Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T09:55:01ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-07-15T01:52:17Z2019-01-30T01:10:55Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23569This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/235692015-07-15T01:52:17ZPENGELOLAAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INGGRIS DI SENTRA BAHASA
DENGAN PENDEKATAN BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME (BCCT)
PADA KELOMPOK BERMAIN AL-HIKMAH
DI KALIURIP BENER PURWOREJOPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan aktivitas belajar
Bahasa Inggris di sentra bahasa dengan pendekatan Beyond Centers and Circle
Time (BCCT) pada Kelompok Bermain Al-Hikmah di Kaliurip Bener Purworejo,
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif bersifat kualitatif. Sumber
informasi dalam penelitian ini adalah Kepala KB Al-Hikmah, seluruh pendidik
KB Al-Hikmah dan tim Little Newton yang berjumlah 2 orang. Data dalam
penelitian ini dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi dan
dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan langkah-langkah antara lain
melalui: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan aktivitas belajar
Bahasa Inggris dalam kategori kurang efektif karena perencanaannya hanya
meliputi perencanaan tahunan dan semester yang tercantum dalam silabus,
seharusnya perencanaan tersebut juga meliputi perencanaan mingguan karena
pelaksanaan aktivitas belajar Bahasa Inggris dilaksanakan seminggu sekali.
Silabus memuat beberapa komponen diantaranya standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian dan
alokasi waktu; (2) Dalam pelaksanaan aktivitas belajar Bahasa Inggris, metode
belajar yang diterapkan dalam kategori efektif karena sesuai dengan metode
belajar bagi anak usia dini yang terdiri dari bernyanyi, bermain, bercerita, tanya
jawab atau percakapan, serta drilling yaitu pengulangan. Akan tetapi dalam
pelaksanaannya kurang efektif karena dilakukan penggabungan 2 kelompok usia
yang berbeda padahal dalam pendekatan BCCT, setiap pendidik idealnya
bertanggung jawab pada 10-12 peserta didik; (3) Secara umum metode evaluasi
aktivitas belajar Bahasa Inggris yang meliputi: observasi, percakapan, unjuk kerja
dan hasil karya dalam kategori efektif karena pelaksanaannya sesuai dengan
pedoman penilaian dari Depdiknas, namun dalam pelaksanaan pencatatan
penilaian dalam kategori kurang efektif karena dalam setiap pertemuan aktivitas
belajar Bahasa Inggris tidak dilakukan pencatatan. Pencatatan aktivitas belajar
Bahasa Inggris hanya dilakukan pada evaluasi akhir semester serta pada Buku
Laporan Perkembangan Anak Didik.Lidiansari Zeni-