Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-19T07:35:36ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2018-09-04T08:02:35Z2019-05-09T08:58:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/59527This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/595272018-09-04T08:02:35ZProfil Kemampuan Proses dan Produk Kognitif Biologi Peserta Didik Kelas XI SMA di Kabupaten Pacitan dilihat dari Kurikulum yang Diterapkan dan Kefavoritan SekolahPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kemampuan proses dan produk kognitif biologi kelas XI SMA di kabupaten Pacitan dilihat dari kurikulum yang diterapkan dan kefavoritan sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMA Negeri di kabupaten Pacitan. Teknik pengambilan sampel menggunakan hypothetical population dengan selected sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes dan non tes. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui profil kemampuan proses dan produk kognitif peserta didik. Analisis inferensial dengan uji t-independen digunakan untuk mengetahui perbedaan capaian kemampuan peserta didik dengan beberapa variabel yang diakomodasi dan diperluas dengan uji Anova untuk melihat pengaruh kurikulum terhadap proses dan produk kognitif
pada kefavoritan sekolah yang berbeda.
Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan proses dan produk kognitif biologi di kabupaten Pacitan masih termasuk sedang dengan rata-rata 48.34. Dilihat dari kurikulum yang diterapkan dan kefavoritan sekolah diperoleh p=0.000 (p <0.005) sehingga ada perbedaan yang signifikan antara proses dan produk kognitif peserta didik. Sekolah dengan K13 memperoleh rata-rata lebih tinggi dari KTSP dan sekolah yang termasuk favorit juga memperoleh rata-rata yang lebih tinggi. Selain itu terdapat hubungan antara kurikulum yang diterapkan terhadap proses dan produk kognitif pada tingkat kefavoritan sekolah yang berbeda. Hasil metakognitif menunjukkan, bahwa kemampuan metakognitif peserta didik sejalan dengan kemampuan kognitifnya.Iis Aida Yustiana2016-08-23T02:47:33Z2019-01-30T10:36:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40389This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/403892016-08-23T02:47:33ZPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENGEMBANGKAN KARAKTER ILMIAH SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 JETIS BANTULPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa siklus yang diperlukan
untuk meningkatkan pemahaman konsep, mengetahui karakter ilmiah apa saja yang
muncul dalam pembelajaran, dan mengetahui berapa siklus yang diperlukan untuk
mengembangkan karakter ilmiah siswa dengan menerapkan model pembelajaran PBL
pada materi sistem pencernaan di kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Jetis Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian
siswa kelas XI IPA 4 sebanyak 32 siswa tahun ajaran 2015/2016. Desain penelitian
ini dilaksanakan selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen penelitian berupa lembar observasi
keterlaksanaan PBL, dan karakter ilmiah, lembar soal tes, dan pedoman wawancara.
Teknik analisis data yang digunakan adalah statistika deskriptif. Kriteria keberhasilan
pemahaman konsep siswa adalah apabila 75% dari seluruh siswa dalam kelas
mendapat nilai posttest ≥ 75 dan perhitungan gain score masuk kriteria sedang atau
tinggi. Kriteria keberhasilan karakter ilmiah siswa adalah setiap siswa minimal
mencapai kategori Mulai Berkembang (MB) dan Mulai Konsisten (MK).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL selama dua siklus
dapat meningkatkan pemahaman konsep dan mengembangkan karakter ilmiah siswa
pada materi sistem pencernaan. Pemahaman konsep siswa meningkat pada siklus II
yang ditandai dengan persentase ketuntasan pada posttest yaitu 96% dan perhitungan
gain score menunjukkan bahwa 62,50% siswa termasuk kriteria tinggi. Siklus I ada
enam karakter yang muncul yaitu karakter kerja keras, toleransi, gemar membaca,
jujur, disiplin, dan tanggung jawab. Siklus II meningkat menjadi delapan karakter
yang muncul dalam pembelajaran. Hal tersebut bisa dilihat bahwa semua karakter
ilmiah yang diidentifikasi masuk kategori Mulai Berkembang dan Mulai Konsisten.
Kata kunci: karakter ilmiah, PBL, pemahaman konsepIis Aida Yustiana