Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T05:40:33ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2017-10-04T02:54:48Z2019-01-30T15:15:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53054This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530542017-10-04T02:54:48ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN NONFORMAL DI DUSUN SAMAN II, BANGUNHARJO, SEWON, BANTULPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) partisipasi masyarakat dalam membangunan pendidikan nonformal, dan (2) faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam membangunan pendidikan nonformal.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus.Setting penelitian yaitu di dusun Saman II, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Informan dalam penelitian ini adalah pengurus program pendidikan nonformal, pengurus dusun dan masyarakat sasaran. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data komponensial yang dilakukan secara induktif.Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) partisipasi masyarakat dalam membangun pendidikan nonformal di dusun Saman II, Bangunharjo, Sewon, Bantul sudah terlaksana dengan baik. Hal ini dilihat dari berbagai aspek yaitu pihak-pihak yang berpartisipasi, motivasi partisipasi masyarakat, tahapan-tahapan partisipasi dan bentuk-bentuk partisipasi masyarakat. Pihak-pihak yang berpartisipasi terdiri dari pihak ekternal, yang meliputi pemerintah Desa Bangunharjo, penerbit, mahasiswa, Babinkabtimas Sewon, perusahaan/ pengusaha dan pihak internal yang meliputi masyarakat sasaran, pengurus dusun, organisasi masyarakat dan program pendidikan nonformal. Akan tetapi, pihak pengurus program pendidikan nonformal belum saling bekerjasama antara satu dengan lainnya, apabila terdapat kerjasama antar program pendidikan nonformal, maka akan saling melengkapi. Motivasi partispasi masyarakat terdiri dari motivasi intrinsik dan ektrinsik. Tahapan-tahapan partisipasi terdiri daritahapan pengambilan keputusan, tahapan pelaksanaan, tahapan pengambilan manfaat, dan tahapan evaluasi, akan tetapi terdapat tahapan evaluasi yang belum terlaksana yaitu program TBM Gubuk Cakrawala, dan PAUD SPS Idaman. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat yaitu bentuk partisipasi fisik terdiri dari partisipasi keahlian/ penyampaian ilmu pengetahuan, tempat, tenaga, pendanaan dan partisipasi nonfisik yang terdiri dari pengawasan, motivasi, dan penyampaian ide pemikiran. (2) Faktor-faktor penghambat partisipasi masyarakat terdiri dari faktor malas, faktor pekerjaan, faktor pengurus internal, faktor pengurus dusun, dan faktor dana.Astuti Tri Astuti2017-10-04T02:51:12Z2019-01-30T15:14:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53047This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530472017-10-04T02:51:12ZPELAKSANAAN BIMBINGAN ANAK TERLANTAR GUNA MENINGKATKAN LIFE SKILLS DI SASANA PELAYANAN SOSIAL ANAK “KUMUDA PUTRA PUTRI” MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills; (2) Peran pembimbing dalam pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills; (3) Faktor penghambat dan pendukung Pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills di Sasana Pelayanan Sosial Anak “Kumuda Putra Putri” Magelang.
Penelitian ini merupakan penelitan dengan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Subyek penelitian ini adalah anak asuh/penerima manfaat di SPSA “Kumuda Putra Putri” Magelang. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan didasarkan pada model Miles and Huberman yaitu reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dengan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills di SPSA meliputi 4(empat) macam bimbingan yaitu: (a) Bimbingan mental spiritual; (b) Bimbingan mengaji; (c) bimbingan karakter dan (d) bimbingan pendidikan keterampilan. Dampak dari pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills adalah meningkatnya kesadaran akan potensi diri, meningkatnya kesadaran sosial, meningkatnya keterampilan; (2) Peran pembimbing dalam pelaksaan bimbingan sebagai motivator (pemberi motivasi), outreacher (penjangkau), enabler (pemungkin), Advocator (pembela); (3) Faktor Pendukung dalam pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills di SPSA yaitu adanya kerjasama pendamping dengan pihak luar/lembaga, adanya dukungan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, tersedianya sarana prasarana pelaksanaan bimbingan. Faktor penghambat dalam pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills di SPSA yaitu adanya latar belakang yang berbeda antara anak satu dengan yang lainnya, adanya anak yang bercanda dengan teman sekitar saat pelaksanaan bimbingan dan keterbatasan waktu yang dimiliki anak asuh dalam mengikuti keseluruhan pembinaan.Hanif Hanif Taufiqul Hakim2017-10-02T07:02:47Z2019-01-30T15:15:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53051This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530512017-10-02T07:02:47ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN BANK SAMPAH GEMAH RIPAH DI DUSUN BADEGAN DESA BANTUL KECAMATAN BANTUL
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) partisipasi masyarakat dalam pengelolaan bank sampah Gemah Ripah di Dusun Badegan Desa Bantul Kecamatan Bantul Yogyakarta, dan (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan bank sampah Gemah Ripah di Dusun Badegan Desa Bantul Kecamatan Bantul Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian adalah pengurus sebanyak 3 orang dan nasabah sebanyak 3 orang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, pengamatan atau observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang diperoleh menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian diketahui bahwa (1) partisipasi masyarakat dalam pengelolaan bank sampah Gemah Ripah di Dusun Badegan Desa Bantul Kecamatan Bantul Yogyakarta dilatarbelakangi oleh dorongan yang ada dalam diri pribadi dan karena ada ajakan dari pihak luar baik dari teman maupun pengurus Bank Sampah Gemah Ripah Bantul itu sendiri. Tingkat partisipasi yang diberikan anggota bank sampah terhadap kegiatan pengelolaan sampah pada saat perencanaan kegiatan sangat terbatas bagi anggota/ nasabah bank sampah. Pada saat implementasi kegiatan, terdapat satu tingkat partisipasi dimana terdapat mekanisme take and give dalam kegiatan pengelolaan sampah antara anggota dengan pihak Bank Sampah Gemah Ripah Bantul yaitu tingkat partnership. Pada saat pelaksanaan kegiatan, anggota bank sampah ikut berpartisipasi dalam bentuk barang, pikiran, tenaga dan keahlian. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan bank sampah Gemah Ripah di Dusun Badegan Desa Bantul Kecamatan Bantul Yogyakarta yaitu faktor pengetahuan mengenai permasalahan dan pengelolaan sampah, faktor keyakinan untuk ikut serta menciptakan perubahan, serta faktor prinsip insentif dan manfaat.
Kata kunci: Partisipasi Masyarakat, Pengelolaan Bank Sampah Gemah RipahAlfian Alfian Dimas Prastiyantoro2017-10-02T07:02:27Z2019-01-30T15:15:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53053This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530532017-10-02T07:02:27ZPERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI PADA LINGKUNGAN KELUARGA (STUDI KASUS DI DUSUN KUKAP DESA PONCOSARI KECAMATAN SRANDAKANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran orang tua dalam menanamkan disiplin anak usia dini, (2) Pola asuh orang tua dan (3) Faktor yang menghambat penanaman disiplin anak usia dini pada lingkungan keluarga di Dusun Kukap Desa Poncosari Kecamatan Srandakan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan teknik purposif sampling yaitu berjumlah enam keluarga di dusun Kukap. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, display data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Orang tua merupakan kunci utama dalam penerapan kedisiplinan anak sejak usia dini. Orang tua memiliki peranan dalam lingkungan keluarga, dan tidak dapat diberikan di lembaga pendidikan. (2) Pola asuh yang digunakan keenam subjek penelitian dapat dibedakan menjadi tiga pola asuh, yakni pola asuh otoriter, pola asuh permisif dan pola asuh demokratis. (3) Faktor penghambat dalam penanaman disiplin dibagi menjadi faktor internal yaitu kurangnya konsistensi orang tua dalam memberikan keteladanan dan karena kesibukan kerja serta faktor eksternal yaitu kurangnya kesepahaman dengan orang tua (mertua).
Kata kunci: peran orang tua, penanaman kedisiplinan, anak usia dini, keluargaObi Obi Faizal Aziz2017-10-02T03:59:42Z2019-01-30T15:14:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53049This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530492017-10-02T03:59:42ZPELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER
ANAK USIA DINI DI TK PROGRAM KESEJAHTERAAN KELUARGA SOSROWIJAYAN, KOMPLEK PASAR KEMBANG, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter anak usia dini di TK PKK Sosrowijayan, komplek Pasar Kembang, 2) mengetahui dampak lingkungan lokalisasi prostitusi dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter anak usia dini di TK PKK Sosrowijayan, komplek Pasar Kembang, 3) mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter anak usia dini di TK PKK Sosrowijayan, komplek Pasar Kembang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subyek penelitian ditentukan secara purpossive sampling berdasar kriteria tertentu yang terdiri dari kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua siswa TK PKK Sosrowijayan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data melalui sumber data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Aspek proses pembelajaran pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter anak usia dini di TK PKK Sosrowijayan, komplek Pasar Kembang mengintegrasikan nilai-nilai pembentuk karakter melalui kegiatan terprogram yang dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup,saat istirahat anak tidak diizinkan keluar area sekolah dan sebagian waktu istirahat diisi dengan sholat bersama., (2)Dampak lingkungan lokalisasi prostitusi dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter anak usia dini di TK PKK Sosrowijayan seperti peserta didik yang tinggal di daerah lokalisasi cenderung dalam bertutur kata kurang sopan, ada yang terkadang berani membantah, (3)Faktor pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter anak usia dini di TK PKK Sosrowijaya antara lain: adanya RPPH yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter yang dilakukan dengan metode dan media yang bervariasi sesuai dengan tema/sub tema yang akan diajarkan, adanya peraturan, dukungan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai karakter, serta kesabaran dan keteladan guru.
Kata kunci : pendidikan karakter, anak usia dini, Taman Kanak-kanak.Irma Irma Wardhani2017-10-02T03:59:27Z2019-01-30T15:14:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53048This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530482017-10-02T03:59:27ZPERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PROGRAM REHABILITASI WANITA RAWAN SOSIAL EKONOMI DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Pelaksanaan program rehabilitasi sosial bimbingan, fisik, mental, dan sosial, (2) Peran pekerja sosial dalam program rehabilitasi sosial bimbingan fisik, mental, dan sosial, (3) Faktor pendukung dan penghambat pelayanan rehabilitasi sosial di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta yang beralamat di Cokrobedoeg, Sidoarum, Godean, Sleman. Subyek penelitian ini adalah lima pekerja sosial dengan informan lima dari pekerja sosial, dua dari seksi pengelola program, satu Kepala Balai, dan tiga dari klien. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan display data, reduksi data, dan kesimpulan dengan menguji keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Program rehabilitasi sosial bimbingan fisik, mental, dan sosial menggunakan sistem top down approach yang berasal dari Kementrian Sosial yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan di lembaga oleh Seksi Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial. Pelaksanaan program tersebut sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah direncanakan oleh seksi PRS. Evaluasi program diadakan setiap tiga bulan sekali yang diberikan kepada klien berdasarkan aspek tertentu, dan evaluasi akhir pelayanan rehabilitasi sosial dengan mengikutkan klien pada Praktik Belajar Kerja (PBK). (2) Pekerja sosial dalam program rehablitasi sosial bimbingan fisik, mental, dan sosial memiliki peran sebagai motivator, pendamping, mediator, dan perantara. (3) Faktor pendukung pelayanan program rehabilitasi sosial, yaitu keikhlasan pekerja sosial dalam memberikan pelayanan, sarana prasarana yang memadai, adanya kerjasama pekerja sosial dengan instruktur. Faktor penghambat, yaitu mood klien yang labil, kurangnya konsentrasi klien dalam mengikuti program, dan keterbatasan jumlah pekerja sosial.
Kata Kunci : Peran Pekerja Sosial, Rehabilitasi Sosial, Wanita Rawan Sosial EkonomiDonny Donny Dinardo2017-10-02T03:32:20Z2019-01-30T15:14:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53046This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530462017-10-02T03:32:20ZPENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI RELIGIUSITAS PADA ANAK DIDIK DI DESA TAMBI KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang cara dan upaya orang tua dalam mendampingi anak didik, agar nilai-nilai religiusitas tertanam pada diri anak didik di desa Tambi, Kejajar, Wonosobo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendampingan orang tua meliputi pendampingan secara langsung melalui perilaku kegamaan yang dapat langsung dicontoh oleh para anak didik. Selain itu, orang juga melakukan dengan cara memberikan keteladanan langsung kepada anak didik, melalui berbagai macam kegiatan keagamaan. Orang tua juga melakukan pemahaman keagamaan melalui lembaga pendidikan seperti TPQ dan Madin (Madrasah Diniyah) (2) Faktor pendukung yaitu: (a) kondisi desa Tambi yang kondusif, (b) banyak kegiatan keagamaan, (c) terdapat lembaga kegamaan. (3) Faktor penghambat yang mempengaruhi pengelolaan adalah terbatasnya sarana penunjang kegiatan.
Kata Kunci : pendampingan orang tua, nilai-nilai religiusitas, anak didik, desa Tambi.Bima Bima Suka Windiharta2017-10-02T03:21:46Z2019-01-30T15:14:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53045This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530452017-10-02T03:21:46ZUPAYA PENGEMBANGAN USAHA MANDIRI WARGA BELAJAR BIMBINGAN KETERAMPILAN TATA RIAS/SALON DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA (BPRSW) YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan Bimbingan Keterampilan Tata Rias/Salon di BPRSW; (2) Upaya yang Dilakukan untuk Mengembangkan Usaha Mandiri Warga Belajar; (3) Faktor Pendukung dalam Pelaksanaan Pendampingan Pekerja Sosial Terhadap Warga Belajar; (4) Dampak Pelatihan Tata Rias/Salon dalam Meningkatkan Pengembangan Usaha Mandiri Warga Belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (BPRSW) Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah Kepala Seksi PRS, PRS, Pekerja Sosial, Instruktur, Peserta Pelatihan. Metode pengambilan data yang digunakn adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data komponensial yang dilakukan secara induktif. Teknik keabsahan data dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan program pelatihan keterampilan tata rias/salon sudah baik karena disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan warga belajar, meliputi: persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. (2) Upaya pengembangan usaha mandiri warga belajar bimbingan keterampilan tata rias/salon dilakukan lembaga dengan berbagai macam aktivitas melalui kegiatan bimbingan, penyediaan sarana prasarana dan penyediaan modal. (3) Faktor pendukung pelaksanaan program pelatihan keterampilaan tata rias/salon, yaitu dipenggaruhi oleh faktor internal dan eksternal. (4) Dampak dari program pelatihan keterampilan tata rias/salon meliputi: (a) Kondisi lulusan yang sudah terbebas dari kerawanan sosial, (b) Lulusan mampu mengembangkan usaha secara mandiri, (c) Usaha yang dikembangkan lulusan mampu menjadi sumber penghidupan keluarga.
Kata Kunci: Usaha Mandiri, BPRSWEndah Endah Nugrahaningtyas2017-09-29T02:59:23Z2019-01-30T15:13:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53002This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530022017-09-29T02:59:23ZPENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN BAGI GELANDANGAN PENGEMIS DI BALAI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYA DAN LARAS YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pengelolaan program kewirausahaan di Balai RSBKL Yogyakarta meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi serta (2) Faktor penghambat program pendidikan kewirausahaan di Balai RSBKL Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Lokasi penelitian beralamatkan di Jl. Sidomulyo TR/369, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah pekerja sosial, seksi Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial, instruktur dan warga binaan Balai RSBKL. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan interactive model Miles & Hiberman. Jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Proses pengelolaan program pendidikan kewirausahaan meliputi, (a) Proses perencanaan meliputi penetapan tujuan, penerimaan warga belajar, proses seleksi instruktur, penetapan kurikulum, sarana prasarana, dan sumber dana, (b) Dalam pelaksanaanya, pendidikan kewirausahaan di Balai tidak terdapat kurikulum. Pada aspek proses pembelajaran, metode yang digunakan adalah ceramah dan praktek. Media pembelajaran menggunakan alat peraga dan objek nyata berupa gerobak angkringan. Dalam pelaksanaan, suasana belajar didalamnya meliputi aspek fisik dan nonfisik. Pada aspek fisik, penataan tempat duduk dan papan tulis tidak terdapat perubahan. Interaksi pembelajaran terjadi diluar maupun di dalam kelas. Program pendidikan kewirausahaan bagi gelandangan dan pengemis dilakukan 1 kali dalam seminggu pada hari Sabtu selama 1 jam pelajaran, (c) Evaluasi program pendidikan kewirausahaan di Balai belum optimal karena tidak ada ujian atau tanya jawab soal materi. (2) Hambatan yang terjadi selama program pendidikan kewirausahaan di Balai RSBKL berjalan lebih banyak pada faktor internal yaitu motivasi belajar yang rendah, penglihatan, pendengaran, serta kecerdasan bakat yang berbeda antar individu. Berdasarkan temuan yang telah disebutkan, maka perlu dilakukan penyusunan kurikulum dan perbaikan suasana belajar serta pengadaan evaluasi agar program program pendidikan kewirausahaan dapat berjalan dengan baik.arrizqi Arrizqi Titis Anugrah Sari2017-09-28T08:33:33Z2019-01-30T15:14:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53012This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530122017-09-28T08:33:33ZPARTISIPASI LANJUT USIA DALAM POSYANDU LANSIA “WIRA WERDHA” DI RW 14 KELURAHAN WIROGUNAN KECAMATAN MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan : (1) Partisipasi lanjut usia dalam posyandu lansia (2) Faktor pendukung dan penghambat lanjut usia dalam berpartisipasi pada kegiatan Posyandu Lansia Wira Werdha.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan subjek penelitian dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Subjek penelitian adalah kader, lanjut usia, dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data menggunakan sumber data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Partisipasi lanjut usia dalam posyandu lansia yaitu partisipasi tenaga, dana dan material. Pada partisipasi tenaga adalah keikutsertaan dalam kehadiran di posyandu lansia, melakukan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan posyandu lansia seperti senam, pemeriksaan kesehatan, dan rekreasi, sedangkan partisipasi dana yaitu keikutsertaan dalam memberikan sumbangan secara sukarela di setiap pertemuan, dan partisipasi material yaitu keikutsertaan dalam bentuk sumbangan yang dipergunakan untuk umum seperti menjenguk orang sakit dan melayat. (2) Faktor pendukung dan penghambat dalam posyandu lansia, faktor pendukung: a) Faktor internal: lanjut usia banyak yang masih aktif dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini dan adanya keinginan untuk mengetahui kesehatan dan banyak kegiatan positif b) Faktor Eksternal: banyak teman, serta kader-kader juga perhatian dengan lansia, adanya dukungan dari tokoh masyarakat serta kader yang selalu ingin memajukan Posyandu Lansia, teman-temannya yang masih aktif dalam mengikuti kegiatan di posyandu lansia serta pengurus-pengurus di RW maupun RT sangat mendukung dan merespon postif adanya Posyandu Lansia ini, peran dari Puskesmas dalam pelayanan kesehatan dan bantuan dari tokoh masyarakat dalam menyediakan sarana dan prasarana. Faktor penghambat: a) Faktor Internal: Kondisi lansia yang sudah lemah yang terkadang tidak dapat memungkinkan untuk ikuserta dalam Posyandu Lansia dan ada sebagian pihak keluarga yang tidak mendukung lanjut usia untuk ikut serta dalam Posyandu Lansia b) Faktor Eksternal: kondisi cuaca yang kadang tidak menentu seperti ujan dan alat-alat kesehatan di Posyandu Lansia kurang lengkap untuk mengecek kesehatan lanjut usia.
