Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T19:06:51ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2017-02-16T01:39:18Z2017-02-16T01:39:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/47080This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/470802017-02-16T01:39:18ZKAJIAN HISTORISITAS DAN NORMATIVITAS MASYARAKAT SAMIN
DI BLORA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KARAKTERPenelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui faktor-faktor apa yang
menyebabkan Masyarakat Samin tetap bertahan pada nilai dan tradisinya, (2)
Mengetahui nilai-nilai dan tradisi apa yang merupakan kearifan lokal Suku Samin,
dan (3) Mengetahui nilai-nilai dan tradisi Masyarakat Samin ditinjau dari
pendidikan karakter.
Dalam melakukan penelitian ini, tim peneliti menggunakan metode
penelitian etnografi. Adapun pengertian metode etnografi adalah metode yang
digunakan untuk mendeskripsikan hal-hal yang terkait dengan suku
bangsa/kelompok secara lebih mendalam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Masyarakat Samin adalah salah
satu kelompok masyarakat yang masih terbelakang, namun memiliki nilai-nilai
dan norma yang relevan dengan pendidikan karakter. Ajaran Samin dicetuskan
oleh Samin Surosentiko pada tahun 1890 dan mudah diterima oleh masyarakat
Blora. Hal ini dikarenakan keadaan masyarakat Blora pada abad ke-19 sangat
memprihatinkan. Disamping keadaan alam yang kurang berpotensi, juga adanya
tekanan dari pemerintah kolonial yang ditandai dengan masuknya sistem ekonomi
uang, serta tuntutan pajak yang tinggi. Perampasan tanah milik rakyat yang
dijadikan hutan jati milik negara dan masuknya budaya barat membuat
Masyarakat Samin memilih mengasingkan hidupnya dari tekanan hidup yang
berlainan dengan mereka. Terdesaknya nilai-nilai dalam masyarakat membuat
warga masyarakat tersentuh oleh ajaran Samin yang mengalihkan orientasi hidup
pada dunia kebatinan. Pada tahun pertama ini, peneliti lebih menfokuskan pada
historisitas ajaran Samin, yakni awal mula berkembangnya ajaran Samin, peran
Samin Surosentiko dalam membentuk Masyarakat Samin, dan eksistensi
Masyarakat pada masa ini.Sri Pinasti, M.Si. V. IndahM. Hum Terry IrenewatyM. Hum. Puji Lestari2016-08-29T02:02:49Z2016-08-29T02:02:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40727This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/407272016-08-29T02:02:49ZKONSTRUKSI IDENTITAS GAY DAN LESBIAN DI KOTA YOGYAKARTAPenelitian ini memberikan gambaran tentang pembentukan identitas gay dan
lesbian di Yogyakarta dalam perspektif konstruktivisme sosial yang memaknainya
bukan hanya sebagai bentuk orientasi dan praktek seksualitas yang ada begitu
saja, melainkan adalah hasil konstruksi sosial -budaya dan politik lokal/global yang
dipelajari dan diadopsi oleh kaum homoseksual khususnya di Indonesia.
Proses penelitian dilakukan dalam tradisi kualitatif dengan tujuan utama
untuk mengurai proses pembentukan identitas gay dan lesbian di dalam
komunitas-komunitas homoseksual di Kota Yogyakarta. Metode ini dipilih
karena relevansinya untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu memahami
makna lahir-batin dari sebuah fenomena sosial termasuk mengurai
keragamannya masing-masing. Wawancara sejarah-hidup 8 (delapan)
informan gay dan lesbian dilakukan secara simultan dengan analisis
‘perbandi ngan konstan’ yang di adopsi dari tradi si Grounded Theory.
Terdapat 3 bentuk identitas yang berhasil digali dalam penelitian, yaitu (1) proses
penemuan dan penerimaan pribadi terhadap orientasi homoseksualnya; (2) dilema
penerimaan dan penolakan dari keluarga dan masyarakat umum; dan (3) berbagai
strategi hidup yang dipilih kaum homoseksual dalam kehidupan sehari -harinya.
