Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T20:16:11ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-11-04T01:16:31Z2015-11-04T01:16:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27904This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/279042015-11-04T01:16:31ZKerjasama Indonesia-Malaysia Menghadapi Fenomena ISIS
Melalui Instrumen Soft PowerFenomena ISIS menandai transformasi aktivitas terorisme dari pola lama menuju pola baru. Perjuangan ISIS menarik perhatian beberapa kelompok teroris lain di seluruh dunia, yang ditandai dengan pernyataan baiat beberapa kelompok teroris di beberapa negara terhadap ISIS. Indonesia dan Malaysia menghadapi permasalahan serupa. Beberapa kelompok maupun individu di Indonesia dan Malaysia terbukti bergabung dengan ISIS. Penanganan kasus-kasus terorisme baik di Indonesia maupun Malaysia sebelum fenomena ISIS lebih banyak menitikberatkan penggunaan instrumen hard power oleh masing-masing negara tersebut. Mengandalkan hard power untuk penanggulangan terorisme hanya menghasilkan generasi terorisme yang baru. Untuk mengantisipasi trend terorisme ISIS di Indonesia dan Malaysia, diperlukan perumusan formulasi baru kerjasama bilateral yang strategis antar kedua negara. Penulisan ini bertujuan untuk memberi langkah-langkah solutif dalam penanganan fenomena ISIS melalui intrumen soft power. Metode yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif.
Dalam hal ini, kerjasama bilateral tidak terbatas oleh aktor pemerintah dan tidak selalu mengandalkan instrument hard power. Pelibatan beragam elemen masyarakat dalam perumusan kerjasama strategis Indonesia-Malaysia menjadi kunci bagi penanganan trend fenomena terorisme ISIS di kedua negara. Kerjasama antar unsur kelompok masyarakat seperti kelompok keagamaan yang moderat, civil society, akademisi, dan media di kedua negara-dapat menjadi kekuatan dalam memutus mata rantai dukungan masyarakat terhadap paham terorisme. Dengan kombinasi kerjasama melalui strategi soft power, alur suplai fenomena ISIS tidak dapat berkembang luas di Indonesia maupun Malaysia. Adapun penerapan instrumen soft power meliputi kerjasama media, pendidikan, dan masyarakat sipil antar kedua negara. Ketiga elemen kunci ini diharapkan menjadi solusi konkrit bagi kedua negara dalam menangani persoalan fenomena ISIS.
Kata-Kata Kunci: ISIS, soft power, media, pendidikan, masyarakat sipilPrihandono WibowoAhmad ZamzamyDeasy Setiyo Pratiwi