Kata kunci : partisipasi lanjut usia, posyandu lansia.Deasy Deasy Wiji Wulandari2017-09-28T08:33:29Z2019-01-30T15:14:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53011This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530112017-09-28T08:33:29ZPENGARUH PERAN GANDA TERHADAP KINERJA KARYAWAN WANITA DI TEMPAT KERJA DI LPP RRI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran ganda terhadap kinerja karyawan wanita di LPP RRI Yogyakarta.
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian adalah seluruh pegawai yang berstatus PNS dan dinyatakan sudah atau pernah menikah di LPP RRI Yogyakarta sebanyak 63 pegawai wanita. Validitas menggunakan uji korelasi product moment dan reliabilitas menggunakan rumus cronbach alpha. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara peran ganda terhadap kinerja karyawan di LPP RRI Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), dan koefisien regresi mempunyai nilai negatif sebesar -0,491. Artinya, semakin tinggi peran ganda maka akan semakin rendah kinerja karyawan wanita di LPP RRI Yogyakarta. Pada variabel peran ganda indikator yang dominan mempengaruhi peran ganda sebagai wanita pekerja di LPP RRI Nusantara II Yogyakarta yaitu indikator kurangnya keterlibatan sebagai istri dengan nilai rata-rata sebesar 15,98. Pada variabel kinerja karyawan indikator yang dominan mempengaruhi kinerja karyawan di LPP RRI Nusantara II Yogyakarta yaitu indikator kualitas keluaran dengan nilai rata-rata sebesar 15,63.
Kata kunci: Peran Ganda, Kinerja KaryawanAtik Atik Dina Nasekhah2017-09-28T08:10:18Z2019-01-30T15:14:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53010This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530102017-09-28T08:10:18ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN
KERAJINAN TANGAN ECENG GONDOK ‘IYAN HANDICRAFT’ (Studi di Dusun Kenteng, Gadingsari, Sanden, Bantul, Yogyakarta)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) proses pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’, 2) faktor pendukung dan penghambat dalam proses pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’, 3) dampak dalam proses pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah pengelola, tenaga kerja, dan keluarga tenaga kerja ‘Iyan Handicraft’. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen penelitian didukung dengan pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumnetasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dengan menggunakan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) proses pemberdayaan masyarakat melalui a) tahap penyadaran, b) tahap penguatan potensi atau daya, c) tahap pelaksanaan tindakan nyata, dan d) tahap evaluasi. 2) faktor pendukung yaitu (a) bahan baku eceng gondok mudah di dapat dan murah, (b) mudah dalam pemasaran poduk, (c) proses pembuatan kerajinan eceng gondok mudah, (d) tersedianya fasilitas yang memadai, (e) adanya motivasi dan minat yang tinggi dari tenaga kerja, (f) adanya waktu luang dan dukungan dari keluarga tenaga kerja. Faktor penghambat yaitu (a) kurangnya tenaga kerja, (b) perubahan cuaca yang mempengaruhi penjemuran eceng gondok, eceng gondok akan cepat menjamur dan keras saat dianyam jika belum kering merata. 3) dampak yaitu (a) dari segi ekonomi yaitu pendapatan tenaga kerja semakin meningkat, (b) dari segi sosial yaitu membuka lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran dan hubungan sosial terjalin baik, (c) dari segi lingkungan yaitu mengurangi dampak negatif dari tanaman eceng gondok di daerah perairan, dan (d) dari segi pendidikan yaitu tenaga kerja mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam membuat kerajinan tangan eceng gondok. Tindak lanjut dalam kegiatan pemebrdayaan masyarakat di Iyan Handicraft adalah agar masyarakat menjadi lebih mandiri dan berdaya dengan mampu membuka usaha sendiri.
Kata Kunci : Pemberdayaan masyarakat, kerajinan tangan, eceng gondokRina Suswarina Andri Aswari2017-09-28T08:05:02Z2019-01-30T15:13:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53008This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530082017-09-28T08:05:02ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI PUSAT PELAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK “REKSO DYAH UTAMI” YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Kondisi perempuan korban KDRT yang ditangani P2TPA “Rekso Dyah Utami”. (2) Bentuk pelayanan di P2TPA “Rekso Dyah Utami”. (3) Pelaksanaan pemberdayaan perempuan korban KDRT di P2TPA “Rekso Dyah Utami”. (4) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pemberdayaan perempuan di P2TPA “Rekso Dyah Utami”.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola, konselor, dan perempuan korban KDRT. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi sumber untuk memperoleh keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kondisi perempuan korban KDRT mengalami luka fisik, ketakutan, malu, dan trauma. (2) Bentuk pelayanan ada 5, yaitu pelayanan pengaduan, pelayanan kesehatan, pelayanan rehabilitasi sosial, pelayanan bantuan hukum, serta pelayanan pemulangan dan reintegrasi sosial. (3) Pelaksanaan pemberdayaan terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap penyadaran, tahap analisis masalah, tahap penentuan skala prioritas masalah, tahap mencari penyelesaian masalah, tahap pelaksanaan tindakan nyata, dan tahap evaluasi. (4). Faktor pendukung meliputi kerjasama yang baik antara pihak intern yaitu pengelola dan konselor dan pihak ekstern yaitu rumah sakit dan kepolisian yang berjejaring dengan P2TPA “Rekso Dyah Utami, dan pembiayaan yang cukup memadai. Faktor penghambat meliputi korban yang kurang kooperatif; keterbatasan konselor dalam segi jumlah dan waktu yang disediakan, serta sarana dan prasarana di lembaga yang masih kurang memadai.
Kata Kunci: Pemberdayaan perempuan, KDRT, Pelayanan.Hikmah Hikmah Nurbaeti2017-09-28T08:05:00Z2019-01-30T15:14:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53009This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530092017-09-28T08:05:00ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK WANITA
TANI DI DUSUN PERENG, DESA SENDANGSARI, PENGASIH KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pemberdayaan perempuan melalui kelompok wanita Tani Melati, (2) mengetahui hasil dari pelaksanaan pemberdayaan perempuan di Kelompok Wanita Tani Melati dan (3) mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Melati di Dusun Pereng, Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah pengurus yang meliputi ketua, kepala dukuh, penyuluh pertanian lapangan dan tiga anggota KWT Melati yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik.
Teknik analisis data menggunakan interaktive model menurut Miles dan Huberman melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan (1) Pemberdayaan perempuan melalui KWT Melati memiliki 3 tahap yaitu; (a) tahap penyadaran dengan memberikan motivasi kepada anggota dengan membuka pikiran, (b) tahap transformasi dengan memberikan pelatihan berupa keterampilan melalui kegiatan pengolahan bahan makanan lokal, (c) tahap peningkatan kemampuan intelektual, (2) Hasil dari pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui KWT Melati antara lain; (a) anggota KWT Melati mampu mengungkapkan gagasan yang dimiliki (b) anggota KWT Melati mampu menjadi narasumber atau pelatih dalam kegiatan kepelatihan, (c) meningkatnya kemampuan anggota KWT Melati dalam pengolahan bahan makanan lokal guna memperoleh penghasilan tambahan, (d) KWT Melati menjadi tempat untuk belajar tentang pengolahan bahan makanan lokal dan terbuka untuk kunjungan dari sekolah, instansi, dan organisasi (e) Pemberdayaan perempuan melalui KWT Melati dilihat dari segi akses, kontrol, partisipasi dan manfaat sudah dapat dikatakan berhasil. (3) Faktor pendukungnya antara lain (a) adanya dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah desa, penyuluh lapangan, dinas pertanian, disperindag, semangat dan kekompakan anggota KWT Melati, sarana dan prasarana yang memadahi, dan adanya mitra kerja, (b) faktor penghambatnya antara lain ada anggota yang kurang tertib dalam administrasi, kedisiplinan serta manajemen waktu yang masih kurang bagus, kesulitan dalam hal transportasi.
Kata kunci : pemberdayaan perempuan, kelompok wanita taniNida Nida’ Anis Nazihah2017-09-28T07:57:11Z2019-01-30T15:13:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53006This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530062017-09-28T07:57:11ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK DI KELOMPOK PENGELOLA SAMPAH MANDIRI (KPSM) KARTINI DUSUN RANDUGUNTING TAMANMARTANI KALASAN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Daur Ulang Sampah Plastik di Kelompok Pengelola Sampah Mandiri (KPSM) Kartini Dusun Randugunting, (2) Faktor pendukung dan penghambat dalam program daur ulang sampah plastik, (3) Dampak pelaksanaan program daur ulang sampah plastik di KPSM Kartini.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah pengurus dan anggota KPSM Kartini. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui program daur ulang sampah plastik dilakukan dalam tiga tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sedangkan proses daur ulang sampah plastik terdiri dari pengumpulan, pemilahan, penentuan konsep, pengolahan, dan pemasaran, (2) Faktor pendukung meliputi faktor internal, seperti kesadaran, semangat dan kemauan, sedangkan faktor eksternal seperti tersedia sarana dan prasarana, media dan kerjasama dengan pihak yang bersangkutan. Faktor penghambat meliputi pemasaran yang kurang berkembang dan masyarakat kurang berminat menggunakan produk daur ulang sampah, (3) dampak positif yaitu menambah pendapatan keluarga, ibu-ibu mempunyai kegiaan diwaktu luang, ibu rumah tangga memiliki keterampilan mengolah daur ulang sampah plastik dan lingkungan menjadi bersih, sedangkan dampak negatif dari program daur ulang sampah plastik sejauh ini belum ada.
Kata kunci : Pemberdayaan perempuan, daur ulang sampah plastik, KPSM KartiniPalupi Palupi Kusuma Dewi2017-09-28T07:52:47Z2019-01-30T15:13:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53005This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530052017-09-28T07:52:47ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN SADAR GENDER DI DESA NGALANG, KECAMATAN GEDANGSARI, KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Bagaimana implementasi pendidikan sadar gender di Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul , (2) mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat pendidikan sadar gender di Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penentuan sumber data menggunakan teknik purposive sampling meliputi Ketua SKPD Pemberdayaan Perempuan Gunungkidul, Ketua P2WKSS, Ketua kelompok Sadar Gender, Koordinator Sadar Gender tingkat Desa, dan Warga binaan. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan berupa reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi pendidikan sadar gender dilakukan dengan beberapa tahap mulai dari (a) perencanaan dengan penjadwalan matriks kegiatan, (b) pelaksanaan yang terdiri pengorganisasian, pertemuan/sarasehan, pemantauan permasalahan, pemecahan masalah dan penutup, (c) evaluasi kegiatan berupa rapat koordinasi dan pembuatan laporan pertanggungjawaban serta monitoring dari pihak pusat, dan (d) hasil berupa penerapan bentuk nyata dari masyarakat baik dari segi individu, keluarga, maupun masyarakat serta dalam lingkup sosial, politik, kesehatan dan pendidikan, (2) Faktor pendukung meliputi dukungan materil maupun moril yang diberikan pemerintah desa, dukungan responsif dari masyarkat, regulasi yang kuat di pengurus sadar gender, partisipasi aktif dari tokoh agama dan tokoh masyarakat, dukungan dari LSM pendamping, serta dukungan dari lembaga desa, dan adanya sikap peduli, terbuka, saling memiliki, tanggung jawab dari masing-msing anggota, pengurus, dan instansi-instansi terkait, (3) Faktor penghambat meliputi dukungan dari pemerintah desa dalam pencairan dana, belum optimalnya koordinasi dari UPD terkait, kesadaran masyarakat oleh mindset adat yang kuat sehinga membutuhkan revolusi mindset, kondisi geografis Desa Ngalang dengan struktur jalan yang landai menjadi penghambat pertemuan terutama di malam hari.
Kata kunci: P2WKSS, Pemberdayaan Perempuan, dan GenderTifa Tifa Musdalifah2017-09-28T07:50:01Z2019-01-30T15:13:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53004This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/530042017-09-28T07:50:01ZPELAKSANAAN PENDAMPINGAN BAGI LANJUT USIA DALAM MENUJU LANJUT USIA SEJAHTERA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL
“WILOSO WREDHO” PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan pendampingan bagi lansia dalam menuju lansia sejahtera di Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho” Purworejo; (2) Mendeskripsikan peran pendamping Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho” Purworejo; (3) Mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan pendampingan lansia; (4) Mendeskripsikan manfaat pelaksanaan pendampingan dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia di Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho” Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah lansia di Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho” Purworejo. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan display data, reduksi data dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode dan sumber data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pendampingan lansia dalam bentuk pembinaan: fisik, sosial, mental spiritual, kesehatan, dan keterampilan yang meliputi (a) penyampaian materi, (b) Metode yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan praktek, (c) Media yang digunakan seperti buku, (d) Sikap pembimbing dan pendamping dalam kegiatan pembinaan baik, penuh perhatian, tegas, dan akrab. (2) Peran pendamping adalah (a) pemberi motivasi, (b) pemungkin, (c) pembela, (d) penghubung, (e) pembimbing. (3) Faktor pendukung pendampingan adalah (a) adanya dukungan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, (b) adanya Sumber Daya Manusia (SDM), (c) adanya kerjasama antar pendamping dan lembaga terkait, (d) kondisi geografis yang cukup strategis. Faktor penghambat pendampingan adalah (a) sarana dan prasarana yang kurang memadai, (b) keterbatasan kondisi fisik dan mental lansia, (c) rendahnya motivasi lansia mengikuti kegiatan pembinaan. (4) Manfaat pelaksanaan pendampingan bagi lansia antara lain: terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani, dan sosialnya. Dengan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut maka dapat meningkatkan kesejahteraan hidup lansia.
Kata kunci: Pelaksanaan Pendampingan, Lansia Sejahtera, Unit Rehabilitasi Sosial.Lilin Agustine Lilin Cahyani2017-09-28T03:08:25Z2019-01-30T15:13:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52988This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/529882017-09-28T03:08:25ZPERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN SOSIAL KLIEN DI LEMBAGA KONSULTASI KESEJAHTERAAN KELUARGA “TERATAI” YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan Pelaksanaan pelayanan terhadap klien yang ada di LK3 Teratai, (2) Mendeskripsikan Peran pekerja sosial dalam pemberdayaan dan perlindungan sosial klien di LK3 Teratai, dan (3) Mendeskripsikan Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi pekerja sosial dalam menjalankan perannya.
Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif dan dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Kepala, Pekerja Sosial, dan Klien di LK3 Teratai. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pelayanan terhadap klien melalui dua tahap, (a) perekrutan klien yang meliputi klien datang sendiri dan jemput bola, dan (b) penanganan klien yang meliputi konseling, home visit, pemberdayaan serta rujukan. (2) Peran pekerja sosial dalam pemberdayaan, meliputi sebagai pendamping klien sebelum sampai setelah kegiatan pemberdayaan, sebagai fasilitator dari dinas sosial kepada klien, dan sebagai konsultan klien dalam membantu menentukan kuputusan. Sedangkan peran pekerja sosial dalam perlindungan social yaitu sebagai pelindung klien dari segala ancaman yang bisa saja menimpa klien. (3) Faktor pendukung pekerja sosial dalam menjalankan perannya yaitu Komitmen/panggilan hati, dukungan keluarga, dan dukungan mitra lembaga dan dinas terkait. Faktor penghambat yaitu kurang keterbukaan klien dan dana yang terbatas.
