Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T15:08:54ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2022-12-20T07:09:51Z2022-12-20T07:09:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75445This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754452022-12-20T07:09:51ZPEMETAAN GURU PADA JENJANG SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI
DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGOPemetaan guru merupakan proses dalam meningkatkan efisiensi dan
efektifitas dalam pemerataan mutu pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh informasi data pemetaan guru jenjang SD Negeri, yang selanjutnya
akan digunakan untuk menganalisis kebutuhan guru SD di Dinas Pendidikan
Kabupaten Kulon Progo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
studi kasus. Subyek pada penelitian ini adalah Kepala Bidang Pembinaan
Ketenagaan, Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Staff Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Tempat penelitian berada di Dinas
Pendidikan Kabupaten Kulon Progo. Teknik pengumpulan data dengan
wawancara dan studi dokumen. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi
sumber dan member check. Teknik analisis data menggunakan analisis penelitian
kualitatif Miles & Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pemetaan guru di Dinas
Pendidikan Kulon Progo hanya dilakukan pada status kepegawaian guru. (2)
Pelaksanaan pemetaan guru dimulai dengan pengisian dokumen lapor bulan oleh
pihak sekolah, kemudian dikumpulkan pada Seksi PTK SD yang selanjutnya akan
diolah dan dipetakan. (3) Data lapor bulan yang dikumpulkan oleh sekolah tidak
sesuai dengan keadaan nyata di lapangan dan pengisian data tidak sesuai dengan
format menjadi kendala dalam pelaksanaan pemetaan guru. (4) Analisis
kebutuhan guru dilaksanakan dengan menggunakan hasil pemetaan guru. (5)
Dinas Pendidikan Kulon Progo memiliki kekurangan guru kelas sejumlah 197
guru, guru olahraga sejumlah 57 guru, dan guru agama sejumlah 66 guru.Latifah Nur Arba'atun2022-12-20T07:09:46Z2022-12-20T07:09:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75420This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754202022-12-20T07:09:46ZPEMBINAAN GURU OLEH KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR
DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL PADA MASA
PANDEMI COVID-19 DI SMA N 1 SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembinaan guru oleh kepala
sekolah sebagai supervisor dalam meningkatkan kompetensi professional pada masa
pandemi COVID-19, yang terdiri dari : kompetensi professional guru pada masa
pandemi COVID-19, pembinaan kepala sekolah sebagai supervisor, dan kendala yang
dihadapi kepala sekolah dalam melakukan pembinaan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan 3 guru mata pelajaran bahasa
Indonesia SMA N 1 Sleman yang memiliki tugas tambahan sebagai waka kurikulum,
staff kurikulum, dan penanggung jawab workshop. Metode pengumpulan data
menggunakan wawancara, observasi partisipasi pasif, dan studi dokumen. Analisis data
dilakukan menurut Miles, Hubberman, dan Saldana yakni melalui proses pengumpulan
data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data
dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kompetensi profesional guru di
SMA N 1 Sleman secara keseluruhan telah dimiliki oleh guru, hanya terdapat beberapa
guru berusia lanjut yang masih memerlukan pendampingan. (2) Pembinaan kepala
sekolah sebagai supervisor dilakukan menurut teknik dan jenis pembinaan. Teknik
yang digunakan adalah teknik individu berupa kunjungan kelas dan penilaian antar
guru. Teknik yang kedua merupakan teknik pembinaan secara berkelompok yang
meliputi rapat guru, diskusi antar guru, workshop, tukar pengalaman, dan webinar.
Sedangkan menurut jenis pembinaannya, kepala sekolah melaksanakan kegiatan peer
sebaya dan program MGMP di tingkat sekolah. (3) Kendala yang dihadapi kepala
sekolah dalam melakukan pembinaan terhadap guru berasal dari karakter personal guru
yakni pola pikir beberapa guru yang tidak mau berubah mengikuti perkembangan
zaman. Selain itu, kendala kedua yakni rendahnya motivasi guru untuk mempelajari
IPTEK di tengah tuntutan guru untuk terus menggunakan IPTEK pada masa pandemi
COVID-19.Rosita Linawati2022-12-06T03:07:50Z2022-12-06T03:07:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75453This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754532022-12-06T03:07:50ZMANAJEMEN GURU SEKOLAH DASAR DI DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN KOTA MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen guru sekolah
dasar di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang dilihat dari: (1)
Perencanaan, (2) Rekrutmen (pengadaan), (3) Penempatan dan Penugasan, (4)
Pembinaan dan Pengembangan, dan (5) Pemberhentian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
studi kasus karena Kota Magelang menerapkan moratorium pengangkatan guru
PNS. Subjek dalam penelitian ini yaitu tiga pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota Magelang. Teknik pengumpulan data menggunakan metode
wawancara semi terstruktur dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan
dengan trianggulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model interaktif
dari Miles & Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen guru sekolah dasar
meliputi: (1) Perencanaan manajemen guru dilaksanakan dengan identifikasi
kebutuhan guru yang didasarkan pada peraturan walikota dan rencana strategis. (2)
Rekrutmen (pengadaan) guru melalui seleksi pegawai pemerintah dengan
perjanjian dan pengadaan guru tidak tetap. (3) Penempatan dan penugasan guru
dilaksanakan dengan menempatkan guru yang telah lolos seleksi sesuai dengan
formasi yang ditetapkan dan melaksanakan mutasi guru. (4) Pengembangan guru
berupa pelatihan-pelatihan umum secara tersentral dan pelatihan khusus melalui
kelompok kelompok kerja guru dan kelompok kerja kepala sekolah, sedangkan
pembinaan guru berupa pembinaan karier dan pembinaan untuk guru yang
melanggar tindak disiplin. (5) Pemberhentian guru disebabkan pensiun,
mengundurkan diri, atau mendapatkan sanksiWahyu Setia Budi2022-12-05T02:29:45Z2022-12-05T02:29:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75452This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754522022-12-05T02:29:45ZKEPUASAN PENGGUNA LAYANAN LOKA GHANA PODCAST
DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 SEDAYU KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tingkat kepuasan
pengguna terhadap layanan loka ghana podcast di perpustakaan SMA Negeri 1
Sedayu, dan (2) kendala dalam pelaksanaan layanan loka ghana podcast di
perpustakaan SMA Negeri 1 Sedayu.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa yang masih aktif
bersekolah pada tahun ajaran 2021/2022 di SMA Negeri 1 Sedayu. Penentuan
jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 0,1 dan N=
948. Jumlah sampel penelitian ini yaitu 91 responden dengan penentuan responden
menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Teknik
pengumpulan data dengan metode angket, observasi, dan dokumentasi. Teknik
keabsahan dan analisis data menggunakan uji validitas dan reliabilitas dengan
aplikasi SPSS 25.0 dan Microsoft Excel 2013, kemudian dianalisis secara deskriptif
kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pengguna layanan
loka ghana podcast di perpustakaan SMA Negeri 1 Sedayu Kabupaten Bantul
mendapat presentase sebesar 79% termasuk dalam kategori memuaskan. Kualitas
layanan loka ghana podcast dilihat dari sub variabel bukti fisik (tangibles)
mendapat presentase sebesar 79% termasuk dalam kategori memuaskan, sub
variabel kehandalan (reliability) mendapat presentase sebesar 81% termasuk dalam
kategori memuaskan, sub variabel ketanggapan (responsiveness) mendapat
presentase sebesar 80% termasuk dalam kategori memuaskan, sub variabel jaminan
(assurance) mendapat presentase sebesar 80% termasuk dalam kategori
memuaskan, dan sub variabel empati (empathy) mendapat presentase sebesar 79%
termasuk dalam kategori memuaskan. Hambatan dalam pelaksanaan layanan loka
ghana podcast di perpustakaan SMA Negeri 1 Sedayu Kabupaten Bantul, yaitu: a)
kurangnya tenaga Perpustakaan Loka Ghana khususnya pustakawan bidang IT,
sehingga kurang terfokus dalam mengembangkan dan memaksimalkan layanan
loka ghana podcast; b) loka ghana podcast hanya dijadikan sebagai arsip audio dari
video yang diunggah dalam channel youtube Perpustakaan Loka Ghana yaitu loka
ghana TV; c) ketidakstabilan koneksi internet/wifi sekolah; serta d) kesulitan
mendapatkan perhatian dari siswa karena merupakan inovasi baru dan informasi
layanan yang kurang menyeluruhAmara Jessika Aprilla Harwitama2022-12-05T02:09:51Z2022-12-05T02:09:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75450This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754502022-12-05T02:09:51ZPENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN SEKOLAH
DI SMA NEGERI 2 KLATENPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) penerapan sistem
informasi manajemen melalui e-learning dari segi kualitas sistem, (2)
penerapan sistem informasi manajemen melalui e-learning dari segi kualitas
informasi, dan (3) penerapan sistem informasi manajemen melalui e-learning
dari segi kualitas layanan di SMA Negeri 2 Klaten.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data
dalam penelitian ini meliputi wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru,
admin IT, dan siswa. Setting penelitian ini adalah SMA Negeri 2 Klaten. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji
keabsahan data dilakukan dengan analisis triangulasi teknik dan sumber. Teknik
analisis data menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman
yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) penerapan sistem informasi
manajemen melalui e-learning dari segi kualitas sistem sudah memenuhi dari
aspek fungsionalitas, kemudahan penggunaan, keandalan, kemudahan
pemeliharaan, efisiensi, dan respon time. (2) penerapan sistem informasi
manajemen melalui e-learning dari segi kualitas informasi sudah memenuhi
dari aspek kemudahan akses, relevansi, ketepatan waktu, keakurasian, dan
konsistensi. (3) penerapan sistem informasi manajemen melalui e-learning dari
segi kualitas layanan sudah memenuhi aspek bukti fisik, keandalan, daya
tanggap, jaminan, dan empatiEvita Septi Anjani2022-12-05T01:32:32Z2022-12-05T01:32:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75449This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754492022-12-05T01:32:32ZPENGELOLAAN PEMBINAAN MINAT DAN BAKAT PESERTA DIDIK DI
SMP NEGERI 1 WONOSARI PADA ERA NEW NORMALPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) perencanaan pembinaan minat
dan bakat peserta didik, (2) pelaksanaan pembinaan minat dan bakat peserta didik, (3)
evaluasi pembinaan minat dan bakat peserta didik pada era new normal.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Informan pada penelitian ini antara lain: wakil kepala sekolah bidang kesiswaan,
pembina minat dan bakat peserta didik, kepala sekolah dan guru bimbingan konseling.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles, Huberman, dan
Saldana. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perencanaan pembinaan minat dan bakat
peserta didik pada era new normal meliputi pelimpahan wewenang kepala sekolah
kepada wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, penyusunan bidang pembinaan dan
sumberdaya yang dibutuhkan, serta identifikasi terhadap minat bakat peserta didik
melalui formulir kepeminatan, seleksi, dokumen catatan prestasi, informasi dari
orangtua, dan tes psikologi. (2) pelaksanaan pembinaan minat dan bakat peserta didik
pada era new normal meliputi pembinaan dalam bidang akademik, non akademik, dan
pendekatan informal. Pembina menyusun rencana program pembinaan, melaksanakan
pembinaan dengan metode sesuai bidang pembinaan, menerapkan pendekatan yang
menyenangkan, dan memfasilitasi pembimbingan lomba. (3) evaluasi pembinaan
minat dan bakat peserta didik pada era new normal terdiri dari evaluasi terhadap
peserta didik melalui pengamatan atau karya peserta didik dan evaluasi terhadap
pengelolaan pembinaan minat dan bakat melalui rapat bersama yang melibatkan setiap
pembina. Hasil pembinaan minat dan bakat terbukti dengan sejumlah prestasi yang
berhasil diraih peserta didik dalam bidang akademik dan non akademik pada era new
normal.Insan Marwati2022-12-05T01:19:01Z2022-12-05T01:19:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75447This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754472022-12-05T01:19:01ZEVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN KARAKTER
DI SD MUHAMMADIYAH SOKONANDIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kondisi
pendidikan karakter dengan unsur (1) Context (2) Input (3) Process (4) Product di
SD Muhammadiyah Sokonandi.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif
evaluatif. Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input,
Process, dan Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam dan teman-teman
pada tahun 1967 di Ohio State University. Informan pada penelitian ini adalah
kepala sekolah, kepala bidang kurikulum, dua guru kelas, dan orang tua siswa. Data
pada penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara, observasi, dan studi
dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif Miles dan
Huberman. Keabsahan data di uji dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pendidikan karakter yang
berjalan telah memenuhi standar pelaksanaan. Kondisi context pendidikan karakter
dikategorikan baik dengan tercapainya aspek-aspek yang ada, kondisi input
pendidikan karakter dikategorikan baik dengan mencukupinya sumber daya
pendukung pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah, kondisi process
pendidikan karakter dikategorikan baik dengan berjalannya pendidikan karakter di
sekolah dengan baik, dan kondisi product pendidikan karakter dikategorikan baik
dengan banyaknya prestasi yang diraih oleh sekolah.Khotami Nurbaiti2022-12-05T01:15:42Z2022-12-05T01:15:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75446This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754462022-12-05T01:15:42ZPENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP
KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN NURUL ULUM
MAN PURWOREJOTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) tingkat kualitas pelayanan
perpustakaan, (2) tingkat kepuasan pemustaka, (3) pengaruh kualitas pelayanan
perpustakaan terhadap kepuasan pemustaka, (4) besaran pengaruh kualitas pelayanan
perpustakaan terhadap kepuasan pemustaka di Perpustakaan Nurul Ulum MAN
Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa MAN Purworejo yang berjumlah 944 siswa.
Ukuran sampel penelitian sebanyak 281 siswa ditentukan menggunakan rumus
Slovin dengan taraf kesalahan 5%, selanjutnya sampel setiap jenjang kelas
ditentukan dengan teknik proportionate stratified random sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Uji validitas
menggunakan rumus korelasi product moment dan uji reliabilitas menggunakan
rumus cronbach alpha. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan
analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kualitas pelayanan perpustakaan
berada pada kategori tinggi dengan 89,32% pemustaka menilai pada kategori tinggi
serta variabel kualitas pelayanan perpustakaan memperoleh skor dengan nilai
persentase sebesar 85,63%, (2) kepuasan pemustaka berada pada kategori tinggi
dengan 88,97% pemustaka memiliki tingkat kepuasan pada kategori tinggi serta
variabel kepuasan pemustaka memperoleh skor dengan nilai persentase sebesar
86,62%, (3) kualitas pelayanan perpustakaan berpengaruh terhadap kepuasan
pemustaka dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 serta persamaan regresi memiliki
nilai koefisien regresi sebesar (+) 0,609 yang menunjukkan terdapat pengaruh positif,
(4) besaran pengaruh kualitas pelayanan perpustakaan terhadap kepuasan pemustaka
adalah sebesar 81,86% dengan nilai R Square sebesar 0,8186.Moh Zuhud Tahriri2022-12-05T01:10:20Z2022-12-06T01:15:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75444This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754442022-12-05T01:10:20ZLITERASI INFORMASI DENGAN MODEL THE BIG 6 DI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesesuaian
pelaksanaan pelatihan literasi informasi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
degan menggunakan model The Big 6.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Subyek dalam penelitian ini meliputi pustakawan perpustakaan UMY dan mahasiswa
UMY. Setting penelitian ini dilakukan di UMY. Pengumpulan data menggunakan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam
melakukan analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan
triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pelatihan literasi
informasi di UMY sesuai dengan model The Big 6, karena terdapat 6 tahapan yang
dilakukan oleh pustakawan dalam memberikan materi, yaitu definisi masalah, strategi
pencarian informasi, menemukan lokasi dan akses informasi, penggunaan informasi,
sintesa, kemudian evaluasi. (2) Efektivitas pelatihan literasi bagi mahasiswa dapat
mengedukasi mahasiswa untuk mencari informasi dengan cara yang benar,
mengedukasi bagaimana cara mencari referensi dan mengevaluasi referensi tersebut,
meningkatkan kualitas tugas akhir mahasiswa dan memaksimalkan penggunaan jurnal
yang sudah dilanggan.Ainisma Afida Putri2022-12-02T04:26:41Z2022-12-02T04:26:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75421This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754212022-12-02T04:26:41ZSTRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN
PROGRAM SEKOLAH RAMAH ANAK DI SD NEGERI KASIHANPenelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan strategi kepala sekolah
dalam mengimplementasikan program Sekolah Ramah Anak (2) mengetahui
faktor pendukung dan penghambat program (3) mendeskripsikan upaya kepala
sekolah dalam melibatkan orang tua.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian
meliputi kepala sekolah, guru, anggota paguyuban orang tua (POT), dan siswa di
SD Negeri Kasihan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi
dan wawancara semiterstruktur. Penentuan subjek data pada penelitian ini
dilakukan dengan teknik purposive sampling. Uji keabsahan data menggunakan
metode member check. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan
model Interaktif, yang merupakan teori Miles, Huberman dan Saldana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) strategi yang dilakukan kepala
sekolah antara lain: perencanaan program melibatkan seluruh pemangku
kepentingan, penyediaan sarana dan prasarana sekolah yang tersistem,
mengunggulkan kegiatan yang berbudaya dan ramah anak, menguatkan partisipasi
orang tua untuk pengawasan anak di rumah, melakukan diklat/bimbingan teknis
bagi guru dan kepala sekolah, adanya skema pengaduan tindak bullying melalui
kotak saran dan aplikasi cegah bully (SI CELLY) serta pelibatan partisipasi anak;
(2) faktor pendukung berupa letak strategis untuk pembelajaran budaya lokal,
partisipasi orang tua dalam hal dana, tenaga dan waktu, dan kualitas skill serta
komitmen sumber daya manusia, faktor penghambat berupa keterbatasan
anggaran, mayoritas gedung merupakan cagar budaya sehingga sulit membangun
ruangan baru (3) sekolah membuat wadah perkumpulan yang disebut Paguyuban
Orang tua “POT” dan juga media grup whatsapp untuk komunikasi diluar sekolah
guna mengontrol dan mendampingi peserta didik di rumah.Luhtiyasari Narda Artanti2022-12-02T04:22:35Z2022-12-02T04:22:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75414This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754142022-12-02T04:22:35ZMANAJEMEN GURU SEKOLAH DASAR DI DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN KOTA MAGELANGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen guru sekolah
dasar di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang dilihat dari: (1)
Perencanaan, (2) Rekrutmen (pengadaan), (3) Penempatan dan Penugasan, (4)
Pembinaan dan Pengembangan, dan (5) Pemberhentian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
studi kasus karena Kota Magelang menerapkan moratorium pengangkatan guru
PNS. Subjek dalam penelitian ini yaitu tiga pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota Magelang. Teknik pengumpulan data menggunakan metode
wawancara semi terstruktur dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan
dengan trianggulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model interaktif
dari Miles & Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen guru sekolah dasar
meliputi: (1) Perencanaan manajemen guru dilaksanakan dengan identifikasi
kebutuhan guru yang didasarkan pada peraturan walikota dan rencana strategis. (2)
Rekrutmen (pengadaan) guru melalui seleksi pegawai pemerintah dengan
perjanjian dan pengadaan guru tidak tetap. (3) Penempatan dan penugasan guru
dilaksanakan dengan menempatkan guru yang telah lolos seleksi sesuai dengan
formasi yang ditetapkan dan melaksanakan mutasi guru. (4) Pengembangan guru
berupa pelatihan-pelatihan umum secara tersentral dan pelatihan khusus melalui
kelompok kelompok kerja guru dan kelompok kerja kepala sekolah, sedangkan
pembinaan guru berupa pembinaan karier dan pembinaan untuk guru yang
melanggar tindak disiplin. (5) Pemberhentian guru disebabkan pensiun,
mengundurkan diri, atau mendapatkan sanksi.Wahyu Setia Budi2022-12-02T03:56:49Z2022-12-02T03:56:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75417This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754172022-12-02T03:56:49ZPENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KUALITAS LAYANAN
PEGAWAI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) tingkat kepuasan kerja pegawai
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, (2) tingkat kualitas
layanan pegawai Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, (3)
pengaruh kepuasan kerja terhadap kualitas layanan pegawai Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Kabupaten Sleman.
Penelitian ini menggunakan pendekatakan kuantitatif. Populasi penelitian
ini mencakup seluruh pegawai Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang berjumlah
77 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah 63 pegawai yang ditentukan dengan
menggunakan tabel Isaac dan Michael serta teknik pengambilan sampel
menggunakan random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan
analisis regresi sederhana untuk pengujian hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) tingkat kepuasan kerja pegawai
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman berada dalam kategori
tinggi (80,91%); (2) tingkat kualitas layanan pegawai Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kabupaten Sleman berada dalam kategori cukup (78,64%); (3) terdapat
pengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja terhadap kualitas layanan pegawai
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, dengan taraf signifikan 5%
thitung (6,346) > ttabel (1,999) dan koefisien determinan (R2
) = 0,398.Aninda Afidatu Mawaddah2022-12-02T03:46:33Z2022-12-02T03:46:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75416This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754162022-12-02T03:46:33ZMANAJEMEN PROGRAM TAHFIZH AL-QUR’AN
DI SMP NEGERI 3 AMPEK ANGKEK KABUPATEN AGAMPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen program tahfizh
Al-Qur‟an di SMP Negeri 3 Ampek Angkek yang meliputi Perencanaan,
Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Evaluasi/ Pengawasan Program.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Informan pada penelitian ini adalah wakil kepala sekolah, koordinator tahfizh dan
beberapa orang siswa. Data pada penelitian ini diperoleh dengan teknik
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan
model interaktif Miles dan Huberman. Uji keabsahan data dengan triangulasi
sumber dan triangulasi Teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Manajemen Program Tahfizh di SMP
Negeri 3 Ampek Angkek sudah berjalan dengan baik, dengan penerapan empat
fungsi manajemen, yaitu: (1) perencanaan program tahfizh di SMP Negeri 3
Ampek Angkek dilakukan pertama kali oleh Kepala Sekolah, Wakil kepala
sekolah bidang kurikulum dan koordinator tahfizh beserta beberapa orang tokoh
masyarakat di Batu Taba. Kemudian untuk perencanaan pembelajaran tahfizh
dilakukan oleh koordinator tahfizh dibantu oleh guru-guru tahfizh dengan
menyusun silabus pembelajaran untuk kelas VII, VIII, dan IX serta penyusunan
jadwal pembelajaran (2) Pengorganisasian program tahfizh di SMP Negeri 3
Ampek Angkek yaitu dengan pembentukan struktur kepengurusan program
tahfizh oleh kepala sekolah yang terdiri dari satu orang guru sebagai koordinator
program dan enam orang guru sebagai anggota, dan membuat target hafalan tiap
semester (3) Pelaksanaan program tahfizh di SMP Negeri 3 Ampek Angkek yaitu
dilakukan pada pagi, siang, dan sore hari dan metode yang digunakan dalam
proses pembelajaran sangat beragam, yaitu metode muraja‟ah, metode sima‟i dan
metode jami‟i (4) Evaluasi/pengawasan program tahfizh di SMP Negeri 3 Ampek
Angkek yaitu dengan mengadakan wisuda akhir tahun untuk kelas IX dan melihat
perkembangan hafalan siswa setiap akhir semester.Suhayla Nur Afifi2022-12-02T03:43:17Z2022-12-02T03:43:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75415This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754152022-12-02T03:43:17ZPENGELOLAAN LABORATORIUM IPA DI SMP NEGERI 4 SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan laboratorium
IPA, pemeliharaan laboratorium IPA, dan hambatan dalam pengelolaan
laboratorium IPA di SMP Negeri 4 Sleman.
Metode dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif dengan jenis
penelitian riset (studi kasus). Subjek pada penelitian ini adalah petugas
laboratorium IPA dan guru IPA, serta dilakukan crosscheck kepada peserta didik
SMP Negeri 4 Sleman kelas VIII dan IX. Teknik pengumpulan data menggunakan
metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif model Miles, Huberman, dan
Saldana. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pemanfaatan laboratorium IPA di
SMP Negeri 4 Sleman belum sepenuhnya optimal, karena laboratorium IPA masih
sering digunakan untuk kegiatan selain praktikum; (2) Pemeliharaan laboratorium
IPA masih belum dilakukan dengan baik dan terorganisir, sehingga banyak
peralatan dan bahan praktikum yang keadaannya rusak dan kotor; (3) Hambatan
yang ditemukan dalam pengelolaan laboratorium IPA yaitu laboratorium cukup
lama tidak dikelola oleh laboran sehingga data inventaris tidak terdokumentasi
dengan baik, sarana dan prasarana yang kurang memadai, tidak adanya
pengorganisasian dan jadwal pemeliharaan secara periodik, serta terbatasnya ruang
penyimpanan.Nita Anida2022-12-02T03:18:33Z2022-12-02T03:18:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75413This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754132022-12-02T03:18:33ZOPTIMALISASI LAYANAN PERPUSTAKAAN UNTUK MENINGKATKAN
MINAT BACA DI SMA N 1 KARANGMOJOPenelitian ini bertujuan mendeskipsikan tentang : 1) Optimalisasi layanan sirkulasi
untuk meningkatkan minat baca, 2) Optimalisasi layanan referensi untuk
meningkatkan minat baca siswa, 3) Minat baca, 4) factor pendukung layanan sirkulasi
dan referensi, 4) Faktor penghambat layanan sirkulasi dan referensi
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini
meliputi kepala sekolah, kepala perpustakaan, pustakawan, guru bidang studi
ekonomi dan sejarah serta pemustaka kelas 10 dan 11 sebagai cross check. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan model Miles & Huberman meliputi pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Uji keabsahan data
menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menyimpulkan : 1) Optimalisasi layanan sirkulasi meliputi
pembuatan kartu anggota, peminjaman dan pengembalian koleksi, data statistic
perpustakaan sudah secara digital menggunakan software Senayan Library
Management System (SLiMS), 2) Optimalisasi layanan referensi meliputi pemberian
informasi, bimbingan pustakawan, pemilihan bahan Pustaka yang sudah berjalan
sesuai kebutuhan pemustaka, 3) Minat baca siswa di SMA N 1 Karangmojo intensitas
membaca tergolong jarang dan koleksi yang dimiliki sudah beragam tetapi belum
mampu menarik perhatian siswa, 5) Faktor pendukung layanan sirkulasi dan referensi
yaitu kondisi ruangan nyaman, sikap pustakawan ramah, kemampuan pustakawan
terampil, fasilitas yang memadai. 6) Faktor penghambat yaitu kesadaran pemustaka
masih kurang.Sabilla Ayu Amanah2022-12-02T03:15:32Z2022-12-02T03:15:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75412This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754122022-12-02T03:15:32ZPERSEPSI SISWA TERHADAP KUALITAS LAYANAN SEKOLAH DALAM
MENGATASI HAMBATAN BELAJAR PADA SISWA SELAMA PANDEMI
COVID-19 DI SMA ISLAM AL AZHAR 07 SOLO BARUPenelitian ini adalah penelitian deksriptif dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Sampel dari penelitian ini adalah 55 siswa SMA Islam AL Azhar 7 Solo
Baru yang dihitung menggunakan rumus Isaac dan Michael. Pengumpulan data
menggunakan angket kuesioner. Adapun skala penelitian ini menggunakan modifikasi
skala likert dengan memberikan empat pilihan jawaban yaitu: Sangat Baik (SB), Baik
(B), Kurang Baik (KB) dan Tidak Baik (TB). Tekhnik analisis data menggunakan
bantuan software spss, dilanjutkan dengan uji kecenderungan dan persentase distribusi
frekuensi pada setiap aspek.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum siswa SMA Islam Al Azhar
07 Solo Baru mempersepsikan kualitas layanan sekolah dlaam mengatasi hambatan
belajar selama pandemic Covid-19 ada pada kategori sangat baik. Adapun persepsi
kualitaslayanan per kategori RATER adalah sebagai berikut: (1) Aspek responsiveness
mencapai 84%. (2) Aspek assurance mencapai 76% (3) Aspek tangible mencapai 78%.
(4) Aspek empathy mencapai 78%. (5) Aspek reliability mencapai 77%.Anindhita Sasanti Rahajeng2022-12-02T03:10:47Z2022-12-02T03:10:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75411This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754112022-12-02T03:10:47ZPENGELOLAAN ARSIP DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prosedur pengelolaan arsip
dinamis dan arsip statis, dan mendeskripsikan faktor-faktor yang memengaruhi
pengelolaan arsip di SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, kepala tata usaha, dan staff
tata usaha. Penetapan sumber data didasarkan pada teknik purposive sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Uji keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber dan trianggulasi
metode. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan arsip di SMK Negeri 2
Depok Sleman Yogyakarta meliputi jenis arsip dinamis dan statis. Pengelolaan
arsip dinamis dilakukan dengan tahapan penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan,
serta penyusutan, sementara arsip statis dengan tahapan penilaian, penyimpanan,
dan pemeliharaan. Faktor-faktor yang mendorong pengelolaan arsip meliput: 1)
kebijakan sistem penyimpanan arsip, 2) sistem pengorganisasian desentralisasi, 3)
sistem kearsipan online, 4) sirkulasi udara dan penerangan yang baik, 5) support
kepala sekolah. Kemudian faktor- faktor penghambat meliputi: 1) fasilitas
kearsipan yang terbatas, 2) sumber daya manusia yang kurang berkualitas, 3)
lingkungan kerja yang bising, 4) minimnya upaya pengamanan dan penyelamatan
arsip.Aulia Prisma Andhika2022-12-02T03:03:18Z2022-12-06T00:54:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75410This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754102022-12-02T03:03:18ZSTRATEGI HUMAS DALAM MENINGKATKAN ANIMO MASYARAKAT
PADA KB AL HIDAYAH TURI DI MASA NEW NORMALPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi humas dalam
meningkatkan animo masyarakat yang memiliki anak usia dini pada KB Al Hidayah
Turi di masa New Normal yang terdiri dari: strategi yang dilakukan, kendala yang
dihadapi, dan solusi yang dilakukan KB Al Hidayah.
Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif dengan pendekatan kualitatif.
Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala humas, petugas
humas dan orang tua wali siswa KB Al Hidayah. Metode pengumpulan data
menggunakan wawancara semiterstruktur, observasi nonpartisipan, dan
dokumentasi. Analisis data yang dilakukan melalui proses pengumpulan data,
kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Uji
keabsahan data dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Strategi humas dalam
meningkatkan animo yang dilakukan oleh humas KB Al Hidayah memperhatikan
4 hal yaitu persiapan strategi humas, jenis publikasi humas yang digunakan, isi
pesan yang disampaikan, dan kerjasama yang dilakukan. (2) Kendala yang sering
dihadapi oleh sekolah saat pelaksaanaan strategi humas untuk meningkatkan animo
masyarakat, diantaranya yaitu budaya membaca masyarakat masih tergolong
rendah, kesadaran orang tua (masyarakat) akan pentingnya pendidikan di usia dini
anak masih kurang, pemilihan tempat pemasangan media cetak yang kurang
strategis, keterbatasan media sosial yang dimiliki sekolah, serta sekolah belum
memiliki alamat web sekolah sendiri. (3) Solusi yang dilakukan KB Al Hidayah
dalam mengatasi kendala yang terjadi adalah dengan adalah dengan lebih
mendekatkan diri kepada masyarakat menggunakan metode penyampaian
informasi langsung Mouth to Mouth (Mulut ke mulut), menggunakan bahasa yang
mudah dipahami, jujur, dan sopan. Pemasangan media cetak sebagai alat promosi
sekolah diletakkan di tempat yang strategis, memperbaiki pembagian beban kerja
agar saat melaksanakan tugas tidak terbebani dan kekurangan waktu, serta
mengikuti pelatihan untuk meningkatan kemampuan IT humas sekolahAnita Suci Melati2022-12-01T09:02:29Z2022-12-01T09:02:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75402This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754022022-12-01T09:02:29ZSTRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MERAIH SUKSES
PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN DARING
(Studi Kasus SMA Negeri 1 Bluluk)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan kesulitan yang
dialami oleh SMA Negeri 1 Bluluk dalam pelaksanaan pembelajaran saat pandemi
COVID-19, serta mendeskripsikan strategi kepala sekolah dalam meraih sukses
pembelajaran daring di SMA Negeri 1 Bluluk.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan Teknik wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Informan berjumlah empat orang (Kepala Sekolah,
Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, dan Wali Kelas) melalui teknik purposive
sampling.
