Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T13:10:14ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2023-02-07T07:17:40Z2023-02-07T07:17:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76493This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764932023-02-07T07:17:40ZPELAKSANAAN BIMBINGAN KEMANDIRIAN BAGI WARGA BINAAN
DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB BANTULTujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mendeskripsikan pelaksanaan bimbingan
kemandirian bagi warga binaan di rumah tahanan negara kelas IIB bantul (2)
mendeskripsikan bagaimana partisipasi warga binaan dalam pelaksanaan bimbingan
kemandirian bagi warga binaan di rumah tahanan negara kelas IIB bantul (3)
Mendeskripsikan apa saja manfaat yang di peroleh warga binaan dalam pelaksanaan
bimbingan kemandirian bagi warga binaan di rumah tahanan negara kelas IIB bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian
kualitiatif, data yang dihasilkan yaitu data yang dijelaskan maupun dideskripsikan.
Menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder, yang berjumlah 6
yaitu 2 petugas rutan dan 4 warga binaan yang mengetahui pelaksanaan bimbingan
kemandirian di rutan kelas IIB bantul. Menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi secara online dan instrumen penelitiannya yaitu peneliti sendiri sebagai
instrumen utama serta menggunakan 3 instrumen lainnya yaitu pedoman observasi,
pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Menggunakan keabsahan data derajat
kepercayaan dan triangulasi, serta menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif
dengan 3 langkah dalam menganalisis data yaitu: reduksi data, penyajian data, dan
simpulan
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan bimbingan kemandirian
dilakukan melalui 3 proses yaitu proses persiapan, proses pelaksanaan, dan proses
evaluasi, dimana dalam proses persiapan disesuaikan dengan tujuan dan perencanaan,
dan proses pelaksanaan disesuaikan dengan sumber belajar, materi atau bahan ajar,
metode atau suasana, perlengkapan, dan waktu yang digunakan dalam pelaksanaan
bimbingan kemandirian, serta untuk proses evaluasi dilakukan sebulan sekali dengan
menggunakan bentuk evaluasi non tes, (2) Partisipasi warga binaan dalam pelaksanana
bimbingan kemandirian dilakukan oleh narapidana yang ada di rumah tahanan negara
kelas IIB bantul dengan cara berperan aktif dalam mengikuti kegiatan bimbingan
kemandirian yang ada sesuai dengan pengalaman maupun keterampilan yang dimiliki,
(3) Manfaat bimbingan kemandirian bagi warga binaan dapat berupa: menambah
keterampilan warga binaan, menjadikan warga binaan siap untuk bekerja, warga binaan
lebih termotivasi, warga binaan dapat mengembangkan bakatnya, warga binaan dapat
meningatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, dan sebagainya.Runi Rochana2023-02-07T01:09:50Z2023-02-07T01:09:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76486This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764862023-02-07T01:09:50ZPELAKSANAAN PROGRAM KEJAR PAKET C DI PUSAT KEGIATAN
BELAJAR MASYARAKAT PANCA USAHA BALECATUR
GAMPING SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan program
kejar paket C di PKBM Panca Usaha Balecatur Gamping Sleman, (2)
Mendeskripsikan faktor-faktor yang menjadi pendukung pelaksanaan program
kejar paket C di PKBM Panca Usaha Balecatur Gamping Sleman, (3)
Mendeskripsikan faktor-faktor yang menjadi penghambat pelaksanaan program
kejar paket C di PKBM Panca Usaha Balecatur Gamping Sleman.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan deskriptif kualitatif.
Penelitian ini dilakukan di PKBM Panca Usaha Gamping Sleman. Subjek
penelitian, yaitu: Kepala PKBM, dua Tutor, satu Staff Tata Usaha, dan empat
warga belajar. Metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu: observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah
peneliti sendiri yang di bantu dengan instrumen pedoman sederhana. Teknik yang
digunakan untuk pengecekan keabsahan data yaitu Triangulasi Sumber dan
Triangulasi Metode. Analisis data meliputi: pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian: (1) Pelaksanaan program kejar paket C di PKBM Panca
Usaha Balecatur Gamping Sleman pada hari Jum`at, Sabtu, dan Ahad, dari pukul
14.30 – 19.00 WIB. Kurikulum program kejar paket C menggunakan kurikulum
2013 pendidikan non formal. Administrasi tutor teridentifkasi adanya ketersediaan
silabus, RPP, program pembelajaran, program semester, program tahunan, dan
blangko cacatan evaluasi pembelajaran. Sumber belajar program kejar paket C
terdiri dari modul, video pembelajaran, gambar/poster. Metode pembelajaran
program kejar paket C di lakukan dengan tatap muka langsung, praktek lapangan,
Problem Based Learning, dan secara online. Penyelenggaraan program Paket C
sudah terlaksana dengan baik, dari segi perencanaan pembelajaran, peserta didik,
tutor dan administrasi. (2) Faktor pendukung pelaksanaan program kejar paket C
PKBM Panca Usaha meliputi: faktor sarana prasarana kelas pembelajaran,
Tersedianya tutor yang ahli dibidangnya, dan dukungan dana pendidikan dari
Dinas Pendidikan, dana BOP, kelurahan Balecatur Gamping, serta sumbangan
warga masyarakat sebagai donatur. (3) Faktor penghambat meliputi: kehadiran
warga belajar yang belum maksimal karena banyak yang bekerja, ketersediaan
modul pembelajaran yang belum sesuai jumlah warga belajar, alokasi waktu
pembelajaran yang belum maksimal, tidak semua warga belajar memiliki HP dan
masih ada yang tidak bisa menggunakan HP sebagai media pembelajaran, serta
ketika ujian keberadaan ada yang tidak di JogjaNaufal Nabih Winayu2023-02-07T01:07:23Z2023-02-07T01:07:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76485This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764852023-02-07T01:07:23ZKESEJAHTERAAN KOMUNITAS RUMAH BUNGA BERAU DALAM
PROGRAM BAZAR TANAMAN HIAS DI KABUPATEN BERAUPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan kondisi kesejahteraan
Komunitas Rumah Bunga dalam program bazar tanaman hias di Kabupaten Berau;
(2) Mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat program bazar
tanaman hias di Kabupaten Berau.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian
kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Berau dengan subjek
penelitian yaitu Kepala Lurah Karang Ambun, anggota Komunitas Rumah Bunga
Berau, dan peserta bazar tanaman hias. Teknik pemilihan informan yang digunakan
yaitu purporsive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini
adalah peneliti sendiri dibantu dengan instrumen pedoman sederhana. Teknik
keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Langkah-langkah
analisis data yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kesejahteraan Komunitas
Rumah Bunga Berau dalam program bazar tanaman hias dilakukan dengan tahapan
pemberdayaan. Tahapan pelaksanaan pemberdayaan yaitu perencanaan,
pendampingan, evaluasi dan tindak lanjut. Perencanaan meliputi identifikasi
kebutuhan, menentukan tujuan program bazar tanaman hias, struktur kepengurusan.
