Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T21:35:46ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2024-01-10T08:10:03Z2024-01-10T08:10:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/79986This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/799862024-01-10T08:10:03Zelevansi Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Tata Busana UNY dengan Kebutuhan Dunia Kerja di Industri Garmen.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan (1) kompetensi yang dimiliki mahasiswa pendidikan tata busana UNY di bidang industri garmen, (2) kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja di industri garmen, dan (3) relevansi kompetensi mahasiswa pendidikan tata busana UNY dengan kebutuhan dunia kerja di industri garmen. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta dan industri garmen tingkat menengah ke atas yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengumpulan data menggunakan angket dan melalui dokumentasi. Validasi instrumen didasarkan pada validasi isi yang dilakukan oleh expert. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa (1) terdapat 152 butir kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa pendidikan tata busana UNY di bidang industri garmen; (2) terdapat 193 butir kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja di industri garmen; dan (3) kompetensi mahasiswa pendidikan tata busana UNY dan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja di industri garmen bidang keahlian fashion designer sangat relevan (100%), supervisor sangat relevan (100%), manager produksi sangat relevan (88,89%), ahli pola sangat relevan (100%), merchandiser sangat relevan (100%), warehouse manager relevan (71,43%), quality controler sangat relevan (100%), development manager sangat relevan (89,96%), PPIC manager relevan (78,26%), industrial engineering manager cukup relevan (41,18%), dan purchasing manager kurang relevan (20%). Tingkat relevansi secara keseluruhan bidang keahlian sebesar 78,76% dan masuk dalam kategori relevan.Andi NuralfiahWidihastuti Widihastuti2023-11-23T08:29:14Z2023-11-23T08:29:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/79627This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/796272023-11-23T08:29:14ZPengembangan Instrumen Penilaian Karakter “KD 3PS” di SD dengan Permainan Tradisional.Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan instrumen penilaian karakter KD 3PS untuk peserta didik sekolah dasar (SD) kelas 4 dan 5, (2) mengungkapkan kualitas instrumen yang dihasilkan, (3) mengungkapkan karakteristik instrumen yang dikembangkan, (4) mengungkapkan kepraktisan instrumen yang dikembangkan (5) mengungkapkan hasil pengukuran karakter KD3PS peserta didik kelas 4 dan 5 SD.
Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan menggunakan sembilan langkah meliputi: (1) menentukan tujuan penyusunan instrumen, (2) mencari teoriyang relevan, (3) menyusun indikator butir instrumen, (4) menyusun butir instrumen, (5) validasi isi, (6) revisi berdasarkan saran dari validator, (7) melakukan uji coba kepada responden, (8) melakukan analisis, dan (9) merakit instrumen. Subjek uji coba yakni 258 peserta didik kelas 4 dan 5 SD di Kecamatan Pandak. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling yaitu SD negeri yang berada di Kecamatan Pandak dan memiliki peserta didik kelas 4 dan 5 masing-masing dua kelas. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis validitas menggunakan formula Aiken’s V dan CFA, dan analisis reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dan ICC. Analisis GRM dilakukan untuk mengetahui karakteristik instrumen.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Konstruk pengembangan instrumen yang dikembangkan berdasarkan enam aspek yakni: bijaksana,humanis, berani, adil, bisa meregulasi diri, dan spiritual. (2) Kualitas instrumen yang dikembangkan memiliki validitas dan reliabilitas yang sangat baik. (3) Hasilkarakteristik instrumen menggunakan IRT model GRM diketahui instrumen dapatmengukur karakter peserta didik dengan rentang kemampuan yang cukup luas. (4)Instrumen yang dikembangkan praktis untuk digunakan. (5) Profil karakter KD3PS peserta didik SD di Kecamatan Pandak berada pada tahap mulai berkembang dan sudah berkembang.Benedicta Rani NugraheniWidihastuti Widihastuti2022-10-25T04:09:51Z2022-10-25T04:09:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74729This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/747292022-10-25T04:09:51ZDeterminasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Financial Technology Siswa Jurusan AKL di SMK Negeri di Kota Madiun pada Masa Pandemi COVID-19.