Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T08:03:32ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2013-12-09T21:14:35Z2013-12-09T21:14:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10803This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/108032013-12-09T21:14:35ZPEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA KULIAH TEORI BILANGAN DENGAN MODEL REOG UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DAN EFIKASI DIRI MAHASISWA Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model REOG berbasis multimedia interaktif sebagai suatu peningkatan konsep diri dan efikasi mahasiswa pada mata kuliah teori bilangan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan April s.d. Juni 2013, mahasiswa semester genap, program studi pendidikan matematika kelas A dan B sebanyak 81 mahasiswa di STKIP PGRI Pacitan tahun akademik 2012/2013. Penilaian peserta didik berupa hasil tes pada tiap siklus, angket konsep, dan efikasi diri mahasiswa terhadap kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung.
Hasil angket konsep diri mahasiswa menunjukkan peningkatan tiap variabel dan secara kolektif. Subyek kelas A, siklus 1 pada kategori tinggi (36%), sedang (64%), mengalami kenaikan pada kondisi awal, yaitu kategori tinggi 13%, sedang 82%, dan kategori rendah 5%. Pada siklus dua mengalami peningkatan menjadi 87% (tinggi) dan 13% (sedang). Pada subyek kelas B, 19 % kategori tinggi dan 81% kategori sedang. Terdapat kenaikan pada siklus 1 menjadi 33% kategori tinggi dan 67% kategori sedang. Pada siklus 2, terdapat kenaikan signifikan pada kategori tinggi menjadi 90% dan 10% kategori sedang.
Hasil angket efikasi diri menunjukkan data awal pada kelas A, 13% dengan efikasi diri tinggi, 64% kategori sedang, dan 23% kategori rendah. Pada siklus pertama terdapat 44% kategori tinggi dan 56 % kategori efikasi diri sedang. Data ini meningkat menjadi 97% mahasiswa pada kategori tinggi dan 3% kategori sedang. Data kelas B, angket efikasi diri menunjukkan hasil pada data awal 33% memiliki efikasi tinggi, 46% dengan kategori sedang, dan 21% adalah kategori rendah. Pada siklus pertama terdapat peningkatan efikasi diri menjadi 62% pada kategori tinggi, 36% pada kategori sedang, dan 2% masih memiliki efikasi rendah. Siklus kedua, yaitu sebesar 98% mahasiswa memiliki efikasi diri tinggi, dan sisanya 2% adalah mahasiswa dengan efikasi diri sedang.
Pada penilaian performansi berupa hasil tes kognitif mahasiswa kelas A, terhadap materi, pada kondisi awal menunjukkan rata-rata 62, kelas B reratanya 59. Selanjutnya pada siklus pertama untuk kelas A rata-ratanya naik menjadi 78 sedangkan kelas B hanya naik menjadi 69. Peningkatan performansi terlihat pada siklus kedua setelah diperoleh nilai rata-rata 85 (kelas A) dan 82 (kelas B
Kata kunci: teori bilangan, REOG, konsep diri, efikasi diri
Tisngati Uripifedeoer@gmail.comQudsiyah Khoirul2013-02-13T03:41:23Z2013-02-13T03:41:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10108This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/101082013-02-13T03:41:23ZMEMBANGUN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI KETRAMPILAN KOMUNIKASIMEMBANGUN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI KETRAMPILAN KOMUNIKASI
Pembentukan dan pembinaan karakter guru dan peserta didik melalui pembelajaran matematika merupakan daya upaya untuk membentuk watak dan identitas bangsa Indonesia. Guru adalah komponen strategis dalam proses pendidikan selain peserta didik dan kurikulum. Aktivitas pembelajaran ditandai dengan interaksi antara guru dengan peserta didik sehingga guru dituntut memiliki kompetensi sosial, dan kepribadian selain kognitif, dan pedagogis. Transfer ilmu pengetahuan akan efektif jika guru dan peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik dan bersemangat untuk membuat suasana belajar yang menyenangkan. Komunikasi akan efektif dalam pembelajaran jika penyampaian pesan atau informasi sesuai tujuan yang diharapkan. Tujuan pembelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi dan pemecahan masalah dengan cara berfikir kritis, logis, obyektif, bersifat jujur, disiplin, dan sistematis. Dengan demikian keterampilan komunikasi guru menjadi kompetensi yang strategis untuk menumbuhkembangkan karakter peserta didik melalui aktivitas penyampaian ilmu pengetahuan yang komunikatif sertapemberian teladan melalui sikap atau etika berkomunikasi. Keberadaan soft skills peserta didik juga akan berkembang melalui pembiasaan dan keterampilan komunikasi yang baik saat pembelajaran matematika yang interaktif dan menyenangkan.
Kata kunci: karakter, pembelajaranmatematika, keterampilankomunikasiTisngati Uripifedeoer@gmail.com