Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T14:56:03ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2017-07-31T02:29:09Z2019-01-30T14:39:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/51228This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/512282017-07-31T02:29:09ZPERBEDAAN PERSEPSI PENCEGAHAN DAN PERAWATAN CEDERA
SAAT PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN
KESEHATAN ANTARA SISWA SEKOLAH DASAR
DI KOTA DAN DI DESA KABUPATEN KLATENMateri pencegahan dan perawatan cedera merupakan bagian dari mata
pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Yang tercantum dalam
kurikulum 2006 dan kurikulum 2013. Dengan acuan tersebut, maka pembelajaran
pencegahan dan perawatan cedera perlu diberikan kepada siswa. Sesuai dengan
kurikulum 2013, kelas IV sekolah dasar terdapat materi tersebut. Atas dasar hal
tersebut, maka kelas IV dan V sekolah dasar sebagai populasi dalam penelitian ini.
Dengan adanya pembelajaran, maka akan timbul persepsi tentang pembelajaran
tersebut. Persepsi timbul pada setiap individu dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Internal berasal dari individu tersebut dan eksternal dari lingkungan
individu tersebut. Untuk itu lingkungan kota dan desa mempunyai andil terhadap
persepsi individu. Dalam hal ini yaitu siswa sekolah dasar.
Penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan teknik
pengambilan data menggunakan angket. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas IV dan V SD N 2 Jetis Wetan, Pedan dan SD N 3 Gaden Trucuk, Klaten,
yang berjumlah 68 siswa. Adapun teknik analisis datanya menggunakan analisis
deskriptif dengan prosentase, ditambah dengan r produk momen, uji linearitas dan uji
homegenitas.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi siswa pada SD N 2 Jetis
Wetan, 5,66% kategori sangat baik, 26,42% kategori baik, 30,19% kategori cukup
baik, 33,96% kategori kurang baik, 3,77% kategori sangat kurang. Sedangkan pada
SD N 3 Gaden, 13,33% kategori sangat baik, 6,67% kategori baik, 60% kategori
cukup baik, 20 % kategori kurang baik dan 0,0% kategori sangat kurang.Lukman Hakim Paryanto