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan (1) pengaruh faktor-faktor determinan terhadap perilaku penggunaan financial technology (fintech) siswa jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) di sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) diKota Madiun pada masa pandemi COVID-19 secara simultan, (2) pengaruh faktor determinan terhadap perilaku penggunaan fintech siswa jurusan AKLdi SMKN di Kota Madiun pada masa pandemi COVID-19 secara parsial, dan (3) faktor yang memiliki pengaruh paling besar terhadap perilaku penggunaan fintech siswa jurusan AKL di SMKN di Kota Madiun pada masa pandemi COVID-19.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan korelasional. Subjek penelitian ini adalah 139 siswa jurusan AKL di SMKN di Kota Mad iun. Penent uan sampel menggunakan t eknik stratified propotional random sampling. Pengumpulan datamenggunakan kuesioner. Validasiisi instrumendilakukan melaluiexpertjudgmentdenganindeksvaliditasAiken’sVsedangkanreliabilitas antar- rater dengan teknik Interclass Correlation Coefficient. Validitas konstruk instrumen menggunakan teknik Confirmatory Factor Analysis dan reliabilitas konstruk dengan rumus Construct Reliability. Analisis data menggunakan CB-SEM.
Hasil penelitian ad alah sebagai berikut. (1) Niat perilaku, kond isi memfasilitasi, dan kebiasaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku penggunaanfintech siswajurusanAKLdiSMKNdiKotaMadiunpada masapandemi COVID-19 secara simultan. (2) Niat perilaku, kondisi memfasilitasi dan kebiasaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku penggunaan fintech siswa jurusan AKL di SMKN di Kota Madiun pada masa pandemi COVID-19 secara parsial. (3) Faktor yang memiliki pengaruh positif paling besar terhadap perilaku penggunaan fintech oleh siswa jurusan AKL di SMKN di Kota Madiun pada masa pandemi COVID-19 yaitu niat perilaku dengan sumbangan pengaruh sebesar 0.944 terhadap perilaku penggunaan fintech. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa faktor yang paling berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku penggunaaan fintech adalah niat perilaku.Reny Refitaningsih Feby RiaWidihastuti Widihastuti2022-10-25T03:29:16Z2022-10-25T03:29:16Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74728This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/747282022-10-25T03:29:16ZPengembangan Instrumen Evaluasi Penerapan Gerakan Sekolah Menyenangkan dalam Pembelajaran Matematika Jenjang SMK.Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengkonstruk instrumen yang baik dan layak digunakan untuk mengukur penerapan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) terkhususnya dalam pembelajaran matematika jenjang SMK; 2) mengetahui kualitas instrumen evaluasi penerapan GSM dalam pembelajaran matematika jenjang SMK ditinjau dari validitas dan reliabilitasnya; 3) mengetahui keefektifan instrumen evaluasi penerapan GSM dalam pembelajaran matematika jenjang SMK; 4) mendeskripsikan hasil pengukuran menggunakan instrumen evaluasi penerapan GSM dalam pembelajaran matematika jenjang SMK.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan gabungan model pengembangan instrumen non test menurut Mardapi dan langkah – langkah pengembangan skala menurut Azwar. Penentuan subjek uji coba menggunakan purposif sampling. Subjek uji coba skala kecil terdiri 3 kepala sekolah, 9 guru dan 60 peserta didik. Subjek uji coba skala besar terdiri dari 228 peserta didik yang berasal dari 3 SMK di Yogyakarta. Validitas instrumen dibuktikan dengan validitas isi dan konstruk, sedangkan reliabilitas instrumen diestimasi berdasarkan inter-rater reliability dengan metode ICC dan Alpha Cronbach. Teknik pengumpulan data adalah teknik Delphi untuk mendapatkan masukan dari expert sebagai validator. Instrumen pengumpulan data adalah kuisoner yang berbentuk lembar validasi dan lembar efektivitas instrumen. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk memperbaiki kualitas instrumen dari segi konten, konstruksi, dan bahasa. Analisis data secara kuantitatif dilakukan untuk membuktikan validitas isi menggunakan formula Aiken, mengestimasi reliabilitas menggunakan metode ICC dan Alpha Cronbach, serta membuktikan validitas konstruk dan reliabilitas konstruk menggunakan confirmatory factor analysis (CFA).