Berdasarkan hasil penelitian pada SMA Negeri 1 Bluluk terhadap strategi
kepala sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran saat pandemi COVID-19 dapat
ditarik kesimpulan yaitu dalam proses pembelajaran pada masa krisis dengan metode
daring, sedangkan masa transisi menggunakan metode pembelajaran tatap muka
terbatas dan daring, dengan kesulitan mulai dari jaringan dan kuota internet sampai
dengan pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan dan butuhnya ide teknik
pembelajaran, dan strategi kepala sekolah yaitu penggunaan platform digital,
penambahan fasilitas, dan ide kreatif.Lailatul Muthoharoh2022-12-01T08:37:34Z2022-12-01T08:37:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75401This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/754012022-12-01T08:37:34ZIMPLEMENTASI GERAKAN SEKOLAH MENYENANGKAN
DI SMK NEGERI 1 CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMANTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan 1) implementasi
Gerakan Sekolah Menyenangkan di SMKN 1 Cangkringan; 2) kendala dalam
implementasi Gerakan Sekolah Menyenangkan di SMKN 1 Cangkringan; 3)
upaya yang dilakukan sekolah untuk mengatasi kendala dalam implementasi
Gerakan Sekolah Menyenangkan di SMKN 1Cangkringan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang menggunakan teknik interaktif (Miles & Huberman), dengan
tahapan kondensasi data, tampilan data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil dari penelitian menunjukkan 1) implementasi Gerakan Sekolah
Menyenangkan di SMKN 1 Cangkringan terwujud dalam perubahan pada
lingkungan sekolah, pembelajaran yang menyenangkan, pengembangan karakter
siswa, dan menciptakan kerjasama dengan berbagai pihak; 2) kendala dalam
implementasi Gerakan Sekolah Menyenangkan di SMKN 1
Cangkringandiantaranya: kurangnya pemahaman guru dan masyarakat terkait
Gerakan Sekolah Menyenangkan, pembelajaran yang terkesan monoton dan
membosankan, beberapa siswa yang bermalas-malasan, serta minimnya sarana
dan prasarana penunjang pembelajaran; 3) upaya yang dilakukan untuk
mengatasi kendala dalam implementasi Gerakan Sekolah Menyenangkan di
SMKN 1 Cangkringan yaitu dengan sosialisasi, diklat guru, pelaksanaan
pembelajaran yang menyenangkan, memotivasi siswa, serta penambahan sarana
dan prasarana penunjang pembelajaran.Lestari Fitria Wulandari2022-12-01T08:35:04Z2022-12-01T08:35:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75399This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753992022-12-01T08:35:04ZIMPLEMENTASI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN
DI MTS LB/A YAKETUNISPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi pengelolaan perpustakaan
yang mencakup pemanfaatan perpustakaan, perawatan perpustakaan, layanan
sirkulasi, dan layanan referensi dan serta mendeskripsikan faktor pendukung dan
penghambat pengelolaan perpustakaan di MTS LB/A Yaketunis.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini
meliputi kepala sekolah, kepala perpustakaan, guru mata pelajaran (7), dan pemustaka
kelas 7 dan 8 sebagai cross check. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles &
Huberman, yang meliputi pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan
teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Sebagian besar guru memanfaatkan
perpustakaan untuk proses pembelajaran, tetapi siswa jarang mengerjakan tugas di
perpustakaan. Perawatan perpustakaan belum dilakukan secara berkala karena
kesibukan dari semua guru. Terkait penghapusan di perpustakaan tidak ada
kriterianya. Perawatan barang tak habis pakai dilihat dan diperiksa berfungsi atau
tidak. Peminjaman koleksi dengan menyebutkan nama, buku dan ditulis di buku
peminjaman. Syarat perpanjangan adalah jika belum selesai dan pengembalian buku
diberikan ke pengelola dan dicatat di buku pengembalian. Layanan referensi
mencakup pemberian informasi dilakukan jika ada yang bertanya kepada pengelola
dan bimbingan penggunaan perpustakaan. Faktor pendukung pemanfaatan
perpustakaan yaitu sudah terdapat buku, dan lokasinya dekat. Faktor pendukung
perawatan semua guru membantu. Faktor pendukung layanan sirkulasi tidak ada
sanksi, pegawainya ramah. Faktor pendukung layanan referensi ada layanan
informasi dan bimbingan. Faktor penghambat pemanfaatan perpustakaan belum
digitalisasi. Faktor penghambat perawatan perpustakaan kurang tenaga dan
pengetahuan dari pengelola. Faktor penghambat layanan sirkulasi kesadaran untuk
mengembalikan buku dan penataan kurang rapi. Faktor penghambat layanan referensi
belum kearah inklusi.Amalia Yulinda Putri2022-12-01T08:28:13Z2022-12-01T08:28:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75398This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753982022-12-01T08:28:13ZPENGELOLAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK PADA ERAPANDEMI
COVID-19 DI SMK NEGERI 3 TANJUNG PANDANKABUPATEN BELITUNGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pengelolaanpembelajaran praktik selama masa pandemi covid-19 di SMKN 3 Tanjung Pandan, Belitung. Pengelolaan tersebut mencakup: 1) pengelolaan tenaga pendidik; 2)
pengelolaan kurikulum; dan 3) pengelolaan model pembelajaran praktik. Penelitianini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informanpadapenelitian ini adalah Kepala Sekolah, waka kurikulum, ketua jurusan tata boga, ketuajurusan tata kecantikan rambut dan wajah, serta ketua jurusan perhotelan. Data pada penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara, observasi, dandokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles danHuberman. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi
teknik. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) pengelolaan tenaga pendidikpadamasa pandemi covid-19 di SMKN 3 Tanjung Pandan dilakukan dengan memberikanpelatihan dan pembinaan mengenai penggunaan media pembelajaran online; 2)
pengelolaan kurikulum dilakukan dengan cara membentuk sebuah jadwal
pembelajaran of line baru yang disesuaikan dengan kondisi pandemi di sana; dan3)
pengelolaan model pembelajaran praktik dilakukan dengan cara menggunakanbeberapa metode pembelajaran yakni metode praktik mandiri, praktik di sekolah, tugas pengganti jam praktik, dan praktik kerja lapangan (PKL) secara individu.Ardi Yustiansyah2022-12-01T07:59:34Z2022-12-01T07:59:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75397This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753972022-12-01T07:59:34ZMANAJEMEN KURIKULUM SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA) PADA
SD NEGERI PELEM, SD MUHAMMADIYAH PANDES, DAN
MIN 1 BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) manajemen kurikulum Sekolah
Ramah Anak (SRA) pada SD Negeri Pelem, SD Muhammadiyah Pandes, dan MIN
1 Bantul yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum; dan (2)
faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen kurikulum Sekolah
Ramah Anak (SRA) di SD Negeri Pelem, SD Muhammadiyah Pandes, dan MIN 1
Bantul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Fokus penelitian ini yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum; dan
subjek penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru kelas, komite, dan peserta didik.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, studi dokumen dan observasi.
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Model Analisis Interaktif
dari Miles, Huberman dan Saldana. Uji keabsahan data yang digunakan adalah
triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. (1) Manajemen kurikulum
SRA pada SD Negeri Pelem, SD Muhammadiyah Pandes, dan MIN 1 Bantul
meliputi (a) perencanaan kurikulum melalui tahap penetapan tim pengembang,
penyusunan draf kurikulum, uji publik, pemantapan dan finalisasi kurikulum; (b)
pelaksanaan kurikulum melalui kegiatan pembelajaran, ekstrakurikuler,
pengembangan karakter, dan kegiatan sekolah; dan (c) evaluasi kurikulum melalui
evaluasi kegiatan pembelajaran, ekstrakurikuler, pengembangan karakter, dan
kegiatan sekolah didasarkan pada indikator ketercapaian (capaian visi dan misi
sekolah, kriteria ketuntasan belajar, dan RKT) yang melibatkan berbagai komponen
sekolah. (2) Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen
kurikulum Sekolah Ramah Anak (SRA) pada SD Negeri Pelem, SD
Muhammadiyah Pandes, dan MIN 1 Bantul meliputi (a) proses perencanaan
kurikulum dipengaruhi beberapa faktor, yakni kualitas guru, kematangan peserta
didik, ketersediaan sarana prasarana, dan iklim sosial-psikologis di sekolah; (b) tiga
faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kurikulum yaitu karakteristik kurikulum,
strategi pelaksanaan, karakteristik pengguna kurikulum, dan peran aktif stakholder;
serta (c) proses evaluasi dipengaruhi oleh faktor keterbatasan waktu dan peran aktif.Nurmalita Sari2022-12-01T07:56:51Z2022-12-06T00:44:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75396This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753962022-12-01T07:56:51ZPENGARUH MINAT MENJADI GURU DAN TUNJANGAN PROFESI
TERHADAP KINERJA GURU PROFESIONAL DI SMP NEGERI KOTA
SRAGENPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh minat menjadi guru
dan tunjangan profesi guru terhadap kinerja guru profesional di SMP Negeri Kota
Sragen. (2) mengetahui besar sumbangan efektif yang diberikan minat menjadi guru
dan tunjangan profesi guru terhadap kinerja guru profesional secara mandiri.
Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto dengan pendekatan
kuantitatif yang menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Subjek
dalam penelitian ini adalah guru profesional di enam SMP Negeri Kota Sragen
berjumlah 112 guru. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, sehingga subjek
penelitian seluruhnya dikenakan sebagai responden. Uji coba instrumen
mengunakan uji validitas dan reliabilitas kepada 25 responden. Untuk memenuhi
asumsi analisis regresi, maka diperlukan uji yang meliputi normalitas, linieritas,
dan multikolinieritas. Pengujian hipotesis menggunakan regresi ganda.
Hasil penelitian: (1) terdapat pengaruh positif yang signifikan antara
variabel minat menjadi guru dan tunjangan profesi guru terhadap kinerj guru
profesional di SMP Negeri Kota Sragen dengan nilai Fhitung > Ftabel sebesar 20,402
> 3,079. Sedangkan sumbangan efektif kedua variabel terhadap kinerja guru
profesional adalah 27,7%, yang berarti sebesar 27,7% variabel kinerja guru
profesional di SMP Negeri Kota Sragen dipengaruhi oleh minat menjadi guru dan
tunjangan profesi guru, dan selebihnya 72,3% dipengaruhi oleh variabel lain. (2)
total sumbangan efektif, variabel minat menjadi guru memiliki pengaruh yang lebih
besar dan dominan dalam penelitian ini dengan presentase 26%, sedangkan sisanya
yaitu 1,7% dipengaruhi oleh variabel tunjangan profesi guru.Anindya Meli Agustina2022-12-01T07:53:23Z2022-12-01T07:53:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75395This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753952022-12-01T07:53:23ZSTRATEGI MEMBANGUN KERJASAMA GURU DENGAN ORANG
TUA DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN ANAK PADA
PEMBELAJARAN DARING DI SD NEGERI CORONGAN
KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kerjasama, faktor-faktor
yang memengaruhi, dan hasil kemandirian belajar pada siswa di SD Negeri
Corongan dari hasil kerja sama orang tua dan guru.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi
dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan uji kredibilitas data. Data dianalisis
dengan metode kualitatif dengan mengacu model interaktif Miles dan Huberman,
yang meliputi pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan (1) bentuk kerjasama, meliputi: perencanaan
metode pembelajaran yang akan digunakan, strategi kerja sama antara orang tua
dan guru dalam menumbuhkan kemandirian siswa ketika belajar dari rumah,
pelaksanaannya dengan cara menjaring aspirasi dari orang tua siswa memanfaatkan
media WhatsApp Group sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan strategi
kerja sama yang akan dilakukan, dan evaluasi kerjasama dilakukan dengan melihat
seberapa keaktifan orang tua dan guru dalam mengupayakan komunikasi yang baik
(2) faktor yang memengaruhi kerjasama, meliputi: faktor pendukung yaitu adanya
semangat dan kepedulian orang tua dan guru yang terus berusaha menjalin
komunikasi, sedang faktor penghambat yaitu tidak tersedianya perangkat yang
memadai untuk melangsungkan kerja sama (3) Hasil kemandirian belajar, meliputi:
hasil kemandirian yang belum maksimal tetapi setidaknya guru dan orang tua tetap
bekerja sama untuk saling mendukung, faktor internal yaitu diri siswa sendiri yang
sadar akan pentingnya belajar, dan faktor eskternal yaitu komunikasi dan kerjasama
yang dibangun antara orang tua dan guru sehingga siswa akan lebih terarah dan
terukur dalam pelaksanaan pembelajaran.Rizal Dwiki Rahma2022-12-01T07:28:17Z2022-12-01T07:28:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75393This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753932022-12-01T07:28:17ZPELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK PADA MASA PEMBELAJARAN
TATAP MUKA (PTM) TERBATAS DI SMP NEGERI 1 MINGGIRPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan supervisi akademik di
SMP Negeri 1 Minggir selama masa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, serta
hambatan dan upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Minggir. Informan dari penelitian ini
yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru. Teknik pengumpulan data
penelitian menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumen. Penelitian ini
menggunakan teknik triangulasi untuk menguji keabsahan data. Analisis data
menggunakan model Miles and Huberman dengan aktivitas teknik pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan supervisi akademik pada
masa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SMP Negeri 1 Minggir, meliputi
tiga kegiatan yaitu kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Perencanaan
dibuat setahun sekali oleh kepala sekolah dan tim supervisi. Kegiatan pelaksanaan
dilakukan dengan menggunakan teknik supervisi kunjungan dan observasi secara
online maupun offline. Pembinaan dilakukan langsung oleh kepala sekolah serta
pelatihan dengan mengundang ahli dibidangnya. Terdapat empat hambatan, yaitu
terdapat guru yang belum terbuka terhadap masalahnya, kurangnya anggota tim
supervisi, terdapat guru yang kurang menguasai IT, serta kurangnya waktu
pelaksanaan. Upaya yang dilakukan, antara lain melakukan pendekatan pribadi,
merekrut anggota baru tim supervisi, memberika pelatihan dan seminar terkait IT dan
pemanfaatan media pembelajaran, serta himbauan untuk mengunggah materi
pembelajaran melalui berbagai media agar siswa dapat mempelajarinya diluar jam
pembelajaran.
.Fatkhul Isnaini2022-12-01T07:03:16Z2022-12-01T07:03:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75391This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753912022-12-01T07:03:16ZEVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PENDIDIKAN DASAR (SPM-DIKDAS) PADA SD YPPK YOHANES PAULUS II KEPI DAN
SD YPPK St.LUKAS LINGGUA DI KABUPATEN MAPPI PROVINSI PAPUA TAHUN
AJARAN 2019/2020Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan program Standar
Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM-DIKDAS) di Kabupaten Mappi, Provinsi Papua pada 2
(dua) Sekolah Dasar yaitu SD YPPK Yohanes Paulus II Kepi dan SD YPPK St.Lukas Linggua dilihat
dari pelaksanaan, kendala, perbandingan ketercapaian, dan solusi upaya mengatasi kendala saat
pelaksanaan SPM-DIKDAS.Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods (Kualitatif dan
Kuantitatif), jenis penelitian evaluasi dengan model evaluasi kesenjangan (The Discrepancy
Evaluation Model). Teknik analisis data mengunakan metode statistik deskriptif. Subjek penelitian ini
yaitu Kepala Sekolah dan guru pada SD YPPK Yohanes Paulus II Kepi dan SD YPPK St.Lukas
Linggua. Teknik pengumpulan data mengunakan dua metode yaitu Kuesioner (angket) dan
Dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah ketercapaian Pelaksanaan SPM-DIKDAS oleh satuan
pendidikan berdasarkan 6 (enam) jenis pelayanan minimal yang harus dipenuhi yaitu standar sarana
dan prasarana, standar pendidik dan tenaga pendidik, standar kurikulum, standar penjaminan mutu
pendidikan, standar penilaian pendidikan dan standar manajemen sekolah. Standar yang telah
terpenuhi oleh dua Sekolah Dasar yaitu: (1) SD YPPK Yohanes Paulus II Kepi, SPM-DIKDAS
yang terpenuhi sebesar 85% dan sebesar 15 % belum terpenuhi. SPM belum terpenuhi terkait
penerapan RPP, Standar berkerja guru tetap, Supervisi kepala sekolah dan penilaian pendidikan. (2)
SD YPPK St.Lukas Linggua, SPM-DIKDAS yang terpenuhi sebesar 49,26% dan sebesar 50,74%
belum terpenuhi. SPM belum terpenuhi terkait ketersedian alat peraga IPA, buku teks pelajaran,
penerapan RPP, Supervisi kepala sekolah dan penilaian pendidikan. (3) kendala ketercapaian
pelaksanaan SPM-DIKDAS oleh kedua sekolah dasar secara keseluruhan yaitu minimnya informasi
dan sosialisasi terkait SPM-DIKDAS kepada sekolah, kompetensi SDM sekolah baik guru dan
kepala sekolah belum maksimal; belum efektif dan efesien penyelenggaraan program sekolah. (4)
alternatif solusi ketercapaian SPM-DIKDAS yaitu sosialisasi terkait SPM-DIKDAS, memaksimalkan
peran kepala sekolah dan guru, Recana Kegiatan Tahunan sekolah wajib disusun, dimonitoring dan
dievaluasi secara berkala.Albert Kristianus2022-12-01T05:50:26Z2022-12-06T00:53:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75388This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753882022-12-01T05:50:26ZPENGELOLAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA MASA
COVID-19 DI SEKOLAH DASAR NEGERI ROGOYUDAN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan, dan (3) evaluasi pembelajaran pada masa Covid-19 di SD Negeri
Rogoyudan Sleman
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru kelas 1, 2, dan 3. Lokasi
penelitian yaitu SD Negeri Rogoyudan Sleman. Teknik pengambilan data
penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Teknik analisis data menggunakan analisis Miles dan Huberman. Uji keabsahan
data dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tahap perencanaan pembelajaran
pda masa covid-19 di SD Negeri Rogoyudan Sleman meliputi pembuatan RPP dan
silabus. RPP dan silabus yang dibuat yakni RPP kurikulum 2013 sesuai ketentuan
dinas. Namun, pada RPP dan Silabus di masa covid-19 ini terdapat penyesuaian
pada alokasi waktu yang mana disesuaikan dengan metode pembelajaran online
dan offline. (2) Pada tahap pelaksaaan guru menggunakan pembelajaran tematik
yang disesuaikan dengan kurikulum 2013. Pembelajaran disusun dalam suatu
rangkaian kegiatan dengan metode belajar online melalui grup whatsapp, dan tatap
muka di jadwal yan sudah ditentukan. Guru selalu menjalin komunikasi dan
kerjasama dengan orangtua untuk mendampingi anaknya ketika belajar di rumah,
guru mengajar dengan cara menyampaikan materi terlebih dahulu kemudian murid
diberikan soal evaluasi mengenai materi tersebut. Guru menggunakan alat bantu
video youtube dan PPT ketika menyampaikan materi di grup whatsapp. (3) Pada
tahap evaluasi, siswa dinilai dari evaluasi sumatif dan formatif. Evaluasi yang
harus ditempuh siswa meliputi ujian harian, evaluasi soal-soal LKS, ujian tengah
semester, dan ujian akhir semester. UPT Pendidikan Kecamatan Mlati ikut serta
dalam pelaksanaan evaluasi secara serentak dengan pembuatan soal untuk sekolah-
sekolah di kecamatan Mlati. Hasil Evaluasi menunjukan meningkatnya presentase
anak-anak yang meraih nilai di bawah KKM daripada pada masa pembelajaran
tatap muka secara penuh (konvensional).Antika Ririn Heriyanti2022-12-01T05:18:06Z2022-12-01T05:18:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75386This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753862022-12-01T05:18:06ZKEPEMIMPINAN INKLUSIF KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI
KABUPATEN SLEMANPenelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan permasalahanpermasalahan yang dihadapi kepala sekolah dalam memimpin penyelenggaraan
pendidikan inklusif dan strategi kepala sekolah dalam mengatasi permasalahanpermasalahan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subyek
penelitian yaitu sembilan kepala sekolah inklusif di sekolah dasar negeri Kabupaten
Sleman. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi non
partisipatif, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan grounded theory
dengan pengkodean yang terdiri dari open coding, axial coding, dan selective
coding. Kemudian uji keabsahan data dengan menggunakan member check.
Hasil dari penelitian ini, yaitu: 1. Permasalahan-permasalahan yang
dihadapi kepala sekolah dalam memimpin penyelenggaraan pendidikan inklusif,
yakni: (a)terdapat pihak yang tidak mendukung visi sekolah inklusif; (b)pelatihan
pendidikan inklusif belum merata; (c)modifikasi kurikulum belum diterapkan
secara menyeluruh; (d)keterbatasan jumlah dan waktu kunjungan Guru
Pendamping Khusus; (e)keterbatasan jenis fasilitas pendukung pembelajaran bagi
siswa berkebutuhan khusus; (f)keterlibatan orangtua siswa berkebutuhan khusus
masih kurang; (g)motivasi belajar siswa berkebutuhan khusus rendah;
(h)keterbatasan dana bantuan dari pemerintah; (i)tidak terdapat kegiatan monitoring
dan evaluasi khusus pendidikan inklusif. 2. Strategi yang dilakukan kepala sekolah
untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, yakni: (a)pengambilan
keputusan partisipatif; (b)membangun visi bersama; (c)pelibatan orangtua;
(d)membangun kerjasama antar guru; (e)pendekatan khusus pada ABK; dan
(f)mengarahkan siswa berkebutuhan khusus berat yang kurang terfasilitasi ke
Sekolah Luar Biasa.Genoveva Asmira Dewi2022-12-01T04:28:59Z2022-12-01T04:28:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75384This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753842022-12-01T04:28:59ZPERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN DALAM
MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BAHASA
INGGRIS DI SMPN 2 WONOSARI GUNUNGKIDULTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) kompetensi
profesional yang dimiliki guru bahasa Inggris di SMPN 2 Wonosari. (2) Peran
kepala sekolah sebagai pemimpin dalam meningkatkan kompetensi
profesional guru bahasa Inggris di SMPN 2 Wonosari.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di
SMPN 2 Wonosari. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan
guru bahasa Inggris. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama
yang dibantu dengan pedoman wawancara, dokumentasi dan observasi.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu kualitatif diskriptif. Data-data yang
diperoleh dalam penelitian ini dilaporkan apa adanya kemudian
diinterpretasikan secara kualitatif untuk diambil kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kompetensi profesional guru
yang dimiliki guru bahasa Inggris SMPN 2 Wonosari yaitu memahamkan
materi ke peserta didik, menguasai ilmu pengetahuan yang relevaan dengan
bidang studinya meskipun terdapat kendala pandemi dalam proses
pembelajarannya, dan mengikuti kegiatan dalam meningkatkan kompetensi
profesional. (2) Peran yang dilakukan kepala sekolah dalam mengambil
keputusan yaitu dengan bersikap demokratif dan tidak otoriter. Selain sebagai
pemimpin, kepala sekolah bertanggung jawab atas segala hal (kompetensi
guru,peserta didik, kurikulum) yang ada di sekolah agar guru bahasa Inggris
dan peserta didik menyadari tujuan sekolah yang telah ditetapkan. Dalam
memberi bimbingan, kepala sekolah menargetkan guru bahasa Inggris untuk
menyelesaikan target kurikulum serta mengutamakan komunikasi yang baik,
melalui sosialisasi kepada guru bahasa ingris dan peserta didik. Tidak hanya
memberikan perubahan ke arah yang lebih baik dan dapat dijadikan acuan
untuk tahun yang akan datang.Desiana Novitasari2022-12-01T04:06:58Z2022-12-01T04:06:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75383This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753832022-12-01T04:06:58ZMANAJEMEN KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN HIDUP
DI SMP NEGERI 1 SIDOHARJO KABUPATEN SRAGENPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen kurikulum
berbasis lingkungan hidup serta kendala dan upaya dalam mengatasi kendala
dalam pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan hidup di SMP N 1 Sidoharjo
Kabupaten Sragen.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.
Subjek penelitian ini yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang
kurikulum, ketua adiwiyata sekolah, dan guru. Penelitian dilaksanakan di SMP N
1 Sidoharjo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
observasi dan studi dokumen. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan
Huberman, yang meliputi pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber dan
triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Perencanaan kurikulum berbasis
lingkungan hidup adalah dengan menyisipkan unsur-unsur lingkungan hidup
dalam setiap mata pelajaran. 2) Kurikulum berbasis lingkungan tersebut
dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, serta dalam
program pembiasaan yang berbasis lingkungan hidup. 3) Evaluasi kurikulum
berbasis lingkungan hidup dilaksanakan bersama seluruh stakeholder sekolah
serta Dinas Lingkungan Hidup sesuai dengan komponen-komponen sekolah
berbasis lingkungan hidup, yang meliputi kebijakan berwawasan lingkungan,
pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis
partisipatif, dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.Tsintani Munjayanah2022-12-01T03:55:23Z2022-12-01T03:55:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75382This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753822022-12-01T03:55:23ZIDENTIFIKASI PERMASALAHAN-PERMASALAHAN PEMBELAJARAN
DARI RUMAH PADA MASA AWAL TAHUN PANDEMI COVID-19
(Analisis Konten pada Surat Kabar Nasional dan Surat Kabar Lokal)Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah pendidikan
yang dihadapi oleh sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang terjadi
pada masa awal tahun pandemi Covid-19 di Indonesia. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah
terkait pembelajaran yang terjadi di sekolah ketika masa awal tahun pertama pandemi
Covid-19 yang lebih tepatnya pada 5 bulan pertama yaitu mulai pertengahan Maretakhir Juli 2020.
Subjek penelitian ini diantaranya yaitu siswa, guru, orang tua, dan kepala sekolah
yang jelas mengetahui situasi yang terjadi di sekolah selama masa pandemi Covid-19.
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode studi dokumen.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan coding
sheet. Adapun teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik content
analysis. Sementara itu uji kebasahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
member check. Pada penelitian ini peneliti melakukan teknik member check dan uji
kredibilitas dengan sesama rekan peneliti lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat masalah-masalah
pendidikan yang terjadi di sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah ketika
awal masa pandemi Covid-19. Masalah-masalah tersebut terbagi menjadi 5 kategori
permasalahan yaitu permasalahan pada siswa, permasalahan pada guru, permasalahan
pada orang tua, permasalahan fasilitas pembelajaran, serta permasalahan pembelajaran
daring.Raspati Yezahra Manwar2022-12-01T03:39:53Z2022-12-01T03:39:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75381This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753812022-12-01T03:39:53ZPERMASALAHAN-PERMASALAHAN PENDIDIKAN YANG DIHADAPI
SEKOLAH DI TAHUN PERTAMA PANDEMI COVID-19Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan
pendidikan apa saja yang dihadapi oleh sekolah pada tahun pertama terjadinya pandemi
Covid-19.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi dokumen,
dengan teknik pengambilan sampel berdasarkan teori atau berdasarkan konstruk
operasional (theory based/operasional construct sampling). Dokumen yang digunakan
merupakan artikel surat kabar online dari situs kompas.com, republika.id, dan
suaramerdeka.com. Artikel merupakan hasil wawancara langsung dengan kepala
sekolah, guru, orang tua atau wali siswa, dan siswa. Lokasi yang dituju adalah satuan
pendidikan formal meliputi SD hingga SMA/sederajat. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah coding sheet dalam bentuk excel. Penelitian ini menggunakan
content analysis sebagai teknik analisis data. Pengujian keabsahan data menggunakan
member check dengan peneliti di bidang manajemen pendidikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat permasalahan penyelenggaraan
pendidikan yang dihadapi sekolah dalam lingkup nasional dan Jawa Tengah di masa
awal tahun pendemi Covid-19. Rinciannya meliputi: (1) masalah terkait siswa berupa
kesulitan belajar di rumah dan kehadiran di kelas daring rendah; (2) masalah terkait
guru berupa ketidaksiapan mengajar daring, motivasi mengajar daring rendah, dan
beban kerja meningkat; (3) masalah terkait orang tua siswa berupa kesulitan
mendampingi siswa, kepedulian terhadap pendidikan anaknya rendah, dan tidak setuju
dengan pembelajaran daring; (4) masalah terkait fasilitas pembelajaran berupa akses
internet yang tidak memadai dan fasilitas belajar daring yang kurang memadai.Danang Dewantoro2022-12-01T03:27:24Z2022-12-01T03:27:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75380This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753802022-12-01T03:27:24ZPENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN
SEKOLAH BERASRAMA (BOARDING SCHOOL) PADA MASA PANDEMI
COVID-19
“Studi Kasus di Al Azhar Boarding School Yogyakarta dan Al Kahfi Islamic
Boarding School Kebumen”Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan media
pembelajaran daring, dan strategi pada pengelolaannya di Al Azhar Boarding School
Yogyakarta dan Al Kahfi Islamic Boarding School Kebumen.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif.
Sumber data penelitian ini adalah 1 pendidik mata pelajaran PAI, Koordinator tim IT,
1 peserta didik kelas XI MIPA di Al Azhar Boarding School dan 1 pendidik mata
pelajaran Matematika, 1 anggota tim IT, 1 peserta didik kelas XII IPS di Al Kahfi
Islamic Boarding School. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian
data, serta kesimpulan. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber dan triangulasi
teknik.
Hasil penelitian menunjukkan proses pengelolaan media pembelajaran daring
di Al Azhar Boarding School dan Al Kahfi Islamic Boarding School meggunakan
media pembelajaran zoom, classroom, whatsapp group dengan metode daring yang
kemudian beralih menjadi hybrid. Kendala yang terjadi terkait masalah jaringan
kurang stabil, adaptasi siswa serta dukungan finansial orang tua. Strategi yang
digunakan untuk mengatasi adalah menerapkan opsi alternatif aplikasi ringan,
pendampingan proses pembelajaran dan fasilitas perangkat dari sekolah.Novia Dwi Saputri2022-12-01T01:53:04Z2022-12-01T01:53:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75377This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753772022-12-01T01:53:04ZMANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
MELALUI GERAKAN PBLHS DI SMA NEGERI 6 YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) perencanaan
pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran, dan (3) evaluasi pembelajaran
Pendidikan Lingkungan Hidup melalui Gerakan PBLHS di SMA N 6 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subyek penelitian yaitu Ketua Tim Adiwiyata, Guru Mapel atau Pendamping
Pokja/Divisi, dan peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian, analisis data penelitian
ini menggunakan teori dari Miles, Huberman, dan Saldana. Dan uji keabsahan data
dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Pendidikan Lingkungan
Hidup melalui Gerakan PBLHS di SMA N 6 Yogyakarta menunjukkan bahwa: (1)
Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan melihat latar belakang serta tujuan,
menentukan langkah-langkah perencanaan, serta menyusun rencana pembelajaran.
(2) Pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara terintegrasi dengan mata pelajaran,
ekstrakurikuler, dan praktik kegiatan siswa. Pelaksanaan pembelajaran ini berkaitan
dengan keterlibatan siswa, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan
sumber pembelajaran, serta kendala atau tantangan yang dihadapi. (3) Evaluasi
pembelajaran dilakukan melalui dua jenis. Pertama, evaluasi yang menitik beratkan
pada proses pembelajaran yakni mengenai keterlaksanaan kegiatan, kendala, dan
tindak lanjutnya. Evaluasi ini dilakukan oleh internal Tim Adiwiyata setiap 3 bulan.
Kedua, evaluasi hasil belajar peserta didik yang mencakup aspek penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Evaluasi hasil belajar peserta didik ini hanya
dilakukan melalui pembelajaran yang terintegrasi dengan mata pelajaran.Hilya Taqiyya2022-12-01T01:36:24Z2022-12-01T01:36:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75374This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753742022-12-01T01:36:24ZKEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN KEPALA SEKOLAH PADA MASA
PANDEMI COVID-19 DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI TLOGOADIPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya kepemimpinan
pembelajaran kepala sekolah dan kendala serta solusi yang dihadapi pada masa
pandemi Covid 19 dalam meningkatkan hasil belajar siswa di Sekolah Dasar
Negeri Tlogoadi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.
Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, wali kelas, dan wali siswa. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi
dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan uji kredibilitas data. Data
dianalisis dengan metode kualitatif dengan mengacu model interaktif Miles dan
Huberman, yang meliputi pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Upaya kepala sekolah dalam
membangun visi, misi, dan tujuan sekolah selama masa pandemi covid 19,
dilakukan dengan cara memaksimalkan komunikasi secara online dan
mengupayakan adanya pertemuan meskipun dalam jumlah yang terbatas (2)
Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran, dilakukan
dengan cara mengkoordinasikan kurikulum, metode pembelajaran yang
digunakan guru, melakukan supervisi pembelajaran dan upaya pengembangannya
(3) Upaya kepala sekolah dalam mendorong iklim pembelajaran akademis,
meliputi: dilakukan dengan cara melibatkan semua stakeholder sekolah, terutama
selama masa pandemi ini adalah wali siswa yang melakukan pendampingan dalam
proses belajar anak di rumah (4) Kendala dan solusi dalam pelaksanaan
kepemimpinan pembelajaran pada masa Pandemi Covid-19, dilakukan dengan
cara menggali informasi mengenai bagaimana proses pembelajaran yang
dilakukan, apa saja yang menjadi kendala, apa saja bantuan yang dibutuhkan
untuk dapat memaksimalkan (5) Hasil pembelajaran jarak jauh siswa SD Negeri
Tlogoadi mengalami peningkatanBayhaqi Iqbal Faturrohim2022-12-01T01:31:05Z2022-12-01T01:31:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75376This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753762022-12-01T01:31:05ZSTRATEGI PROMOSI LAYANAN “SARANA PEMINJAMAN DAN
PENGEMBALIAN BUKU PUSTAKA TANPA TURUN DARI KENDARAAN“
(SAPA RATU) PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PERPUSTAKAAN
KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi perpustakaan Kota
Yogyakarta dalam melakukan promosi layanan Sapa Ratu, hambatan serta
bagaimana upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan dalam promosi strategi
promosi layanan sapa ratu selama pandemi Covid-19.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Informan pada penelitian ini adalah tim media sosial perpustakaan, petugas layanan
Sapa Ratu, dan pengguna layanan Sapa Ratu. Data pada penelitian ini diperoleh
dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti menjadi instrument
utama dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman
dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan model Miles dan
Huberman, dengan uji keabsahan data dengan triangulasi sumber dan triangulasi
teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) strategi pelaksanaan layanan Sapa
Ratu meliputi perencanaan yang berisi menyiapkan materi, jadwal serta desain
poster, pelaksanaan yang berupa mengunggah poster ke media sosial dan
menanggapi komentar pada media sosial, serta evaluasi dengan melakukan briefing
setiap pagi (2) hambatan yang ada berkaitan dengan SDM yang belum optimal,
koordinasi antar petugas yang masih minim, strategi pelaksanaan yang masih belum
terkonsep dengan rapi, dan tingkat literasi masyarakat yang rendah (3) strategi
dalam menyelesaikan masalah dengan cara mengikutsertakan pustakawan dalam
diklat, meningkatkan koordinasi melalui komunikasi langsung maupun
menggunakan media, mengadakan evaluasi secara rutin untuk meninkatkan kinerja,
dan tersedianya website resmi serta akun media sosial sebagai bahan bahan literasi.Faizatul Fauziyah2022-12-01T01:09:14Z2022-12-01T01:09:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75373This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753732022-12-01T01:09:14ZINOVASI LAYANAN PEMINJAMAN BUKU PERPUSTAKAAN
PADA MASA PANDEMI COVID-19
DI SMA N 8 PURWOREJOTujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) Inovasi Layanan
Peminjaman Buku yang diberikan perpustakaan sekolah dimasa pandemi Covid-19 di
SMA N 8 Purworejo, (2) Bentuk optimalisasi dalam pemanfaatan layanan WEB
peminjaman buku perpustakaan oleh siswa dimasa pandemi Covid-19 di SMA N 8
Purworejo. (3) Hambatan dan solusi dalam pelaksanaan inovasi layanan peminjaman
buku dimasa pandemi Covid-19 di SMA N 8 Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam
penelitian ini meliputi kepala sekolah, kepala perpustakaan, pustakawan, guru dan
siswa. Setting penelitian ini adalah SMA N 8 Purworejo. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan
dengan analisis triangulasi teknik dan sumber. Kemudian, untuk teknik analisis
datanya menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman yaitu
pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Inovasi layanan peminjaman
buku pada masa pandemi Covid-19 menggunakan sistem PO (Preorder). Pada proses
peminjaman buku perpustakaan memanfaatkan media sosial Whatsapp dan WEB
Perpustakaan sebagai tempat display buku onlinenya. (2) Pengoptimalan laman WEB
Perpustakaan saat ini laman WEB perpustakaan tidak hanya sebapai tempat display
buku online namun juga dapat melayani pesan pinjam buku dan cek peminjaman
buku apakah sudah terlambat atau belum. (3) Hambatan Internal meliputi: pengaturan
jadwal bagi pemustaka; dan ketersediaan dana dalam pengoptimalan laman WEB.
Sedangkan hambatan eskternal meliputi: adanya jadwal kunjung; dan kurang
memaksimalkan dalam hal pemanfaatan layanan dalam laman WEB.Hidayah Dzifiktiar2022-11-30T08:45:25Z2022-11-30T08:45:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75365This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753652022-11-30T08:45:25ZSTRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DASAR DALAM
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU HONORER DI
KECAMATAN PALIYANTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan yang
menjadi keprihatinan kepala sekolah terkait profesionalisme guru honorer dan
strategi kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk mengatasi
permasalahan seputar profesionalisme guru honorer.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek penelitian
terdiri dari kepala sekolah, dan guru honorer dari 9 sekolah dasar di Kecamatan
Paliyan, Kabupaten Gunungkidul. Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara mendalam, studi dokumentasi dan observasi. Teknik purposive
sampling digunakan untuk memilih sekolah dan kepala sekolah yang diwawancara.
Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode analisis data
kualitatif. Kemudian uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan yang menjadi
keprihatinan kepala sekolah terkait profesionalisme guru honorer terdiri dari
permasalahan seputar kompetensi. Yaitu adanya ketidaksesuaian antara bidang
kerja dengan bisang keilmuan yang dikuasai, serta berkaitan dengan kesulitan
dalam pemanfaatan teknologi. Permasalahan selanjutnya adalah seputar motivasi,
dimana rendahnya pendapatan yang didapatkan mempengaruhi motivasi guru
honorer. Permasalahan terakhir adalah seputar kinerja, yang berkaitan dengan
kedisiplinan dan penggunaan alat peraga oleh guru honorer. Kepala sekolah
melakukan beberapa strategi untuk mengatasi permasalahan profesionalisme guru
honorer, diantaranya: mengikutkan guru honorer pada program diklat dari dinas
maupun membuat program diklat secara mandiri, melaksanakan supervisi
pendidikan, mendorong dan memfasilitasi guru honorer untuk mengikuti program
sertifikasi, melaksanakan program KKG internal sekolah maupun KKG yang
dilaksanakan pada tingkat Korwil dan Gugus, memberikan bantuan finansial secara
langsung maupun tidak langsung, memberikan keteladanan, memberikan motivasi,
menempatkan guru sesuai dengan kemampuan, menciptakan iklim kerja yang
kondusif dengan cara membangun kekeluargaan dan membangun hubungan yang
harmonis dengan masyarakat sekitar, memberikan fleksibilitas dalam jam kerja, dan
memberikan keterbukaan informasi kepada guru honorer.Hanif Ihtisyamuddin2022-11-30T08:03:31Z2022-11-30T08:03:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75363This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753632022-11-30T08:03:31ZMANAJEMEN PEMBINAAN LAYANAN KHUSUS PESERTA
DIDIK DI SMA NEGERI 1 GODEANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen pembinaan
layanan khusus peserta didik unit BK, yang terdiri dari: perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi di SMA Negeri 1 Godean.
Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif dengan pendekatan kualitatif.
Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan koordinator guru BK SMA
Negeri 1 Godean. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara
semiterstruktur, observasi partisipasi pasif, dan studi dokumentasi. Analisis data
yang dilakukan melalui proses pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber dan
triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Perencanaan layanan khusus
peserta didik dilaksanakan oleh guru BK dibantu oleh wali kelas dan disetujui
kepala sekolah, juga dapat melibatkan orang tua siswa, dengan memperhatikan
komponen kebutuhan siswa, visi misi, dan kurikulum (2) Pengorganisasian layanan
khusus peserta didik digambarkan dalam struktur mekanisme penanganan siswa
dengan melibatkan seluruh pihak di SMA Negeri 1 Godean (3) Pelaksanaan layanan
khusus peserta didik dilaksanakan melalui tatap muka di kelas secara terjadwal dan
siswa juga dapat mendatangi ruang BK untuk melakukan layanan dengan guru BK.
Pada masa pandemi Covid-19 layanan BK dilakukan melalui media sosial
WhatsApp, website e-learning sekolah, serta video conferences Zoom atau Google
Meet (4) Evaluasi layanan khusus peserta didik dilaksanakan secara periodik pada
akhir tahun dan akhir semester, dengan seluruh cakupan evaluasi dari perencanaan
hingga proses pelaksanaan.Azzahra Nur Rahma2022-11-30T07:53:35Z2022-11-30T07:53:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75362This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753622022-11-30T07:53:35ZMANAJEMEN PROMOSI LAYANAN DIGITAL MELALUI MEDIA
DIGITAL PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen promosi
layanan digital melalui media digital pada Perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dilihat dari: (1) Penetapan peluang promosi;
(2) Penetapan tujuan promosi; (3) Pengorganisasian untuk promosi; (4) Pemilihan
sasaran promosi; (5) Pemilihan pesan promosi; (6) Pemilihan bauran promosi; (7)
Penetapan anggaran; (8) Penerapan strategi promosi; (9) pengukuran hasil dan
pengambilan tindakan korektif.
Penelitian ini merupakan merupakan penelitian kualitatif dengan subjek
penelitian terdiri atas Kepala Perpustakaan, Pj. Sistem Informasi, Pustakawan Pj.
media digital. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara,
observasi, dan studi dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan alat
bantu lembar observasi, lembar wawancara dan lembar studi dokumentasi. Teknik
analisis data pada penelitian ini menggunakan model interaktif dari Miles &
Huberman, sedangkan uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi teknik.
Berdasarkan 9 komponen manajemen promosi, secara umum hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sasaran promosi yang utama adalah sivitas
akademika UMY. Perpustakaan UMY membentuk Tim Medsos Perpustakaan dan
Influencer yang membantu pembuatan konten promosi layanan digital. Promosi
tidak lepas dari tema edukatif dan informatif, dengan bauran terdiri atas advertising,
sales promotion, personal selling, dan public relation. Promosi digital dilakukan
melalui media Twitter, Facebook, Website, Youtube, Instagram dan Tiktok.
Strategi promosi digital didukung anggaran berdasarkan hasil Rapat Kerja
Tahunan. Evaluasi dilakukan dengan mengukur kinerja promosiDaffa Rasendria2022-11-30T06:58:33Z2022-11-30T06:58:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75361This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753612022-11-30T06:58:33ZOPTIMALISASI LAYANAN PERPUSTAKAAN UNTUK MENINGKATKAN
MINAT BACA DI SMA N 1 KARANGMOJOPenelitian ini bertujuan mendeskipsikan tentang : 1) Optimalisasi layanan sirkulasi
untuk meningkatkan minat baca, 2) Optimalisasi layanan referensi untuk
meningkatkan minat baca siswa, 3) Minat baca, 4) factor pendukung layanan sirkulasi
dan referensi, 4) Faktor penghambat layanan sirkulasi dan referensi
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini
meliputi kepala sekolah, kepala perpustakaan, pustakawan, guru bidang studi
ekonomi dan sejarah serta pemustaka kelas 10 dan 11 sebagai cross check. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan model Miles & Huberman meliputi pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Uji keabsahan data
menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menyimpulkan : 1) Optimalisasi layanan sirkulasi meliputi
pembuatan kartu anggota, peminjaman dan pengembalian koleksi, data statistic
perpustakaan sudah secara digital menggunakan software Senayan Library
Management System (SLiMS), 2) Optimalisasi layanan referensi meliputi pemberian
informasi, bimbingan pustakawan, pemilihan bahan Pustaka yang sudah berjalan
sesuai kebutuhan pemustaka, 3) Minat baca siswa di SMA N 1 Karangmojo intensitas
membaca tergolong jarang dan koleksi yang dimiliki sudah beragam tetapi belum
mampu menarik perhatian siswa, 5) Faktor pendukung layanan sirkulasi dan referensi
yaitu kondisi ruangan nyaman, sikap pustakawan ramah, kemampuan pustakawan
terampil, fasilitas yang memadai. 6) Faktor penghambat yaitu kesadaran pemustaka
masih kurang.Sabilla Ayu Amanah2022-11-30T06:48:31Z2022-11-30T06:48:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75360This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753602022-11-30T06:48:31ZPERSEPSI SISWA TERHADAP KUALITAS LAYANAN SEKOLAH DALAM
MENGATASI HAMBATAN BELAJAR PADA SISWA SELAMA PANDEMI COVID-
19 DI SMA ISLAM AL AZHAR 07 SOLO BARUPenelitian ini adalah penelitian deksriptif dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Sampel dari penelitian ini adalah 55 siswa SMA Islam AL Azhar 7 Solo
Baru yang dihitung menggunakan rumus Isaac dan Michael. Pengumpulan data
menggunakan angket kuesioner. Adapun skala penelitian ini menggunakan modifikasi
skala likert dengan memberikan empat pilihan jawaban yaitu: Sangat Baik (SB), Baik
(B), Kurang Baik (KB) dan Tidak Baik (TB). Tekhnik analisis data menggunakan
bantuan software spss, dilanjutkan dengan uji kecenderungan dan persentase distribusi
frekuensi pada setiap aspek.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum siswa SMA Islam Al Azhar
07 Solo Baru mempersepsikan kualitas layanan sekolah dlaam mengatasi hambatan
belajar selama pandemic Covid-19 ada pada kategori sangat baik. Adapun persepsi
kualitas layanan per kategori RATER adalah sebagai berikut: (1) Aspek responsiveness
mencapai 84%. (2) Aspek assurance mencapai 76% (3) Aspek tangible mencapai 78%.
(4) Aspek empathy mencapai 78%. (5) Aspek reliability mencapai 77%.Anindhita Sasanti Rahajeng2022-11-30T06:18:04Z2022-11-30T06:18:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75358This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753582022-11-30T06:18:04ZPENGELOLAAN ARSIP DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prosedur pengelolaan arsip
dinamis dan arsip statis, dan mendeskripsikan faktor-faktor yang memengaruhi
pengelolaan arsip di SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, kepala tata usaha, dan staff
tata usaha. Penetapan sumber data didasarkan pada teknik purposive sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Uji keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber dan trianggulasi
metode. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan arsip di SMK Negeri 2
Depok Sleman Yogyakarta meliputi jenis arsip dinamis dan statis. Pengelolaan
arsip dinamis dilakukan dengan tahapan penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan,
serta penyusutan, sementara arsip statis dengan tahapan penilaian, penyimpanan,
dan pemeliharaan. Faktor-faktor yang mendorong pengelolaan arsip meliput: 1)
kebijakan sistem penyimpanan arsip, 2) sistem pengorganisasian desentralisasi, 3)
sistem kearsipan online, 4) sirkulasi udara dan penerangan yang baik, 5) support
kepala sekolah. Kemudian faktor- faktor penghambat meliputi: 1) fasilitas
kearsipan yang terbatas, 2) sumber daya manusia yang kurang berkualitas, 3)
lingkungan kerja yang bising, 4) minimnya upaya pengamanan dan penyelamatan
arsip.Aulia Prisma Andhika2022-11-30T06:07:45Z2022-11-30T06:07:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75357This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753572022-11-30T06:07:45ZSTRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MERAIH SUKSES
PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN DARING
(Studi Kasus SMA Negeri 1 Bluluk)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan kesulitan yang
dialami oleh SMA Negeri 1 Bluluk dalam pelaksanaan pembelajaran saat pandemi
COVID-19, serta mendeskripsikan strategi kepala sekolah dalam meraih sukses
pembelajaran daring di SMA Negeri 1 Bluluk.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan Teknik wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Informan berjumlah empat orang (Kepala Sekolah,
Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, dan Wali Kelas) melalui teknik purposive
sampling.
Berdasarkan hasil penelitian pada SMA Negeri 1 Bluluk terhadap strategi
kepala sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran saat pandemi COVID-19 dapat
ditarik kesimpulan yaitu dalam proses pembelajaran pada masa krisis dengan metode
daring, sedangkan masa transisi menggunakan metode pembelajaran tatap muka
terbatas dan daring, dengan kesulitan mulai dari jaringan dan kuota internet sampai
dengan pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan dan butuhnya ide teknik
pembelajaran, dan strategi kepala sekolah yaitu penggunaan platform digital,
penambahan fasilitas, dan ide kreatifLailatul Muthoharoh2022-11-30T06:01:34Z2022-11-30T06:01:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75355This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753552022-11-30T06:01:34ZIMPLEMENTASI GERAKAN SEKOLAH MENYENANGKAN
DI SMK NEGERI 1 CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMANTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan 1) implementasi
Gerakan Sekolah Menyenangkan di SMKN 1 Cangkringan; 2) kendala dalam
implementasi Gerakan Sekolah Menyenangkan di SMKN 1 Cangkringan; 3)
upaya yang dilakukan sekolah untuk mengatasi kendala dalam implementasi
Gerakan Sekolah Menyenangkan di SMKN 1Cangkringan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang menggunakan teknik interaktif (Miles & Huberman), dengan
tahapan kondensasi data, tampilan data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil dari penelitian menunjukkan 1) implementasi Gerakan Sekolah
Menyenangkan di SMKN 1 Cangkringan terwujud dalam perubahan pada
lingkungan sekolah, pembelajaran yang menyenangkan, pengembangan karakter
siswa, dan menciptakan kerjasama dengan berbagai pihak; 2) kendala dalam
implementasi Gerakan Sekolah Menyenangkan di SMKN 1
Cangkringandiantaranya: kurangnya pemahaman guru dan masyarakat terkait
Gerakan Sekolah Menyenangkan, pembelajaran yang terkesan monoton dan
membosankan, beberapa siswa yang bermalas-malasan, serta minimnya sarana
dan prasarana penunjang pembelajaran; 3) upaya yang dilakukan untuk
mengatasi kendala dalam implementasi Gerakan Sekolah Menyenangkan di
SMKN 1 Cangkringan yaitu dengan sosialisasi, diklat guru, pelaksanaan
pembelajaran yang menyenangkan, memotivasi siswa, serta penambahan sarana
dan prasarana penunjang pembelajaran.Lestari Fitria Wulandari2022-11-30T05:05:05Z2022-11-30T05:05:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75354This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753542022-11-30T05:05:05ZIMPLEMENTASI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN
DI MTS LB/A YAKETUNISPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi pengelolaan perpustakaan
yang mencakup pemanfaatan perpustakaan, perawatan perpustakaan, layanan
sirkulasi, dan layanan referensi dan serta mendeskripsikan faktor pendukung dan
penghambat pengelolaan perpustakaan di MTS LB/A Yaketunis.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini
meliputi kepala sekolah, kepala perpustakaan, guru mata pelajaran (7), dan pemustaka
kelas 7 dan 8 sebagai cross check. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles &
Huberman, yang meliputi pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan
teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Sebagian besar guru memanfaatkan
perpustakaan untuk proses pembelajaran, tetapi siswa jarang mengerjakan tugas di
perpustakaan. Perawatan perpustakaan belum dilakukan secara berkala karena
kesibukan dari semua guru. Terkait penghapusan di perpustakaan tidak ada
kriterianya. Perawatan barang tak habis pakai dilihat dan diperiksa berfungsi atau
tidak. Peminjaman koleksi dengan menyebutkan nama, buku dan ditulis di buku
peminjaman. Syarat perpanjangan adalah jika belum selesai dan pengembalian buku
diberikan ke pengelola dan dicatat di buku pengembalian. Layanan referensi
mencakup pemberian informasi dilakukan jika ada yang bertanya kepada pengelola
dan bimbingan penggunaan perpustakaan. Faktor pendukung pemanfaatan
perpustakaan yaitu sudah terdapat buku, dan lokasinya dekat. Faktor pendukung
perawatan semua guru membantu. Faktor pendukung layanan sirkulasi tidak ada
sanksi, pegawainya ramah. Faktor pendukung layanan referensi ada layanan
informasi dan bimbingan. Faktor penghambat pemanfaatan perpustakaan belum
digitalisasi. Faktor penghambat perawatan perpustakaan kurang tenaga dan
pengetahuan dari pengelola. Faktor penghambat layanan sirkulasi kesadaran untuk
mengembalikan buku dan penataan kurang rapi. Faktor penghambat layanan referensi
belum kearah inklusiAmalia Yulinda Putri2022-11-30T04:53:08Z2022-11-30T04:53:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75353This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753532022-11-30T04:53:08ZPENGELOLAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK PADA ERA PANDEMI
COVID-19 DI SMK NEGERI 3 TANJUNG PANDAN
KABUPATEN BELITUNGPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pengelolaan
pembelajaran praktik selama masa pandemi covid-19 di SMKN 3 Tanjung Pandan,
Belitung. Pengelolaan tersebut mencakup: 1) pengelolaan tenaga pendidik; 2)
pengelolaan kurikulum; dan 3) pengelolaan model pembelajaran praktik. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan pada
penelitian ini adalah Kepala Sekolah, waka kurikulum, ketua jurusan tata boga, ketua
jurusan tata kecantikan rambut dan wajah, serta ketua jurusan perhotelan.
Data pada penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan
Huberman. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi
teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) pengelolaan tenaga pendidik pada
masa pandemi covid-19 di SMKN 3 Tanjung Pandan dilakukan dengan memberikan
pelatihan dan pembinaan mengenai penggunaan media pembelajaran online; 2)
pengelolaan kurikulum dilakukan dengan cara membentuk sebuah jadwal
pembelajaran offline baru yang disesuaikan dengan kondisi pandemi di sana; dan 3)
pengelolaan model pembelajaran praktik dilakukan dengan cara menggunakan
beberapa metode pembelajaran yakni metode praktik mandiri, praktik di sekolah,
tugas pengganti jam praktik, dan praktik kerja lapangan (PKL) secara individu.Ardi Yustiansyah2022-11-30T04:41:17Z2022-12-06T00:48:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75352This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753522022-11-30T04:41:17ZHUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH
DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR
DI GUGUS 1 KECAMATAN WATESPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pelaksanaan supervisi
akademik oleh Kepala Sekolah Dasar di gugus 1 Kecamatan Wates; (2)
Pelaksanaan kinerja guru Sekolah Dasar di Gugus 1 Kecamatan Wates; (3)
Hubungan supervisi akademik oleh Kepala Sekolah dengan kinerja guru Sekolah
Dasar di gugus 1 Kecamatan Wates.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Subyek dalam penelitian
ini adalah guru Sekolah Dasar di gugus 1 Kecamatan Wates, dengan sampel
sebanyak 48 guru. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket tertutup.
Analisis data yang terkumpul dengan pengujian korelasi dengan menggunakan uji
kolerasi rank spearman dan koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pelaksanaan supervisi akademik oleh
Kepala Sekolah Dasar di gugus 1 Kecamatan Wates dengan rerata 3,22396 yang
menunjukkan keadaan yang baik dengan intensitas sering; (2) Pelaksanaan kinerja
guru Sekolah Dasar di gugus 1 Kecamatan Wates dengan rerata 3,17895 yang
menunjukkan keadaan yang baik dengan insensitas sering; (3) terdapat hubungan
yang positif dan signifikan supervisi akademik dengan kinerja guru sebesar 0,334,
yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang cukup kuat sebesar 0,334 dan
sebesar 31,63% varian kinerja guru dijelaskan oleh varian supervisi akademik.Agnes Aprillia Nurkristianti2022-11-30T04:36:31Z2022-11-30T04:36:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75351This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753512022-11-30T04:36:31ZMANAJEMEN KURIKULUM SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA) PADA
SD NEGERI PELEM, SD MUHAMMADIYAH PANDES DAN
MIN 1 BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) manajemen kurikulum Sekolah
Ramah Anak (SRA) pada SD Negeri Pelem, SD Muhammadiyah Pandes, dan MIN
1 Bantul yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum; dan (2)
faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen kurikulum Sekolah
Ramah Anak (SRA) di SD Negeri Pelem, SD Muhammadiyah Pandes, dan MIN 1
Bantul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Fokus penelitian ini yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum; dan
subjek penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru kelas, komite, dan peserta didik.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, studi dokumen dan observasi.
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Model Analisis Interaktif
dari Miles, Huberman dan Saldana. Uji keabsahan data yang digunakan adalah
triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. (1) Manajemen kurikulum
SRA pada SD Negeri Pelem, SD Muhammadiyah Pandes, dan MIN 1 Bantul
meliputi (a) perencanaan kurikulum melalui tahap penetapan tim pengembang,
penyusunan draf kurikulum, uji publik, pemantapan dan finalisasi kurikulum; (b)
pelaksanaan kurikulum melalui kegiatan pembelajaran, ekstrakurikuler,
pengembangan karakter, dan kegiatan sekolah; dan (c) evaluasi kurikulum melalui
evaluasi kegiatan pembelajaran, ekstrakurikuler, pengembangan karakter, dan
kegiatan sekolah didasarkan pada indikator ketercapaian (capaian visi dan misi
sekolah, kriteria ketuntasan belajar, dan RKT) yang melibatkan berbagai komponen
sekolah. (2) Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen
kurikulum Sekolah Ramah Anak (SRA) pada SD Negeri Pelem, SD
Muhammadiyah Pandes, dan MIN 1 Bantul meliputi (a) proses perencanaan
kurikulum dipengaruhi beberapa faktor, yakni kualitas guru, kematangan peserta
didik, ketersediaan sarana prasarana, dan iklim sosial-psikologis di sekolah; (b) tiga
faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kurikulum yaitu karakteristik kurikulum,
strategi pelaksanaan, karakteristik pengguna kurikulum, dan peran aktif stakholder;
serta (c) proses evaluasi dipengaruhi oleh faktor keterbatasan waktu dan peran aktifNurmalita Sari2022-11-30T04:19:26Z2022-11-30T04:19:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75350This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753502022-11-30T04:19:26ZPENGARUH MINAT MENJADI GURU DAN TUNJANGAN PROFESI
TERHADAP KINERJA GURU PROFESIONAL DI SMP NEGERI KOTA
SRAGENPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh minat menjadi guru
dan tunjangan profesi guru terhadap kinerja guru profesional di SMP Negeri Kota
Sragen. (2) mengetahui besar sumbangan efektif yang diberikan minat menjadi guru
dan tunjangan profesi guru terhadap kinerja guru profesional secara mandiri.
Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto dengan pendekatan
kuantitatif yang menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Subjek
dalam penelitian ini adalah guru profesional di enam SMP Negeri Kota Sragen
berjumlah 112 guru. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, sehingga subjek
penelitian seluruhnya dikenakan sebagai responden. Uji coba instrumen
mengunakan uji validitas dan reliabilitas kepada 25 responden. Untuk memenuhi
asumsi analisis regresi, maka diperlukan uji yang meliputi normalitas, linieritas,
dan multikolinieritas. Pengujian hipotesis menggunakan regresi ganda.
Hasil penelitian: (1) terdapat pengaruh positif yang signifikan antara
variabel minat menjadi guru dan tunjangan profesi guru terhadap kinerj guru
profesional di SMP Negeri Kota Sragen dengan nilai Fhitung > Ftabel sebesar 20,402
> 3,079. Sedangkan sumbangan efektif kedua variabel terhadap kinerja guru
profesional adalah 27,7%, yang berarti sebesar 27,7% variabel kinerja guru
profesional di SMP Negeri Kota Sragen dipengaruhi oleh minat menjadi guru dan
tunjangan profesi guru, dan selebihnya 72,3% dipengaruhi oleh variabel lain. (2)
total sumbangan efektif, variabel minat menjadi guru memiliki pengaruh yang lebih
besar dan dominan dalam penelitian ini dengan presentase 26%, sedangkan sisanya
yaitu 1,7% dipengaruhi oleh variabel tunjangan profesi guru.Anindya Meli Agustina2022-11-30T04:13:10Z2022-11-30T04:13:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75349This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753492022-11-30T04:13:10ZSTRATEGI MEMBANGUN KERJASAMA GURU DENGAN ORANG
TUA DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN ANAK PADA
PEMBELAJARAN DARING DI SD NEGERI CORONGAN
KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kerjasama, faktor-faktor
yang memengaruhi, dan hasil kemandirian belajar pada siswa di SD Negeri
Corongan dari hasil kerja sama orang tua dan guru.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi
dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan uji kredibilitas data. Data dianalisis
dengan metode kualitatif dengan mengacu model interaktif Miles dan Huberman,
yang meliputi pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan (1) bentuk kerjasama, meliputi: perencanaan
metode pembelajaran yang akan digunakan, strategi kerja sama antara orang tua
dan guru dalam menumbuhkan kemandirian siswa ketika belajar dari rumah,
pelaksanaannya dengan cara menjaring aspirasi dari orang tua siswa memanfaatkan
media WhatsApp Group sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan strategi
kerja sama yang akan dilakukan, dan evaluasi kerjasama dilakukan dengan melihat
seberapa keaktifan orang tua dan guru dalam mengupayakan komunikasi yang baik
(2) faktor yang memengaruhi kerjasama, meliputi: faktor pendukung yaitu adanya
semangat dan kepedulian orang tua dan guru yang terus berusaha menjalin
komunikasi, sedang faktor penghambat yaitu tidak tersedianya perangkat yang
memadai untuk melangsungkan kerja sama (3) Hasil kemandirian belajar, meliputi:
hasil kemandirian yang belum maksimal tetapi setidaknya guru dan orang tua tetap
bekerja sama untuk saling mendukung, faktor internal yaitu diri siswa sendiri yang
sadar akan pentingnya belajar, dan faktor eskternal yaitu komunikasi dan kerjasama
yang dibangun antara orang tua dan guru sehingga siswa akan lebih terarah dan
terukur dalam pelaksanaan pembelajaran.Rizal Dwiki Rahma2022-11-29T03:56:42Z2022-12-09T07:07:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75334This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753342022-11-29T03:56:42ZPEMANFAATAN LABORATORIUM IPA UNTUK SISWA KELAS VIII
DI SMP NEGERI 1 MLATI DAN SMP NEGERI 3 MLATIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan laboratorium IPA di SMP
Negeri 1 Mlati dan SMP Negeri 3 Mlati dan kendala pemanfaatan laboratorium IPA di
SMP Negeri 1 Mlati dan SMP Negeri 3 Mlati.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan
di SMP Negeri 1 Mlati dan SMP Negeri 3 Mlati. Subyek penelitian ini adalah guru
mata pelajaran IPA yang mengampu kelas VIII. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumen. Uji keabsahan data
dengan triangulasi teknik. Analisis data meliputi: pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian berdasarkan data yang tersedia menunjukan sebagai berikut: (1)
Pemanfaatan Laboratorium IPA di SMP Negeri 1 Mlati dilakukan dengan kegiatan
praktikum sesuai dengan jadwal dan kompetensi dasar IPA, terdapat 12 jenis alat yang
digunakan dalam 8 kompetensi. SMP Negeri 1 Mlati memiliki 52 jenis alat yang
tersedia, 8 jenis alat ketersediaan jumlahnya belum memenuhi standar, 10 jenis alat
dalam kondisi rusak dan yang tidak dimiliki 1 jenis alat. (2) Pemanfaatan Laboratorium
di SMP Negeri 3 Mlati dilakukan dengan kegiatan praktikum sesuai dengan
kompetensi dasar IPA dan jadwal yang disusun oleh guru, terdapat 12 jenis alat yang
digunakan dalam 8 kompetensi. SMP Negeri 3 Mlati memiliki 51 jenis alat yang
tersedia, 5 jenis alat yang jumlahnya belum memenuhi standar, 5 jenis alat dalam
kondisi rusak dan yang tidak dimiliki 2 jenis alat.(3) Kendala pemanfaatan
laboratorium IPA di SMP Negeri 1 Mlati dan SMP Negeri 3 Mlati sebagai berikut:
ruang laboratorium terkadang digunakan untuk kegiatan sekolah yang lain, peserta
didik ingin menambah waktu kegiatan praktikum, peserta didik terkadang kurang
fokusNurul Hidayatika2022-11-29T03:54:00Z2022-12-09T07:10:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75333This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753332022-11-29T03:54:00ZEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) PADA MASA
PANDEMI DI SMP NEGERI 2 BANGUNTAPANPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui efektivitas pembelajaran jarak
jauh di SMP Negeri 2 Banguntapan saat pandemi Covid19. (2) Mengetahui kendala
yang terjadi dalam pembelajaran jarak jauh di SMP Negeri 2 Banguntapan saat
pandemi Covid19.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan efektivitas dari pelaksanaaan
pembelajaran jarak jauh bagi siswa SMP Negeri 2 Banguntapan pada masa pandemi
COVID-19 dan sisi-sisi positifnya sebagai penyeimbang analisis. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik
eksploratif, dengan mewawancarai perwakilan dari guru-guru dan wali murid. Data
dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan teknik analisis triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran jarak jauh saat
pandemi dapat dinilai efektif. Namun, tetap ada kendala yang dialami oleh murid,
guru, dan orang tua, yaitu keterbatasan media, penguasaan teknologi yang masih
kurang, penambahan biaya kuota internet, tambahan pekerjan orang tua dalam
pendampingan belajar anak, komunikasi dan sosialisasi antara siswa, guru, dan
orang tua menjadi berkurang, dan durasi kerja guru menjadi tidak terbatas.
