Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T14:02:00ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2019-05-28T06:44:50Z2019-05-28T06:44:50Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64199This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/641992019-05-28T06:44:50ZPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SENSOR INFRAMERAH SHARP GP2Y0A21YK, BEBAN LOAD CELL, DAN HUMIDITY YL-69 UNTUK MATA KULIAH PRAKTIK SENSOR DAN TRANDUSERPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran sensor sensor
inframerah sharp GP2Y0A21YK, beban load cell, dan humidity yl-69, mengetahui
unjuk kerja media pembelajaran sensor inframerah sharp GP2Y0A21YK, beban
load cell, dan humidity yl-69 dan tingkat kelayakan media pembelajaran sensor
sensor inframerah sharp GP2Y0A21YK, beban load cell, dan humidity yl-69 pada
mata kuliah praktik sensor dan tranduser.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan
pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation,
Evaluation) oleh Robert Maribe Branch. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa
Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta. Instrumen yang digunakan untuk penilaian kelayakan media dalam
penelitian ini menggunakan kuisioner.
Hasil yang didapat dari penelitian ini meliputi: (1) Media Pembelajaran
sensor inframerah sharp GP2Y0A21YK, beban load cell, dan humidity yl-69 terdiri
dari tiga komponen utama yaitu input, kontroler dan output. Pada bagian input
terdiri dari sensor inframerah sharp GP2Y0A21YK, beban load cell, dan humidity
yl-69. Bagian kontroler mengunakan Arduino UNO dan sebagai output terdiri dari
LCD 16x2, voltmeter, dan LED indikator. (2) Unjuk kerja dari media pembelajaran
sensor inframerah sharp GP2Y0A21YK, beban load cell, dan humidity yl-69
menunjukkan kinerja yang baik. Pengujian sensor load cell menggunakan
mikrokontroller menghasilkan rata-rata eror 3.175% dan pengujian analog sensor
load cell menghasilkan rata-rata eror. Pengujian sensor inframerah dengan
mikrokontroller menghasilkan rata-rata eror 0% dan pengujian secara analog
menghasilkan rata-rata eror 6,18%. Pengujian sensor humidity dengan
mikrokontroller menghasilkan rata-rata eror 8,65% dan pengujian secara analog
menghasilkan rata-rata eror 14%. (3) Penilaian kelayakan media dilakukan oleh ahli
media, ahli materi dan pengguna. Hasil rata-rata yang didapat dari segi media
mendapatkan nilai presentase 78,98% dengan kategori “layak”, hasil rata-rata dari
segi materi mendapatkan nilai presentase 83,52% dengan kategori “layak”, dan dari
pengguna berjumlah 30 mahasiswa memperoleh rata-rata nilai presentase 83,26%
dengan kategori “layak”. Penilaian tersebut menunjukkan media pembelajaran yang
dikembangkan layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran mahasiswa Program
Studi Pendidikan Teknik Mekatronika Universitas Negeri Yogyakarta.Yuli Pramono2019-01-02T03:34:49Z2019-10-01T11:31:22Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/62291This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/622912019-01-02T03:34:49ZLAPORAN INDIVIDU PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTAPraktik Lapangan Terbimbing (PLT) merupakan salah satu bentuk Pendidikan dengan memberikan pelatihan dan pengalaman belajar yang berhubungan dengan dunia Pendidikan atau sekolah. Tujuan dari kegiatan Praktik Lapangan Terbimbing ini adalah sebagai wahana pembentukan karakter calon guru atau tenaga kependidikan yang professional dan cakap dibidangnya. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa sebagai calon guru dalam kegiatan belajar mengajar. Praktik Lapangan Terbimbing dilaksanakan di SMK N 2 Depok Sleman, yang berlokasi di Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman. Kegiatan PLT ini terbagi menjadi 2 yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan non mengajar. Kegiatan mengajar meliputi: 1) Pembuatan RPP, 2) Konsultasi dengan guru pembimbing, 3) Mengumpulkan materi pembelajaran, 4) Pembuatan media pembelajaran, 5) Pelaksanaan pengajaran terbimbing dan 6) evaluasi media pembelajaran. Sedangkan kegiatan non mengajar yaitu perbaikan trainer pnuematik di bengel Teknik Otomasi Industri dan rapat mingguan. Secara umum PLT berjalan dengan baik dan lancer tanpa mengalami suatu hambatan yang berarti.
Mahasiswa melaksanakan praktik mengajar sebanyak 16 kali pertemuan, yaitu 8 kali pertemuan untuk kelas X TOI B dan 8 kali pertemuan untuk kelas X TOI A. Adapun dalam pelaksanaan praktik mengajar di kelas, mahasiswa praktikan selalu di pantau dan dibimbing dalam membuat perangkat atau administrasi untuk mengajar serta selalu mengadakan evaluasi setelah melakukan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari kegiatan PLT yaitu mahasiswa mendapatkan pengelaman nyata berkaitan dengan perencanaan penulisan perangkat pembelajaran, proses mengembangkan ilmu serta keterampilan yang dimiliki sesuai dengan program studi masing-masing.Yuli Pramono