Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T13:37:37ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2023-11-01T05:34:35Z2023-11-01T05:34:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/79335This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/793352023-11-01T05:34:35ZPengembangan Model Pembelajaran Socio- Scientific Issues-Discovery untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Komunikasi.Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan model pembelajaran socio- scientific issues discovery (SSID) yang layak untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan komunikasi peserta didik, (2) menghasilkan kepraktisan model tersebut dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan komunikasi guru dan peserta didik, dan (3) menghasilkan keefektifan model tersebut dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan komunikasi peserta didik. Penelitian ini merupakan research and development yang mengadopsi prosedur pengembangan Borg & Gall yaitu: 1) studi pendahuluan, 2) perencanaan, 3) draf produk awal, 4) uji coba draf produk awal, 5) revisi draf produk awal, 6) uji coba produk utama, 7) revisi produk operasional, 8) uji coba produk operasional, 9) revisi produk operasional, dan 10) diseminasi. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas 8 SMP di Kota Yogyakarta tahun ajaran 2021/2022. Instrumen yang digunakan adalah angket validasi produk, angket kepraktisan produk, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes keterampilan berpikir kritis, dan lembar observasi keterampilan komunikasi. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Model pembelajaran SSID
layak digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan komunikasi peserta didik. (2) Model pembelajaran SSID praktis digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan komunikasi peserta didik. (3) Model pembelajaran SSID efektif digunakan untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan keterampilan komunikasi. Efektivitas produk hasil pengembangan terlihat dengan adanya perbedaan yang signifikan antara pembelajaran dengan model pembelajaran SSID dibandingkan pembelajaran yang biasa digunakan gurudi sekolah.Agnesi SekarsariZuhdan Kun Prasetyo2023-11-01T04:04:51Z2024-01-31T03:16:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/79331This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/793312023-11-01T04:04:51ZModel Individual Project Berbasis Scientific Issues (IPBSI) untuk Meningkatkan Keterampilan Merancang, Melaksanakan, dan Melaporkan Hasil Penelitian Mahasiswa Pendidikan Biologi.Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan model IPBSI yang layak untuk peningkatan keterampilan merancang, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian, (2) menghasilkan model IPBSI yang praktis diterapkan bagi mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Biologi, dan (3) mengetahui keefektifan model IPBSI untuk peningkatan keterampilan merancang, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian (KM3P).
Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan yang mengadopsi model 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Pada tahap pendefinisian (define) dilakukan pengumpulan data melalui survei, studi literatur, dan studi lapangan. Pada tahap perancangan (design) dilakukan pengumpulan data melalui penyusunan instrumen penelitian, pemilihan media, pemilihan format, dan desain awal model IPBSI. Pada tahap pengembangan (develop) dilakukan pengumpulan data melalui validasi ahli, uji coba kecil dan uji coba luas yang bertujuan untuk mendapatkan kelayakan model. Terakhir, pada tahap diseminasi (disseminate) bertujuan menyebarluaskan model IPBSI. Diseminasi dilakukan melalui uji implementasi dan artikel ilmiah yang dimuat pada jurnal. Uji coba kecil dilakukan pada sembilan mahasiswa Universitas Majalengka dan tujuh mahasiswa Tadris Biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon tahun akademik 2019/2020. Uji coba luas dilakukan pada 46 mahasiswa S1 Pendidikan Biologi yang terdiri dari 19 mahasiswa Universitas Kuningan, 13 mahasiswa Universitas Wiralodra Indramayu, dan 14 mahasiwa Universitas Dharma Kusuma Indramayu. Uji implementasi melibatkan 139 mahasiswa calon guru Biologi di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, yang terdiri dari 38 mahasiswa kelas model IPBSI, 35 mahasiswa kelas inkuiri terbimbing penuh, 37 mahasiswa kelas inkuiri semi- terbimbing, dan 29 mahasiswa kelas inkuiri bebas. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar penilaian kinerja; lembar observasi; pedoman proyek rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan laporan hasil penelitian. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan bantuan SPSS 25.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Dihasilkan model IPBSI yang layak. (2) Model IPBSI yang dikembangkan termasuk kategori sangat praktis. (3) Model IPBSI yang dihasilkan efektif dalam meningkatkan KM3P dibandingkan model/pendekatan lainnya.Djohar MaknunZuhdan Kun Prasetyo2023-07-27T04:11:02Z2023-07-27T04:11:02Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/78350This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/783502023-07-27T04:11:02ZModel Green Science Learning Berorientasi Mitos Telaga Ranjeng untuk Menumbuhkan Pemahaman Konsep, Sikap Peduli Lingkungan dan Keterampilan Observasi.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model Green Science Learning berorientasi mitos Telaga Ranjeng yang (1) valid, (2) praktis, dan (3) efektif untuk menumbuhkan pemahaman konsep, sikap peduli lingkungan, dan keterampilan observasi.
Penelitian ini merupakan research and development dengan model pengembangan 4-D (Define, Design, Develop, Disseminate) dari Thiagarajan. Define yaitu menganalisis kebutuhan dan tujuan pengembangan model. Design yaitu memilih format dan merancang model sehingga diperoleh draft model. Develop yaitu memvalidasi draft model beserta instrumen kemudian uji coba kecil dan uji coba luas. Disseminate yaitu penyebaran model ke guru IPA. Subjek penelitian adalah guru IPA dan siswa kelas VII di SMP Negeri 01 Bumiayu, SMP Negeri 03 Bumiayu, dan SMP Islam Ta’allamul Huda Bumiayu. Instrumen pengumpulan data pemahaman konsep menggunakan tes, sikap peduli lingkungan menggunakan kuisioner, dan keterampilan observasi menggunakan lembar observasi. Intrumen pengumpulan data divalidasi oleh ahli melalui triangulasi dan FGD. Data penelitian adalah data kuantitatif dan kualitatif. Intrumen dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji Manova).