Tahap pendampingan dilakukan dengan memberikan arahan, sharing bagaimana
cara merawat tanaman dengan baik untuk menghasilkan tanaman baru yang
berkualitas, evaluasi dilakukan hanya sebatas mencatat penjualan per hari selama
bazar tanaman hias berlangsung, tindak lanjut yang dilakukan melihat
perkembangan dan merencanakan keterampilan baru untuk tujuan meningkatan
kualitas tanaman hias yang lebih baik, tindak lanjut dari program bazar tanaman
hias dengan membangun pasar kembang untuk meningkatkan kesejahteraan bagi
masyarakat luas. Kesejahteraan peserta bazar tanaman hias dikatakan meningkat
dilihat dari pendapatan peserta bazar tanaman hias semula Rp.500.000/ hari
menjadi Rp.2.500.000/ hari dan dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-
hari seperti sandang, papan, kesehatan, dan pembelian tanaman hias untuk dijual
kembali. (2) faktor pendukung yaitu partisipasi anggota serta antusias masyarakat,
sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Berau, dukungan dari pemerintah
setempat maupun lembaga lainnya, sedangkan faktor penghambat yakni partisipasi
anggota komunitas yang tidak menyeluruh, tidak adanya pembagian job desk yang
jelas pada struktur organisasi, keterbatasan anggaran dana serta kurangnya
perhatian Pemerintah dalam pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai,
kurangnya kesadaran masyarakat memanfaatkan sumber daya alam di Kabupaten
Berau.Ridho Nurmaghilma Susetyo2023-02-07T01:05:05Z2023-02-07T01:05:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76484This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764842023-02-07T01:05:05ZPENGEMBANGAN E-MODULE TATA CARA PEMBUATAN VIDEO
PEMBELAJARAN BAGI PENDIDIK PAUD DI KECAMATAN JEBUS,
BANGKA BARAT, BANGKA BELITUNGPenelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan hasil pengembangan e-
module tata cara pembuatan video pembelajaran bagi pendidik PAUD di
kecamatan Jebus, Bangka Barat, Bangka Belitung. 2) Mendeskripsikan hasil uji
kelayakan e-module tata cara pembuatan video pembelajaran bagi pendidik
PAUD di kecamatan Jebus, Bangka Barat, Bangka Belitung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and
Development (R&D) dengan menggunakan model pengembangan 4D dari
Thiagarajan, yaitu: 1) define (pendefinisian), 2) design (perencanaan), 3) develop
(pengembangan), dan 4) dissemination (penyebarluasan). Namun, pada
penelitian ini hanya dilakukan hingga pada tahap pengembangan. Subjek
penelitian ini meliputi ahli materi, ahli media dan pendidik PAUD di kecamatan
Jebus. Objek penelitian ini berupa e-module lembar penilaian kelayakan oleh ahli
materi, lembar penilaian kelayakan oleh ahli media, dan angket penilaian dari
pengguna (pendidik PAUD).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terbentuknya e-module tata cara
pembuatan video pembelajaran bagi pendidik PAUD di kecamatan Jebus
berbasis web learning, 2) e-module telah memenuhi uji kelayakan sebagai media
pembelajaran bagi pendidik PAUD dengan perolehan rata-rata keseluruhan
persentase skor penilaian dari ahli materi sebesar 93,25% dengan kategori
sangat layak, 94,37% dengan kategori sangat layak oleh ahli media dan 93, 39%
dengan kategori sangat layak oleh pengguna.Nur Shoumi Azifah Azka2023-02-07T01:02:40Z2023-02-07T01:02:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76483This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764832023-02-07T01:02:40ZPENGARUH DUKUNGAN ORANGTUA DAN PEMBELAJARAN DARING
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
PROGRAM PAKET C DI PKBM SE-KOTA SINGKAWANGPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh dukungan orangtua
dengan motivasi belajar peserta didik program paket C di PKBM se-Kota
Singkawang, (2) pengaruh pembelajaran daring dengan motivasi belajar peserta didik
program paket C di PKBM se-Kota Singkawang, (3) pengaruh dukungan orangtua
dan pembelajaran daring terhadap motivasi belajar peserta didik program paket C di
PKBM se-Kota Singkawang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi yang diambil
dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik paket C di PKBM se-Kota
Singkawang dengan kriteria: (1) peserta didik belum menikah, (2) tinggal bersama
orangtua, (3) melaksanakan pembelajaran daring. Peserta didik yang memenuhi
kriteria berjumlah 37 orang. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan
observasi, wawancara dan penyebaran angket secara online. Uji validitas pada
penelitian ini melalui 2 tahap yaitu tahap validitas bersama ahli dan dilanjutkan
dengan uji validitas instrumen menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS statistics
25 menggunakan analisis Korelasi Product Moment .Uji reliabilitas pada penelitian
ini menggunakan rumus alpha cronbach pada Aplikasi IBM SPSS Statistics 25.
