Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T10:22:19ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-10-27T02:17:41Z2023-09-20T01:04:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27632This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/276322015-10-27T02:17:41ZPENERAPAN MOTIF BATIK KAWUNG KOMBINASI BUNGA ANGGREK PADA PERLENGKAPAN KAMAR TIDUR REMAJA PUTRITugas akhir ini bertujuan untuk menciptakan kerajinan batik berupa perlengkapan kamar tidur dengan motif Kawung yang dikombinasikan dengan bunga anggrek yang menjadi ide dasar dalam pembuatan karya batik tulis untuk perlengkapan kamar tidur remaja.
Proses pembuatan karya ini melalui beberapa tahap antara lain: 1. Studi kepustakaan, 2. Pembuatan sket alternatif, dan 3. Pembuatan desain, proses pembuatan dengan tahap berikut. a. persiapan bahan dan alat, b. perencanaan motif, c. pembuatan desain beserta polanya, d. pemolaan pada kain, e. pencantingan, f. pewarnaan, g. pelorodan, h. penjahitan, i. finishing. Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan karya ini adalah kain mori primissima dan menggunakan zat pewarna kimia diantaranya adalah zat pewarna indigosol, naphtol, dan remazol, motif yang digunakan adalah motif batik Kawung yang dikombinasikan dengan bunga anggrek, asesoris yang digunakan dalam karya ini adalah perekat, kancing batok, resliting, dan karet. Pada akhir dari proses ini adalah perakitan komponen dengan cara dijahit.
Adapun hasik karya yang diciptakan sebagai tugas akhir karya seni berjumlah tiga set perlengkapan kamar tidur yang terdiri dari: seperai I, sarung bantal I, sarung guling I, bedcover I, gorden jendela I, gorden pintu I, seperai II, sarung bantal II, sarung guling II, bedcover I I, gorden jendela II, gorden pintu II, seperai III, sarung bantal III, sarung guling III, bedcover III, gorden jendela III, dan gorden pintu IIINuriyawati Nuriyawati2015-10-27T01:55:09Z2023-09-20T01:04:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27625This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/276252015-10-27T01:55:09ZPERKEMBANGAN MOTIF DAN WARNA BATIK MEGA MENDUNG DI KAWASAN SENTRA BATIK TRUSMI CIREBON, JAWA BARATPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan motif dan warna Mega Mendung di kawasan sentra batik Trusmi Cirebon, Jawa Barat. Fokus penelitian ini adalah perkembangan motif dan warna Mega Mendung di kawasan sentra batik Trusmi Cirebon, Jawa Barat. Manfaat penelitian secara teoritis adalah menambah pengetahuan dan memperluas wawasan bagi generasi
muda khususnya pada mahasiswa Program Studi Seni Kerajinan FBS UNY, manfaat secara praktis adalah sebagai bahan acuan referensi dan secara teoritis dapat memperkaya kajian ilmiah di bidang seni kerajinan batik.
Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan menghasilkan data yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data terdiri dari analisis data dan penafsiran data.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perkembangan motif dan warna batik Mega Mendung yang terdapat di kawasan sentra batik Trusmi. Pada awalnya motif batik Mega Mendung seperti awan bergumpal dan mendominasi bagian kain. Seiring dengan perkembangannya, motif Mega Mendung dikombinasikan dengan ciri khas motif batik dari Cirebon seperti singa barong, cumi-cumi, gentong, dan lain-lain. Proses pembuatan desain Mega Mendung dibuat secara manual digambar oleh pemilik toko dan perajin. Motif Mega Mendung terdiri dari ornamen utama, ornamen tambahan, dan isen-isen. Warna yang digunakan pada Mega Mendung awalnya adalah bangbiru (merah biru) dengan latar kain berwarna merah dan gradasi biru pada motifnya. Setelah terjadi perkembangan Mega Mendung kini menggunakan beraneka warna seperti merah, biru, ungu, hijau, dan lain-lain. Pewarna yang digunakan pada Mega Mendung adalah pewarna sintetis
seperti naphtol dan indigosol. Pada perkembangan warna Mega Mendung tidak selalu menggunakan gradasi warna pada motifnya.Prasetianingtyas Prasetianingtyas2015-10-27T01:49:37Z2023-09-20T01:04:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27622This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/276222015-10-27T01:49:37ZPERKEMBANGAN KERAJINAN BATIK TULIS DI DUSUN PAJIMATAN DESA GIRIREJO IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2001-2010Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan kerajinan batik tulis di Dusun Pajimatan Desa Girirejo Imogiri Bantul Yogyakarta tahun 2001-2010 ditinjau dari bentuk motif, jenis produk, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kerajinan batik tulis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan instrumen penelitian yaitu peneliti sendiri dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif dengan tahapan reduksi data dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini diperoleh melalui metode triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) bentuk motif kerajinan batik tulis di Dusun Pajimatan telah mengalami perkembangan, mulai dari bentuk tradisional sampai bentuk modern yang lebih bervariasi dan inovatif. (2) jenis produk yang dihasilkan mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan jaman, mulai dari busana, perlengkapan busana, perlengkapan rumah tinggal, hiasan, dan perlengkapan beribadah. (3) perkembangan dalam kurun waktu 2001- 2010 dipengaruhi adanya internal dan eksternal. Faktor internal dipengaruhi oleh sumber daya manusia atau perajin itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan pengaruh dari lingkungan seperti, trend mode, kegiatan pameran, kegiatan pelatihan, dan tumbuhan yang ada di sekitar dusun Pajimatan. Kedua faktor tersebut mempengaruhi dalam hal penciptaan bentuk-bentuk motif dan jenis produk yang diproduksi oleh perajin batik tulis di Dusun Pajimatan.Nita Wulandari2015-10-27T01:42:42Z2023-09-20T01:04:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27620This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/276202015-10-27T01:42:42ZRUMAH ADAT PITU RUANG GAYO TAKENGON ACEH TENGAH PROVINSI ACEHPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang makna rumah adat pitu ruang Gayo Takengon Aceh Tengah Povinsi Aceh. Gayo merupakan sebuah nama suku yang terletak di pedalaman provinsi Aceh, mereka terbagi kepada tiga daerah namun tetap merupakan satu kesatuan orang Gayo ( urang Gayo).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif kualitatif. Alat pengumpul data yang utama adalah instrumen penelitian yaitu p eneliti sendiri, Sumber data yang digunakan adalah para tokoh budayawan masyarakat Gayo yang memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang seluk beluk rumah adat pitu ruang Gayo Takengon Aceh Tengah Provinsi Aceh. Metode dan teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Mengecek keabsahan atas data yang diperoleh dilaksanakan melalui teknik trianggulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rumah adat pitu ruang yaitu dari nilai sejarahnya, karena rumah adat adalah lambang adat di tanah Gayo, serta setiap motif tersebut adalah lambang adat. Adapun motif -motif yang terdapat pada rumah adat yaitu: emun beriring, emun mutumpuk, emun berkune, emun berangkat, emun mupesir, puter tali, pucuk rebung, cucok penggong, sarak opat, lelayang, nege, iken, kurik. Secara umum motif tersebut adalah lambang adat, serta keinginan, harapan - harapan, cita-cita serta status kedudukan di tanah Gayo. Warna-warna yang terdapat pada rumah adat pitu ruang yaitu: warna kuning, merah, hijau, putih dan hitam. Warna-warna tersebut memiliki makna pelambang unsur -unsur utama yang terdapat dalam masyarakat Gayo, seperti kuning adalah warna raja, hijau adalah warna penasehat dan kesuburan, merah sebagai warna panglima dan darah masyarakat, putih lambang kesucian, kejujuran dan ulama, serta hitam melambangkan bumi dan masyarakat. Di samping itu penerapan warna dan motif tersebut merupakan gambaran dari prinsip-prinsip hidup dan adat orang Gayo secara umum, serta pelambang identitas kepemilikan kebudayaan itu sendiriHardiatha Arma