Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T05:19:59ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2018-09-25T03:04:52Z2019-05-09T09:03:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/60112This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/601122018-09-25T03:04:52ZKemampuan Penalaran dan Pemecahan
Masalah Matematika Kelas VIII SMP Negeri se-Kabupaten Kota Bima Berdasarkan Pembelajaran Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran dan
pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII SMP Negeri se-kabupaten kota
Bima berdasarkan kelompok sekolah yang menggunakan kurikulum 2006 dan
kurikulum 2013 serta mendeskripsikan perbandingan kemampuan penalaran dan
pemecahan masalah matematika siswa dari kedua kelompok.
Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif.
Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Negeri kelas VIII di kabupaten dan kota
Bima pada tahun pembelajaran 2017/2018. Banyak sampel dalam penelitian ini
747 siswa, 373 siswa dari kelompok kurikulum 2006 dan 374 siswa dari
kelompok kurikulum 2013, dengan menggunakan teknik proportional stratified
random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian instrumen tes
yang mengukur kemampuan penalaran sebanyak (18 butir) dan pemecahan
masalah matematika (16 butir). Bukti validitas isi instrumen diperoleh melalui
penilaian dua orang ahli dan untuk mengestimasi reliabilitas instrumen digunakan
formula Kuder-Richadson 20 ( ).
Data hasil penelitian menunjukkan kemampuan penalaran dan pemecahan
masalah dari kedua kelompok masih tergolong rendah. Skor rata-rata penalaran
matematika siswa kelompok Kurikulum 2006 dan kelompok Kurikulum 2013
berturut-turut adalah 7.99 dan 8.15. Skor rata-rata pemecahan masalah
matematika siswa untuk kelompok Kurikulum 2006 dan kelompok Kurikulum
2013 berturut-turut adalah 6.01 dan 6.12. Dalam penalaran, skor rata-rata siswa
paling rendah pada kedua kelompok adalah indikator menarik kesimpulan dan
skor rata-rata siswa paling tinggi pada kedua kelompok adalah indikator
memberikan argumentasi matematis. Dalam pemecahan masalah, skor rata-rata
siswa paling rendah pada kedua kelompok adalah indikator menentukan solusi
masalah yang berkaitan dengan teorema pythagoras dan skor rata-rata siswa
paling tinggi pada kedua kelompok adalah pada indikator menentukan solusi
masalah yang berkaitan dengan lingkaran. Berdasarkan pada aspek pemecahan
masalah yang di ukur, skor rata-rata siswa paling rendah pada kedua kelompok
adalah pada aspek memahami informasi dan skor rata-rata siswa paling tinggi
pada kedua kelompok adalah pada aspek menemukan struktur matematika dari
masalah. Nilai signifikansi Wilks' Lambda 0.781 pada uji MANKOVA
menunjukan tidak adanya perbedaan rata-rata kemampuan penalaran dan
pemecahan masalah yang signifikan antara kedua kelompokNanang Ade Putra Yaman