Kata Kunci: pekerja sosial, pemberdayaan, perlindungan sosial, LK3Adam Muh Adam Kurniawan2017-08-23T07:22:18Z2019-01-30T14:56:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52372This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/523722017-08-23T07:22:18ZPENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN BAGI GELANDANGAN PENGEMIS DI BALAI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYA DAN LARAS YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pengelolaan program kewirausahaan di Balai RSBKL Yogyakarta meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi serta (2) Faktor penghambat program pendidikan kewirausahaan di Balai RSBKL Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Lokasi penelitian beralamatkan di Jl. Sidomulyo TR/369, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah pekerja sosial, seksi Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial, instruktur dan warga binaan Balai RSBKL. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan interactive model Miles & Hiberman. Jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Proses pengelolaan program pendidikan kewirausahaan meliputi, (a) Proses perencanaan meliputi penetapan tujuan, penerimaan warga belajar, proses seleksi instruktur, penetapan kurikulum, sarana prasarana, dan sumber dana, (b) Dalam pelaksanaanya, pendidikan kewirausahaan di Balai tidak terdapat kurikulum. Pada aspek proses pembelajaran, metode yang digunakan adalah ceramah dan praktek. Media pembelajaran menggunakan alat peraga dan objek nyata berupa gerobak angkringan. Dalam pelaksanaan, suasana belajar didalamnya meliputi aspek fisik dan nonfisik. Pada aspek fisik, penataan tempat duduk dan papan tulis tidak terdapat perubahan. Interaksi pembelajaran terjadi diluar maupun di dalam kelas. Program pendidikan kewirausahaan bagi gelandangan dan pengemis dilakukan 1 kali dalam seminggu pada hari Sabtu selama 1 jam pelajaran, (c) Evaluasi program pendidikan kewirausahaan di Balai belum optimal karena tidak ada ujian atau tanya jawab soal materi. (2) Hambatan yang terjadi selama program pendidikan kewirausahaan di Balai RSBKL berjalan lebih banyak pada faktor internal yaitu motivasi belajar yang rendah, penglihatan, pendengaran, serta kecerdasan bakat yang berbeda antar individu. Berdasarkan temuan yang telah disebutkan, maka perlu dilakukan penyusunan kurikulum dan perbaikan suasana belajar serta pengadaan evaluasi agar program program pendidikan kewirausahaan dapat berjalan dengan baik.
Kata Kunci : pengelolaan program, kewirausahaan, gelandangan pengemis.titis Arrizqi Titis Anugrah Sari2017-08-23T02:18:22Z2019-01-30T14:56:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52369This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/523692017-08-23T02:18:22ZPELAKSANAAN PENDAMPINGAN BAGI LANJUT USIA DALAM MENUJU LANJUT USIA SEJAHTERA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL
“WILOSO WREDHO” PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan pendampingan bagi lansia dalam menuju lansia sejahtera di Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho” Purworejo; (2) Mendeskripsikan peran pendamping Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho” Purworejo; (3) Mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan pendampingan lansia; (4) Mendeskripsikan manfaat pelaksanaan pendampingan dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia di Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho” Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah lansia di Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho” Purworejo. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan display data, reduksi data dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode dan sumber data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pendampingan lansia dalam bentuk pembinaan: fisik, sosial, mental spiritual, kesehatan, dan keterampilan yang meliputi (a) penyampaian materi, (b) Metode yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan praktek, (c) Media yang digunakan seperti buku, (d) Sikap pembimbing dan pendamping dalam kegiatan pembinaan baik, penuh perhatian, tegas, dan akrab. (2) Peran pendamping adalah (a) pemberi motivasi, (b) pemungkin, (c) pembela, (d) penghubung, (e) pembimbing. (3) Faktor pendukung pendampingan adalah (a) adanya dukungan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, (b) adanya Sumber Daya Manusia (SDM), (c) adanya kerjasama antar pendamping dan lembaga terkait, (d) kondisi geografis yang cukup strategis. Faktor penghambat pendampingan adalah (a) sarana dan prasarana yang kurang memadai, (b) keterbatasan kondisi fisik dan mental lansia, (c) rendahnya motivasi lansia mengikuti kegiatan pembinaan. (4) Manfaat pelaksanaan pendampingan bagi lansia antara lain: terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani, dan sosialnya. Dengan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut maka dapat meningkatkan kesejahteraan hidup lansia.
Kata kunci: Pelaksanaan Pendampingan, Lansia Sejahtera, Unit Rehabilitasi Sosial.Agustine Agustine Lilin Cahyani2017-08-21T04:12:51Z2019-01-30T14:54:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52277This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/522772017-08-21T04:12:51ZPERAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM MENANGANI KEMISKINAN DI KUBE SEJAHTERA DESA GIRIPURNO, NGADIREJO, TEMANGGUNGPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan peran Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dalam menangani kemiskinan di KUBE Sejahtera, Desa Giripurno, Ngadirejo, Temanggung; (2) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat peran KUBE.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Subyek penelitian ini adalah KUBE Sejahtera, dan informannya adalah pengelola, anggota, dan tokoh masyarakat di KUBE Sejahtera Desa Giripurno, Ngadirejo, Temanggung. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan dengan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) KUBE dalam menangani kemiskinan berupa peningkatan kemampuan intelektual, sosial psikologi, keterampilan dan taraf kesejahteraan masyarakat, yang berwujud adanya peningkatan pendapatan, ada pertukaran informasi, pemberian motivasi, dan adanya hubungan baik dengan berbagai pihak. (2) Faktor pendukungnya yaitu, selalu berperan aktif, adanya kerjasama dan dukungan dari tokoh masyarakat, minat masyarakat tinggi, semangat anggota tinggi, adanya pendamping KUBE, Sumber Daya Alam (SDA) melimpah, adanya hubungan yang baik, dan interaksi terjalin dengan baik karena kesamaan tujuan. Sedangkan faktor penghambat yaitu, rendahnya tingkat pendidikan anggota, belum terbiasa dengan hal baru, adanya sikap iri, dan kesibukan masing-masing anggota.
Kata Kunci: Kelompok Usaha Bersama (KUBE), kemiskinanDiah Diah Ayu Ningrum2017-08-21T04:08:18Z2019-01-30T14:54:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52274This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/522742017-08-21T04:08:18ZKEPERCAYAAN (TRUST) DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN (STUDI KASUS PADA KELOMPOK AL-IKHLAS DI UNIT PENGELOLA KEGIATAN (UPK) KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGALPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kebermanfaatan kepercayaan dalam program pemberdayaan perempuan di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Bumijawa (2) faktor pendukung dalam membangun kepercayaan pada program pemberdayaan perempuan di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Bumijawa (3) faktor penghambat dalam membangun kepercayaan pada program pemberdayaan perempuan di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Bumijawa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Subyek penelitian ini adalah pengelola Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Bumijawa dan anggota Kelompok Al-Ikhlas. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kepercayaan pada program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Bumijawa dapat dikatakan terjalin dengan baik. Kepercayaan dalam program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) mempunyai manfaat sebagai berikut: terjadinya kerjasama yang saling menguntungkan, menumbuhkan komitmen, menentukan lamanya hubungan kerjasama yang terjalin, dan meningkatkan kualitas program, (2) faktor pendukung dalam membangun kepercayaaan (trust): (a) faktor internal dari pengelola Unit Pengelola Kegiatan (UPK), pengurus kelompok, dan anggota kelompok, (b) faktor eksternal dari desa dan pihak bank, (3) faktor penghambat dalam membangun kepercayaan (trust) berasal dari faktor internal yaitu masih ada anggota yang kurang disiplin dalam menyetor pinjaman yang disebabkan pendapatan yang tidak tentu dan rendahnya pendidikan menyebabkan kurangnya pemahaman mengenai aturan peminjaman di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) serta kurangnya pemahaman tentang administrasi. Oleh karena itu, kepercayaan sebagai salah satu penentu keberhasilan program perlu dimanfaatkan dan dipertahankan guna membangun hubungan kerjasama yang nyaman dan saling menguntungkan.
Kata Kunci: Kepercayaan (trust), Program SPP, UPKFriska Friska Zana Mustika2017-08-18T04:42:42Z2019-01-30T14:52:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52206This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/522062017-08-18T04:42:42ZPERANAN FORUM PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK (FPK2PA) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KORBAN KASUS KEKERASAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untu mendeskripsikam: (1) Pengelolaan program Forum Perlindungan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak (FPK2PA) di Kabupaten Gunungkidul, (2) Bentuk layanan program FPK2PA di Kabupaten Gunungkidul, (3) Peranan FPK2PA di Kabupaten Gunungkidul, (4) Faktor pendukung serta faktor penghambat pelaksanaan FPK2PA di Kabupaten Gunungkidul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian yaitu staff FPK2PA, SKPD Bidang Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Gunungkidul, Layanan Hukum (UPPA Polres Wonosari), Layanan Medis (RSUD Wonosari), Layanan Sosial (Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul), Layanan Psikologi, Layanan Ekonomi, Keluarga korban kasus kekerasan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumenatsi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif metode interaktif yang meliputi: pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabasahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pengelolaan program FPK2PA di Kabupaten Gunungkidul meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi/monitoring, (2) Bentuk layanan program FPK2PA di Kabupaten Gunungkidul yaitu layanan kesehatan, layanan psikologis, layanan hukum, layanan sosial, dan layanan ekonomi. Dari masing-masing layanan mempunyai tugas yang berbeda-beda, namun dalam menangani korban kasus kekerasan tetap saling bekerjasama, (3) Peranan FPK2PA di Kabupaten Gunungkidul yaitu pada bidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan, (4) Faktor pendukung FPK2PA dipengaruhi oleh kerjasama dan koordinasi anggota serta instansi-instansi yang terlibat, serta faktor penghambat yaitu sebagaian anggota FPK2PA belum memahami tugasnya, budaya masyarakat yang masih kental, masyarakat masih menganggap bahwa kasus kekerasan merupakan aib keluarga, anggaran yang kurang dengan kebutuhan yang banyak, kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan perempuan dan anak masih kurang, pemahaman akan peranan FPK2PA masih kurang, karena dipengaruhi juga oleh pendidikan hukum yang masih masih kurang.
Kata Kunci: Peranan, FPK2PA, Kabupaten GunungkidulIntan Intan Wiliana Santosa2017-08-18T04:37:52Z2019-01-30T14:52:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52204This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/522042017-08-18T04:37:52ZPERAN PELATIHAN PIJAT AKUPRESUR DALAM PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA BAGI ALUMNI PESERTA PELATIHAN DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) CD BETHESDA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran pelatihan pijat akupresur bagi alumni peserta pelatihan pijat akupresur di LKP CD Bethesda Yogyakarta; (2) Dampak pemanfaatan ilmu pijat akupresur dalam peningkatan ekonomi keluarga; (3) Faktor pendukung dan faktor penghambat pemanfaatan ilmu pijat akupresur.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian dilakukan di LKP CD Bethesda Yogyakarta. Subjek penelitian adalah alumni program pelatihan pijat akupresur di LKP CD Bethesda Yogyakarta, tutor pelatihan pijat akupresur di LKP CD Bethesda, dan pengelola LKP CD Bethesda Yogyakarta. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Peran pelatihan pijat akupresur bagi alumni peserta pelatihan pijat akupresur, yaitu: memperluas wawasan ilmu pengetahuan alumni setelah mengikuti pelatihan pijat akupresur dan membentuk perubahan sikap dan perilaku alumni; (2) Dampak pemanfaatan ilmu pijat akupresur dalam peningkatan ekonomi keluarga, yaitu: alumni mendapat pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang dimiliki dengan menjadi seorang terapis/tukang pijat, alumni mengalami peningkatan ekonomi setelah mendapatkan penghasilan dari profesi terapis/ tukang pijat (3) Faktor pendukung pemanfaatan ilmu pijat yaitu: motivasi diri alumni, dukungan keluarga, dukungan lingkungan sekitar, dan dukungan LKP CD Bethesda. Sedangkan faktor penghambat pemanfaatan ilmu pijat yaitu: kondisi diri yang tidak baik, cuaca buruk, dan kesibukan alumni.
Kata Kunci: Peran Pelatihan Pijat Akupresur, Peningkatan Ekonomi KeluargaRizki Rizki Badriyatul Qomariyah2017-08-18T04:33:41Z2019-01-30T14:52:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52203This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/522032017-08-18T04:33:41ZPENYELENGGARAAN INDUSTRI KECIL KERAJINAN BAMBU DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA DI DUSUN NGAMPIRAN DESA MELIKAN KECAMATAN RONGKOP KABUPATEN GUNUNGKIDULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) penyelenggaraan industri kecil kerajinan bambu dalam upaya peningkatan pendapatan keluarga di Dusun Ngampiran Desa Melikan Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul dan (2) faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penyelenggaraan industri kecil kerajinan bambu dalam upaya peningkatan pendapatan keluarga di Dusun Ngampiran Desa Melikan Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah pengelola, pengrajin industri kerajinan bambu, dan tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di Dusun Ngampiran Desa Melikan Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul. Objek penelitian ini meliputi : proses penyelenggaraan industri kerajinan bambu dan faktor pendukung serta penghambat industri kecil kerajinan bambu di Dusun Ngampiran. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) proses penyelenggaraan industri kecil kerajinan bambu meliputi tahap persiapan, pengadaan bahan baku dan peralatan, pengukuran dan pemotongan bambu, penyerutan, penganyaman, finishing, pemasaran, dan pendapatan. (2) faktor pendukung penyelenggaraan industri kerajinan bambu di dusun Ngampiran yaitu pemerintah berperan aktif ikut serta dalam memberikan bantuan – bantuan berupa ilmu dari pelatihan yang diadakan serta bantuan berupa peralatan penunjang industri kerajinan bambu, faktor penghambat penyelenggaraan industri kecil kerajinan bambu di Dusun Ngampiran yaitu kesulitan mencari bahan baku dan harga jual hasil kerajinan yang masih rendah.
Kata kunci : Industri Kecil Kerajinan Bambu, Peningkatan Pendapatan KeluargaToni Toni Dwi Admaja Wira2017-08-18T04:29:29Z2019-01-30T14:52:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52201This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/522012017-08-18T04:29:29ZUPAYA MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA WARGA BINAAN MELALUI PROGRAM BIMBINGAN KETERAMPILAN DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan upaya menumbuhkan minat berwirausaha warga binaan melalui program bimbingan keterampilan di BPRSW Yogyakarta, (2) Mendeskripsikan pengelolaan program bimbingan keterampilan yang diberikan pada warga binaan di BPRSW Yogyakarta, (3) Mendeskripsikan factor pendukung dan penghambat program bimbingan keterampilan dalam menumbuhkan minat berwirausaha di BPRSW Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini yaitu kepala BPRSW Yogyakarta, Kasie PRS, Peksos, Instruktur, dan Warga Binaan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan dengan model Miles and Huberman dimana proses analisis data ada 3 periode, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan verivication (penarikan kesimpulan). Triangulasi digunakan sebagai teknik keabsahan data dimana dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan yaitu triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan minat berwirausaha warga binaan yaitu dilakukan oleh instruktur dan lembaga dengan cara yang berbeda-beda, (2) Pengelolaan program bimbingan keterampilan di BPRSW dilakukan dengan 3 aspek dengan masing-masing komponen, perencanaan yang mencakup tujuan, anggaran, strategi, metode dan tolak ukur. Pelaksanaan yang mencakup proses, metode, sarana dan prasarana, media, instruktur, serta materi. Evaluasi yang dilakukan 3 tahap yaitu oleh instruktur, lembaga dan psikolog, (3) Faktor yang mendukung upaya menumbuhkan minat berwirausaha warga binaan yaitu faktor kebutuhan masyarakat sekitar yang menjadi peluang untuk berwirausaha serta adanya bantuan stimulant yang diberikan oleh BPRSW, sedangkan faktor yang menghambat yaitu faktor kematangan usia warga binaan dan faktor modal mereka.
Kata kunci: Upaya menumbuhkan minat berwirausaha, Program Bimbingan Keterampilan, BPRSWFitriana Noor Fitriana Martanti2017-08-18T04:25:35Z2019-01-30T14:52:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52200This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/522002017-08-18T04:25:35ZPEMBERDAYAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN TATA RIAS DALAM UPAYA MENDORONG KEMANDIRIAN REMAJA BINAAN DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Pelaksanaan pemberdayaan remaja melalui pelatihan keterampilan tata rias di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR); (2) Faktor penghambat dan pendukung pemberdayaan remaja melalui pelatihan keterampilan tata rias; (3) Dampak pemberdayaan remaja melalui pelatihan keterampilan tata rias.
Penelitian ini merupakan penelitan kualitatif jenis studi kasus. Subyek penelitian ini adalah pengelola BPRSR, instruktur keterampilan tata rias dan peserta keterampilan tata rias. Metode pengambilan data yang digunakan adalah model observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dengan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan program pelatihan keterampilan tata rias di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja terdiri dari 3 (tiga) tahap yaitu : 1) Tahap persiapan pelaksanaan yang terdiri dari penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran, persiapan peserta, dan persiapan bahan ajar; 2) Tahap proses pelaksanaan yang terdiri dari 3 (tiga) tahapan yaitu pemberian motivasi, proses pembelajaran dan Praktek Belajar Kerja; dan 3) Tahap Evaluasi dilakukan dalam bentuk observasi oleh instruktur dan pekerja sosial, hasilnya yaitu bertambahnya keterampilan peserta dalam bidang tata rias, terbukanya peluang usaha, serta meningkatnya kemandirian peserta. (2) Faktor Pendukung dalam pelaksanaan pelatihan keterampilan tata rias di BPRSR Yogyakarta yaitu instruktur yang kompeten, lengkapnya peralatan praktek keterampilan tata rias. Faktor penghambat dalam pelaksanaan pelatihan keterampilan tata rias yaitu keterlambatan penyediaan bahan untuk praktek, sulitnya mendapatkan model untuk praktek dan motivasi remaja binaan yang rendah.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Pelatihan keterampilanWhena Whena Devi Adriyani2017-08-18T04:22:39Z2019-01-30T14:52:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52199This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/521992017-08-18T04:22:39ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK PENGRAJIN TEMBAGA “BANGUN KARYA” DI DUSUN KRAPYAK WETAN DESA PANJANGREJO PUNDONG BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pelaksanan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” di Krapyak Wetan Panjangrejo Pundong Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. (2) untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan masyarakat melalui kerajinan tembaga “Bangun Karya” di Krapyak Wetan Panjangrejo Pundong Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. (3) untuk mengetahui hasil pemberdayaan masyarakat melalui kerajinan tembaga “Bangun Karya” di Krapyak Wetan Panjangrejo Pundong Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan subyek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yang meliputi pengelola kelompok Bangun Karya, anggota kelompok pengrajin dan tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” yaitu: memanfaatkan skill secara efektif dan efisien, menghilangkan kesenjangan harga pasar, dan membentuk masyarakat menjadi mandiri. (2) faktor pendukung pemberdayaan masyarakat melalui kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” yaitu : adanya dukungan dari warga, pemerintah dan fasilitas yang memadai, saling memotivasi, bertukar ide dan gagasan antar anggota dan pengurus, produksi yang semakin meningkat, dan lokasi yang strategis. Sedangkan faktor penghambat yaitu: bantuan dana, faktor tenaga yang kurang memiliki keterampilan dalam kerajinan tembaga, desain yang belum berkembang, serta peremajaan alat yang masih kurang. (3) hasil pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” yaitu: meningkatnya lapangan kerja dan berkurangnya jumlah pengangguran, meningkatnya penghasilan anggota, meningkatnya pengetahuan mengenai pengembangan desain kerajinan, manajemen kewirausahaan, dan pengembangan skill.
