Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T12:12:13ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2017-03-02T01:19:00Z2017-03-02T01:19:00Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/47611This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/476112017-03-02T01:19:00ZPENGEMBANGAN
STANDAR INTENSITAS KONSUMSI ENERGI
GEDUNG LABORATORIUM DAN BENGKEL
DI FAKULTAS TEKNIK UNYTujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan standar intensitas
konsumsi energi gedung laboratorium dan bengkel di FT UNY yang dapat digunakan
juga sebagai standar oleh laboratorium dan bengkel di luar FT UNY, sedangkan
tujuan khusus dari penelitian ini adalah 1) mengetahui pola penggunaan energi listrik
gedung laboratorium dan bengkel di lingkungan Fakultas Teknik UNY; 2)
Mengetahui potensi penghematan energi listrik gedung laboratorium dan bengkel di
lingkungan Fakultas Teknik UNY; dan 3) Mengetahui nilai standar intensitas
konsumsi energi listrik gedung laboratorium dan bengkel berdasarkan identifikasi
potensi penghematan energi listrik yang diperoleh.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Research and
Development (R&D) yang dilanjutkan dengan penelitian eksperimen. Dalam
penelitian pengembangan ini, akan dikembangkan nilai standar intensitas konsumsi
energi (IKE) gedung laboratorium dan bengkel di FT UNY, sedangkan dalam
penelitian ekperimen akan dilakukan pengujian apakah terdapat perbedaan konsumsi
energi antara gedung laboratorium dan bengkel yang telah menerapkan standar
intensitas konsumsi energi.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa nilai IKE listrik yang
mempertimbangkan potensi penghematan energi listrik pada setiap jurusan di
lingkungan Fakultas Teknik UNY berbeda-beda. Perbedaan nilai IKE listrik ini
dipengaruhi oleh potensi penghematan setiap peralatan yang dimiliki oleh setiap
laboratorium/bengkel serta peralatan yang ada di tersedia di setiap laboratorium dan
bengkel. Nilai IKE listrik memiliki rentang antara 9,35 kWh per orang per bulan
sampai 958,02 kWh per orang per bulan.Sunyoto SunyotoSukisno TotoM.T Nurhening Yuniarti2016-10-17T03:21:29Z2016-10-17T03:21:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42390This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/423902016-10-17T03:21:29ZUPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DAN GANGGUAN
KELISTRIKAN MELALUI PELATIHAN ELECTRICAL SAFETY
BAGI PARA PELAKU K3 (KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA)Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat berupa Pelatihan Electrical Safety
bagi guru-guru SMK dan para pelaku K3 Kelistrikan ini bertujuan untuk: 1)Memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta diklat bidang K3
Kelistrikan, khususnya dalam bidang Electrical Safety beserta pengembangan
aplikasinya; 2) Sebagai titik awal diterapkannya model pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran berupa modular Electrical Safety yang
diharapkan mampu meningkatkan pencapaian kompetensi peserta diklat; dan 3)Mendayagunakan teknologi yang sudah berkembang dalam bidang Electrical
Safety sebagai suatu media pembelajaran, khususnya terkait K3 kelistrikan di
lingkup peserta diklat.
Kegiatan pelatihan ini diawali dengan pendaftaran peserta pelatihan,
sambutan dari Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY, dan penyampain
materi, paktikum dan evaluasi. Pemberian materi diawali dengan dasar hukum dan
regulasi penerapan K3 Kelistrikan, pengantar tentang electrical safety dalam
bidang sistem tenaga listrik, proses pengembangan trainer electrical safatey dalam
bidang sistem tenaga listrik, penerapan electrical safatey dalam bidang sistem
tenaga listrik, dan penyampaian materi tentang simulasi praktikum electrical
safatey dalam bidang sistem tenaga listrik.