Walaupun demikian, metode pembelajaran jarak jauh dapat menjadikan siswa
menjadi semakin mandiri, serta kekompakkan diantara siswa, orang tua, dan guru
semakin terbentuk.Nurul Winarsih2022-11-29T03:19:31Z2022-12-06T03:32:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75331This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753312022-11-29T03:19:31ZOPTIMALISASI PERAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) TERHADAP
PENYALURAN TENAGA KERJA CALON LULUSAN DI SMKN 3
YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) peran BKK dalam mencari
informasi pasar kerja/dunia kerja, (2) peran BKK dalam melakukan rekruitmen, (3)
peran BKK dalam melakukan seleksi calon tenaga kerja, (4) peran BKK dalam
melakukan bimbingan jabatan, (5) peran BKK dalam melakukan penelusuran alumni.
Jenis penelitian ini menggunakna pendekatan kualitatif. Sumber data dalam
penelitian ini meliputi Ketua BKK dan Staf BKK. Penentuan sumber data penelitian
ini dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilaksanakan melalui
wawancara dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi
sumber dan teknik. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
Creswell.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Informasi pasar kerja/dunia kerja
diberikan kepada calon lulusan/ lulusan melalui website bursakerjasmk.sch.id yang
berisi beberapa informasi terkait lowongan pekerjaan, informasi perusahaan, sistem
perekrutan, seleksi dan tata cara penyaluran tenaga kerja dan beberapa fitur pendukung
lainnya. (2) Rekruitmen tenaga kerja dilakukan melalui proses koordinasi antara pihak
perusahaan dan tim BKK, apabila sudah disepakati bersama pelaksanaan rekruitmen
dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan. (3) Seleksi tenaga kerja dilakukan melalui
kesepakatan dengan mitra kerja, karena proses seleksi ini merupakan rangkaian dari
rekruitmen sehingga untuk pelaksanaannya tim BKK mengacu pada prosedur mitra
kerja, tim BKK memfasilitasi dari setiap rangkaian seleksi calon tenaga kerja. (4)
Bimbingan Jabatan dengan memberikan arahan dan materi sesuai dengan kompetensi
yang dimiliki oleh calon lulusan. (5) SMKN 3 Yogyakarta melakukan pendataan
alumni secara berkala dalam satu tahun ajaran. Pada proses pendataan dilakukan
dengan beberapa tahap.Wulantika Fatmasari2022-11-29T03:09:36Z2022-12-06T03:34:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75330This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753302022-11-29T03:09:36ZMANAJEMEN PELAKSANAAN HYBRID LEARNING DI MTS NU SALAMPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen pelaksanaan hybrid
learning di MTS Nu Salam.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian
adalah kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, guru, orang tua pserta didik,
peserta didik. Lokasi penelitian di MTS NU Salam. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Uji keabsahan data
menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukan sebagai berikut: 1) Koordinasi pelaksanaan hybrid
learning di MTS NU Salam dilakukan secara terstruktur melalui kementrian agama,
kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru, orang tua peserta
didik, dan peserta didik. Koordinasi dilakukan melalui whatsapp dan secara langsung
dengan mematuhi protokol kesehatan. 2) Pelaksanaan hybrid learning di MTS NU
Salam pada awalnya melakukan pembelajaran dengan metode daring, tetapi seiring
berjalanya waktu menemui berbagi kendala, sehingga MTS NU Salam memutuskan
untuk melaksanakan hybrid learning. Pelaksanaan hybrid learning juga didukung
dengan pelaksanaan home vistit. 3) Kendala pelaksanaan hybrid learning di MTS
NU Salam adalah : (a)Informasi yang disampaikan melalui grup whatsapp seringkali
sulit dipahami. (b) Adanya peserta didik yang menempuh pendidikan non formal di
pondok pesantren. (c) Peserta didik tidak memiliki handphone pribadi. (d)
keterbatasan akses internet. (e) kurang menguasai teknologi. (f) Peserta didik tidak
tepat waktu saat mengumpulkan tugas. 4) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
kendala pelaksanaan pembelajaran di MTS NU Salam: (a) Diadakan rapat koordinasi
terbatas . (b) Rapat koordinasi spontan. (c) Melakukan home visit ke pondok
pesantren.Tsaniatul Faizah2022-11-29T03:04:38Z2022-11-29T03:04:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75329This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753292022-11-29T03:04:38ZMANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN DALAM
MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 KLATENPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) perencanaan sarana dan
prasarana pembelajaran, (2) pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran, (3)
Inventarisasi dan penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran, (4) Pemeliharaan
sarana dan prasarana pembelajaran, dan (5) Penghapusan sarana dan prasarana
pembelajaran di SMP Negeri 1 Klaten.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan objek
manajemen sarana dan prasarana pembelajaran di SMP Negeri 1 Klaten. Subjek
penelitian adalah: (1) Kepala sekolah, (2) Wakil kepala sekolah bidang sarana dan
prasarana, (3) beberapa guru (guru TIK, guru agama, guru IPA, dan guru olahraga), dan
(4) peserta didik. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Data
dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik
analisis data pada penelitian ini menggunakan model interaktif (Interactive model of
analysis) dari Miles dan Huberman (Sugiyono, 2007: 333).
Hasil dari penelitian ini mencakup lima tahap kegiatan manajemen sarana dan
prasarana yang ada di SMP Negeri 1 Klaten, sebagai berikut: (1) Perencanaan, dilakukan
dengan studi dokumen yang termuat dalam Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah
(RKAS). (2) Pengadaan, proses pengadaan dilakukan dengan melakukan pembelian dan
juga dari proses hibah. Proses pembelian dilakukan dengan menggunakan dana yang
dimiliki sekolah, bantuan dari orang tua murid, dana BOS, dan dari lembaga pendidikan.
(3) Inventarisasi dan penggunaan, ditemukan bahwa SMP Negeri 1 Klaten menggunakan
sistem pencatatan yang dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu buku induk barang
inventaris, buku golongan barang inventaris, dan buku catatan non-inventaris meskipun
pada penerapannya masih belum berjalan dengan maksimal. Penggunaan barang
dilakukan dengan cara peminjaman dan pengembalian barang. (4) Pemeliharaan, proses
pemeliharaan inventaris dilakukan dengan membutuhkan semua pihak mulai dari guru,
murid, dan beberapa pihak yang bersangkutan. (5) Penghapusan, Proses yang dapat
dilakukan adalah melakukan pengajuan penghapusan ke BPKAD (Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah).Lisa Nuraini2022-11-29T03:01:02Z2022-12-07T01:29:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75328This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753282022-11-29T03:01:02ZPELAKSANAAN FUNGSI HUMAS
DI POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana pelaksanaan dan
hambatan fungsi humas di lingkungan Politeknik Pembangunan Pertanian
Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah
staf humas, dosen Polbangtan, mahasiswa aktif Polbangtan, dan masyarakat
sekitar. Lokasi penelitian yaitu di Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta.
Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik pengumpulan data (Data
Collection), Kondensasi Data (Data Condensation), Penyajian Data (Data
Display), Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verification). Uji
keabsahan data menggunakan teknik uji credibility (kepercayaan).
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa humas di Politeknik Pembangunan
Pertanian Yogyakarta menjalankan pelaksanaan fungsi kehumasan nya dengan
baik. Fungsi kehumasan tersebut yaitu; Berperan sebagai communicator, humas
Polbangtan menjadi jembatan penghubung dalam melakukan komunikasi dengan
pihak internal maupun eksternal lewat beberapa jenis interaksi yang dilakukan dan
berjalan dengan baik. Peran sebagai Relationship atau pembina hubungan humas
Polbangtan menjadi pembina hubungan dengan pihak internal, eksternal maupun
stakeholders; Peran sebagai Back up Management humas berperan dalam
menjalin komunikasi, melakukan pelaksanaan promosi dan publikasi,
bekerjasama dengan sub bidang lain; Peran sebagai Good Image Maker
(Membangun Citra) Humas di Polbangtan Yogyakarta juga berupaya membuat
program-program untuk menunjang peranannya dalam membangun citra melalui
branding dan juga humas Polbangtan selalu melakukan kegiatan untuk mengukur
mutu pelayanan mereka dengan menggunakan pengukuran sejenis IKM, hal
tersebut menunjukkan keseriusan Polbangtan untuk melakukan inovasi dalam
pelayanan. Adapun kendala yang dihadapi humas Polbangtan dalam menjalankan
peranan nya yaitu; 1) Berita yang tidak tersampaikan; 2) Kurangnya SDM humas;
3) Kurang luas nya jangkuan humas; 4) Humas masih dipandang sebagai
pelengkap saja dalam melakukan kegiatan.David Adhitama2022-11-28T03:32:08Z2022-11-28T03:32:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75311This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/753112022-11-28T03:32:08ZKEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN PADA MASA AWAL PANDEMI COVID-19Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik kepemimpinan yang
diterapkan oleh kepala sekolah dasar negeri di Kabupaten Tangerang dalam upaya
penyeleggaraan pendidikan pada masa awal pandemi covid-19.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek penelitian enam
kepala sekolah dasar negeri yang berada di daerah industri Kabupaten Tangerang.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dengan jenis wawancara
mendalam semi terstruktur. Penentuan subjek data pada penelitian ini dilakukan
dengan teknik purposive sampling. Uji keabsahan data menggunakan metode member
check. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif
yaitu grounded theory.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah yang berada di daerah
industri Kabupaten Tangerang menerapkan beberapa praktik kepemimpinan dalam
upaya menyelenggarakan pendidikan pada masa awal pandemi covid-19, yang
meliputi: (a) menfokuskan tujuan pada aspek kesehatan daripada prestasi belajar, (b)
membuat keputusan taktis, (c) mengembangkan komunikasi yang fleksibel, (d)
memberikan dukungan kerja yang dibutuhkan guru, (e) menguatkan dan
mengembangkan kerja sama internal dan eksternal.Ria Annisa2022-11-25T02:42:18Z2022-12-06T03:31:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75279This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/752792022-11-25T02:42:18ZSTRATEGI SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU
PEMBELAJARAN PADA MASA PANDEMI COVID-19Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi yang dilakukan
sekolah, faktor pendukung, dan kendala sekolah dalam meningkatkan mutu
pembelajaran selama pandemi COVID-19 di SD Budi Mulia Dua Panjen dan SD IT
Salman Al Farisi Dua
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, Guru, dan Siswa.
Lokasi penelitian di SD Budi Mulia Dua Panjen dan SD IT Salman Al Farisi Dua.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis Miles dan Huberman.
Uji keabsahan data pada penelitian ini dengan triangulasi sumber dan triangulasi
teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagai berikut. (1) Strategi peningkatan
mutu pembelajaran meliputi strategi pengoptimalan komponen peningkatan mutu
pembelajaran dan strategi pembelajaran. Strategi pengoptimalan komponen
peningkatan mutu pembelajaran seperti program peningkatan mutu pembelajaran,
pengoptimalan siswa, pengoptimalan sarana dan prasarana, pengoptimalan guru dan
tenaga kependidikan, pengoptimalan keuangan sekolah, strategi menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif, pengoptimalan kurikulum, strategi mengatur kurun
waktu belajar yang efektif dan efisien, dan strategi membuat program pengayaan
serta pengembangan. strategi pembelajaran seperti pengorganisasian pembelajaran,
penyampaian isi pembelajaran dan pengelolaan pembelajaran. (2) Faktor pendukung
dalam pelaksanaan strategi peningkatan mutu pembelajaran berasal dari internal dan
eksternal sekolah. Seperti perencanaan yang matang, siswa mandiri, guru
menyampaikan isi pembelajaran dengan menarik, sarana dan prasarana sekolah yang
selalu ditingkatkan, pengadaan pelatihan untuk guru oleh yayasan, orang tua siswa
yang kooperatif, pelatihan untuk guru yang diadakan oleh pemerintah, dan dana yang
mencukupi kebutuhan sekolah. (3) Kendala dalam pelaksanaan strategi peningkatan
mutu pembelajaran berasal dari internal dan eksternal sekolah. Seperti perangkat
pembelajaran yang dibutuhkan siswa terbatas, siswa yang berada di luar kota,
kemampuan guru yang berbeda-beda, dan wali murid yang kurang kooperatif.
Kendala-kendala tersebut sekolah atasi dengan membuat berbagai macam program.Yusrina Adzani2022-11-25T02:29:35Z2022-11-25T02:29:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75278This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/752782022-11-25T02:29:35ZPENGELOLAAN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
(HUSEMAS) PADA SEKOLAH DASAR NEGERI PENYELENGGARA
PENDIDIKAN INKLUSIF DI KECAMATAN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi hubungan sekolah dengan masyarakat pada sekolah dasar negeri
penyelenggara pendidikan inklusif di Kecamatan Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan
pada sekolah dasar negeri penyelenggara pendidikan inklusif di Kecamatan Bantul
yaitu SD negeri Tegaldowo, SD negeri 1 Trirenggo, SD negeri Peni, dan SD negeri
Priyan. Sumber data dalam penelitian ini berjumlah 12 informan dari 4 sekolah yang
terdiri dari kepala sekolah, petugas humas, dan Guru Pembimbing Khusus (GPK).
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif dari Miles,
Huberman dan Saldana, serta uji keabsahan data dengan cara triangulasi sumber dan
triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan husemas pada SD
negeri inklusif di Kecamatan Bantul yaitu dilakukan penyusunan program kerja setiap
awal tahun ajaran baru dengan mempertimbangkan bahan informasi, media, sarana
prasarana, dan pendukung lainnya, serta melibatkan kepala sekolah, guru, dan
karyawan. Perbedaan terletak pada SD negeri 1 Trirenggo yang melibatkan komite
dan POT khusus inklusif, sedangkan SD negeri Peni juga melibatkan siswa sebagai
implementasi program ramah anak. (2) Pelaksanaan husemas meliputi kegiatan
assessment, rapat koordinasi, sosialisasi, dan parenting dengan pendanaan yang
bersumber dari DIKPORA Bantul dan DIY. Sasaran kegiatan ditujukan terhadap
siswa, guru, orang tua dan masyarakat sekitar. SD negeri 1 Trirenggo dan SD negeri
Priyan juga melakukan sosialisasi kepada TK terdekat. Media yang digunakan dalam
penyampaian informasi adalah media cetak dan media elektronik. (3) Evaluasi
kegiatan husemas dilakukan setiap akhir tahun dengan memperhatikan tanggapan dan
saran dari masyarakat, serta hambatan mengenai penyelengggaraan pendidikan
inklusif yang menjadi tolok ukur penentuan kebijakan pada kegiatan berikutnya.
Masyarakat belum mendukung penuh terhadap pendidikan inklusif, dikarenakan
masih awamnya masyarakat mengenai konsep inklusif.Ervina Agustiani2022-11-25T02:14:35Z2022-12-06T03:30:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75277This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/752772022-11-25T02:14:35ZSTRATEGI PEMBINAAN PESERTA DIDIK PADA ERA NEW NORMAL
DI SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDANPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi beserta faktor penghambat pembinaan peserta didik di SMK Muhammadiyah
1 Moyudan pada era new normal.
Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan subjek penelitian
kepala sekolah, waka urusan kurikulum, waka urusan kesiswaan, guru, koordinator
ekstrakurikuler, guru BK, pembina Tapak Susi, Hizbul Wathan, dan Kisanakart.
Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Uji
keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Analisis data menggunakan model analisis interaktif berupa kondensasi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan 1) Strategi perencanaan pembinaan aspek
akademik dan non akademik dilakukan dengan menyusun perangkat ajar dan jadwal
pembelajaran, menentukan platform, mempersiapkan sarana prasarana, meningkatkan
kemampuan guru melalui pelatihan IT, menentukan pembina dan guru pendamping,
dan menyusun program pembinaan 2) Strategi pelaksanaan pembinaan aspek
akademik dilaksanakan melalui kegiatan kurikuler yang didukung dengan adanya
kegiatan kokurikuler, sementara strategi pelaksanaan pembinaan aspek non akademik
dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler, program wajib hafalan surat Al-Quran,
keputrian, IPM, UPJ, dan komunitas peserta didik. 3) Strategi evaluasi pembinaan
aspek akademik dan non akademik terdiri atas evaluasi kegiatan dan penilaian 4)
Hambatan pembinaan yakni peserta didik tidak disiplin dan tidak konsisten mengikuti
pembinaan, gawai dan jaringan internet peserta didik tidak mendukung, belum adanya
jadwal pelaksanaan kokurikuler, larangan selain kegiatan belajar mengajar tidak
diperbolehkan dilaksanakan secara tatap muka. Upaya mengatasinya dengan
mengoptimalkan peran wali kelas dan guru BK, layanan perpustakaan, serta
melakukan tindakan preventif berupa ekstrakurikuler secara tatap muka dilaksanakan
dengan persetujuan orang tua dan komite dan dengan protokol kesehatan ketat.Wisda Ayu Nurlitasari2022-11-25T01:38:13Z2022-11-25T01:38:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75276This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/752762022-11-25T01:38:13ZPENGARUH IKLIM KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DI SEKSI LAYANAN PENDIDIKAN TEKNIK
BALAI LATIHAN PENDIDIKAN TEKNIK YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh iklim kerja
terhadap kinerja karyawan di Seksi Layanan Pendidikan Teknik Balai Latihan
Pendidikan Teknik Yogyakarta, (2) pengaruh beban kerja terhadap kinerja
karyawan di Seksi Layanan Pendidikan Teknik Balai Latihan Pendidikan Teknik
Yogyakarta, (3) pengaruh iklim kerja dan beban kerja terhadap kinerja karyawan
di Seksi Layanan Pendidikan Teknik Balai Latihan Pendidikan Teknik
Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan tiga
variabel yaitu variabel iklim kerja dan beban kerja sebagai variabel independen
dan variabel kinerja karyawan sebagai variabel dependen. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan di Seksi Layanan Pendidikan Teknik Balai
Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta yang berjumlah 53 karyawan.
Pengambilan data menggunakan penelitian populasi dengan sampel sebesar 53
karyawan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan modifikasi skala
Likert yang memiliki 4 alternatif jawaban sedangkan analisis data dilakukan uji
regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kondisi iklim kerja karyawan di
Seksi Layanan Pendidikan Teknik Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta
mencapai 83,0% dan termasuk ke dalam kategori sangat baik, (2) beban kerja
karyawan di Seksi Layanan Pendidikan Teknik Balai Latihan Pendidikan Teknik
Yogyakarta mencapai 69.8% dan termasuk ke dalam kategori baik, (3) terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara iklim kerja dan beban kerja terhadap
kinerja karyawan di Seksi Layanan Pendidikan Teknik Balai Latihan Pendidikan
Teknik Yogyakarta yang ditunjukkan dari hasil uji regresi bahwa iklim kerja dan
beban kerja nilai probabilitas sebesar 0,000 (0,00≤0,05), dengan kontribusi
sebesar 30,3% sisanya sebesar 69,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian.Afida Febriyanti2022-11-25T01:31:15Z2022-11-25T01:31:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75275This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/752752022-11-25T01:31:15ZPENYIMPANAN ARSIP DI BALAI PENDIDIKAN MENENGAH
KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan penyimpanan arsip di Balai
pendidikan Menengah Kabupaten Bantul, di dalamnya meliputi;
1) Sistem penyimpanan yang digunakan; 2) Prosedur penyimpanan arsip; 3)
Faktor- faktor penghambat dalam penyimpanan dan 4) Upaya yang dilakukan
untuk mengatasi hambatan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian
ini yaitu Petugas Arsip di Subbag Tata Usaha dan Petugas Arsip di Seksi Layanan
Pendidikan. Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber dan triangulasi
teknik. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu
kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan; 1) Sistem penyimpanan yang digunakan oleh
Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Bantul adalah sistem nomor dan subjek;
2) Prosedur penyimpanan arsip terdiri dari prosedur penyimpanan arsip aktif dan
prosedur penyimpanan arsip inaktif; 3) Faktor yang menjadi penghambat dalam
pelaksanaan penyimpanan arsip adalah ruangan yang terbatas dan kurangnya
petugas arsip yang hanya dua orang; 4) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
hambatan tersebut adalah dengan meningkatkan ketertiban dalam menyimpan
arsip dan melakukan perekrutan pegawai.Ulfa Widia Hutami2022-11-25T01:27:06Z2022-11-25T01:27:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75274This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/752742022-11-25T01:27:06ZPEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN
PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI SMA NEGERI 1 MAJA DAN SMK
KEHUTANAN NEGERI KADIPATEN MAJALENGKAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan layanan,
pemanfaatan perpustakaan dan faktor pendukung serta penghambat pemanfaatan
perpustakaan sekolah dalam pembelajaran pada masa pandemi covid 19 di SMA
Negeri 1 Majalengka dan SMK Kehutanan Negeri Kadipaten.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatann
kualitatif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, pustakawan, peserta didik
dan pendidik. Lokasi penelitian yaitu di SMA Negeri 1 Maja dan SMK
Kehutanan Negeri Kadipaten. Metode pengumpulan data menggunakan
wawancara semi terstruktur, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data
yang digunakan menggunakan model interaktif miles, Huberman dan Saldana
melalui beberapa langkah yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian
data serta kesimpulan dan verifikasi data. Uji keabsahan data dengan triangulasi
sumber dan triangulasi Teknik.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) layanan yang aktif pada saat pandemi
covid 19 di SMA Negeri 1 Maja dan SMK Kehutanan Negeri Kadipaten yaitu
layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan ruang baca, layanan internet dan
layanan percetakan yang hanya dilakukan di SMK Kehutanan Negeri Kadipaten.
Guna menanggulangi penyebaran virus covid 19 SMK Kehutanan Negeri
Kadipaten menyediakan penetralisir virus dan juga penyediaan hand sanitizer
serta dibatasinya jumlah pengunjung perpustakaan. (2) Pemanfaatan
perpustakaan sekolah di SMA Negeri 1 Maja dan SMK Kehutanan Negeri
Kadipaten digunakan oleh pendidik untuk mempersiapkan bahan pembelajaran
dan oleh peserta didik sebagai sumber dalam belajar termasuk dalam
mengerjakan tugas yang diberikan oleh pendidik. (3) Faktor pendukung dalam
pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar pada masa pandemi
covid 19 yaitu, sarana dan prasarana yang mendukung, pembaharuan sistem
digitalisasi perpustakaan, kerjasama antar komponen sekolah, dan kesadaran
serta semangat siswa untuk mengujungi perpustakaan. Sedangkan faktor
penghambat pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar pada
masa pandemi covid 19 yaitu pembatasan jumlah pengunjung perpustakaan,
anggaran yang di realokasi dan rasa malas dari siswa itu sendiriNauval Fauzan Miarakhman2022-11-23T08:51:30Z2022-11-23T08:51:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75257This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/752572022-11-23T08:51:30ZOPTIMALISASI PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK DALAM
METODE PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI
SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKIDPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan optimalisasi
supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam metode
pembelajaran jarak jauh sehingga hasil dari kegiatan supervisi dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam
penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan
guru SMA Negeri 1 Kota Mungkid. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui
kondensasi data, penyajian data, serta menggambar dan memverifikasi
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta tindak lanjut hasil
supervisi. Selama penerapan kebijakan PJJ kegiatan supervisi akademik
dilaksanakan menggunakan media Google Meet dan Google Classroom. Kegiatan
supervisi akademik yang dilaksanakan sudah berjalan dengan baik namun masih
belum optimal dan masih memerlukan perbaikan-perbaikan dalam segi
pelaksanaannya. Upaya optimalisasi dilakukan untuk mencapai kualitas
pembelajaran yang maksimal dan meminimalisir kendala dalam pelaksanaan
supervisi akademik. Optimalisasi dilakukan mulai dari membuat perencanaan
dengan matang dan guru menginformasikan lebih awal kepada peserta didik agar
mereka lebih siap dalam mengikuti PBM. Kepala sekolah membentuk Tim
Multimedia untuk membantu guru pada saat PJJ dan pelaksanaan supervisi
akademik. Terkait dengan pengendalian masalah teknis sekolah berupaya dengan
cara memberikan bantuan kuota dan menyediakan fasilitas komputer bagi peserta
didik. Kepala sekolah menerapkan sistem reward and punishment setelah
pelaksanaan kegiatan supervisi akademik untuk memberikan motivasi kepada
guru agar selalu berupaya lebih baik dalam melaksanakan proses pembelajaran.Elsa Yolanda2022-11-23T08:48:55Z2022-11-23T08:48:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/75254This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/752542022-11-23T08:48:55ZSTRATEGI SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
ANIMO PESERTA DIDIK BARU DI MA DARUS SHOLIHIN DEPOKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Hasil pencapaian prestasi
pemasaran MA Darus Sholihin di tahun sebelumnya (2) Strategi yang digunakan
MA Darus Sholihin untuk mengidentifikasi dan menganalisis pasar (3) Segmentasi
pasar dan positioning yang disasar MA Darus Sholihin (4) Strategi diferensiasi yang
digunakan MA Darus Sholihin (5) Strategi promosi yang digunakan MA Darus
Sholihin (6) Strategi evaluasi promosi yang digunakan MA Darus Sholihin
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan
metode studi kasus. Informan dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru, dan
siswa MA Darus Sholihin. Penelitian ini berlokasi di MA Darus Sholihin depok.
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara, observasi, dan
studi dokumentasi. Penelitian ini dianalisis menggunakan model Miles dan
Huberman.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa (1) Analisis prestasi pemasaran
dilakukan dengan kegiatan menganalisis hasil pencapaian atau promosi pada tahun
sebelumnya yang membuktikan bahwa animo peserta didik baru di MA Darus
Sholihin masih fluktuatif. (2) Identifikasi dan analisis pasar bahwa terdapat
kebutuhan konsumen yang dapat dijadikan peluang pemasaran bagi pengelola MA
Darus Sholihin namun belum terjaring secara maksimal. (3) Segmentasi dan
positioning MA Darus Sholihin menyasar pada kalangan menengah ke atas (4)
Diferensiasi yang terdapat di MA Darus Sholihin di antaranya meliputi muatan
lokal dan program atau kegiatan yang ditawarkan. (5) Promosi dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu melalui media elektronik, media cetak, serta melalui metode
mulut ke mulut. (6) Evaluasi promosi dilakukan pada awal tahun ajaran baru oleh
tim promosi. Kegiatan ini juga membahas tentang keefektifan hasil promosi yang
telah dilaksanakan sebelumnya.Muhammad Haikal Badruzzaman2022-11-03T08:07:26Z2022-11-03T08:07:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74931This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/749312022-11-03T08:07:26ZMODEL MANAJEMEN SEKOLAH SEHAT FISIK DAN NIRFISIK DI SEKOLAH DASARPenelitian ini bertujuan untuk membangun dan menemukan konstruksi
model manajemen sekolah sehat secara fisik dan nirfisik di sekolah dasar yaitu
dengan mengintegrasikan aspek fisik dan nirfisik melalui internalisasi komponen
nilai kebersamaan dan pembiasaan di kelas dan di sekolah. .
Penelitian ini menggunakan pendekatan mixing method dengan
menggunakan strategi eksploratoris sekuensial. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara, observasi partisipan, dokumentasi dan angket.
Validitas angket menggunakan expert judgement sedangkan keabsahan data
menggunakan perpanjangan waktu, teknik triangulasi, membercheck, rich and
thick description, peer debriefings dan external auditor.Analisis data untuk
pendekatan kualitatif menggunakan model analisis interaktif dan pendekatan
kuantitatif menggunakan statistik deskriptif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) Penyelenggaraan sekolah sehat
mencakup aspek fisik dan nirfisik sebesar 93,94% dan 90,57% . Aspek fisik
terpenuhinya standar dalam panduan lomba sekolah sehat. Aspek nirfisik sosial budaya
mendukung kebersamaan, kerukunan dan pembiasaan di kelas,
membangun tanggung jawab dan kegiatan bersama juga empati, kesopanan, dan
rasa hormat antar warga sekolah dalam menerapkan norma, nilai dan tradisi. 2)
Komponen nilai-nilai yang mendukung manajemen sekolah sehat fisik dan
nirfisik di sekolah dasar yaitu internalisasi nilai kekeluargaan, kebersamaan,
peduli lingkungan, empati, entrepreneurship, dan keteladanan sebesar 90,42%; 3)
Konstruksi model manajemen sekolah sehat fisik dan nirfisik sistemikkolaboratif,
berbasis networking, role model dan habitualisasi, meliputi (a) Model perencanaan sekolah sehat yaitu sistemik-kolaboratif, yaitu dengan melibatkan
stakeholder untuk berkolaborasi melibatkan siswa dalam menyusun
aktivitas/kegiatan pembiasaan yang terintegrasi dengan nilai-nilai sosial budaya
dalam kelas dan membangun kesadaran warga sekolah; (b) Model
pengorganisasian membangun literasi kesehatan dan data perkembangan
kesehatan siswa, membangun networking; serta membangun timbal balik
(harmonisasi) saling membantu antar warga sekolah; (c) Model pelaksanaan
sekolah sehat melalui pendekatan dengan keteladanan yaitu model keteladanan
perilaku seseorang (role model) terutama kepala sekolah dan guru; habitualisasi
(pembiasaan) dengan pengintegrasian aspek nirfisik pada kegiatan pembelajaran;
dan pembentukan lingkungan aman dan disiplin; (d) Model pengawasan sekolah
sehat adalah manajemen kontrol internal melalui apresiasi keberhasilan, kontrak
pembelajaran, dan membangun kepercayaan.4) Hasil penilaian kepala sekolah
dan guru terhadap model manajemen sekolah sehat fisik dan nirfisik sistemikkolaboratif, berbasis networking, role model dan habitualisasi kategori sangat baik rerata skor 4.51 dan 4.56.Tina Rahmawati2022-11-03T06:36:03Z2022-11-03T06:36:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74905This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/749052022-11-03T06:36:03ZPENGEMBANGAN MODEL PEMNJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAHCapaian hasil Pengembangan model Penjaminan Mutu Pendidikan Madrasah
Aliyah (PMPMA) di Daerah Istimewa Yogyakarta belum merata dan kelangsungan akses
pemenuhan mutu pendidikan Madrasah Aliyah (MA) Reguler kurang maksimal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui model PMPMA yang ada selama
ini, (2) menemukan kelemahan model PMPMA; (3) mengembangkan model PMPMA
yang efektif, efisien, dan praktis untuk peningkatan mutu; (4) langkah pengembangan
model PMPMA; dan (5) menemukan tingkat Efektivitas, Efisiensi, dan Kepraktisan
(EEK) model PMPMA dari hasil pengembangan.