Temuan penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Model pembelajaran dan perangkatnya dinyatakan sangat layak oleh para ahli melalui validasi ahli dan FGD. Skor dari validasi ahli terhadap model, petunjuk penggunaan model, LKPD, RPP, soal pemahaman konsep, kuisioner sikap peduli lingkungan, dan lembar observasi keterampilan observasi secara berturut-turut adalah 94,67; 95; 94; 95; 99; 98; dan 95. Tahap selanjutnya dilakukan revisi dan FGD sehingga diperoleh skor 100% layak digunakan. (2) Dalam hal kepraktisan menurut guru 90,71% aspek tampilan sangat praktis; 98,21% aspek penyajian materi sangat praktis; dan 100% aspek manfaat sangat praktis. Didukung menurut siswa 95,41% aspek tampilan sangat praktis; 95,57% aspek penyajian materi sangat praktis; dan 96,49% aspek manfaat sangat praktis. (3) Model Green Science Learning berorientasi mitos Telaga Ranjeng yang dikembangkan efektif secara signifikan untuk menumbuhkan pemahaman konsep, sikap peduli lingkungan, dan keterampilan observasi siswa. Uji Manova menunjukkan nilai Sig. 0,00.Anggraeni Mashinta SulistyaniZuhdan Kun Prasetyo2023-06-19T04:18:26Z2023-06-19T04:18:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/77739This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/777392023-06-19T04:18:26ZPengembangan Model Pembelajaran IPA SD Berbasis Kerangka Kerja C-TPACK untuk Meningkatkan Nilai-nilai Karakter dan Keterampilan Abad 21.Pendidikan di abad 21 ini menuntut upaya untuk membentuk peserta didik dengan nilai-nilai karakter yang baik dan keterampilan berpikir kritis, kreatif, berkolaborasi dan komunikasi. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk (1) menghasilkan karakteristik model pembelajaran IPA SD berbasis kerangka kerja Character Education, Technological, Pedagogical and Content Knowledge (C-TPACK), (2) mengetahui kelayakan model pembelajaran IPA SD berbasis kerangka kerja C-TPACK, (3) mengetahui kepraktisan model pembelajaran IPA SD berbasis kerangka kerja C-TPACK dan (4) mengetahui keefektifan model pembelajaran IPA SD berbasis kerangka kerja C-TPACK untuk meningkatkan nilai-nilai karakter dan keterampilan abad 21.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan mengikuti tahapan dari Borg & Gall. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan dosen dari Program Studi PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana. Model pembelajaran IPA berbasis kerangka kerja C-TPACK divalidasi oleh para ahli kemudian diimplementasikan ke dalam kelas matakuliah Konsep Dasar IPA. Analisis kebutuhan dilakukan melalui angket, wawancara dan observasi. Kelayakan model pembelajaran untuk mengetahui validitas model diukur dengan menggunakan instrumen validasi model pembelajaran. Kepraktisan model pembelajaran diukur dengan pencapaian nilai karakter dan keterampilan abad 21. Sedangkan efektivitas model pembelajaran terhadap nilai karakter dan keterampilan abad 21 diukur dari hasil lembar observasi, angket dan rubrik penilaian. Data dianalisis secara deskriptif untuk mendeskripsikan model pembelajaran yang dikembangkan dan analisis inferensial untuk mengetahui efektivitas model C-TPACK dibandingkan model yang lain.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut (1) model pembelajaran IPA berbasis kerangka kerja C-TPACK untuk meningkatkan nilai-nilai karakter dan keterampilan abad 21 memiliki sintaks seperti problem based learning tetapi dengan memasukkan nilai-nilai karakter di dalamnya (a) orientasi mahasiswa pada masalah, (b) mengorganisasi mahasiswa untuk belajar, (c) membimbing investigasi mandiri dan kelompok, (d) mengembangkan dan menyajikan karya/produk dan (e) analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Model pembelajaran ini dilengkapi dengan sistem pendukung SAP, materi ajar, LKM, instrumen penilaian nilai karakter dan keterampilan abad 21. (2) Model pembelajaran IPA berbasis kerangka kerja C-TPACK ini menurut ahli materi IPA dan pendidikan karakter layak untuk meningkatkan nilai-nilai karakter dan keterampilan abad 21. (3) Model pembelajaran IPA berbasis kerangka kerja C-TPACK ini praktis untuk meningkatkan nilai- nilai karakter dan keterampilan abad 21. (4) Model pembelajaran IPA berbasis kerangka kerja C-TPACK ini efektif meningkatkan nilai-nilai karakter dan keterampilan abad 21.Adi WinantoZuhdan Kun Prasetyo2023-03-28T04:43:17Z2023-03-28T04:43:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/77230This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/772302023-03-28T04:43:17ZModel Pembelajaran Discrepant Event Untuk Meningkatkan Rasa Ingin Tahu dan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar.Penelitian ini dilatarbelakangi adanya permasalahan terkait dengan rendahnya rasa ingin tahu dan berpikir kritis siswa sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah (1) menghasilkan model pembelajaran discrepant event yang valid untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis siwa SD, (2) menghasilkan model pembelajaran discrepant event yang praktis untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis siwa SD, (3) menghasilkan model pembelajaran discrepant event yang efektif untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis siswa SD.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang mengadopsi model pengembangan Borg & Gall. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas empat sekolah dasar yang telah mengimplementasikan Kurikulum 2013. Data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data analisis kebutuhan diperoleh melalui observasi dan wawancara, data validasi model pembelajaran diperoleh melalui skala penilaian, data kepraktisan model pembelajaran diperoleh melalui lembar observasi dan angket, data keefektifan diperoleh melalui observasi dan tes. Data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif dan statistik inferensial.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Model pembelajaran discrepant event yang dihasilkan dinyatakan valid berdasarkan penilaian ahli. Kualitas validitas model pembelajaran discrepant event dari aspek materi dinyatakan valid oleh ahli materi, dari aspek desain dinyatakan valid oleh ahli desain pembelajaran. 2) Model pembelajaran discrepant event yang telah dikembangkan berdasarkan hasil penilaian observasi keterlaksanaan model pembelajaran, pengelolaan pembelajaran, aktivitas guru dan aktivitas siswa serta respon guru dan respon siswa dinyatakan dalam kategori praktis digunakan untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis siwa SD. 3) Model pembelajaran discrepant event tersebut efektif untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis siswa SD. Keefektifan model dapat dilihat dari hasil analisis statistik yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran menggunakan model pembelajaran discrepant event dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung. Kemampuan rasa ingin tahu dan berpikir kritis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran discrepant event lebih baik dibandingkan dengan kemampuan rasa ingin tahu dan berpikir kritis siswa yaang diajarkan dengan model pembelajaran langsung.Al Darmono Al DarmonoZuhdan Kun Prasetyo2023-03-28T04:00:38Z2023-03-28T04:00:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/77229This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/772292023-03-28T04:00:38ZPengembangan Model Probalusan IPA untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan proses dan sikap peserta didik dalam Pembelajaran IPA di SMP.ABSTRAK
ROSANIYA E. REHIARA: Pengembangan Model Probalusan IPA untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan proses dan sikap peserta didik dalam
Pembelajaran IPA di SMP. Disertasi. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana,
Universitas Negeri Yogyakarta, 2023.
Penelitian ini bertujuan menghasilkan model Probalusan IPA yang valid,
praktis, dan efektif untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan proses dan
sikap peserta didik dalam pembelajaran IPA SMP di Kota Jayapura.
