Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T22:03:59ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-07-02T00:33:17Z2019-01-30T00:31:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22298This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/222982015-07-02T00:33:17ZPERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP
BALAP LIAR DI KALANGAN REMAJA
(Studi kasus Stadion Sultan Agung Kabupaten Bantul)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap
balap liar di kalangan remaja. Remaja sebagai generasi penerus bangsa tentu tidak
akan lepas dari pantauan masyarakatsekitar tentang semua yang dilakukannya.
Ada banyak beragam persepsi muncul terkait balap liar yang dilakukan remaja di
Stadion Sultan Agung Kabupaten Bantul.
Penelitian ini dilaksanakan di Daerah Pacar, Dusun Bibis, Desa
Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif deskriptif. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian
adalah dengan sampel bertujuan (purposive sample) untuk pemilihan informan.
Informan yang dipilih sangat bervariasi. Beberapa diantaranya adalah tokoh
masyarakat, warga masyarakat daerah Pacar dan remaja yang mengikuti balap
liar. Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data, yaitu dengan
pengamatan (observasi), wawancara, dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan
data digunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik membandingkan data
dengan sesuatu yang lain di luar data itu. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman, yang meliputi
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa persepsi setiap orang
memang berbeda-beda karena memang terbentuk dari pribadi yang berbeda pula.
Ada yang berpendapat balap liar dibubarkan saja karena mengganggu
ketentraman warga masyarakat terutamapolusi suara dari kendaraan para
pembalap liar yang mengganggu kekhusukkan warga daerah Pacar dalam
menjalankan ibadah. Akan tetapi, ada juga yang tidak membenarkan namun juga
tidak melarang dan membiarkan saja karenaitu adalah hak mereka (remaja) yang
tidak bisa dipaksakan karena kerugianjuga ditanggung oleh remaja itu sendiri.
Masyarakat menganggap remaja yang melakukan balap liar adalah remaja yang
nakal karena tidak menghormati dan menghargai kepentingan umum, melakukan
kegiatan yang berbahaya bagi diri sendiridan orang lain serta melakukan judi dan
minum-minuman keras yang dilarang dalam nilai dan norma yang dianut oleh
masyarakat daerah Pacar. Balap liar dianggap sebagai kegiatan yang merusak diri
remaja.
Kata kunci: Remaja, Balap liar, Masyarakat.Danang Sigit Tri P