Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T20:34:52ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-07-29T01:59:54Z2015-07-29T01:59:54Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24026This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/240262015-07-29T01:59:54ZMODEL PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
PADA „SEKOLAH PEMBAURAN‟ DI MEDAN, SUMATERA UTARAPenelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan model pendidikan
mult ikultural di „Sekolah Pembauran‟ Medan, Sumatera Utara. Berpijak dar i
model yang dikembangkan oleh sekolah tempat penelitian, akan dihasilkan model
pendidikan multikultural yang fleksibel diadopsi oleh sekolah-sekolah lainnya.
Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Penelit ian dilaksanakan di “Sekolah Pembauran” Medan. Teknik Pengumpulan
data yakni dengan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi.
Instrumen penelitian yakni peneliti sendiri, dengan menggunakan bantuan
pedoman observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
analisis interaktif, Miles dan Huberman.
Hasil penelit ian menunjukkan di „Sekolah pembauran‟ Medan merupakan
nama yang digunan untuk menyebut sekolah di bawah Yayasan Perguruan Sultan
Iskandar Muda menggunakan „Whole School Approach‟, yang meliputi: visi dan
kebijakan sekolah; kepemimpinan dan manajemen; kapasitas dan
kultur/kebudayaan; aktivitas peserta didik; kolaborasi dengan masyarakat luas;
serta kurikulum dan pengajaran. YPSIM sudah lama menerapkan pendidikan
multikultural yang pada tahun 2013 sudah 25 tahun usianya. Visi dan kebijakan
sekolah yang menjadi landasan berkembangnya sebuah budaya menghargai dan
menerima perbedaan mengkonfirmasi tujuan dan orientasi pendidikan yang
dijalankan di YPSIM.Fasilitas penunjang kegiatan ekstrakurikuler yang
ditawarkan di sekolah, beserta komitmen dari seluruh pihak yang terkait
merupakan sebuah paket komplit pelaksanaan pendidikan multikultural. Strategi
pendidikan multikultural yang tampak yakni: membentuk kelompok diskusi
multikultural dan pengaturan tempat duduk yang berselang-seling; memberikan
materi atau melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kepedulian para siswa
tentang permasalahan sosial yang ada di masyarakat; menyelenggarakan kegiatankegiatan
ekstra-kurikuler
seperti
klub
olahraga
dan
akademis,
serta
seminar
untuk
memberikan
motivasi dan memperluas wawasan siswa juga harus memperhatikan
prinsip-prinsip multikulturalisme; mengakomodasi pendidikan agama dari peserta
didiknya. Sekolah SIM mempunyai murid-murid dengan agama yang berbeda
harus memfasilitasi berkembangnya sikap menghargai dan menghormati antar
umat beragama yang berbeda tersebut, yakni dengan menyediakan tempat
peribadatan masing-masing agama; dan malam perayaan Bhinneka Tunggal Ika,
untuk menghormati semua siswa dengan hari raya masing-masing. Salah satu
keistimewaan YPSIM yakni komitmen untuk memperlakukan secara adil dan
setara bagi anak dari keluarga miskin. YPSIM melakukan Program Anak Asuh
dengan maksud walaupun anak dari keluarga miskin namun dapat menikmati
sekolah yang unggul.M. Pd SalimanWulandari TaatMukminan Mukminan2015-07-29T01:58:11Z2015-07-29T01:58:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24025This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/240252015-07-29T01:58:11ZMODEL PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
PADA „SEKOLAH PEMBAURAN‟ DI MEDAN, SUMATERA UTARAPenelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan model pendidikan
mult ikultural di „Sekolah Pembauran‟ Medan, Sumatera Utara. Berpijak dar i
model yang dikembangkan oleh sekolah tempat penelitian, akan dihasilkan model
pendidikan multikultural yang fleksibel diadopsi oleh sekolah-sekolah lainnya.
Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Penelit ian dilaksanakan di “Sekolah Pembauran” Medan. Teknik Pengumpulan
data yakni dengan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi.
Instrumen penelitian yakni peneliti sendiri, dengan menggunakan bantuan
pedoman observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
analisis interaktif, Miles dan Huberman.
Hasil penelit ian menunjukkan di „Sekolah pembauran‟ Medan merupakan
nama yang digunan untuk menyebut sekolah di bawah Yayasan Perguruan Sultan
Iskandar Muda menggunakan „Whole School Approach‟, yang meliputi: visi dan
kebijakan sekolah; kepemimpinan dan manajemen; kapasitas dan
kultur/kebudayaan; aktivitas peserta didik; kolaborasi dengan masyarakat luas;
serta kurikulum dan pengajaran. YPSIM sudah lama menerapkan pendidikan
multikultural yang pada tahun 2013 sudah 25 tahun usianya. Visi dan kebijakan
sekolah yang menjadi landasan berkembangnya sebuah budaya menghargai dan
menerima perbedaan mengkonfirmasi tujuan dan orientasi pendidikan yang
dijalankan di YPSIM.Fasilitas penunjang kegiatan ekstrakurikuler yang
ditawarkan di sekolah, beserta komitmen dari seluruh pihak yang terkait
merupakan sebuah paket komplit pelaksanaan pendidikan multikultural. Strategi
pendidikan multikultural yang tampak yakni: membentuk kelompok diskusi
multikultural dan pengaturan tempat duduk yang berselang-seling; memberikan
materi atau melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kepedulian para siswa
tentang permasalahan sosial yang ada di masyarakat; menyelenggarakan kegiatankegiatan
ekstra-kurikuler
seperti
klub
olahraga
dan
akademis,
serta
seminar
untuk
memberikan
motivasi dan memperluas wawasan siswa juga harus memperhatikan
prinsip-prinsip multikulturalisme; mengakomodasi pendidikan agama dari peserta
didiknya. Sekolah SIM mempunyai murid-murid dengan agama yang berbeda
harus memfasilitasi berkembangnya sikap menghargai dan menghormati antar
umat beragama yang berbeda tersebut, yakni dengan menyediakan tempat
peribadatan masing-masing agama; dan malam perayaan Bhinneka Tunggal Ika,
untuk menghormati semua siswa dengan hari raya masing-masing. Salah satu
keistimewaan YPSIM yakni komitmen untuk memperlakukan secara adil dan
setara bagi anak dari keluarga miskin. YPSIM melakukan Program Anak Asuh
dengan maksud walaupun anak dari keluarga miskin namun dapat menikmati
sekolah yang unggul.M. Pd SalimanWulandari TaatMukminan Mukminan