Kegiatan pengabdian ini terdiri dari dua kegiatan yaitu pelatihan dan
pendampingan. Kegiatan pertama berupa pelatihan dilakukan selama 2 hari untuk
memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan tentang pengembangan dan
penggunaan tariner Electrical Safety bagi guru SMK dan praktisi K3 Kelistrikan
yang keseluruhannya berjumlah 25 orang. Kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan
metode ceramah, diskusi, serta praktikum. Kegiatan kedua berupa pendampingan
dilakukan dengan memberikan kesempatan konsultasi dan bimbingan pasca
pelatihan bagi peserta yang membutuhkan. Kegiatan pendampingan ini juga
ditujukan untuk melihat tindak lanjut hasil pelatihan baik berupa implementasi
dalam pembelajaran maupun pengembangan diri bagi peserta pelatihan yang
berkaitan dengan K3 Kelistrikan. Dengan adanya bekal kemampuan yang dimiliki
guru maupun pelaku K3 Kelistrikan ini maka khususnya bagi guru diharapkan
dapat mentransfer ke siswa sedangkan bagi pelaku K3 Kelistrikan diharapkan
dapat menerapkan ke dalam lingkungan kerja masing-masing.Ismara Imakimaismara@gmail.comSujadi AhmadSukisno Toto2016-08-18T01:27:42Z2016-08-18T01:27:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40014This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/400142016-08-18T01:27:42ZINTENSITAS KONSUMSI ENERGI GEDUNG LABORATORIUM DAN
BENGKEL DI FT UNY: SEBUAH KAJIAN AWAL MENUJU STANDARISASIPenilaian terhadap kriteria boros dan hemat pada sebuah bangunan gedung
menggunakan standar intensitas konsumsi energi (IKE) yang ditetapkan dalam
Pedoman Pelaksanaan Konservasi Energi dan Pengawasannya di Lingkungan
Departemen Pendidikan Nasional. Dalam pedoman tersebut, standar IKE
bangunan gedung diklasifikasikan menjadi dua, yaitu bangunan gedung
menggunakan AC (air conditioning) dan bangunan gedung yang tidak
menggunakan AC, sedangkan pada bangunan gedung yang memiliki fungsi
spesifik seperti bengkel dan laboratorium belum memiliki standar ataupun acuan
yang digunakan sebagai referensi dalam melakukan evaluasi nilai intensitas
konsumsi energi. Dengan demikian, nilai IKE yang ditetapkan dalam Pedoman
Pelaksanaan Konservasi Energi dan Pengawasannya tidak dapat dipergunakan
sebagai acuan dalam mengevaluasi gedung laboratorium dan bengkel. Standar
yang lain, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) yang ditetapan oleh Badan
Standarisasi Nasional (BSN) juga belum menyebutkan standar spesifik yang
terkait dengan standar pemakaian energi di bangunan gedung laboratorium dan
bengkel.
Nilai standar merupakan nilai yang sangat penting dalam sebuah proses guna
menjamin stabilitas (konsistensi), sebagai patokan dalam mengukur unjuk kerja,
sebagai dasar dalam audit dan pelaksanaan perbaikan (continuous improvement),
dan sebagai upaya peningkatan efisiensi dan kinerja. Nilai standar IKE pada
gedung laboratorium dan bengkel memiliki peran yang sangat krusial dalam
mendukung program efisiensi energi, khususnya di Fakultas Teknik UNY karena
akan digunakan sebagai nilai acuan dalam melakukan evaluasi terhadap gedung
laboratorium dan bengkel, apakah termasuk sangat efisien atau sangat boros
pemakaian energinya. Tulisan ini bermaksud memaparkan hasil identifikasi nilai
IKE berdasarkan kondisi operasi normal, sebelum ada tindakan yang berkaitan
dengan konservasi energi. Langkah ini merupakan tahapan awal dalam proses
pengembangan standar IKE gedung laboratorium dan bengkel di FT UNY.
Hasil analisis nilai IKE gedung Laboratorium dan Bengkel di lingkungan FT UNY
diperoleh sebagai berikut: 1) Gedung laboratorium dan bengkel di Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin memiliki nilai IKE yang paling tinggi yaitu 100,27
kWh/orang/bulan sedangkan nilai IKE gedung laboratorium dan bengkel di Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro memiliki nilai yang paling rendah yaitu
1,78/orang/bulan.Sukisno TotoSunyoto SunyotoM.T Nurhening Yuniarti2016-07-12T06:16:05Z2016-07-12T06:16:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/36156This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/361562016-07-12T06:16:05ZPENGEMBANGAN
STANDAR INTENSITAS KONSUMSI ENERGI
GEDUNG LABORATORIUM DAN BENGKEL
DI FAKULTAS TEKNIK UNYTujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan standar intensitas
konsumsi energi gedung laboratorium dan bengkel di FT UNY yang dapat digunakan
juga sebagai standar oleh laboratorium dan bengkel di luar FT UNY, sedangkan
tujuan khusus dari penelitian ini adalah 1) memperoleh model pengembangan standar
intensitas konsumsi energi gedung laboratorium dan bengkel di FT UNY; 2)
Mengetahui kondisi penggunaan energi gedung laboratorium dan bengkel di FT UNY
ditinjau dari standar IKE yang telah dikembangkan; dan 3) Melakukan evaluasi
prosedur operasi standar penggunaan peralatan di gedung laboratorium dan bengkel