Analisis data penelitian ini menggunakan analisis data regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara dukungan orangtua dan pembelajaran daring terhadap motivasi
belajar peserta didik program paket C di PKBM se-Kota Singkawang, ditunjukan
dengan persamaan regresi bergandanya yaitu Y=10,08+0,203X1+0,424X2, nilai
signifikansi (sig) sebesar 0,000 < 0,005, sedangkan perolehan R square sebesar 0,526
artinya pengaruh variabel dukungan orangtua dan pembelajaran daring secara
bersamaan terhadap motivasi belajar adalah sebesar 52,6% sementara 47,4%
lainnya motivasi belajar dipengaruhi oleh faktor selain yang diteliti, (2) terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara dukungan orangtua dan motivasi belajar
peserta didik program paket C di PKBM se-Kota Singakawang, ditunjukan dengan
persamaan regresi liniernya yaitu Y=10,08+0,203X1, serta nilai signifikansi (sig)
0,033 <0,05, (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pembelajaran
dukungan orangtua terhadap motivasi belajar peserta didik program paket C di
iii
PKBM se-Kota Singkawang, ditunjukan dengan persamaan regresi liniernya yaitu
Y=10,08+0,424X1, serta nilai signifikansi (sig) 0,000 <0,05Ummu Latifa Az Zahra2023-02-07T00:58:05Z2023-02-07T01:00:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76482This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764822023-02-07T00:58:05ZKESIAPAN ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI
ANAK USIA DINI BELAJAR DI RUMAH
(Studi di TK ABA As-Salam)Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan : (1) Kesiapan orang tua dalam
mendampingi anak usia dini belajar di rumah ditinjau dari segi latar belakang
pendidikannya (2) Bentuk pendampingan orang tua dalam mendampingi anak usia
dini belajar di rumah (3) Hasil pendampingan orang tua dalam mendampingi anak
usia dini belajar di rumah (4) Faktor pendukung dan penghambat orang tua dalam
mendampingi anak usia dini belajar di rumah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek Penelitian ini meliputi orang tua murid dan guru TK ABA As-
Salam. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles dan
Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Uji keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) Kesiapan orang tua dalam
mendampingi anak usia dini belajar di rumah ditinjau dari latar belakang
pendidikannya, orang tua murid TK ABA As-Salam yang berpendidikan tinggi
memiliki kesiapan yang lebih matang dibandingkan dengan orang tua yang
berpendidikan rendah. (2) Bentuk pendampingan orang tua berupa pendampingan
belajar yang meliputi a) menyediakan fasilitas belajar, b) memberikan motivasi atau
mengawasi kegiatan belajar anak di rumah, c) mengawasi penggunaan waktu
belajar anak di rumah, d) mengenal kesulitan-kesulitan anak dalam belajar, dan e)
menolong anak mengatasi kesulitannya dalam belajar. (3) Hasil pendampingan
orang tua yaitu : a) pekerjaan/aktivitas orang tua menjadi terganggu, b) orang tua
tidak melaksanakan semua rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM),
c) orang tua mengalami stress ketika mendampingi anak usia dini belajar di rumah,
dan (d) hasil kegiatan belajar anak usia dini selama di rumah menurun. (4) Faktor
pendukung orang tua yaitu : (a) kewajiban sebagai seorang ibu, (b) tanggung jawab
orang tua, (c) kesabaran orang tua dalam mengajari anak, (d) keinginan diri sendiri,
(e) memberikan pemahaman pengetahuan dan (f) memiliki waktu luang yang
banyak untuk anak. Faktor penghambat orang tua yaitu : (a) kesibukan orang tua,
(b) tidak ada background ilmu pendidikan guru, (c) kurangnya pemahaman materi
oleh orang tua, (d) orang tua emosinya tidak stabil dan stress, (e) mood anak yang
tidak stabil, (f) anak sulit berkonsentrasi, (g) teman sebaya (anak jadi lebih berat
bermain dari pada belajar), (h) gangguan saudara (adik), (i) anak lebih percaya pada
guru daripada orang tua serta (j) keterbatasan gadget dan koneksi internet.Khusnul Nuun2023-02-06T06:31:18Z2023-02-06T06:31:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76463This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764632023-02-06T06:31:18ZPENGARUHLITERASI KEUANGAN DAN GAYA HIDUP IBU RUMAH
TANGGA TERHADAP PENCAPAIAN KESEJAHTERAAN KELUARGATujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) apakah terdapat pengaruh antara
literasi keuangan dan gaya hidup ibu rumah tangga secara bersamaan terhadap
pencapaian kesejahteraan keluarga, (2) pengaruh antara literasi keuangan ibu rumah
tangga terhadap pencapaian kesejahteraan keluarga, (3) pengaruh antara gaya hidup ibu
rumah tangga terhadap pencapaian kesejahteraan keluarga.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Populasi penelitian
adalah ibu rumah tangga Dusun Simo 1 berjumlah 80 orang. Sampel penelitian
sebanyak 50 orang diambil menggunakan teknik simple random sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan pengukuran literasi keuangan, gaya
hidup dan kesejahteraan keluarga. Analisis data menggunakan analisis regresi linear
berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara literasi keuangan dan gaya hidup ibu rumah tangga secara bersamaan
terhadap pencapaian kesejahteraan keluarga, ditunjukkan dengan persamaan regresi
berganda yaitu Y=2,777+0,304X1-0,146X2, nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05,
nilai korelasi (R) sebesar 0,546 sedangkan nilai R Square sebesar 0,298, artinya
pengaruh variabel literasi keuangan dan gaya hidup secara bersamaan terhadap variabel
kesejahteraan keluarga sebesar 29,8% sedangkan 70,2% kesejahteraan keluarga
dipengaruhi variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini, (2) terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara literasi keuangan ibu rumah tangga terhadap pencapaian
kesejahteraan keluarga, ditunjukkan dengan persamaan regresi linearnya yaitu
Y=2,777+0,304X1 serta nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05, (3) tidak terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara gaya hidup ibu rumah tangga terhadap
pencapaian kesejahteraan keluarga ditunjukkan dengan persamaan regresi linearnya
yaitu Y=2,777-0,146X2 serta nilai signifikansi sebesar 0,261>0,05Akmalia Windatami2023-02-06T01:32:28Z2023-02-06T01:32:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76462This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764622023-02-06T01:32:28ZUPAYA MASYARAKAT DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA
DI KAMPUNG TOMPEYAN, TEGALREJO, YOGYAKARTAPenelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) mengetahui bentuk kenakalan remaja,
(2) upaya masyarakat dalam mengatasi kenakalan remaja dan (3) hasil upaya dalam
mengatasi kenakalan remaja di kampung Tompeyan.
Penelitian ini dilakukan dengan penelitian deksripttif dengan pendekatan metode
kualitatif dimana data diperoleh melalui proses observasi, wawancara dan
dokumentasi. Penelitian ini dilaksana sejak Oktober 2020 sampai dengan Juni 2021.
Lokasi penelitian dilaksanakan di kampung Tompeyan, Tegalrejo, Yogyakarta.
Subyek penelitian ini yakni pengurus kampung Tompeyan dan masyarakat kampung
Tompeyan yang memiliki anak remaja
Hasil Penelitain Menunjukkan bahwa (1) Bentuk kenakalan remaja yang terjadi
di kampung Tompeyan yakni bermain hingga larut malam, mengkonsumsi minuman
ber alkohol, perkelahian, dan pencurian (2) upaya masyarakat yang dilakukan dalam
mengatasi kenakalan remaja dengan program bimbingan orang tua, karang taruna,
sosialisasi, pembinaan . dan Jam Belajar Masyarakat (3) hasil dari upaya yang
dilakukan yakni kenakalan remaja di kampung Tompeyan semakin teratasi, hal ini
terbukti dengan berkurangnya kenakalan remaja yang bersifat kriminal di kampung
Tompeyan, adanya kegiatan positif remaja melalui karang taruna, kasus kenakalan
remaja yang melanggar hukum sudah berkurang dan perilaku remaja yang lebih baikAlvin Noer Fachturahman2023-02-06T01:26:47Z2023-02-06T01:26:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76461This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764612023-02-06T01:26:47ZPELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING MELALUI WEBSITE SETARA
DARING DALAM PEMBELAJARAN PAKET C DI SKB PURWOKERTOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) mendeskripsikan proses
pelaksanaan pembelajaran berbasis SeTARA Daring pada murid Paket C di SKB
Purwokerto (2) Mendeskripsikan partisipasi warga belajar dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran berbasis SeTARA Daring pada murid Paket C di SKB
Purwokerto (3) Mendeskripsikan hambatan yang terdapat dalam pelaksanaan
pembelajaran berbasis SeTARA Daring pada murid Paket C di SKB Purwokerto (4)
Mendeskripsikan manfaat yang didapat oleh warga belajar setelah SKB
menerapkan pembelajaran berbasis SeTARA Daring.