Metode penelitian menggunakan pengembangan model Borg & Gall, 10 langkah
disedehanakan menjadi tiga langkah yaitu: (1) pendahuluan, (2) pengembangan model,
dan (3) uji coba model. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi, FGD,
dan angket penilaian-validitasi produk hasil pengembangan model, data analisis
deskriptif kualitatif-kuantitatif. Objek penelitian; MAN 1 Yogyakarta, MAN 3 Sleman,
dan MAN 3 Bantul.
Hasil penelitian adalah: (1) model PMPMA selama satu dekade, ada tiga tahap: (a)
Tahun 2012 desain konsep dasar penyelenggaraan Rintisan Madrasah Unggul Madrasah
Aliyah (RMUMA) dengan pemetaan mutu madrasah, (b) implementasi RMUMA tahun
2013-2016 melalui instrumen ISO 9001: 2000, (c) tahun 2017-2020, piloting pelaksanaan
sistem penjaminan mutu pendidikan mandiri mengacu Standar Nasional Pendidikan
(SNP). Kebijakan mutu, berdampak positif terhadap perkembangan desain tata kelola
mutu lembaga dan meningkatkan capaian prestasi akademik madrasah rintisan; (2)
kelemahan model penjaminan mutu MA adalah: (a) capaian mutu pendidikan madrasah
binaan Kemenag DIY belum merata, terbatas piloting mutu yang berdampak akses
pemenuhan fasilitas peningkatan mutu madrasah dan pengembangan standar mutu
pendidikan; (b) sebaliknya, keberlangsungan akses pemenuhan standar mutu pendidikan
MA-Reguler kurang maksimal. (3) model PMPMA yang efektif, efisien, dan praktis
untuk semua madrasah adalah produk pengembangan model PMPMA; (4) langkah
pengembangan model PMPMA yaitu: (a) melaksanakan lima siklus penjaminan mutu
pendidikan, (b) melakukan tiga langkah pengembangan standar mutu pendidikan meliputi
inputs, proses, dan outputs. Pendukung mutu dengan menegakkan lima dasar nilai budaya
kerja Kemenag: integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan
didasari motto spirit ikhlas beramal demi terwujudnya kepastian peningkatan mutu
kinerja dan tercipta budaya mutu pendidikan internal madrasah; (5) tingkat EEK model
PMPMA berdasarkan hasil uji produk sangat bagus dan produk layak digunakan.Ali Asmui2022-11-03T06:33:50Z2022-11-03T06:33:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74904This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/749042022-11-03T06:33:50ZPENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN SANTRI DI PESANTREN REHABILITASI NARKOBA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU SPIRITUALPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui model manajemen santri
di pesantren rehabilitasi narkoba untuk meningkatkan perilaku spiritual
yang telah berjalan selama ini, 2) menemukan kelemahan-kelemahan model
manajemen santri di pesantren rehabilitasi narkoba yang telah berlangsung
selama ini, 3) mendapatkan model konseptual manajemen santri di pesantren
rehabilitasi narkoba untuk meningkatkan perilaku spiritual, 4) mengetahui
kelayakan model manajemen santri di pesantren rehabilitasi narkoba untuk
meningkatkan perilaku spiritual, 5) mengetahui kepraktisan model
manajemen santri di pesantren rehabilitasi narkoba yang untuk
meningkatkan perilaku spiritual.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg & Gall
yang terdiri atas 10 tahapan penelitian. Validasi pakar melibatkan 6 pakar
pada validasi pada tahap 1 dan 8 pakar pada validasi tahap 2. Uji coba dan
pendapat dilakukan sebanyak 3 kali di mana pada tahap 1 dilaksanakan oleh
ahli, tahap 2 di Pesantren A dan C, dan tahap 3 dilaksanakan Pesantren A,
B dan C. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik validasi ahli,
F GD, angket, wawancara, observasi, dan teknik dokumentasi. Validitas
dan reliabilitas instrumen angket dianalisis dengan SPSS for Windows versi
23.0. Analisis data kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif dan data
kualitatif dengan model interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) model manajemen santri di
pesantren rehabilitasi narkoba yang untuk meningkatkan perilaku spiritual
yang berjalan selama ini menerapkan model dzikrullah dan Mandi Taubat,
serta model Rehabilitation of Social (ROS), 2) kelemahan model manajemen
santri di pesantren rehabilitasi narkoba yang yang berjalan selama ini
memisahkan terapi sosial dengan terapi spiritual, 3) komponen dan indikator
Model Manajemen Santri (MMS) dilakukan secara metodologi melalui
Research and Development. Untuk menetapkan komponen dan indikator
model manajemen santri di pesantren rehabilitasi narkoba untuk
meningkatkan perilaku spiritual sebagai inti (core) dari model MMS
dilakukan melalui kajian konseptual, teoritik, dan empirik di lapangan
melalui survei, penilaian pendapat dua tahap, dan FGD, 4) kelayakan model
manajemen santri di pesantren rehabilitasi narkoba yang untuk
meningkatkan perilaku spiritual yang dikembangkan dibuktikan dengan hasil
penilaian yang menunjukkan bahwa model MMS sangat layak berdasarkan
penilaian 2 tahap secara berurutan tahap pertama 4.43, tahap kedua 4.47, dan
tahap ketiga 4.48, 5) kepraktisan model manajemen santri di pesantren
rehabilitasi narkoba yang untuk meningkatkan perilaku spiritual yang
dikembangkan menunjukkan bahwa MMS sangat praktis. Hasil penilaian
menunjukkan bahwa tahap pertama 4.26, tahap kedua 4.38 , dan tahap ketiga
4.40 yakni klasifikasi sangat baik.Deny Setiawan Wayoi2022-11-03T06:29:37Z2022-11-03T06:29:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74921This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/749212022-11-03T06:29:37ZPENGEMBANGAN MODEL PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA PERPUSTAKAAN BERBASIS KERJA SAMA ANTAR PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAFokus permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan
model peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan berbasis kerja sama antar
perpustakaan sekolah yang layak diterapkan di sekolah menengah tingkat atas di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui
model yang ada sekarang, (2) mengetahui kelemahan dan kekuatan model yang ada,
(3) menemukan model yang layak diterapkan, dan (4) mengukur tingkat kelayakan
model yang dikembangkan.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan Research and
Development (R&D). Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan metode kualitatif,
dengan informan kepala sekolah, kepala perpustakaan, dan tenaga perpustakaan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam,
observasi, dan analisis dokumen. Data kualitatif dianalisis menggunakan analisis
deskriptif kualitatif. Kegiatan pengembangan model berupa pembuatan model dan
menguji kelayakan model dengan tiga tahap uji coba model yang dilakukan dengan
teknik Delphi. Perolehan data kuantitatif dalam menguji kelayakan model dianalisis
secara sederhana dengan menggunakan mean.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pengembangan model
peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan sekolah berbasis kerja sama antar
perpustakaan sekolah yang ada sekarang belum dilakukan, sedangkan peningkatan
kompetensi melalui kerja sama masih dilakukan oleh Perpusnas, Perpusda,
ATPUSI dan perpustakaan perguruan tinggi; (2) Kelemahan dalam pengembangan
model yang selama ini ditemui adalah kurangnya perencanaan yang matang,
sebagian sekolah belum memiliki tenaga khusus yang menangani kegiatan kerja
sama yang tertuang dalam struktur organisasi, belum ada koordinasi dengan
perpustakaan sekolah lain, dan terbatasnya anggaran. Kekuatan peningkatan
kompetensi tenaga perpustakaan selama ini adalah adanya perhatian dari kepala
sekolah, komitmen bersama, dan keterlibatan semua pihak; (3) Menemukan
pengembangan model peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan sekolah
berbasis kerja sama antar perpustakaan sekolah (Model Peta Berjasa) merupakan
model yang layak dan cocok untuk diterapkan di sekolah menengah tingkat atas;
dan (4) Pengembangan model peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan
sekolah berbasis kerja sama antar perpustakaan sekolah telah memenuhi kriteria
kelayakan dengan skor rerata 89,17. Hasil tersebut sesuai analisa data hasil
penelitian tentang uji kelayakan model termasuk dalam kategori sangat layak
karena berada dalam rentang skor rerata 76,00-100.Meilina Bustari2022-11-03T06:26:34Z2022-11-03T06:26:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74920This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/749202022-11-03T06:26:34ZPENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN SEKOLAH MENYENANGKAN UNTUK MENINGKATKAN IKLIM SEKOLAH YANG POSITIF (MSM-ISP) DI SEKOLAH DASARPenelitian ini bertujuan untuk (1) menemukan informasi tentang manajemen
sekolah menyenangkan pada SD di Kabupaten Sleman, (2) menemukan informasi
tentang kendala dalam manajemen sekolah menyenangkan pada SD di Kabupaten
Sleman, (3) menghasilkan model manajemen sekolah menyenangkan untuk
meningkatkan iklim sekolah yang positif di SD, (4) mengetahui tingkat kelayakan
model yang dihasilkan, dan (5) mengetahui tingkat kepraktisan model yang
dihasilkan.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan dengan
menggunakan model Borg & Gall (2003). Penelitian ini dilaksanakan di SD
model GSM di Kabupaten Sleman. Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah,
guru, siswa, orang tua siswa, dan pengelola Yayasan GSM. Data dikumpulkan
dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan angket. Analisis data kualitatif
dilakukan dengan model interaktif Miles, Huberman, & Saldana (2014),
sedangkan analisis data kuantitatif menggunakan teknik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Manajemen sekolah
menyenangkan pada SD di Kabupaten Sleman terwadahi dalam sebuah program,
dengan nama Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Aspek sekolah yang
dikembangkan melalui GSM meliputi: aspek lingkungan pembelajaran,
pengembangan karakter, praktik pembelajaran, dan keterhubungan sekolah; (2)
Ditemukan berbagai kendala dalam manajemen sekolah menyenangkan pada SD
di Kabupaten Sleman yang berasal dari: guru, siswa, orang tua siswa, dana,
fasilitas, dan Yayasan GSM; (3) Produk penelitian ini adalah model dan panduan
implementasi model manajemen sekolah menyenangkan untuk meningkatkan
iklim sekolah yang positif (MSM-ISP) di SD. Model ini telah divalidasi ahli dan
dinilai layak dan praktis oleh kepala sekolah dan guru; (4) tingkat kelayakan
model yang dihasilkan berada pada kategori “sangat layak” dengan rerata skor
88,63 (pada interval 81−100); dan (5) tingkat kepraktisan model yang dihasilkan
berada pada kategori “sangat praktis” dengan rerata skor 90,10 (pada interval
81−100).Slamet Lestari2022-11-03T06:24:16Z2022-11-03T06:24:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74919This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/749192022-11-03T06:24:16ZMODEL MANAJEMEN PENDIDIKAN GURU KHAS PAPUAPenelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan model
manajemen Pendidikan Guru Khas Papua yang efektif untuk menyiapkan guru
sekolah dasar di Papua.
Model pengembangan yang digunakan untuk menghasilkan produk dalam
penelitian ini adalah model Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluate
(ADDIE). Lokasi penelitiannya meliputi KPG khas Papua (Merauke), KPG khas
Papua (Timika), dan KPG khas Papua (Nabire). Jumlah responden yang dilibatkan
mencapai 64 orang responden. Untuk mengetahui tingkat efektivitas, efisiensi,
dan dampak model hasil pengembangan menggunakan analisis matematis
(persentase) dan untuk uji empiriknya menggunakan uji paired sample t-test.
Hasil penelitian ini yaitu, 1) model manajemen pendidikan guru khas
Papua yang dijalankan selama ini masih menggunakan standar ganda akibat
adanya dua kebijakan yang mendasari pendiriannya; 2) kelemahan model
manajemen pendidikan guru khas Papua yang sudah berjalan selama ini terletak
pada manajemen yang masih rancu diakibatkan berada dalam tiga lembaga yang
sama-sama menaungi keberadaan KPG yaitu UNCEN, Dinas Pendidikan,
Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, serta Yayasan Pendidikan dan
Persekolahan Katolik; 3) model manajemen pendidikan guru khas Papua yang
efektif dan efisien untuk menyiapkan guru sekolah dasar di Papua adalah model
manajemen KPG khas Papua yang pengelolaannya dilakukan oleh pihak KPG
sendiri dan berada dibawah satu lembaga yang menaungi agar tidak menimbulkan
double standard (pengelolaan berganda); 4) tingkat efektivitas model manajemen
pengelolaan KPG khas Papua untuk menyiapkan guru sekolah dasar di Papua
dengan hasil pengembangan mencapai 87,17%; mengalami peningkatan sebesar
11,05% dari efektivitas model lama yang hanya sebesar 76,11%; 5) tingkat
efisiensi model manajemen KPG khas Papua untuk menyiapkan guru sekolah
dasar di Papua dengan hasil pengembangan mencapai 87,40%; mengalami
peningkatan sebesar 12,10% dari efektivitas model lama yang hanya sebesar
75,39%; 6) dampak penerapan model manajemen KPG khas Papua hasil
pengembangan terhadap kemudahan guru dalam menjalankan tugasnya di KPG
khas Papua mencapai nilai persentase sebesar 84,25% sementara dampak dari
model lama hanya 71,97% dengan peningkatan sebesar 12,28%Petrus Ambarura2022-11-03T04:39:58Z2022-11-03T04:39:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74908This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/749082022-11-03T04:39:58ZTHE MANAGEMENT OF HIGHER EDUCATION REFORM IN PALESTINELembaga pendidikan tinggi merupakan sarana intelektual yang kuat untuk
membentuk perluasan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Ditetapkan oleh realitas
perubahan pengetahuan, teknologi dan dampak globalisasi, reformasi pendidikan
tinggi menjadi perhatian utama para pembuat kebijakan dan keputusan di seluruh
dunia. Pengelolaan reformasi pendidikan tinggi di Palestina merupakan kebutuhan
yang krusial dan pengelolaan reformasi ini merupakan hal yang patut dipertanyakan.
Disertasi ini bertujuan untuk merumuskan teori manajemen untuk meningkatkan
manajemen kebijakan reformasi pendidikan tinggi pada pendidikan tinggi di negara
Palestina. Lebih lanjut cenderung mengevaluasi status reformasi manajemen
pendidikan tinggi saat ini di Palestina. Ini juga mengantisipasi tantangan reformasi
manajemen pendidikan saat ini di Palestina dalam hal administrasi lembaga pendidikan
tinggi, keterlibatan staf dan peraturan kebijakan pemerintah.
Untuk mencapai hasil penelitian peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan melakukan 17 wawancara. Partisipan dalam penelitian ini adalah rektor
universitas, wakil rektor, dan kepala departemen di lembaga pendidikan tinggi
Palestina serta Kementerian Pendidikan Tinggi dan Penelitian Ilmiah. Penelitian
berlangsung pada semester kedua tahun ajaran 2020/2021. Peneliti menggunakan
software ATLAS.Ti untuk alat analisis data.
Studi ini menemukan kebutuhan mendesak untuk manajemen reformasi pendidikan
berdasarkan tantangan yang dihasilkan. Disertasi ini mengantisipasi sejumlah besar
tantangan dalam hal administrasi pendidikan tinggi, keterlibatan staf, serta regulasi
kebijakan pemerintah. Disertasi tersebut menegaskan bahwa ada beberapa faktor
penting yang berguna untuk dipertimbangkan dalam mengkaji status perguruan tinggi,
yang terpenting adalah penentuan lokasi perguruan tinggi tersebut dari segi waktu,
struktur, dan lokasi, serta pengamatan. Sebagian besar universitas Palestina menderita
krisis identitas. Krisis ini tidak selalu atau selalu berhubungan dengan pendudukan.
Studi ini merekomendasikan perlunya merumuskan model reformasi manajemen
berdasarkan tantangan yang diantisipasi dalam konteks pendidikan tinggi Palestina.
Direkomendasikan juga untuk lebih memperhatikan alokasi dana dan peningkatan
peran kementerian pendidikan tinggi dan pengawasan penelitian ilmiah.Asmaa Naeem Abusamra2022-11-03T04:17:15Z2022-11-03T04:17:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74903This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/749032022-11-03T04:17:15ZMODEL MANAJEMEN USTAZ PONDOK PESANTREN DI YOGYAKARTASalah satu komponen yang sangat berperan penting terhadap kemajuan
pondok pesantren adalah ustaz. Para ustaz atau pengasuh pondok pesantren hampir
24 jam penuh bersama para santri. Mereka merupakan sumber daya pondok yang
paling banyak berinteraksi dengan para santri, baik interaksi dalam kehidupan
sehari-hari maupun interaksi dalam pembelajaran di kelas. Namun ustaz di pondok
pesantren belum dikelola secara maksimal. Mulai dari mereka direkrut, hingga
pengembangan kompetensinya. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan
model manajemen ustaz di pondok pesantren. Lokasi penelitian ini dilakukan di
pondok pesantren Nurul Ummah Yogyakarta, Nurul Ummah Putri dan Pondok
Pesantren Diponegoro.
Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mix Methode) dengan
rancangan Sequential Exploratory. Metode pertama menggunakan penelitian
kualitatif dan metode kedua melakukan penelitian kuantitatif. Pengumpulan data
menggunakan wawancara, dokumentasi dan angket. Subjek penelitian antara lain
ketua umum, kepala madrasah diniyah, kepala asrama siswa, wakil kepala bagian
kurikulum dan kesiswaan serta para ustaz pondok pesantren. Keabsahan data
dengan triangulasi, member check, transferabilitas, depandability, dan
confirmability. Data dianalisis dengan model interaktif Miles & Huberman yang
dilakukan secara interaktif melalui kegiatan penyajian data, kondensasi data dan
penarikan kesimpulan. Analisis kuantitatif dilakukan dengan teknik analisis
deskripsi kuantitatif, uji F dan koefisien determinasi R.
Hasil penelitian ini adalah; (1) kondisi yang mempengaruhi perlunya pondok
pesantren melakukan manajemen ustaz ada yaitu perubahan dan perkembangan
zaman dan semangat masyarakat untuk sekolah di pondok; (2) proses manajemen
ustaz terdiri dari beberapa kegiatan yaitu analisis kebutuhan, perekrutan dan
pemilihan, penempatan, pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja ustaz,
kompensasi; (3) kondisi spesifik yang mempengaruhi manajemen ustaz di
antaranya kepercayaan, rasa kepemilikan dan loyalitas, kondisi umum yang
mempengaruhi manajemen ustaz yaitu persepsi atau mindset pengelola terhadap
manajemen pondok pesantren, kepemimpinan Kyai dan tradisi pondok pesantren
yang telah lama ada; (4) Kondisi kausal, kondisi umum dan spesifik secara
bersama-sama terbukti dapat memprediksi efektivitas manajemen ustaz pondok
pesantren dengan kontribusi sebesar 48,4%.Khotim Hanifudin Najib2022-11-03T04:04:16Z2022-11-03T04:04:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74900This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/749002022-11-03T04:04:16ZKEPEMIMPINAN DISRUPTIF PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0Penelitian bertujuan untuk: (1) menemukan gambaran kepemimpinan
disruptif pada lembaga PAUD saat ini, (2) menemukan keterampilan-keterampilan
yang mempengaruhi implementasi kepemimpinan disruptif pada penyelenggaraan
PAUD di era revolusi industri 4.0 saat ini, dan (3) menguji hipotesis keterampilanketerampilan
yang
mempengaruhi
kepemimpinan
disruptif
pada
lembaga
PAUD
di
revolusi
industri
4.0
yang
terbukti
secara
empiris.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian campuran dengan model
sequential exploratory. Untuk penelitian kualitatif, key informan ialah Kepala
PAUD. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Responden penelitian bersifat
snowball yang meliputi: guru, dan para wali murid PAUD. Keabsahaan data
dilakukan: kredibilitas, dependabilitas, transferabilitas, dan konfirmabilitas. Teknik
pengumpulan data menggunakan: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan teori Mile & Huberman meliputi pengumpulan data,
kondensasi data, penyajian data, dan kesimpulan. Untuk penelitian kuantitatif,
populasinya adalah 51 guru PAUD. Besar sampel menggunakan rumus Slovin
diperoleh 46 guru PAUD. Teknik sampling menggunakan random sampling. Data
dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Instrumen penelitian berupa
kuesioner yang dibagikan. Validitas instrumen menggunakan validitas konstruk
oleh dua ahli. Reliabilitas instrumen menggunakan Alpha Cronbach. Teknik
analisis data menggunakan persentase dan regresi ganda meliputi analisis korelasi
antar variabel, determinasi, uji F, dan uji T. Teknik analisis data menggunakan
persentase dan regresi ganda meliputi analisis korelasi antar variabel, determinasi,
uji F, dan uji T. Untuk meyakinkan bahwa data yang didapatkan benar-benar dapat
diuji menggunakan regresi berganda; terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat.
Hasil penelitian adalah: (1) Gambaran kepemimpinan disruptif pada
lembaga PAUD yang terjadi selama ini adalah kepemimpinan: Partisipatif dan
distributif yang berkembang menjadi kepemimpinan disruptif; (2) keterampilanketerampilan
yang mempengaruhi kepemimpinan disruptif adalah ketangkasan
kepemimpinan, keterampilan interprofesional, kesopanan dan inklusivitas,
komunikasi strategi, kecerdasan emosional, kemampuan literasi digital, dan
kreativitas sebagai novelty dari penelitian ini; dan (3) struktur keterampilan yang
mempengaruhi secara signifikan kepemimpinan disruptif adalah variabel
kepemimpinan interprofesional, kecerdasan emosional, dan kreativitas. Ada
pengaruh signifikan kepemimpinan interprofessional, kecerdasan emosional, dan
kreativitas terhadap kepemimpinan disruptif. Sementara itu, variabel ketangkasan
kepemimpinan, variabel kesopanan dan inklusivitas, variabel komunikasi strategi,
dan variabel kemampuan literasi digital tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kepemimpinan disruptif.Sri Rahayu2022-11-03T03:57:00Z2022-11-03T03:57:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74898This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/748982022-11-03T03:57:00ZPENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA SMK DI KOTA PALEMBANGPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model manajemen pembelajaran
berbasis kewirausahaan (MENARA BERKAH) yang praktis pada siswa SMK di
Kota Palembang yang meliputi aspek pengambilan keputusan, perencanaan,
pelaksanaan, pengorganisasian, monitoring dan evaluasi pada tingkatan top manager
dan first line manager.
Desain penelitian menggunakan model R and D, pertama tahapan pra
pengembangan meliputi studi pendahuluan yaitu studi literatur, studi lapangan,
pengisian angket dan FGD, kedua pengembangan model meliputi perumusan model,
validasi model oleh 10 orang praktisi, validasi model oleh 10 orang ahli, dan revisi
model, ketiga uji coba terbatas oleh 5 orang praktisi, uji coba kelompok kecil oleh
10 orang praktisi, Uji coba diperluas oleh 32 praktisi. Analisis data menggunakan
teknik analisis statistik deskriptif dan analisis kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) model manajemen pembelajaran
berbasis kewirausahaan pada SMK di Palembang yang telah berjalan selama ini
adalah model TEFA, kelemahan dan hambatan dalam implementasi model yang
telah ada selama ini diantaranya belum melibatkan DUDI dan masyarakat dalam
proses pengelolaan pembelajaran, belum adanya pedoman khusus di tingkat lokal
sekolah yang dirumuskan sebagai pedoman bagi manajemen pembelajaran
kompetensi keahlian Tata Boga berbasis kewirausahaan, program tahunan belum
menyentuh ranah kewirausahaan, peningkatan kompetensi SDM guru tidak intensif
dan berkala, materi pada kompetensi kejuruan belum terintegrasi dengan nilai
kewirausahaan, komponen kewirausahaan belum komprehensif, sistem model baru
sebatas tanggung jawab sekolah untuk menghasilkan produk unggulan dan bersifat
sementara, proses kewirausahaan yang berjalan belum melibatkan siswa secara utuh,
monitoring dan evaluasi yang dilakukan tidak mendapat follow-up dari pihak
sekolah. 2) Model konseptual, model manajemen pembelajaran berbasis
kewirausahaan (MENARA BERKAH) pada siswa SMK di Kota Palembang
dinyatakan layak secara teoritik berdasarkan validasi ahli dan pengguna, serta layak
secara empiris berdasarkan uji coba terbatas, kecil dan diperluas. Model konseptual
terdiri dari dua aspek yaitu aspek pelaksana manajemen pembelajaran dan aspek
kompetensi kewirausahaan siswa. 3) Kelayakan model manajemen pembelajaran
berbasis kewirausahaan pada siswa SMK di kota Palembang berdasarkan penilaian
praktisi mendapatkan rerata 4,72 dari skala 5 dan penilaian kelayakan model dari
ahli mendapatkan rerata 4,29 dari skala 5 sehingga model dapat dikatakan layak. 4)
Hasil uji coba isi model mencapai 4,45 dan hasil uji keterterapan model mencapai
4,76 dari rentang skor 1 sampai skor 5 sehingga keseluruhan hasil uji coba praktis
untuk diterapkan.Maya Novita Sari2022-11-03T03:42:29Z2022-11-03T03:42:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74893This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/748932022-11-03T03:42:29ZMODEL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA SEKOLAH RAMAH ANAK (MKKS-SRA) DI SMP KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui model kepemimpinan
kepala sekolah Ramah Anak (SRA) yang berjalan selama ini, (2) menemukan
kelemahan-kelemahan kepemimpinan Kepala Sekolah Ramah Anak (SRA)
yang berjalan selama ini Di SMP Kota Yogyakarta, (3) menemukan model
kepemimpinan Kepala Sekolah pada Sekolah Ramah Anak (SRA), (4)
mengetahui kelayakan model Kepemimpinan Kepala Sekolah pada Sekolah
Ramah Anak (SRA) di SMP Kota Yogyakarta, (5) mengetahui kepraktisan
Model Kepemimpinan Kepala Sekolah pada Sekolah Ramah Anak (MKKSSRA)
di
SMP
Kota
Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg & Gall yang
terdiri atas 10 tahapan penelitian. Validasi pakar melibatkan 4 pakar pada
validasi tahap 1 dan 6 pakar pada validasi tahap 2. Uji coba dan pendapat
dilakukan sebanyak 3 kali di mana pada tahap 1 dilaksanakan di SMP N 8
Yogyakarta, tahap 2 dilaksanakan di SMP N 8 Yogyakarta dan SMP N 1
Yogyakarta, dan tahap 3 dilaksanakan di SMP N 8, SMP N 1, dan SMP N
15 Kota Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik validasi
ahli, FGD, angket, wawancara, observasi, dan teknik dokumentasi.
Validitas dan reliabilitas instrumen angket dianalisis dengan SPSS for
Windows versi 23.00. Analisis data kuantitatif dengan teknik analisis
deskriptif dan data kualitatif dengan model interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) model kepemimpinan kepala
sekolah pada sekolah ramah anak yang berjalan selama ini menerapkan model
kepemimpinan transformatif-instruktif, yang menempatkan kepala sekolah
sebagai satu-satunya leader, (2) kelemahan model kepemimpinan kepala
sekolah pada sekolah ramah anak yang berjalan selama ini menempatkan
hubungan yang kaku antara kepala sekolah dengan warga sekolah, keputusan
dan program-program sekolah tergantung pada ide-ide kepala sekolah, dan
banyak tuntutan terhadap guru dan tenaga kependidikan untuk pelaksanaan
program-program SRA, (3) komponen dan indikator MKKS-SRA dilakukan
secara metodologi melalui Research and Development. Untuk menetapkan
komponen dan indikator kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan
humanistik sebagai inti (core) dari model MKKS-SRA dilakukan melalui
kajian konseptual, teoretik, dan empirik di lapangan melalui survei, penilaian
pendapat tiga tahap, dan FGD, (4) kelayakan model kepemimpinan kepala
sekolah pada Sekolah Ramah Anak (SRA) yang dikembangkan di SMP Kota
Yogyakarta ditunjukkan dengan hasil penilaian menunjukkan bahwa model
MKKS-SRA sangat layak berdasarkan penilaian 3 tahap secara berurutan
tahap pertama 3.96. tahap kedua 4.17, dan tahap ketiga 4.32, dan (5)
kepraktisan model kepemimpinan kepala sekolah pada Sekolah Ramah Anak
(SRA) yang dikembangkan di SMP Kota Yogyakarta menunjukkan bahwa
MKKS-SRA sangat praktis. Hasil penilaian menunjukkan bahwa tahap
pertama 3.96 tahap kedua 4.14, dan tahap ketiga 4.40 yakni klasifikasi sangat
baik.Suyud Suyud2022-11-01T08:13:13Z2022-11-01T08:13:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74826This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/748262022-11-01T08:13:13ZKREASI MODEL KEPEMIMPINAN BULU TANGKIS DI LEMBAGA PENDIDIK TENAGA KEPENDIDIKAN OLAHRAGAThis research aims to 1) produce a badminton leadership model. This model
will be suitable to be applied in the leadership of student organizations and
leadership in higher education Institutions for Sports Education Personnel. 2)
knowing the level of feasibility of the badminton leadership model at the Sports
Education Personnel Educational Institution, 3) knowing the practicality of the
badminton leadership model at the Sports Education Personnel Educational
Institution, 4) knowing the effectiveness of the badminton leadership model at the
Sports Education Personnel Educational Institution.
This research uses the type of research and development (research and
development) model Borg and Gall. The subjects of this study were principals,
heads of departments and deans of sports faculties, practitioners and experts from
universities of UPI Bandung, UNMUL Kaltim, UNS Surakarta, UNM Malang,
UGM and UNY Yogyakarta. Data collection techniques were carried out with
interviews, observation documentation, and questionnaires. The data were
analyzed descriptively, qualitatively, and quantitatively (destkiptif statistics). The
validity of the data is done by triangulation and extension of observations.
The results of the research are 1) the badminton leadership model produced
in the form of: knowing territory, limits of authority, cooperation, obeying
regulations, keeping secrets, depth of knowledge, elegant decisions, obeying
superiors, acting with heart, and wisely. Equipped with a model guide in the form
of a badminton leadership video. 2) The badminton leadership model is very
suitable for leadership in universities. 3) The badminton leadership model is very
practical to use for student organizations. 4) The badminton leadership model was
very effectively used in the Student Organization group, there was a significant
increase in pre-test and post-test (p = 0.000 < 0.05). Components of badminton
leadership as a manager include aspects of planning, organizing, acting and
controlling. The components in planning are: knowing the territory, understanding
the limits of authority, keeping secrets, being able to make elegant decisions. The
organizing aspect includes the following components: obedient and loyal to
superiors, obedient to the rules, direction from the heart. On the Action aspect
includes components: create a network and be wise. The control aspect consists of
one component, namely having scientific depth.Amat Komari2022-11-01T07:30:06Z2022-11-01T07:30:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74815This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/748152022-11-01T07:30:06ZPENGEMBANGAN MODEL PENJAMINAN MUTU YANG EFEKTIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA BANJARMASINPenelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) dan pelaksanaannya pada PTS di Kota Banjarmasin,2) mengetahui
kelemahan-kelemahan SPMI dan pelaksanaannya pada PTS di Kota Banjarmasin,
3) menghasilkan model SPMI yang efektif, efisien dan praktis digunakan pada PTS
di Kota Banjarmasin, 4) mengetahui tingkat efektivitas, efisiensi dan kepraktisan
model SPMI hasil pengembangan.
