Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T05:47:53ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2020-02-21T03:42:20Z2020-02-21T03:42:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67631This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/676312020-02-21T03:42:20ZRelevansi Kompetensi Kejuruan SMK Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Terhadap Kebutuhan Dunia Industri Dan SKKNI.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) Keterlaksanaan kurikulum di SMK Teknik Pengelasan di Jawa Tengah, (2) Kompetensi juru las SMAW yang dibutuhkan oleh Industri karoseri berskala menengah di Jawa Tengah, (3) Kompetensi Kerja yang dipersyaratkan dalam SKKNI Juru Las SMAW Level 2, (4) Relevansi kompetensi juru las yang dibutuhkan industri dengan SKKNI, (5) Relevansi kompetensi kejuruan yang diajarkan di SMK dengan kompetensi juru las yang dibutuhkan industri, dan (6) Relevansi kompetensi kejuruan yang diajarkan di SMK terhadap SKKNI.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data dipilih secara purposive meliputi PT. Putra Agung Setia dan CV. Karoseri Trisakti serta SMK N 3 Salatiga, SMK N 1 Kismantoro, SMK Bina Taruna Masaran, dan SMK Muhammadiyah 1 Surakarta. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Kredibilitas data dijamin dengan metode triangulasi teknik dan sumber data, serta member check hasil analisis data kepada tiga expert worker. Analisis data sebelum di lapangan menggunakan teknik penelitian prasurvei, analisis data di lapangan menggunakan model Miles and Huberman. Data yang diperoleh dari industri, SMK dan SKKNI dikomparasikan secara deskriptif untuk dianalisis relevansinya.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Pembelajaran di SMK belum memenuhi standar isi dalam kurikulum. (2) Kompetensi juru las yang dibutuhkan Industri terdiri dari enam pekerjaan dan 17 tugas sebagai aspek keterampilan, 23 aspek pengetahuan dan 12 sikap kerja. (3) Dalam SKKNI terdapat 22 unit kompetensi yang mewakili 82 aspek pengetahuan dan 86 keterampilan serta 4 sikap kerja. (4) Relevansi antara kompetensi juru las yang dibutuhkan industri dengan SKKNI pada aspek keterampilan sebesar 62,5%; pada aspek pengetahuan sebesar 63,33% dan pada aspek sikap kerja sebesar 33,33%. (5) Relevansi antara kompetensi kejuruan yang diajarkan di SMK terhadap kebutuhan industri pada aspek keterampilan sebesar 70,59%; pada aspek pengetahuan sebesar 86,96% dan pada aspek sikap kerja sebesar 37,5%. (6) Relevansi antara kompetensi kejuruan yang diajarkan di SMK dengan SKKNI pada aspek keterampilan sebesar 81,82%; pada aspek pengetahuan sebesar 95,45% dan pada aspek sikap kerja sebesar 30%.Ananda Yhuto Wibisono PutraBernardus Sentot Wijanarka2019-09-26T03:23:27Z2019-09-26T03:23:27Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66008This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/660082019-09-26T03:23:27ZRelevansi Kompetensi Kejuruan SMK Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Terhadap Kebutuhan Dunia Industri Dan SKKNI.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) Keterlaksanaan kurikulum di SMK Teknik Pengelasan di Jawa Tengah, (2) Kompetensi juru las SMAW yang dibutuhkan oleh Industri karoseri berskala menengah di Jawa Tengah, (3) Kompetensi Kerja yang dipersyaratkan dalam SKKNI Juru Las SMAW Level 2, (4) Relevansi kompetensi juru las yang dibutuhkan industri dengan SKKNI, (5) Relevansi kompetensi kejuruan yang diajarkan di SMK dengan kompetensi juru las yang dibutuhkan industri, dan (6) Relevansi kompetensi kejuruan yang diajarkan di SMK terhadap SKKNI.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data dipilih secara purposive meliputi PT. Putra Agung Setia dan CV. Karoseri Trisakti serta SMK N 3 Salatiga, SMK N 1 Kismantoro, SMK Bina Taruna Masaran, dan SMK Muhammadiyah 1 Surakarta. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Kredibilitas data dijamin dengan metode triangulasi teknik dan sumber data, serta member check hasil analisis data kepada tiga expert worker. Analisis data sebelum di lapangan menggunakan teknik penelitian prasurvei, analisis data di lapangan menggunakan model Miles and Huberman. Data yang diperoleh dari industri, SMK dan SKKNI dikomparasikan secara deskriptif untuk dianalisis relevansinya.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Pembelajaran di SMK belum memenuhi standar isi dalam kurikulum. (2) Kompetensi juru las yang dibutuhkan Industri terdiri dari enam pekerjaan dan 17 tugas sebagai aspek keterampilan, 23 aspek pengetahuan dan 12 sikap kerja. (3) Dalam SKKNI terdapat 22 unit kompetensi yang mewakili 82 aspek pengetahuan dan 86 keterampilan serta 4 sikap kerja. (4) Relevansi antara kompetensi juru las yang dibutuhkan industri dengan SKKNI pada aspek keterampilan sebesar 62,5%; pada aspek pengetahuan sebesar 63,33% dan pada aspek sikap kerja sebesar 33,33%. (5) Relevansi antara kompetensi kejuruan yang diajarkan di SMK terhadap kebutuhan industri pada aspek keterampilan sebesar 70,59%; pada aspek pengetahuan sebesar 86,96% dan pada aspek sikap kerja sebesar 37,5%. (6) Relevansi antara kompetensi kejuruan yang diajarkan di SMK dengan SKKNI pada aspek keterampilan sebesar 81,82%; pada aspek pengetahuan sebesar 95,45% dan pada aspek sikap kerja sebesar 30%.Ananda Yhuto Wibisono PutraBernardus Sentot Wijanarka