota Yogyakarta. Maka dilakukan pengamatan lokasi terlebih dahulu sebelum pelaksanaan penertiban. Implementasi kebijakan penyelenggaraan pondokan sudah baik dan tepat sasaran dengan mempertimbangkan 1). Sumberdaya terdiri dari manusia, anggaran dan peralatan, 2). Komunikasi atau penyampaian dilakukan melalui sosialisasi dan pembinaan; 3). Disposisi/sikap pelaksana mendukung (positif) pelaksanaan kebijakan, dan 4). Struktur birokrasi sebagai bentuk menstrukturkan tugas terdiri dari fragmentasi dan standar operasional prosedur. Akan tetapi terdapat hambatan yaitu ketidakjelasan pengampu utama dalam pengimplementasian Perda, ketidaklengkapan jenis rumah singgah yang diatur dalam Perda, ketentuan pidana masih terdapat celah pelanggaran, serta kebijakan hanya mengatur penyelenggara pondokan saja dan tidak mengatur pemondoknya.
Kata Kunci : Implementasi Kebijakan, Pondokan.Fifid Febri Ayu Andani2016-09-22T00:29:21Z2019-01-30T11:03:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41574This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/415742016-09-22T00:29:21Z[Ringkasan Skripsi] Implementasi Program Revolusi Mental di Balai Besar POM DIYPenelitian ini dilatar belakangi oleh perilaku bangsa yang saat ini mengalami kemunduran; mulai dari banyak terjadi tindakan koruptif, memudarnya sikap toleransi antar umat beragama, pemerintahan yang tidak melayani dengan sepenuh hati dan berbelit-belit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program revolusi mental di Balai Besar POM DIY, serta mengetahui faktor penghambat dan pendukungnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi progam revolusi mental berdasarkan indikator yang digunakan peneliti; yaitu komunikasi dilaksanakan dengan jelas namun belum konsisten; sumber daya yang ada seperti staf, wewenang, fasilitas sudah mendukung namun dari pemahaman informasi implementor tentang revolusi mental tidak utuh diberikan informasinya ke pegawai; disposisi/ sikap pelaksana mendukung atau positif terhadap revolusi mental; struktur birokrasi yang ada telah menunjang implementasi program revolusi mental. 2) Faktor pendukung adalah sikap seluruh pegawai yang positif/mendukung program; pegawai memiliki komitmen, dedikasi, visi misi yang sama; informasi tentang nilai–nilai revolusi mental diperbarui mengikuti perkembangan waktu; informasi telah dijelaskan secara detail ke seluruh pegawai; pengkomunikasian setiap saat dan disiapkan kelengkapannya untuk mendukung implementasi. Faktor Penghambatnya adalah tidak semua pegawai cepat berubah; permasalahan kultural, pemahaman tidak utuh dan harus komphrehensif/ berulang–ulang; belum konsisten dilakukan karena masalah tumpang tindih tupoksi; perbedaan persepsi antar pegawai; terjadi ego sektoral.M Zulfian Rahman2016-09-22T00:27:39Z2019-01-30T11:03:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41573This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/415732016-09-22T00:27:39ZImplementasi Program Revolusi Mental di Balai Besar POM DIYPenelitian ini dilatar belakangi oleh perilaku bangsa yang saat ini mengalami kemunduran; mulai dari banyak terjadi tindakan koruptif, memudarnya sikap toleransi antar umat beragama, pemerintahan yang tidak melayani dengan sepenuh hati dan berbelit-belit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program revolusi mental di Balai Besar POM DIY, serta mengetahui faktor penghambat dan pendukungnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi progam revolusi mental berdasarkan indikator yang digunakan peneliti; yaitu komunikasi dilaksanakan dengan jelas namun belum konsisten; sumber daya yang ada seperti staf, wewenang, fasilitas sudah mendukung namun dari pemahaman informasi implementor tentang revolusi mental tidak utuh diberikan informasinya ke pegawai; disposisi/ sikap pelaksana mendukung atau positif terhadap revolusi mental; struktur birokrasi yang ada telah menunjang implementasi program revolusi mental. 2) Faktor pendukung adalah sikap seluruh pegawai yang positif/mendukung program; pegawai memiliki komitmen, dedikasi, visi misi yang sama; informasi tentang nilai–nilai revolusi mental diperbarui mengikuti perkembangan waktu; informasi telah dijelaskan secara detail ke seluruh pegawai; pengkomunikasian setiap saat dan disiapkan kelengkapannya untuk mendukung implementasi. Faktor Penghambatnya adalah tidak semua pegawai cepat berubah; permasalahan kultural, pemahaman tidak utuh dan harus komphrehensif/ berulang–ulang; belum konsisten dilakukan karena masalah tumpang tindih tupoksi; perbedaan persepsi antar pegawai; terjadi ego sektoral.M Zulfian Rahman2016-08-24T01:01:21Z2019-01-30T10:39:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40513This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/405132016-08-24T01:01:21Z[Ringkasan Skripsi] EFEKTIVITAS REVITALISASI LAHAN BEKAS TAMBANG GALIAN C DI DESA CANDIMULYO KECAMATAN KERTEK WONOSOBOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program revitalisasi lahan bekas tambang galian C di Desa Candimulyo Kecamatan Kertek Wonosobo dan faktor penghambat dan faktor pendukung program tersebut. Tujuan dari kebijakan revitalisasi adalah untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat penutupan pertambangan liar di Desa Candimulyo dan mencegah pertambangan liar dilakukan kembali.
Penelitian ini dilakukan pada bulan januari hingga april 2016 di dinas terkait dan lokasi lahan bekas Galian C. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian dalam penelitian ini adalah staff ESDM BAPPEDA, Satpol PP, Kabid SDM DPUK, Staff Konservasi SDA, Dinas Kehutanan, Kades Candimulyo, Pemilik Lahan, warga Penambang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi dengan instrumen penelitian yaitu peneliti sendiri dengan dibantu pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi data. Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis interaktif melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kebijakan revitaaliasi belum efektif. Pengukuran efektivitas dilakukan dengan indikator 5 (lima) tepat yaitu tepat kebijakan, tepat target, tepat lingkungan, tepat proses dan tepat pelaksana. Dari kelima indikator tersebut, kebijakan revitalisasi lahan bekas tambang galian C di Desa Candimulyo telah mencapai tepat proses, tepat lingkungan dan tepat pelaksana. Akan tetapi kebijakan revitalisasi belum mencapai tepat target dan tepat kebijakan. Adanya ketidaktepatan beberapa indikator membuat kebiakan revitalisasi belum berjalan efektif. Faktor penghambat dari kebijakan ini adalah terdapat beberapa program yang belum sesuai dengan kuantitas target dan kurangnya antusias warga penambang terhadap program. Faktor pendukung dari kebijakan revitalisasi yaitu adanya respon yang positif dari masyarakat.
Kata Kunci : Efektivitas, Revitalisasi, Galian Cignatius yunar ardi nugrahanto2016-08-24T00:56:14Z2019-01-30T10:39:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40511This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/405112016-08-24T00:56:14ZEFEKTIVITAS REVITALISASI LAHAN BEKAS TAMBANG GALIAN C DI DESA CANDIMULYO KECAMATAN KERTEK WONOSOBOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program revitalisasi lahan bekas tambang galian C di Desa Candimulyo Kecamatan Kertek Wonosobo dan faktor penghambat dan faktor pendukung program tersebut. Tujuan dari kebijakan revitalisasi adalah untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat penutupan pertambangan liar di Desa Candimulyo dan mencegah pertambangan liar dilakukan kembali.
Penelitian ini dilakukan pada bulan januari hingga april 2016 di dinas terkait dan lokasi lahan bekas Galian C. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian dalam penelitian ini adalah staff ESDM BAPPEDA, Satpol PP, Kabid SDM DPUK, Staff Konservasi SDA, Dinas Kehutanan, Kades Candimulyo, Pemilik Lahan, warga Penambang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi dengan instrumen penelitian yaitu peneliti sendiri dengan dibantu pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi data. Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis interaktif melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kebijakan revitaaliasi belum efektif. Pengukuran efektivitas dilakukan dengan indikator 5 (lima) tepat yaitu tepat kebijakan, tepat target, tepat lingkungan, tepat proses dan tepat pelaksana. Dari kelima indikator tersebut, kebijakan revitalisasi lahan bekas tambang galian C di Desa Candimulyo telah mencapai tepat proses, tepat lingkungan dan tepat pelaksana. Akan tetapi kebijakan revitalisasi belum mencapai tepat target dan tepat kebijakan. Adanya ketidaktepatan beberapa indikator membuat kebiakan revitalisasi belum berjalan efektif. Faktor penghambat dari kebijakan ini adalah terdapat beberapa program yang belum sesuai dengan kuantitas target dan kurangnya antusias warga penambang terhadap program. Faktor pendukung dari kebijakan revitalisasi yaitu adanya respon yang positif dari masyarakat.
Kata Kunci : Efektivitas, Revitalisasi, Galian Cignatius yunar ardi nugrahanto2016-08-24T00:41:51Z2019-01-30T10:38:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40505This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/405052016-08-24T00:41:51Z[Ringkasan Skripsi] Strategi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM dalam Pengembangan Industri Kreatif Batik di Kota PekalonganPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM dan mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pengembangan industri kreatif batik di Kota Pekalongan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan dari hasil wawancara dengan informan penelitian dan data sekunder yang berupa literatur dan dokumen-dokumen resmi. Instrumen penelitian adalah diri peneliti sendiri yang dalam pelaksanaannya menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber, sedangkan teknik analisis data yang digunakan berupa analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Disperindagkop dan UMKM dalam pengembangan industri kreatif batik di Kota Pekalongan yaitu meningkatkan daya saing produk UMKM melalui peningkatan produktivitas yang berbasis produk unggulan daerah, berdaya saing global dan berorientasi ekspor, menjadikan industri batik sebagai salah satu prioritas program pemerintah yang harus dikembangkan, pengembangan jejaring (networking) kerja antara pemerintah, dunia usaha dan berbagai pemangku kepentingan, meningkatkan mutu dan kualitas produk industri kreatif batik, meningkatkan kredibilitas kelembagaan koperasi dan UMKM dalam mengakses peluang pendanaan pada lembaga perbankkan maupun non perbankkan, meningkatkan penggunaan bahan baku lokal dan penggunaan produk dalam negeri untuk mendorong daya saing produk, dan memanfaatkan teknologi modern dan kearifan lokal untuk meningkatkan daya saing produk unggulan daerah. Strategi tersebut telah dilaksanakan dengan baik ke dalam beberapa program kegiatan dengan anggaran dan prosedur kerja yang telah ditentukan serta dengan memanfaatkan kolaborasi antara cendekiawan, pelaku bisnis dan pemerintah. Sedangkan hambatan dalam pelaksanaan strategi tersebut meliputi hasil pelatihan kurang tersampaikan dan tidak bisa diterima oleh banyak perajin batik, kurangnya perhatian generasi muda pada perbatikan, dan banyak pengrajin yang gagap teknologi.
Kata kunci : Strategi, Pengembangan, Industri kreatif.Nur Istikhatu Fadlilah2016-08-24T00:39:58Z2019-01-30T10:38:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40504This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/405042016-08-24T00:39:58ZStrategi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM dalam Pengembangan Industri Kreatif Batik di Kota PekalonganPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM dan mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pengembangan industri kreatif batik di Kota Pekalongan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan dari hasil wawancara dengan informan penelitian dan data sekunder yang berupa literatur dan dokumen-dokumen resmi. Instrumen penelitian adalah diri peneliti sendiri yang dalam pelaksanaannya menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber, sedangkan teknik analisis data yang digunakan berupa analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Disperindagkop dan UMKM dalam pengembangan industri kreatif batik di Kota Pekalongan yaitu meningkatkan daya saing produk UMKM melalui peningkatan produktivitas yang berbasis produk unggulan daerah, berdaya saing global dan berorientasi ekspor, menjadikan industri batik sebagai salah satu prioritas program pemerintah yang harus dikembangkan, pengembangan jejaring (networking) kerja antara pemerintah, dunia usaha dan berbagai pemangku kepentingan, meningkatkan mutu dan kualitas produk industri kreatif batik, meningkatkan kredibilitas kelembagaan koperasi dan UMKM dalam mengakses peluang pendanaan pada lembaga perbankkan maupun non perbankkan, meningkatkan penggunaan bahan baku lokal dan penggunaan produk dalam negeri untuk mendorong daya saing produk, dan memanfaatkan teknologi modern dan kearifan lokal untuk meningkatkan daya saing produk unggulan daerah. Strategi tersebut telah dilaksanakan dengan baik ke dalam beberapa program kegiatan dengan anggaran dan prosedur kerja yang telah ditentukan serta dengan memanfaatkan kolaborasi antara cendekiawan, pelaku bisnis dan pemerintah. Sedangkan hambatan dalam pelaksanaan strategi tersebut meliputi hasil pelatihan kurang tersampaikan dan tidak bisa diterima oleh banyak perajin batik, kurangnya perhatian generasi muda pada perbatikan, dan banyak pengrajin yang gagap teknologi.