Penelitian yang dilaksanakan di SKB Purwokerto ini adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian
ini merupakan penanggung jawab SeTARA Daring, tutor dan pamong, serta peserta
didik Paket C di SKB Purwokerto. Subjek penelitian sendiri dipilih dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan dokumentasi, wawancara, dan observasi. Analisis data
dilakukan dengan melalui beberapa tahap yaitu pengumpulan data, trianggulasi data,
display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) proses pelaksanaan pembelajaran
daring dengan menggunakan SeTARA Daring meliputi beberapa tahap antara lain
(a) tahap mempersiapkan bahan ajar dan silabus, (b) tahap sosialisasi, (c) tahap
koordinasi, dan (d) pelaksanaan pembelajaran yang didalamnya meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. (2) Adanya partisipasi peserta
didik dalam melaksanakan pembelajaran daring melalui SeTARA Daring (3)
Terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran daring melalui
SeTARA Daring yaitu hambatan teknis dan hambatan non teknis, (4) Manfaat yang
dicapai dari adanya pembelajaran daring dengan memanfaatkan SeTARA Daring
adalah adanya peningkatan kemampuan peserta didik dan tutor terhadap teknologi
informasi, menghemat pendanaan dan tenaga, serta terciptanya pembelajaran yang
mudah untuk diakses dimanapun dan kapanpun.Jihan Daniswara2023-02-06T01:19:39Z2023-02-06T01:19:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76460This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764602023-02-06T01:19:39ZPENGASUHAN ORANG TUA PETANI DALAM MENGEMBANGKAN
KEMANDIRIAN ANAK DI POS PAUD FLAMBOYAN DI DESA BLONDO
KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pengasuhan orang tua dalam
mengembangkan kemandirian anak di Pos PAUD Flamboyan Desa Blondo Kecamatan
Mungkid Kabupaten Magelang, 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengasuhan orang tua
petani 3) Faktor-faktor pendukung dan penghambat orang tua petani dalam menerapkan
pengasuhan anak.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Dengan pendekatan studi
kasus, penelitian ini terfokus pada suatu kasus mengenai pola pengasuhan 4 keluarga untuk
diamati dan dianalisis secara cermat. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara
untuk mengetahui pola pengasuhan orang tua petani dalam mengembangkan kemandirian
anak. Sedangkan pengamatan dalam melihat pola pengasuhan orang tua petani secara
langsung menggunakan observasi dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah 4 (empat)
keluarga yang orang tuanya bekerja sebagai petani dan memiliki anak berusia 3-4 tahun yang
bersekolah di Pos PAUD Flamboyan Desa Blondo. Teknik pengumpulan data menggunakan
teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah model
interaktif Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan atau verifikasi.
Dan hasil dari penelitian ini yaitu 1) pengasuhan orang tua dalam mengembangkan
kemandirian anak dari keluarga A, C, D lebih cenderung menerapkan pengasuhan
demokratif, sedangkan keluarga B lebih cenderung menerapkan pengasuhan permisif. 2)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengasuhan orang tua adalah latar belakang pendidikan
orang tua, waktua yang diberikan orang tua untuk mendidik anak, dan lingkungan sekitar. 3)
Faktor pendukung orang tua petani dalam menerapkan pengasuhan anak adalah pembiasaan
yang baik, kegiatan disekitar yang positif. Dan faktor penghambatnya adalah waktu yang
terbatas menjadikan orang tua sulit memantau perilaku anak ketika sedang bekerja.Mega Dian Anggraini2023-02-02T05:19:38Z2023-02-02T05:19:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76430This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764302023-02-02T05:19:38ZPENGELOLAAN PROGRAM BINA KELUARGA BALITA (BKB)
CEMPAKA DI DUSUN KRAPYAK KULON PANGGUNGHARJO SEWON
BANTUL YOGYAKRTAPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan : (1) pelaksanaan program Bina
Keluarga Balita (BKB) Cempaka (2) Partisipasi masyarakat dalam
mengembangkan pendidikan keluarga dan (3) Langkah yang bisa ditempuh
sebagai upaya menyadarkan sepenuhnya kepada seluruh anggota keluarga balita
di Dusun Krapyak Kulon Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus.
Subyek penelitian ini adalah ketua BKB, kader BKB, kader Posyandu, Pamong
KB, dan 2 orang non-anggota BKB. Penentuan subyek dilakukan dengan teknik
pengambilan sempel secara bertujuan (purposive sampling). Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan teknik obsevasi, wawancara dan dokumentasi.