Dengan Kata lain, pembentukan identitas gay dan lesbian ini berlangsung baik
secara aktif dimana ia mengalami ketertarikan alami kepada sesama jenis,
dilanjutkan dengan mencari/mempelajari tentang homoseksualitas hingga
akhirnya mengadopsinya sebagai bentuk identitas, orientasi dan praktek
seksualitasnya; maupun secara pasif dimana ia dibujuk, dirayu dan dirangsang
oleh seorang gay/lesbian lain, yang awalnya ditolak/diterima hingga akhirnya
diadopsi dan diakuinya. Proses pembentukan identitas gay dan lesbian ini
selanjutnya terkait dengan penerimaan/penolakan keluarga dan masyarakat
sekitarnya. Sebagai catatan, secara umum keluarga dan masyarakat belum
menerima keberadaan gay dan lesbian sebagai sebuah identitas/orientasi seksual
yang berbeda.Wardana AmikaSri Pinasti, M.Si. V. Indah2016-08-22T03:35:45Z2016-08-22T03:35:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40285This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/402852016-08-22T03:35:45ZKAJIAN HISTORISITAS MASYARAKAT SAMIN DI BLORA DALAM
PERSPEKTIF PENDIDIKAN KARAKTERPenelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui faktor -faktor apa yang menyebabkan
Masyarakat Samin tetap bertahan pada nilai dan tradisinya, (2) Mengetahui nilai nilai
dan tradisi apa yang merupakan kearifan lokal Suku Samin, dan (3)
Mengetahui nilai-nilai dan tradisi Masyarakat Samin ditinjau dari pendidikan
karakter. Dalam melakukan penelitian ini, tim peneliti menggunakan metode
penelitian etnografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Masyarakat Samin
adalah salah satu kelompok masyarakat yang masih terbelakang, namun memiliki
nilai-nilai dan norma yang relevan dengan pendidikan karakter. Ajaran Samin
dicetuskan oleh Samin Surosentiko pada tahun 1890 dan mudah diterima oleh
masyarakat Blora. Hal ini dikarenakan keadaan masyarakat Blora pada abad ke19
sangat
memprihatinkan.
Disamping
keadaan
alam
yang
kurang
berpotensi,
juga
adanya
tekanan dari pemerintah kolonial yang ditandai dengan masuknya sistem
ekonomi uang, serta tuntutan pajak yang tinggi. Perampasan tanah milik rakyat
yang dijadikan hutan jati milik negara dan masuknya budaya barat membuat
Masyarakat Samin memilih mengasingkan hidupnya dari tekanan hidup yang
berlainan dengan mereka. Terdesaknya nilai -nilai dalam masyarakat membuat
warga masyarakat tersentuh oleh ajaran Samin yang mengalihkan orientasi hidup
pada dunia kebatinan. Pada tahun pertama ini, peneliti lebih menfokuskan pada
historisitas ajaran Samin, yakni awal mula berkembangnya ajaran Samin, peran
Samin Surosentiko dalam membentuk Masyarakat Samin, dan eksistensi
Masyarakat pada masa ini.Sri Pinasti, M.Si. V. IndahM. Hum Terry Irenewaty2016-07-09T11:19:58Z2016-07-09T11:19:58Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36018This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/360182016-07-09T11:19:58ZKAJIAN HISTORISITAS DAN NORMATIVITAS MASYARAKAT SAMIN DI
BLORA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KARAKTERPenelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui faktor-faktor apa yang
menyebabkan Masyarakat Samin tetap bertahan pada nilai dan tradisinya, (2)
Mengetahui nilai-nilai dan tradisi apa yang merupakan kearifan lokal Suku Samin,
dan (3) Mengetahui nilai-nilai dan tradisi Masyarakat Samin ditinjau dari
pendidikan karakter.