Kata Kunci: Pemberdayaan masyarakat, kelompok pengrajinan tembaga,
pengrajin tembagaNunung Nunung Suharyanti2017-08-18T04:19:15Z2019-01-30T14:52:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52198This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/521982017-08-18T04:19:15ZPEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI SENI KARAWITAN GAMELAN OLEH RUMAH PINTAR HARGOTIRTO DESA HARGOTIRTO KABUPATEN KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan pemberdayaan pemuda melalui kesenian karawitan oleh Rumah Pintar Hargotirto di Kabupaten Kulon Progo, (2) faktor pendorong dan penghambat pemberdayaan pemuda melalui kesenian karawitan oleh Rumah Pintar Hargotirto di Kabupaten Kulon Progo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penelitian dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah pengelola RBM, tutor, serta peserta program. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan. Analisis data dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, display data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) proses pelaksanaan pemberdayaan yang dilakukan oleh Rumah Pintar Hargotirto sudah sesuai dengan tahap-tahap pemberdayaan menurut Ambar Teguh, terdiri dari tahap penyadaran dan pembentukan perilaku yang ditempuh melalui diskusi, tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan-ketrampilan dengan mengadakan sosialisasi serta tahap peningkatan kemampuan dengan mengajak peserta untuk tampil di event-event kebudayaan. Adanya kelompok kesenian karawitan di Rumah Pintar Hargotirto ini memberikan konstribusi dalam bidang sosial dan budaya. Social impact yang ada adalah terdapatnya edukasi dan attitude. Sedangkan dari segi budaya mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan kesenian budaya lokal sekaligus meningkatkan rasa kepedulian untuk melestarikan kebudayaan (2) Faktor pendukung program adalah adanya keinginan dan motivasi yang muncul oleh tiap anggota, dukungan dari keluarga serta sarana prasarana yang cukup mendukung. Adapun faktor penghambat pemberdayaan pemuda meliputi faktor inteligensi, bakat dan motivasi.
Kata kunci : pemberdayaan pemuda, seni karawitan, rumah pintarPramono Dwi Pramono2017-08-18T04:13:52Z2019-01-30T14:52:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52195This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/521952017-08-18T04:13:52ZIMPLEMENTASI REDUCE, REUSE, RECYCLE (3R) DALAM MENUMBUHKAN KEPEDULIAN ANAK TERHADAP LINGKUNGAN DI PAUD GAJAH WONG, BALEREJO, MUJAMUJU, UMBULHARJO, DIYPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Bagaimana implementasi Reduce, Reuse, Recycle (3R); (2) Bagaimana dampak implementasi Reduce, Reuse, Recycle (3R) dalam menumbuhkan kepedulian anak terhadap lingkungan di PAUD Gajah Wong; (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi Reduce, Reuse, Recycle (3R) untuk menumbuhkan kepedulian anak terhadap lingkungan di PAUD Gajah Wong.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian dilakukan di PAUD Gajah Wong. Subyek penelitian ini adalah pendidik PAUD Gajah Wong, pengurus PAUD Gajah Wong, orang tua peserta didik PAUD Gajah Wong. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dengan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pelaksanaan atau implementasi Reduce, Reuse dan Recycle (3R) dalam menumbuhkan kepedulian anak terhadap lingkungan di PAUD Gajah Wong dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. (2) Dampaknya yaitu peserta didik mengerti bahwa barang bekas bisa digunakan kembali, peserta didik menjadi kreatif, peserta didik terbiasa untuk tidak bergaya hidup konsumtif. (3) Faktor pendukungnya yaitu banyaknya sumber bahan media pembelajaran, mudahnya untuk mengakses informasi sehingga membantu pendidik agar lebih kreatif lagi dalam membuat media pembelajaran menggunakan metode reduce, reuse dan recycle, sedangkan faktor penghambatnya yaitu sulit mendapatkan ide untuk membuat media pembelajaran dari barang bekas, ketelatenan orang tua untuk mengajari anaknya.
Kata Kunci : Implementasi Reduce, Reuse, Recycle (3R), Menumbuhkan Kepedulian Anak Terhadap Lingkungan.Feri Feri Subekti2017-07-28T03:38:38Z2019-01-30T14:40:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51276This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512762017-07-28T03:38:38ZPEMBERDAYAAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS BERBASIS KECAKAPAN HIDUP DI BALAI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYA DAN LARAS (RSBKL) YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) aspek-aspek pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup yang dikembangkan oleh Balai RSBKL Yogyakarta, (2) mekanisme pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup yang dilakukan oleh Balai RSBKL Yogyakarta dalam mencapai kemandirian, dan (3) faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Setting penelitian yakni aktivitas pemberdayaan gelandangan dan pengemis di Balai RSBKL. Informan dalam penelitian ini adalah koordinator pekerja sosial, instruktur keterampilan olahan pangan, instruktur keterampilan menjahit, instruktur bimbingan agama Islam, instruktur bimbingan budi pekerti serta warga binaan. Dalam penelitian ini, peneliti merupakan instrumen utama yang dibantu dengan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi, display dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aspek-aspek pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup yang dikembangkan oleh Balai RSBKL Yogyakarta meliputi aspek afektif, aspek kognitif, aspek pskikomotorik serta aspek konatif. (2) mekanisme pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup yang dilakukan oleh Balai RSBKL dalam rangka mencapai kemandirian antara lain melalui tahap penerimaan, proses penyadaran, proses peningkatan pengetahuan dan ketrampilan serta adanya tindak lanjut. (3) faktor pendukung pemberdayaan yaitu sarana dan prasarana yang memadai dan instruktur yang berpengalaman. Faktor penghambat pemberdayaan meliputi: kurangnya minat gelandangan dan pengemis pada beberapa kegiatan, motivasi untuk berubah masih kurang, proses masuknya gelandangan dan pengemis tidak bersamaan, tidak adanya silabus, pengawasan terhadap keikutsertaan warga binaan kurang maksimal.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Gelandangan, Pengemis, Kecakapan HidupSutiah Sutiyah2017-07-28T02:59:05Z2019-01-30T14:40:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51273This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512732017-07-28T02:59:05ZPENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) ANGKATAN IX DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) perencanaan diklat pendamping PKH, (2) proses diklat pendamping PKH, (3) evaluasi diklat pendamping PKH Angkatan IX di BBPPKS Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini yakni satu informan dari penyelenggara diklat, satu informan dari seksi penyusunan program, satu widyaiswara dalam diklat, tiga peserta diklat dan dua anggota PKH. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif dengan metode deskriptif. Trianggulasi sumber dan teknik digunakan untuk menguji keabsahan data dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik yang berbeda dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1)perencanaan diklat dimulai dengan perekrutan peserta yakni pendamping PKH yang sudah lolos seleksi yang diadakan Dinsos kabupaten asal peserta sesuai dengan mandat dari pusat. BBPPKS tidak terlibat proses perekrutan peserta; widyaiswara mempersiapkan rancang bangun dan media pembelajaran;(2)proses diklat dimulai ketika peserta registrasi ulang dan menginput data diri di komputer; hari pertama diklat diisi dengan pengarahan dan pre test untuk mengetahui kemampuan awal peserta; pembelajaran dalam diklat menggunakan metode studi kasus; media yang digunakan yakni flipchart, laptop, kertas plano, dan modul; diklat ditutup dengan pelaporan hasil pelaksanaan diklat, penyerahan sertifikat secara simbolis kepada peserta peraih nilai tertinggi post test; kelengkapan sarana dan prasarana dan adanya kerjasama BBPPKS dengan Dinsos kabupaten menjadi faktor pendukung diklat; keterlambatan fasilitator dan adanya peserta yang membawa balita dan anggota keluarga menjadi hambatan diklat;(3)evaluasi diklat meliputi evaluasi peserta, widyaiswara, dan penyelenggaraan diklat semuanya dilakukan dengan mengisi kuesioner; dampak setelah diklat pendamping PKH yaitu peserta diklat dapat mengkondisikan anggota PKH untuk tertib mengikuti pertemuan kelompok.
Kata kunci : penyelenggaraan diklat, pendamping PKH.Jeni Jeni Ari Febriyani2017-07-28T02:48:35Z2019-01-30T14:40:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51272This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512722017-07-28T02:48:35ZPELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERTAMINA TERMINAL BAHAN BAKAR MINYAK (TBBM) REWULU DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI KELOMPOK JAMU JATI HUSADA MULYATujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) latar belakang pelaksanaan program CSR Pertamina TBBM Rewulu, (2) pelaksanaan program CSR di kelompok jamu JHM, (3) hasil pelaksanaan program CSR di kelompok jamu JHM, (4) dampak pelaksanaan program CSR di kelompok jamu JHM, (5) faktor pendukung dan penghambat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah staff Community Development Officier (CDO) jamu Pertamina TBBM Rewulu, perempuan pengurus kelompok jamu JHM (ketua, sekretaris, bendahara), tiga anggota kelompok jamu JHM dan dua tokoh masyarakat Dusun Watu. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan program CSR dilatarbelakangi oleh komitmen Pertamina TBBM Rewulu untuk mengatasi dampak negatif operasi perusahaan dengan memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitar serta bentuk komitmen terhadap peraturan perundangan. (2) Pelaksanaan program CSR meliputi 4 tahapan, perencanaan dilakukan social mapping dan sosialisasi. Pelaksanaan meliputi pelatihan pengembangan kapasitas kelembagaan, manajemen usaha, produksi jamu higienis, inovasi produk dan strategi pemasaran, penyuluhan koperasi berbadan hukum dan pembentukan kader kelompok. Tahap monitoring dilakukan setiap minggu serta tahap evaluasi yang dilakukan secara bertahap selama pelaksanaan kegiatan dan tahunan (3) Hasil pelaksanaan program CSR meliputi: peningkatan pengetahuan manajemen kelompok, pembuatan jamu higienis, koperasi berbadan hukum, peningkatan keterampilan membuat jamu, rumah produksi, sarana dan prasarana lengkap, sertifikasi produk, 13 varian produk, jangkauan pemasaran luas, serta desa wisata herbal. (4) Dampak ekonomi meliputi peningkatan pendapatan, terpenuhinya kebutuhan pokok, kepemilikan barang atau simpanan tabungan. Dampak sosial meliputi interaksi sosial yang efektif, terbentuknya kelompok sosial baru, serta perubahan nilai-nilai sosial. (5) Faktor pendukung: motivasi dan keinginan anggota, reward dan pendampingan yang intensif. Faktor penghambat: kesibukan anggota kelompok dan lemahnya kelembagaan.Ulfah Ulfah Ifta Khoiriyah2017-07-28T02:46:23Z2019-01-30T14:40:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51268This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512682017-07-28T02:46:23ZPARTISIPASI MASYARAKAT MISKIN DALAM PROGRAM KAMPUNG RAMAH ANAK DI KAMPUNG TEGALREJO RW 05 YOGYAKARTAYogyakarta masih dalam kategori madya dan belum berhasil meningkatkan predikat kota layak anak ke level yang lebih tinggi. Masih terbatasnya informasi tentang partisipasi masyarakat miskin dalam program kampung ramah anak di kampung Tegalrejo RW 05 Yogyakarta. Berdasarkan masalah tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai partisipasi masyarakat miskin di kampung Tegalrejo RW 05 Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) partisipasi masyarakat miskin dalam program Kampung Ramah Anak, 2) faktor pendukung keberhasilan program Kampung Ramah Anak di Kampung Tegalrejo RW 05 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian di Kampung Tegalrejo RW 05 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) masyarakat turut aktif berpartisipasi memberikan pendapat dan saran dalam program Kampung Ramah Anak di Kampung Tegalrejo RW 05 Yogykarta; kontribusi dana dibebaskan karena kondisi perekonomian masyarakat yang minim; kontribusi tenaga yang dilakukan masyarakat dengan membantu persiapan dan pelaksanaan KRA; kontribusi sarana yang dilakukan masyarakat masih terbatas pada penyediaan rumah untuk rapat bergilir warga, (2) Faktor pendukung keberhasilan program KRA di Kampung Tegalrego RW 05 Yogyakarta antara lain; masyarakat mendapatkan pelatihan dan sosialisasi tentang KRA dari lembaga masyarakat peduli anak; masyarakat mendukung ketersediaan fasilitas informasi kepada anak dengan cara meluangkan waktu untuk bermain dan mendampingi anak saat jam belajar; kegiatan kreatif dan rekreatif yang ramah anak di luar sekolah dapat diakses semua anak antara lain adanya tempat berkumpul, perpustakaan, adanya area wifi untuk belajar anak-anak, adanya tempat untuk kegiatan PAUD dan posyandu.
Kata kunci : masyarakat miskin, kampung ramah anak.Arifah Arifah Setiyaningrum2017-07-28T02:39:01Z2019-01-30T14:40:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51264This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512642017-07-28T02:39:01ZPERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Peran pekerja sosial dalam pemberdayaan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), (2) Penggunaan metode dalam pekerjaan sosial bagi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), (3) Faktor pendukung dan penghambat pekerja sosial dalam pemberdayaan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta yang beralamat di Cokrobedug, Sidoarum, Godean, Sleman. Subyek penelitian ini adalah pekerja sosial dengan informan pekerja sosial, pengurus, pramu sosial, dan klien. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pekerja sosial memiliki alasan dalam melakukan pemberdayaan, yaitu korban perlu bertahan hidup dan perlu mendapatkan perlindungan, pengalaman, ilmu, dan keterampilan. Peran Pekerja Sosial dalam pemberdayaan korban yaitu sebagai konselor, motivator, mediator, pelindung, educator, dan fasilitator. Peranan pekerja sosial berpengaruh pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik klien (2) Metode yang digunakan pekerja sosial meliputi metode bimbingan sosial perorangan (social case work) dan metode bimbingan sosial kelompok (social group work), (3) Faktor pendukung pekerja sosial, yaitu kerjasama dengan lembaga terkait, keterlibatan dan kesadaran klien. Faktor penghambat pekerja sosial, yaitu karakter klien yang tertutup, keterbatasan jumlah pekerja sosial, dan shelter yang telah terpublikasi. Keberadaan pekerja sosial mampu meningkatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Berdasarkan temuan yang telah disebutkan, maka perlu dibutuhkan upaya untuk meningkatkan peran pekerja sosial.
Kata kunci: Peran Pekerja Sosial, Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)Lisa Lisa Hendhika Utami2017-07-28T02:33:34Z2019-01-30T14:40:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51261This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512612017-07-28T02:33:34ZIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI PONDOK PESANTREN MODERN MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL (MBS) YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan nilai-nilai karakter yang ditanamkan di pondok pesantren, (2) menjelaskan metode yang digunakan dalam pendidikan karakter, dan (3) menjelaskan faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu pembina asrama, santri, pendidik, pengelola yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan interaktive model menurut Miles dan Huberman (Sugiyono,2013) melalui pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusions).
Hasil penelitian menunjukan (1) Nilai karakter yang ditanamkan kepada santri yaitu nilai karakter hubungannya dengan Tuhan: iman, taqwa dan ikhlas. Nilai karakter hubungannya dengan diri sendiri: kejujuran, tanggungjawab, kemandirian, kerja keras, disiplin, percaya diri, kreatif dan ingin tahu. Nilai karakter hubungannya dengan sesama: patuh pada peraturan, kerja sama, dan sopan santun. Nilai karakter yang hubungannya dengan lingkungan: peduli sosial, cinta kebersihan. Nilai karakter hubungannya dengan kebangsaan: menghargai keberagaman. (2) Metode pendidikan karakter yang digunakan yaitu metode pembiasaan, metode pemberian nasehat, metode keteladanan, metode praktik dan metode pemberian reward dan punishment. (3) Faktor pendukung pendidikan karakter adalah kebijakan pengelola pondok pesantren, lingkungan pondok pesantren, sarana dan prasarana pondok pesantren, dukungan dari ustad/ustadzah, dan dukungan dari pengurus IPM. Faktor penghambatnya adalah pendidik yang belum memahami pondok pesantren, karakteristik santri yang berbeda-beda, orang tua/wali yang tidak mendukung dan orang tua/wali tidak meneruskan pendidikan ketika santri berada di rumah.