Teknik yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Pelaksanaan program BKB
Cempaka melalui beberapa tahapan yaitu perencanaan dengan melakukan temu
rutin hari minggu terakhir tiap bulan, pelaksanaan dengan melakukan berdasarkan
SOP BKKBN, dan hasil evaluasi dengan menentukan ketercapaian berdasarkan
tujuan program. (2) Partisipasi masyarakat yaitu (a) partisipasi dalam kehadiran
cukup baik (b) faktor penghambat waktu yang terbentur (c) faktor pendukung
materi, APE, pendanaan dari PKK dan media serta KMS juga KKA sebagai
pemantauan perkembangan. (3) Proses penyadaran bahwa BKB penting (a)
langkah yang ditempuh sosialiasikan tujuan, visi dan misi kembali (b) faktor
penghambat jadwal pelaksanaan terbentur waktu kerja orang tua (c) faktor
pendukung materi, media peraga, APE, dan penyediaan makanan tambahan (d)
manfaat kegiatan BKB adalah membantu meningkatkan life skill dan partisipasi
menjadi meningkatSri Oya Yubi2023-02-02T04:59:04Z2023-02-02T04:59:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76429This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764292023-02-02T04:59:04ZPEMBERDAYAAN PECANDU NAPZA ( STUDI PADA YAYASAN AL-
ISLAMY PONDOK PESANTREN DAN REHABILITASI MENTAL
PENYALAHGUNAAN NAPZA) PADAAN, BANJARHARJO,
KALIBAWANG, KULONPROGO, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Bagaimana upaya panti
rehabilitasi dalam memberdayakan residen melalui program bimbingan dan
pelatihan keterampilan, 2) Bagaimana peran orang tua dalam program
pemberdayaan residen di panti rehabilitasi, 3) Apakah hasil yang didapat oleh
residen setelah keluar dari panti.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian yaitu residen, peksos, dan orangtua residen. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis data kualitatif metode interaktif yang meliputi:
pengumpulan data, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan
data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Proses rehabilitasi merupakan
proses belajar residen yang bertujuan untuk memberdayakan residen. Adapun
tahapan sebelum pelaksanaan proses rehabilitasi yaitu tahap awal, cek kesehatan,
dan assesmen. Kemudian proses rehabilitasi terbagi menjadi empat fase yaitu fase
induksi, fase primary, fase re-entry dan fase pasca rehab. Kegiatan bimbingan dan
ketrampilan dijalani oleh residen di fase re-entry. 2) Peran orangtua dalam
program pemberdayaan berkaitan dengan fungsi keluarga. Adapun peran orangtua
yaitu fungsi dukungan, fungsi fasilitasi dan fungsi perlindungan. Peran orangtua
ataupun keluarga dalam memberi dukungan dan fasilitasi berkaitan dengan fungsi
cinta kasih, sosialisasi dan pendidikan serta ekonomi. Kemudian peran
perlindungan orangtua dalam hal ini berkaitan dengan fungsi perlindungan dari
keluarga. 3) Proses rehabilitasi ini merupakan proses pendidikan yang didalamnya
terdapat proses belajar sebagai upaya pemberdayaan. Dengan demikian, hasil
yang dimaksud disini disebut juga dengan hasil belajar. Adapun hasil yang
dirasakan oleh residen antara lain munculnya kesadaran untuk berhenti
mengonsumsi obat terlarang, perubahan perilaku dan mental para residen,
meningkatkan ketaatan beribadah, dan menumbuhkan kembali minat para residenTito Pranadjati Abidyoga2023-02-02T04:56:51Z2023-02-02T04:56:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76426This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/764262023-02-02T04:56:51ZPERAN GUNUNUNGKIDUL YOUTH MOVEMENT DALAM MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS PEMUDA DI KAPANEWON WONOSARIPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) peran Gunungkidul Youth
Movement dalam meningkatkan produktivitas pemuda di Kapanewon Wonosari dan
(2) faktor penghambat dan pendukung produktivitas pemuda dalam program
Gunungkidul Youth Movement.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini
adalah Founder, Pengurus, dan Anggota Gunungkidul Youth Movement. Penentuan
subjek dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data
dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan
data menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Peran Gunungkidul Youth
Movement dalam meningkatkan produktivitas pemuda di Kapanewon Wonosari
meliputi a) sebagai wadah atau fasilitator dalam berkegiatan positif, b) sebagai
fasilitator difabel, c) sebagai motivator bagi pemuda, d) sebagai sarana manajemen
waktu, dan e) sebagai teknis. (2) Faktor pendukung dan penghambat meliputi a)
faktor pendukung antara lain pemuda yang tergabung dalam Gunungkidul Youth
Movement memiliki tujuan yang sama yaitu membantu masyarakat sekitar atau
bekerja dalam bidang sosial, adanya motivasi pemuda dalam menjalankan kegiatan
sosial, adanya dukungan positif dari lingkungan sekitar, respon dari masyarakat atau
sasaran kegiatan yang sangat baik. b) faktor penghambat meliputi kesibukan dan
waktu yang dimiliki masing- masing individu berbeda dan terkadang terjadi
bentrokan acara, keuangan yang belum stabil dan belum adanya pasokan dana tetap
untuk melaksanakan kegiatan, serta tingkat ego yang masih tinggi.Sonya Niken Puspa2023-01-30T01:50:23Z2023-01-30T01:50:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76270This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/762702023-01-30T01:50:23ZEVALUASI PROGRAM MODELING DAN PENGEMBANGAN DIRI
LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN CMM ASMAT PRO
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan suatu program dengan
cara membandingkan apa yang seharusnya diharapkan (standar) dan apa yang terjadi
(performance). Untuk mengetahui ada atau tidaknya kesenjangan, antara standar yang
ditetapkan dengan kinerja yang sesungguhnya. Objek sasaran evaluasi program dalam
mengevaluasi kesenjangan adalah sebagai berikut : Desain, Proses, Product dan Pem-
bandingan.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan analisis data kualitatif.
Model evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model discrepancy yang
dikembangkan oleh Malcolm Porvus. Pengumpulan data digunakan dengan teknik wa-
wancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini digunakan
dengan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Trian-
gulasi dalam keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber.
Hasil evaluasi menunjukan terdapat kesenjangan pada bagian prosses sebagai
berikut : materi di level satu tidak terdapat dalam modul yang digunakan lembaga,
Modul yang digunakan sebagai panduan masih tidak terdapat materi yang disampaikan
pada level satu, Proses kegiatan pembelajaran sedikit terhambat dengan keterlambatan
peseta didik saat mengikuti kelas, Terdapat materi dalam kurikulum yang belum disam-
paikan, Uji tampil tidak terdapat dalam kurikulum, sehingga ketercapaian dari proses
uji tampil tidak tercantum. Dari hasil evaluasi tersebut peneliti menyarankan untuk
memperbaiki beberapa komponen pembelajaran agar tujuan program dapat terlaksana
dengan baik.Guna Guntara2023-01-30T01:26:56Z2023-01-30T01:26:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76269This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/762692023-01-30T01:26:56ZEVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C
DI PKBM DIPONEGORO, MAGUWOHARJO, DEPOK,
SLEMAN,YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaiam program
pendidikan kesetaraan paket C yang meliputi: 1) konteks, 2) masukan, 3)
pelaksanaan proses, 4) hasil program pendidikan kesetaraan paket C di PKBM
Diponegoro.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
evaluasi menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, dan Product).
Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan
sumber data ketua, tutor, dan peserta didik. Instrumen penelitian ini adalah
peneliti sendiri dengan dibantu pedoman observasi, pedoman wawancara, dan
pedoman dokumentasi, dan dianalisis menggunakan langkah-langkah: reduksi
data, display data, dan penarikan kesimpulan. Validasi data dilakukan
menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah program telah sesuai dengan
standar nasional pendidikan yang dapat dilihat dari berbagai aspek: 1) aspek
context (konteks) program dikatakan baik karena program sudah sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan ijazah sudah sesuai dengan
tujuan program untuk membantu masyarakat sekitar meraih pendidikan yang
layak. 2) aspek input (masukan) program baik. Silabus, RPP sudah sesuai
dengan standar, tersedianya tenaga pendidik yang profesional, fasilitas yang
sangat mendukung pembelajaran serta adanya pengelolaan anggaran yang baik
dan relasi yang menunjang program. 3) process (proses) program baik karena
telah memenuhi syarat pelaksanaan meliputi: peserta didik, tutor, jadwal
pembelajaran, fasilitas, dan sumber belajar yang baik. Implementasi RPP
dilaksanakan dengan baik, serta pelaksanaan program berjalan sesuai rencana.
