Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T07:23:25ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-04-07T03:18:17Z2019-01-29T19:58:37Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14863This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/148632015-04-07T03:18:17ZTINGKAT KESEJAHTERAAN PENGRAJIN BAMBU DI DESA SENDARI, KECAMATAN MLATI, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTATujuan dalam penelitian ini adalah mengkaji tingkat kesejahteraan pengrajin bambu di Desa Sendari, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, pada penelitian ini juga mengkaji faktor pendukung dan penghambat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pengrajin
bambu di Desa Sendari, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif. Desain penelitian ini adalah penelitian survey, dalam penelitian ini dilakukan survei mengenai tingkat kesejahteraan pengrajin bambu di Desa Sendari, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sumber data penelitian
adalah data primer. Teknik pengambilan data dengan teknik wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa jumlah pengrajin bambu
yang termasuk dalam tingkat kesejahteraan rendah sebanyak dua orang (1,64%).Sementara itu frekuensi atau jumlah pengrajin dengan tingkat kesejahteraan sedang sebanyak 33 orang (54,10%). Dan jumlah pengrajin yang tergolong dalam
tingkat kesejahteraan tinggi sebanyak 27 orang (44,26%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum taraf hidup pengrajin bambu di Desa Sendari Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman tergolong sejahtera. Faktor pendukung
tingkat kesejahteraan pengrajin bambu di Desa Sendari Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman adalah adanya pemanfatan mesin sebagai alat bantu, dan adanya permintaan ekspor ke luar negeri. Sementara itu faktor penghambat
terhadap tingkat kesejahteraan yang dialami para pengrajin bambu yaitu masih ada pengrajin yang mengandalkan tenaga manusia dalam proses produksi, orientasi pemasaran hanya lokal, informasi tentang akses untuk memperkenalkan
kerajinan bambu dan modal usaha yang kecil.
Kata kunci: tingkat kesejahteraan, faktor pendukung, faktor penghambat,pengrajin bambooKurniawati Titiek