Kata kunci : Strategi, Pengembangan, Industri kreatif.Nur Istikhatu Fadlilah2016-08-24T00:34:10Z2019-01-30T10:38:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40503This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/405032016-08-24T00:34:10Z[Ringkasan Skripsi] Penerapan Budaya Pemerintahan SATRIYA di Dinas Pariwisata DIYPenelitian ini bertujuan memahami penerapan budaya pemerintahan SATRIYA di Dinas Pariwisata DIY beserta kendalanya. Penelitian ini penting dilakukan untuk melihat penerapan Pergub Nomor 72 Tahun 2008 tentang Budaya Pemerintahan di DIY pada Dinas Pariwisata DIY setelah diberlakukan UU Keitimewaan DIY. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini adalah Kepala Sub Bagian Budaya dan kapasitas Biro Organisasi DIY, Kepala Bagian Humas Biro Humas dan Protokol DIY, Staff Ahli pemerintah DIY, anggota Kelompok Budaya Pemerintahan Dinas Pariwisata DIY, dan lima orang pegawai Dinas Pariwisata DIY. Instrumen penelitian adalah peneliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara semi terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Triangulasi sumber dipilih sebagai teknik uji keabsahan data. Teknik analisis yang digunakan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan budaya pemerintahan SATRIYA di Dinas Pariwisata DIY dilakukan dengan cara (1) pembentukan Kelompok Budaya Pemerintahan di Dinas Pariwisata DIY. Kelompok Budaya Pemerintahan beserta Kepala Dinas bertanggung jawab dalam hal penerapan budaya pemerintahan SATRIYA, (2) penyusunan action plan penerapan budaya pemerintahan SATRIYA. Action plan tersebut disusun dengan menginventarisasi masalah dalam penerapan budaya pemerintahan SATRIYA lalu dianalisis dan dicarikan pemecahan masalahnya, (3)Pelaksanaan sosialisasi dan internalisasi yang dilakukan melalui pembinaan, pendidikan dan latihan, serta penggunaan pin. Kendala yang dihadapi dalam penerapannya yaitu meliputi kesulitan mengubah pola pikir, belum adanya sistem reward and punishment, dan kurangnya komitmen pimpinan
Kata kunci : Implementasi kebijakan, Budaya Kerja, Budaya Pemerintahan SATRIYADebby Kusumawardhani Mulyono2016-08-24T00:32:22Z2019-01-30T10:38:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40502This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/405022016-08-24T00:32:22ZPenerapan Budaya Pemerintahan SATRIYA di Dinas Pariwisata DIYPenelitian ini bertujuan memahami penerapan budaya pemerintahan SATRIYA di Dinas Pariwisata DIY beserta kendalanya. Penelitian ini penting dilakukan untuk melihat penerapan Pergub Nomor 72 Tahun 2008 tentang Budaya Pemerintahan di DIY pada Dinas Pariwisata DIY setelah diberlakukan UU Keitimewaan DIY. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini adalah Kepala Sub Bagian Budaya dan kapasitas Biro Organisasi DIY, Kepala Bagian Humas Biro Humas dan Protokol DIY, Staff Ahli pemerintah DIY, anggota Kelompok Budaya Pemerintahan Dinas Pariwisata DIY, dan lima orang pegawai Dinas Pariwisata DIY. Instrumen penelitian adalah peneliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara semi terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Triangulasi sumber dipilih sebagai teknik uji keabsahan data. Teknik analisis yang digunakan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan budaya pemerintahan SATRIYA di Dinas Pariwisata DIY dilakukan dengan cara (1) pembentukan Kelompok Budaya Pemerintahan di Dinas Pariwisata DIY. Kelompok Budaya Pemerintahan beserta Kepala Dinas bertanggung jawab dalam hal penerapan budaya pemerintahan SATRIYA, (2) penyusunan action plan penerapan budaya pemerintahan SATRIYA. Action plan tersebut disusun dengan menginventarisasi masalah dalam penerapan budaya pemerintahan SATRIYA lalu dianalisis dan dicarikan pemecahan masalahnya, (3)Pelaksanaan sosialisasi dan internalisasi yang dilakukan melalui pembinaan, pendidikan dan latihan, serta penggunaan pin. Kendala yang dihadapi dalam penerapannya yaitu meliputi kesulitan mengubah pola pikir, belum adanya sistem reward and punishment, dan kurangnya komitmen pimpinan
Kata kunci : Implementasi kebijakan, Budaya Kerja, Budaya Pemerintahan SATRIYADebby Kusumawardhani Mulyono2016-08-24T00:28:43Z2019-01-30T10:38:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40501This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/405012016-08-24T00:28:43Z[Ringkasan Skripsi] Efektivitas Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Pemerintah Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Pemerintah Kota Yogyakarta beserta faktor pendukung dan penghambatnya.
Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) Perwakilan BPKP Provinsi DIY, Staf Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) Perwakilan BPKP Provinsi DIY, Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Inspektorat Kota Yogyakarta, Kepala Bagian Inspektur Pembantu Inspektorat Kota Yogyakarta, Kepala Sub Bagian Tata Laksana dan Pelayanan Publik Setda Kota Yogyakarta. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan SPIP di Pemerintah Kota Yogyakarta sudah berjalan efektif. Kegiatan pemerintahan telah berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dengan anggaran yang sesuai dengan standar. Pada keandalan pelaporan keuangan, Pemerintah Kota Yogyakarta telah mendapat opini WTP selama enam tahun berturut-turut dan LAKIP terbaik untuk tingkat kota pada tahun 2011. Untuk pengamanan aset daerah masih belum optimal dikarenakan masih ditemukan beberapa kendala. Selanjutnya untuk ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan sudah berjalan efektif, temuan penyimpangan oleh BPK sudah berkurang setiap tahunnya. Faktor pendukung efektivitas pelaksanaan SPIP di Pemerintah Kota Yogyakarta meliputi komitmen pimpinan dalam penyelenggaraan SPIP dan komunikasi. Faktor penghambat efektivitas pelaksanaan SPIP di Pemerintah Kota Yogyakarta yaitu kompetensi SDM.
Kata Kunci: SPIP, efektivitas, Pemerintah Kota Yogyakarta.Fatmawati Khasanah2016-08-24T00:26:37Z2019-01-30T10:38:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40500This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/405002016-08-24T00:26:37ZEfektivitas Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Pemerintah Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Pemerintah Kota Yogyakarta beserta faktor pendukung dan penghambatnya.
Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) Perwakilan BPKP Provinsi DIY, Staf Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) Perwakilan BPKP Provinsi DIY, Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Inspektorat Kota Yogyakarta, Kepala Bagian Inspektur Pembantu Inspektorat Kota Yogyakarta, Kepala Sub Bagian Tata Laksana dan Pelayanan Publik Setda Kota Yogyakarta. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan SPIP di Pemerintah Kota Yogyakarta sudah berjalan efektif. Kegiatan pemerintahan telah berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dengan anggaran yang sesuai dengan standar. Pada keandalan pelaporan keuangan, Pemerintah Kota Yogyakarta telah mendapat opini WTP selama enam tahun berturut-turut dan LAKIP terbaik untuk tingkat kota pada tahun 2011. Untuk pengamanan aset daerah masih belum optimal dikarenakan masih ditemukan beberapa kendala. Selanjutnya untuk ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan sudah berjalan efektif, temuan penyimpangan oleh BPK sudah berkurang setiap tahunnya. Faktor pendukung efektivitas pelaksanaan SPIP di Pemerintah Kota Yogyakarta meliputi komitmen pimpinan dalam penyelenggaraan SPIP dan komunikasi. Faktor penghambat efektivitas pelaksanaan SPIP di Pemerintah Kota Yogyakarta yaitu kompetensi SDM.
Kata Kunci: SPIP, efektivitas, Pemerintah Kota Yogyakarta.Fatmawati Khasanah2016-08-24T00:22:40Z2019-01-30T10:38:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40499This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/404992016-08-24T00:22:40Z[Ringkasan Skripsi]Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten TemanggungPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja, pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan serta pengaruh motivasi dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Temanggung.
Desain penelitian ini adalah penelitian Ex Post Facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan merunut ke belakang. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Temanggung. Jumlah karyawan di kantor tersebut adalah 53 orang, sehingga semua subyek diteliti. Uji coba instrumen dilakukan di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Magelang, dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, sedangkan alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan, budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan secara bersama sama motivasi kerja dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Temanggung.
Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi.Hervia Kristiana2016-08-24T00:20:24Z2019-01-30T10:38:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40498This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/404982016-08-24T00:20:24ZPengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten TemanggungPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja, pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan serta pengaruh motivasi dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Temanggung.
Desain penelitian ini adalah penelitian Ex Post Facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan merunut ke belakang. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Temanggung. Jumlah karyawan di kantor tersebut adalah 53 orang, sehingga semua subyek diteliti. Uji coba instrumen dilakukan di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Magelang, dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, sedangkan alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan, budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan secara bersama sama motivasi kerja dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Temanggung.
Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi.Hervia Kristiana2016-08-11T08:06:49Z2019-01-30T10:27:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39557This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/395572016-08-11T08:06:49ZStrategi Pemerintah Kabupaten Sleman dalam Pemberdayaan Kelompok Pembudidaya IkanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemerintah Kabupaten Sleman dalam pemberdayaan kelompok pembudidaya ikan.
Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah Bidang Perikanan Dinas; penyuluh; ketua asosiasi; dan pengurus kelompok pembudidaya. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Triangulasi sumber dipilih sebagai teknik keabsahan data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian menunjukkan pemerintah Kabupaten Sleman dalam pemberdayaan kelompok pembudidaya ikan menyusun strategi berdasarkan analisis SWOT. Selanjutnya implementasi strategi diwujudkan dalam empat program pokok: (1) Pengembangan budidaya perikanan. (2) Pengembangan sistem penyuluh perikanan. (3) Optimalisasi dan pemasaran produksi perikanan. (4) Pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar. Pelaksanaan program mengalami kendala berupa produktivitas yang kurang, SDM kelompok pembudidaya ikan yang kurang, pengelolaan manajemen kelompok yang kurang, persaingan pasar yang luas dan bebas, belum adanya standarisasi operasional kerja, beberapa sarana yang tidak terpakai dan mengalami penolakan di dalam pelaksanaannya, pelaku pembudidaya yang belum menerapkan cara budidaya ikan yang benar, belum optimalnya partisipasi peserta pembudidaya ikan, ketidaksinkronan koordinasi dengan instansi lain.Andika Satria Luberizki2016-08-11T08:04:35Z2019-01-30T10:27:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39555This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/395552016-08-11T08:04:35ZPemberdayaan Lembaga Masyarakat Kelurahan Di Tegalrejo Oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat DIYTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberdayaan lembaga masyarakat desa di kelurahan Tegalrejo yang dilakukan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat DIY.
Desain Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informan dari penelitian ini adalah Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat DIY, Sekretariat di BPPM DIY, Subbidang penguatan Kelembagaan BPPM DIY, Kepala Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Tegalrejo dan Pegawai LPMK Tegalrejo Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu pedoman wawancara. Teknis analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik Sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan pemberdayaan lembaga masyarakat pedesaan yang dilakukan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat di Kelurahan Tegalrejo Yogyakarta dalam maningkatkan pemberdayaan LPMK dilakukan melalui program pelatihan, pemberian motivasi,dan study banding. Program yang dilaksanakan BPPM telah membantu LPMK tegalrejo dalam meningkatkan kapasitas lembaga sebagai lembaga berprestasi dengan dukungan dana dari Pemerintah dan adanya kompetisi LPMK/LPMD berprestasi yang dapat memicu motivasi untuk melakukan inovasi. Dengan adanya kompetisi tersebut, LPMK Tegalrejo melakukan beberapa kegiatan masyarakat dan kegiatan produksi yang pada akhirnya memicu masyarakat mulai dari Anak-anak hingga orang tua ikut aktif dalam program pemberdayaan. Dalam program tersebut juga ditemui hambatan-hambatan baik waktu maupun tempat untuk pelaksanaan program pemberdayaan antara lain hambatan waktu pelaksanaan program dan sarana pelatihan.
Kata kunci: pemberdayaan, lembaga masyarakat, BPPMLaurenzia Margareta Andreas2016-08-11T08:01:48Z2019-01-30T10:27:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/39553This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/395532016-08-11T08:01:48ZKINERJA TIM PPID PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DALAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan pemahaman lebih tentang kinerja Tim PPID Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam pengelolaan dan penyelenggaraan keterbukaan informasi publik. Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Informan penelitian ini adalah Kepala pelaksana dan staff Tim PPID Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Tim PPID Pembantu pada Dinas Kesehatan dan Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo, Kepala Tim PPID Komisi Informasi DIY dan masyarakat pengakses informasi publik. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi serta dokumentasi yang dilakukan di kantor Tim PPID Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dan Tim PPID Pembantu. Teknik pemerikasaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data penelitian menggunakan empat tahapan yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja Tim PPID Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam pengelolaan dan penyelenggaraan keterbukaan informasi publik dapat terselenggara dengan baik. Hal tersebut dilhat berdasarkan indikator yang digunakan (1) responsivitas Tim PPID Pemerintah Kabupaten Kulon Progo baik karena mampu menanggapi respon, keluhan dan masukan dari masyarakat dengan baik. (2) Responsibiltas Tim PPID Pemerintah Kabupaten Kulon Progo baik dikarenakan dalam pelaksanaanya sudah sesuai dengan peraturan dan dasar hukum yang berlaku. (3) Akuntabilitas baik dikarenakan ketaatan dan koordinasi antar komponen sangat kooperatif walaupun dijumpai sedikit hambatan. (4) memiliki daya tahan dan daya saing dengan adanya inovasi dalam pengelolaan informasi publik. (5) memiliki usaha agar organisasi ini dapat berkelanjutan (6) Memberikan keterbukaan kepada masyarakat pengakses informasi publik. (7) berempati dengan kualitas layanan yang digunakan. Terdapat kendala internal yang menghambat kinerja Tim PPID Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.