Untuk mencapai tujuan tersebut metode penelitian yang digunakan, adalah
metode penelitian dan pengembangan (R&D) model Sugiyono yang dikembangkan
dari Borg and Gall. Metode Penelitian yang digunakan untuk menghasilkan desain
produk yang berupa model SPMI NINE - UP adalah metode kualitatif. Sumber
datanya adalah 3 pimpinan Lembaga Penjaminan Mutu dari 3 PTS. Teknik
pengumpulan data dengan wawancara, dokumentasi dan observasi. Analisis data
dilakukan secara kualitatif, dan pengujian kredibilitas data dengan perpanjangan
pengamatan, meningkatkan ketekunan dan trianggulasi. Metode yang digunakan
untuk pengujian internal produk didasarkan pada pendapat ahli dan praktisi dengan
FGD selama 3 periode, dan selanjutnya uji eksternal atau uji lapangan terhadap
produk yang telah teruji secara internal dengan metode eksperimen desain pretest-
postest. Pengujian lapangan dilakukan hanya pada uji lapangan terbatas dengan
menggunakan 1 PTS yang SPMI nya belum berjalan dengan baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ketiga PTS yang diteliti belum
memiliki SPMI yang dikembangkan sendiri, tetapi masih menggunakan Model
PPEPP yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek. Ada 2 kelemahan dalam model
PPEPP yaitu: tidak semua siklus PPEPP harus diikuti semua, bila hasil evaluasi
menunjukkan standar sudah tercapai semua, maka langsung menuju langkah
terakhir yaitu peningkatan, tetapi bila hasil evaluasi belum efektif maka perlu
dilakukan peningkatan dan pengendalian. Kelemahan ke 2, model PPEPP kurang
sistematis dan lengkap. Kurang sistematis karena setelah kegiatan evaluasi
langsung kegiatan pengendalian dan peningkatan. Berdasarkan kelemahan tersebut
maka selanjutnya dikembangkan model yang lebih efektif, efisien dan praktis.
Model tersebut dinamakan SPMI Model FOUR-UP or NINE UP. Dalam model
dinamakan FOUR-UP karena bila hasil evaluasi dinyatakan efektif, maka
dilanjutkan kegiatan peningkatan (UP). Tetapi bila hasil evaluasi belum efektif,
maka menggunakan model NINE-UP. Dalam model NINE-UP ini, setelah
dinyatakan hasil evaluasi tidak efektif, maka diperlukan analisis sebab-musabab,
tindak lanjut dengan mengembangkan program perbaikan, pengendalian tindak
lanjut, pengukuran dan peningkatan. Model disingkat dengan PPE APT PPP 1.
Penetapan, 2. Pelaksanaan, 3. Evaluasi, 4. Analisis Sebab-sebab, 5. Perbaikan
Program, 6. Tindak Lanjut dilaksanakan, 7. Pengendalian, 8. Pengukuran dan 9.
PeningkatanRina Fadliah2022-10-03T02:14:50Z2022-10-03T02:14:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74465This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/744652022-10-03T02:14:50ZPENGELOLAAN PROGRAM KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH
MENENGAH ATAS DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTAThis study aims to describe the following (1) senior high school
entrepreneurship program planning at Special Regional of Yogyakarta (2) the
implementation of senior high school entrepreneurship program at Special
Regional of Yogyakarta (3) the senior high school entrepreneurship program
evaluation at Special Regional of Yogyakarta
This study is a descriptive study with qualitative approach. The study subjects
were the program manager, program coordinator, and teacher of entrepreneurship
program. This study was implementation at the school organizing the
enrtepreneurship program, there are: 6 State Senior High School of Yogyakarta
(SMA N 6 Yogyakarta), 2 State Senior High School of Banguntapan (SMA N 2
Banguntapan),1 State Senior High School of Turi (SMA N 1 Turi), 1 State Senior
High School of Playen (SMA N 1 Playen). Data collection in this study uses
interviews, observation, and documentation. The validity test of the data using
source triagulation. Data analysis using qualitative analysis models from Miles,
Huberman and Saldana.
The result of this study are as follows: (1) entrepreneurship program
planning at Special Regional of Yogyakarta planning is done by explaion of
program aims and background, program planning, financial planning, personel
planning. The background of this entrepreneurship program to students have an
entrepreneur mentality. The aim of this program is to provide entrepreneur
knowledge for students who don’t go to college. Financing sourced from APBN.
Pesonnel planning is done by arranging individuals in school an entrepreneurship
team (2) the implementation of the entrepreneurship program planning at Special
Regional of Yogyakarta includes organizing, coordinating activities, and
curriculum implementation. Organizing is done by forming school
entrepreneurship team. Coordination is carried out vertically and horizontally
between positions in a team. The implementation of the curriculum includes
internaliztion of entrepreneur values, method and form of the material presented
(3) evaluations carried out in the entrepreneurship program planning at Special
Regional of Yogyakarta by evaluating is carried out at the end of each semeseter
by the school entrepreneurship team. The valuation can be seen from financial
reportAji Setiawan2022-06-28T02:36:06Z2022-07-18T02:41:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73547This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735472022-06-28T02:36:06ZPROFIL KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA BANDUNGPenelitian ini bertujuan untuk (1) memperoleh profil kepemimpinan instruksional kepala sekolah dasar negeri di kota Bandung, (2) memperoleh pemahaman tentang kondisi yang dirasakan kepala sekolah mendukung kepemimpinan instruksional mereka, dan (3) memperoleh pemahaman tentang kondisi yang dirasakan kepala sekolah menghambat kepemimpinan instruksional mereka.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi (mixed methods) dengan design concurrent embed di mana pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dikumpulkan secara bersamaan dan data kuantitatif didukung oleh data kualitatif. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive or judgmental sampling. Responden data kuantitatif sebanyak 223 orang guru dari 10 sekolah dasar negeri. Metode yang digunakan pada pengumpulan data kuantitatif adalah survey. Instrumen pengumpulan data kuantitatif adalah angket skala Likert dengan 5 alternatif jawaban. Angket ini telah diuji validitas dan reliabilitas menggunakan teknik expert judgment dan product moment dengan program SPSS ver. 25. Analisis data kuantitatif menggunakan perhitungan statistik deskriptif dengan program Microsoft Excel. Sedangkan sampel penelitian kualitatif adalah 10 orang kepala sekolah dasar negeri di kota Bandung. Metode yang digunakan pada pengumpulan data kualitatif adalah wawancara semi terstruktur. Instrumen pengumpulan data kualitatif adalah pedoman wawancara. Analisis data kualitatif menggunakan enam langkah analisis data kualitatif menurut Creswell (2012).
Hasil penelitian (1) profil kepemimpinan instruksional kepala sekolah dasar negeri di kota Bandung menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku kepemimpinan instruksional kepala sekolah baik di sekolah dengan kategori prestasi siswa tinggi, sedang, dan rendah, perilaku kepemimpinan instruksional yang paling menonjol dilakukan adalah yang pertama dalam menentukan misi sekolah, kedua dalam mengelola program pengajaran dan yang ketiga dalam mengembangkan iklim sekolah yang positif; (2) kondisi yang dirasa kepala sekolah dasar negeri di kota Bandung mendukung kepemimpinan instruksional mereka adalah guru yang bersikap kooperatif dan suportif akan harapan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi akademik siswa; (3) kondisi yang dirasa kepala sekolah dasar negeri di kota Bandung menghambat kepemimpinan instruksional mereka adalah pandangan kepala sekolah dan guru bahwa input siswa berbeda setiap tahun sehingga mereka tidak menjadikan data akademik siswa sebagai acuan dalam penetapan tujuan akademik, keterbatasan waktu untuk melakukan praktik kepemimpinan instruksional karena tingginya beban pekerjaan administrasi kepala sekolah, kompetensi kepala sekolah yang terbatas dalam pembelajaran karena latar belakang dan pengalaman mengajar mereka hanya pada satu mata pelajaran tertentu, rendahnya motivasi guru senior dalam menanggapi kesempatan pelatihan
ii
yang diberikan oleh kepala sekolah serta keterbatasan anggaran pendidikan terutama dalam mengadakan workshop atau pelatihan guru.ROSA DANIA2022-06-28T02:15:45Z2022-07-18T02:46:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73546This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735462022-06-28T02:15:45ZKONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH DAN SELF-EFFICACY GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA PADA MASA PANDEMI COVID-19Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis seberapa besar kontribusi: (1) Supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Yogyakarta pada masa pandemi Covid-19. (2) iklim sekolah terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Yogyakarta pada masa pandemi Covid-19. (3) Self-efficacy guru terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Yogyakarta pada masa pandemi Covid-19. (4) Supervisi akademik kepala sekolah, iklim sekolah dan self-efficacy guru terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Yogyakarta pada masa pandemi Covid-19.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian ex- post facto. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah Guru SMP Negeri di kota Yogyakarta yang berjumlah 517 guru. Teknik pengambilan sampel pada pada penelitian ini menggunakan teknik proportionate random sampling yang menghasilkan 127 orang guru sebagai responden. Uji validitas instrumen menggunakan teknik expert judgment dan analisis product moment Kolmogorov Smirnov kemudian di uji reliabilitasnya menggunakan analisis Alpha Cronbach. Analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana dan regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di kota yogyakarta pada masa pandemi Covid- 19 sebesar 50,7%. (2) Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara iklim sekolah terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Yogyakarta pada masa pandemi Covid-19 sebesar 42,8%. (3) Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara self-efficacy guru terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Yogyakarta pada masa pandemi Covid-19 sebesar 71,7%. (4) Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan supervisi akademik kepala sekolah, iklim sekolah, dan self-efficacy guru secara simultan terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota YogyaZulfa Imroatul Khosiyah2022-06-28T02:13:23Z2022-07-18T02:46:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73545This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735452022-06-28T02:13:23ZPEMBINAAN BAKAT PESERTA DIDIK PADA KELAS PEMINATAN DI SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA DAN SMP MUHAMMADIYAH 1 ADIWERNAPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pembinaan bakat peserta didik meliputi (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) hambatan (4) upaya yang dilakukan pada proses pembinaan peserta didik kelas peminatan di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta dan SMP Muhammadiyah 1 Adiwerna
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta dan SMP Muhammadiyah 1 Adiwerna. Subyek penelitian terdiri dari Kepala sekolah, dua wakil kepala sekolah bagian kurikulum, guru pengajar kelas peminatan tahfidz, IT, dan Bilingual. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data yang digunakan adalah credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Analisis data yang dilakukan menggunakan model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan yang dilakukan di kedua sekolah, memiliki kesamaan berupa identifikasi pemahaman diri peserta didik melalui empat tahap: (a) pengisian angket pemilihan kelas peminatan, (b) tes wawancara peminatan, (c) observasi kemampuan peserta didik, (d) pengumpulan dokumen. (2) Pelaksanaan pembinaan pada kelas peminatan dilakukan dengan: (a) membina peserta didik dengan kegiatan pertukaran pelajar pada program sister school serta program pengembangan Bahasa di kampung Inggris dan (b) menerapkan metode pembelajaran berbasis android. Sedangkan di SMP Muhammadiyah 1 Adiwerna, antara lain: (a) mengembangkan kemampuan menghafal Al-Qur’an bagi peserta didik dengan program kepembinaan camp tahfidz dan (b) pendampingan dari tenaga pendidik dalam bentuk pelatihan, (3) Hambatan yang ditemukan ialah: ketidaktersediaan laboratorium bahasa, kesulitan peserta didik dalam mendapatkan motivasi belajar, kesulitan yang dialami guru dalam mengajar IT, keterbatasan anggaran penyediaan komputer pada pembelajaran kelas ICT, keterbatasan guru pada proses penilaian peserta didik.(4) Upaya yang dilakukan yaitu pengadaan laboratorium bahasa bagi kelas Bilingual secara bertahap, mengadakan forum diskusi antar guru dan orang tua, upaya pelatihan IT bagi guru pengajar, memberikan ketetentuan bagi peserta didik kelas peminatan untuk dapat menyediakan laptop masing-masing.Zulfa Aulia2022-06-28T02:11:27Z2022-08-15T02:54:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73544This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735442022-06-28T02:11:27ZMANAJEMEN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN KELOMPOK BELAJAR PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) MANDIRI DAN PERSADA KABUPATEN BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam Manajemen Program Pendidikan Kesetaraan Kelompok Belajar Paket C di Pusat Kegaiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mandiri dan Persada Kabupaten Bantul dilihat dari komponen perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang mengacu pada Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Nonformal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari pengelola, tutor, warga belajar serta masyarakat. Penelitian ini menggunakan wawancara terbuka, observasi, dan studi dokumentasi untuk mendapatkan informasi yang mendalam di PKBM Mandiri dan PKBM Persada Kabupaten Bantul. Teknik analisis yang digunakan menggunakan teknik analisis interaktif dari Miles Huberman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) perencanaan program pendidikan kesetaraan di PKBM Mandiri dan Persada Kabupaten Bantul dimulai dengan analisis kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan perkembangan di lingkungan sekitar. Analisis kebutuhan dilakukan melalui rapat koordinasi dengan pengelola, tutor, komite serta tokoh masyarakat di sekitar PKBM Mandiri dan PKBM Persada. Program yang sudah disusun disosialisasikan kepada pihak yang berkepentingan yakni dari satuan pendidikan maupaun masyarakat sekitar. (2) Pelaksanaan rencana kerja kelompok belajar paket C (setara SMA/MA) di PKBM Mandiri dan PKBM Persada dilaksanakan sesuai dengan rencana awal dengan memperhatikan kondisi yang berkembang. PKBM Mandiri dapat memberikan layanan yang optimal dengan dukungan fasilitas yang lengkap namun di PKBM Persada program kegiatan tidak bisa berjalan sesuai harapan karena minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) serta fasilitas yang dimiliki. Selain itu dalam pengelolaan organisasi, kedua PKBM diketahui belum melaksanakan pembaharuan kepengurusan selama lebih dari sepuluh (10) tahun sehingga menghambat perkembangan lembaga khususnya dalam pengelolaan program kesetaraan kelompok belajar Paket C di PKBM Mandiri dan PKBM Persada. (3) Evaluasi di program kesetaraan kelompok belajar paket C (setara SMA/MA) mencakup evaluasi terkait sistem pembelajaran, evaluasi pengelola, tutor, serta warga belajar yang dilaksanakan dalam waktu bulanan, semester dan tahunan. Tujuan dilaksanakan evaluasi yakni untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan progam pendidikan kesetaraan serta digunakan sebagai acuan dalam malaksanakan dan menyusun kegiatan berikutnya.Zidni Nuzula2022-06-28T02:08:56Z2022-07-18T02:47:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73543This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735432022-06-28T02:08:56ZMANAJEMEN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SMK NEGERI KOTA YOGYAKARTAKajian Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada masa pandemi di SMK Negeri Kota Yogyakarta, secara khusus belum ditemukan dan memerlukan manajemen baru. Tujuan penelitian ini ialah: 1) mengetahui perencanaan program praktik kerja lapangan di masa pandemi covid-19; 2) menemukan pola pengorganisasian program praktik kerja lapangan di masa pandemi covid-19; 3) menemukan pola pelaksanaan praktik kerja lapangan di masa pandemi covid-19; 4) menggambarkan pola pengawasan program praktik kerja lapangan pada masa pandemi covid-19.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Fokus kajian penelitian ialah manajemen program PKL mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan pada semua program keahlian di dua SMK Negeri Kota Yogyakarta yang melaksanakan PKL di masa pandemi Covid-19. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas wakil kepala sekolah bidang humas, koordinator PKL sekolah dan tim, kepala program keahlian, koordinator PKL program keahlian, guru pembimbing PKL dan siswa kelas XII Tahun Ajaran 2020/2021. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data penelitian menggunakan triangulasi sumber penelitian
Hasil penelitian menunjukan bahwa: Perencanaan PKL di SMKN 6 Yogyakarta bersifat desentralisasi berupa penyelarasan tujuan, strategi dan kegiatan dengan kurikulum yang berlaku, menentukan pedoman/ ketentuan pelaksanaan program dan melakukan perjanjian kerjasama dengan mitra industri. Sedangkan perencanaan PKL di SMKN 3 Yogyakarta bersifat sentralisasi menggunakan strategi yang sama dengan kegiatan PKL pada masa normal. Pengorganisasian di SMKN 6 Yogyakarta dilakukan oleh Waka Humas dan Tim PKL tingkat sekolah serta tim PKL tingkat program keahlian untuk membentuk kelompok PKL. Sedangkan Proses pengorgansasian PKL SMKN 3 Yogyakarta dilaksanakan oleh Waka Humas dan coordinator PKL untuk membentuk tim/kelompok kerja dan melakukan pembagian tugas kepada tim. Pelaksanaan PKL dilaksanakan dengan 3 pilihan yang diterapkan pada jurusan di SMKN 6 Yogyakarta dan 1 alternatif pilihan PKL yang diterapkan di SMKN 3 Yogyakarta. Pengawasan dikedua sekolah dilaksanakan secara administratif dan non- administratif. Manajemen PKL pada masa pandemi dikedua sekolah dilaksanakan sebagai bentuk respon terhadap kondisi darurat yang menghambat pendidikan di Indonesia.UMMI MUKARROMAH2022-06-28T02:02:25Z2022-07-18T02:49:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73542This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735422022-06-28T02:02:25ZPENGARUH KETERAMPILAN KONSEPTUAL, KETERAMPILAN HUMAS DAN KETERAMPILAN TEKNIKAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPENDIDIKAN
DI SMK NEGERI SE KABUPATEN SLEMAN DIYPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterampilan konseptual, keterampilan humas, keterampilan teknikal dan secara bersama terhadap produktivitas kerja tenaga kependidikan di SMK Negeri se Kabupaten Sleman.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian ex post facto. Teknik analisis data statistik korelasi product moment untuk hipotesis 1, 2, dan 3, sedangkan untuk hipotesis 4 menggunakan korelasi ganda. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri se Kabupaten Sleman. Responden penelitian ini adalah tenaga kependidikan. Populasi penelitian 177 orang tenaga kependidikan di 8 SMK Negeri se Kabupaten Sleman dan seluruh populasi subjek digunakan sebagai sumber data. Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang telah direview oleh expert dan diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum digunakan untuk penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan dengan kategori rendah dimana nilai koefisien korelasinya sebesar 0,389 antara keterampilan konseptual kepala sekolah terhadap produktivitas kerja tenaga kependidikan di SMK Negeri se Kabupaten Sleman. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan dengan kategori rendah dimana nilai koefisien korelasinya sebesar 0.280 antara keterampilan humas kepala sekolah terhadap produktivitas kerja tenaga kependidikan di SMK Negeri se Kabupaten Sleman. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan dengan kategori rendah dimana nilai koefisien korelasinya sebesar 0.377 antara keterampilan teknikal kepala sekolah terhadap produktivitas kerja tenaga kependidikan di SMK Negeri se Kabupaten Sleman. 4. Terdapat pengaruh yang signifikan dengan kategori sedang dimana nilai koefisien korelasi ganda sebesar 0,431 antara keterampilan konseptual, humas, teknikal kepala sekolah secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja tenaga kependidikan di SMK Negeri se Kabupaten Sleman.Tarmizi Tarmizi2022-06-28T02:00:01Z2022-07-18T02:51:04Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73540This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735402022-06-28T02:00:01ZPERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KOLABORASI ANTARA GURU DAN ASISTEN GURU PADA PEMBELAJARAN DI TB TK CERIA TIMOHO DAN TB TK CERIA DEMANGANPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) peran kepala sekolah dalam membangun kolaborasi antara guru dan asisten pada pembelajaran, (2) faktor pendukung dan penghambat dalam membangun kolaborasi, dan (3) solusi untuk mengatasi hambatan dalam membangun kolaborasi.
Penelitian ini menggunakan metode kualititatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan informan sebagai nara sumber adalah kepala sekolah, guru dan asisten guru. Teknik analisis data dengan tiga jalur yaitu penyajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peran kepala sekolah dalam membangun kolaborasi antara guru dan asisten guru terdiri dari 4 hal: perencanaan: berperan dalam menganalisis kebutuhan dan membuat model kolaborasi, pengorganisasian: berperan sebagai administrator, manajer, dan leader, pelaksanaan: berperan sebagai motivator, supervisor, dan pendidik, pemantauan dan evaluasi: berperan sebagai innovator. Untuk memaksimalkan perannya, kepala sekolah secara proaktif mengajak guru dan asisten guru dalam membentuk perasaan memiliki sekolah, mengajak anggota untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan membuat anggotanya menjadi pemilik proses kolaborasi. (2) Adapun faktor penghambat yaitu persepsi, karakter, kompetensi dan ritme tiap staff yang berbeda-beda, sehingga mempengaruhi dinamika hubungan kerja. Sedangkan faktor pendukung yaitu sekolah memiliki sumber daya manusia yang solid dan memiliki kompetensi yang memadai, dukungan positif dari yayasan, keterbukaan dan penerimaan pada setiap orang terhadap kritik/saran dan masukan, serta adanya SOP untuk mengatur sikap kerja karyawan. (3) Solusi dalam mengatasi hambatan adalah dengan cara mengedukasi guru dan asisten dengan refreshment yang sama, standar pelayanan yang sama dan selalu rutin mengajak diskusi.SITI HALIMATUSSYA’DIYAH2022-06-28T01:57:37Z2022-07-18T02:54:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73538This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735382022-06-28T01:57:37ZMANAJEMEN PRAKTIK KERJA INDUSTRI KOMPETENSI KEAHLIAN 4 TAHUN DI SMKPenelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mendeskripsikan manajeman praktik kerja industri SMK kompetensi keahlian 4 tahun di SMK Negeri 2 Depok Sleman dan SMK Negeri 2 Klaten, (2) Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat manajemen praktik kerja industri SMK kompetensi keahlian 4 tahun di SMK Negeri 2 Depok Sleman dan SMK Negeri 2 Klaten, (3) Untuk mendeskripsikan cara mengatasi hambatan manajemen praktik kerja industri SMK kompetensi keahlian 4 tahun di SMK Negeri 2 Depok Sleman dan SMK Negeri 2 Klaten.
Penelitian ini merupakan penelitian metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di sekolah SMK Negeri 2 Depok Sleman dan SMK Negeri 2 Klaten. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data penelitian melalui triangulasi, dan pengecekan anggota. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, sampai dengan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut.1) Manajemen Praktik Kerja Industri SMK Kompetensi Keahlian 4 tahun di SMK Negeri 2 Depok Sleman dan SMK Negeri:a) Perencanaan terlaksana dengan baik di tahun ke 3 semester 4 dengan tahapan analisis kebutuhan, sosialisasi mengenai prakerin, pemetaan industri disesuaikan dengan lokasi dan pembiayaan berasal dari biaya personal dan non personal, b) Pengorganisasian sudah dari pihak sekolah dan industri dan penempatan siswa industri sudah sesuai dengan jurusan masing masing, c)Pelaksanaan prakerin dilakukan dengan integrasi kurikulum sekolah dan industri kemudian diadakan evaluasi dan pembinaan menjadi kewenangan industri dan sekolah, d) Pengawasan prakerin dilaksanakan dengan monitoring minimal 2-3 kali, penilaian menjadi kewenangan industri yang terdiri dari aspek keterampilan dan sikap dan umpan balik berbentuk kuoesiner atau ditulis di jurnal.2) Faktor pendukung dan penghambat: a)Faktor pendukung:a)Alumni dari sekolah membantu adik tingkatnya, b) Fasilitas yang ada di sekolah lengkap c) Industri sangat antusias terhadap siswa yang prakerin serta memberikan fasilitas yang lengkap dan memberikan uang insentif terhadap siswa prakerin, d) Industri sangat antusias menerima siswa prakerin,b) Faktor penghambat:a) Siswa tidak kerasan di tempat prakerin dan nilainya menjadi tidak maksimal, b) Masalah biaya juga menjadi kendala oleh siswa,c) Lokasi kota kedua sekolah bukan merupakan kota industri.3)Cara mengatasi hambatan dalam penyelenggaraan manajemen prakerin kompetensi keahlian 4 tahun di SMK Negeri 2 Depok dan SMK Negeri 2 Klaten a) memberikan pembekalan, b) memberikan bantuan dana melalui BOS.Salma Novita sari2022-06-28T01:54:27Z2022-07-18T02:55:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73536This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735362022-06-28T01:54:27ZDAMPAK PENERAPAN SISTEM ZONASI PADA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi dampak yang ditimbulkan oleh penerapan kebijakan sistem zonasi pada PPDB tingkat Sekolah Menengah Pertama terhadap kelompok sasaran kebijakan, serta mengeksplorasi makna penerapan kebijakan sistem zonasi dari perspektif kepala sekolah selaku pengelola lembaga pendidikan di SMP Kota Yogyakarta.
Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode penelitian kebijakan. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se Kota Yogyakarta. teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melakukan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data dalam penelitian ini memiliki kriteria yaitu kreadibilitas, transfermabilitas, dependabiltas, dan konfirmabilitas. Analisis data yang digunakan adalah kondensasi data, kemudian menampilkan data dan yang terakhir adalah penarikan kesimpulan.
Hasil Penelitian ini menjelaskan bahwa: (1) Pemberlakuan sistem zonasi oleh pemerintah bertujuan untuk meratakan akses pendidikan. Adapun perspektif kepala sekolah terkait dnegan pelaksanaan sistem zonasi di sekolah, kepala sekolah berprespektif bahwa kebijakan zonasi bagus dilaksnakaan karena untuk memudahkan akses masyarakat dalam bersekolah. Masyarakat bisa bersekolah di sekolah yang ada di lingkungannya. Pendapat tersebut menegaskan bahwa dengan menerapkan sistem zonasi memberikan kemudahan akses pendidikan bagi masyarakat. Sistem zonasi tidak hanya memberikan kemudahan akses layanan pendidikan, tetapi juga menguntungkan siswa karena bisa menghemat waktu dan biasa untuk bersekolah. Hal ini karena siswa bisa bersekolah di dekat tempat tinggalnya. (2) Dampak positif yang diraskan guru dengan adanya kebijakan sistem zonasi pada PPDB diantaranya: (a) Lebih banyak siswa yang aktif di praktik daripada teori (dianggap menguntungkan bagi sebagian guru tertentu), (b) Dengan semakin kompleks dan uniknya peserta didik, guru dinilai semakin mampu menciptakan strategi atau model pembelajaran baru dengan harapan dapat meningkatkan nilai siswa di bawah nilai kelulusan. (3) Startegi yang dilakukan sekolah dalam meminimalisir dampak negatif kebijakan sistem zonasi ialah meluangkan waktu bertanya bagi peserta didik diluar jam pelajaran, sekolah juga menyediakan klinik belajar untuk peserta didik yang belum memahami pelajaran. Strategi yang lain dapat dilakukan oleh sekolah dalam rangka mengoptimalkan segala kekuatan dan peluang yang dimiliki untuk mengatasi beragam kelemahan dan ancaman yang dihadapi antara lain adalah: 1) mengoptimalkan proses akedemik, 2) peningkatan kualitas profesional guru, dan 3) menjalin relasi yang baik dengan pihak-pihak lain seperti pemerintah dan warga. Adapun langkah- langkah yang diambil agar strategi yang diterapkan dapat berhasil sesuai dengan tujuannya, maka semua unsur-unsur yang ada dalam manajemen sekolah seperti kepala sekolah, siswa, guru, dan komite sekolah harus menjalankan peran sesuai dengan tupoksinya.Riswan Riswan2022-06-28T01:52:23Z2022-07-18T02:58:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73534This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735342022-06-28T01:52:23ZKETERLIBATAN KOMITE DALAM MANAJEMEN SEKOLAH PADA SMK NEGERI 2 SABU BARAT DAN SMA NEGERI 1 HAWU MEHARA DI KABUPATEN SABU RAIJUA, NTTPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlibatan komite dalam manajemen sekolah dan faktor pendukung serta faktor penghambat pada SMK Negeri 2 Sabu Barat dan SMA Negeri 1 Hawu Mehara di Kabupaten Sabu Raijua, NTT.