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) 21 butir instrumen yang digunakan oleh kepala sekolah, 35 butir instrumen yang digunakan oleh guru, dan 34 butir instrumen yang digunakan oleh peserta didik telah berhasil dikembangkan. Instrumen tersebut dapat mengukur penerapan GSM dalam pembelajaran matematika yang mencakup empat faktor yakni learning enviroment (lingkungan belajar yang nyaman), pedagogical practice (model pembelajaran yang praktis), character development (pembentukan karakter), dan school connectedness (pelibatan semua pihak yang terkait); 2) Kualitas instrumen evaluasi penerapan gerakan sekolah menyenangkan dalam pembelajaran matematika jenjang SMK ditinjau dari indeks validitas dan reliabilitas termasuk kategori baik hingga sangat baik; 3) Keefektifan instrumen berdasarkan keakuratan pengumpulan informasi, kemudahan penggunaan instrumen, kebermanfaatan instrumen dalam menilai penerapan GSM dalam pembelajaran matematika jenjang SMK termasuk dalam kategori baik hingga sangat baik; 4) Hasil pengukuran menunjukan penerapan GSM dalam pembelajaran matematika jenjang SMK sudah terlaksana dengan baik hingga sangat baik. Berdasarkan hasil pengukuran tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari penilaian yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru, dan peserta didik.Yuliana Olga Siba SabonWidihastuti Widihastuti2022-05-12T01:57:07Z2022-05-12T01:57:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73009This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/730092022-05-12T01:57:07ZEvaluasi Pelaksaan Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Jenjang SMK di Kabupaten Purworejo.Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengevaluasi aspek context, 2) input, 3) process, 4) product pelaksanaan Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Jenjang SMK di Kabupaten Purworejo, dan 5) menguji ada tidaknya perbedaan pelaksanaan GLS pada jenjang SMK Negeri dan SMK Swasta di Kabupaten Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan kuantitatif menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Subjek penelitian yang digunakan terdiri dari 389 peserta didik, 38 guru, dan 4 perwakilan tim literasi sekolah dari 2 SMK Negeri dan 2 SMK Swasta di Kabupaten Purworejo. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi angket, wawancara dan teknik dokumentasi dengan menggunakan instrumen pengumpulan data yang berupa lembar angket dengan skala likert, pedoman wawancara dan lembar dokumentasi Validitas instrumen dibuktikan dengan validitas isi menggunakan formula Aiken’s V dan validitas konstruk menggunakan Exploratory Factor Analysis (EFA). Reliabilitas diestimasi dengan uji Cronbach Alpha dan Intraclass Correlation Coefficient (ICC). Teknik analisis data deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengukur capaian keberhasilan program CIPP dan uji independent sample t-test untuk menguji ada tidaknya perbedaan pelaksanaan GLS di SMK Negeri dan SMK Swasta.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) jenjang SMK di Kabupaten Purworejo pada aspek context memiliki tingkat keberhasilan sebesar 80,53% dan 82,57% termasuk dalam kategori terlaksana dengan sangat baik pada peserta didik maupun guru; 2) aspek input memiliki tingkat keberhasilan sebesar 80,22% dan 81,63% termasuk dalam kategori terlaksana dengan sangat baik pada peserta didik maupun guru; 3) aspek process memiliki tingkat keberhasilan sebesar 81,69% dan 82,32% termasuk dalam kategori terlaksana dengan sangat baik pada peserta didik maupun guru; 4) aspek product memiliki tingkat keberhasilan sebesar 76,11% dan 81,91% termasuk dalam kategori terlaksana dengan baik untuk peserta didik dan sangat baik pada guru; dan 5) tidak terdapat perbedaan yang signifikan pelaksanaan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) jenjang SMK Negeri dan SMK Swasta di Kabupaten Purworejo.Dwi Novita SariWidihastuti Widihastuti2022-05-12T01:40:59Z2022-05-12T01:40:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73007This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/730072022-05-12T01:40:59ZPengembangan Computerized Adaptive Testing Higher Order Thinking Skills Kimia Kelas X SMA.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan bank soal HOTS kimia untuk kelas X SMA yang telah diketahui karakteristik dan kualitas butirnya, (2) menguji spesifikasi teknis dan kualitas CBT-HOTS kimia untuk kelas X SMA, (3) menguji spesifikasi teknis dan kualitas CAT-HOTS kimia untuk kelas X SMA menggunakan algoritma pohon keputusan, (4) mendapatkan potret kemampuan HOTS kimia siswa SMA di Kota Yogyakarta.