4) product (produk) program baik karena terdapat perubahan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dari peserta didik dan adanya dampak program
dari peserta didik yaitu mendapatkan ijazah setara SMA/MA/K untuk mencari
pekerjaan atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.Arif Nur Hidayat2023-01-30T01:23:29Z2023-01-30T01:23:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76268This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/762682023-01-30T01:23:29ZPENGEMBANGAN DESA WISATA ROTAN MELALUI PEMBERDAYAAN
PENGRAJIN ROTAN DI DESA TRANGSAN KECAMATAN GATAK
KABUPATEN SUKOHARJOPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pengembangan Desa Wisata
Rotan melalui pemberdayaan pengrajin rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten
Sukoharjo, (2) Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi dalam pengembangan Desa
Wisata Rotan melalui pemberdayaan pengrajin rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak,
Kabupaten Sukoharjo.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif
deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Desa Wisata Rotan dengan subjek penelitian yaitu
Kepala Desa Trangsan, Pokdarwis, Pengelola Bumdes, dan pengrajin rotan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen
utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan instrumen pedoman
sederhana. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Langkah-langkah
analisis data antara lain pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pengembangan Desa Wisata Rotan
melalui pemberdayaan pengrajin rotan dilakukan dengan melibatkan para pengrajin rotan
dalam kegiatan wisata seperti Grebeg Pejalin, wisata edukasi, organisasi Pokdarwis, dan
pengelolaan sarana prasarana Desa Wisata Rotan, (2) Faktor pendukung yaitu Desa Wisata
Rotan terletak di industri rotan besar yang memiliki pengrajin terampil, partisipasi aktif
pengrajin rotan dalam kegiatan wisata dan keikutsertaannya dalam berbagai organisasi di Desa
Wisata Rotan. Sedangkan faktor penghambat yaitu belum terlihat partisipasi kaum pengrajin
muda, terkendala dalam anggaran, dan rendahnya pemahaman masyarakat tentang desa
wisata.Nanda Marsella Buyung Hanna2023-01-25T04:06:59Z2023-01-25T04:06:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76226This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/762262023-01-25T04:06:59ZPELATIHAN KEWIRAUSAHAAN PETANI KOPI (STUDI PADA PUSAT
PELATIHAN PERTANIAN DAN PEDESAAN SWADAYA BANYUMAS
COFFEE TRAINING CENTER)Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan bagaimana tahapan
pelatihan kewirausahaan petani kopi pada Pusat Pelatihan Pertanian dan
Pedesaan Swadaya Banyumas Coffee Training Center, (2) Mendeskripsikan
faktor pendukung dan penghambat pelatihan kewirausahaan petani kopi
pada Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Banyumas Coffee
Training Center.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Pusat
Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Banyumas Coffee Training
Center. Subjek dalam penelitian ini adalah pengelola Pusat Pelatihan
Pertanian dan Pedesaan Swadaya Banyumas Coffee Training Center ,
instruktur pelatihan, dan peserta pelatihan. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
sebagai instrumen utama yang dibantu dengan pedoman wawancara,
dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
deskriptif kualitatif. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini
dilaporkan apa adanya kemudian diinterpretasikan secara kualitatif untuk
diambil kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada sepuluh tahapan pelatihan
yang dilalui dalam membuat pelatihan pada Pusat Pelatihan Pertanian dan
Pedesaan Swadaya Banyumas Coffee Training Center; Tahap pertama yaitu
proses perumusan perekrutan peserta, tahap kedua yaitu proses identifikasi
peserta, tahap ketiga yaitu proses merumuskan tujuan pelatihan, tahap
keempat yaitu proses penyusunan alat evaluasi awal dan akhir, tahap kelima
yaitu proses penyusunan teori dan praktek, tahap yaitu keenam proses
pelatihan pelatih, tahap ketujuh yaitu proses evaluasi awal, tahap kedelapan
yaitu proses pelaksanaan pelatihan, tahap yaitu kesembilan proses evaluasi
akhir, dan tahap terakhir yaitu proses evaluasi program. (2) faktor
pendukung dan penghambat yaitu, faktor pendukung diantaranya instruktur
berkompeten, semangat pengelola dalam meningkatkan kualitas kopi
Banyumas, bahan dan alat yang memamadai untu proses pelatihan;
sedangkan faktor penghambat diantaranya kurangnya dana, dukungan dari
pemerintah yang minim, fasilitas untuk melakukan pelatihan sendiri belum
mencukupi.Hanifuzzuhad Hanifuzzuhad2023-01-25T04:03:19Z2023-01-25T04:03:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76225This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/762252023-01-25T04:03:19ZPERAN PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA
DI DUKUH NGAGLIK, DESA SAMIRAN, KECAMATAN SELO,
KABUPATEN BOYOLALITujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Peran
pemuda dalam pengembangan desa wisata di Dukuh Ngaglik, Desa Samiran,
Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. (2) Pemahaman orang tua terkait
adanya peran pemuda dalam pengembangan desa wisata di Dukuh Ngaglik,
Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. (3) Bentuk-bentuk
pembinaan dari pemerintah/ stakeholder terkait peran pemuda dalam
pengembangan desa wisata di Desa Samiran.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di
Dukuh Ngaglik, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Subjek dalam penelitian ini adalah pengelola wisata di Desa Wisata Samiran,
pemuda, masyarakat sekitar dan pemerintah. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
sebagai instrumen utama yang dibantu dengan pedoman wawancara,
dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
deskriptif kualitatif. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini
dilaporkan apa adanya kemudian diinterpretasikan secara kualitatif untuk
diambil kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)Pemuda hanya berperan
dalam implementasi program kegiatan yang telah dibuat oleh pengelola desa
wisata dan pemerintah dan tidak memiliki wewenang dalam pengambilan
keputusan (2) Pola pikir dan pemahaman orang tua terkait pengembangan
Desa Wisata masih sangat kurang sehingga kurang memberi dukungan
kepada putra putri mereka. (3) Disporapar Kabupaten Boyolali sebagai salah
satu stakeholder telah memfasilitasi adanya pembinaan dalam bentuk
pelatihan homestay, kepemanduan yang meliputi pelatihan local
guide,ecoturism, tour leader, guide wisata alamdan guide wisata buatan.Milenia Dwi Windasari2023-01-25T03:59:53Z2023-01-25T04:00:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76223This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/762232023-01-25T03:59:53ZPENGARUH HASIL BELAJAR KURSUS MENJAHIT DAN PEMBERIAN
MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU WIRAUSAHA
MENJAHIT WARGA BELAJAR SPNF SKB BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh hasil belajar kursus
menjahit terhadap peningkatan perilaku wirausaha menjahit alumni SPNF SKB Bantul,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta. (2) Pengaruh pemberian motivasi terhadap
peningkatan perilaku wirausaha menjahit alumni kursus menjahit di SPNF SKB
Bantul, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dengan
subjek warga belajar kursus menjahit di SPNF SKB Bantul. Pengumpulan data
dilakukan dengan penyebaran angket menggunakan media Google Formulir. Validitas
instrumen dengan formula V Aiken’s. Teknik yang digunakan untuk analisis data
adalah dengan analisis regresi linier berganda dengan Uji F simultan, Uji-t parsial, dan
menentukan nilai koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh positif dan signifikan
hasil belajar kursus menjahit terhadap peningkatan perilaku wirausaha menjahit warga
belajar di SPNF SKB Bantul. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Sig 0,106 > 0,05.