Metode penelitian yang digunakan yakni pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Lokasi penelitian di SMK Negeri 2 Sabu Barat dan SMA Negeri 1 Hawu Mehara. Subjek penelitian, yaitu kepala sekolah dan ketua komite SMK Negeri 2 Sabu Barat dan SMA Negeri 1 Hawu Mehara. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan model interaktif dari Miles & Huberman.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut, (1) keterlibatan komite dalam manajemen sekolah pada SMK Negeri 2 Sabu Barat dan SMA Negeri 1 Hawu Mehara dilaksanakan melalui 4 fase, yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan. Pada fase perencanaan, sekolah menentukan program prioritas, mengundang komite untuk meminta masukan dan pertimbangan terkait program yang diusulkan oleh sekolah. Setelah program disepekati, barulah program itu ditandatangani oleh kedua pihak. Program sekolah yang didukung oleh komite masih terlihat pada program pembangunan fisik, sedangkan program yang bersifat akademik belum tampak. Pada fase pengorganisasian, kedua sekolah bersama komite memetakan sumber daya manusia dan non manusia. Pemetaan sumber daya manusia dilakukan dengan membentuk panitia kerja, sedangkan pemetaan sumber daya non manusianya dengan pemetaan kontribusi dari komite berupa uang, barang, dan tenaga yang disesuaikan dengan kemampuan komite. Pada fase pelaksanaan, kedua sekolah bersama komite mengerahkan semua sumber daya yang telah diorganisir. Pada fase pengontrolan, kedua sekolah bersama komite memantau, mengawasi, dan melakukan tindakan perbaikan terhadap program sekolah. (2) Faktor pendukung dan faktor penghambat keterlibatan komite dalam manajemen sekolah pada SMK Negeri 2 Sabu Barat dan SMA Negeri 1 Hawu Mehara. Faktor pendukungnya meliputi: (a) adanya komunikasi yang baik antara sekolah dengan komite, (b) masih ada sebagian kecil orang tua memiliki kemauan tinggi untuk mendukung program sekolah, (c) komite sungguh berkomitmen tinggi untuk pembayaran gaji guru, (d) sekolah bersama komite mampu memberdayakan beberapa sumber daya dalam mendukung pelaksanaan beberapa program. Faktor penghambat, yakni tidak semua anggota komite berpartisipasi dalam dukungan dana karena pendapatan orang tua relatif masih rendah.RAMLIN BUNGA2022-06-28T01:51:52Z2022-07-18T02:58:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73535This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735352022-06-28T01:51:52ZMANAJEMEN PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA DI SMK NEGERI 1 DEPOK
DAN SMK MUHAMMADIYAH CANGKRINGANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan program, manajemen program, faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program, dan skema model baru manajemen program SPAB di SMK.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan di SMK N 1 Depok dan SMK Muh. Cangkringan. Teknik pengumpulan data penelitian dengan melakukan wawancara semi- terstruktur dan studi dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan uji kredibel yaitu dengan meningkatkan kecermatan penelitian. Analisis data penelitian menggunakan pendekatan analisis data Miles & Hubberman yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Pengelolaan program SPAB belum sepenuhnya berlandaskan pada Permendikbud No. 33 Tahun 2019. (2) Manajemen program SPAB diarahkan pada: (a) Perencanaan personalia/tenaga ahli, sarana dan prasarana, pengintegrasian materi kebencanaan, dan kegiatan-kegiatan kebencanaan, serta anggaran. (b) Pengorganisasian dimulai dengan membentuk pengelola/pengurus program dan melakukan koordinasi dengan dinas terkait. (c) Pelaksanaan program diarahkan pada pengintegrasian materi kebencanaan, sosialisasi kebencanaan, dan simulasi praktek kebencanaan. (d) Pengawasan diarahkan pada evaluasi program dan evaluasi kegiatan. (2) Pendukung dan penghambat pelaksanaan program: (a) Pendukung: SMK N 1 Depok ialah bencana yang terjadi dan SMK Muh. Cangkringan ialah diprioritaskannya program SPAB. (b) Penghambat: Program SPAB belum dijadikan program prioritas oleh SMK N 1 Depok sedangkan SMK Muh. Cangkringan ialah Peserta didik abai akan kegiatan- kegiatan kebencanaan. (4) Model baru manajemen program SPAB di SMK: (a) Merencanakan aspek-aspek dalam program yaitu, personalia/Tenaga ahli, Sarana dan prasarana, kegiatan-kegiatan kebencanaan, dan anggaran. (b) Pengurus program perlu garis hirarki yang jelas, yaitu pelindung program, Penanggungjawab program, dan Tim siaga bencana. Pendidik, Organisasi siswa atau organisasi kegiatan ekstrakurikuler perlu dilibatkan. Instansi-instansi terkait dan relawan- relawan kebencanaan perlu dilibatkan. (c) Satuan pendidikan dikawasan rawan bencana perlu berkordinasi dengan Satuan pendidikan penyangga bencana, Satuan pendidikan di wilayah aman perlu berupaya menjadi Satuan Pendidikan penyangga bencana. Membuat skenario atau prosedur tetap, memasang rambu evakuasi, jalur evakuasi, rambu titik kumpul, serta memasang sirine kebencanaan. Pengintegrasian materi kebencanaan harus dilakukan ke semua pelajaran. Kegiatan kebencanaan harus dilakukan secara rutin. Membangun informasi kebencanaan dan sistem peringatan dini. (d) Pengawasan program diarahkan pada kegiatan evaluasi program dan evaluasi kegiatan dan Evaluasi memerlukan indikator penilian.Resky Orelemba Gaibu2022-06-28T01:48:00Z2022-07-18T02:59:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73531This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735312022-06-28T01:48:00ZPEMBINAAN PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR DI PULAU BAWEANPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui pembinaan profesionalisme guru SD yang saat ini dilaksanakan di Pulau Bawean. (2)Menemukan faktor pendukung dalam pembinaan profesionalisme guru SD diPulau Bawean. (3) Menemukan faktor penghambat dalam pembinaan
profesionalisme guru SD di Pulau Bawean.Jenis penelitian adalah kualitatif. Subyek penelitian adalah 1 ketua K3S,6 guru. 1 pengawas SD Kecamatan Tambak, 1 pengawas SD KecamatanSangkapura, serta 3 Staf Dinas Pendidikan di Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data yang digunakan adalah credibility. Analisis data menggunakan model analisis interaktif (interactive analysis models). Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pembinaan profesionalisme guru SD di Pulau Bawean dilakukan melalui KKG, supervisi pengawas, program diklat PKP, dan workshop. (2) Faktor pendukung pembinaan profesionalisme guru SD di Pulau Bawean antara lain: (a) tingginya intensitas kunjungan pengawas pada setiap pertemuan KKG, (b) ketepatan pendekatan supervisi yang digunakan oleh pengawas, (c) lokasi pelaksanaan diklat PKP yang strategis, dan (d) antusias guru dalam mengikuti workshop. (3) Faktor penghambat pembinaan profesionalisme guru SD di Pulau Bawean antara lain: (a) belum baiknya koordinasi pengurus KKG, (b) jauhnya jarak sekolah binaan dan kondisi jalan yang rusak, (c) terbatasnya jumlah pengawas sekolah, serta (d) minimnya kegiatan diklat PKP dan workshop untuk guru SD.Nurul Istiqamah2022-06-28T01:20:47Z2022-07-18T03:01:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73529This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735292022-06-28T01:20:47ZMANAJEMEN MUTU DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) AZ-ZAHRA SRAGENPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap manajemen mutu di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Az-Zahra Sragen yang meliputi: perencanaan mutu, pelaksanaan mutu, pengawasan mutu, hambatan manajemen mutu, dan solusi untuk mengatasi hambatan manajemen mutu.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru, karyawan, dan orang tua siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dengan cara melakukan kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif Miles, Huberman & Saldana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan mutu dengan menyusun rencana jangka pendek, menengah dan panjang. Maknanya adalah sekolah menggunakan hasil evaluasi sebagai landasan membuat rencana; (2) Pelaksanaan mutu dengan melibatkan semua guru dan tenaga kependidikan dan memastikan semua koordinator perbidang bekerja sesuai dengan tupoksi. Maknanya adalah semua warga sekolah memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai perencanaan mutu; (3) Pengawasan mutu dengan melakukan monitoring dan evaluasi harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Maknanya adalah mencegah secara dini terjadinya penyimpangan antara perencanaan dengan pelaksanaan mutu secara terus menerus; (4) Hambatan pelaksanaan manajemen mutu yaitu: terdapat guru yang kurang bisa bekerja tim, guru kurang disiplin, dan tidak semua wali murid santun dalam memberikan masukan. Maknanya adalah manajemen mutu terhambat oleh faktor internal sebagai kelemahan dan faktor eksternal sebagai ancaman; (5) Solusi untuk mengatasi hambatan adalah dengan melakukan pembinaan, pendekatan secara personal dengan menegur dan memberikan pemahaman, dan melakukan perbaikan secara terus menerus. Maknanya adalah untuk mengatasi hambatan diperlukan komunikasi efektif dan pendekatan personal.MUNIF ROFI’ATUR ROHMAH2022-06-28T01:18:19Z2022-07-18T03:10:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73527This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735272022-06-28T01:18:19ZPENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KOMITMEN KERJA GURU DI SEKOLAH PANGUDI LUHUR KLATENTujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh yang signifikan kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, motivasi berprestasi terhadap komitmen kerja guru di sekolah Pangudi Luhur Klaten.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional. Penelitian ini dilakukan di SMK Leonardo Pangudi Luhur Klaten dan SMP 1 Pangudi Luhur Klaten. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh guru SMK Pangudi Luhur Klaten dan guru SMP 1 Pangudi Luhur Klaten sejumlah 90 Orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melakukan observasi, wawancara dan pengumpulan data melalu angket. Uji keabsahan data dalam penelitian ini memiliki kreteria yaitu kreadibilitas, transfermabilitas, dependabiltas, dan konfirmabilitas. Analisis data yang digunkan adalah uji validitas, reliabilitas, uji normalitas, uji linieritas kemudian uji hipotesis menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier multiple dan yang terakhir adalah penarikan kesimpulan.
Berdasarkan pengolahan data dengan persamaan linieritas, terdapat nilai sig pada deviation from linearity adalah 0,016 < dari 0,05 yang berarti variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Variabel Komitmen Kerja Guru (Y) mempunyai hubungan linieritas yang signifikan. Diketahui nilai sig. adalah 0,007 < 0,05 berarti Iklim Sekolah (X2) dan komitmen kerja guru (Y) mempunyai hubungan linieritas yang signifikan. Diketahui nilai Sig. 0,009 < dari 0,05 berarti X3 dan Y mempunyai hubungan linieritas yang signifikan.Maria Sari Dewi Sembiring2022-06-28T01:16:05Z2022-07-18T03:12:10Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73525This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735252022-06-28T01:16:05ZPENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN SISWA TERHADAP LOYALITAS SISWA SMAS SE-KECAMATAN KUTOARJOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan siswa SMAS Se-Kecamatan Kutoarjo, (2) pengaruh kepuasan siswa terhadap loyalitas siswa SMAS Se-Kecamatan Kutoarjo, (3) pengaruh kualitas layanan pada loyalitas siswa SMAS Se-Kecamatan Kutoarjo, dan (4) pengaruh kualitas pelayanan dan kepuasan siswa secara bersama-sama terhadap loyalitas siswa SMAS Se-Kecamatan Kutoarjo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif survei. Penelitian dilakukan di SMAS Muhammadiyah Kutoarjo, SMAS Darul Hikmah, dan SMAS Widya Kutoarjo. Sampel penelitian ini sebanyak 146 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan uji validitas instrumen diperoleh rhitung > rtabel sebesar 0,227. Selain itu, hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa ralpha < rtabel adalah 0,60.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan siswa di SMAS Muhammadiyah Kutoarjo dan SMAS Widya Kutoarjo yang dibuktikan dengan nilai t = (6,700) > (1,983) untuk SMK dan t = (3,003 ) > (2,776) untuk SWK. Sedangkan hasil yang berbeda ditunjukkan di SMA Darul Hikmah Kutoarjo bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan siswa dibuktikan dengan nilai t = (1,857) > (2,034). (2) Kepuasan siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas siswa SMAS Se-Kecamatan Kutoarjo dibuktikan dengan diperolehnya t = (6,313) > (1,983) untuk SMK, t = (4,428) > (2,034) untuk SDH, dan t = (4.548) > (2.776) untuk SWK. (3) Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas siswa SMAS Se-Kecamatan Kutoarjo dibuktikan dengan nilai t = (5,635) > (1,983) untuk SMK, t = (3,586) > (2,034) untuk SDH, dan t = (3,205) > (2,776) untuk SWK. (4) kualitas pelayanan dan kepuasan siswa secara bersama-sama berpengaruh terhadap loyalitas siswa SMAS Se-Kecamatan Kutoarjo. Hal ini dibuktikan dengan nilai F = (25,450) > (3,94) di SMK, F = (16,005) > (3,28) di SDH, dan nilai F = (10,015) > (6,94) di SWK.Lika Trisela2022-06-28T01:00:36Z2022-07-18T03:19:34Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73522This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735222022-06-28T01:00:36ZPENGARUH KEPEMIMPINAN GURU, MOTIVASI KERJA, DAN EFIKASI DIRI TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN BEKASI TIMURPenelitian ini bertujuan untuk mengatahui: (1) Pengaruh kepemimpinan guru terhadap kinerja guru, (2) Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru, (3) Pengaruh efikasi diri terhadap kinerja guru, dan (4) Pengaruh kepemimpinan guru, motivasi kerja, dan efikasi diri secara bersama-sama terhadap kinerja guru SMP Negeri di Bekasi Timur.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu expost-facto dengan metode kuantitatif. Populasi penelitian terdiri atas seluruh guru SMP Negeri di Bekasi Timur. Teknik sampling dilakukan dengan simple random sampling. Validasi instrumen menggunakan validitas konstruk. Reabilitas instrumen diukur dengan Cronbach’s- Alpha. Uji dan analisis hipotesis penelitian menggunakan regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) terdapat pengaruh signifikan kepemimpinan guru terhadap kinerja guru SMP Negeri di Bekasi Timur, (2) terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri di Bekasi Timur, (3) tidak terdapat pengaruh signifikan efikasi diri terhadap kinerja guru SMP Negeri di Bekasi Timur, dan (4) terdapat pengaruh signifikan kepemimpinan guru, motivasi kerja, dan efikasi diri secara simultan terhadap kinerja guru SMP Negeri di Bekasi Timur. Adapun nilai R2 hasil pada penelitian ini yaitu sebesar 47,4%.Husna Sabila2022-06-24T06:50:33Z2022-07-18T03:19:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73507This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735072022-06-24T06:50:33ZMANAJEMEN SARANA PRASARANA UNIT PRODUKSI SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL DAN SMK MUHAMMADIYAH 1 IMOGIRIPenelitian ini bertujuan untuk : mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana perencanaan, pengadaan, pengaturan dan penggunaan sarana dan Prasarana Unit Produksi di SMK Muhammadiyah 1 Bantul dan SMK Muhammadiyah 1 Imogiri. Serta merumuskan model hipotetik pemanfaatan unit produksi sebagai sumber belajar siswa
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus dengan melakukan eksplorasi yang mendalam terkait manajemen sarana prasarana unit produksi sebagai sumber belajar siswa di SMK Muhammadiyah 1 Bantul dan SMK Muhammadiyah 1 Imogiri. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Penelitian ini menggunakan model analisis interaktif Miles, Huberman dan Saldana yang meliputi pengumpulan data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) Perencanaan dimulai dengan analisis kebutuhan sarana dan prasarana apa saja yang akan diadakan. Analisis kebutuhan dilakukan melalui rapat tim pengembang unit produksi selanjutnya disampaikan ke ketua komite kemudian pihak yayasan dan pihak mitra kerja unit produksi. (2) Pengadaan sarana dan prasarana merupakan otonomi sekolah dengan anggaran tersendiri yang berasal dari dana hasil unit produksi, Bantuan Operasional Sekolah, komite dan kerjasama dengan mitra sekolah. Proses pengadaan sarana dan prasarana ditetapkan oleh kepala Unit produksi dengan koordinasi bendahara kemudian tim pengadaan menyediakan barang apa saja sesuai kebutuhan. Prosesnya pengadaannya kebanyakan dilakukan dengan cara pembelian. (3) Pengaturan sarana dan prasarana unit produksi di SMK Muhammadiyah 1 Bantul dan SMK Muhammadiyah 1 Imogiri melalui inventarisasi, penyimpanan dan pemeliharaan yang dilakukan dengan baik sesuai dengan Permendikbud No. 34 Tahun 2018 dan Dikmenjur tahun 2007. (4) Penggunaan sarana dan prasarana unit produksi dilakukan dengan penjadwalan serta penunjukan personel atau petugas (toolman atau teknisi) yang sesuai dengan keahlian pada bidangnya serta bertanggung jawab dengan sarana atau prasarana di unit produksi masing – masing sekolah.Pengawasan sarana prasarana praktik dilakukan oleh kepala Unit Produksi secara berkala yang dibantu oleh teknisi dan guru mata pelajaran praktik yang tiap harinya bertugas. (5) Perumusan model hipotetik pemanfaatan unit produksi diharapkan dapat menjadi solusi sebagai sumber belajar untuk menciptakan lulusan yang terampil dan inovatif.Hilda Sabrina Nirwanti2022-06-24T06:47:58Z2022-07-18T03:20:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73506This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/735062022-06-24T06:47:58ZPENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH, EFIKASI DIRI GURU, DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah, efikasi diri guru, dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru SMK di Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah ex-post facto dengan pendekatan kuantitatif. Survei dilakukan pada 91 guru (tingkat respons 71,09%) untuk menguji pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah (Hermi Kurnia2022-06-23T01:33:19Z2022-07-18T03:21:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73487This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/734872022-06-23T01:33:19ZPENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA SEKOLAH, DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP MUTU SEKOLAH DI SMP NEGERI KABUPATEN PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah, dan motivasi kerja guru terhadap mutu sekolah di SMP Negeri Kabupaten Purworejo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif asosiatif. Penelitian ini menggunakan strategi survey dengan menggunakan kuisioner sebagai instrumen penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh guru dari lima SMP Negeri di Kabupaten Purworejo yang berjumlah 172 orang. Sampel diambil dengan teknik probability sampling dan menghasilkan 120 orang guru dari lima SMP Negeri tersebut. Terkait pengumpulan data, angket berisikan validitas item dengan pertimbangan ahli dan uji empirik digunakan untuk menunjang penelitian. Uji validitas dan reabilitas dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan aplikasi SPSS 23 dan uji hipotesis menggunakan aplikasi program R.
Hasil pengujian menunjukkan (1) Kepemimpinan kepala sekolah mempunyai pengaruh positif terhadap mutu sekolah dengan nilai uji t sebesar 7,215 > 0,67705, (2) Budaya sekolah mempunyai pengaruh positif terhadap mutu sekolah dengan nilai uji t sebesar 1,859 > 0,67705, (3) Motivasi kerja guru mempunyai pengaruh yang positif terhadap mutu sekolah dengan nilai uji t sebesar 5,39 > 0,67705, (4) Kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah, dan motivasi kerja guru secara bersama–sama mempunyai pengaruh positif terhadap mutu sekolah dengan uji F sebesar 128,71 > 2,70 dan hasil uji koefisien determinasi dapat mempengaruhi mutu sekolah sebesar 8,2%.Hastomo Aji Pangeling2022-06-23T01:32:52Z2022-07-18T03:21:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73486This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/734862022-06-23T01:32:52ZMANAJEMEN PESERTA DIDIK BERBASIS IMTAQ DI ERA DIGITAL SD ISLAM AL AZHAR 31 YOGYAKARTA DAN SD ISLAM AL AZHAR 38 BANTULPenelitian ini bertujuan untuk menemukan pola manajemen peserta didik berbasis imaq di era digital di SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta dan SD Islam Al Azhar 38 Bantul dan menemukan pola manajemen peserta didik berbasis imtaq di era digital yang efektif untuk sekolah dasar yang mencangkup perencanaan, pengorganisasia, pelaksanaan, dan pengawasan.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru agama Islam, guru kelas, dan pengelola multimedia. Teknik dan instrumen pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles and Huberman dengan langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pola manajemen peserta didik berbasis imtaq di era digital di SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta dan SD Islam Al Azhar 38 Bantul dilakukan dengan langkah-langkah manajemen pendidikan. Perencanaan kedua sekolah tersebut menerima 32 siswa setiap rombel, menyeleksi dengan kriteria berdasarkan observasi, mengenalkan lingkungan sekolah, dan menempatkan peserta didik secara inklusive. Pengorganisasian di kedua sekolah mengalami perubahan disetiap tahunnya untuk memberikan kesempatan yang sama pada masing-masing guru. Pelaksanaan terwujud dalam pembinaan pembelajaran pembiasaan, dan evaluasi, kegiatan tersebut untuk menggali potensi dan bakat peserta didik. Pembelajaran menggunakan dua kurikulum yaitu kurikulum nasional dan Pengembangan Pribadi Muslim Al Azhar (PPMA), pembelajaran menggunakan metode ceramah, tilawati, demonstrasi, akhlak mulia, resourch person, whaching film,dan sorogan. Pembiasaan dilakukan sebelum memasuki kelas yaitu ikrar, berdo’a, tadarus, shalat berjamaah, adapun kegiatan infaq dan shodaqoh untuk yayasan dan anak asuh berkelanjutan. Evaluasi dilakukan melalui ujian semester, ujian sekolah, dan ujian negara, kelulusan ujian berdasarkan standar kelulusan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Pengawasan di SD 31 dilakukan dua kali dalam satu semester, sedangkan di SD Islam Al Azhar 38 Bantul melakukan pengawasan satu kali dalam satu semester dan dilakukan oleh yayasan asram foundation, Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) dan dinas. Pola manajemen peserta didik yang efektif yaitu perencanaan dengan proses yang terstruktur merencanakan jumlah peserta didik, seleksi dengan melihat perkembangan siswa dan pengetahuan agama, mengenalkan lingkungan sekolah, menempatkan peserta didik secara seimbang, pengorganisasian yang memiliki tujuan dan sasaran pelaksanaan dilakukan dengan adanya saling kerjasama setiap guru, memberikan pengalaman yang sama disetiap guru. Pengawasan dilakukan dua kali setiap semester untuk melihat perkembangan peserta didik.FARIDA FARIDA2022-06-23T01:31:06Z2022-07-18T03:23:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73484This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/734842022-06-23T01:31:06ZMANAJEMEN PROGRAM CAMBRIDGE CLASS DI SMA NEGERI 1 YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengungkapkan manajemen Cambridge class di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Manajemen Program Cambridge Class di SMA Negeri 1 Yogyakarta meliputi Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Monitoring Program Cambridge Class.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti mendapatkan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi pada lembaga yang bersangkutan (SMA Negeri 1 Yogyakarta). Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa responden terkait tentang penyelenggaraan Cambridge center dan manajemen Cambridge Class terdiri dari Kepala Sekolah, Pengelola Cambridge Class dan guru yang mengajar di kelas Cambridge. Observasi kelas Cambridge mencakup aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan manajemen program kelas Cambridge dapat meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Hal tersebut dapat dilihat dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan monitoring program yang dilakukan oleh Kepala sekolah beserta seluruh jajarannya. Program Cambridge Class mendapat apresiasi yang baik dari sekolah, wali murid, murid, dan masyarakat. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan Program Cambridge Class tergolong baik. Hal ini dapat dilihat dari perencanaan awal antara pengelola dan pemimpin sekolah, pengembangan program, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta monitoring yang berjalan secara sistematis dan berkesinambungan.Evilia Rahmadayanti2022-06-23T01:25:38Z2022-07-18T03:24:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73482This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/734822022-06-23T01:25:38ZPENGARUH DISIPLIN KERJA, LOYALITAS, ETOS KERJA DAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP KARIR GURU
DI KABUPATEN BANJARPenelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh disiplin kerja, loyalitas, etos kerja dan pengembangan diri secara bersama-sama terhadap karir guru di Kabupaten Banjar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru sekolah menengah pertama dan madrasah tsanawiyah di Kabupaten Banjar yang berjumlah 150 guru. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling sebanyak 105 guru yang ditentukan dengan tabel penentu jumlah sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 5%. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengujian validitas menggunakan uji ahli dan uji coba secara empiris. Pengujian reliabilitas dengan menggunakan Alpha Cronbach. Uji prasyarat analisis terdiri dari tiga yaitu, uji normalitas, uji liniearitas dan uji multikolinieritas dan uji hipotesis menggunakan uji statistik product moment dengan bantuan aplikasi IBM SPSS 25.
Hasil penelitian ini adalah: (1) ada pengaruh disiplin kerja terhadap karir
guru hasilnya diperoleh dari RhDEBY MARSADINA2022-06-23T01:20:52Z2022-07-18T03:29:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73478This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/734782022-06-23T01:20:52ZPENGEMBANGAN SCHOOL BRANDING DALAM PERSPEKTIF MCKINSEY 7S FRAMEWORKS DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SOKONANDI KOTA YOGYAKARTATujuan d ari penelit ian ini ad alah unt uk mend eskripsikan mengenai pengembangan school branding dalam perspektif McKinsey 7s frameworks di SD Muhammadiyah Sokonandi Kota Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif d engan pend ekatan deskriptif. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan studi dokumen. Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah Sokonandi Kota Yogyakarta. Sumber data primer berasal dari Kepala Dasar SD Muhammadiyah Sokonandi, sedangkan sumber data sekunder berasal dari guru, staff, maupun stakeholder sekolah. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen. Data dianalisis menggunakan Miles & Huberman yaitu dengan teknik analisis berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan terhadap data yang dilakukan secara terus menerus sampai dengan data yang diperoleh mengalami kejenuhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan school branding dalam perspektif McKinsey 7s frameworks di SD Muhammadiyah Sokonandi adalah sebagai berikut. (1) Shared value dengan tagline “Smart, Religi, and Fun” untuk mencerminkan kecerdasan, akhlak, dan pembelajaran yang menyenangkan serta menciptakan loyalitas terhadap sekolah. (2) Strategi sekolah dalam branding menciptakan multi intelegensi siswa d an mewujud kan visi misi tujuan Muhammadiyah dalam dakwah, kaderisasi, dan mencerdaskan anak bangsa. (3) Struktur organisasi untuk pengembangan school branding dengan adanya enam bid ang koord inat or yait u agama, sarana prasarana, hubungan masyarakat , kesiswaan, LAZIS, dan SDM serta keterikatan IKWAM dengan sekolah. (4) Sist em sekolah yang merupakan inf ormasi lengkap d alam pelaksanaan pengembangan school branding d ari perencanaan sampai d engan evaluasi berbagai sistem sekolah serta adanya pengembangan sistem teknologi internal sekolah. (5) Perekrut an st af d isesuaikan at as kebut uhan sekolah d alam menciptakan proses pembelajaran berbasis mutu pendidikan. (6) Pengembangan keterampilan staf melalui workshop, seminar, maupun pelatihan untuk meningkatkan ide maupun kreativitas dalam meningkatkan mutu pendidikan. (7) Kepala sekolah menggunakan komunikasi dua arah untuk menerima ide, kritik, maupun saran yang bersif at d ari at as ke baw ah at aupun baw ah ke at as. Pengembangan school branding dengan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah t erd apat peran I PM (I kat an Pelajar Muhammad iyah) yang menggunakan word of mouth untuk menciptakan citra sekolah yang lebih positif.Azifa Ulya Ainunnisa2022-06-23T01:19:00Z2022-07-18T03:30:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73480This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/734802022-06-23T01:19:00ZPENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh: (1) kepemimpinan instruksional kepala sekolah terhadap kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri se-Kabupaten Sleman, (2) budaya organisasi terhadap kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri se-Kabupaten Sleman, (3) kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan budaya organisasi terhadap kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri se-Kabupaten Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto dengan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini ialah guru SMA Negeri Se-Kabupaten Sleman yang berjumlah 626 guru. Sampel pada penelitian menggunakan teknik proportionate random sampling yang menghasilkan 244 orang guru dari 17 SMA Negeri se- Kabupaten Sleman sebagai responden. Instrumen yang digunakan adalah angket dengan skala penilaian kategori dengan 5 alternatif jawaban. Uji validitas instrumen menggunakan teknik expert judgment dan product moment kemudian uji reabilitas instrumen menggunakan teknik alpha cronbach. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan instruksional kepala sekolah terhadap kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Se-Kabupaten Sleman sebesar 48,6%, (2) terdapat pengaruh budaya organisasi sekolah terhadap kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Se-Kabupaten Sleman sebesar 37,7%, (3) terdapat pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah, dan budaya organisasi terhadap kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Se- Kabupaten Sleman sebesar 86,3%.BANU WIDIASMARA2022-06-23T01:16:08Z2022-07-18T03:38:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73476This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/734762022-06-23T01:16:08ZPENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
DI SD NEGERI KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengalisis: (1) Pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kompetensi profesional guru di SD Negeri Kota Yogyakarta. (2) Pengaruh budaya sekolah terhadap kompetensi profesional guru di SD Negeri Kota Yogyakarta. (3) Pengaruh antara kepemimpinan transformasional dan budaya sekolah terhadap kompetensi profesional guru di SD Negeri Kota Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah ex post facto. Populasi dalam penelitian ini yaitu guru SD Negeri di Kota Yogyakarta, yang terdiri atas 88 sekolah dasar. Masing- masing sekolah terdapat 6 guru kelas, sehingga jumlah guru sebesar 792 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu rumus Slovin taraf kesalahan 5%, didapatkan 266 guru. Instrumen kepemimpinan transformasional, budaya sekolah, dan kompetensi profesional guru menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui google formulir. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresis berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan transformasional terhadap kompetensi profesional guru di SD Negeri Kota Yogyakarta, dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. (2) ada pengaruh yang signifikan antara budaya sekolah terhadap kompetensi profesional guru di SD Negeri Kota Yogyakarta, dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. (3) ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan transformasional dan budaya sekolah terhadap kompetensi profesional guru di SD Negeri Kota Yogyakarta, dengan nilai nilai signifikansi 0,000 < 0,05.APRILLIANA LESTARI2022-06-23T01:13:26Z2022-07-18T03:39:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73475This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/734752022-06-23T01:13:26ZMANAJEMEN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DI SD UNGGULAN AISYIYAH DAN SD MUHAMMADIYAH BANTUL KOTATujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring pendidikan kecakapan hidup pada ranah General Life Skill (GLS) dan Specific Life Skill (SLS) di SD Unggulan Aisyiyah dan SD Muhammadiyah Bantul Kota.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif naratif dengan desain studi kasus. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2018 di SD Unggulan Aisyiyah dan SD Muhammadiyah Bantul Kota. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari wakil kepala sekolah, guru, dan wali murid. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Keabsahan data dalam penelitian ini diuji menggunakan trianggulasi sumber dan teknik. Tahapan analisis data yang dilakukan di antaranya data collection, data condensation, data display, dan conclusions drawing/verifying.
Hasil penelitian yang diperoleh di antaranya: (1) Tahap perencanaan pendidikan kecakapan hidup meliputi pengkajian program, koordinasi program dengan dewan sekolah dan pengurus yayasan, sosialisasi program kepada guru, penyusunan program dalam bentuk kurikulum, serta finalisasi KTSP; (2) Tahap pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup dilakukan dengan mengintegrasikan aspek kecakapan personal, sosial, akademik, dan vokasional ke dalam kegiatan pembelajaran, budaya sekolah melalui pembiasaan, serta kegiatan ekstrakulikuler. Aspek kecakapan personal yang terintegrasi di antaranya penghayatan terhadap Tuhan YME, mensyukuri dan menyadari kekurangan diri, mengembangkan potensi diri, sikap mandiri dan percaya diri, menggali dan menemukan informasi, serta pemecahan masalah. Aspek kecakapan sosial yang terintegrasi di antaranya kecakapan bekerjasama dan berkomunikasi. Aspek kecakapan akademik terintegrasi ke dalam pembelajaran kurikulum 2013 yang terdiri dari tahap mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menganalisis, dan mengkomunikasikan. Aspek kecakapan vokasional yang diintegrasikan yaitu basic vokasional skill; (3) Tahap monitoring pendidikan kecakapan hidup di SD
Unggulan Aisyiyah Bantul dilakukan oleh kepala sekolah setiap semester dua kali melalui supervisi dan pemantauan proses kegiatan pembelajaran di kelas. Monitoring program pendidikan kecakapan hidup di SD Muhammadiyah Bantul Kota dilakukan oleh kepala sekolah setiap satu bulan sekali melalui rapat sekolah dan ketika terdapat permasalahan yang mendesak. Guru juga melakukan monitoring pelaksanaan kecakapan hidup melalui buku penghubung dan menjalin kerjasama dengan wali murid.ANWINANTI DYAN ISTIQAMAH2022-06-23T01:11:17Z2022-07-18T03:40:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73474This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/734742022-06-23T01:11:17ZMANAJEMEN PESERTA DIDIK DI SEKOLAH BERBASIS PESANTRENPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan secara mendalam mengenai (1) proses pelaksanaan kegiatan manajemen peserta didik di sekolah berbasis pesantren, (2) menemukan model yang diterapkan terkait manajemen peserta didik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus multiple sites. Lokasi penelitian adalah Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School yang selanjutnya disebut dengan PPM MBS di dua tempat berbeda yaitu PPM MBS Prambanan Sleman dan PPM MBS Pleret Bantul. Subjek penelitian terdiri dari dua Direktur, kepala sekolah, waka humas, waka kesiswaan, Kepala Tata Usaha, panitia penerimaan peserta didik baru (PSB), pembina asrama, dan penanggung jawab layanan peserta didik. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi yang dibuktikan dengan proses keabsahan data menggunakan metode triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan model interaktif dari Miles & Saldana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) proses kegiatan manajemen peserta didik yang diterapkan di kedua lembaga mencakup kegiatan perencanaan, pembinaan, evaluasi dan mutasi peserta didik. (2) Proses pelaksanaan manajemen peserta didik di sekolah berbasis pesantren terangkum dalam model hipotetik penelitian yang dilatar belakangi oleh dua aspek penting yakni visi dan misi lembaga dan latar belakang calon peserta didik. Selanjutnya kedua aspek tersebut dituangkan ke dalam strategi-strategi inovatif berikut yang dimasukkan ke dalam setiap aspek proses manajemen peserta didik yaitu: (a) Berbasis nilai-nilai pesantren: seluruh kegiatan yang dilaksanakan harus berdasar nilai dasar pesantren yang telah tertuang dalam visi dan misi pesantren, (b) pemanfaatan teknologi informasi; upaya pemanfaatan teknologi dan informasi bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan tahapan manajemen serta dapat berkontribusi aktif sesuai dengan kondisi zaman, (c) ball picking strategy, strategi ini khusus dilakukan dalam proses rekruitmen peserta didik untuk menjaring sasaran calon peserta didik sekaligus mengenalkan lembaga kepada masyarakat secara luas, (d) teaching creativity; proses kegiatan pendidikan dan pembelajaran di pesantren juga diupayakan semenarik mungkin namun tidak menghilangkan nilai-nilai dasar dari pendidikan di pesantren, (e) optimalisasi layanan; fasilitas dan layanan penunjang kegiatan peserta didik diharapkan mampu membantu menumbuhkan kemampuan, minat dan bakat peserta didik, dan (f) evaluasi terencana dan terstruktur; seluruh kegiatan hendaknya dapat dilihat efektifitasnya melalui proses evaluasi sehingga dapat mengetahui aspek yang harus ditingkatkan, diubah maupun dihilangkan.AMINATUL SYAKDIYAH2022-06-23T01:00:59Z2022-07-18T04:11:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73473This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/734732022-06-23T01:00:59ZKEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan perilaku kepemimpinan dan manajemen strategi kepala sekolah di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Perilaku kepemimpinan terdiri dari kepemimpinan direktif, suportif, partisipatif dan orientasi prestasi. Manajemen strategi meliputi analisis strategis, pilihan strategis, dan implementasi strategi dan perubahan.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Ukuran sampel penelitian berjumlah 44 terdiri dari pendidik dan tenaga kependidikan, dipilih berdasarkan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Uji validitas instrumen dengan menggunakan Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan Alfa Cronbach. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kepemimpinan suportif merupakan perilaku kepemimpinan yang cenderung digunakan oleh kepala sekolah SMA Negeri 1 Yogyakarta. Perilaku kepemimpinan suportif ditunjukkan dengan perilaku meningkatkan motivasi yakni dengan mengembangkan skill pendidik dan tenaga kependidikan serta mendukung kerjasama dengan pihak lain, dan menciptakan suatu lingkungan kerja yang baik. (2) Manajemen strategi yang cenderung dilakukan kepala sekolah SMA Negeri 1 Yogyakarta dalam menjalankan kepemimpinan yakni pada tahap pengimplementasian strategi dan perubahan, yang mana ditunjukkan dengan langkah menetapkan struktur dan sistem organisasi, dan pemberdayaan sumber daya sehingga menunjukkan adanya perubahan.Aisyah Amini2022-06-22T02:33:57Z2022-07-18T04:34:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73464This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/734642022-06-22T02:33:57ZPENGARUH E-SUPERVISI DAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL TERHADAP KINERJA GURU SMA DI KABUPATEN PATI SAAT
PANDEMI COVID-19: STUDI PENELITIAN MIXED METHOD SQUENTIAL EXPLANATORYPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh e-supervisi dan kemampuan literasi digital terhadap kinerja guru SMA di Kabupaten Pati saat pandemi COVID-19.