Penelitian ini menggunakan desain research and development model Borg
& Gall (1983), yang meliputi 10 langkah, yaitu: 1) mengumpulkan informasi, 2)
membuat rancangan model, 3) mengembangkan produk awal, 4) melakukan uji
coba produk awal, 5) merevisi produk awal, 6) melakukan uji coba terbatas, 7)
merevisi hasil uji coba terbatas, 8) melakukan uji coba luas, 9) merevisi produk
akhir, dan 10) desiminasi dan implementasi produk. Teknik pengumpulan data
meliputi; dokumentasi, angket, lembar observasi, dan tes. Analisis data dilakukan
secara deskriptif kualitatif, dengan menggunakan independent sample-test, Uji
Mann Whitney, uji MANOVA, Kruskal-Wallis, N-Gain, dan uji effect-size.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) model Probalusan IPA yang
dihasilkan memenuhi kriteria valid berdasarkan penilaian ahli terhadap instrumen
penelitian dengan kriteria sangat baik; (2) model Probalusan IPA tersebut
memenuhi kriteria praktis berdasarkan uji kepraktisan oleh pendidik terhadap
perangkat pembelajaran (silabus, RPP, dan LKPD), lembar penilaian keterampilan
proses, angket sikap, lembar penilaian pendidik, dan lembar penilaian
keterlaksanaan pembelajaran dengan kriteria sangat baik; (3) model Probalusan
IPA tersebut dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan proses dan sikap
peserta didik terhadap IPA memenuhi kriteria efektif. Hasil uji beda pada uji coba
luas menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara nilai peserta didik
yang diajar dengan menggunakan model Probalusan IPA dengan nilai peserta
didik yang diajar dengan menggunakan model konvensional. Nilai pengetahuan,
keterampilan proses dan sikap peserta didik yang diajar dengan menggunakan
model Probalusan IPA lebih tinggi dibandingkan dengan nilai peserta yang diajar
dengan menggunakan model konvensional. Keefektifan model Probalusan IPA
tersebut masuk kategori tinggi berdasarkan nilai N-Gain dan effect-size.Rosaniya E. RehiaraZuhdan Kun Prasetyo2023-03-28T02:45:14Z2023-03-28T02:45:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/77225This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/772252023-03-28T02:45:14ZPengembangan Model Pembelajaran Central Technological Pedagogical Content Knowledge Site (C-TPACK’S) untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa PGSD dalam Pembelajaran TPACK.Penelitian ini dilatarbelakangi adanya permasalahan terkait kurang optimalnya kemampuan mahasiswa PGSD dalam membuat perencananaan pembelajaran dan mempraktikkan perencananaan pembelajaran berbasis kerangka TPACK. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan (1) kajian konseptual model pembelajaran central technological pedagogical content knowledge site (C-TPACK’S) dan (2) model pembelajaran C-TPACK’S yang valid, praktis, efektif untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa PGSD dalam pembelajaran berbasis kerangka TPACK.
Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang mengadaptasi model pengembangan Borg and Gall. Subjek penelitian adalah mahasiswa PGSD Semester 4 Universitas Nusantara PGRI Kediri. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data analisis kebutuhan diperoleh melalui observasi, wawancara, analisis dokumen; data validitas model pembelajaran dengan diperoleh dengan skala penilaian; data kepraktisan model pembelajaran diperoleh dengan lembar observasi dan angket; data keefektifan model diperoleh melalui lembar penilaian perencanaan pembelajaran dan lembar penilaian praktik mengajar yang dikembangkan sesuai konsep TPACK. Data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif dan statistik inferensial.
Hasil penelitian ini adalah (1) Model pembelajaran C-TPACK’S dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa PGSD dalam pembelajaran berbasis TPACK. (2) Model pembelajaran C-TPACK’S dinyatakan valid berdasarkan penilaian ahli. Kualitas validitas model pembelajaran dari aspek isi/materi TPACK dan ahli teknologi dan desain pembelajaran berkategori valid menurut ahli. (3) Model pembelajaran C- TPACK’S berdasarkan hasil penilaian observasi keterlaksaaan model pembelajaran, pengelolaan pembelajaran, serta respon dosen dan mahasiswa dapat dinyatakan dalam kategori praktis digunakan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa PGSD dalam membuat perencanaan pembelajaran dan mempraktikkan perencanaan pembelajaran sesuai konsep TPACK, (4) Model pembelajaran C-TPACK’S efektif untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa PGSD dalam melaksanakan pembelajaran berbasis TPACK. Keefektifan model dapat dilihat dari hasil analisis statistik yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran dengan model pembelajaran C-TPACK’S dan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis diskusi. Kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran yang diajarkan dengan model pembelajaran C-TPACK’S lebih baik dibandingkan dengan kemampuan mahasiswa yang diajarkan dengan pembelajaran diskusi.Dhian Dwi Nur WendaZuhdan Kun Prasetyo2022-10-20T02:31:06Z2022-10-20T02:31:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/74683This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/746832022-10-20T02:31:06ZPengembangan Model Modifikasi Kurikulum dan Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bagi Anak Slow Learner dan Low Vision di SD/MI Inklusif.Penelitian ini dilatarbelakangi dari kesulitan guru dalam melakukan modifikasi kurikulum dan pembelajaran yang mengakibatkan hasil belajar IPA anak slow learner dan low vision rendah, sehingga guru membutuhkan model yang berupa buku panduan. Tujuan penelitian untuk (1) menghasilkan penelitian pendahuluan, (2) memperoleh pengembangan model modifikasi kurikulum dan pembelajaran mata pelajaran IPA bagi anak slow learner dan low vision di SD/MI inklusif, dan (3) memperoleh model modifikasi kurikulum dan pembelajaran yang layak dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPA anak slow learner dan low vision di SD/MI inklusif.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan pendidikan yang diadaptasi dari model pengembangan menurut Gall, Gall & Borg. Prosedur pengembangan terdiri dari tiga tahap utama, yaitu (1) tahap pendahuluan, (2) tahap pengembangan model, dan (3) tahap pengujian model. Data need assessment berupa angket diperoleh dari survey terhadap 165 orang praktisi (kepala sekolah, guru kelas, dan guru pendamping khusus) di 33 SD/MI inklusif. Data validasi model berupa lembar validasi diperoleh dari penilaian 7 orang ahli dan uji kepraktisan terhadap 26 orang praktisi. Soal pretes dan postes diujicobakan terhadap 42 anak slow learner dan 2 anak low vision. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan statistik inferensial non-parametrik (Mann-Whitney dan Wilcoxon Signed Rank Test).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) prevalensi anak slow learner paling tinggi (61%) dan anak low vision hanya 1%. Anak slow learner membutuhkan modifikasi kurikulum dan pembelajaran sehingga perlu mengadaptasi kurikulum reguler, sedangkan anak low vision hanya modifikasi pembelajaran saja sehingga dapat menggunakan kurikulum reguler. Ditemukan dari persepsi guru terkait kebutuhan dan komponen model meliputi: pendahuluan, konsep ABK untuk anak slow learner dan low vision, pendidikan inklusif, model modifikasi kurikulum dan pembelajaran mata pelajaran IPA untuk anak slow learner dan low vision di SD/MI inklusif, contoh model modifikasi kurikulum dan pembelajaran, dan penutup; (2) diperoleh pengembangan model final modifikasi kurikulum dan pembelajaran yang memiliki tiga fase, yaitu: analisis kurikulum umum, peningkatan kurikulum, dan modifikasi kurikulum. Model ini memiliki karakteristik lima bagian, yaitu: pendahuluan, landasan teori, tujuan dan asumsi pengembangan model, sintaks model, dan classroom management. Adapun kontruksi model terdiri atas input, proses, dan output; dan (3) pengujian efektivitas model disimpulkan bahwa konsep model modifikasi kurikulum dan pembelajaran mata pelajaran IPA bagi anak slow learner yang memerlukan modifikasi dengan pendekatan konstruktivis kolaborasi dan belajar tentang fakta, sedangkan bagi anak low vision memerlukan modifikasi dengan pendekatan proses melalui pemanfaatan dan penguatan indera nonvisual dalam menghayati fenomena alam. Produk yang dihasilkan dari proses pengembangan model berupa dua buah buku panduan modifikasi kurikulum dan pembelajaran bagi slow learner dan low vision yang merupakan pengkondisian belajar dengan pendekatan sosio-psikologis. Kedua ABK secara sosial memiliki peran belajar bersama dengan teman kelas lainnya dan kebutuhan psikologis tetap terpenuhi karena mampu mengembangkan kemampuan belajar IPA setelah modifikasi konten pada slow learner dan modifikasi proses pada low vision. Model ini layak diimplementasikan di SD/MI inklusif dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPA bagi anak slow learner dan low vision di SD/MI inklusif.Sigit PrasetyoZuhdan Kun Prasetyo2022-06-10T02:39:39Z2022-06-10T02:39:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73343This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/733432022-06-10T02:39:39ZPengembangan Model Pembelajaran MiSHE (Metacognition in Science for Higher Education) Untuk Meningkatkan Higher-Order Thinking Skills Mahasiswa.Penelitian ini bertujuan untuk 1) menghasilkan karakteristik pembelajaran IPA model MiSHE (Metacognition in Science for Higher Education) bagi mahasiswa; 2) mengukur kelayakan pembelajaran IPA model MiSHE (Metacognition in Science for Higher Education) bagi mahasiswa; 3) mengukur keterlaksanaan pembelajaran IPA model MiSHE (Metacognition in Science for Higher Education) bagi mahasiswa; dan 4) mengukur keefektifan pembelajaran IPA model MiSHE (Metacognition in Science for Higher Education) untuk meningkatkan higher-order thinking skill (HOTS) mahasiswa.
Penelitian ini merupakan research and development (RnD) yang mengadopsi model ADDIE dengan prosedur analize, design, develop, implement, dan evaluation. Subjek penelitian untuk tahap analisis adalah dosen IPA PGSD di 21 perguruan tinggi Negeri dan Swasta, serta mahasiswa PGSD UAD. Subjek uji coba produk adalah mahasiswa PGSD UAD, UST, da UPY. Data analisis kebutuhan diambil melalui kuisioner terbuka. Uji validitas konten dilakukan melalui teknik Delphi pada tujuh dosen ahli dengan menggunakan lembar penilaian. Uji coba kelompok kecil dilakukan pada 1 kelas selama 3x pertemuan virtual dan datanya diambil melalui lembar observasi dan kuisioner terbuka. Pada tahap ini, dosen mitra memberi masukan secara kualitatif pada keterlaksanaan model MiSHE. Selanjutnya, uji validitas konstruk melalui experimental design pada 3 kelas (experiment, control 1, control 2) dilaksanakan selama 7x pertemuan dan datanya diambil menggunakan lembar observasi keterlaksanaan model dan soal tes HOTS. Selama pelaksanaan uji coba, tiga dosen mitra mengobservasi keterlaksanaan model dan memberi masukan untuk menghasilkan model yang lebih baik. Teknik analisis data validitas konten menggunakan formula Aiken’s V (content-validity coefficient). Data keterlaksanaan dianalisis menggunakan statistic deskriptif. Data validitas konstruk menggunakan general linear model dengan Manova untuk mengetahui perbedaan HOTS pada masing-masing kelas, sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh model digunakan pengukuran effect size dengan partial eta square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran IPA model MiSHE (Metacognition in Science for Higher Education) memiliki karakteristik yaitu: 1) sintaks (awareness, essential question, planning, monitoring, evaluation, reflection) yang dikembangkan dari teori metakognisi dan model project-based learning, 2) prinsip reaksi (respon dosen terhadap aktivitas mahasiswa), 3) sistem sosial (Kerjasama antar mahasiswa selama proses Pembelajaran), 4) sistem pendukung (RPS, guidebook, modul, LKM, media Pembelajaran, soal evaluasi HOTS), 5) dampak instruksional (HOTS yang meliputi aspek logic, reasoning, analysis, evaluation, creation, problem-solving, dan judgment), dan 6) dampak
pengiring (minat belajar IPA, literasi digital, dan regulasi diri). Hasil penilaian ahli pada model dan perangkat Pembelajaran memperoleh kategori tinggi dan keterlaksanaannya saat pembelajaran sangat baik sehingga signifikan untuk meningkatkan HOTS mahasiswa PGSD sebesar 75%Ika MaryaniZuhdan Kun Prasetyo2021-05-25T06:49:08Z2021-11-01T07:17:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70651This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/706512021-05-25T06:49:08ZPengembangan Sumber Belajar Buku IPA Berbasis Nilai Religius Untuk Meningkatkan Minat Membaca dan Kemandirian Belajar Siswa Kelas V SD/MI Se Kecamatan Srumbung.Penelitian ini bertujuan untuk 1) menghasilkan produk yang layak berupa sumber belajar buku IPA berbasis nilai religius, 2) mengetahui efektifitas sumber belajar buku IPA berbasis nilai religius untuk meningkatkan minat membaca dan kemandirian belajar siswa kelas V SD/MI se Kecamatan Srumbung.