Proses pengembangan CAT-HOTS kimia melalui tiga tahap yaitu: Pertama, pengembangan bank soal HOTS kimia mengguankan proses penyusunan instrumen tes dari Model Mardapi meliputi sembilan langkah (1) menyusun spesifikasi tes, (2) menulis soal tes, (3) menelaah soal tes, (4) melakukan uji coba tes, (5) menganalisis butir soal, (6) memperbaiki tes, (7) merakit tes, (8) melaksanakan tes, dan (9) menafsirkan hasil tes. Kedua, pengembangan media CBT-HOTS kimia mengadopsi proses model pengembangan Borg & Gall meliputi tujuh langkah (1) identifikasi kebutuhan, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji coba produk awal, (5) revisi produk hasil uji coba awal, (6) uji coba lapangan, dan (7) finalisasi produk. Ketiga, pengembangan media CAT- HOTS kimia juga mengadopsi proses model pengembangan Borg & Gall dengan langkah yang sama pada pengembangan CBT-HOTS kimia.
Hasil pengembangan menunjukkan bahwa (1) bank soal HOTS kimia memiliki karakteristik dan kualitas yang baik berdasarkan validitas isi, reliabilitas, dan tingkat kesukaran yang memenuhi kriteria, (2) program CBT-HOTS kimia memiliki spesifikasi teknis dan kualitas sangat baik ditunjukkan dengan kategori sangat baik 51%, (3) program CAT-HOTS kimia memiliki spesifikasi teknis dan kualitas sangat baik ditunjukkan dengan kategori sangat baik 62%, selain itu, program CAT-HOTS kimia yang dikembangkan efektif dan akurat dalam menyajikan butir tes sesuai dengan kemampuan peserta tes, yang ditunjukkan dengan nilai SEM dan tes berakhir ketika butir habis, (4) potret kemampuan HOTS kimia menunjukkan perbedaan yang relatif signifikan antara CBT-HOTS kimia dan CAT-HOTS kimia, program CBT-HOTS diperoleh kategori sangat rendah 33% dan kategori sedang 28%, sedangkan CAT-HOTS kimia diperoleh kategori sangat rendah 42%.Farintis Jihadul AliviWidihastuti Widihastuti2022-05-10T04:39:49Z2022-05-10T04:39:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/72982This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/729822022-05-10T04:39:49ZEvaluasi Program Musyawarah Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Kota Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program MGMP yang terdiri dari: (1) konteks kesesuaian struktur Musyawarah Guru Mata Pelajaran(MGMP) dan relevansi program dengan kebutuhan peserta MGMP, (2) input karakteristik peserta, materi program, sarana dan prasarana penunjang serta sistem pengelolaan program MGMP, (3) proses partisipasi peserta dan kualitas program MGMP, (4) produk manfaat program bagi peserta MGMP, kemampuan guru, dan keterampilan guru setelah menjadi peserta MGMP.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Subjek penelitian meliputi 60 peserta MGMP Matematika periode 2019/2020, 390 siswa SMP yang diajar oleh guru tersebut. Instrumen penelitian berupa angket, lembar observasi, dan wawancara terstuktur. Penyajian data untuk memberi gambaran tentang deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Instrumen angket divalidasi dengan uji validitas isiAiken’s Vmenggunakan expert judgment, dan validitas kontruk menggunakan analisis faktor eksploratori. Penentuan reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Konteks