yang telah ada guna memperoleh pemakaian energi yang optimal.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Research and
Development (R&D) yang dilanjutkan dengan penelitian eksperimen. Dalam
penelitian pengembangan ini, akan dikembangkan nilai standar intensitas konsumsi
energi (IKE) gedung laboratorium dan bengkel di FT UNY, sedangkan dalam
penelitian ekperimen akan dilakukan pengujian apakah terdapat perbedaan konsumsi
energi antara gedung laboratorium dan bengkel yang telah menerapkan standar
intensitas konsumsi energi. dilakukan pengujian untuk melihat perbedaan biaya
konsumsi energi antara gedung laboratorium dan bengkel yang telah menerapkan
standar IKE dengan gedung laboratorium dan bengkel yang belum menerapkan
standar IKE.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa nilai IKE disetiap jurusan di
lingkungan Fakultas Teknik UNY berbeda-beda. Perbedaan nilai IKE ini dipengaruhi
jenis peralatan utama yang dimiliki oleh setiap laboratorium/bengkel. Nilai IKE
tertinggi dimiliki oleh Jurusan Pendidikan Teknik Mesin yaitu 8,30 KWh per orang
per bulan, sedangkan nilai IKE terendah dimiliki oleh Jurusan Boga dan Busana,
yaitu 0,36 KWh per orang per bulan.Sunyoto SunyotoSukisno TotoM.T Nurhening Yuniarti2016-04-15T02:57:22Z2016-04-15T02:57:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/31065This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/310652016-04-15T02:57:22ZPENGEMBANGAN
STANDAR INTENSITAS KONSUMSI ENERGI
GEDUNG LABORATORIUM DAN BENGKEL
DI FAKULTAS TEKNIK UNYTujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan standar intensitas
konsumsi energi gedung laboratorium dan bengkel di FT UNY yang dapat digunakan
juga sebagai standar oleh laboratorium dan bengkel di luar FT UNY, sedangkan
tujuan khusus dari penelitian ini adalah 1) memperoleh model pengembangan standar
intensitas konsumsi energi gedung laboratorium dan bengkel di FT UNY; 2)
Mengetahui kondisi penggunaan energi gedung laboratorium dan bengkel di FT UNY
ditinjau dari standar IKE yang telah dikembangkan; dan 3) Melakukan evaluasi
prosedur operasi standar penggunaan peralatan di gedung laboratorium dan bengkel
yang telah ada guna memperoleh pemakaian energi yang optimal.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Research and
Development (R&D) yang dilanjutkan dengan penelitian eksperimen. Dalam
penelitian pengembangan ini, akan dikembangkan nilai standar intensitas konsumsi
energi (IKE) gedung laboratorium dan bengkel di FT UNY, sedangkan dalam
penelitian ekperimen akan dilakukan pengujian apakah terdapat perbedaan konsumsi
energi antara gedung laboratorium dan bengkel yang telah menerapkan standar
intensitas konsumsi energi. dilakukan pengujian untuk melihat perbedaan biaya
konsumsi energi antara gedung laboratorium dan bengkel yang telah menerapkan
standar IKE dengan gedung laboratorium dan bengkel yang belum menerapkan
standar IKE.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa nilai IKE disetiap jurusan di
lingkungan Fakultas Teknik UNY berbeda-beda. Perbedaan nilai IKE ini dipengaruhi
jenis peralatan utama yang dimiliki oleh setiap laboratorium/bengkel. Nilai IKE
tertinggi dimiliki oleh Jurusan Pendidikan Teknik Mesin yaitu 8,30 KWh per orang
per bulan, sedangkan nilai IKE terendah dimiliki oleh Jurusan Boga dan Busana,
yaitu 0,36 KWh per orang per bulan.Sunyoto SunyotoSukisno TotoM.T Nurhening Yuniarti2014-12-23T00:51:31Z2014-12-23T00:51:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11733This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/117332014-12-23T00:51:31ZKOORDINASI PENGENDALI EKSITASI DAN GOVERNOR
DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZYPenelitian ini bertujuan untuk merancang kordinasi pengendali eksitasi dan
governor pada sebuah mesin sinkron dengan menggunakan logika fuzzy.
Penelitian ini diawali dengan membuat model matematik dari sistem tenaga listrik
kedalam persamaan variabel keadaan, yang dilanjutkan dengan membentuk model
diagram yang merupakan plant sistem. Plant dikendalikan oleh kombinasi sinyal
eksitasi tambahan yang sering dikenal dengan PSS dan sinyal governor tambahan.
Kedua sinyal tersebut dibangkitkan dengan menggunakan logika fuzzy.
Struktur sistem pengendali logika fuzzy disusun dengan menggunakan tiga
masukan. Pengujian unjuk kerja sistem yang telah terbentuk dilakukan dengan
memberikan gangguan kenaikan dan penurunan daya elektrik, yang selanjutnya
diamati hasil tanggapan dinamis dari osilasi sudut rotor generator. Hasil pengujian
selanjutnya dibandingkan dengan sistem yang tidak menggunakan sinyal eksitasi
dan governor tambahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan logika fuzzy dalam
pembangkitan sinyal masukan pada eksitasi dan governor dapat memperbaiki
tingkat dan waktu redaman yang cukup signifikan untuk letak gangguan yang
berbeda.Sukisno TotoAbadi Agus MamanWiyono Giri