Penelitian ini menggunakan desain pengembangan dari Borg and Gall yang disesuaikan dengan kondisi lapangan. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD di Kecamatan Srumbung. Instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara, lembar validasi ahli, dan skala. Data kualitatif dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif dianalisis dengan uji multivariat dan univariat dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian adalah buku IPA berbasis nilai religius. Buku IPA berbasis nilai religus telah memperoleh hasil uji kelayakan dari ahli materi dan ahli bahasa. Skor yang diperoleh dari uji kelayakan ahli materi adalah 3,54 dengan kategori A (sangat baik). Skor yang diperoleh dari uji kelayakan ahli materi adalah 3,89 dengan kategori A (sangat baik). Sumber belajar buku IPA berbasis nilai religius efektif untuk meningkatkan minat membaca dan kemandirian belajar secara bersamaan dengan nilai signifikansi sebesar 0,004. Uji univariat pada kemandirian belajar diperoleh nilai siginifikansi sebesar 0,001 dan pada minat membaca diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,046. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sumber belajar buku IPA berbasis nilai religius dapat meningkatkan minat membaca dan kemandirian belajar secara signifikan.Joko SuprapmantoZuhdan Kun Prasetyo2021-03-25T08:00:28Z2021-05-28T04:56:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70295This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/702952021-03-25T08:00:28ZModel Mentoring untuk Meningkatkan Pedagogical Knowledge Calon Guru Biologi.Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menghasilkan model mentoringyang valid dalam rangka meningkatkan pedagogical knowledge mahasiswa calon guru biologi, (2) menghasilkan model mentoring yang praktis untuk meningkatkan pedagogical knowledge calon guru biologi dan (3) menghasilkan model mentoring yang efektif dalam rangka meningkatkan pedagogical knowledge mahasiswa calon guru biologi
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan Design and Development Research (DDR) yang dikembangkan oleh Richey &klein. Model pengembangan meliputi empat tahapan: (1) analisis (analysis), perencanaan (design), pengembangan (development) dan evaluasi (evaluation). Subjek penelitian adalah mahasiswa semester VI (enam) Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif.Data analisis kebutuhan di kumpulkan dengan tes uraian, angket, lembar observasi dan wawancara. Data keefektifan model mentoring dikumpulkan dengan pre tes, post tes, angket dan lembar observasi. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik inferensial.
Penelitian ini menghasilkan model mentoring untuk meningkatkan pedagogical knowledge calon guru biologi . Produk yang dihasilkan berupa buku panduan mentoring pedagogical knowledge dan tes uraian. Hasil analisis menunjukkan bahwa produk memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Kriteria kevalidan, ditunjukkan dengan persentase penilaian tim ahli/validator yang masuk dalam kategori valid. Produk memenuhi kriteria kepraktisan model berdasarkan penilaian observer juga dari persentase keterlaksanaan model.Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang dihasilkan memiliki tingkat validitas dan efektifitas yang baik menurut ahli dan hasil uji coba lapangan. Model mentoring secara singifikan efektif dalam meningkatkan pedagogical knowledge dan performance calon guru biologi.Nopriyeni NopriyeniZuhdan Kun Prasetyo2020-10-06T03:46:30Z2020-10-06T03:46:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/69181This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/691812020-10-06T03:46:30ZPengembangan Electronic Module IPA Berbasis Inkuiri untuk Memfasilitasi Keterampilan Proses Sains dan ICT Literacy.Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan e-module IPA berbasis inkuiri yang layak digunakan sebagai suplemen bahan ajar dan diharapkan dapat memfasilitasi keterampilan proses sains dan ICT literacy peserta didik secara efektif.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model 4D yang terdiri dari tahap define, design, develop, dan disseminate. Pengembangan e- module IPA dilakukan melalui tahap analisis kebutuhan, desain produk, pengembangan produk, dan penyebarluasan produk. Tahap pengembangan terdiri dari tahap uji ahli dan uji coba, baik dalam uji coba skala terbatas maupun uji coba di kelas pembelajaran. Kelayakan produk diketahui dari hasil penilaian ahli materi dan ahli media dengan didukung hasil penilaian kepraktisan oleh guru. Tahap uji coba dilaksanakan di SMP N 6 Temanggung. Subjek uji coba skala terbatas terdiri dari sembilan peserta didik kelas VIII. Subjek uji coba di kelas pembelajaran terdiri dari 32 peserta didik kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan 32 peserta didik kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Penentuan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Uji coba di kelas pembelajaran menggunakan pretest-posttest control group design. Pembelajaran di kelas eksperimen menerapkan e-module IPA berbasis inkuiri yang dikembangkan, sedangkan pembelajaran di kelas kontrol menggunakan buku Siswa IPA yang biasa digunakan oleh guru. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes berupa soal pilihan ganda beralasan untuk menilai keterampilan proses sains dan lembar observasi untuk menilai keterampilan proses sains dan ICT literacy peserta didik. Intrumen non-tes berupa lembar angket untuk mengetahui kelayakan produk, kepraktisan produk, keterbacaan produk, dan ICT literacy peserta didik. Analisis data menggunakan uji deskriptif, uji independet sample t-test dengan nilai taraf signifikansi 0,05, dan uji effect size.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) e-module IPA berbasis inkuiri yang dikembangkan layak untuk digunakan, (2) e-module IPA berbasis inkuiri dapat memfasilitasi keterampilan proses sains peserta didik, dan (3) pembelajaran menggunakan e-module IPA berbasis inkuiri dapat memfasilitasi ICT literacy peserta didik. Mengacu pada hasil tersebut maka e-module IPA yang dikembangkan dapat menjadi salah satu alternatif suplemen bahan ajar IPA yang layak digunakan untuk memfasilitasi keterampilan proses sains peserta didik SMP. Suplemen e-module IPA yang dikembangkan juga mendukung penguasaan keterampilan abad 21 yaitu ICT literacy.Dwi LestariZuhdan Kun Prasetyo2020-10-01T02:35:32Z2020-10-01T02:35:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/69089This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/690892020-10-01T02:35:32ZPengembangan E-modul IPA Berbasis Problem-Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Literasi Sains.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan, kepraktisan, dan keefektifan e-modul IPA berbasis problem-based learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan literasi sains siswa SMP Muhammadyah 2 Godean.