program MGMP sudah baik; stuktur MGMP sudah sesuai dengan standar pengembangan KKG/MGMP dan relevansi program yang dilaksanakan MGMP Matematika berada pada kategori sangat baik dengan 53,33%. (2) Input program MGMP sudah baik; peserta MGMP sudah memenuhi kualifikasi minimal sebagai guru Matematika, kesesuaian materi yang dilaksanakan pada program MGMP berada pada kategori tinggi dengan 73,33%, ketersediaan sarana dan prasarana sebagai penunjang pelaksanaan program MGMP tergolong baik dan memadai dengan 50,00%, dan sistem pengelolaan program MGMP berada pada kategori tinggi dengan 80,00%.(3) Proses program MGMP sudah baik; keaktifan peserta MGMP ketika pelaksanaan program kegiatan berada pada kategori tinggi dengan 68,33% dan kualitas pelaksanaan program MGMP berada pada kategori tinggi dengan 61,67%.(4) Produk program MGMP sudah tergolong baik dan berhasil;manfaat program MGMP berada pada kategori tinggi dengan 68,33%, kemampuan guru berada pada kategori tinggi dengan 73,33% dan keterampilan guru setelah mengikuti program MGMP berada pada kategori tinggi dengan 57,95%.Indah Purnama SariWidihastuti Widihastuti2016-07-19T02:18:00Z2016-07-19T02:18:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36672This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/366722016-07-19T02:18:00ZMODEL PEMBELAJARAN SCIENTIFIC UNTUK
MENYIAPKAN LULUSAN SMK BIDANG BUSANA DI DIY
MENJADI ENTREPRENEURPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan model pembelajaran scientific yang
dapat diterapkan di SMK bidang busana sesuai kurikulum 2013; (2) mengembangkan perangkat
pembelajaran dan penilaian scientific untuk SMK bidang busana; (3) menemukan bentuk penerapan
atau implementasi model pembelajaran scientific yang tepat untuk SMK bidang busana dalam
rangka menyiapkan lulusan menjadi entrepreneur yang unggul, produktif, mandiri, dan kompetitif di
bidangnya; dan (5) menguji keefektifan model pembelajaran scientific yang dikembangkan untuk
menyiapkan lulusan SMK Bidang Busana khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi
entrepreneur.
Model pembelajaran scientif untuk menyiapkan lulusan SMK Bidang Busana khususnya di
Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi entrepreneur ini dikembangkan melalui penelitian dan
pengembangan (R & D). Model R & D yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model R &
D yang dikembangkan oleh Thiagarajan yaitu yang mencakup 4D (Define, Design, Development,
Dissemination). Tahapan Define merupakan tahapan mendefinisikan. Tahapan Design, dilakukan
pada tahun pertama mencakup kegiatan analysis karakter kerja bidang busana di industry garment
dan yang selama ini dikembangkan di SMK Pariwisata bidang busana di DIY, dan kegiatan merancang
(design) prototype model berdasarkan hasil analisis; (2) tahapan Development, dilakukan pada tahun
kedua mencakup kegiatan pengembangan model dan perangkat model yang meliputi kegiatan
validasi prototype model dan perangkat model, uji keterbacaan model dan perangkat model,
pelatihan guru, dan ujicoba model dan perangkat model; (3) tahapan Diffusion, dilakukan pada
tahun ketiga mencakup kegiatan implementasi dan evaluasi model secara luas.