Kata kunci : pendidikan karakter, pondok pesantren modernSutrisno Sutrisno2017-07-27T02:33:08Z2019-01-30T14:39:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51215This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512152017-07-27T02:33:08ZPEMBERDAYAAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS BERBASIS KECAKAPAN HIDUP DI BALAI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYA DAN LARAS (RSBKL) YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) aspek-aspek pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup yang dikembangkan oleh Balai RSBKL Yogyakarta, (2) mekanisme pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup yang dilakukan oleh Balai RSBKL Yogyakarta dalam mencapai kemandirian, dan (3) faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Setting penelitian yakni aktivitas pemberdayaan gelandangan dan pengemis di Balai RSBKL. Informan dalam penelitian ini adalah koordinator pekerja sosial, instruktur keterampilan olahan pangan, instruktur keterampilan menjahit, instruktur bimbingan agama Islam, instruktur bimbingan budi pekerti serta warga binaan. Dalam penelitian ini, peneliti merupakan instrumen utama yang dibantu dengan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi, display dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aspek-aspek pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup yang dikembangkan oleh Balai RSBKL Yogyakarta meliputi aspek afektif, aspek kognitif, aspek pskikomotorik serta aspek konatif. (2) mekanisme pemberdayaan gelandangan dan pengemis berbasis kecakapan hidup yang dilakukan oleh Balai RSBKL dalam rangka mencapai kemandirian antara lain melalui tahap penerimaan, proses penyadaran, proses peningkatan pengetahuan dan ketrampilan serta adanya tindak lanjut. (3) faktor pendukung pemberdayaan yaitu sarana dan prasarana yang memadai dan instruktur yang berpengalaman. Faktor penghambat pemberdayaan meliputi: kurangnya minat gelandangan dan pengemis pada beberapa kegiatan, motivasi untuk berubah masih kurang, proses masuknya gelandangan dan pengemis tidak bersamaan, tidak adanya silabus, pengawasan terhadap keikutsertaan warga binaan kurang maksimal.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Gelandangan, Pengemis, Kecakapan HidupSutiyah Sutiyah2017-07-27T02:07:06Z2019-01-30T14:39:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51207This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512072017-07-27T02:07:06ZPERAN POKDARWIS PANCOH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT SEBAGAI UPAYAPENGEMBANGAN DESA WISATA PANCOH, TURI, SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan : (1) Peran Pokdarwis Pancoh dalam meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai upaya pengembangan Desa Wisata (2) Faktor penghambat dan faktor pendukung Pokdarwis Pancoh dalam meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai upaya pengembangan Desa Wisata Pancoh.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Setting penelitian yaitu peran Pokdarwis Pancoh dalam meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai upaya pengembangan Desa Wisata Pancoh. Informan dalam penelitian ini adalah pengurus Pokdarwis, anggota Pokdarwis, masyarakat dan tokoh masyarakat Pancoh. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian dibantu dengan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi sumber, teknik dan waktu dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai narasumber, berbagai tekhnik dan waktu yang berbeda dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Peran yang dilakukan Pokdarwis Pancoh meliputi, peran sebagai motivator yang meliputi motivasi ekonomi, motivasi berprestasi, dan motivasi sosial, peran sebagai fasilitator, dan peran sebagai komunikator (2) Faktor penghambat meliputi tingkat kehadiran masyarakat kurang dalam kegiatan kepemanduan, rendahnya partisipasi masyarakat, perbedaan persepsi masyarakat, kurangnya pendampingan dari pemerintah, kurangnya kegiatan pelatihan, kurangnya kepercayaan diri dari masyarakat. Faktor pendukung meliputi antusias masyarakat, potensi alam dan aktifitas masyarakat yang menjadi obyek wisata, kesenian budaya yang beragam, potensi masyarakat, dukungan dari tokoh masyarakat, dampak positif dari perkembangan Desa Wisata, kesabaran dari anggota Pokdarwis Pancoh itu sendiri. Penelitian ini menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam membentuk sebuah kelompok sadar wisata yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan dunia wisata dan kepedulian terhadap lingkungan. Pokdarwis Pancoh berhasil membuktikan perannya dalam merubah mindset masyarakat Pancoh dari masyarakat petani menjadi masyarakat wisata.
Kata kunci : Peran Pokdarwis, masyarakat Pancoh, Pengembangan Desa WisataJamilatun Jamilatun Hani’ah2017-07-27T01:36:34Z2019-01-30T14:38:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51206This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512062017-07-27T01:36:34ZPELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA
KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh Bina Keluarga Lansia (BKL) Mugi Waras Dusun Blendung, Desa Sumbersari, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta; (2) Manfaat pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh Bina Keluarga Lansia (BKL) Mugi Waras; (3) Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh Bina Keluarga Lansia (BKL) Mugi Waras.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian adalah pengurus, anggota dan keluarga anggota. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras mencakup perencanaan dan pelaksanaan, tahap perencanaan meliputi identifikasi kebutuhan, latarbelakang program, tujuan, tahap perencanaan, sumber daya manusia, jenis usaha, anggaran dan fasilitas. Pelaksanaan meliputi proses pelaksanaan kegiatan simpan pinjam, waktu pertemuan, sarana prasarana, kegiatan selama pertemuan, sistem peminjaman modal, dan tindak lanjut; (2) Manfaat pelaksanaan program usaha ekonomi produktif dirasakan oleh lansia yang menjadi anggota UEP, organisasi BKL serta keluarga anggota BKL Mugi Waras yang aktif mengikuti kegiatan simpan pinjam: (3) Faktor penghambat antara lain faktor internal usaha yang ditekuni anggota, kekurangan modal, keterlambatan dalam mengangsur dan melunasi (keterbatasan pinjaman), kurangnya pendampingan pengurus, serta kurangnya relasi untuk pemasaran; faktor pendukung yaitu semangat dan kemauan anggota untuk mengikuti setiap kegiatan dan menjalankan usaha serta pekerjaannya dengan baik. Serta adanya keterlibatan aktif anggota keluarga, pengurus, sesama anggota serta kepedulian dinas terkait untuk tetap mendukung pekerjaan dan usaha anggota UEP di dusun Blendung.
Kata kunci : pelaksanaan program, usaha ekonomi produktif, lansiaVivien Vivien Famusta2017-07-27T01:32:15Z2019-01-30T14:38:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51202This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512022017-07-27T01:32:15ZPENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SATPAM (SATUAN PENGAMANAN) DI GARDA TOTAL SECURITY YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan SATPAM dilihat dari (1) implementasi pendidikan dan pelatihan SATPAM, (2) Output pelaksanaan diklat, (3) upaya garda total security dalam menyalurkan alumni ke lapangan kerja, (4) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program, (5) upaya meminimalisir hambatan dan mengoptimalkan dukungan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan satuan pengamanan di BUJP Garda Total Security Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola, instruktur, dan peserta diklat, pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) implementasi pendidikan dan pelatihan (diklat)satuan pengamanan yaitu (a) perencanaan: berdasarkan perencanaan kurikulum tidak diadakan perencanaan karena sudah turun dari pemerintah pusat (b) pelaksanaan: pelaksanaan dilihat dari kurikulum, peserta diklat, pengelola, keuangan, sarana dan prasarana, sudah memenuhi syarat sesuai dengan peraturan POLRI nomor 24 tahun 2007 (2) output pendidikan dan pelatihan dapat dilihat dari perubahan sikap, pengetahuan serta ketrampilan dalam bidang pengamanan, berdasarkan evaluasi yang dilakukan peserta didik mampu mengerjakan tes tertulis dan menjalankan tes praktik (3) upaya yang dilakukan garda total security dalam menyalurkan lulusan ke lapangan kerja dapat dilihat dari benyaknya mitra yang sudah bekerja sama dengan GTS, serta jumlah lulusan yang sudah bekerja setelah menempuh pendidikan dan pelatihan SATPAM, dari sekian banyak peserta didik hanya terdapat 40% yang belum memiliki pekerjaan, hal tersebut karena mereka tidak ingin ditempatkan. (4) faktor pendukung yaitu: dukungan dari karyawan, instruktur, polres setempat, peserta pendidikan dan pelatihan serta sarana dan prasarana yang ada. Faktor penghambat yaitu: kurangnya koordinasi yang baik sehingga terjadinya salah paham, fasilitas MCK di Pusan pendidikan dan pelatihan Purworejo yang kurang memadai.
Kata kunci: pendidikan dan pelatihan (diklat), SATPAM, Garda Total SecurityRosida Rosida Dwi Fitriani2017-07-25T02:21:53Z2017-07-25T02:21:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51043This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/510432017-07-25T02:21:53ZINOVASI PENDIDIKAN NONFORMALYoyon Yoyon Suryonoysuryo@uny.ac.idEntoh Entoh Tohanitohani@uny.ac.id2017-07-18T03:56:35Z2019-01-30T14:29:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/50796This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/507962017-07-18T03:56:35Zartisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Taman Nasional Gunung Merbabu Dusun Suwanting, Banyuroto Sawangan Magelang Jawa TengahPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: a) Bentuk pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, b) Partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, c) Faktor apa yang mendorong dan menghambat masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Subyek penelitian ini adalah masyarakat Dusun Suwanting, dan informannya adalah pengelola, masyarakat, dan wisatawan pariwisata di Taman Nasional Gunung Merbabu Dusun Suwanting. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik Keabsahan data menggunakan uji kredibilitas yaitu triangulasi metode dan triangulasi sumber. .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a) Bentuk pengembangan pariwisata berbasis masyarakat berupa masyarakat terlibat dalam pengembangan pariwisata untuk mempertajam dan memantapkan citra pariwisata dengan peningkatan pemasaran melalui media sosial dan aksesbilitas. Kegiatan untuk meningkatkan mutu kerja dan pelayanan yakni: studi banding, mengikuti pameran, pembenahan pariwisata jalur pendakian, pelatihan SAR, operasi bersih, pelatihan penanganan kebakaran hutan, penanaman dan penghijauan, rapat rutin, pelatihan pemandu gunung, b) Partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata berbentuk ide, dana, tenaga, keahlian. Tahapan partisipasi yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Partisipasi masyarakat bermanfaat pada peningkatan taraf hidup masyarakat dari aspek pengetahuan, ekonomi, sosial, lingkungan, dan politik, c) Faktor pendorong partisipasi masyarakat adalah diberikannya kesempatan, tuntutan lingkungan, untuk kemajuan daerah, manfaat yang dirasakan. Faktor penghambat partisipasi adalah latar belakang pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin. Upaya untuk mengatasinya masyarakat didorong ikut berpartisipasi, dan kerjasama instansi untuk penyuluhan dan pelatihan.
Kata Kunci: Partisipasi masyarakat, pengembangan pariwisata, pariwisata berbasis masyarakatRina Rina Munawaoh2017-07-18T03:44:54Z2019-01-30T14:29:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/50795This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/507952017-07-18T03:44:54ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAYANAN SOSIAL BAGI LANJUT USIA DI DUSUN BULAK, DESA TUKSONO, KECAMATAN SENTOLO, KABUPATEN KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Partisipasi masyarakat dalam pelayanan sosial bagi lanjut usia. (2) Faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam pelayanan sosial bagi lanjut usia.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian ini yaitu pengurus BKL Tunas Mekar, tokoh masyarakat, masyarakat, dan lansia di Dusun Bulak. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Partisipasi masyarakat didasari alasan karena masyarakat ingin meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan lansia. Bentuk partisipasi masyarakat terbagi dalam dua bentuk yaitu fisik dan nonfisik. Pelayanan sosial lansia di Dusun Bulak terdiri dari pelayanan bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan spiritual. Manfaat partisipasi masyarakat memicu adanya kegiatan bermakna bagi lansia, hubungan harmonis lansia dengan lingkungan, meningkatnya pelaksanaan ibadah, dan kemudahan akses pelayanan kesehatan bagi lansia. (2) Faktor pendukung partisipasi masyarakat meliputi adanya kesadaran masyarakat, bantuan dana dari pemerintah, pembinaan dan bagi kader, pandangan positif masyarakat terhadap lansia, antusiasme lansia, dan kinerja lansia. Faktor penghambat partisipasi meliputi masih kurangnya kesadaran lansia akan pentingnya kesehatan, faktor ekonomi keluarga, dan lunturnya unggah-ungguh anak muda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya partisipasi fisik dan nonfisik masyarakat dalam pelayanan sosial, kesehatan, ekonomi, dan spiritual bagi lansia di Dusun Bulak. Adanya motivasi dan dukungan dari masyarakat membuat lansia semangat dalam mengikuti kegiatan. Dengan adanya partisipasi masyarakat dalam pelayanan sosial bagi lansia di Dusun Bulak, taraf hidup dan kesejahteraan lansia meningkat.
Kata kunci: partisipasi masyarakat, pelayanan sosial, lanjut usiaZumrotus ZUMROTUS SHOLICHATI2017-07-18T03:41:54Z2019-01-30T14:29:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/50794This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/507942017-07-18T03:41:54ZPengelolaan Program Pembelajaran Luar Sekolah di Kebun Raya Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pengelolaan program pembelajaran luar sekolah. (2) Faktor pendukung dan penghambat program pembelajaran luar sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian yaitu bagian marketing, pemandu program, dan guru pendamping. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif metode interaktif yang meliputi: pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data yang digunakan adalah trianggulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) pengelolaan program pembelajaran luar sekolah telah menjalankan fungsi dari pengelolaan yaitu perencanaan berupa penyusunan kurikulum, penyediaan SDM, rencana pelaksanaan program dan sasaran program. Pengorganisasian dilakukan dengan adanya pembagian tugas baik bagi pengelola maupun bagi team instruktur sebagai pelaksana program. Pelaksanaan program pembelajaran luar sekolah meliputi persiapan diantaranya yaitu persiapan modul, media pembelajaran dan pelatihan bagi team intruktur, pelaksanaan meliputi penjemputan, bina suasana, pojok kreatif, tour the zoo dan recalling, penutupan kegiatan dilakukan dengan adanya evaluasi harian, pengawasan yang dilakukan berupa adanya evaluasi harian, bulanan dan tahunan. (2) Faktor pendukung program meliputi antusias yang tinggi dari peserta, dukungan dari dinas pendidikan kabupaten dan provinsi di DIY yang menghimbau kepada sekolah-sekolah yang ada di DIY untuk mengikuti program pembelajaran luar sekolah. Faktor penghambat program pembelajaran luar sekolah adalah masih ada sekolah yang datang terlambat sehingga menghambat waktu pelaksanaan kegiatan Pembelajaran luar sekolah, peserta didik yang masih didampingi orang tua, belum adanya gedung khusus sebagai fasilitas kegiatan pembelajaran luar sekolah mengingat kegiatan pembelajaran luar sekolah dilakukan di alam terbuka, dan ketika cuaca buruk belum ada pengalihan lokasi kegiatan.
Kata kunci: pengelolaan program, pembelajaran luar sekolahNgaesti Ngaesti Nur Khasanah2017-07-18T03:14:46Z2019-01-30T14:28:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/50792This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/507922017-07-18T03:14:46ZEVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM PARENTING DI KELOMPOK BERMAIN (KB) PRIMA SANGGAR, SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi : 1) Konteks (Context) : Kesesuaian program dengan kebutuhan peserta program; Tujuan Program. 2) Masukan (Input): Karakteristik peserta program; Karakteristik narasumber; Pendanaan; Sarana dan prasarana. 3) Proses (Process): Aktivitas peserta program; Aktivitas narsumber; Metode pembelajaran; Partisipasi peserta program; serta Materi program. 4) Produk (Product): Ketercapaian tujuan program; Hasil belajar; Dampak program.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan model evaluasi program CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa program parenting layak untuk dilaksanakan kembali dengan beberapa masukan. 1) Evaluasi konteks (Context): Program yang diselenggarakan oleh KB Prima Sanggar telah sesuai dengan kebutuhan peserta program; Tujuan yang ditetapkan oleh lembaga selaras dengan tujuan peserta. 2) Evaluasi masukan (Input): Peserta tidak dituntut memiliki keahlian khusus dalam mengikuti program; Peserta mengikuti program atas keinginan sendiri; Karakteristik narasumber dalam program telah sesuai dengan materi; Pendanaan program berasal dari lembaga; Sarana dan prasarana sudah menunjang proses pelaksanaan program, hanya pada kendala seperti ketersediaan peralatan praktek memasak yang terbatas. 3) Evaluasi proses (Process): Peserta program aktif dalam pembelajaran; Narasumber mampu menyampaikan materi dengan baik dan dapat berinteraksi dengan peserta; Narasumber memberikan kesempatan tanya jawab dan praktek untuk menghilangkan kejenuhan; Partisipasi peserta cukup antusias dan bersemangat mengikuti program; Materi yang disampaikan telah sesuai dengan pedoman penyelenggaraan PAUD berbasis keluarga, hanya yang perlu diperhatikan dalam pelaksanannya, yaitu pada jadwal pelaksanaan program.4) Evaluasi produk (Product): Secara keseluruhan evaluasi hasil dapat dikatan baik, karena tujuan yang direncanakan telah tercapai dan dapat memberikan hasil serta dampak yang bermanfaat bagi peserta program.
Kata kunci: Evaluasi, program parenting.Endah Endah Dwi Pratiwi2017-07-18T03:10:04Z2019-01-30T14:28:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/50791This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/507912017-07-18T03:10:04ZMANFAAT PROGRAM KURSUS KEWIRAUSAHAAN DESA (KWD) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PEMBATIK DI DESA GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYARPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) manfaat program KWD terhadap kesejahteraan masyarakat pembatik, (2) fakfor pendukung dan penghambat program KWD terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pembatik.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola dan tutor program KWD serta warga belajar program KWD khususnya masyarakat pembatik. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) manfaat program KWD, yaitu: (a) masyarakat pembatik mendapatkan pendidikan dan pelatihan usaha batik serta pendampingan; (b) masyarakat pembatik mampu membuat batik dengan berbagai inovasi dan kreasi sesuai dengan perkembangan zaman dan permintaan; (c) masyarakat pembatik memiliki kemandirian dan percaya diri dengan memiliki keterampilan membatik; (d) adanya program KWD telah mendidik masyarakat pembatik khususnya ibu rumah tangga untuk mandiri dan tidak bergantung pada suami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari; (e) adanya perubahan pola pikir membuat masyarakat pembatik untuk kreatif, tekun, dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki sesuai dengan bakat yang telah dimiliki; (f) meningkatnya penghasilan yang dimiliki warga masyarakat pembatik; (g) masyarakat pembatik antusias dalam mengikuti program KWD. (2) Faktor pendukung pelaksanaan program KWD meliputi: (a) adanya keterampilan membatik yang sudah turun temurun; (b) adanya sarana dan prasarana serta fasilitas yang telah memadai; (c) adanya kekompakan dan saling kerja sama antar masyarakat pembatik. Sedangkan faktor penghambat dari pelaksanaan program KWD antara lain: (a) pemasaran produk yang masih sebatas instansi, pameran, pertemuan, dan kantor; (b) proses pewarnaan belum maksimal dan belum dapat memanfaatkan pewarna alami; (c) hasil produksi terhambat ketika sebagian masyarakat pembatik mendapatkan pesanan langsung dari pengusaha batik di Solo.