Penelitian ini menggunakan metode kombinasi dengan desain sequential explanatory yaitu metode kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti dengan metode kualitatif pada tahap kedua. Subjek penelitian adalah guru-guru SMA Negeri di Kabupaten Pati yang telah mendapatkan supervisi akademik berbasis daring selama pandemi. Sampel penelitian sebanyak 193 dari 373 guru yang diambil dengan menggunakan random sampling. Analisis data menggunakan regres linier dengan bantuan software SPSS versi 20. Hasil data kuantitatif akan diperkuat dan diperdalam dengan penelitian kualitatif. Subjek wawancara adalah kepala sekolah, asesor, serta guru. Keabsahan data kualitatif dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode. Analisis data kualitatif dilakukan dengan menggunakan analisis induktif.
Hasil penelitian menunjukan: 1) e-supervisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan nilai sig. (0.000<0.05), 2) kemampuan literasi digital berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan nilai sig. (0.000<0.05), 3) e- supervisi dan kemampuan literasi digital secara setimulan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan nilai sig. (0.000<0.05). Hasil penelitian kuantitatif diperkuat dan diperdalam dengan temuan penelitian kualitatif sebagai berikut: 1) supervisi dilaksanakan dengan memadukan supervisi daring dan tatap muka, 2) guru mendapatkan banyak masukan dari supervisi karena pembelajaran daring suatu hal yang baru bagi mereka, 3) kemampaun literasi digital menjadi dasar dalam pembelajaran daring sehingga guru minimal harus menguasai satu aplikasi pembelajaran yang digunakan, 4) variabel lain yang berpengaruh terhadap kinerja guru selain variabel yang diteliti seperti sarana prasarana, kebijakan sekolah, keaktifan peserta didik, dukungan orang tua, kemampuan mengajar, kreatifitas guru, kesadaran guru untuk terus mengajar, serta pelatihan untuk peningkatan kapasitas diri.Ahmad Abdun Salam2022-06-14T07:35:27Z2022-07-18T06:32:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73394This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/733942022-06-14T07:35:27ZMANAJEMEN KURIKULUM TERINTEGRASI (INTERNASIONAL DAN NASIONAL) DI SMA KESATUAN BANGSA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menganailis manajemen kurikulum terintegrasi antara kurikulum Internasional dan Nasional di SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta dari segi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018 sampai dengan bulan Februari 2021 di SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta dengan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Key Informant dalam penelitian ini adalah kepala sekolah; direktur akademik; koordinator Cambridge Curriculum. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi dengan purposive sampling dan teknik snowball. Peneliti sebagai instrumen penelitian memanfaatkan panduan wawancara, lembar observasi, dan check list dokumen. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles, Huberman, & Saldana, yang meliputi pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: manajemen kurikulum rerintegrasi antara kurikulum Internasional dan Nasional meliputi; perencanaan kurikulum terintegrasi dilakukan dengan memadukan materi pelajaran masing-masing subjek yang dipimpin oleh kepala departemen yang menghasilkan silabus dan juga rencana pembelajaran yang akan digunakan dalam satu tahun ajaran; kurikulum terintegrasai dilaksanakan bersama-sama karena materi pada setiap subjek pada kurikulum internasional dan kurikulum nasional saling beririsan dan memiliki similarity lebih dari 90%; evaluasi pembelajaran pada dua kurikulum memiliki perbedaan waktu evaluasi. Efektivitas penggunaan kurikulum Cambridge dilihat dari kegunaan sertifikat ujian untuk siswa SMA Kesatuan Bangsa kurang efektif, karena jumlah siswa yang menggunakan hasilnya tidak lebih dari 5% untuk setiap tahunnya.YARIS SHIDIQ ZAMRONI2022-06-14T04:05:00Z2022-07-18T06:33:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73391This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/733912022-06-14T04:05:00ZMODEL MANAJEMEN PENGEMBANGAN SDM DI MASA PANDEMI COVID 19 DI SDIT SALSABILA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen model pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di masa pandemi Covid 19, mengetahui hambatan apa saja yang mempengaruhi pengembangan sumber daya manusia pada saat pandemi dan menjelaskan peningkatan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas pendidik di masa pandemi Covid 19 di SDIT Salsabila Daerah Istimewa Yogyakarta.
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif. Subyek dalam penelitian ini yaitu sistem manajamen pengembangan SDM di saat pandemi Covid 19 di SDIT Salsabila, meliputi penentuan kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi, serta hal-hal lain yang terkait dengan fokus penelitian. Instrumen pengumpulan data berupa pedoman wawancara dan studi dokumen. Narasumber wawancara dalam penelitian ini terdiri dari perwakilan pengembangan SDM Yayasan SPA Indonesia, Kepala Sekolah dan perwakilan tenaga pendidik SDIT Salsabila 2 Klaseman, SDIT Salsabila 3 Banguntapan, SDIT Salsabila 4 Jetis serta SDIT Salsabila 8 Pandowoharjo. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan antara lain pengumpulan data, kondensasi data (data condensation), dan penyajian data.
Hasil dari penelitian menunjukan: manajemen pengembangan SDM pada saat pandemi Covid 19 di SDIT yang dilaksanakan di Salsabila Daerah Istimewa Yogyakarta dimulai dengan penentuan kebutuhan pelatihan, perencanaan pelatihan, pelaksanaan pelatihan, pengawasan pelatihan dan evaluasi pelatihan yang dilaksanakan secara formal dan informal. Model yang digunakan menggunakan model workshops and in service seminars (workshop dan seminar) dimana model tersebut dapat dikategorikan dalam model strategik dimana pelaksaan pengembangan SDM dilakukan dengan mengadakan pelatihan dalam bentuk workshop yang dilakukan didalam sekolah maupun luar sekolah. Dan hambatan yang dihadapi SDIT Salsabila Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pengembangan sumber daya manusia adalah ketika pelaksanaan dan pengawasan terkait masalah sarana prasarana dimana kebutuhan koneksi internet yang kadang putus serta kurangnya semangat dari para peserta terutama tenaga pengajar yang sudah berumur diatas 40 tahun dimana jumlah guru di SDIT Klaseman berjumlah 35 dengan umur diatas 40 tahun sejumlah 6 orang, SDIT Banguntapan memiliki 46 guru dengan umur diatas 40 tahun sejumlah 4 orang, SDIT Jetis memiliki 32 guru dengan umur diatas 40 tahun sejumlah 5 orang, dan SDIT Pandowoharjo memiliki 19 guru dengan umur diatas 40 tahun sejumlah 4 orang.Umi Rahayu2022-06-14T03:59:13Z2022-07-18T06:33:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73390This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/733902022-06-14T03:59:13ZIMPLEMENTASI SUPERVISI PEMBELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SLB YKK PACITAN DAN SLB NEGERI NGADIROJOTujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mendeskripsikan implementasi supervisi pembelajaran dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru kelas non sarjana pendidikan luar biasa di SLB YKK Pacitan, (2) untuk mendeskripsikan implementasi supervisi pembelajaran dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru kelas non sarjana pendidikan luar biasa di SLB Negeri Ngadirojo, (3) untuk mendeskripsikan persamaan implementasi supervisi pembelajaran dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru kelas non sarjana pendidikan luar biasa di SLB YKK Pacitan dan SLB Negeri Ngadirojo.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi multi situs. Penelitian ini dilakukan di SLB YKK Pacitan dan SLB Negeri Ngadirojo. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan wawancara, dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data dalam penelitian ini memiliki kriteria yaitu kredibilitas, dan konfirmabilitas. Analisis data yang digunakan adalah data collection, data condensation, data display, dan conclusion drawing/verification.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan supervisi pembelajaran di SLB YKK Pacitan dengan membentuk tim supervisi, analisis supervisi pembelajaran tahun sebelumnya, menyusun dokumen program supervisi pembelajaran. Pelaksanaan supervisi pembelajaran menggunakan teknik individu, pendekatan kolaboratif, model ilmiah, dan menerapkan prinsip demokratis, ilmiah, kerjasama, tanggung jawab, kekeluargaan, konstruktif, dan kreatif. Tindak lanjut supervisi pembelajaran dengan melakukan pembinaan dalam penggunaan bahasa isyarat dan membaca huruf braille, penggunaan media pembelajaran untuk ABK, memahami berbagai karakteristik ABK, menyusun perangkat pembelajaran, mengadakan kegiatan workshop di sekolah, dan mengikutsertakan guru dalam berbagai workshop dan diklat di luar sekolah. (2) Perencanaan supervisi pembelajaran di SLB Negeri Ngadirojo dengan membentuk tim supervisi, analisis supervisi pembelajaran tahun sebelumnya, menyusun dokumen program supervisi pembelajaran. Pelaksanaan supervisi pembelajaran dengan menggunakan teknik individu dan kelompok, pendekatan kolaboratif, model ilmiah, dan menerapkan prinsip kerjasama, ilmiah, fleksibel, kekeluargaan, demokratis, konstruktif, dan kreatif. Tindak lanjut supervisi pembelajaran dengan melakukan pembinaan dalam menyusun perangkat pembelajaran, penggunaan media pembelajaran untuk ABK, memahami berbagai karakteristik ABK, dan mengikutsertakan guru dalam berbagai diklat dan workshop. (3) Persamaan implementasi supervisi pembelajaran di SLB YKK Pacitan dan SLB Negeri Ngadirojo pada perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Perencanaan dengan membentuk tim supervisi, analisis supervisi pembelajaran tahun sebelumnya, menyusun program supervisi pembelajaran. Pelaksanaan supervisi pembelajaran dengan menggunakan teknik individu, pendekatan kolaboratif, model ilmiah, dan menerapkan prinsip demokratis, ilmiah, kerjasama, kekeluargaan, konstruktif, dan kreatif. Tindak lanjut supervisi pembelajaran dengan melakukan pembinaan dalam menggunakan media pembelajaran, memahami berbagai karakteristik anak berkebutuhan khusus, menyusun perangkat pembelajaran, mengikutsertakan guru dalam berbagai diklat dan workshopLUQI DARMAWAN2022-06-14T02:00:59Z2022-07-18T06:49:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73389This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/733892022-06-14T02:00:59ZPENGEMBANGAN BUDAYA MUTU
DI SEKOLAH DASAR NEGERI PERCOBAAN 3 SLEMAN YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah untuk menggali, menemukan dan mendeskripsikan pengembangan budaya mutu di Sekolah Dasar Negeri Percobaan 3 Sleman Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan selama bulan Januari 2020 sampai dengan Maret 2020. Subjek penelitian: kepala sekolah, lima guru, satu pengawas sekolah, dua pegawai tata usaha, dan satu orang komite sekolah. Prosedur penelitian dilakukan dengan tiga langkah, yaitu: survei awal dan pemetaan masalah, penggalian persepsi dan analisisnya, dan pemaknaan dan pelaporan. Penggalian data dilakukan dengan cara: wawancara mendalam, observasi dan analisis dokumen. Kredibilitas data diperoleh melalui triangulasi metode dan sumber. Analisis data dilakukan sebagaimana model yang disarankan John W, Creswell melalui enam proses, yaitu: data managing, data reading and memoing, data describing, data classifying, data interpreting, dan visualizing.
Hasil penelitian menunjukkan bawah pengembangan budaya mutu di SDN Percobaan 3 Sleman Yogyakarta merupakan upaya mewujudkan sekolah berbudaya mutu yang berkelanjutan dan upaya mempertaankan mutu sekolah model SPMI melalui penerapan konsep the Whole School Approach yang berfokus pada perencanaan yang terukur, pengorganisasian yang jelas, pelaksanaan yang efektif dan efisien, serta monitoring dan evaluasi berkelanjutan yang dilaksanakan secara terimpin dan melibatkan Tri Pusat Pendidikan. Perencanaan yang terukur dilakukan dengan menentukan target mutu dan sosialisasi kepada warga sekolah. Pengorganisasian yang jelas dilakukan dengan membentuk struktur organisasi (tim pengembang mutu sekolah), penyampaian tupoksi dan pendelegasian wewenang. Monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan dilakukan dengan mengevaluasi masing-masing program pada komponen Manajemen Berbasis Sekolah, pembelajaran, ekstrakurikuler, perpustakaan dan Usaha Kesehatan Sekolah. Secara terpimpin yaitu kepala sekolah memiliki peran yang besar pada tahap pelatihan dan pendampingan guru dan karyawan, pemantauan guru di kelas, motivasi, mendiskusikan hasil temuan dan tindak lanjut. Dan keterlibatan Tri Pusat Pendidikan terdiri dari fasilitator mutu daerah Yogyakarta, warga sekolah (kepala sekolah, guru, murid dan karyawan) dan masyarakat atau stakeholder yang bekerja sama dengan sekolah.KHIARA SANTITAMI MUJTAHID2022-06-14T01:17:31Z2022-07-18T06:50:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73387This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/733872022-06-14T01:17:31ZPENGARUH PROFESSIONAL LEARNING COMMUNITIES (PLC), SUPERVISI AKADEMIK, DAN SELF EFFICACY GURU TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMP DI KECAMATAN LECES KABUPATEN PROBOLINGGOPenelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan gambaran professional learning community (PLC), supervisi akademik, self efficacy guru, dan kompetensi profesional guru SMP di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, dan (2) mengetahui pengaruh professional learning community (PLC), supervisi akademik, dan self efficacy guru terhadap peningkatan kompetensi profesional guru SMP di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Jenis penelitian ini adalah ex-post facto dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah 107 guru SMP di Kecamatan Leces. Penentuan sampel penelitian sejumlah 93 guru menggunakan teknik simple random sampling. Validasi instrumen menggunakan expert judgement dan uji empiris dengan korelasi Pearson Product Moment. Uji reabilitas instrumen dilakukan dengan Alpha Cronbach. Uji asumsi klasik dilakukan dengan pengujian normalitas, linieritas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas. Regresi linier sederhana dilakukan sebagai analisis data untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen (Hasanatut DaroiniMaria Dominika Niron2022-06-10T07:04:48Z2022-07-18T06:50:41Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73367This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/733672022-06-10T07:04:48ZMANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PROGRAM UNGGULAN SD NEGERI 1 PASEBAN DAN SD NEGERI 1 JOTANGANujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menemukan pola Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) program unggulan sekolah di SD Negeri 1 Paseban dan SD Negeri 1 Jotangan. Program unggulan sekolah dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu program unggulan yang bersifat akademik dan ekstrakurikuler.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada. Subjek penelitian ini adalah SD Negeri 1 Paseban dan SD Negeri 1 Jotangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Sumber data primer adalah kepala sekolah, sedangkan sumber data sekunder adalah guru, komite sekolah, orang tua siswa, dan siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, google form, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan rancangan studi multi kasus yang terdiri dari dua tahapan yaitu analisis kasus individu (individual case) dan analisis data lintas situs (cross case analysis). Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalahtriangulasi sumber dan metode.
Setelah melakukan kajian tentang Manajemen Berbasis Sekolah dalam Pengembangan Program Unggulan Sekolah di SD Negeri 1 Paseban dan SD Negeri 1 Jotangan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pola manajemen berbasis sekolah program unggulan dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama dalam pola manajemen berbasis sekolah dalam pengembangan program unggulan adalah mencari peluang di lingkungan sekitar. Tahapan kedua adalah pendekatan dengan lingkungan sekitar. Tahapan yang ketiga adalah mengembangkan potensi sekolah. Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah program unggulan perlu didukung dengan sumber daya sekolah yang baik. Tahapan yang keempat adalah implementasi ide ke dalam program sekolah. Tahapan yang kelima adalah pelaksanaan program secara kontinu. Tahapan yang terakhir adalah evaluasi dan peningkatan program. Pelaksanaan program yang telah berjalan dalam satu periode waktu dilakukan evaluasi terkait ketercapaian program tersebut. Berdasarkan pola manajemen berbasis sekolah pengembangan program unggulan tersebut maka sekolah diharapkan dapat merancang program-program yang unggul sebagai suatu sarana dalam meningkatkan mutu sekolah.Guntur Dwi PrasetyaLusila Andriani Purwastuti2022-06-10T06:59:50Z2022-07-18T06:50:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73368This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/733682022-06-10T06:59:50ZPENGARUH PROFESSIONAL LEARNING COMMUNITIES (PLC), SUPERVISI AKADEMIK, DAN SELF EFFICACY GURU TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMP DI KECAMATAN LECES KABUPATEN PROBOLINGGOPenelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan gambaran professional learning community (PLC), supervisi akademik, self efficacy guru, dan kompetensi profesional guru SMP di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, dan (2) mengetahui pengaruh professional learning community (PLC), supervisi akademik, dan self efficacy guru terhadap peningkatan kompetensi profesional guru SMP di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Jenis penelitian ini adalah ex-post facto dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah 107 guru SMP di Kecamatan Leces. Penentuan sampel penelitian sejumlah 93 guru menggunakan teknik simple random sampling. Validasi instrumen menggunakan expert judgement dan uji empiris dengan korelasi Pearson Product Moment. Uji reabilitas instrumen dilakukan dengan Alpha Cronbach. Uji asumsi klasik dilakukan dengan pengujian normalitas, linieritas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas. Regresi linier sederhana dilakukan sebagai analisis data untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen (Hasanatut Daroini2022-06-10T06:46:43Z2022-07-18T06:51:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73366This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/733662022-06-10T06:46:43ZMANAJEMEN MUTU LULUSAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan manajemen mutu lulusan, (2) hambatan dan tantangan sekolah dalam meningkatkan mutu lulusan, serta (3) menemukan kebijakan dan strategi inovatif dalam manajemen mutu lulusan di SMP Negeri 8 Yogyakarta dan SMP Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus di SMP Negeri 8 Yogyakarta dan SMP Muhammadiyah 3 Depok, Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui metode observasi langsung, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Keabsahan data diperoleh melalui komfirmabilitas sampai menemukan jawaban atas penelitian yang diperlukan. Data dianalisis secara kualitatif dengan langkah-langkah kondensasi data, kemudian menampilkan data dan terakhir adalah penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pelaksanaan manajemen mutu lulusan dilakukan dengan bertahap dan berkelanjutan. Manajemen mutu lulusan dilakukan dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam meningkatkan mutu lulusan hasil yang dicapai sesuai dengan apa yang diharapkan. (2) Permasalahan yang terjadi dalam melaksanakan manajemen mutu lulusan didasari dengan kemampuan guru yang masih rendah. (3) Strategi yang dilakukan dalam meningkatkan kualitats lulusan dengan cara mengambil kebijakan yang tepat terkait dengan mutu lulusan. Melengkapi sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan berlangsung. Selain itu, agar dapat menghasilkan mutu lulusan yang baik, sumber daya yang terlibat dalam pelaksanaan tersebut tetap diperhatikan agar mutunya tetap terjaga. Kemudian, evalusai dan monitoring dilakukan agar perkembangan kegiatan dapat dipantau dengan baik. (4) Manajemen mutu lulusan akan terlaksana dengan baik melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi/monitoring. Perencanaan meliputi kurikulum, sarana dan prasarana, dan metode pembelajaran. Pengorganisasian meliputi pemilihan sumber daya manusia yang tepat, dan pelaksanaan meliputi kebijakan kepala sekolah, kurikulum, dan strategi peningkatan mutu lulusan. Untuk menciptakan mutu lulusan yang baik tentunya penting dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan/ eavluasi). Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen tersebut akan berjalan dengan baik apabila dilakukan pemilihan sumber daya yang tepat berdasarkan kualifikasi dan keahlian mereka masing-masing.Ike Prastya UtamiSetya Raharja2022-06-10T04:12:32Z2022-07-18T06:51:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73360This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/733602022-06-10T04:12:32ZMANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA MADRASAH ADIWIYATA DI MTSN 4 SLEMAN DAN MTSN 1 SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan manajemen sarana dan prasarana Madrasah Adiwiyata di MTs Negeri 4 Sleman dan MTs Negeri 1 Sleman yang meliputi perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April tahun 2020. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Instrumen penelitian yaitu peneliti sendiri dengan panduan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber informasi yaitu kepala madrasah, penanggungjawab program Adiwiyata, dan wakil kepala bagian sarana dan prasarana. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman (2014) melalui tahapan kondensasi data, tampilan data, penarikan dan verifikasi kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) proses manajemen sarana dan prasarana madrasah Adiwiyata di MTs Negeri 4 Sleman dan MTs Negeri 1 Sleman telah dilakukan dengan dimulai dari proses perencanaan dan pengadaan yang melibatkan guru dan pegawai sehingga kebutuhan prasarana dapat terpenuhi; (2) kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana di MTs Negeri 4 Sleman dan MTs Negeri 1 Sleman dilakukan secara rutin dan teratur; (3) proses penggunanaan sarana dan prasarana dalam kegiatan Adiwiyata di MTs Negeri 4 Sleman dan MTs Negeri 1 Sleman telah digunakan sesuai dengan fungsinya; (4) kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana di MTs Negeri 4 Sleman dan MTs Negeri 1 Sleman dilakukan oleh warga madrasah secara teratur dan berkala; (5) aspek penghapusan di MTs Negeri 4 Sleman dan MTs Negeri 1 Sleman dilaksanakan dengan tujuan untuk menghapus sarana prasarana yang sudah tidak bisa digunakan lagi sehingga pihak madrasah dapat melakukan pembaharuan atau pengadaan terhadap barang yang tidak bisa digunakan dalam program Adiwiyata.DINAR LISTINA RAHMAWATI2022-06-10T04:04:55Z2022-07-18T06:52:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73359This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/733592022-06-10T04:04:55ZPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, DAN CYBERLOAFING TERHADAP TINGKAT PROKRASTINASI GURU DI PONDOK PESANTRENPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, dan cyberloafing terhadap tingkat prokrastinasi guru di Pondok Pesantren Al Falah Banjarbaru dan Pondok Pesantren Darul Hijrah Cindai Alus Martapura.
Jenis penelitian ini adalah ex-post facto dengan pendekatan kuantitatif. Survei dilakukan pada 148 guru (tingkat respons 61,82%) untuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1), iklim sekolah (X2), dan cyberloafing (X3) terhadap tingkat prokrastinasi guru (Y). Validasi instrumen menggunakan pengujian ahli dan uji empiris dengan korelasi Pearson Product Moment diperoleh hasil semua (75 item) dinyatakan valid. Uji reabilitas instrumen dilakukan dengan Alpha Cronbach. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel dinyatakan reliabel (α > 0,6). Uji asumsi klasik dilakukan dengan pengujian normalitas, linieritas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas. Regresi linier sederhana dilakukan sebagai analisis data untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen (X1, X2, dan X3) terhadap variabel dependen (Y) dan regresi linier berganda dilakukan sebagai analisis data untuk menguji pengaruh variabel independen (X1, X2, dan X3) secara simultan terhadap variabel dependen (Y).
Hasil regresi linier sederhana menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap tingkat prokrastinasi guru (t = 3,407, p = .001); (2) Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara iklim sekolah terhadap tingkat prokrastinasi guru (t = -.642, p = .522); dan (3) Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara cyberloafing terhadap tingkat prokrastinasi guru (t = -1,656, p = .100). Hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, dan cyberloafing terhadap tingkat prokrastinasi guru di pondok pesantren (F (3, 75) = 5,262, p < .002).AGUSTIAN RAMADANA PUTERASugito Sugito2022-06-10T04:01:30Z2022-07-18T06:52:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73358This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/733582022-06-10T04:01:30ZPENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mengalisis: (1) Pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMP Negeri se-Kota Yogyakarta. (2) Pengaruh budaya sekolah terhadap kinerja guru di SMP Negeri se-Kota Yogyakarta. (3) Pengaruh antara supervisi akademik kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja guru di SMP Negeri se-Kota Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah ex post facto. Populasi dalam penelitian ini yaitu guru SMP Negeri se-Kota Yogyakarta, yang terdiri atas 16 sekolah dengan guru berjumlah 587 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu rumus Slovin taraf kesalahan 5%, didapatkan 238 guru. Instrumen supervisi akademik kepala sekolah, budaya sekolah, dan kinerja guru menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui google formulir. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresis berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh yang signifikan antara supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMP Negeri se-Kota Yogyakarta, dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. (2) Ada pengaruh yang signifikan antara budaya sekolah terhadap kinerja guru di SMP Negeri se-Kota Yogyakarta, dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. (3) Ada pengaruh yang signifikan antara supervisi akademik kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja guru di SMP Negeri se-Kota Yogyakarta, dengan nilai sig. 0,000 < 0,05.Aviga E. JuliandanaAgus Nurtanio Purwanto2022-06-10T03:48:00Z2022-07-18T06:53:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73353This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/733532022-06-10T03:48:00ZPENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER JARAK JAUH UNTUK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) model konseptual yang tepat untuk dikembangkan dalam model manajemen ekstrakurikuler jarak jauh, dan (2) keunggulan model manajemen ekstrakurikuler jarak jauh.
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) dengan menggunakan tahapan pengembangan model Design Based Research (DBR). Tahapan pengembangan dalam penelitian ini adalah Analysis and Exploration, Design and Construction, dan Evaluation and Reflection, yang berlangsung selama dua siklus. Proses pengembangan produk dilakukan dengan berkolaborasi dengan pengelola kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Wonosobo, SMP Negeri 7 Yogyakarta, dan SMP Negeri 9 Magelang. Data dikumpulkan melalui kegiatan wawancara, lembar observasi, dan studi dokumentasi. Subjek validasi produk terdiri dari 6 guru praktisi di sekolah kolaborator. Analisis data dilakukan secara kualitatif guna mengetahui kelayakan produk.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) dihasilkan model konseptual yang efektif untuk mengelola penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler jarak jauh melalui mekanisme kegiatan daring. Model yang dihasilkan merupakan hasil pengembangan melalui kolaborasi dengan sekolah kolaborator. Rancangan produk dilandasi dari permasalahan faktual yang dialami sekolah sehingga produk yang dihasilkan relevan sebagai solusi permasalahan. Konsep ERTE framework dan E-tivities yang diadaptasi dalam produk memberikan fleksibilitas dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler jarak jauh melalui mekanisme kegiatan daring. 2) Produk model manajemen ekstrakurikuler jarak jauh yang dihasilkan dinilai layak untuk digunakan sebagai model alternatif penyelenggaraan ekstrakurikuler melalui mekanisme kegiatan daring. Produk dinilai memiliki keunggulan dalam hal kesederhanaan komponen pelaksanaan, fleksibel dalam menyesuaikan apapun kondisi daya dukung manajemen yang dimiliki sekolah, efektif dalam proses implementasinya untuk mencapai tujuan, dan berorientasi pada keterlaksanaan. Hal ini menunjukkan bahwa model yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan.Arif Wahyu WidodoCepi S Abdul Jabar2022-06-10T03:48:00Z2022-07-18T06:53:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73355This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/733552022-06-10T03:48:00ZMANAJEMEN STRATEGI KEPALA SEKOLAH INKLUSI YOGYAKARTA MENGHADAPI PANDEMI COVID-19Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan manajemen strategi kepala sekolah inklusi di Yogyakarta dalam menghadapi pandemi covid-19 dengan mendeskripsikan empat model: (1) Analisis Lingkungan,(2) Formulasi,(3) Implementasi (4) Evaluasi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi dengan melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap strategi yang dilakukan kepala sekolah SD Negeri Giwangan dan kepala sekolah Jogja Green School sebagai sekolah penyelenggara inklusi dalam menghadapi pandemi covid-19 di Yogyakarta. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan model analisis Miles, Huberman dan Saldana yang meliputi pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Analisis lingkungan disimpulkan dengan analisis SWOT. 2) Formulating strategi yang dilakukan kedua kepala sekolah dalam menyelenggarakan sekolah inklusi dengan mempertimbangkan situasi pandemi covid-19 dan kebijakan Dinas Pendidikan dalam menyelenggarakan sekolah jarak jauh. 3) Implementasi strategi adalah melakukan penjabaran strategi yang sudah dirumuskan dalam bentuk kegiatan. Pembelajaran belum terselenggara secara maksimal di kedua sekolah. 4) Evaluasi dilakukan kepala sekolah sebagai supervisi pendidikan terhadap guru baik dari rancangan pembelajaran maupun pengajaran di kelas inklusi. Kepala sekolah SD Negeri Giwangan melakukan kegiatan evaluasi, dan membuat rencana tindak lanjut kegiatan dan pembelajaran untuk siswa ABK yang diadaptasikan di situasi pandemi covid-19. Sedangkan kepala sekolah Jogja Green School memodifikasi rancangan pembelajaran untuk siswa reguler dan siswa ABK menggunakan Weekly Lesson Plan yang disesuaikan dengan kondisi pembelajaran jarak jauh.BETI DENOK JASWANTIEdi Purwanta2022-06-10T03:46:20Z2022-07-18T06:53:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73351This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/733512022-06-10T03:46:20ZPENGARUH KETERLIBATAN ORANG TUA DAN KUALITAS INFORMASI TENTANG COVID-19 TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA MADRASAH ALIYAH PADA MASA PANDEMIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh keterlibatan orang tua terhadap pengambilan keputusan kepala Madrasah Aliyah (MA) pada masa pandemi COVID-19, (2) pengaruh kualitas informasi tentang COVID-19 terhadap pengambilan keputusan kepala MA pada masa pandemi, dan (3) pengaruh keterlibatan orang tua dan kualitas informasi tentang COVID-19 secara bersamaan terhadap pengambilan keputusan kepala MA pada masa pandemi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan di seluruh MA di Provinsi DIY. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling total atau sensus. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis dilakukan dengan bantuan SPSS 26.0. Kuesioner valid karena berdasarkan uji validitas instrumen diperoleh r hitung seluruh item > r tabel sebesar 0,275. Kuesioner juga reliabel karena hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa dari ketiga variabel, nilai alfa > 0,60.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan dari keterlibatan orang tua terhadap pengambilan keputusan kepala sekolah yang dibuktikan dengan nilai signifikansi t = 0,013 < 0,05. (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kualitas informasi tentang COVID-19 terhadap pengabilan keputusan kepala sekolah dibuktikan dengan nilai signifikansi t = 0,000 < 0,05. (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan dari keterlibatan orang tua dan kualitas informasi tentang COVID-19 secara bersamaan terhadap pengabilan keputusan kepala sekolah dibuktikan dengan nilai signifikansi F = 0,000 < 0,05. Sumbangan efektif dan relatif dari keterlibatan orang tua sebesar 2,5% dan 3,9%, sedangkan kualitas informasi tentang COVID- 19 sebesar 62,6% dan 96,1%, dari selisih yang jauh tersebut maka kualitas informasi jauh lebih diutamakan untuk meningkatkan pengambilan keputusan kepala sekolah.Abdul AzizLusila Andriani