Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T04:55:27ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2016-11-29T01:56:39Z2019-01-29T08:58:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44015This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/440152016-11-29T01:56:39ZManajemen Pembelajaran Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 KretekTujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap tentang manajemen pembelajaran bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Kretek Bantul ditinjau dari fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru bahasa Inggris, petugas perpustakaan, orangtua siswa, dan siswa. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, pengamatan, dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif Miles dan Hubermen yang dilakukan melalui empat kegiatan utama, yakni:
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Tingkat kepercayaan atau keabsahan terhadap data-data yang diperoleh dilakukan dengan cara memperpanjang masa pengamatan, trianggulasi, member check, dan diskusi dengan teman sejawat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan pembelajaran Bahasa Inggris belum memenuhi salah satu prinsip perencanaan yang baik, yakni kebijakan dan kebutuhan apa dan siapa, karena belum mempertimbangkan
kemampuan awal siswa; (2) Pengorganisasian oleh kepala sekolah telah dilaksanakan dengan baik, namun pengorganisasian yang terkait dengan pengelolaan laboratorium bahasa masih kurang yaitu dengan tidak adanya laboran. Pengorganisasian oleh guru tergolong pada kategori baik, namun guru belum melaksanakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan pembentukan kelompok; (3) Penggerakan oleh kepala sekolah belum memenuhi penggerakan yang baik. Reward yang diberikan baru dalam bentuk pujian lesan, dan kegiatan MGMP sekolah tidak berjalan dengan baik karena tidak terjadwal. Penggerakan oleh guru termasuk kategori baik, tetapi guru belum memanfaatkan media pembelajaran secara optimal; (4) Pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah belum sepenuhnya dilaksanakan secara baik karena
frekuensi supervisi administrasi dan supervisi kelas yang dilakukan masih kurang, yaitu hanya dilaksanakan setiap enam bulan, dan supervisi kelas tidak merata kepada
semua guru. Pengawasan oleh guru termasuk kategori baik.Sri Ndhadhari