Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T05:32:31ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2018-05-03T06:49:23Z2019-01-30T16:23:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/56859This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/568592018-05-03T06:49:23ZIDENTIFIKASI KEMAMPUAN INDERA PERABAAN
ANAK TUNANETRA LOWVISION KELAS PERSIAPAN
SLB INSAN MANDIRI DLINGO BANTUL YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan tingkat kemampuan dan kesulitan yang dialami oleh anak tunanetra kelas persiapan di SLB Insan Mandiri Dlingo Bantul Yogyakarta dalam menggunakan indera perabaannya untuk mengenali perbedaan bentuk, ukuran, tekstur, dan suhu benda; serta mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan maupun kesulitan anak tunanetra lowvision dalam menggunakan indera perabaan. Penelitian merupakan jenis penelitian deskriptif. Subyek dalam penelitian ini yaitu seorang siswa tunanetra lowvision kelas Taman-Kanak-kanak SLB Insan Mandiri Dlingo Bantul Yogyakarta. Objek penelitian ini yaitu kemampuan menggunakan indera perabaan pada tunanetra. Setting penelitian mengambil di sekolah dan di rumah subyek. Sedangkan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) anak tunanetra lowvision menunjukkan kemampuan menggunakan indera perabaan cukup baik dengan persentase sebesar 51% dari seluruh permainan yang telah dilakukan yaitu mampu menggunakan indera perabaannya dalam mengenal bentuk lingkaran dan segi empat; ukuran besar, kecil, panjang, pendek; tekstur kasar, halus, keras dan lunak; suhu panas dan dingin; membedakan bentuk lingkaran dan segi empat, lingkaran dan segitiga, serta segiempat dan oval; tekstur lebih lunak dan lebih keras; suhu yang lebih panas dan lebih dingin; mengelompokkan bentuk lingkaran, segiempat, segitiga dan oval; ukuran yang sama besar, sama kecil, sama panjang, sama pendek; tekstur yang sama kasar, sama halus, sama keras dan sama lunak; suhu yang sama panas dan sama dingin. (2) anak tunanetra lowvision mengalami kesulitan dalam meraba benda-benda yang konsepnya hampir sama yaitu ketika meraba benda kemudian menyusun urutan beberapa benda dengan tingkatan yang berbeda. Kesulitan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kemampuan kognitif subyek yang belum berkembang dengan baik, kurangnya motivasi dari diri sendiri untuk melakukan aktivitas secara mandiri, serta kurangnya motivasi dari orang tua dan lingkungan agar subyek dapat beraktifitas secara mandiri.Widayati Ika