Kata Kunci : Kinerja, Informasi Publik, Tim PPID Kabupaten Kulon ProgoAbdur Rohman Hakim2016-08-05T00:40:52Z2019-01-30T10:13:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38852This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/388522016-08-05T00:40:52ZEFEKTIFITAS PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI KABUPATEN TEMANGGUNGPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program Pamsimas di Kabupaten Temanggung dan faktor-faktor yang menghambat efektivitas program Pamsimas di Kabupaten Temanggung.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Staff Bidang Prasarana Wilayah Bappeda Kabupaten Temanggung, sekaligus Tim Pokja AMPL Program Pamsimas, Ketua Panitia Kemitraan Program Pamsimas, Wakil Ketua Panitia Kemitraan Program Pamsimas, DPMU Program Pamsimas, Ketua Asosiasi BPSPAMS, Sekretaris Asosiasi BPSPAMS, Fasilitator Desa Pamsimas, dan masyarakat kelompok sasaran program. Instrumen penelitian adalah peneliti dengan menggunakan alat bantu pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengujian keabsahan datamenggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data penelitian menggunakan empat tahap yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan efektivitas Program Pamsimas di Kabupaten Temanggung dinilai dari indikator/ ukuran: 1) Produktivitas, sarana air dan sanitasi yang telah dibangun berfungsi serta pelatihan yang dilakukan mampu meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat. 2) Efisien, tujuan dari program sudah tercapai dan sumber-sumber yang ada seperti SDA, SDM, dan dana bantuan digunakan dengan efektif sehingga menghasilkan keluaran yang efisien. 3) Kepuasan, berhasilnya program yang dilakukan, memberikan kepuasan terhadap masyarakat dan sarana yang dibangun memberikan hasil yang efektif. 4) Kemampuan Adaptasi, program yang dilakukan telah mampu mengubah perilaku masyarakat hal ini menunjukkan kemampuan adaptasi yang dilakukan dalam pelaksanaan program sudah efektif. 5) Perkembangan, Program Pamsimas Kabupaten Temanggung berhasil dan berkembang dengan efektif sehingga memperoleh dana HIK dan HID sebagai dana pengembangan dan penghargaan kepada desa dan kabupaten berprestasi.
Kata Kunci : Efektivitas, Program PamsimasSafira Insani2016-08-04T01:11:30Z2019-01-30T10:12:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38642This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/386422016-08-04T01:11:30ZKinerja Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan dalam Optimalisasi Program Keluarga HarapanPenelitian ini bertujuan untuk memahami kinerja serta faktor penghambat dan faktor pendukung kinerja UPPKH dalam optimalisasi PKH di Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masih tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia dan program penanggulangan kemiskinan yang dirasa kurang efektif dalam menanggulangi kemiskinan di Indonesia.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan pimpinan UPPKH Kota Yogyakarta, staff UPPKH Kota Yogyakarta, UPPKH kecamatan, sekolah, posyandu, serta peserta PKH sebagai informan penelitian, sedangkan peneliti bertindak sebagai instrument utama penelitian. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi. Setelah itu melakukan triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data. Ditahap terakhir Teknik yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja UPPKH dalam optimalisasi PKH di Kota Yogyakarta termasuk dalam kategori baik, dilihat dari indikator yang ada yaitu; 1) Produktivitas, UPPKH sudah mampu menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta PKH. (2) pelayanan yang ramah, tanggap, dan jelas memberikan kepuasan bagi masyarakat. (3) respon yang cepat terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat terkait PKH. (4)adanya SOP yang menjadi acuan kinerja UPPKH. (5) Bentuk pertanggungjawaban telah diberikan UPPKH baik kepada stakeholder terkait maupun masyarakat. Faktor tersedianya fasilitas yang sudah cukup dan dukungan kebijakan beserta pedoman kerja yang ada menjadi pendukung kinerja UPPKH dalam optimalisasi PKH di Kota Yogyakarta. Namun masih adanya kendala baik internal maupun eksternal yang menghambat kinerja UPPKH dalam optimalisasi PKH di Kota Yogyakarta.
Kata Kunci : Kinerja, Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan, Program Keluarga HarapanAstri Sani2016-08-04T01:09:41Z2019-01-30T10:12:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38639This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/386392016-08-04T01:09:41ZKemitraan Antara Pemerintah dan Volcano Tour dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Desa Umbulharjo Cangkringan SlemanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemitraan yang dilakukan oleh pemerintah dengan Vulcano Tour dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Umbuharjo Cangkringan Sleman.
Desain penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini adalah Staf Perencanaan Progam Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Cangkringan, Kepala Desa dan Sekertaris Desa Umbulharjo, Anggota Vulcano Tour dan masyarakat Desa Umbulharjo. Instrumen penelitian adalah peneliti di bantu pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif menurut Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kemitraan antara pemerintah dan Vulcano Tour dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Umbulharjo Cangkringan Sleman telah terjalin dengan baik. Bentuk kemitraan tersebut diwujudkan dalam: (1) Indikator Input meliputi terbentuknya tim wadah, struktur pengelolaan kawasan wisata, sumber dana dan dokumen perencanaan yang terwujud dengan terbentuknya Peraturan Desa Umbulharjo Nomor 4 Tahun 2012 tentang pengelolaan kawasan wisata Vulcano Tour. (2) Indikator Proses meliputi kualitas pertemuan tim sudah terwujud. (3) Indikator Output meliputi jumlah kerjasama antara pemerintah dengan Vulcano Tour dan masyarakat yang berbentuk sosialisasi, peningkatan SDM dan promosi. (4) Indikator Outcome berisi keberhasilan masyarakat Desa Umbulharjo dalam meningkatkan perekonomian dibandingkan tahun-tahun sebelum erupsi Merapi. Kendala yang muncul yaitu kondisi infrastruktur jalan yang masih kurang memadai serta kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dan pihak Vulcano Tour perlu ditingkatkan kembali.
Kata Kunci : Kemitraan, Pemberdayaan Ekonomi MasyarakatEko Purnomo2016-08-04T01:07:51Z2019-01-30T10:12:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38636This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/386362016-08-04T01:07:51ZEfektivitas Implementasi Kebijakan Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2015 di Desa Gunungpring Kecamatan Muntilan Kabupaten MagelangPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas implementasi kebijakan Penggunaan Dana Desa tahun anggaran 2015 di Desa Gunungpring, beserta faktor-faktor pendukung dan penghambatnya.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah kepala desa, sekretaris desa, ketua tim TPK, kepala Dusun dan masyarakat Desa Gunungpring. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan pedoman wawancara, alat perekam dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan empat (4) tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan Penggunaan Dana Desa tahun angaran 2015 cukup efektif. Efektivitas didasarkan pada 4 ketepatan, yaitu: (1) ketepatan kebijakan dilihat dari pencapaian peeningkatan pembangunan desa, dan kesesuaian perumusan kebijakan pada aktor yang tepat dan dasar-dasar yang tepat, (2) ketepatan pelaksana dilihat dari telah diimplementasikannya kebijakan oleh aktor yang sesuai dengan sifat kebijakannya, (3) ketepatan target dilihat dari kondisi target yang diintervensi sangat mendukung, dan (4) ketepatan lingkungan meliputi lingkungan internal dengan adanya interaksi baik antar aktor perumus kebijakan, dan lingkungan eksternal dengan adanya persepsi baik dan adanya lembaga strategis yang berperan penting dalam implementasi. Implementasi dapat berjalan cukup efektif karena faktor partisipasi masyarakat dan tersedianya peralatan dan perlengkapan. Namun juga terdapat beberapa faktor penghambat diantaranaya tertundanya pelaksanaan, dan terbatasnya dana yang diterima.
Kata Kunci: Efektivitas, Implementasi Kebijakan, Dana Desa, GunungpringRini Listiyani2016-08-04T01:06:04Z2019-01-30T10:12:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38634This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/386342016-08-04T01:06:04ZPelaksanaan Fungsi Teritorial TNI dalam Mendukung Program Swasembada Pangan di Kabupaten MagelangTujuan Penelitian ini adalah untuk memahami danmemberikan gambaran tentang pelaksanaan fungsi teritorial TNI dalam mendukung program swasembada pangan di Kabupaten Magelang.
Desain Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah Pejabat Distanbunhut, Penyuluh BPPKP Kabupaten Magelang, Mantri Tani, BPPK Kecamatan dan Babinsa. Peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode analisis interaktif Miles dan Huberman. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi yang memanfaatkan penggunaan sumber.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam mendukung kegiatan pembangunan swasembada pangan TNI AD melaksanakan tugas sesuaidengan fungsi teritorial. Fungsi teritorial saat ini sudah mengalami pergeseran yang dulunya lebih digunakan sebagai kekuatan politik sekarang lebih didayagunakan untuk mendukung dan membantu pertanian. Keterlibatan TNI AD sesuai dengan tugas yang dimiliki TNI dalam pelaksanaan operasi militer selain perang melalui pembangunan daerah. Dukungan yang diberikan oleh TNI ADdalam program swasembada pangan berupa dukungan kegiatan fisik dan kegiatan sosial.Kegiatan fisik berupa perbaikan sarana prasarana penunjang melalui perbaikan jaringan irigasi,serta pengawalan distribusi bibit dan pupuk. Kegiatan sosial seperti melaksanakan sosialisasi program swasembada pangan. Pelaksanaan fungsi teritorial ini dilakukan oleh satuan teritorial TNI AD, seperti Kodim di tingkat Kabupaten, Koramil ditingkat Kecamatan dan Babinsa di tingkat Desa.
Kata kunci : Kegiatan, fungsi teritorial, swasembada panganFarid nabawi2016-08-04T01:03:51Z2019-01-30T10:12:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38632This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/386322016-08-04T01:03:51ZImplementasi Kebijakan Penataan Pasar tradisional (Studi kasus : Renovasi Pasar Desa Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan penataan pasar tradisional (studi kasus: renovasi pasar Desa Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan) serta kendala-kendala dalam implementasi kebijakan tersebut.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Desa Nambuhan, Kepala Sub.bagian Kekayaan Desa, Kasubid. Penanggulangan Kemiskinan, Sekertaris Inspektorat Kabupaten Grobogan, Pengelola Pasar Desa Nambuhan, Pengumpul Uang Perbaikan pasar Desa Nambuhan, para pedagang dan masyarakat disekitar pasar Desa Nambuhan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaksi menurut Milles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan penataan pasar tradisional (studi kasus: renovasi pasar Desa Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan) belum dapat berjalan dengan optimal, hal ini terlihat dari (1) tidak adanya perdes sebagai pedoman dalam mengelola pasar, serta ketidaktahuan dan ketidakikutsertaan para pengelola pasar terkait kegiatan renovasi pasar Desa Nambuhan. (2) Tidak adanya perpaduan sumber-sumber yang diperlukan meliputi sumberdaya maupun sumber aktor, (3) kompleksnya hubungan kausalitas yang terjadi, (4) pelaksanaan dari kebijakan yang tidak sesuai dengan konsep awal, (5) tidak adanya pemahaman terhadap tujuan, komunikasi, koordinasi, penempatan tugas-tugas dengan benar, (6) penyalahgunaan wewenang kekuasaan. Kendalanya yaitu (1) tidak adanya transparansi yang jelas baik itu masalah dana yang dibutuhkan untuk perbaikan maupun bentuk dan ukuran bangunan yang jelas kepada para pedagang. (2) Kurangnya SDM pihak Inspektorat Kabupaten Grobogan dalam proses pengawasan. (3) Tidak ada koordinasi yang baik antara Pemerintah Desa Nambuhan dengan Bapermas.
Kata kunci: Implementasi, Kebijakan, Renovasi Pasar Desa Nambuhan.Hanny Maida Ningrum2016-08-04T01:00:47Z2019-01-30T10:11:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/38630This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/386302016-08-04T01:00:47ZPelaksanaan Strategi Pemerintah Kota Yogyakarta Dalam Mengatasi Krisis LahanPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan strategi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mengatasi krisis lahan pemakaman beserta faktor pendukung dan faktor penghambatnya.
Desain penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Informan penelitian yaitu Kepala Seksi Permukiman Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta, Kepala Seksi Pembangunan Kecamatan Mantrijeron, Bendahara Penerima Kecamatan Mergangsan, Bendahara Penerima Kecamatan Wirobrajan, Kepala Seksi Informasi dan Pengaduan Kecamatan Tegalrejo, dan masyarakat sebagai ahli waris makam. Instrumen penelitian adalah peneliti yang dilengkapi dengan pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data interaktif. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi..
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan strategi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mengatasi krisis lahan pemakaman telah berjalan dengan baik. Terbukti dari minimnya kritik, pengaduan, dan sengketa oleh masyarakat. Disamping itu, strategi yang diambil oleh Pemerintah Kota Yogyakarta telah menggunakan sumber daya dan alternatif yang paling mungkin untuk dilaksanakan. Wujud pelaksanaan tersebut terbagi menjadi tiga strategi sebagai berikut: (1) Pelaksanaan strategi program mencakup pembentukan Unit Pelayanan Pemakaman, pemetaan legger TPU & SIMAK, sistem makam bersusun/tumpang; dan adanya koordinasi antar lembaga (2) Pelaksanaan strategi anggaran mencakup retribusi pemakaman dan dana insentif retribusi pemakaman; (3) Pelaksanaan strategi prosedur yang mencakup prosedur perizinan makam, prosedur pelayanan pemakaman, dan perundingan antar stakeholder untuk membeli lahan pemakaman baru.
Kata Kunci : Pelaksanaan, Strategi, PemakamanDavy Nuruzzaman2016-07-28T00:52:25Z2019-01-30T10:04:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37802This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/378022016-07-28T00:52:25ZAnalisis Pemanfaatan Ruang Wilayah dalam Pembangunan Pasar Muntilan Berdasarkan Perda Kabupaten Magelang Nomor 05 Tahun 2011Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui tentang pemanfaatan ruang wilayah dalam pelaksanaan kebijakan pembangunan Pasar Muntilan berdasarkan Kabupaten Magelang Perda No.05 tahun 2011.