Penelitian ini adalah research and development dengan mengadopsi lima tahap model ADDIE (analyze, design, development, implement, dan evaluate). Tahap analyze meliputi analisis awal, analisis siswa, analisis konsep serta merumuskan tujuan pembelajaran. Tahap design meliputi penyusunan outline e-modul berupa pemilihan media dan format e-modul serta mendisain isi pembelajaran dalam e- modul. Tahap development meliputi pengembangan instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini ialah lembar kelayakan untuk dosen ahli, lembar kepraktisan untuk guru IPA dan teman sejawat, lembar keterbacaan siswa, serta soal pretest dan posttest kemampuan berpikir kritis dan literasi sains. Instrumen ini dikembangkan berdasarkan peninjauan dosen pembimbing, penilaian dosen ahli, guru IPA, teman sejawat dan uji coba pada siswa. Tahap implement meliputi penerapan e-modul yang telah dikembangkan pada siswa kelas VII SMP Muhammadyah 2 Godean. Disain eksperimen yang digunakan pada tahap ini adalah pretest-postest control group design. Tahap evaluate meliputi bentuk evaluasi yang dilakukan pada setiap tahap ADDIE. Teknik analisis data yang digunakan merupakan uji manova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-modul IPA berbasis problem-based learning yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran IPA. E-modul IPA tersebut praktis digunakan, dan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan literasi sains.Febyarni KimiantiZuhdan Kun Prasetyo2020-06-08T06:44:05Z2021-05-28T06:21:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/68204This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/682042020-06-08T06:44:05ZModel Pembelajaran Fisika Kontekstual Berbasis Potensi Lokal untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif dan Living Values.Siti SarahZuhdan Kun Prasetyo2020-06-08T03:01:31Z2021-05-28T05:23:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/68154This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/681542020-06-08T03:01:31ZModel workshop 2l'tmisE bagi Guru sekolah Dasar pada Muatan Pelajaran IPATujuan penelitian ini untuk: 1) Menghasilkan produk berupa model workshop 21stmisE yang efektif untuk meningkatkan TPACK dan mereduksi miskonsepsi IPA pada guru SD, 2) mengetahui kelayakan model workshop 21stmisE, dan 3) mengetahui keefektifan model workshop 21stmisE. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan desain Borg and Gall, yang terdiri atas sepuluh langkah: 1)research and information collecting, 2) planning, 3) develop preliminary form of product, 4) preliminary field testing, 5) main product revision, 6) main field testing, 7) operational product revision, 8) operational field testing, 9) final product, serta10) dissemination dan implementation. Subjek ujicoba terdiri dari para ahli, praktisi, dan guru kelas IV dari SD negeri dan swasta di Surakarta, dengan status akreditasi A dan B, yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Jenis data yang diperoleh berupa kualitatif dan kuantitatif. Data yang dikumpulkan meliputi: data analisis kebutuhan, data validitasreliabilitas model workshop dan perangkatnya, data keterlaksanaan model, dan data keefektifan model workshop. Instrumen penelitian terdiri atas angket, panduan FGD, tes, dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Model workshop 21stmisE ini efektif meningkatkan TPACK dan mereduksi miskonsepsi IPA pada guru SD, mempunyai durasi selama 33 JP; sintaks dengan enam tahap kegiatan (diistilahkan “Si SemiR TeRi); sistemsosial (interaksi antara instruktur dan peserta pada kegiatan yang membekali keterampilan Abad 21); prinsip reaksi(cara instruktur melihat dan memperhatikan peserta dalam setiap kegiatan untuk meningkatkan TPACK dan mereduksi miskonsepsi IPA) ; sistem pendukung(sarana prasarana praktik IPA dan perangkat kegiatan workshop), dampak instruksional (TPACK dan kondisi miskonsepsi IPA) dampak pengiring (kompetensi Abad 21), dan luaran workshop berupa RPP tematik berbasis teknologi yang dapat mereduksi miskonsepsi IPA. (2) Model workshop 21stmisE beserta perangkatnya layak digunakan berdasarkan nilai validitas 0,93 (sangat valid) dan keterlaksanaan model 97,5% (sangat baik).(3) Model workshop 21stmisE mempunyai keefektifan yang tinggi dalam meningkatkan TPACK sekaligus mereduksi miskonsepsi IPA pada guru SD. Keefektifan ini dilihat dari perbedaan signifikan pada nilai TPACK maupun kondisi miskonsepsi IPA pada guru SD yang diterapkan model workshop 21stmisE dan model workshop konvensional. Pada model workshop21stmisE, TPACK guru meningkat dankondisi miskonsepsi IPA menurun, jika dibandingkan dengan yang diterapkan model workshop konvensional.Anatri DesstyaZuhdan Kun Prasetyo2020-02-03T01:35:19Z2023-10-11T08:19:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67335This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/673352020-02-03T01:35:19ZPengembangan Instrumen Tes Multirepresentasi Fisika SMA Dan Korelasinya Terhadap Kecerdasan Majemuk.Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan instrumen tes multirepresentasi fisika yang valid, reliabel, dan layak digunakan untuk mengukur kemampuan multirepresentasi fisika peserta didik, (2) mengetahui profil kemampuan multirepresentasi fisika peserta didik SMA di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan, (3) mengetahui korelasi antara kategori kemampuan multirepresentasi fisika peserta didik dan kategori kecerdasan majemuk yang dimiliki peserta didik.
