Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T21:13:50ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2012-09-20T11:58:06Z2019-10-02T02:16:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6164This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61642012-09-20T11:58:06ZPENGGUNAAN DEIKSIS PERSONA PADA CERITA ANAK DALAM HARIAN REPUBLIKAPopulasi penelitian ini adalah cerita nak yang terdapat di harian Republikan yang terbit selama tahun I 1997. Dari jumlah populasi yang ada, yaitu 47 diambil 23 sebagai sampelnya. Adapun teknik pengambilan sejumlah 23 itu Idilakukan dengan cara merandom. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk deiksis persona, frekuensi pemunculan masingmasing bentuk deiksis persona, dan mendeskripsikan rentuk variasi semantisnya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pene~itian ini mernperoleh hasil sebagai berikut : (1) bentuk d~iksis persona yang diternukan adalah bentuk deiksis persona ~ertarna, kedua, dan ketiga. masing-rnasing bentuk deiksis tersebut terdiri atas bent uk tunggal dan bentuk jamak. Bentukbent uk deiksis tersebut digunakan untuk menjalin kea~raban antara lawan bicara dengan pembicara. Hal ini didukung dengan bentuk deiksis yang sernuanya rnenandai hubungan akrab; (2) bentuk deiksis persona yang paling tinggi frekuensi pernunculannya adalah bentuk deiksis persona Ketiga tunggal, yaitu 471 disusul deiksis persona pertama tunggal 274, deiksis persona kedua tunggal 187, deiksis p1rsona pertarna Jarnak 57, deiksis persona ketiga Jarnak 37, dan deiksis persona kedua Jarnak 17 kali. Banyaknya bentuk deiksis persona ketiga disebabkan karena cerita anak lebih banyak narasinya dibandingkan dialognya. Bentuk naras~ ini digunakan untuk rnendeskripsikan watak tokoh sehingga Idapat dengan rnudah dipaharni pernbaca (anak); (3) bentuk V riasi sernantis yang diternukan adalah bentuk deiksis persona kedua untuk rnerujuk persona pertarna (pernbicara). Pernbalikan Ijenis ini terjadi karena adanya hubungan yang akrab antara ~ernbicara dan lawan bicara, seperti anak dengan orang tua, Siswa dengan guru.Setiawan Teguh2012-09-04T16:26:31Z2012-09-04T16:26:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4970This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/49702012-09-04T16:26:31ZSISTEM DEIKSIS PERSONA DALAM
TINDAK KOMUNIKASISistem deiksis persona sebagai salah satu aspek bahasa merupakan
pendukung tercapainya tujuan tindak komunikasi. Hal ini mengingat dalam
tindak komunikasi penutur tidak akan selamanya menggunakan nama dirinya
dan nama lawan tuturnya. akan tetapi akan bervariasi dengan mengunakan
kata ganti persona baik untuk merujuk dirinya maupun untuk merujuk
lawan tutumya
Dalam bahasa Indonesia penggunaan sistem deiksis persona
merujuk pada penggunaan sistem bentuk kata ganti persona (pronomina
persona) yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Bentuk
pronomina persona pertama pada umumnya merujuk pada pembicara akan
tetapi tindak menutup kemungkinan merujuk pada lawan bicara. Bentuk
pronomina persona kedua merujuk pada lawan bicara dan dapat pula
merujuk pada pembicara dan pihak ketiga diluar pembicara dan lawan bicara.
sedangkan bentuk pronomina persona ketiga pada umumnya merujuk pada
orang ketiga tetapi tidak menutup kemungkinan merujuk pada pembicara.
Dalam pemakainnya bentuk-bentuk deiksis tersebut tidak dapat digunakan
secara acak. Hal ini disebabkan deiksis persona merupakan sistem yang
sangat terikat oleh kaidah dan latar belakang budaya bahasa yang
bersangkutan. Oleh karena itu perlu adanya deskripsi yang jelas tentang
kaidah yang berlaku pada sistem deiksis ahasa Indonesia guna mendukung
tercapianya tujuan komunikasi.Setiawan Teguh