Desain penelitian yang dipakai dalam Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Bapak Budi, Bapak Edy, Bapak Labbaika, Bapak Untung, Bapak Slamet, dan Ibu Yesi. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan alat bantu pedoman wanwancara dan observasi.Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan teknik analisis data dengan metode interaktif yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan kebijakan pembangunan Pasar Muntilan sudah sesuai dengan standar pemanfaatan ruang wilayah yang ada dalam Perda No.05 tahun 2011.Analisis pelaksanaan kebijakan telah menunjukkan bahwa sumber daya baik penguasa maupun penerima kebijakan dengan kepentingan yang berbeda mampu saling bekerja sama meski ada perbedaan namun dapat diatasi melalui mediasi. Pemanfaatan ruang wilayah sudah dilakukan secara optimal pada pelaksanaan pembangunan ini karena pembangunan dilakukan di salah satu lokasi strategis yang tercantum dalam Perda Kabupaten Magelang No.05 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2010-2030.
Kata kunci :Pelaksanaan, Pembangunan Pasar Muntilan, Pemanfaatan Ruang WilayahKhusna Nurindah2016-07-28T00:50:24Z2019-01-30T10:04:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37800This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/378002016-07-28T00:50:24ZStudi Implementasi Perda Kabupaten Jepara Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Pelarangan Minuman BeralkoholPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Pelarangan Minuman Beralkohol serta faktor pendukung dan faktor penghambat implementasi Perda tersebut.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Satpol PP Kabupaten Jepara serta informan pendukung. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, pembahasan, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Perda Jepara Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Larangan Minuman Beralkohol dilakukan oleh SATPOL PP Kabupaten Jepara sebagai aparat penegak Perda. Terdapat variabel implementasi kebijakan yang belum berjalan dengan baik yakni kurangnya SDM Satpol PP, sosialisasi yang dilakukan kurang maksimal, dan Satpol PP sebagai agen pelaksana kebijakan, belum berjalan dengan kuat. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Jepara perlu melakukan pengkajian ulang terhadap Perda Jepara Nomor 2 Tahun 2013. Faktor pendukung pelaksanaan implementasi Perda adalah kemajuan teknologi komunikasi, kesadaran masyarakat, peran keluarga, dan responsivitas Satpol PP. Faktor penghambat pelaksanaan implementasi adalah komunikasi, keterbatasan wewenang Satpol PP, kurangnya jumlah petugas Satpol PP, adanya mafia minuman beralkohol, dan masyarakat yang kurang tanggap.
Kata Kunci: Implementasi, Perda Jepara Nomor 2 Tahun 2013, Minuman Beralkohol.Erwin Wendra Wirawan2016-07-22T06:22:37Z2019-01-30T09:56:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37145This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/371452016-07-22T06:22:37ZEFEKTIVITAS KEBIJAKAN PRO INVESTASI PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari kebijakan pro investasi serta faktor penghambat dari kebijakan pro investasi Pemerintah Kabupaten Boyolali yang diimplementasikan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T). Desain penelitian yang dipakai adalah evaluasi dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Kepala Subbidang dan Staf Penanaman Modal BPMP2T Kabupaten Boyolali, Kepala Desa dan Sekretaris Desa Kawasan Industri, investor, pekerja pabrik, pemilik usaha serta warga sekitar pabrik. Instrumen Penelitian adalah peneliti sendiri dengan alat bantu pedoman wawancara dan observasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan teknik analisis interaktif. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pro investasi Pemerintah Kabupaten Boyolali berjalan efektif. Hal ini terbukti dengan terus meningkatnya jumlah investasi sejak tahun 2010, selain itu juga diimbangi dengan pengaruhnya ke berbagai aktor yaitu BPMP2T selaku implementator dengan berbagai inovasi pelayanan perizinan, investor baik domestik maupun mancanegara yang menanamkan modalnya di Boyolali serta masyarakat Boyolali dengan terbukanya lapangan kerja, peluang usaha, serta adanya CSR. Faktor penghambat yang muncul bagi BPMP2T antara lain naiknya harga tanah baik di perkotaan maupun pedesaan, keterbatasan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, permasalahan regulasi, serta banyaknya perizinan tidur sedangkan untuk investor lebih kepada permasalahan tenaga kerja, serta untuk masyarakat yakni permasalahan lingkungan dan belum adanya pemerataan pembangunan.
Kata Kunci : Efektivitas, BPMP2T, Kebijakan Pro InvestasiIde Tatag Prabowo2016-07-22T06:19:55Z2019-01-30T09:56:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37141This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/371412016-07-22T06:19:55ZMANAJEMEN PERUBAHAN PT KAI DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN JASA KERETA APIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen perubahan PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta dalam meningkatkan kualitas pelayanan jasa kereta api dan faktor penghambatnya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini meliputi Manager Humasda, Manager Unit Pelayanan, pegawai Unit Pelayanan dan SDM PT KAI Daop VI Yogyakarta beserta pengguna jasa kereta api. Instrumen penelitian adalah peneliti dengan menggunakan alat bantu pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi sumber dipilih sebagai teknik pemeriksaan data. Teknik analisis data menggunakan model interaktif, meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa manajemen perubahan PT KAI Daop VI Yogyakarta dalam meningkatkan kualitas pelayanan jasa kereta api dilakukan dengan (1) membangun rasa urgensi melalui workshop dan pembinaan mental, (2) penguatan pimpinan disetiap lini perusahaan, (3) perumusan visi dan misi oleh PT KAI (Persero), (4) pengkomunikasian visi dan misi kepada pihak internal melalui perubahan identitas perusahaan dan pengkomunikasian eksternal melalui media televisi, radio, surat kabar dan spanduk. (5) pemberdayaan melalui penyesuaian gaji, perubahan struktur, perubahan orientasi, penegakan kedisiplinan dan realisasi strategi. (6) kemenangan jangka pendek dengan kenaikan gaji, berubahnya paradigma baru dan pengukuran kepuasan pelanggan. (7) mendorong perubahan lebih besar dengan perbaikan SDM dan perubahan sistem internal, (8) pernambatan budaya dilakukan pada saat perubahan yaitu Budaya Lima Nilai Utama. Faktor penghambat dalam manajemen perubahan ini adalah (1) para pegawai tidak merasakan rasa urgensi perubahan (2) sabotase eksternal melalui pencurian baut di Rel kereta api tetapi tidak menghambat secara langsung terhadap perubahan.
Kata kunci : Manajemen Perubahan, PT KAI Daop VI Yogyakarta, Kualitas PelayananUlfa Amalia Offie Commarill2016-07-22T03:06:26Z2019-01-30T09:56:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37055This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/370552016-07-22T03:06:26ZKualitas Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Depok, Sleman YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan publik di Kantor Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
Desain penelitian yang dipakai adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Camat Depok, Kepala Seksi Pelayanan Umum, Pegawai Subbagian Umum dan Kepegawaian, dan Masyarakat pengguna pelayanan. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dan alat bantu berupa pedoman wawancara, pedoman obeservasi dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan publik di Kantor Kecamatan Depok sudah memenuhi indikator (1) bukti fisik (tangible), (2)daya tanggap (responsiveness), dan (3) empati (empathy), pada indikator (4) keandalan (reliability) dan (5) jaminan (assurance) perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan publik dilihat dari dimensi tersebut yaitu: (1) Kantor Kecamatan Depok sudah memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. (2) Pegawai pelayanan di Kantor Kecamatan Depok memberikan pelayanan dan respon setiap pertanyaan dari masyarakat. Selain itu di Kantor Kecamatan Depok juga tersedia wadah untuk menampung aspirasi. (3) Pegawai memiliki rasa peduli dengan mengedepankan kepentingan masyarakat dan adil tanpa memandang golongan seseorang. (4) Pegawai tidak cermat dalam melakukan pelayanan. Hal ini dibuktikan masih ada kesalahan pengetikan maupun foto yang tertukar. (5) Masih banyak masyarakat yang mengeluhkan ketepatan proses pembuatan layanan yang tidak sesuai dengan SOP.
Kata kunci : Kualitas, Pelayanan Publik, Kecamatan DepokNgaini Rochmah2016-07-22T03:04:38Z2019-01-30T09:56:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37052This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/370522016-07-22T03:04:38ZPENILAIAN PRESTASI KERJA MELALUI SASARAN KERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penilaian prestasi kerja melalui SKP pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta. Selain itu penelitian ini juga bermaksud untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan penilaian prestasi kerja pegawai di Kota Yogyakarta.
Desain penelitian yang dipakai adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah Kepala Sub Bidang Akuntabilitas Aparatur, Kepala Sub Bidang Umum Kepegawaian dan Analis Kepegawaian BKD Kota Yogyakarta. Instrumen penelitian adalah peneliti dengan menggunakan alat bantu pedoman wawancara dan perekam suara. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penilaian prestasi kerja melalui Sasaran kerja Pegawai (SKP) di BKD Kota Yogyakarta sudah memenuhi kriteria untuk mengukur prestasi kerja PNS. Hal tersebut dikarenakan penilaian prestasi kerja yang dilakukan sudah sesuai dengan indikator penilaian prestasi kerja, dimana penilaian prestasi kerja melalui SKP mampu mengukur kuantitas kerja, kualitas kerja, konsistensi pegawai, kerjasama, dan sikap pegawai. Selain itu penilaian yang dilakukan sudah sesuai dengan prinsip PP No 46 Tahun 2011 yaitu objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.Destiyana Ikawati2016-07-22T03:01:56Z2019-01-30T09:56:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37049This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/370492016-07-22T03:01:56ZPelaksanaan Perwal No. 44 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa Milik Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Mengurangi Permukiman Kumuh Di Juminahan, Code, Kota Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan Perwal No. 44 tahun 2009 tentang pengelolaan rumah susun sederhana sewa milik pemerintah Kota Yogyakarta dalam mengurangi permukiman kumuh di Daerah Juminahan, Code, Kota Yogyakarta. Selain itu penelitian ini juga bermaksud mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan serta upaya untuk mengatasinya.
Desain penelitian yang dipakai adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah Kepala Bidang Pemukiman Dinas Kimpraswil, Kepala UPT Rusunawa, Koordinator Rusunawa Graha Bina Harapan (GBH), dan penghuni sewa rumah hunian Rusunawa GBH. Instrumen penelitian adalah peneliti dengan menggunakan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan tiga tahap yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan indikator Isi kebijakan dan konteks impementasi, mampu digunakan untuk mengukur pelaksanaan Perwal tersebut. Pembebasan lahan menjadi kendala utama didalam pelaksanaan peraturan ini. Pemerintah tidak dapat membangun Rusunawa disepanjang Sungai Code. Akibatnya, pemerintah tidak dapat memenuhi kuota masyarakat yang ingin menggunakan sewa hunian di Rusunawa GBH. Kepadatan rumah penduduk di daerah Juminahan tidak berkurang dan harapan untuk dapat mengurangi pemukiman kumuh belum tercapai.
Kata kunci : pelaksanaan Perwal No. 44 tahun 2009 , pemukiman kumuhDib Amamah Sofiana2016-07-01T03:04:28Z2019-01-30T09:49:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/35898This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/358982016-07-01T03:04:28ZManajemen Event Bagus Roro Dalam Rangka Pembentukan Citra Pariwisata Oleh Pemerintah Kabupaten PurworejoPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen event dan juga mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam manajemen event Bagus Roro dalam rangka pembentukan citra pariwisata oleh pemerintah Kabupaten Purworejo.
Desain penelitian yang dipakai adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Seksi Promosi dan Kerjasama, staff kesekretariatan DISKOPERINDAGPAR Kabupaten Purworejo, EO Pelaksana event, panitia event, dan perwakilan Ikatan Bagus Roro Kabupaten Purworejo. Instrumen Penelitian adalah peneliti sendiri dibantu dengan pedoman wawancara dan observasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan teknik analisis interaktif. Pengujian keabsahan data yaitu menggunakan teknik triangulasi sumber.
Berdasarkan hasil penelitian manajemen event Bagus Roro Purworejo belum berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh (1) Tidak dilakukannya penelitian tentang pasar sehingga tidak dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakat. (2) Permasalahan dalam financial, publikasi yang tidak meluas serta konsep acara yang belum menarik perhatian masyarakat. (3) Permasalahan waktu yang membuat perencanaan kurang maksimal dan juga irama kerja yang yang belum baik. (4) Tidak digunakannya Event-timeline sebagai acuan kerja. (5) Evaluasi tidak dilakukan secara umum sehingga apa yang menjadi penghambat dan kesalahan dalam penyelenggaraan acara tidak dapat diperbaiki di masa depan. Faktor pendukung event ini mendapat dukungan dari Bupati Purworejo dan event ini merupakan event wajib disetiap tahunnya. Selain itu SDA dan SDM yang dimiliki serta potensi pariwisata yang cukup baik. Faktor penghambat yaitu pandangan orang awam yang masih menganggap bahwa event ini hanya sia-sia karena tidak memiliki tujuan yang jelas dan tidak memberikan dampak yang optimal.
Kata Kunci : Event, Manajemen event, Citra Pariwisata.Bangkit Setyo Aji2016-07-01T03:02:19Z2019-01-30T09:49:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/35896This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/358962016-07-01T03:02:19ZIMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN DIYPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan ketahanan pangan di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta dengan program mina padi dan hambatan yang ada dalam pelaksanaan kebijakan.
Desain penelitian yang dipakai adalah metode diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah pejabat Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman, penyuluh perikanan Kecamatan Pakem dan dua petani pelaksana program mina padi di Kecamatan Pakem. Peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode analisis interaktif dari Miles dan Huberman. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan program mina padi dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Peningkatan produktivitas lahan di lihat dari peningkatan jumlah hasil produksi yang tidak hanya padi tetapi juga ikan. Implementasi program mina padi di Kecamatan Pakem sudah baik dilihat dengan lima indikator dari teori implementasi kebijakan. Pelaksanaan mina padi di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman sesuai standar yang di tetapkan. Sumberdaya cukup memadai. Hubungan antar organisasi berjalan baik dengan adanya komunikasi dan koordinasi antar organisasi. Karakterisik agen pelaksana sudah baik dengan adanya pemisahan tugas dan kewenangan yang jelas. Kondisi sosial, ekonomi politik baik dengan adanya respon dan dukungan elite politik. Disposisi implementor baik dengan adaya komitmen dari implementor program mina padi di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Hambatan dalam pelaksanaan program adalah sulitnya mengubah mindset masyarakat untuk beralih menggunakan sistem pertanian mina padi dan modal awal pelaksanaan mina padi yang cukup besar.