Kata kunci: manfaat program, kursus, masyarakat pembatikRosima Rosima Ryan Adhaningsih2017-05-23T07:54:39Z2019-01-30T14:11:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49272This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/492722017-05-23T07:54:39ZPELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH DI RUMAH PINTAR NUR AINI, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan program pelatihan pengelolaan sampah di Rumah Pintar Nur Aini dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang berpengaruh terhadap pelaksanaan program pengelolaan sampah di Rumah Pintar Nur Aini. Serta mengetahui hasil pelaksanaan program pelatihan pengelolaan sampah yang dilakukan di Rumah Pintar Nur Aini.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang hasilnya disajikan secara deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subjek penelitian adalah pengelola, tutor, tokoh masyarakat, dan warga belajar program pelatihan pengelolaan sampah di Rumah Pintar Nur Aini. Pembuktian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) Pelaksanaan program pelatihan pengelolaan sampah terdiri dari beberapa tahapan yaitu: (a) Identifikasi kebutuhan masyarakat. (b) Pengembangan desain program. (c) Penyempurnaan program. (d) Penyiapan perangkat.(e) Pelaksanaan Kegiatan (f) Penilaian. (g) Umpan balik. (h) Evaluasi program. (i) Tindak lanjut. (2) Hasil pelaksanaan program pelatihan pengelolaan sampah di Rumah Pintar Nur Aini belum sesuai tujuan, warga belajar belum bisa mengikuti program secara rutin karena kesibukan. Akibatnya, tutor harus mengulas materi yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Produk kerajinan dari sampah non organik yang dihasilkan meliputi: tas plastik yang dapat dibuat hiasan bunga, kerangka minuman gelas yang dapat dibuat keranjang buah, plastik minyak goreng yang dapat dibuat tikar, dan lain sebagainya. Sedangkan hasil daur ulang sampah organik dari daun kering dan sisa sayur dibuat kompos. (3) Faktor pendukung pelaksanaan program pelatihan pengelolaan sampah antara lain: semangat, sarana prasarana, SDM tutor. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain: kesibukan warga belajar, pemasaran hasil produk yang belum jelas, pengumpulan sampah yang cukup lama.
Kata Kunci : Pelaksanaan Program, Pelatihan, Pengelolaan SampahKuncoro Kuncoro Dewanto2017-05-23T07:37:10Z2019-01-30T14:11:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49270This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/492702017-05-23T07:37:10ZPARTISIPASI PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT TERAS BACA GUYUB RUKUN DI DUSUN JAMBON, ARGOSARI, SEDAYU, BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Partisipasi Pemuda dalam Pengembangan Taman Bacaan Masyarakat Teras Baca Guyub Rukun di Dusun Jambon, Argosari, Sedayu, Bantul; (2) Faktor Pendukung dan Penghambat Partisipasi Pemuda.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Taman Bacaan Masyarakat Teras Baca Guyub Rukun. Subyek penelitian ini adalah ketua TBM, ketua dan anggota karang taruna, tokoh masyarakat, dan kepala dusun. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data komponensial yang dilakukan secara induktif. Teknik keabsahan data dengan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Partisipasi pemuda dalam pengembangan TBM Teras Baca Guyub Rukun meliputi: tingkatan, bentuk, hasil, dan dampak partisipasi. Tingkatan partisipasi meliputi: konsultasi, pengambilan keputusan bersama, bertindak bersama, dan memberikan dukungan. Bentuk partisipasi meliputi: partisipasi vertikal, horizontal, fisik, dan non fisik. Hasil partisipasi meliputi: (a) penambahan rak buku, banner, dan dekorasi rungan terkait sarana dan prasarana, (b) merchandise berupa kaos dan topi yang didesain pemuda, (c) link atau jalinan kerjasama menjadi bertambah, (4d TBM lebih dikenal banyak orang, dan (e) masyarakat selalu datang ketika TBM mengadakan kegiatan atau program. Dampak partisipasi meliputi: (a) pemuda ada rasa memiliki terhadap TBM, (b) dari perpustakaan masjid menjadi TBM yang memiliki berbagai kegiatan, tidak hanya kegiatan keagamaan, (c) semangat pemuda menjadi bertambah untuk terlibat dalam kegiatan TBM, (d) pemuda menjadi lebih berani bersosialisasi, dan (e) pengunjung TBM menjadi bertambah. (2) Faktor pedukung dan penghambat partisipasi pemuda dalam pengembangan TBM Teras Baca Guyub Rukun. Faktor pendukung pertisipasi pemuda, yaitu (a) pengelola TBM dapat merangkul pemuda, (b) pengelola memahami makna arti penting keterlibatan pemuda dalam pengembangan TBM, dan (c) Tokoh masyarakat dan perangkat dusun mendukung kegiatan atau program TBM baik secara materiil maupun non materiil. Sedangkan faktor penghambat partisipasi pemuda, yaitu: kesibukan dan keterbatasan pendidikan.
Kata Kunci: Partisipasi Pemuda, Pengembangan TBM.Noviana Noviana Aji Purwanti2017-05-23T07:33:28Z2019-01-30T14:11:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49269This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/492692017-05-23T07:33:28ZKEMAMPUAN PEMANDU PROGRAM PLS GL ZOO DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN DI KEBUN RAYA KEBUN BINATANG (KRKB) GEMBIRA LOKA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang : (1) Kemampuan pemandu program PLS GL zoo dalam memanfaatkan media pembelajaran di KRKB Gembira Loka, (2) Faktor pendukung serta faktor penghambat kemampuan pemandu program PLS GL zoo dalam memanfaatkan media pembelajaran di KRKB Gembira Loka Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek dari penelitian ini adalah pengelola, pemandu, dan guru peserta didik yang menjadi peserta pembelajaran luar sekolah. Teknik pengumpulan data menggunakan Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisi data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkang keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini antara lain : (1) Kemampuan pemandu program PLS GL zoo dalam memanfaatkan media pembelajaran di KRKB Gembira Loka meliputi tiga aspek yaitu (a) To conduct yaitu melaksanakan program PLS GL zoo sesuai yang telah di tetapkan (b) To point out yaitu mengantarkan dan menjelaskan kepada peserta program PLS GL zoo tentang flora dan fauna (c) To infrom yaitu menjelaskan kepada peserta kegiatan PLS GL zoo tentang flora dan fauna yang mera lihat. Selain itu pemandu PLS GL zoo harus memiliki 3 aspek lain yaitu, (a) persiapan, yaitu tahap mempersiapkan seluruh alat, bahan serta SDM yang dibutuhkan untuk kepemanduan, (b) langkah-langkah yaitu tahapan-tahapan dalam melaksanakan kegiatan PLS GL zoo dan (c) evaluasi yaitu mengevaluasi persiapan dan kegiatan yang sudah dilakukan dalam program PLS GL zoo, (2) Faktor pendukung kemampuan pemandu program PLS GL zoo dalam memanfaatkan media pembelajaran adalah adanya kebijakan dari pemerintah, peserta yang antusias, kemampuan pemandu yang baik, dan materi pembelajaran yang sudah seseuai dengan kebutuhan peserta. Faktor penghambat kemampuan pemandu program PLS GL zoo dalam memanfaatkan media pembelajaran luar sekolah yaitu kurangnya sosialisasi program, kemampuan pemandu yang tidak sama, alat dan bahan yang terbatas, belum adanya inovasi program dan media pembelajaran, usia anak yang variatif.
Kata Kunci: Kemampuan Pemandu, PLS GL Zoo, Pembelajaran Luar SekolahRita Rita Andriani2017-05-23T07:29:37Z2019-01-30T14:11:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49268This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/492682017-05-23T07:29:37ZPELAKSANAAN PEMBELAJARAN LUAR SEKOLAH DALAM MENANAMKAN NILAI KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN SOSIAL DI KEBUN RAYA KEBUN BINATANG (KRKB) GEMBIRA LOKA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Pelaksanaan pembelajaran luar sekolah dalam menanamkan nilai karakter peduli ligkungan dan sosial di KRKB Gembira Loka, 2) Faktor pendukung serta faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran luar sekolah dalam menanamkan nilai karakter peduli ligkungan dan sosial di KRKB Gembira Loka Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian yaitu bagian marketing, pemandu program, dan guru pendamping. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif metode interaktif yang meliputi: pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Pelaksanaan pembelajaran luar sekolah dalam menanamkan nilai karakter peduli ligkungan dan sosial di KRKB Gembira Loka, yaitu berupa: kegiatan pembelajaran luar sekolah yang dimulai dari Penyambutan, bina suasana, tour de zoo, feeding time, hingga recalling. Upaya penanaman nilai karakter peduli lingkungan melalui kegiatan pembiasaan membuang sampah pada tempatnya, penanaman bibit, dan tentang pembelajaran flora dan fauna. Nilai karakter peduli sosialnya berupa pembiasaan bertindak santun, mampu bekerja sama, dan pembiasaan untuk menyayangi manusia dan makhluk hidup lain (flora dan fauna). 2) Faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran luar sekolah dalam menanamkan nilai karakter peduli lingkungan dan sosial adalah pengalaman yang dimiliki oleh pemandu dan pengelola, dan usia peserta pembelajaran luar sekolah yang sebagian besar adalah usia emas, selain itu juga media pendukung seperti poster hingga bentuk pojok kreatif yang diberikan. Faktor penghambat pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran luar sekolah dalam menamkan nilai karakter peduli lingkungan dan sosial dikarenakan pendidikan karakter belum terdapat kurikulum yang dirancang secara tertulis, belum terdapatnya indikator yang jalas dan tertulis, serta kemampuan pemandu dalam mengkondisikan dan menympaikan materi kepada peserta pembelajaran luar sekolah.
Kata Kunci: Pembelajaran Luar Sekolah, Penanaman Nilai Karakter Peduli Lingkungan dan Sosial, EkowisataHikmah Hikmah Kurrota ‘Ainin2017-05-23T07:25:10Z2019-01-30T14:11:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49267This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/492672017-05-23T07:25:10ZLAYANAN PROGRAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN MENJAHIT DI RUMAH PINTAR PIJOENGAN PEDUKUHAN DARAMAN DESA SRIMARTANI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) perencanaan, pelaksanaan layanan program pendidikan keterampilan di Rumah Pintar Pijoengan, 2) bentuk evaluasi dan hasil dari terselenggaranya layanan program pendidikan keterampilan di Rumah Pintar Pijoengan. 3) kendala yang di hadapi Rumah Pintar Pijoengan dalam perencanaan dan pelaksanaan layanan program pendidikan keterampilan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian di Rumah Pintar Pijoengan kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul D.I Yogyakarta. Subyek penelitian ini terdiri dari ketua Rumah Pintar Pijoengan, tutor pada layanan program pendidikan keterampilan menjahit, 2 orang peserta didik yang mengikuti layanan program pendidikan keterampilan menjahit. Pengumpulan data penelitian dilakukan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, hingga penarikan simpulan dan verifikasi. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa: 1) jenis layanan program pendidikan keterampilan yang diselenggarakan Rumah Pintar Pijoengan dapat terlaksana karena adanya antusias dan sambutan yang baik dari warga masyarakat di dusun Daraman desa Srimartani. 2) diketahui bahwa proses perencanaan layanan program pendidikan keterampilan di Rumah Pintar Pijoengan dilakukan berdasarkan identifikasi kebutuhan, penyiapan rencana dan jadwal kegiatan bimbingan/pelatihan yang dituangkan dalam acuan pelaksanaan kegiatan, hingga sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan. Sedangkan untuk proses pelaksanaan layanan program pendidikan keterampilan dilakukan berdasarkan penyiapan sarana dan prasarana kegiatan layanan program pendidikan keterampilan, pendataan peserta didik, penentuan jadwal pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan layanan program pendidikan keterampilan, hingga ujicoba atau tes pemahaman atau keterampilan peserta didik. 3) ada beberapa kendala yang dihadapi Rumah Pintar Pijoengan dalam perencanaan dan pelaksanaan layanan program pendidikan keterampilan, diantaranya kendala pendanaan, pembagian waktu pelaksanaan, kesadaran warga masyarakat, sarana dan prasarana penunjang, jumlah tutor. 4) bentuk evaluasi menggunakan instrumen yang berisikan aspek keterlibatan tutor selama pelaksanaan kegiatan, penilaian atas pencapaian pengetahuan dan pemahaman peserta didik selama mengikuti layanan program pendidikan keterampilan.
Kata Kunci: Perencanaan Program dan Pendidikan KeterampilanAnnisa Anisa Tri Afiatni2017-04-21T06:40:49Z2019-01-30T13:58:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48878This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/488782017-04-21T06:40:49ZMODAL SOSIAL KADER DESA DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) proses pemberdayaan masyarakat, (2) pendayagunaan modal sosial oleh Kader Desa dalam program pemberdayaan masyarakat, dan (3) manfaat pendayagunaan modal sosial oleh Kader Desa dalam program pemberdayaan masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Setting penelitian yakni aktivitas Kader Desa Desa Bangunjiwo. Informan dalam penelitian ini adalah Kader Desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat sasaran. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, wawancara, dokumentasi, dan penggunaan Software Ucinet 6.0 untuk analisis jaringan. Teknik analisis data yang digunakan yakni pengumpulan data, reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji konfirmability yaitu perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) program utama pemberdayaan masyarakat yang berjalan di Desa Bangunjiwo yakni Peran Pembantu Keluarga Berencana Desa (PPKBD), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK). Proses pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Desa Bangunjiwo terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Proses pelaksanaan program Posyandu telah berjalan dengan optimal, sampai pada tahapan peningkatan kesejahteraan kelompok. (2) modal sosial yang didayagunakan oleh Kader Desa yakni jaringan, kepercayaan, resiprositas, serta nilai dan norma. Keempat modal sosial tersebut berjalan dengan optimal karena adanya dukungan baik dari pemerintah desa, kelompok Kader Desa, maupun masyarakat sasaran. (3) modal sosial yang terbentuk dalam program pemberdayaan masyarakat memiliki manfaat terhadap modal manusia dan efektivitas dan efisiensi program, namun penggunaan modal sosial untuk meningkatkan sarana dan prasarana baru dilakukan dalam program Posyandu. Berdasarkan temuan yang telah disebutkan, maka perlu dilakukan pengembangan kualitas Kader Desa berbasis modal sosial yang terencana dan terintegrasi untuk menciptakan Kader Desa yang mampu melaksanakan program pemberdayaan dengan baik dan berkelanjutan.
Kata Kunci : Modal Sosial, Kader Desa, Pemberdayaan MasyarakatIin Iin Sawitri2017-04-21T06:36:28Z2019-01-30T13:58:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48876This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/488762017-04-21T06:36:28ZAKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN LUAR SEKOLAH DI KEBUN RAYA KEBUN BINATANG (KRKB) GEMBIRA LOKA YOGYAKATAPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: (1) aksesibilitas program pembelajaran luar sekolah, (2) faktor pendukung dan penghambat aksesibilitas program pembelajaran luar sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini yaitu bagian marketing, pemandu program, dan guru pendamping. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data komponensial secara induktif dengan metode interaktif yang meliputi: pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data yang digunakan adalah trianggulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) aksesibilitas program PLS GL zoo terdiri dari pihak-pihak yang memiliki akses dan peranannya yaitu dinas pendidikan selaku pemberi izin, pengelola KRKB selaku pemegang kebijakan, Jurusan PLS selaku konseptor program dan penyedia SDM pemandu, sekolah selaku peserta program, serta media massa selaku penyebarluasan informasi; kebijakan dan strategi yang diterapkan yaitu potongan tarif, pemandu, dan membentuk bidang khusus; pelaksanaan program sudah sesuai dengan langkah-langkah dan mendapat tanggapan positif; serta upaya untuk memperluas aksesibilitas program yaitu membuat kebijakan baru, menjalin kerjasama, membuat buku informasi dan penambahan konten; (2) Faktor pendukung aksesibilitas program meliputi adanya kepedulian pihak mitra, kebijakan internal yang pro terhadap program, dan kebutuhan lembaga sekolah akan program pembelajaran luar sekolah. Faktor penghambat aksesibilitas program meliputi SDM pemandu yang statusnya masih mahasiswa, kebijakan sekolah, alokasi pendanaan pihak sekolah, dan lokasi.
Kata kunci: Aksesibilitas Program, Pembelajaran Luar Sekolah, Program PLS GL ZooRahmat Rahmat Dwi Sanjaya2017-04-21T06:33:17Z2019-01-30T13:58:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48875This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/488752017-04-21T06:33:17ZPERAN BINA KELUARGA LANSIA (BKL) DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN LANSIA MELALUI KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN LANSIA (TPL) DI RW 11 KEPUH KELURAHAN KLITREN KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang peran Bina Keluarga Lansia (BKL) dalam meningkatkan kesehatan lansia yang terdiri :1) peran keluarga lansia 2) peran kader lansia (3) faktor pendukung dan penghambat lansia dalam mengikuti kegiatan Taman Pendidikan Lansia (TPL).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Informan ditentukan dengan cara Purpose Sampling. Informan terdiri dari 2 kader lansia, 5 lansia yang berusia 60 ke atas dan 5 keluarga yang mempunyai lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis interaktif dengan tiga komponen yang terdiri dari display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi sumber dilakukan untuk memperoleh keabsahan data..