Sedangkan ada pengaruh positif dan signifikan dari pemberian motivasi terhadap
peningkatan perilaku wirausaha menjahit. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Sig 0,00 <
0,05. Pengaruh antara hasil belajar kursus menjahit dan pemberian motivasi secara
simultan menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan perilaku
wirausaha menjahit warga belajar di SPNF SKB Bantul sebesar 73,5%Buana Yudha Perkasa2023-01-10T08:56:56Z2023-01-10T08:56:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76071This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760712023-01-10T08:56:56ZEKOWISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI PASAR KEBON
WATU GEDE MAGELANG.Tujuan penelitian ini adalah (1)Mendeskripsikan kegiatan ekowisata yang
ada di Pasar Kebon Watu Gede (2) Mengetahui kelemahan dan kelebihan yang ada
di Pasar Kebon Watu Gede (3) Mengetahui pengembangan ekowisata berbasis
kearifan lokal di Pasar Kebon Watu Gede.
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian ini adalah pengelola Pasar Kebon Watu Gede, masyarakat
sekitar, dan wisatawan. Peneliti adalah instrument utama dalam penelitian dibantu
dengan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pengumpulan
data menggunakananalisis model interaktif yaitu pengumpulan data, reduksi data,
display data, serta mengambil kesimpulan dan verifikasi. Pengujian keabsahan data
menggunakan teknik triangulasi databerupa triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kegiatan ekowisata yang ada di
antara lain : Kuliner, Kesenian daerah dan pesta lampion. (2) Kelemahan Pasar
Kebon Watu Gede pada SDM yang kurang memiliki cukup pengetahuan tentang
pelayanan pariwisata, sedangkan kelebihannya adalah mampu berinovasi membuat
kegiatan yang menarik untuk menarik wisatawan. (3) Ekowisata berbasis kearifan
lokal di Paar Kebon Watu Gede mencakup daya tarik, aksesbilitas, pengelolaan,
pemberdayaan masyarakat.Sukron Almunir2023-01-10T08:47:02Z2023-01-10T08:47:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76070This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760702023-01-10T08:47:02ZIMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN MASTER KAUNY PADA
EKSTRAKURIKULER TAHFIDZ QURAN DI SDIT LHI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi metode
pembelajaran Master Kauny pada ekstrakulikuler tahfidz Quran di SDIT LHI
Yogyakarta. Hal-hal yang dikaji dalam penelitian ini mencakup (1)
mendeskripsikan peranan dari tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik dan
sikap pendidik didalam proses pembelajaran Master Kauny, (2) mendeskripsikan
pengelolaan ekstrakulikuler tahfidz Quran di SDIT LHI Yogyakarta, dan (3)
mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat didalam pengimplementasian
metode pembelajaran Master Kauny pada ekstrakulikuler tahfidz di SDIT LHI
Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan
menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian
ini terdiri dari manajer internal rumah Quran dan pendidik kelas 1 dan 2
ekstrakulikuler tahfidz Quran. Dengan uji keabsahan data menggunakan triangulasi
metode dan sumber. Sedangkan untuk menganalisis data menggunakan model
analisis Miles and Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tujuan pembelajaran, karakteristik
peserta didik, dan sikap pendidik berperan penting dalam proses pembelajarannya
karena ketiganya mempengaruhi presentasi keberhasilan dari proses pembelajaran
Master Kauny, (2) pengelolaan ekstrakulikuler cukup baik terlihat dari komunikasi
antar pihak sekolah dengan pengelola ekstrakulikuler yang terjalin baik, dengan
perencanaan yang baik dimulai dari pencarian pendidik, pencarian peserta didik,
pemilihan surat, koordinasi pendidik, persiapan penerapan metode, dan pertemuan
pertama. Selanjutnya tahapan pelaksanaan yang juga berjalan dengan lancar
dimulai dari pembukaan, penyampaian motivasi, murojaah 1, ziyadah, istirahat,
kegiatan kreativitas, murojaah 2, dan penutup. Diakhir pertemuan terdapat evaluasi
atau penilaian hasil belajar dengan menyetorkan seluruh ayat yang telah dihafalkan
selama proses pembelajaran, (3) faktor pendukung, terdapat sumber pengetahuan,
fasilitas yang memadai, pengelola yang komunikatif, terdapat panduan
pembelajaran, pendidik yang cepat belajar, karakteristik peserta didik yang religius,
kemampuan awal peserta didik yang memadai, untuk faktor penghambat,
kurangnya pemahaman pendidik akan tujuan pembelajaran, pendidik yang kurang
pengalaman, minimnya pengetahuan pendidik akan metode pembelajaran, karakter
peserta didik yang aktif dan cenderung suka bermain, pengkoordinasian gaya
belajar, dan peserta didik cenderung memiliki motivasi eksterinsik.Mufidah Khairani2023-01-10T08:44:57Z2023-01-10T08:44:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76069This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760692023-01-10T08:44:57ZPARTISIPASI FORUM ANAK BANARAN DALAM PENGEMBANGAN
DESA LAYAK ANAK DI BANARAN, PLAYEN, GUNUNGKIDULTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : 1) Tahapan-tahapan
partisipasi Forum Anak Banaran dalam pengembangan desa layak anak, 2)
Bentuk-bentuk partisipasi Forum Anak Banaran dalam pengembangan desa layak
anak, 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi Forum Anak Banaran
dalam pengembangan Desa Layak Anak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini
adalah pengurus Forum Anak Banaran, Pemerintah Kalurahan Banaran, dan
masyarakat umum Kalurahan Banaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan
dengan triangulasi sumber data. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1) Tahapan partisipasi Forum
Anak Banaran yaitu : a. Tahap perencanaan dengan keterlibatan dalam
Musrenbang, b. Tahap pelaksanaan melalui partisipasi sebagai peserta maupun
panitia kegiatan, terlibat dalam pengambilan manfaat berupa pengetahuan dan
perubahan sikap, serta c. Tahap evaluasi secara internal maupun eksternal. 2)
Bentuk partisipasi yang dilakukan secara fisik yaitu gotong royong dalam
pelaksanaan dan sedangkan partisipasi non fisik yaitu mengemukakan gagasan
kegiatan pekan ceria, pembuatan taman bermain anak dan juga SAPARU. 3)
Faktor yang mempengaruhi partisipasi Forum Anak Banaran antara lain faktor
internal semangat yang dimiliki pengurus, keinginan untuk menambah
pengetahuan, dan rasa percaya diri dari pengurus. Sedangkan faktor eksternal
yang berpengaruh adalah ajakan teman, dorongan dari orang lain, serta kesibukan
kegiatan lain diluar forum anak.Surya Arif Rahmanto2023-01-10T08:39:28Z2023-01-10T08:39:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76068This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760682023-01-10T08:39:28ZKONTRIBUSI KAUM PEREMPUAN DALAM PELESTARIAN BUDAYA
DI DESA WISATA BEJIHARJOTujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan Kontribusi Kaum
Perempuan dalam Pelestarian Budaya di Desa Wisata Bejiharjo (2)
Mendeskripsikan factor yang menghambat kaum perempuan untuk berkontribusi
dalam pelestarian budaya.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian desktiptif.