Tahapan Define dan Design pada tahun pertama bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi
karakter kerja di industri garment yang harus dimiliki oleh lulusan SMK Pariwisata Bidang
Busana; (2) mengidentifikasi kesenjangan antara karakter kerja yang selama ini
dikembangkan di sekolah dengan di industri garment. Tahapan Development pada tahun
kedua terdiri atas pengembangan model dan pengembangan perangkat model. Pengembangan
model dimaksudkan untuk menghasilkan model yang efektif dan dapat dilaksanakan dengan
baik untuk mengembangkan karakter kerja siswa dalam proses pembelajaran praktik bidang
busana di SMK Pariwisata. Pengembangan perangkat model dimaksudkan untuk
menghasilkan seperangkat instrument model AFL yang memiliki karakteristik valid, reliabel,
dan layak digunakan untuk penilaian pembelajaran praktik bidang busana yang dapat
mendukung pengembangan karakter kerja siswa SMK Pariwisata. Tahapan Dissemination
pada tahun ketiga, mencakup kegiatan implementasi dan Evaluasi model pada tataran
sesungguhnya di SMK Pariwisata Bidang Busana di DIY, diawali dengan kegiatan workshop
dan pelatihan guru-guru praktik bidang busana seluruh SMK Pariwisata di DIY.WENING, M.PD Dr. SRIWidihastuti WidihastutiM.Pd. Emy Budiastuti2015-03-19T06:56:02Z2022-07-11T03:13:21Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13325This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/133252015-03-19T06:56:02ZModel Assessment for Learning (AFL) Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) untuk Pembelajaran Bidang Busana bagi Mahasiswa Calon Guru Pendidikan VokasiPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan model AFL berbasis HOTS yang dapat diterapkan untuk pembelajaran bidang busana bagi mahasiswa calon guru pendidikan vokasi dan (2) menguji keefektifan model AFL berbasis HOTS dalam meningkatkan pemahaman dan HOTS mahasiswa calon guru pendidikan vokasi bidang busana.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, dengan menggunakan HC-ADDIE modification model yaitu kolaborasi dan modifikasi dari model research, development, and diffusion (RDD) Hopkins & Clark dengan model ISD ADDIE dan classroom action research (CAR). Tahapan research meliputi kegiatan analysis & need assessment. Tahapan development meliputi kegiatan merancang (design) prototype model, memvalidasi model, uji keterbacaan, melatih dosen/pengamat, serta melakukan ujicoba terbatas dan diperluas sebagai kegiatan implementation, analysis, dan evaluation melalui CAR. Tahapan diffusion meliputi kegiatan diseminasi hasil penelitian melalui seminar dan jurnal. Subjek ujicoba adalah mahasiswa S1 calon guru pendidikan vokasi bidang busana yang sedang mengikuti pembelajaran teknologi tekstil pada semester ganjil 2012/2013 di Program Studi Pendidikan Teknik Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta. Analisis data menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara kuantitatif menggunakan teknik statistik deskriptif kuantitatif dengan penyajian data berupa tabel, grafik, dan diagram, serta menggunakan teknik statistik inferensial yaitu dengan ANOVA satu jalur. Proses analisis data menggunakan program Excell dan SPSS for Windows 17.0. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Model AFL berbasis HOTS untuk pembelajaran bidang busana bagi mahasiswa calon guru pendidikan vokasi berhasil dikembangkan melalui HC-ADDIE modification model. (2) Model AFL berbasis HOTS terbukti efektif untuk meningkatkan pemahaman dan HOTS mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan tren perkembangan pemahaman dan HOTS mahasiswa yang meningkat secara signifikan pada setiap siklusnya berdasarkan perhitungan ANOVA satu jalur. Temuan lain hasil penelitian adalah adanya peningkatan yang signifikan pada sikap dan perilaku positif mahasiswa calon guru pendidikan vokasi bidang busana yang dibuktikan dengan tren perkembangan sikap dan perilaku positif mahasiswa pada setiap siklusnya berdasarkan perhitungan ANOVA satu jalur.Widihastuti Widihastuti