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) keluarga berperan sebagai motivator, memberikan kasih sayang dan perhatian kepada lansia, memperhatikan pola makan, kesehatan, kebersihan, kenyamanan, bahkan menyempatkan waktu untuk antar-jemput ke tempat kegiatan TPL 2) peran dari kader lansia dalam meningkatkan kesehatan lansia adalah kader sebagai motivator, mendampingi lansia saat kegiatan, dan melakukan pemeriksaan tensi serta berat badan. 3) Faktor pendukung lansia dalam mengikuti kegiatan adalah adanya kemauan dari dalam diri lansia,dukungan keluarga, keaktifan kader dan rasa solidaritas yang tinggi. Sedangkan faktor penghambatnya disebabakn oleh beberapa faktor, yaitu faktor umur yang sudah lanjut, kurangnya motivasi dari keluarga dan lingkungan sekitar, serta kurangnya kesadaran di dalam diri lansia.
Kata kunci : keluarga, lansia, kesehatanCitra Citra Dwi Oktavia Saputri2017-04-17T07:19:08Z2019-01-30T13:52:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48760This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/487602017-04-17T07:19:08ZPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA KEBONAGUNG DI IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang : (1) kegiatan pengembangan Desa Wisata Kebonagung Di Imogiri, Bantul, Yogyakarta, (2) partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Kebonagung, dan (3) faktor pendukung dan faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Kebonagung di Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan subyek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yang meliputi pengurus Desa Wisata Kebonagung, POKDARWIS, pemilik homestay, tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Wisata Kebonagung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kegiatan pengembangan Desa Wisata Kebonagung meliputi obyek dan daya tarik wisata, prasarana wisata, sarana wisata, tata laksana/infrastruktur, dan masyarakat/lingkungan sosial, (2) terdapat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Kebonagung namun belum berjalan secara optimal/maksimal. Partisipasi tersebut terdiri dari macam partisipasi dan bentuk partisipasi. Dalam macam partisipasi, yang dilakukan masyarakat Desa Kebonagung yaitu (a) tidak terdapat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, (b) partisipasi dalam pelaksanaan, masyarakat telah ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan desa wisata, (c) partisipasi dalam pengambilan manfaat dengan didapatkannya keuntungan financial, (d) partisipasi dalam evaluasi dalam dua hal yaitu ekstern dan intern. Dalam bentuk partisipasi, yang dilakukan adalah (a) tidak adanya partisipasi dalam bentuk pikiran, (b) partisipasi dalam bentuk tenaga diberikan masyarakat dalam setiap kegiatan, (c) partisipasi dalam bentuk pikiran dan tenaga belum ada karena bagi masyarakat partisipasi hanya sebatas tenaga dalam setiap kegiatan, (d) partisipasi dalam bentuk keahlian juga minim karena keahlian masyarakat berbeda dalam setiap bidangnya, (3) faktor pendukung partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Kebonagung antara lain: kepedulian masyarakat, rasa optimis dan semangat, dan potensi desa yang dapat dimanfaatkan. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain: minim pendanaan, kurang ada partisipasi pemerintah desa , dan kurang ada regenerasi.
Kata Kunci : Partisipasi masyarakat, pengembangan desa wisata, desa wisataAnnisaa Annisaa Nur Widyastuti2017-04-17T06:41:17Z2019-01-30T13:52:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48759This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/487592017-04-17T06:41:17ZPENGELOLAAN PROGRAM LAYANAN KONSULTASI
KESEJAHTERAAN KELUARGA PADA KELUARGA BERMASALAH DI LEMBAGA KONSULTASI KESEJAHTERAAN KELUARGA
(LK3) SEKARSARI YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) pengelolaan program layanan konsultasi kesejahteraan keluarga pada keluarga bermasalah di LK3 Sekarsari. (2) Faktor pendukung dan penghambat pengelolaan program layanan konsultasi kesejahteraan keluarga pada keluarga bermasalah di LK3 Sekarsari dan (3) Hasil pengelolaan program layanan konsultasi kesejahteraan keluarga pada keluarga bermasalah di LK3 Sekarsari Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subyek penelitian ini adalah pengurus, anggota tim profesional dan klien di LK3 Sekarsari. Penentuan subyek dilakukan dengan teknik pengambilan sampel secara bertujuan (purposive sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik yang diguakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pengelolaan program layanan konsultasi kesejahteraan keluarga di LK3 Sekarsari melalui beberapa tahapan yaitu perencanaan dengan melakukan rapat rutin secara internal dan eksternal, pengorganisasian dengan penyusunan struktur organisasi dan pembagian kerja, pelaksanaan dengan berdasarkan SOP dan kebutuhan klien, koordinasi baik itu secara internal lembaga dan menjalin jejaring kerja, serta pengawasan yang dilakukan oleh pemimpin lembaga dan dinas sosial. (2) Faktor pendukung yaitu : (a) dukungan dari mitra kerja dan instansi terkait, (b) pelayanan yang baik, (c) komitmen dan dukungan dari pengurus dan tim profesional. (3) Faktor penghambat yang mempengaruhi pengelolaan adalah terbatasnya sarana penunjang kegiatan. (4) Hasil pengelolaan program layanan yang diterima oleh klien belum sepenuhnya mampu mempertahankan keutuhan keluarga yang dibuktikan dengan penyelesaian kasus oleh LK3 Sekarsari yang masih banyak mengarah ke perceraian.
Kata Kunci : Pengelolaan Program, Pelayanan Sosial, Keluarga, LK3Ribka Ribka Ambarwati2017-04-17T06:23:36Z2019-01-30T13:51:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48757This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/487572017-04-17T06:23:36ZPEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM KELOMPOK BELAJAR RIAS PENGANTIN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
(Studi Kasus di SKB Temanggung, Jawa Tengah)Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui program kelompok belajar rias pengantin untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga peserta pelatihan di SKB Temanggung. 2) Dampak program pemberdayaan perempuan kelompok belajar rias pengantin untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga peserta didik di kabupaten Temanggung 3) Faktor penghambat dan faktor pendukung pemberdayaan perempuan melalui kejar rias pengantin untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga peserta didik di SKB Temanggung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola, pendidik dan peserta program ketrampilan tata rias. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang di bantu oleh pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan program keterampilan tata rias pengantin yang dilakukan di SKB Temanggung membantu perempuan untuk mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui keterampilan 2) Dampak program keterampilan tata rias pengantin yaitu bagi peserta pelatihan dapat menambah keterampilan sehingga bisa membuka peluang usaha serta membuat kesehjateraan lebih mandiri, rasa kepuasan dari pengelola dan instruktur melihat peserta didiknya berhasil di masyarakat 3) Faktor pendukung keterampilan tata rias yaitu tanggapan yang positif dari perempuan yang di SKB Temanggung akan menjadi binaan SKB Temanggung yang akan mampu menjadikan saranan untuk meningkatkan kesejahteraan masayarakat. Faktor penghambat jarak tempuh ke tempat pelatihan yang jauh.
Kata Kunci: Pemberdayaan Perempuan, Tatarias Pengantin, Kesejahteraan Keluarga.Adi Adi Ehtiawan2017-04-17T06:17:14Z2019-01-30T13:51:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48756This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/487562017-04-17T06:17:14ZPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA WILAYAH PRAMBANAN SLEMANPenelitian ini bertujuan: (1) Mendeskripsikan factor penyebab seseorang menjadi anak jalanan (2) Mendeskripsikan bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan Rumah Singgah dalam memberdayakan anak jalanan
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola Rumah Singgah Girlan Nusantara, dan anak jalanan yang mengikuti kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh Rumah Singgah Girlana Nusantara.. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai sumber/ narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) factor penyebab seseorang lebih memilih hidup dan bekerja di jalan adalah factor ekonomi yang berhubungan dengan kemisikinan, factor ingin bebas dan factor tuntutan gaya hidup. (2) Program Pemberdayaan yang dilakukan oleh Rumah Singgah Girlan Nusanatara dalam memberdayakan anak jalanan meliputi bidang pendidikan yang mencakup pkbm dan beasiswa, bidang vocational training dengan pemberian pelatihan ketrampilan, bidang kesehatan, bidang advokasi yang mencakup layanan hukum, pernikahan dan adopsi, serta pemberian modal usaha bagi anak jalanan
Kata kunci: Pemberdayaan, anak jalanan, Pemberdayaan anak jalanan di Rumah SinggahNur Nur Fitriyani2017-04-11T01:51:31Z2019-01-30T13:44:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48594This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/485942017-04-11T01:51:31ZPENDAMPINGAN ANAK DALAM KELUARGA DI TK PERTIWI KEBASEN KABUPATEN BANYUMASPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) bentuk pendampingan anak dalam keluarga di TK Pertiwi Kebasen, 2) faktor pendukung dan faktor penghambat pada pendampingan anak di dalam keluarga di TK Pertiwi Kebasen.
penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian di TK Pertiwi Kebasen. Subyek penelitian ini adalah Kepala Sekolah TK Pertiwi Kebasen, orang tua/wali siswa di TK Pertiwi Kebasen, dan siswa di TK Pertiwi Kebasen. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) bentuk pendampingan anak dalam keluarga meliput dalam sikap, berperilaku, berbicara, belajar, dan beribadah. bentuk pendampingan bersikap seperti membiasakan anak bersikap yang baik atau terpuji dan memberikan pengertian mengenai sikap yang tidak boleh dilakukan dan dibiasakan oleh anak, dan mengawasi anak dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk pendampingan perilaku seperti mengajari anak untuk menghormati orang yang lebih tua, berperilaku sopan, disiplin, jujur, tanggung jawab. Pendampingan dalam berbicara seperti tidak menghardik anak, dan mengajak anak bercerita mengenai hal yang dialami anak. Pendampingan belajar seperti mendampingi anak saat belajar dengan mengenal angka, huruf, belajar berhitung dan membaca serta mengikutsertakan anak dalam kegiatan les. Pendampingan beribadah seperti mengajari anak cara sholat, mengaji, menghafal doa sehari – hari serta dengan memasukkan anak ke TPA. Cara pendampingan anak dilakukan dengan memberikan contoh yang baik (keteladanan), membangun rasa empati (peduli dan berbagi), memberikan kepercayaan, menumbuhkan motivasi, menciptakan kebersamaan, memberi rasa tanggungjawab, dan memberi penghargaan/penguatan. 2) Faktor pendukung pendampingan anak di dalam keluarga di TK Pertiwi Kebasen yaitu faktor kesabaran orang tua dan Partisipasi anak dalam kegiatan pendampingan. Sementara faktor penghambatnya yaitu jadwal kegiatan pendampingan kurang teratur, ariasi kegiatan yang sedikit dan lingkungan sekitar anak.
Kata kunci : pendampingan anak, keluargaAprilia Apriliana Ega Saputri2017-04-10T01:15:59Z2019-01-30T13:44:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48596This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/485962017-04-10T01:15:59ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KREATIVITAS DI RUMAH BELAJAR MODERN DESA BANGUNHARJO SEWON BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas (2) hasil yang dicapai dari pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas, (3) faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas di Rumah Belajar Modern.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penelitian dengan teknik purposive. Subjek penelitian ini adalah pengelola RBM, tutor, serta peserta program. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan. Analisis data dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, display data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Peneliti mengecek keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas dilakukan melalui beberapa tahap, terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi (2) hasil yang dicapai dari pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas adalah adanya peningkatan keterampilan yang dirasakan oleh peserta, para peserta mampu menerapkan ilmu yang diperoleh, dan program kreativitas mampu mendorong para peserta menjadi pelaku usaha (3) Faktor pendukung program adalah adanya antusiasme peserta dan prasarana pelatihan yang memadai. Adapun faktor penghambat yaitu keadaan ruang aula yang masih digunakan untuk menyimpan barang-barang sehingga kurang bisa menampung dengan baik dan jumlah jam pembelajaran yang masih kurang .
Kata kunci : pemberdayaan masyarakat, program kreativitas, RBMFada Intifada Gempur Yahudi2017-04-10T00:43:38Z2019-01-30T13:44:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48592This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/485922017-04-10T00:43:38ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN MINA PERSADA (KBI-MP) DI DUSUN PACAR DESA TIMBULHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemberdayaan masyarakat dan mendeskripsikan dampak perekonomian yang ada didalam kelompok budidaya ikan mina persada (KBI-MP).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek dalam penelitian ini yaitu pengurus kelompok, anggota kelompok serta masyarakat.pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi partisipatif, serta dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses pemberdayaan yang dilakukan didalam Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada meliputi penyadaran, pengkapasitasan, serta pendayaan. Perintis pembentukan kelompok melakukan sosialisasi dan diskusi bersama masyarakat tentang pentingnya pemberdayaan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan. (2) faktor penghambat pelaksanaan Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada diantaranya cuaca yang tidak bisa diprediksi, hama dan penyakit yang menghambat perkembangan ikan, karakter sebagian anggota terkadang menghambat dalam pengelolaan kelompok, rendahnya pemahaman anggota tentang budidaya dan perawatan ikan yang belum maksimal. Faktor pendukung pelaksana diantaranya memiliki kemauan untuk maju, pengurus dan anggota memiliki semangat dan optimis untuk mencapai keberhasilan, adanya keterlibatan langsung dalam pelaksanaan kegiatan dan bekerjasama antara pengurus dan anggota, adanya dukungan dari pihak desa dan pemerintah, ketersediaan lahan yang luas dan air yang cukup melimpah sehingga pengairan mudah. (3) dampak dari segi ekonomi bagi anggota dan pengurus kelompok, menambah pendapatan dan membantu ekonomi keluarga, memberikan motivasi usaha dan membuka lapangan pekerjaan baru. Sedangkan bagi masyarakat setempat, masyarakat ikut merasakan hasil khususnya dalam hal konsumsi ikan masyarakat dapat membeli ikan dengan harga terjangkau sehingga menghemat pengeluaran masyarakat setempat. Tidak hanya itu masyarakat yang dekat dengan kolam terkadang juga mendapatkan ikan hasil panen yang diberikan secara gratis oleh kelompok.
Kata Kunci : pemberdayaan masyarakat, kelompokRizal Rizal Latief2017-03-13T08:30:12Z2019-01-30T13:32:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/47905This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/479052017-03-13T08:30:12ZKEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DINIYAH DI PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: 1) Bentuk Pelaksanaan Madrasah Diniyah; 2) Kepemimpinan Kepala Madrasah Diniyah; 3)Faktor pendukung dan penghambat Kepemimpinan Kepala Madrasah Diniyah.
Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif deskriptif. Informan penelitian adalah Kepala Madrasah Diniyah, Ustadz/pengelola Madrasah Diniyah, Pengurus, dan Santri di Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun tehnik yang digunahkan dalam analisis data adalah display data, reduksi data dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan dengan menggunahkan trianggulasi sumber
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Madrasah Diniyah merupakan lembaga pendidikan nonformal pesantren tingkat dasar dan menengah dengan kurikulum agama islam yang diajarkan melalui Kutubut tsurat. Mempunyai 4 jenjang jenjang pendidikan yaitu i’dadiyah(dasar), ula (awal), wustha(menengah) dan ulya (tinggi). 2) Kepala Madrasah Diniyah cenderung menggunakan kepemimpinan parsitipatif yang lebih mengutamakan musyawarah serta merangkul setiap anggotanya. Komunikasi yang digunakan ada 2 cara yaitu global dan individual. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Madrasah Diniyah santai tetapi serius dan juga dikenal disiplin. 3) Faktor pendukung: Madrasah Diniyah berada di lingkungan pesantren, adanya kerjasama yang baik antar lembaga, para ustadz berlatar pendidikan yang bagus, tingkat kepercayaaan santri dan pihak lain yang tinggi. Faktor penghambat: gedung merupakan milik yayasan yang digunakan bersama oleh semua lembaga, itu masih adanya rasa pekewuh terhadap santri senior dan terdapat beberapa santri yang juga aktif di lembaga lain
Kata kunci : Kepemimpinan, Madrasah DiniyahFaisal M. Faisal2017-03-13T06:06:47Z2019-01-30T13:32:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/47898This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/478982017-03-13T06:06:47ZPOLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI MORAL PADA ANAK DI DESA WINONG KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA (STUDI KASUS KELUARGA PEMULUNGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang 1) Pola asuh orang tua keluarga pemulung dalam menanamkan nilai moral pada anak. 2) Faktor penghambat dan faktor pendorong orang tua keluarga pemulung dalam menanamkan nilai moral pada anak khususnya keluarga pemulung di Desa Winong Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini meliputi 5 keluarga pemulung yang mempunyai anak umur 0 - 18 tahun di Desa Winong Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian ini dengan menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Dari 5 (lima) keluarga pemulung di Desa Winong, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, 3 (tiga) keluarga pemulung mengarah pada pola asuh permisif. Sedangkan 2 (dua) keluarga diantaranya menggunakan pola asuh demokratis. Pola asuh demokratis ditandai dengan adanya sikap terbuka antara orang tua dengan anaknya, menghargai setiap pendapat anak, memusyawarahkan dengan anak untuk keputusan yang baik. Sedangkan pola asuh permisif ditandai dengan orang tua memberikan kebebasan secara mutlak kepada anak dalam bertindak tanpa ada arahan, orang tua terkesan membiarkan anak tanpa pengawasan untuk anak. 2) Faktor Penghambat : a). Pengalaman pola asuh orang tua b). Lingkungan tempat tinggal c). Sikap orang tua yang belum sesuai nilai moral. Sedangkan Faktor Pendorong : a) Adanya TPQ di lingkungan tempat tinggal dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang didapatkan di sekolah.