Subjek penelitian ini adalah Pengurus Desa Budaya Bejiharjo, aktivis budaya
perempuan dan pelaku seni. Teknik pengumpulan data adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi
sumber dan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kaum perempuan di Desa Bejiharjo
berkontribusi dalam pelestarian budaya melalui masyarakat dan keluarga. Sebagai
bagian dari masyarakat, kaum perempuan banyak berkontribusi secara langsung
dengan menjadi pelaku seni selain itu perempuan memiliki peran khusus pada
setiap kegiatan upacara adat di desa bejiharjo yaitu dalam menyiapkan Ubo Rampe
atau sesaji. Sementara melalui keluarga, perempuan sebagai ibu berperan dalam
menjalankan roda pendidikan keluarga dan sebagai istri perempuan berperan
mendukung suami dengan mengurus rumah tangga serta merawat anak (2) Faktor
yang menjadi penghambat kaum perempuan untuk berkontribusi dalam upaya
pelestarian budaya adalah system patriarki yang melekat dalam kehidupan
masyarakat Bejiharjo, sehingga kaum perempuan kurang terlibat dalam proses
perencanaan kegiatan budaya di Desa Bejiharjo. Selain itu, kesibukan dari
perempuan khususnya pekerjaan yang menyebabkan kegiatan seni-budaya menjadi
prioritas nomor dua. Sementara factor external seperti kebijakan pemerintahah,
pariwisata dan perkembangan IPTEK tidak menjadi penghambat dan justru menjadi
factor pendukung jalannya upaya pelestarian Budaya di Desa Bejiharjo.Alberic Kencana Adhi Pradana2023-01-10T08:32:08Z2023-01-10T08:32:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76067This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760672023-01-10T08:32:08ZPERAN PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA
DI DUKUH NGAGLIK, DESA SAMIRAN, KECAMATAN SELO,
KABUPATEN BOYOLALITujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Peran
pemuda dalam pengembangan desa wisata di Dukuh Ngaglik, Desa Samiran,
Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. (2) Pemahaman orang tua terkait
adanya peran pemuda dalam pengembangan desa wisata di Dukuh Ngaglik,
Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. (3) Bentuk-bentuk
pembinaan dari pemerintah/ stakeholder terkait peran pemuda dalam
pengembangan desa wisata di Desa Samiran.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di
Dukuh Ngaglik, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Subjek dalam penelitian ini adalah pengelola wisata di Desa Wisata Samiran,
pemuda, masyarakat sekitar dan pemerintah. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
sebagai instrumen utama yang dibantu dengan pedoman wawancara,
dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
deskriptif kualitatif. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini
dilaporkan apa adanya kemudian diinterpretasikan secara kualitatif untuk
diambil kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)Pemuda hanya berperan
dalam implementasi program kegiatan yang telah dibuat oleh pengelola desa
wisata dan pemerintah dan tidak memiliki wewenang dalam pengambilan
keputusan (2) Pola pikir dan pemahaman orang tua terkait pengembangan
Desa Wisata masih sangat kurang sehingga kurang memberi dukungan
kepada putra putri mereka. (3) Disporapar Kabupaten Boyolali sebagai salah
satu stakeholder telah memfasilitasi adanya pembinaan dalam bentuk
pelatihan homestay, kepemanduan yang meliputi pelatihan local
guide,ecoturism, tour leader, guide wisata alamdan guide wisata buatan.Milenia Dwi Windasari2023-01-10T08:09:00Z2023-01-10T08:09:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76059This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/760592023-01-10T08:09:00ZPERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN KEDISIPLINAN
REMAJA PADA LINGKUNGAN KELUARGA DI KALURAHAN
TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Bentuk masalah
kedisiplinan remaja pada lingkungan keluarga di Kalurahan Tamantirto, (2) Peran
orang tua dalam menanamkan kedisiplinan remaja pada lingkungan keluarga di
Kalurahan Tamantirto, (3) Faktor pendukung dan penghambat peran orang tua
dalam menanamkan kedisiplinan remaja pada lingkungan keluarga di Kalurahan
Tamantirto.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di
Kalurahan Tamantirto, Kasihan, Bantul. Subyek penelitian ini adalah 1 Ketua RT,
1 tokoh masyarakat, 5 orangtua, dan 5 remaja di Kalurahan Tamantirto. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan simpulan atau
verifikasi dengan menguji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Bentuk masalah kedisiplinan
remaja yang terjadi pada lingkungan keluarga di Kalurahan Tamantirto yaitu
sering malas membantu orang tua, tidak menghargai waktu, suka membantah
nasehat orang tua, dan lain-lain, (2) Peran orang tua dalam menanamkan
kedisiplinan remaja pada lingkungan keluarga yaitu orang tua memberi teladan
disiplin kepada anak di lingkungan keluarga, mengajak anak bersama-sama
melakukan kedisiplinan, memberikan tugas atau tanggung jawab kepada anak,
memahami keadaan anak, memberikan konsekuensi logis jika anak melanggar
aturan, mengontrol kegiatan anak, memberikan pendidikan moral berlandaskan
agama, (3) Faktor pendukung orang tua dalam menanamkan kedisiplinan remaja
pada lingkungan keluarga yaitu keluarga yang harmonis, orang tua perhatian,
karakter anak patuh dan jujur, lingkungan masyarakat yang baik, teman bergaul
anak baik, dan pendidikan disiplin di sekolah anak baik. Faktor penghambat orang
tua dalam menanamkan kedisiplinan remaja pada lingkungan keluarga yaitu orang
tua terlalu keras, orang tua terlalu memanjakan anak, karakter anak kurang patuh,
lingkungan masyarakat kurang baik, pergaulan anak kurang baik, komunikasi
antar anggota keluarga kurang baik, dan pemahaman agama kurang.Aji Nurwijayanta