Penelitian pengembangan ini menggunakan model 4DforTest, merupakan adaptasi model 4D yang meliputi define, design, develop, dan disseminate dengan menyesuaikan dan mengikuti proses pengembangan instrumen tes yang mencakup (a) kajian pustaka dan pra penelitian, (b) penyusunan spesifikasi tes termasuk pedoman penskoran dengan model kredit parsial, (c) penulisan aitem, (d) validasi oleh ahli, (e) ujicoba instrumen, (f) analisis data hasil ujicoba berdasarkan teori respon butir untuk mendapatkan hasil pada tujuan penelitian (1), (g) uji lapangan dan analisis data hasilnya untuk mendapatkan jawaban pada tujuan penelitian (2) dan (3), dan (h) pendistribusian produk. Penelitian ini dilakukan di 6 SMA Negeri di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan dengan jumlah 556 peserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan (1) instrumen tes multirepresentasi fisika yang dikembangkan telah valid, reliabel, dan layak digunakan untuk mengukur kemampuan multirepresentasi fisika peserta didik; (a) berdasarkan validasi ahli, indeks Aiken V sebesar 0,95, (b) Hasil ujicoba empiris menyatakan instrumen tes cocok dengan PCM dengan nilai INFIT MNSQ berada pada rentang 0,91 – 1,18, (c) tingkat kesukaran soal memenuhi kriteria dengan rentang -0,95 – 0,57 skala logit, (d) instrumen tes multirepresentasi fisika yang dikembangkan telah reliabel dengan nilai Alpha-Cronbach sebesar 0,70, (2) Berdasarkan hasil uji lapangan, profil kemampuan multirepresentasi peserta didik SMA di Kabupaten Lahat paling tinggi berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 40,73, (3) Berdasarkan hasil uji korelasi kontingensi menggunakan koefisien Cramer didapatkan (a) terdapat korelasi antara kategori kemampuan aspek representasi verbal dan kategori kecerdasan majemuk dengan nilai koefisien Cramer sebesar 0,071, (b) terdapat korelasi antara kategori kemampuan aspek representasi grafik dan kategori kecerdasan majemuk dengan nilai koefisien Cramer sebesar 0,067, (c) terdapat korelasi antara kategori kemampuan aspek representasi diagram dan kategori kecerdasan majemuk dengan nilai koefisien Cramer sebesar 0,069, (d) terdapat korelasi antara kategori kemampuan aspek representasi matematis dan kategori kecerdasan majemuk dengan nilai koefisien Cramer sebesar 0,061.Rio JuwandaZuhdan Kun Prasetyo2019-10-25T03:42:39Z2019-10-25T03:42:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66371This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/663712019-10-25T03:42:39ZPengembangan Perangkat
Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Karakter untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis dan Literasi Sains Peserta Didik SMPDewi IriantiZuhdan Kun Prasetyo2019-10-23T04:01:12Z2019-10-23T04:33:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66292This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/662922019-10-23T04:01:12ZPengembangan Subject Specific Pedagogy (SSP) IPA Berbasis Discovery
Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kognitif, Sikap Peduli Lingkungan, dan
Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa SMPPenelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan subject specific pedagogy
(SSP) IPA berbasis discovery learning yang valid digunakan untuk meningkatkan
prestasi belajar kognitif, sikap peduli lingkungan, dan keterampilan pemecahan
masalah siswa SMP, (2) mengetahui efektivitas SSP berbasis discovery learning dalam
meningkatkan prestasi belajar kognitif, sikap peduli lingkungan, dan keterampilan
pemecahan masalah siswa SMP.
Penelitian ini adalah Research & Development (R&D) menggunakan model
Borg & Gall. Prosedur pengembangan meliputi (1) penelitian pendahuluan, (2)
perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) validasi, (5) uji coba terbatas, (6)
revisi, (7) uji coba lapangan, (8) revisi, (9) produk utama. Subyek penelitian siswa kelas
VII SMP Negeri 7 Yogyakarta. Instrumen penelitian terdiri dari lembar validasi,
angket, lembar observasi, dan tes. Validasi dilakukan dua ahli. Uji coba terbatas
dilakukan kepada 6 siswa. Uji coba lapangan dengan Non-equivalen Control Group
Pre-test Post-tset Design yang melibatkan 34 siswa kelas kontrol dan 34 siswa kelas
eksperimen. Analisis data menggunakan uji Manova dengan program SPSS 17 for
Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) subject spesific pedagogy (SSP) IPA
berbasis discovery learning yang dikembangkan valid digunakan untuk meningkatkan
prestasi belajar kognitif, sikap peduli lingkungan, dan keterampilan pemecahan
masalah siswa kelas VII, (2) subject specific pedagogy (SSP) berbasis discovery
learning efektif untuk meningkatkan prestasi belajar, sikap peduli lingkungan, dan
keterampilan pemecahan masalah siswa SMP kelas VII.
Kata kunci: subject specific pedagogy, discovery learning, prestasi belajar kognitif,
sikap peduli lingkungan, keterampilan pemecahan masalahAmelan AmelanZuhdan Kun Prasetyo2019-10-14T02:58:16Z2021-05-28T05:40:13Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66121This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/661212019-10-14T02:58:16ZRif‟ati Dina Handayani, Pengintegrasian Pengetahuan Indigenous Konteks Mitologi Jawa dalam Pembelajaran Sains.Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mendeskripsikan relevansi pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran sains di sekolah; (2) untuk membangun pola pembelajaran sains yang dapat mengintegrasikan pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa di sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif semi etnografi yang berfokus pada menemukan dan mendeskripsikan pengetahuan indigenous di masyarakat Jawa. Lokasi penelitian meliputi kota Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sumber data berasal dari guru sains, tokoh masyarakat, dokumen pengajaran, dan dokumen mitologi Jawa. Adapun teknik pengumpulan data meliputi wawancara, kajian dokumen, Focus Group Discussion, dan observasi. Analisis data dilakukan menggunakan enam tahapan meliputi: menyiapkan dan mengorganisasi data, mengeksplore dan menyortir data, pengkodean untuk membangun tema, analisis deskriptif sesuai alur penelitian, analisis lanjut dan interpretasi penemuan, dan validasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa sangat relevan dalam pembelajaran sains. Analisis relevansi kesesuaian standar kompetensi lulusan menunjukkan bahwa pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa relevan dengan domain sikap, keterampilan dan pengetahuan yang faktual, prosedural, konseptual, dan metakognisi. Ditinjau dari analisis kompetensi sains, terdapat irisan antara kedua pengetahuan yang disebut sains indigenous. Selanjutnya hasil analisis materi dan kompetensi dasar (KD) menunjukkan bahwa pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa memenuhi beberapa KD, antara lain: kelas VII KD 3.1, 4.1; kelas VII KD 3.2, 4.2, Kelas VIII KD 3.4, 4.4, kelas IX KD 3.2, 4.2; kelas VII KD 3.7, 4.7; Kelas VII KD 3.4, 4.4; kelas VIII KD 3.3, 4.3; kelas VII KD 3.11, 4.11; kelas VII KD 3.9, 4.9; dan kelas IX KD 3.9, 4.9. Pengintegrasian pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa dengan pengetahuan sains di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan cara pengintegrasian FCSI. FCSI terdiri atas empat tahapan: dipisahkan, dihubungkan, disejajarkan, dan diintegrasikan. Sains indigenous yang sudah diperoleh dari metode FCSI belum dapat diajarkan secara langsung tetapi membutuhkan pengintegrasian lanjutan yang diistilahkan dengan siklus 8M KBI. Tahapan 8M KBI meliputi: 1). Mengidentifikasi sains indigenous, 2). Memilih topik, 3). Menganalisis topik, 4). mengimplementasikan topik terpilih di kelas, 5). Melakukan refleksi, 6). Melakukan evaluasi, 7). Mengembangkan penelitian lanjutan, dan 8). Membagi hasil kajian kepada masyarakat indigenous. Ke delapan tahapan dilaksanakan secara bertahap, berurutan dan berkesinambungan. Kontribusi guru yang memahami sains indigenous akan menguatkan pengetahuan siswa sehingga pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna.Rif'ati Dina HandayaniZuhdan Kun Prasetyo2019-09-24T03:44:26Z2021-05-28T05:56:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/65985This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/659852019-09-24T03:44:26ZModel Pembelajaran Ajak-Temani-Mandiri sebagai Aktualisasi Ajaran Tamansiswa dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar.Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan karakteristik model pembelajaran ajak, temani, mandiri (MPATM) sebagai aktualisasi dari ajaran Tamansiswa dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD. (2) menghasilkan MPATM yang layak sebagai aktualisasi dari ajaran Tamansiswa dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Dasar, dan (3) menghasilkan MPATM yang efektif sebagai aktualisasi dari ajaran Tamansiswa dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian research and development, dengan prosedur pengembangan Borg & Gall. Subjek coba pada penelitian antara lain yaitu para pakar (expert judgement), praktisi (kepala sekolah dan guru), serta siswa kelas V SD di Kota Yogyakarta. Data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari data need assessment yang diperoleh dengan angket, wawancara dan observasi; data validasi model dengan lembar validasi skala 5, data keterlaksanaan model dengan lembar observasi, dan data keefektifan model pembelajaran dengan lembar observasi, angket, soal tes pengetahuan dan lembar penilaian sikap dan keterampilan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dan statistik inferensial.
