Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T13:03:49ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-10-16T01:43:26Z2019-01-30T03:59:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27005This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/270052015-10-16T01:43:26ZMANAJEMEN PEMBELAJARAN DI PONDOK PESANTREN
TAKWINUL MUBALLIGHIN YOGYAKARTAPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen pembelajaran
di Pondok Pesantren Takwinul Muballighin, mulai dari perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
Subjek penelitian adalah ustad pendiri, ustad pengelola, dan santri. Objek
penelitian ini adalah manajemen pembelajaran Pondok Pesantrean Takwinul
Muballighin Yogyakarta. Adapun metode pengumpulan data menggunakan
metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa data pada
penelitian ini menggunakan analisa data deskriptif kualitatif model interaktif dari
Milles dan Michael Huberman yang terdiri dari tiga jalur kegiatan bersamaan
yaitu; reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian tentang manajemen pembelajaran di Pondok Pesantren
Takwinul Muballighin Yogyakarta menunjukkan bahwa; 1) perencanaan
pembelajaran secara prinsip dilengkapi silabus dan Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) tetapi belum didokumentasikan; Pondok Pesantren Takwinul
Muballighin merupakan jenis pendidikan keagamaan yang diselenggarakan
melalui jalur pendidikan nonformal, sehingga silabus dan RPP tidak harus
mengacu pendidikan formal; Perencanaan pembelajaran dibuat oleh ustad pendiri
tanpa melibatkan staf pengajar, pengelola dan belum mengalami perubahan
sampai saat ini; 2) pelaksanaan proses belajar mengajar dilaksanakan setiap hari
Senin-Sabtu malam jam 20.00-21.30 dan waktu pagi jam 05.00-06.30, dimulai
dengan pembukaan atau salam, ustad menyampaikan materi pelajaran yang
menggunakan media pembelajaran seperti LCD, white board, spidol, dan makalah
yang dibagikan kepada santri. Metode penyampaian materi memakai ceramah,
demonstrasi, dan diakhiri dengan tanya jawab. Ustad menutup proses belajar
mengajar dengan berdoa bersama dan mengucapkan salam penutup; 3) Evaluasi
pembelajaran menggunakan evaluasi formatif yaitu penilaian berupa tes yang
dilakukan setelah satu pokok bahasan selesai dipelajari peserta didik dan evaluasi
sumatif yaitu penilaian berupa tes yang dilaksanakan setelah proses belajar
mengajar selesai dalam jangka waktu tertentu yaitu satu semester. Contohnya
untuk menjadi da’i, ada latihan ceramah yang akan dievaluasi secara formatif
setelah latihan selesai dan evaluasi sumatif dilakukan dengan melihat penampilan
santri secara langsung menyampaikan dakwah Islam ke masyarakat setelah
semester selesai.Putra Vivit Nur Arista-