Dalam melakukan penelitian ini, tim peneliti menggunakan metode
penelitian etnografi. Adapun pengertian metode etnografi adalah metode yang
digunakan untuk mendeskripsikan hal-hal yang terkait dengan suku
bangsa/kelompok secara lebih mendalam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Masyarakat Samin adalah salah
satu kelompok masyarakat yang masih terbelakang, namun memiliki nilai-nilai
dan norma yang relevan dengan pendidikan karakter. Ajaran Samin dicetuskan
oleh Samin Surosentiko pada tahun 1890 dan mudah diterima oleh masyarakat
Blora. Hal ini dikarenakan keadaan masyarakat Blora pada abad ke-19 sangat
memprihatinkan. Disamping keadaan alam yang kurang berpotensi, juga adanya
tekanan dari pemerintah kolonial yang ditandai dengan masuknya sistem
ekonomi uang, serta tuntutan pajak yang tinggi. Perampasan tanah milik rakyat
yang dijadikan hutan jati milik negara dan masuknya budaya barat membuat
Masyarakat Samin memilih mengasingkan hidupnya dari tekanan hidup yang
berlainan dengan mereka. Terdesaknya nilai-nilai dalam masyarakat membuat
warga masyarakat tersentuh oleh ajaran Samin yang mengalihkan orientasi
hidup pada dunia kebatinan. Pada tahun pertama ini, peneliti lebih menfokuskan
pada historisitas ajaran Samin, yakni awal mula berkembangnya ajaran Samin,
peran Samin Surosentiko dalam membentuk Masyarakat Samin, dan eksistensi
Masyarakat pada masa ini.Sri Pinasti, M.Si. V. Indah2016-04-13T02:46:40Z2016-04-13T02:46:40Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30968This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/309682016-04-13T02:46:40ZKAJIAN HISTORISITAS DAN NORMATIVITAS MASYARAKAT
SAMIN DI BLORA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KARAKTERPenelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui faktor-faktor apa yang
menyebabkan Masyarakat Samin tetap bertahan pada nilai dan tradisinya, (2)
Mengetahui nilai-nilai dan tradisi apa yang merupakan kearifan lokal Suku Samin,
dan (3) Mengetahui nilai-nilai dan tradisi Masyarakat Samin ditinjau dari
pendidikan karakter.
Dalam melakukan penelitian ini, tim peneliti menggunakan metode
penelitian etnografi. Adapun pengertian metode etnografi adalah metode yang
digunakan untuk mendeskripsikan hal-hal yang terkait dengan suku
bangsa/kelompok secara lebih mendalam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Masyarakat Samin adalah salah
satu kelompok masyarakat yang masih terbelakang, namun memiliki nilai-nilai
dan norma yang relevan dengan pendidikan karakter. Ajaran Samin dicetuskan
oleh Samin Surosentiko pada tahun 1890 dan mudah diterima oleh masyarakat
Blora. Hal ini dikarenakan keadaan masyarakat Blora pada abad ke-19 sangat
memprihatinkan. Disamping keadaan alam yang kurang berpotensi, juga adanya
tekanan dari pemerintah kolonial yang ditandai dengan masuknya sistem
ekonomi uang, serta tuntutan pajak yang tinggi. Perampasan tanah milik rakyat
yang dijadikan hutan jati milik negara dan masuknya budaya barat membuat
Masyarakat Samin memilih mengasingkan hidupnya dari tekanan hidup yang
berlainan dengan mereka. Terdesaknya nilai-nilai dalam masyarakat membuat
warga masyarakat tersentuh oleh ajaran Samin yang mengalihkan orientasi
hidup pada dunia kebatinan. Pada tahun pertama ini, peneliti lebih menfokuskan
pada historisitas ajaran Samin, yakni awal mula berkembangnya ajaran Samin,
peran Samin Surosentiko dalam membentuk Masyarakat Samin, dan eksistensi
Masyarakat pada masa ini.Sri Pinasti, M.Si. V. Indah