Kata kunci : Ketahanan Pangan, Mina Padi, Produktivitas Lahan.Dewi Putri Isnaeni2016-07-01T02:59:55Z2019-01-30T09:49:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/35894This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/358942016-07-01T02:59:55ZStrategi Dinperindagkop Kabupaten Purbalingga dalam Pengembangan UMKM di Kabupaten Purbalingga. Studi Kasus di Industri Knalpot Desa Purbalingga Lor Kecamatan PurbalinggaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi yang diakukan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) Kabupaten Purbalingga dan hambatan yang dihadapi dalam pengembangan UMKM industri Knalpot di Desa Purbalingga Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga.
Desain penelititan yang dipakai adalah deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Subyek Penelitian adalah Kepala Seksi Industri Non Agro, Kepala UPTD Logam, Staf Bidang Perindustrian Dinperindagkop Kabupaten Purbalingga, beberapa pelaku industri kecil knalpot di Desa Purbalingga Lor, Ketua perkumpulan/kelompok usaha industri knalpot desa Purbalingga Lor, Ketua RW 2 Desa Purbalingga Lor, dan beberapa konsumen pengguna knalpot Desa Purbalingga Lor. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan obsrvasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan teknik analisis data interaktif. Pengujian Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinperindagkop Kabupaten Purbalingga telah melakukan Sembilan strategi yaitu: (1) Menjalin kemitraan dengan Distributor dan pabrikan motor/mobil, (2) Peningkatan Kualitas SDM, (3) intens dalam mengiuti setiap pameran otomotif, (4) Diadakannya program bantuan modal, (5) Mengaktifkan kembali organisasi perkumpulan pengrajin knalpot desa Purbalingga Lor, (6) Melakukan sosialisasi tentang tatacara prosedur pemasaran secara ekspor, (7) Meningkatkan kualitas produk Knalpot Purbalingga Lor, (8) Penambahan Jumlah petugas penyuluh lapangan, (9) pengenalan penggunaan teknologi modern kepada para pengrajin knalpot Purbalingga Lor. Kendala yang dihadapi yaitu: (1) Kualitas SDM para pengrajin Knalpot yang masih rendah (2) Pengalokasian dana APBN untuk pengembangan Industri yang masih belum mencukupi kebutuhan (3) Kurangnya petugas penyuluh lapangan (4) Feed back berupa kritik/saran dari para pelaku industri knalpot yang masih rendah.
Kata kunci : Strategi, pengembangan UMKM, pengembangan industri knalpotHeru Cahyo Widodo2016-06-24T01:23:17Z2019-01-30T09:45:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/35318This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/353182016-06-24T01:23:17ZMANAJEMEN INOVASI DALAM PENGELOLAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID DI PANTAI BARU PANDANSIMO KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen inovasi dan
hambatan dalam pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid di Pantai Baru
Pandansimo Kabupaten Bantul.
Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini
teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Baru Pandansimo, Desa Poncosari,
Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Informan
penelitian ini adalah Kabidda Litbang Bantul, Kepala Seksi Energi Dinas
Sumberdaya Air, Pengelola PLTH dan masyarakat sekitar Pantai Baru Pandansimo.
Instrumen penelitian adalah peneliti. Triangulasi sumber dipilih sebagai teknik
pemeriksaan keabsahan data. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis interaktif. Teknik analisis yang digunakan meliputi
pegumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan
verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa manajemen inovasi dalam
pengelolaan PLTH sudah optimal. Hal ini dapat terlihat dari sudah baiknya
pendekatan sistem yang digunakan, perbaikan proses pelayanan yang sudah
responsif, serta pemberdayaan masyarakat yang ada. Namun ada dua indikator yang
masih belum maksimal yaitu pemanfaatan teknologi informasi dan kerjasama
dengan swasta namun dalam perkembangannya kedua indikator tersebut sudah
dalam proses pengembangan. Hambatan yang muncul adalah besarnya biaya yang
digunakan dalam pengelolaan sehingga masyarakat belum mampu mengelola
secara mandiri dan anggaran masih bergantung dari pemerintah dan akses menuju
PLTH yang sempit dan berkelok membuat sulitnya membawa peralatan dengan
ukuran yang besar .
Kata Kunci : Manajemen, Inovasi, PLTHNORGITYA DWI WAHYU PUTRA2016-06-24T01:04:03Z2019-01-30T09:44:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/35309This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/353092016-06-24T01:04:03ZEFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT DI DESA KALIBEJI KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMENPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan mengenai efektivitas pelaksanaan program Pamsimas dilaksanakan di Desa Kalibeji dalam meningkatkan akses air bersih.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program Pamsimas di Desa Kalibeji Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen dapat dikatakan efektif. Ketepatan kebijakan sudah efektif dilihat dari kemudahan masyarakat dalam mengakses air bersih. Ketepatan pelaksana sudah efektif dilihat dari adanya pembagian tugas yang telah sesuai dengan peran masing-masing aktor, serta kompetensi yang dimiliki aktor dalam penyelenggaraan program Pamsimas. Ketepatan target sudah efektif dilihat dari ranking yang dilakukan Tim program Pamsimas Kabupaten Kebumen dalam menentukan Desa penerima program serta dilakukan sosialisasi serta pelatihan perilaku hidup bersih dan sehat. Ketepatan lingkungan sudah efektif meliputi lingkungan internal yaitu adanya interaksi yang baik antar instansi serta lingkungan eksternal yaitu persepsi baik masyarakat terhadap program Pamsimas.
Kata kunci : Efektivitas Kebijakan, Pamsimas.NITA SINTIA INDRASWARI2016-06-24T00:58:36Z2019-01-30T09:44:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/35308This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/353082016-06-24T00:58:36ZManajemen Taman Kota Dalam Mewujudkan Magelang Kota Sejuta BungaPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen yang dilakukan Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Tata Kota (DKPT) Magelang dalam mewujudkan Magelang Kota Sejuta Bunga sebagai city branding baru Kota Magelang. Dalam penelitian ini juga dipaparkan mengenai kendala yang muncul pada saat kegiatan manajemen taman kota.
Desain penelitian yang dipakai adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah beberapa pejabat dan pegawai BAPPEDA Kota Magelang, DKPT Kota Magelang, dan beberapa pekerja lapangan DKPT. Instrumen penelitian adalah peneliti dengan dibantu dan dilengkapi pedoman wawancara, pedoman observasi, dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan model analisis interaktif oleh Miles dan Huberman. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen taman kota yang dilakukan oleh DKPT Kota Magelang dalam mewujudkan city branding Kota Magelang sudah baik. Hal ini ditunjukkan dengan perencanaan yang dilakukan sesuai dengan Master Plan dari BAPPEDA dan melibatkan semua stakeholder seperti SKPD dan masyarakat Kota Magelang. Pelaksanaan yang dilakukan meliputi organizing, staffing, directing, leading, coordinating, dan motivating dinilai sudah baik dan sesuai dengan target dalam perencanaan. Pengawasan yang dilakukan setiap harinya bersamaan dengan tahap pelaksanaan dan dibukukan untuk setiap bulannya. Agenda monitoring dan evaluasi dikemas dalam kegiatan nonformal untuk meningkatkan jalinan kekeluargaan. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan teknis pada pekerja DKPT dan masih kurangnya partisipasi masyarakat untuk membantu pembangunan taman – taman kota.
Kata kunci: Manajemen, City brandingDesarta Purnaning Putri2016-06-08T01:13:11Z2019-01-30T09:29:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34050This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/340502016-06-08T01:13:11ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KELURAHAN KLITREN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kelurahan Klitren Gondokusuman Yogyakarta, dan hambatan-hambatan partisipasi masyarakat dalam penyediaan RTH.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah staf tata pemerintah Kota Yogyakarta, kepala sub bidang perindang jalan Badan Lingkungan Hidup (BLH), staf Badan Penyuluhan Pertanian (BPP), jajaran pemerintah Kecamatan Gondokusuman dan Kelurahan Klitren yaitu kepala lurah, kepala Rukun Warga, ketua PKK dan ketua KWT asoka. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi sumber dipilih sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data. Teknik analisis data dengan tahappengumpulan data, reduksi data, penyjian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, bentuk partisipasi masyarakat secara spontan dan teinduksi sudah baik, karena adanya kesadaran dari masyarakat sendiri serta adanya partisipasi pemerintah dalam mengarahkan, mendukung dan memotivasi masyarakat dalam penyediaan RTH. Tokoh masyarakat sebagai “penggerak” masyarakat juga ikut berpartisipasi dalam membuat keputusan terkait kegiatan penyediaan RTH serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, sehingga dapat mempengaruhi masyarakat dalam mewujudkan RTH. Hambatan partisipasi masyarakat yaitu terjadi miskomunikasi antar tokoh masyarakat yaitu ketua KWT,PKK dan Ketua RW setempat, dan kebijakan Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang terbuka hijau, belum di sosialisasikan secara merata di elemen masyarakat khususnya masyarakat tingkat lokal. Akibatnya pesan-pesan implementor kebijakan tidak sepenuhnya berjalan dengan baik.
Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Ruang Terbuka Hijau dan Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang RTHZULVA MUALIMATUL BARQIAH2016-06-08T01:10:51Z2019-01-30T09:29:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/34049This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/340492016-06-08T01:10:51ZKETAHANAN PANGAN LOKAL MELALUI PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN DI DESA SUKOHARJO KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pencapaian ketahanan pangan lokal melalui program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) di Desa Sukoharjo Kecamatan Ngaglik dan faktor yang mempengaruhinya.
Desain penelitian yang dipakai adalah deskriptif kualitatif dengan kerangka sistem ketahanan pangan menurut Dewan Ketahanan Pangan (2006). Informan penelitian adalah pihak-pihak yang berperan dalam pelaksanaan P2KP di Desa Sukoharjo. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif model Milles dan Huberman dan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber dan metode.
Dengan menggunaakan teori implementasi program menurut George C. Edwards III dan kerangka ketahanan pangan Dewan Ketahanan Pangan (2006), hasil penelitian menunjukkan bahwa program P2KP di Desa Sukoharjo dari aspek komunikasi masih terhambat pada konsistensi perintah yang diberikan, dari aspek sumber daya sudah mampu berjalan dengan baik dengan adanya sumber daya finansial, dari aspek disposisi sikap implemetor sudah baik melalui serangkaian upaya perwujudan ketahanan lokal di Desa Sukoharjo, dan pada aspek struktur birokrasi sudah tersusun dengan jelas dan hierarkis. Faktor pendorong berasal dari kesamaan profesi, sarana prasarana yang tersedia serta kemudahan akses untuk menjangkau bahan pangan. Hambatan yang muncul berasal dari kurangnya peran aktif anggota KWT, pola kebiasaan masyarakat, keterbukaan anggaran dana, dan pendistribusian hasil MP3L.Winda Fanisca Wijanto2016-05-27T03:46:33Z2019-01-30T09:22:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/33461This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/334612016-05-27T03:46:33ZStrategi Pemerintah Kabupaten Bantul dalam Mengembangkan Desa WisataPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mengembangkan desa wisata.
Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini yaitu Kepala Seksi dan staff ahli Kemitraan Usaha di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, ketua pokdarwis Desa Wisata Kebonagung dan Desa Wisata Karang Tengah, masyarakat dan wisatawan di Desa Kebonagung dan Desa Karang Tengah. Adapun instrumen penelitian ini adalah peneliti yang bertindak seolah-olah sebagai instrumen dengan bantuan pedoman wawancara dan observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, sedangkan teknik analisis data terdiri dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan Strategi Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mengembangkan desa wisata adalah (1) strategi pengembangan kapasitas dan (2) strategi pemasaran. Strategi pengembangan kapasitas terdiri dari dua program yaitu strategi pengembangan untuk kualitas SDM dan strategi untuk peningkatan potensi wisata. Strategi yang dipilih Pemerintah Kabupaten Bantul sudah tepat tetapi beberapa program belum optimal. Strategi pengembangan kualitas SDM desa wisata dinilai belum optimal, dikarenakan kurangnya kekompakan antar pelaku wisata dan tokoh masyarakat. Strategi pengembangan untuk peningkatan potensi wisata dinilai optimal dengan terjalinnya kerjasama dan kemitraan yang baik dengan perguruan tinggi maupun asosiasi. Selanjutnya, strategi pemasaran sudah efektif terlihat dari meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke desa wisata. Oleh karena itu, untuk lebih mengoptimalkan strategi perlu dipilih strategi alternatif yaitu strategi pendekatan penguatan lembaga desa dan strategi pendekatan paguyuban untuk pemuda.Anis Rokhimatul Laela2016-05-27T03:44:36Z2019-01-30T09:22:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/33459This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/334592016-05-27T03:44:36ZAnalisis Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pendidikan Dasar di Kabupaten GunungkidulPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan SPM pendidikan dasar di Kabupaten Gunungkidul serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan SPM pendidikan dasar di Kabupaten Gunungkidul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam menganalisis data pada penelitian ini menggunakan teori model proses implementasi (Sabatier dan Mazmanian) dengan tiga kategori yaitu: 1) Tingkat kesulitan masalah yang dihadapi; 2) Kemampuan kebijakan dalam merespon masalah; 3) Faktor dari luar kebijakan yang mempengaruhi. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi Dinas Dikpora Kabupaten Gunungkidul, Kepala SD N Wonosari 1, Kepala SD N Sodo, Kepala SMP N 2 Wonosari, dan Kepala SMP N 2 Paliyan. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti dan alat bantu. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan empat alur kegiatan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi SPM Pendidikan Dasar di Kabupaten Gunungkidul belum optimal karena sebagian besar indikator dalam SPM Pendidikan Dasar belum dapat terpenuhi. Belum terpenuhinya indikator tersebut dikarenakan beberapa faktor penghambat yang mendasar yaitu: 1) kurangnya pemahaman tentang SPM Pendidikan Dasar pada jajaran pendidikan; 2) kendala anggaran untuk pemenuhan SPM Dikdas; 3) kurangnya komitmen dari guru, kepala sekolah dan pengawas dalam melaksanakan tugasnya memenuhi SPM. Namun dalam pelaksanaan SPM pendidikan dasar di Kabupaten Gunungkidul juga terdapat faktor pendukung dari Dinas Dikpora Kabupaten Gunungkidul untuk merespon permasalahan yang ada, yaitu: 1) menyusun kebijakan pemenuhan SPM pendidikan dasar; 2) melaksanakan sosialisasi dan peningkatan kapasitas setiap satu tahun anggaran; 3) memperoleh dana hibah dari Uni Eropa; 4) kerja sama dengan DUDI; dan 5) memperoleh bantuan dari CSR BPD.Novita Dwi Rahmawati2016-05-26T03:28:43Z2019-01-30T09:20:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/33409This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/334092016-05-26T03:28:43ZDAMPAK SOSIAL EKONOMI PROGRAM PENANGANAN KEMISKINAN MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI BAUSASRAN YOGYAKARKAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak sosial ekonomi program penanganan kemiskinan melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Bausasran Yogyakarta. Dari hasil penelitian dapat diketahui kebermanfaatan program KUBE sebagai program pemberdayaan dalam aspek sosial ekonomi. Desain penelitian yang dipakai adalah penelitian evaluasi yang menggunakan metode diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti bertindak sebagai sebagai instrumen utama. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan metode interaktif dari Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program KUBE di Kelurahan Bausasran memberikan dampak sosial ekonomi bagi kelompok sasaran. Dampak sosial terdiri atas: (1) Adanya interaksi sosial yang difasilitasi oleh pertemuan rutin setiap bulan, (2) KUBE muncul sebagai kelompok sosial baru di masyarakat yang menjadi akses bagi para anggota untuk mendapat bantuan pemerintah dan belajar berorganisasi, (3) KUBE meningkatkan ikatan kekeluargaan dan rasa kepedulian para anggotanya. Dampak ekonomi terdiri atas: (1) Berkembangnya mata pencaharian anggota KUBE karena pemberian modal, (2) Meningkatnya pendapatan anggota KUBE, (3) Bertambahnya kepemilikan barang produksi dan keperluan usaha lainnya. Hambatan dalam pelaksanaan program KUBE di Kelurahan Bausasran adalah komitmen anggota yang masih kurang sehingga menghambat pengelolaan kelompok.DITA PUTRI UTAMI2016-05-18T01:43:42Z2019-01-30T07:55:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32788This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/327882016-05-18T01:43:42ZDELIBERATIVE PUBLIC POLICY DALAM KONSULTASI PUBLIK RENCANA PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL DI KECAMATAN TEMON KABUPATEN KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hambatan deliberative public policy dalam Konsultasi Publik rencana pembangunan bandara internasional di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo.
Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian yaitu Kepala Bappeda DIY, Kasubag Pengendalian Pertanahan Biro Tapem Setda DIY, Kasubag Tapem Setdakab Kulon Progo, Camat Temon, Kades Glagah, Kades Jangkaran, Legal and General Affair Department Head PT Angkasa Pura I, dan masyarakat Desa Glagah, Desa Palihan, Desa Jangkaran, Desa Kebonrejo, Desa Sindutan. Instrumen utama penelitian adalah peneliti yang dibantu dengan pedoman wawancara sebagai instrumen tambahan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teori Miles dan Huberman yakni teknik analisis interaktif.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) Proses deliberative public policy dalam Konsultasi Publik rencana pembangunan (KPrp) bandara internasional di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo diawali dengan adanya dialog otentik melalui dialog publik dan dialog personal yang menghasilkan keputusan berupa terbitnya IPL Gubernur DIY Nomor 68/KEP/2015 sehingga pembangunan bandara tetap dilanjutkan dan menuju pada tahap berikutnya, (2) Pelaksanaan KPrp merupakan kebijakan yang deliberatif namun belum berjalan dengan maksimal karena terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaannya, yakni adanya sebagian kecil masyarakat yang masih menolak rencana pembangunan bandara internasional dan bersikap tertutup, kurang menghargai, serta mementingkan kepentingan pribadi, (3) Deliberative public policy dalam KPrp bandara internasional di Kecamatan Temon merupakan cermin kesepakatan masyarakat yang belum selesai.
Kata Kunci: Deliberative Public Policy, Konsultasi Publik rencana pembangunan.DIAN PURWANINGRUM2016-05-18T01:41:24Z2019-01-30T07:55:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32787This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/327872016-05-18T01:41:24ZImplementasi Peraturan Walikota No. 61 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Rumah Sehat LansiaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Perwal No 61 Tahun 2013 tentang Rumah sehat Lansia di Kota Yogyakarta. Serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi programnya.
Desain penelitian yang dipakai adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Ibu Mira Suryaningsih, Ibu Hasta Apriani, Ibu Ita Sara Sitorus, Bapak Heru Hadiatmoko, Ibu Sarinah, Ibu Kasinah, dan Bapak Prayit. Instrumen Penelitian adalah peneliti sendiri dibantu dengan pedoman wawancara dan perekam suara. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data penelitian menggunakan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukan implementasi Perwal No 61 Tahun 2013 tentang Pelayanan Rumah Sehat Lansia di Kota Yogyakarta dilaksanakan berdasarkan dua variabel yaitu: (1) Berdasarkan Isi Kebijakan, Implementasi Perwal No. 61 Tahun 2013 sudah berjalan dengan cukup baik, namun ada kendala baik teknis maupun non teknis (2) Lingkungan kebijakan seperti kekuasaan dan kepentingan para aktor terkait sangat mempengaruhi proses Implementasi Perwal No. 61 Tahun 2013. Faktor pendukung dirasakan dengan adanya dukungan dari pemerintah berupa dikeluarkanya Perwal sebagai payung hukum program Rusela, adanya respon positif dari masyarakat kususnya lansia dilihat dari presentase kunjungan lansia yang semakin meningkat. Juga adanya sarana dan prasarana. Untuk faktor penghambat yang dihadapi adalah masih kurangnya SDM untuk tenaga pelaksana, saranana dan prasarana yang masih minim, serta kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.
Kata kunci : Implementasi, Peraturan Walikota, Rumah Sehat LansiaEsti Setianingsih2016-05-18T01:38:19Z2019-01-30T07:55:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32786This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/327862016-05-18T01:38:19ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM PASCATAMBANG PASIR BESI OLEH PT ANEKA TAMBANG TBK DI KECAMATAN GRABAG, KABUPATEN PURWOREJOTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberdayaan masyarakat dalam program pascatambang pasir besi yang dilakukan oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian terdiri dari informan kunci dan informan pendukung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman wawancara dan observasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, analisis data, penafsiran data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi yang memanfaatkan penggunaan sumber.
Hasil penelitian menunjukkan pemberdayaan masyarakat dalam program pascatambang pasir besi oleh PT Aneka Tambang Tbk di Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo periode kedua merupakan bentuk pertanggungjawaban Antam untuk melanjutkan program yang sempat berhenti sebelumnya. Di pemberdayaan masyarakat kali ini, sesuai kesepakatan Antam dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo, Antam berkewajiban melakukan fasilitasi dan pendampingan untuk pembentukan koperasi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di 4 desa sasaran yakni Desa Patutrejo, Harjobinangun, Ketawangrejo, dan Munggangsari. Periode kedua dimulai tahun 2013 dengan merekrut satu orang tenaga lapangan. Secara resmi, koperasi didirikan pada Februari 2015 dengan nama Koperasi Serba Usaha Catur Bina Mandiri melalui tahapan program yang melibatkan masyarakat sasaran secara langsung di setiap tahapannya dan stakeholder lain. Dalam program tersebut juga ditemui adanya hambatan-hambatan baik yang berasal dari sumber daya manusia maupun secara teknis.
Kata kunci: pemberdayaan, masyarakat, pascatambang, pasir besi.DEPI MARYATI2016-05-18T01:35:43Z2019-01-30T07:55:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32785This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/327852016-05-18T01:35:43ZAnalisis Pelaksanaan Kebijakan Rehabilitasi Dalam Kasus Penyalahgunaan Narkotika Di Lapas Kelas II A Kota MagelangPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan kebijakan rehabilitasi dalam kasus penyalahgunaan narkotika di Lapas Kelas II A Kota Magelang. Di penelitian ini juga menjelaskan kendala yang muncul pada saat pelaksanaan kebijakan rehabilitasi di Lapas Kelas II A Kota Magelang.
Desain penelitian yang dipakai adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Dedi Turyadi, Hendra, Pupung, Nanang, Sutarso, dan Irwan. Instrumen Penelitian adalah peneliti sendiri dibantu dengan pedoman wawancara dan perekam suara. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Pengujian keabsahan data yaitu menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan rehabilitasi ini dilaksanakan berdasarkan dua variabel yaitu: (1) Berdasarkan Isi Kebijakan, pelaksanaan rehabilitasi sudah berjalan dengan cukup baik, namun ada kendala baik teknis maupun non teknis (2) Lingkungan kebijakan seperti kekuasaan dan kepentingan para aktor terkait sangat mempengaruhi proses pelaksanaan rehabilitasi. Pelaksanaan rehabilitasi di Lapas belum bisa berjalan dengan maksimal karena beberapa faktor yaitu sedikitnya SDM, sarana dan prasarana yang belum memadai, keaadaan overload lapas serta pemindahan residen lapas lain yang tidak secara bersamaan, latar belakang lapas sebagai lapas umum, dan kurang kerjasama dengan instansi terkait.
Kata Kunci : Implementasi, Kebijakan Rehabilitasi, Penyalah Guna NarkotikaNovi Andriyasari2016-05-12T01:37:25Z2019-01-30T07:51:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32613This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/326132016-05-12T01:37:25ZPeran Badan Keluarga Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan (BKBPMPP)Dalam Mewujudkan Sleman Sebagai Kabupaten Layak AnakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran BKBPMPP dalam mewujudkan Sleman sebagai Kabupaten Layak Anak.
Desain Penelitian yang dipakai adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah Kepala Subbid Perlindungan Anak BKBPMPP, KepalaUnit Pelaksana Teknis Pelayanan Perlindungan Terpadu Perempuan dan Perlindungan Anak (UPT P2TP2A), Kasi Kesmas Kecamatan Berbah, Kasi Kesmas Kecamatan Depok, Ketua FORAN Sleman 2013-2015, Anggota FORAN Sleman 2016 . Peneliti dan alat bantu berupa pedoman wawancara, pedoman obeservasi dan dokumentasi sebagai instumen penelitian.Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data terdiri dari empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menujukkan bahwa peran BKBPMPP dalam mewujudkan Sleman sebagai Kabupaten Layak Anak adalah sebagai 1)stabilisator, 2)innovator, 3)pelopor, 4)koordinator, dan 5)fasilitator. Peran tersebut terwujud dalam kebijakan, kegiatan dan program pengembangan Kabupaten Layak Anak (KLA) antara lain (1) Advokasi dan Sosialisasi, Pembuatan regulasi pemenuhan hak anak dan pembentukan gugus tugas KLA Kabupaten serta Rencana Aksi Daerah (RAD) KLA 2011-2015, (2) Inovasi dalam evaluasi pengembangan KLA Kecamatan, dan Denggung sebagai icon Taman Layak Anak Kabupaten, (3) Komitmen dalam program pemenuhan hak anak, (4) Koordinasi, dan (5) Penguatan kelembagaan, pelatihan KHA, dan pendampingan FORANS. Faktor penghambat yang muncul adalah sinergi program atau kegiatan belum optimal, minimnya sumber daya manusia pelaksana teknis, dan masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemenuhan hak anak. Sedangkan faktor pendukung berupa terlaksananya pengembangan KLA di pemerintah level bawah, adanya dampak positif dari advokasi, dan kerjasama atau kemitraan.Ihda Nur Marifah2016-05-12T01:34:59Z2019-01-30T07:51:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32612This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/326122016-05-12T01:34:59ZManajemen Bencana Pada Daerah Rawan Kekeringan Di Kecamatan Tepus Kabupaten GunungkidulPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan manajemen bencana pada daerah rawan kekeringan yang dilakukan oleh DINSOSNAKERTRANS dan BPBD Kabupaten Gunungkidul yang meliputi tahap Mitigasi, Kesiapsiagaan, Respons dan Pemulihan.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Tempat Penelitian ini adalah di DINSOSNAKERTRANS, BPBD Kabupaten Gunungkidul dan Kecamatan Tepus. Subyek penelitian ini adalah Seksi Bantuan dan Jaminan Sosial (DINSOSNAKERTRANS), Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulanagan Bencana Kabupaten Gunungkidul dan Seksi Umum Kecamatan Tepus. Instrument penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi dan teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menghadapi kekeringan DINSOSNAKERTRANS dan BPBD Kabupaten Gunungkidul telah melaksanakan seluruh kegiatan dalam manajemen bencana yaitu Mitigation dengan pencarian sumber air bersih, pembuatan dan perbaikan bak penampungan air hujan, Preparadness dengan pembentukan desa tangguh bencana dan pamaskarta, tahap Response denan kegiatan dropping air, bantuan logistik, dan Recovery meliputi bantuan sarana produksi pertanian, bantuan pangan dan pelayanan medis, pembangunan prasarana pengairan, pelaksanaan konservasi air dan sumber air di daerah tangkapan hujan.