Kata Kunci : Pola Asuh, Nilai Moral, AnakTutik Hidayati Tutik Hidayati2017-02-27T06:56:47Z2019-01-30T13:26:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/47492This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/474922017-02-27T06:56:47ZPERAN KARANG TARUNA DALAM PEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI PELATIHAN KARAWITAN GAMELAN JAWA DUSUN PLUMBON KELURAHAN NGADIREJO KECAMATAN EROMOKO WONOGIRIPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Peran Karang Taruna dalam pemberdayaan pemuda melalui pelatihan karawitan gamelan jawa oleh Karang Taruna Milik Anak Plumbon Sejati (MAPS) 03; (2).Poses pemberdayaan pemuda melalui karawitan gamelan jawa oleh Karang Taruna Milik Anak Plumbon Sejati (MAPS) 03; (3) Faktor penghambat maupun faktor pendukung pemberdayaan pemuda melalui pelatihan karawitan gamelan jawa oleh Karang Taruna MAPS 03 di Dusun Plumbon.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian adalah pengurus, anggota dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan dalam keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) peran Karang Taruna dalam program pemberdayaan melalui pelatihan karawitan gamelan jawa ini adalah sebagai media dan fasilitasi kelompok (group facilitation) ; (2) proses pemberdayaan pemuda melalui karawitan gamelan jawa meliputi tahap perencanaan kegiatan yaitu dengan penyusunan jadwal dan sosialisasi. Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan pelatihan. Tahap evaluasi meliputi diskusi dan sharing; (3) faktor pendukung khususnya dari orang tua dan masyarakat pada umumnya. Faktor penghambat rasa malas dan jam belajar pelatihan.
Kata kunci : peran karang taruna, pemberdayaan pemuda, pelatihanRiris Riris Arifianto2017-01-27T01:19:35Z2019-01-30T13:06:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46519This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/465192017-01-27T01:19:35ZIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PKBM BERBASIS BUDAYA GUNA MENDUKUNG PELESTARIAN BUDAYA DI PKBM WIRATAMA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi pembelajaran PKBM berbasis budaya dengan cara mendeskripsikan proses pelaksanaan kegiatan, faktor pendukung dan faktor penghambat PKBM berbasis budaya guna mendukung pelestarian budaya di PKBM Wiratama Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan atau observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subyek ketua PKBM, pengelola, tutor dan warga belajar. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) Implementasi pembelajaran pendidikan berbasis budaya di PKBM Wirtama yang terdiri dari; (a) Persiapan dalam pembelajaran pendidikan berbasis budaya, merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran membatik (b) Pelaksanaan pendidikan berbasis budaya dalam hal ini adalah membatik dimulai dengan cara tutor menyampaikan materi tentang membatik baik secara materi maupun praktik. Tutor menjelaskan tentang materi dan media yang digunakan dalam pembelajaran, serta mendampingi warga belajar dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. (c) Evaluasi dilaksanakan diakhir pembelajaran pendidikan berbasis budaya dilakukan dengan cara berdiskusi mengenai permasalahan yang sedang dihadapi serta mencari solusi permasalahan. (2) faktor pendukung pelaksanaan pendidikan berbasis budaya di PKBM Wiratama adalah sebagai berikut: kompetensi tutor yang memadai dalam melaksanakan pembelajaran membatik, strategi pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi warga belajar, sarana dan prasana pembelajaran yang sudah tersedia. Faktor penghambat pelaksanaan pendidikan berbasis budaya di PKBM Wiratama adalah kurangnya dana untuk membeli alat dan bahan keperluan untuk pembelajaran dan cuaca buruk atau hujan.
Kata Kunci: Membatik, Pendidikan Berbasis budaya, Penelitian, PKBMNoni Feliani Noni Feliani2017-01-27T01:15:31Z2019-01-30T13:06:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46518This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/465182017-01-27T01:15:31ZPELAKSANAAN PENDIDIKAN KEORANGTUAAN PARENTING DI PAUD TERPADU YAYASAN PUTRA PUTRI GODEAN, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pelaksanaan program parenting, 2) faktor pendukung pelaksanaan program parenting 3) faktor apakah yang menghambat pelaksanaan program parenting yang ada di Paud Terpadu Yayasan Putra Putri Godean.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus, dan mengambil lokasi di Jalan Sokonilo, godean, Sleman, Yogyakarta. Subyek dalam penelitian ini adalah Pendidik, tenaga kependidikan dan orangtua siswa Paud terpadu yayasan putra putri godean. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang dibantu dengan pedoman observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik yang digunakan dalam melakukan analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan.Keabsahan data yang dilakukan untuk menjelaskan data dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses pelaksanaan program parenting dibagi menjadi dua kelompok yaitu program terencana yang terdiri dari pojok gizi dan kelas parenting, sementara program insidental yaitu konsultasi orangtua dan kunjungan rumah. 2) Faktor pendukung Faktor internal antara lain komitmen pendidik dan tenaga kependidikan dalam menjalakan program didukung dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai serta turut aktifnya orangtua. 3) Faktor penghambat untuk kelas parenting yaitu waktu pelaksanaan yang belum pasti, sehingga sering terjadi kemunduran dari target semula dan kekurangan SDM.
Kata kunci: program parenting, Paud Putra Putri Godean.Kholisatul Nurjanah Kholisatul Nurjanah2017-01-19T02:14:11Z2019-01-30T12:55:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/46197This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/461972017-01-19T02:14:11ZDAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT TERHADAP AKTIVITAS WIRAUSAHA WARGA BELAJAR DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP)AR-RUM YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup menjahit (2) Hasil pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup menjahit. (3) Dampak pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup menjahit terhadap aktivitas wirausaha warga belajar. (4) Faktor yang mempengaruhi program pendidikan kecakapan hidup menjahit terhadap aktivitas wirausaha warga belajar.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Informan penelitian yaitu pengelola, instruktur menjahit dan warga belajar pendidikan kecakapan hidup menjahit. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian ini diantaranya yaitu : (1) Pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup menjahit di LKP AR-RUM (2) Hasil pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup menjahit mencakup peningkatan pengetahuan, hasil produk, kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasioanal. (3) Dampak ekonomi program pendidikan kecakapan hidup menjahit yaitu berkurangnya jumlah pengeluaran. Sedangkan dampak sosial yaitu perubahan perilaku, keterampilan, sikap, pengetahuan, status atau perubahan sosial, dan interaksi sosial warga belajar terhadap orang lain dan masyarakat luas. (4) Faktor pendukung yaitu adanya sarana prasarana yang lengkap, instruktur yang berkompeten dan pengalaman, situasi dan lingkungan yang kondusif. Faktor penghambat yaitu usia warga belajar yang berbeda, kemampuan instruktur yang kurang maksimal, dan kemampuan warga belajar yang berbeda, tidak adanya keberanian untuk membuka usaha, dan tidak adanya dana untuk membuka usaha.
Kata kunci : hasil program PKH, dampak program PKH, faktor PKHAnggrita Anggrita Kumidaninggar2017-01-13T01:24:45Z2019-01-30T12:41:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45756This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/457562017-01-13T01:24:45ZPERAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA DESA GINTUNGAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran orang tua dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo, (2) Faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu: 5 orang tua yang mempunyai anak remaja berumur 14 sampai 21 tahun, 5 remaja yang berumur 14 sampai 21 tahun, dan 5 tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo. Objek penelitian ini meliputi: peran orang tua dan faktor yang menyebabkan kenakalan remaja. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan trianggulasi menggunakan sumber dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukan: (1) orang tua di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo sudah menjalankan perannya sebagai pendidik, peran sebagai pendorong, peran sebagai teman, peran sebagai konselor, peran sebagai komunikator tetapi orang tua masih belum bisa menjalankan perannya sebagai panutan dan peran sebagai pengawas dikarenakan orang tua belum bisa menjalankan beribadah bersama-sama, belum bisa menjadi teladan untuk anak dan belum bisa memantau aktivitas bersama teman-temannya (2) faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo adalah karena faktor diri sendiri karena remaja masih mempunyai kontrol diri yang lemah, faktor rumah tangga bahwa lingkungan keluarga yang dialami oleh remaja yang menyimpang dikarenakan kondisi ekonomi dan kesibukan orang tua sehingga mempengaruhi tingkat emosional anak, faktor masyarakat dikarenakan pergaulan sangat rentan dan cenderung ke hal negatif dan faktor sekolah bahwa banyaknya teman ditemui di lingkungan sekolah yang memiliki latar belakang berbeda-beda menyebabkan remaja mudah terpengaruh dengan perilaku menyimpang yang dilakukan temannya.
Kata kunci: Peran orang tua, Kenakalan RemajaLusi Lusiyana Pratiwi2017-01-13T01:21:44Z2019-01-30T12:41:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45755This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/457552017-01-13T01:21:44ZPERILAKU SOSIAL PEDAGANG HANDPHONE/GADGET DI PASAR TRADISIONAL KLITIKAN PAKUNCEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sosial pedagang handphone/gadget di Pasar Tradisional Klitikan Pakuncen Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu pada perilaku sosial, interaksi sosial.
Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian adalah dari UPT Pasar Klitikan, pedagang Klitikan, pengunjung pasar. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang didapat dari hasil wawancara dengan informan penelitian dan data sekunder yang berupa laporan dan dokumen-dokumen resmi. Instrumen penelitian ini adalah diri peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Guna menjamin validitas data, peneliti menggunakan teknik tringulasi sumber. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif, yaitu analisis dengan menggunakan tiga komponen yang terdiri dari reduksi data, display data, dan verifikasi dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku sosial pedagang di Pasar Klitikan Pakuncen dapat dilihat dari interaksinya dengan sesama pedagang handphone/gadget di pasar adalah baik dan ada kerjasamanya, karena setiap manusia dalam kehidupan sosial akan membutuhkan dan berhubungan satu dengan yang lainya. Kemudian dari hal tersebut pedagang akan berhubungan melalui kontak maupun komunikasi. Komunikasi yang dilakukan secara dua arah lebih membantu mereka dalam mendapatkan informasi secara sempurna. Interaksi pedagang dengan konsumen/pembeli yang berada di pasar berjalan dengan baik dan ramah serta senang hati melayani konsumen. Dalam hal ini diperjelas bahwa para pengunjung pasar mempunyai kepentingan pribadi masing-masing, namun karena keadaan yang berada dipasar tersebut interaksi diantara mereka harus dilakukan. Interaksi diantara pelaku pasar memunculkan bentuk interaksi sosial. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku sosial pedagang yaitu: motivasinya dalam berjualan, keagamaan, pengaruh lingkungan keluarga, pengaruh lingkungan masyarakat.
Kata kunci: pedagang, perilaku sosialREza M Reza Ardianto2017-01-13T01:18:49Z2019-01-30T12:41:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45753This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/457532017-01-13T01:18:49ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK TERNAK SAPI “LEMBU AJI” DI DUSUN PONDOK KULON KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. (2) Mendeskripsikan hasil pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dalam memberdayakan masyarakat. (3) Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive. Subyek penelitian yaitu pengurus, anggota dan masyarakat yang terkait dengan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Ternak Sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber.
Hasil penelitian ini diantaranya yaitu : 1) Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui pembentukan kelompok ternak sapi “Lembu Aji”. Upaya yang dilakukan untuk membantu anggota kelompok dalam meningkatkan perekonomian khususnya dalam hal ternak sapi. Program-program yang dilaksanakan oleh kelompok ternak sapi “Lembu Aji” yaitu penyuluhan pengelolaan kelompok ternak, pembuatan pupuk, penggemukan sapi, dan penyediaan sarana ternak sapi. 2) Hasil pelaksanaan dilihat dari segi sosial yaitu meningkatnya lapangan kerja dan berkurangnya jumlah pengangguran. Selain itu juga mampu meningkatkan pengetahuan komunikasi antar anggota kelompok. Dilihat dari segi ekonomi yaitu meningkatnya penghasilan anggota dibuktikan dengan jumlah sapi yang kini dimiliki dan membantu ekonomi keluarga serta memberikan motivasi usaha. Dilihat dari segi pendidikan yaitu meningkatnya pengetahuan mengenai cara penggemukan sapi, pembuatan pupuk serta perawatan sapi agar selalu sehat. 3) Faktor pendukung yaitu adanya partisipasi yang baik dari anggota dan warga sekitar kandang kelompok, pemerintah yang mendukung dengan memberikan lahan untuk membuat kandang ternak, semangat anggota dan pengurus, serta rasa ingin mandiri dan berkembang. Sedangkan faktor penghambat yaitu kurangnya dana sehingga membuat anggota dan pengurus harus menggunakan dana kas kelompok untuk memenuhi kebutuhan kelompok setiap harinya.
Kata kunci: pemberdayaan, kelompok ternak sapiWahyu M Wahyu Nugroho2017-01-11T06:02:51Z2019-01-30T12:41:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45692This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/456922017-01-11T06:02:51ZKORELASI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN POLA ASUH TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK DALAM KELUARGAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan orang tua dan pola asuh terhadap kemandirian anak dalam keluarga yang dilakukan di dua PAUD yaitu PAUD “Roemah Kita” dan “Indrya Paramartha” di Sleman Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif desain korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di PAUD “Roemah Kita” dan “Indrya Paramartha” di Sleman Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah siswa yang berumur 3-6 tahun dengan membagikan kuesioner ke orang tua di PAUD “Roemah Kita” dan “Indrya Paramartha” di Sleman Yogyakarta yang berjumlah 85 siswa. Instrumen yang digunakan adalah instrumen non tes. Validitas yang digunakan adalah validitas kriteria, validitas butir instrumen diuji dengan menggunakan analisis faktor, sedangkan untuk reliabilitas instrumen diuji menggunakan rumus Alpha. Untuk analisis data menggunakan chi square dan korelasi spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan orang tua baik orang tua yang berpendidikan SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi cenderung menggunakan pola asuh demokratif. Terdapat korelasi antara tingkat pendidikan orang tua dengan pola asuh akan tetapi hubungannya lemah. Hal ini ditunjukkan pada hasil analisis korelasi spearman sig sebesar 0,035 < 0,05 dan harga koefisien korelasi sebesar 0,229 hal ini berarti bahwa sumbangan tingkat pendidikan orang tua terhadap pola asuh sebesar 22,9%. Tingkat pendidikan orang tua tidak berkorelasi dengan kemandirian anak dalam keluarga. Hal ini ditunjukkan dengan sig sebesar 0,668 > 0,05. Pola asuh demokratif juga belum mewarnai kemandirian anak. Pola asuh tidak berkorelasi dengan kemandirian anak dalam keluarga. Hal ini ditunjukkan pada hasil analisis chi square crosstabulation dan analisis korelasi spearman dengan nilai sig sebesar 0,165 > 0,05.
Kata kunci: tingkat pendidikan, pola asuh, kemandirian anak, keluarga.Emi Emi Susanti2017-01-11T05:59:39Z2019-01-30T12:40:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45686This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/456862017-01-11T05:59:39ZPELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B DI PKBM BANGUN KARSA, BANGUN REJO YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B yang meliputi : (1) proses pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B di PKBM Bangun Karsa, (2) kualitas hasil pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B di PKBM Bangun Karsa, (3) Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat bagi lembaga penyelenggara maupun tutor dalam melaksanakan program Paket B di PKBM Bangun Karsa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan sumber data pengelola PKBM, pendidik, peserta didik. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber dan metode. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Proses pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B meliputi: materi yang diberikan secara teori dan praktek, metode yang digunakan lebih banyak ceramah dan Tanya jawab, media yang digunakan modul dan gambar, Evaluasi kegiatan pembelajaran meliputi evaluasi proses, harian dan semester (2) Hasil pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B adanya peningkatan kualitas peserta didik yang cenderung mengikuti proses paket B sesuai arahan tutor yaitu disiplin dalam hal penggunaan modul di dalam kelas dan saling bekerja sama serta persentase kelulusan peserta didik adalah 100%. (3) Faktor Pendukung proses pelaksanaan Paket B meliputi kemauan pengelola dalam melaksanakan program kesetaraan Paket B, sarana prasarana, buku-buku diperpustakaan. Faktor menghambat proses pelaksanaan program Paket B meliputi peserta didik yang gampang terpengaruh oleh teman sebayanya yaitu teman sekelasnya untuk tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dan mereka sangat terburu-buru pulang saat mengetaui bahwa tutor sudah terlambat datang.
Kata Kunci: Program Pedidikan Kesetaraan Paket B, PKBMIstianah Istianah2017-01-11T04:27:47Z2019-01-30T12:40:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45683This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/456832017-01-11T04:27:47ZPENYELENGGARAAN PROGRAM PELATIHAN TATA BUSANA DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA (BPRSW) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi dan memahami: (1) Perencanaan program pelatihan tata busana di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (BPRSW) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), (2) Pelaksanaan program pelatihan tata busana BPRSW DIY, (3) Evaluasi program pelatihan tata busana BPRSW DIY.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah penyelenggara program pelatihan tata busana di BPRSW DIY, kepala bagian Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial, pendamping, instruktur, dan peserta pelatihan (klien) yang sudah lama menempuh program pelatihan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitiannya yaitu peneliti sendiri yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknis analisis data komponensional melalui tahapan reduksi, penyajian data, dan veritifikasi data. Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu trianggulasi sumber dan trianggulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan meliputi penentuan peserta, materi, media, metode, waktu, sarpras, instruktur, dan waktu. Perencanaan melalui kordinasi penyelenggara dan instruktur. (2) Pada pelaksanaannya, instruktur mempunyai peran penting dalam mengolah komponen-komponen lainnya seperti materi, sarana dan prasarana, media, metode, peserta, serta memanfaatkan waktu. Setiap peserta diberikan materi yang berbeda sesuai dengan pencapaiannya, karena adanya sistem buka tutup. (3) Evaluasi dilakukan di dalam kelas yang menggunakan pengamatan langsung terhadap kinerja peserta serta hasilnya dan evaluasi tri wulan membahas semua komponen-komponen pelatihan. Faktor pendukung program yaitu adanya sumber daya yang saling mendukung seperti pendamping, instruktur, ketersediaan sarana dan prasarana yang mencukupi serta keleluasaan peserta untuk menggunakan sarana dan prasarana di luar jam belajar. Sedangkan faktor penghambat adanya kualitas sarana dan prasarana seperti mesin jahit dan bordir yang tidak stabil, serta kesulitan mencari bahan pendukung yang kompatibel
Kata kunci: penyelenggaraan program, pelatihan tata busana, BPRSWFaal Abdul Rohman Nurfaal