Hasil penelitian ini adalah 1) aktualisasi ajaran Tamansiswa dalam bentuk MPATM dengan karakteristik memiliki lima bagian, yaitu pendahuluan, landasan teori, tujuan dan asumsi pengembangan model pembelajaran, sintaks pembelajaran, dan management classroom. MPATM memiliki tiga fase yaitu fase ajak, temani dan mandiri. 2) Model yang dikembangkan layak untuk digunakan berdasarkan validasi yang telah dilakukan oleh ahli/praktisi dengan kualitas validasi telah memenuhi kriteria valid. 3) Model pembelajaran yang dikembangkan efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa dalam pembelajaran IPA kurikulum 2013 SD. Hasil belajar aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa dalam pembelajaran IPA terus meningkat setiap pertemuannya dan lebih baik setelah pembelajaran yang dilakukan menggunakan MPATM berbasis ajaran Tamansiswa yang dikembangkan.Ana Fitrotun NisaZuhdan Kun Prasetyo2019-08-20T08:05:53Z2019-09-23T01:42:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/65399This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/653992019-08-20T08:05:53ZImplementasi Pembelajaran IPA dalam Kurikulum 2013 Di Kelas IV SD Muhammadiyah Bodon, Banguntapan, Bantul.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan memaknai (1)perencanaan, (2)pelaksanaan, (3)penilaian, (4)dukungan, (5)hambatan yang ditemui guru dan upaya mengatasi hambatan dalam Implementasi pembelajaran IPA dalam kurikulum 2013 Di Kelas IV SD Muhammadiyah Bodon Banguntapan Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru kelas IV, siswa kelas IV, dan kepala SD Muhammadiyah Bodon. Objek dalam penelitian ini adalah kegiatan-kegiatan yang merupakan bentuk dari implementasi pembelajaran IPA dalam kurikulum 2013. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti dengan mengunakan alat bantu pedoman observasi, pedoman wawancara, lembar angket, dan pedoman analisis RPP. Data dianalisis dengan menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1)perencanaan pembelajaran IPA yang dilakukan guru pada kurikulum 2013 dengan mengkaji silabus dan buku guru, serta menyusun RPP yang menjabarkan langkah kegiatan dengan Pendekatan Saintifik. (2)Pelaksanakan muatan pembelajaran IPA mengintegrasikan dengan muatan mata pelajaran lain dalam bentuk tema menggunakan Pendekatan Saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi/menalar, dan mengkomunikasikan. (3)Penilian pembelajaran IPA dalam kurikulum 2013 tersebut guru sudah menggunakan penilaian autentik untuk menilai sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa. (4)Sekolah mendukun penuh proses pelaksanaan Implementasi pembelajaran IPA dalam Kurikulum 2013 dengan RAPBS.( 5)Hambatan yang dialami guru pada implementasi pembelajaran IPA dalam kurikulum 2013 meliputi hambatan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Untuk mengatasi hambatan tersebut guru melakukan diskusi dengan guru lain.Ana RohmatullohZuhdan Kun Prasetyo2019-08-13T06:50:40Z2019-09-20T03:23:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/65226This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/652262019-08-13T06:50:40ZPengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sekitar sebagai Sumber Belajar Terhadap Penguasaan Konsep dan Berpikir Kreatif pada Pembelajaran Tematik Integratif Siswa Kelas IV SD Se-Gugus Kartini Warureja Tegal.Tujuan dari penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar terhadap; (1) penguasaan konsep, dan (2) berpikir kreatif pada pembelajaran tematik integrative siswa kelas IV.
Jenis Penelitian yang digunakan yaitu quasi experiment dengan desain pretest-posttest control group design. Populasi Penelitian mencakup seluruh siwa kelas IV SD Negeri Se-gugus Kartini Warureja Tegal. Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan teknik simple random sampling sehingga diperoleh kelas IV Warureja 02 diberi perlakuan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, sedangkan siswa SD Negeri Warureja 01 diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional yaitu berpusat pada guru dan buku ajar. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi tes penguasaan konsep dan berpikir kreatif. Uji normalitas dilakukan dengan metode Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas data menggunakan Box’M test. Data dianalisis dengan pengujian hipotesis diawali dengan uji beda rata-rata univariat menggunakan independent sample t-test dan uji MANOVA dengan rumus T2 Hotteling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar berpengaruh terhadap penguasaan konsep dengan nilai signifikansi 0,000< 0,05; (2) pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar berpengaruh terhadap berpikir kreatif dengan nilai signifikansi 0,037 < 0,05; (3) pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar berpengaruh terhadap penguasaan konsep dan berpikir kreatif secara bersama-sama dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, pada pembelajaran tematik siswa kelas IV.Wahyu Jati KurniawanZuhdan Kun Prasetyo2015-06-22T02:44:18Z2015-06-22T02:44:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21070This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/210702015-06-22T02:44:18ZDEVELOPING INTEGRATED SCIENCE, CHARACTER, AND LITERACY-BASED SCIENCE PACKAGE ASSCIENCE LEARNING MODELInsih WilujengZuhdan Kun PrasetyoSenam Senam2015-06-22T02:28:52Z2015-06-22T02:28:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21066This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/210662015-06-22T02:28:52ZAN EVALUATION OF A MICRO TEACHING SUBJECT OF PHYSICS EDUCATION STUDY PROGRAM TO MEET THE INQF OF GRADE VI AT YOGYAKARTA STATE UNIVERSITYFebrina Siska WidyaningtyasZuhdan Kun Prasetyo