Kata Kunci: manajemen bencana, kekeringan, DINSOSNAKERTRANS dan BPBD Kabupaten GunungkidulLucki Maheswara2016-05-12T01:10:24Z2019-01-30T07:51:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32601This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/326012016-05-12T01:10:24ZPelaksanaan Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Kalangan Pelajar di Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di kalangan pelajar di Kota Yogyakarta. Desain penelitian adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayan Masyarakat BNN Kota Yogyakarta, Kepala Subbag Umum BNN Kota Yogyakarta, dua orang Penyuluh BNN Kota Yogyakarta, dan 2 Siswa Sekolah menengah yang menjadi sasaran. Peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian dengan menggunakan alat bantu pedoman wawancara dan alat perekam. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data penelitian menggunakan empat tahap yaitu, pengumpulan data, penyajian data, reduksi data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di kalangan pelajar di Kota Yogyakarta sudah berjalan dengan baik. Ini dibuktikan sudah adanya penyuluhan tentang bahaya narkoba di setiap sekolah. Selain itu pembentukan satgas anti narkoba di beberapa sekolah sudah terwujud. Pendampingan satgas anti narkoba juga terus dilakukan oleh BNN Kota Yogyakarta. Namun dalam pelaksanaannya masih menemui beberapa kendala. Belum adanya anggaran tersendiri dari pihak sekolah untuk pelaksanaan P4GN di lingkup internal sekolah menjadi penghambat pelaksanaan P4GN di sekolah. Selain itu belum adanya peraturan yang mengatur pembentukan satgas anti narkoba dan belum adanya petunjuk pelaksanaan yang mengatur tentang pelaksanaan P4GN di sekolah membuat pelaksanaan program P4GN di kalangan pelajar berjalan kurang maksimal.
Kata kunci : Pelaksanaan program, P4GN, di kalangan pelajarNosa Nanda Dewantara2016-05-10T00:49:36Z2019-01-30T07:49:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32476This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/324762016-05-10T00:49:36ZPemberdayaan Perempuan Melalui Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Simpan Pinjam Kelompok Perempuan di Kecamatan Depok Kabupaten SlemanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan yang diberikan oleh Program Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) dan prosesnya dalam memberdayakan perempuan di Kecamatan Depok. Selain itu dalam pelaksanaan program tersebut terdapat faktor pendukung dan penghambat yang ingin diketahui oleh peneliti agar dapat menjadi pembelajaran dalam melaksanakan program pemberdayaan berikutnya.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian antara lain Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) PNPM Mandiri Perdesaan Sleman, Ketua Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) Kecamatan Depok, dan kelompok SPP. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data penelitian menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman yang dilakukan dengan empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa program SPP sudah berhasil memberdayakan perempuan di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Hal ini dapat dilihat dari inisiatif dan partisipasi kelompok SPP dalam mengikuti setiap kegiatan program. Kelompok SPP dapat merasakan manfaat mengikuti program SPP diantaranya dapat membuka dan mengembangkan usahanya, meneruskan pendidikan anak-anaknya dan membantu perekonomian keluarga. Faktor penghambat yang muncul antara lain hasil produksi anggota kelompok SPP masih mengalami kendala pemasaran, anggota tersebut merasa keberatan menanggung bunga yang diberikan, dan pemahaman tupoksi pelaku belum optimal. Sedangkan faktor pendukung diantaranya terdapat mitra kerjasama, antusias masyarakat perempuan dalam berwirausaha, dan pengembalian dana SPP lancar.
Kata kunci: pemberdayaan, perempuan, Program SPPTriyuni Saputri2016-05-10T00:46:13Z2019-01-30T07:49:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32475This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/324752016-05-10T00:46:13ZEfektivitas Fungsi Badan Pengawas Pemilihan Umum Yogyakarta Dalam Kampanye Pemilihan Umum Legislatif di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya pelanggaran kampanye Pemilihan Umum Legislatif di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas fungsi Badan Pengawas Pemilihan Umum Yogyakarta dalam Kampanye Pemilihan Umum Legislatif di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014.
Penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah Bawaslu Yogyakarta dan KPU Yogyakarta.Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara,observasi dan dokumentasi.Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan efektivitas fungsi Bawaslu Yogyakarta dalam Kampanye Pemilu Legislatif tahun 2014 di Daerah Istimewa Yogyakarta belum cukup efektif. Hal ini dikarenakan dalam menjalankan tugas dan wewenang untuk mengawasi pelaksanaan kampanye, Bawaslu Yogyakarta masih kekurangan personil sehingga pengawasan dalam kampanye belum terawasi dengan merata yang menyebabkan muncul pelanggaran. Menurut KPU Yogyakarta dalam menyampaikan rekomendasi pelanggaran Bawaslu Yogyakarta sudah sesuai dengan tugas dan wewenang. Namun Bawaslu Yogyakarta saat mengkaji pelanggaran terbatas oleh waktu yang menyebabkan kasus belum tertangani secara baik. Agar kampanye Pemilu Legislatif dapat terawasi secara efektif sebaiknya Bawaslu Yogyakarta meningkatkan kerjasama relawan/ aktivis Pemilihan Umum guna membantu pelaksaan pengawasan Pemilihan Umum agar terawasi secara merata termasuk pengawasan saat kampanye Legislatif sehingga dapat mencegah terjadinya pelanggaran.Ananto Dewono2016-05-10T00:41:35Z2019-01-30T07:49:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32474This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/324742016-05-10T00:41:35ZEfektivitas Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Desa Timbulharjo Sewon Bantul Tahun 2014Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Desa Timbulharjo Sewon Bantul tahun 2014.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian terdiri dari pelaksana teknis Musrenbangdes tingkat kabupaten, penanggung jawab Musrenbangdes, wakil ketua penyelenggara Musrenbangdes, sekretaris penyelenggara Musrenbangdes, peserta Musrenbangdes, dan tokoh masyarakat. Instrumen penelitian berupa alat pengumpul data. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data penelitian menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Desa Timbulharjo Sewon Bantul tahun 2014 telah
efektif. Hal ini terbukti dari tercapainya kesepakatan terkait prioritas kebutuhan/masalah dan kegiatan desa untuk tahun 2015, serta pembentukan Tim Delegasi Desa yang akan memaparkan persoalan desa pada Musrenbang kecamatan, melalui proses musyawarah yang benar sesuai Panduan Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa tahun 2008, tanpa menghilangkan konsep partisipatif dan dialogis. Faktor pendukung pelaksanaan Musrenbangdes tersebut antara lain 1) adanya aturan hukum yang jelas; 2) ketersediaan anggaran; dan 3) adanya partisipasi aktif masyarakat. Sedangkan, faktor penghambatnya adalah 1) pelaksanaan yang tidak tepat waktu dan 2) ketidaksiapan materi Musrenbangdes.
Kata kunci: Efektivitas, Musrenbangdes, Kebijakan PublikYolla Oktaviana2016-05-04T01:16:42Z2019-01-30T07:46:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32355This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/323552016-05-04T01:16:42ZEfektivitas Fungsi Badan Pengawas Pemilihan Umum Yogyakarta Dalam Kampanye Pemilihan Umum Legislatif di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya pelanggaran kampanye Pemilihan Umum Legislatif di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas fungsi Badan Pengawas Pemilihan Umum Yogyakarta dalam Kampanye Pemilihan Umum Legislatif di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014.
Penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah Bawaslu Yogyakarta dan KPU Yogyakarta.Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara,observasi dan dokumentasi.Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan efektivitas fungsi Bawaslu Yogyakarta dalam Kampanye Pemilu Legislatif tahun 2014 di Daerah Istimewa Yogyakarta belum cukup efektif. Hal ini dikarenakan dalam menjalankan tugas dan wewenang untuk mengawasi pelaksanaan kampanye, Bawaslu Yogyakarta masih kekurangan personil sehingga pengawasan dalam kampanye belum terawasi dengan merata yang menyebabkan muncul pelanggaran. Menurut KPU Yogyakarta dalam menyampaikan rekomendasi pelanggaran Bawaslu Yogyakarta sudah sesuai dengan tugas dan wewenang. Namun Bawaslu Yogyakarta saat mengkaji pelanggaran terbatas oleh waktu yang menyebabkan kasus belum tertangani secara baik. Agar kampanye Pemilu Legislatif dapat terawasi secara efektif sebaiknya Bawaslu Yogyakarta meningkatkan kerjasama relawan/ aktivis Pemilihan Umum guna membantu pelaksaan pengawasan Pemilihan Umum agar terawasi secara merata termasuk pengawasan saat kampanye Legislatif sehingga dapat mencegah terjadinya pelanggaran.Ananto Dewono2016-05-04T01:13:19Z2019-01-30T07:46:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32353This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/323532016-05-04T01:13:19ZPELAKSANAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI (BNNP) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2014Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mendiskripsikan pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh BNNP DIY yang berpedoman pada Peraturan Kepala BNN Nomor : PER / 04 / V / 2010 / BNN tentang organisasi dan tata kelola.
Desain penelitian yang dipakai adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah Kepala BNNP DIY, Pelaksana Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat serta Bidang Pemberantasan. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri bertindak sebagai instrumen aktif dalam mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan tiga tahap yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan / verifikasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh BNNP DIY tahun 2014 berpedoman pada Peraturan Kepala BNN Nomor : PER / 04 / V / 2010 / BNN. BNNP DIY di tahun 2014 telah melaksanakan 11 program pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika. Hambatan internal BNNP DIY adalah Dukungan fasilitas dan anggaran dalam RAPBS terkait kegiatan P4GN belum ada. BNNP DIY sebagai pelaksana program pencegahan dan penanggulangan narkotika tidak akan mampu memberantas kejahatan narkotika jika tidak peran aktif dari pihak lain. hambatan eksternal yang dialami oleh BNNP DIY adalah Sulitnya mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan sosialisasi. Rendahnya kesadaran masyarakat akan bahaya narkotika.
Kata kunci : Pelaksanaan Program, Narkotika, BNNP DIYBondan Seto JP2016-05-04T01:10:47Z2019-01-30T07:46:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32350This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/323502016-05-04T01:10:47ZManajemen Risiko Sosial Pembangunan Bandara Di Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Oleh PT.Angkasa Pura IPenelitian ini bertujuan memahami manajemen risiko sosial yang
bersangkutan dengan risiko pembebasan lahan milik warga dalam pembangunan
bandara baru di Temon, Kulon Progo oleh PT.Angkasa Pura I beserta
hambatannya.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informan
penelitian ini adalah Pimpinan Proyek pembangunan bandara baru, Public
Relation and Community Development serta Legal and General Affair
Departemen Head Proyek pembangunan bandara baru. Sedang dari masyarakat
yaitu warga Desa Jangkaran dan Glagah. Instrumen penelitian ialah peneliti
sendiri dan teknik pengumpulan data dengan observasi terstruktur, wawancara
terstruktur dan juga dokumentasi. Triangulasi sumber dan waktu dipilih sebagai
teknik uji keabsahan data. Analisis data dalam penelitian ini melalui tiga tahap,
yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan untuk melancarkan tujuannya
membangun bandara yang baru, PT.Angkasa Pura I menghadapi berbagai risiko.
Salah satu risiko berat yang harus dihadapi oleh perusahaan ialah risiko
pembebasan tanah warga, yang diwarnai penolakan warga. Dalam rangka
mengurangi kerugian perusahaan secara ekonomi dan turunnya reputasi
PT.Angkasa Pura I karena adanya penolakan warga, maka PT.Angkasa Pura I
melakukan manajemen risiko sosial agar masyarakat setuju dengan pembangunan,
sehingga melancarkan jalannya pembangunan bandara baru. Risiko perubahan
fungsi lahan yang menyebabkan alih fungsi profesi dan risiko perpindahan tempat
tinggal penduduk ditanggulangi dengan dengan pemberian ganti rugi uang, tanah,
saham, kesempatan bekerja, pengganti pelepasan hak atas tanah, kompensasi masa
tunggu, pengadaan perumahan dan CSR/pelatihan untuk alih profesi. Risiko
terisolasinya tempat bersejarah ditanggulangi dengan sebisa mungkin menghindari
terpotongnya situs bersejarah, namun situs stupa Glagah terpotong akan dipindah
ketempat yang layak, serta didirikannya kampung Jawa.
Kata kunci : manajemen risiko sosial, pembangunan, hambatan.Bagus Sukma Pribadi2016-05-04T01:08:36Z2019-01-30T07:46:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32349This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/323492016-05-04T01:08:36ZPengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Balai Diklat Industri Regional IV YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh: 1) Budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Balai Diklat Industri Regional IV Yogyakarta; 2) Motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Balai Diklat Industri Regional IV Yogyakarta; 3) Budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Balai Diklat Industri Regional IV Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian ex post facto. Jumlah sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan sampel jenuh dengan seluruh anggota populasi dijadikan sampel yakni sejumlah 31 responden. Data diperoleh dengan teknik kuesioner dan dokumentasi. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dihitung dengan rumus korelasi product moment dan rumus Alpha Cronbach yang diolah menggunakan software IBM SPSS Statistic 16. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier (sederhana) dan regresi ganda.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) Budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai Balai Diklat Industri Regional IV Yogyakarta; 2) Motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai Balai Diklat Industri Regional IV Yogyakarta; 3) Budaya organisasi dan motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai Balai Diklat Industri Regional IV Yogyakarta. Oleh karena itu, Balai Diklat Industri Regional IV Yogyakarta perlu memperhatikan aspek budaya organisasi dan motivasi kerja untuk meningkatkan kinerja pegawai.
Kata Kunci: Kinerja Pegawai, Budaya Organisasi, Motivasi Kerja.Anna Rizka Nurani2016-04-12T00:41:08Z2019-01-30T07:16:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30845This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/308452016-04-12T00:41:08ZPartisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di Kelurahan Karangwaru Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di kelurahan Karangwaru kota Yogyakarta, beserta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini penting dilakukan karena fenomena partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program PLP-BK mencerminkan kesiapan masyarakat sebagai masyarakat madani/Civil Society yang diharapkan menjadi kontrol terhadap kinerja pemerintah.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah pihak – pihak yang berperan dalam pelaksanaan program PLP-BK di kelurahan Karangwaru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, partisipasi hanya dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat. Pemahaman partisipasi dilakukan lewat lima indikator jenis partisipasi, pikiran, tenaga, pikiran dan tenaga, keahlian serta materi. Partisipasi yang kuat berasal dari pengurus TIPP,TP dan BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) atau muncul akibat dorongan dari BKM. Masyarakat berpartisipasi lewat cara yang berbeda yakni dengan memanfaatkan teknologi (grup Whats App Mesengger). Dukungan untuk berpartisipasi berasal dari adanya manfaat yang diterima dari pelaksanaan program PLP-BK, rasa tanggungjawab sebagai masyarakat Karangwaru yang dimiliki TIPP,TP & BKM, dan tentunya dorongan dari pengurus BKM. Hambatan yang muncul berasal dari sikap bergantung masyarakat pada BKM.Hardian Wahyu Widianto2016-04-12T00:30:03Z2019-01-30T07:16:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30842This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/308422016-04-12T00:30:03ZImplementasi Kebijakan Retribusi Pasar Rejowinangun Kota MagelangPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan retribusi di Pasar Rejowinangun Kota magelang beserta faktor pendukung dan penghambatnya, yang dapat digunakan sebagai bahan masukan terhadap kebijakan mengenai Implementasi Kebijakan Retribusi Pasar Rejowinangun Kota Magelang.
Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti merupakan instrumen utama penelitian dengan menggunakan alat bantu pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis interaktif dari Miles dan Huberman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Implementasi penarikan retribusi di Pasar Rejowinangun Kota magelang sudah berjalan dengan baik (2) staff yang ada masih belum memadai di dalam penarikan retribusi dikarenakan bertambahnya luas pasar sehingga masih kekurangan tenaga kerja di dalam proses penarikan retribusi (3) Terdapat faktor pendukung implementasi penarikan retribusi yaitu ketegasan aparat yang ada didalamnya, dengan berhasilnya implementasi kebijakan retribusi pasar maka hasil penarikan retribusi dapat menambah Pendapatan Asli Daerah di Kota magelang dan faktor penghambat kurangnya kesadaran wajib retribusi dalam menaati peraturan yang sudah dicantumkan dalam Peraturan Daerah mengenai pembayaran retribusi/penarikan retribusi, banyaknya beban retribusi yang harus di bayar oleh wajib retribusi, kurangnya kesadaran wajib retribusi untuk membayar retribusi, belum tersedianya instansi yang ditunjuk untuk menjalankan sanksi retribusi.
Kata Kunci : Implementasi, kebijakan retribusi, PADAditya Kurniawan Husen Kusuma2016-04-06T01:23:11Z2019-01-30T07:12:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30677This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/306772016-04-06T01:23:11ZKONTRIBUSI KEPEMIMPINAN BUPATI PEREMPUAN TERHADAP KESETARAAN GENDER DALAM BIDANG POLITIKPenelitian ini bertujuan untuk memahami proses kontribusi kepemimpinan Bupati Perempuan (Sri Surya Widati) terhadap kesetaraan gender dalam bidang politik di Kabupaten Bantul.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah orang-orang yang dapat memberikan informasi mengenai kontribusi kepemimpinan Bupati Perempuan. Instrumen utama peneliti adalah peneliti yang dibantu dengan pedoman wawancara sebagai instrumen tambahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah Triangulasi Sumber. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kontribusi kepemimpinan Bupati Perempuan terhadap kesetaraan gender dalam bidang politik di Kabupaten Bantul yang (1) dari aspek komitmen belum berkontribusi. Hal ini dilihat dari belum adanya keseriusan dalam peningkatan kapabilitas pelaksanaan pengarusutamaan gender di Kabupaten Bantul. (2) Dalam aspek kebijakan telah berkontribusi dengan adanya pembuatan kebijakan formal yang mampu mengembangkan komitmen segenap jajaran pemerintahan dalam upaya pengarusutamaan gender. (3) Dalam hal Kelembagaan belum terlihat pengembangan mekanisme yang mendorong terlaksananya proses kontsultasi dan berjejaring.
Kata kunci : Kontribusi Kepemimpinan, Kesetaraan Gender, PolitikLintang Wisnuhadi Bawono2016-04-06T01:18:45Z2019-01-30T07:12:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30676This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/306762016-04-06T01:18:45ZPeran Lembaga Ombudsman Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Mengatasi Permasalahan Pembangunan Fave Hotel Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk memahami peran Lembaga Ombudsman Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mengatasi permasalahan pembangunan Fave Hotel Kota Yogyakarta.
Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian yaitu Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Lembaga Ombudsman DIY, Kepala Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kualitas Lingkungan Hidup BLH Kota Yogyakarta, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengaduan Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, HRD Fave Hotel Kota Yogyakarta, Ketua RW 04, Kelurahan Muja-Muju, Miliran dan anggota Paguyuban Gerakan Warga Berdaya Jogja Asat. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis interaktif, yaitu melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Lembaga Ombudsman DIY berperan dalam memberikan pengawasan, mediasi dan memberikan rekomendasi. Dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan Fave Hotel Kota Yogyakarta, Lembaga Ombudsman DIY berperan sebagai pengawas dengan melakukan pengawasan melalui laporan warga yang telah dikaji lalu melakukan investigasi dan klarifikasi dengan mengundang berbagai pihak terkait untuk mengetahui lebih lanjut permasalahan tersebut. Setelah itu, Lembaga Ombudsman DIY mempertemukan semua pihak terkait dalam sebuah mediasi sehingga dapat menghasilkan sebuah rekomendasi, yaitu (1) Pihak Fave Hotel direkomendasikan untuk mengurus surat izin pengeboran sumur tanah dalam, melakukan pengecekan ulang mengenai kedalaman sumur dan memberikan kompensasi kepada warga sekitar hotel, (2) BLH Kota Yogyakarta direkomendasikan untuk melakukan pengawasan pengeboran sumur air tanah dalam yang akan dilakukan oleh Fave Hotel.
Kata Kunci: Peran, Lembaga Ombudsman DIY, Fave HotelSiska Aprilia2016-04-06T00:42:17Z2019-01-30T07:11:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30671This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/306712016-04-06T00:42:17ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BUDAYA ANTI KORUPSI BERBASIS KELUARGA DI KELURAHAN PRENGGAN, KECAMATAN KOTAGEDE, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk memahami partisipasi masyarakat dalam program pembangunan budaya anti korupsi (PBAK) berbasis keluarga di Kelurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta. Penelitian ini juga untuk mengetahui kendala partisipasi masyarakat serta upaya penguatan dalam partisipasi masyarakat tersebut.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini adalah tim pendamping program dari KPK, relawan KPK di Kelurahan Prenggan, dan pemuda lokal. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipan yang didukung wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Triangulasi sumber dipilih sebagai teknik uji keabsahan data. Teknik analisis yang digunakan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) partisipasi masyarakat berada hanya pada tingkat pelaksanaan program PBAK berbasis keluarga. Bunda PAUD dan Aisyiyah adalah kelompok masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah relawan, kampanye dan pendidikan anti korupsi kepada keluarga sasaran dan anak, serta sosialisasi dan koordinasi dengan stakeholders terkait. Bentuk partisipasinya yaitu membantu KPK dalam menggerakkan partisipasi masyarakat yang lain dalam internalisasi nilai-nilai anti korupsi kepada anak. 2) Partisipasi relawan dalam pembuatan keputusan minim, sedangkan dalam aksi di lapangan relawan berpartisipasi sesuai kemampuannya. 3) Mayoritas masyarakat lokal mendukung program, namun hanya sebagian yang memberikan dukungan secara nyata. Kendala partisipasi masyarakat yaitu, diskomunikasi kebijakan di tingkat lokal, dukungan pemerintah kelurahan dan tokoh masyarakat minim, orientasi material sebagian anggota masyarakat, dan SDM relawan minim. Upaya peningkatan partisipasi masyarakat dilakukan oleh KPK dengan pendekatan kepada jajaran pemerintah daerah, sosialisasi kepada warga, dan sekolah relawan. Upaya yang dilakukan relawan yaitu dengan pendekatan persuasif mendorong partisipasi warga.
Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Korupsi, Budaya Anti Korupsi.. M. Rabi'e2016-02-09T18:57:18Z2019-01-30T06:28:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29583This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/295832016-02-09T18:57:18ZPeran Lembaga Ombudsman Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Mengatasi Permasalahan Pembangunan Fave Hotel Kota YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk memahami peran Lembaga Ombudsman Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mengatasi permasalahan pembangunan Fave Hotel Kota Yogyakarta.
Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian yaitu Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Lembaga Ombudsman DIY, Kepala Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kualitas Lingkungan Hidup BLH Kota Yogyakarta, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengaduan Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, HRD Fave Hotel Kota Yogyakarta, Ketua RW 04, Kelurahan Muja-Muju, Miliran dan anggota Paguyuban Gerakan Warga Berdaya Jogja Asat. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis interaktif, yaitu melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Lembaga Ombudsman DIY berperan dalam memberikan pengawasan, mediasi dan memberikan rekomendasi. Dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan Fave Hotel Kota Yogyakarta, Lembaga Ombudsman DIY berperan sebagai pengawas dengan melakukan pengawasan melalui laporan warga yang telah dikaji lalu melakukan investigasi dan klarifikasi dengan mengundang berbagai pihak terkait untuk mengetahui lebih lanjut permasalahan tersebut. Setelah itu, Lembaga Ombudsman DIY mempertemukan semua pihak terkait dalam sebuah mediasi sehingga dapat menghasilkan sebuah rekomendasi, yaitu (1) Pihak Fave Hotel direkomendasikan untuk mengurus surat izin pengeboran sumur tanah dalam, melakukan pengecekan ulang mengenai kedalaman sumur dan memberikan kompensasi kepada warga sekitar hotel, (2) BLH Kota Yogyakarta direkomendasikan untuk melakukan pengawasan pengeboran sumur air tanah dalam yang akan dilakukan oleh Fave Hotel.Siska Aprilia2016-02-09T18:47:48Z2019-01-30T06:27:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29578This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/295782016-02-09T18:47:48ZKONTRIBUSI KEPEMIMPINAN BUPATI PEREMPUAN TERHADAP KESETARAAN GENDER DALAM BIDANG POLITIKPenelitian ini bertujuan untuk memahami proses kontribusi kepemimpinan Bupati Perempuan (Sri Surya Widati) terhadap kesetaraan gender dalam bidang politik di Kabupaten Bantul.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah orang-orang yang dapat memberikan informasi mengenai kontribusi kepemimpinan Bupati Perempuan. Instrumen utama peneliti adalah peneliti yang dibantu dengan pedoman wawancara sebagai instrumen tambahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah Triangulasi Sumber. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kontribusi kepemimpinan Bupati Perempuan terhadap kesetaraan gender dalam bidang politik di Kabupaten Bantul yang (1) dari aspek komitmen belum berkontribusi. Hal ini dilihat dari belum adanya keseriusan dalam peningkatan kapabilitas pelaksanaan pengarusutamaan gender di Kabupaten Bantul. (2) Dalam aspek kebijakan telah berkontribusi dengan adanya pembuatan kebijakan formal yang mampu mengembangkan komitmen segenap jajaran pemerintahan dalam upaya pengarusutamaan gender. (3) Dalam hal Kelembagaan belum terlihat pengembangan mekanisme yang mendorong terlaksananya proses kontsultasi dan berjejaring.Lintang Wisnuhadi Bawono2016-01-26T01:52:10Z2019-01-30T06:06:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/29286This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/292862016-01-26T01:52:10ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BUDAYA ANTI KORUPSI BERBASIS KELUARGA DI KELURAHAN PRENGGAN, KECAMATAN KOTAGEDE, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk memahami partisipasi masyarakat dalam program pembangunan budaya anti korupsi (PBAK) berbasis keluarga di Kelurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta. Penelitian ini juga untuk mengetahui kendala partisipasi masyarakat serta upaya penguatan dalam partisipasi masyarakat tersebut.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini adalah tim pendamping program dari KPK, relawan KPK di Kelurahan Prenggan, dan pemuda lokal. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipan yang didukung wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Triangulasi sumber dipilih sebagai teknik uji keabsahan data. Teknik analisis yang digunakan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) partisipasi masyarakat berada hanya pada tingkat pelaksanaan program PBAK berbasis keluarga. Bunda PAUD dan Aisyiyah adalah kelompok masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah relawan, kampanye dan pendidikan anti korupsi kepada keluarga sasaran dan anak, serta sosialisasi dan koordinasi dengan stakeholders terkait. Bentuk partisipasinya yaitu membantu KPK dalam menggerakkan partisipasi masyarakat yang lain dalam internalisasi nilai-nilai anti korupsi kepada anak. 2) Partisipasi relawan dalam pembuatan keputusan minim, sedangkan dalam aksi di lapangan relawan berpartisipasi sesuai kemampuannya. 3) Mayoritas masyarakat lokal mendukung program, namun hanya sebagian yang memberikan dukungan secara nyata. Kendala partisipasi masyarakat yaitu, diskomunikasi kebijakan di tingkat lokal, dukungan pemerintah kelurahan dan tokoh masyarakat minim, orientasi material sebagian anggota masyarakat, dan SDM relawan minim. Upaya peningkatan partisipasi masyarakat dilakukan oleh KPK dengan pendekatan kepada jajaran pemerintah daerah, sosialisasi kepada warga, dan sekolah relawan. Upaya yang dilakukan relawan yaitu dengan pendekatan persuasif mendorong partisipasi warga.
Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Korupsi, Budaya Anti Korupsi.M Rabi'e