Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T13:04:07ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-07-08T04:17:11Z2020-07-14T01:22:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22953This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/229532015-07-08T04:17:11ZAPLIKASI ALGORITMA GENETIKA
PADA SKEMA PENJADWALAN KOMPUTASI TERDISTRIBUSI (STUDI KASUS
1
PADA SOFTWARE-DEFINED RADIO)Skema penjadwalan weighted-selective dengan metoda paralelisme data (data-parallelism) atau
DP-WS akan selalu memprioritaskan node yang memiliki kemampuan komputasi paling tinggi,
sehingga ada kemungkinan beberapa node tidak melakukan komputasi sama sekali karena nilai
prioritasnya paling rendah, dan beban kerja komputasi paralel menjadi tidak merata. Tujuan
penelitian ini adalah mengembangkan komputasi terdistribusi dengan mengambil studi kasus
tugas-tugas Software-Defined Radio (SDR) dengan menggunakan metoda paralelisme tugas
(task-parallelism) sebagai perbaikan dari skema penjadwalan DP-WS. Optimasi skema
penjadwalan menggunakan Algoritma Genetika. Sistem penjadwalan TP-GA ini diharapkan
menghasilkan penjadwalan yang optimal dan pembagian beban kerja lebih merata. Kinerja
penjadwalan diamati berdasarkan waktu eksekusi total penyelesaian setiap jadwal serta waktu
idle sebagai indikator pemerataan beban kerja. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan
konsep dasar dalam mengembangkan komputasi terdistribusi pengolahan sinyal digital frekuensi
tinggi yang memiliki laju bit sangat tinggi sehingga dapat digunakan untuk pengembangan
softradio, softtv ataupun softradar.Eko Marpanajieko@uny.ac.idAdi Dewantoadi@uny.ac.idDidik Hariyantodidik_hr@uny.ac.id2015-07-08T04:14:25Z2020-07-14T01:18:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22952This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/229522015-07-08T04:14:25ZAPLIKASI ALGORITMA GENETIKA PADA SKEMA PENJADWALAN KOMPUTASI TERDISTRIBUSI (STUDI KASUS 1 PADA SOFTWARE-DEFINED RADIO)Skema penjadwalan weighted-selective dengan metoda paralelisme data (data-parallelism) atau
DP-WS akan selalu memprioritaskan node yang memiliki kemampuan komputasi paling tinggi,
sehingga ada kemungkinan beberapa node tidak melakukan komputasi sama sekali karena nilai
prioritasnya paling rendah, dan beban kerja komputasi paralel menjadi tidak merata. Tujuan
penelitian ini adalah mengembangkan komputasi terdistribusi dengan mengambil studi kasus
tugas-tugas Software-Defined Radio (SDR) dengan menggunakan metoda paralelisme tugas
(task-parallelism) sebagai perbaikan dari skema penjadwalan DP-WS. Optimasi skema
penjadwalan menggunakan Algoritma Genetika. Sistem penjadwalan TP-GA ini diharapkan
menghasilkan penjadwalan yang optimal dan pembagian beban kerja lebih merata. Kinerja
penjadwalan diamati berdasarkan waktu eksekusi total penyelesaian setiap jadwal serta waktu
idle sebagai indikator pemerataan beban kerja. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan
konsep dasar dalam mengembangkan komputasi terdistribusi pengolahan sinyal digital frekuensi
tinggi yang memiliki laju bit sangat tinggi sehingga dapat digunakan untuk pengembangan
softradio, softtv ataupun softradar.Eko Marpanajieko@uny.ac.idAdi Dewantoadi@uny.ac.idDidik Hariyantodidik_hr@uny.ac.id2015-06-10T03:19:33Z2020-07-14T01:22:20Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/20276This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/202762015-06-10T03:19:33ZAPLIKASI ALGORITMA GENETIKA
PADA SKEMA PENJADWALAN KOMPUTASI TERDISTRIBUSI
(STUDI KASUS PADA SOFTWARE-DEFINED RADIO)Kendala utama dalam mewujudkan sistem pengolah sinyal digital frekuensi tinggi
adalah dalam hal kebutuhan komputasi untuk memenuhi pemrosesan laju bit yang sangat
tinggi. Komputasi terdistribusi dapat digunakan untuk meningkatkan kecepatan proses
komputasi, namun sampai saat ini belum banyak yang meneliti untuk proses komputasi
pengolah sinyal digital frekuensi tinggi khususnya dalam pengembangan softradio, softtv,
dan softradar. Permasalahan utama dalam hal komputasi terdistribusi adalah penjadwalan.
Skema penjadwalan weighted-selective dan metoda paralelisme data (data-parallelism) yang
telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya akan selalu memprioritaskan node yang memiliki
kemampuan komputasi paling tinggi. Selain itu, metoda paralelisme data menyebabkan
beberapa node tidak melakukan komputasi sama sekali karena nilai prioritasnya paling
rendah, sehingga beban kerja komputasi paralel menjadi tidak merata.
Tujuan penelitian ini adalah memperbaiki kelemahan skema penjadwalan weightedselective
dengan metoda paralelisme data. Penelitian ini mengembangkan komputasi
terdistribusi dengan mengambil studi kasus tugas-tugas Software-Defined Radio (SDR)
dengan menggunakan metoda paralelisme tugas (task-parallelism) sehingga tiap-tiap tugas
dapat dibagikan kepada seluruh node komputasi. Optimasi skema penjadwalan
menggunakan algoritma genetika sehingga diperoleh sistem penjadwalan yang optimal dan
pembagian beban kerja lebih merata. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitianpenelitian
sebelumnya tentang aspek-aspek komputasi pengolah sinyal digital frekuensi
tinggi, arsitektur perangkat keras dan perangkat lunak, serta dekomposisi tugas-tugas
komputasi dengan mengambil studi kasus dalam pengembangan SDR.
Metoda yang digunakan dalam penelitian ini diawali dengan proses identifikasi
tugas-tugas komputasi pengolahan sinyal digital frekuensi tinggi dengan studi kasus. tugastugas
koputasi untuk menjalankan fungsi radio dalam sistem SDR. Setelah itu, dilakukan
dekomposisi tugas sehingga diperoleh sebuah grafik tugas komputasi SDR lengkap dengan
parameter tiap node dalam grafik tersebut. Parameter tiap node dapat diperoleh dengan
menghitung nilai ketinggian (height) masing-masing tugas dan menguji waktu eksekusi
masing-masing tugas. Berdasarkan grafik tugas tersebut, kemudian dilakukan optimasi
penjadwalan menggunakan algoritma genetika. Tahap awal yang harus dilakukan adalah
menentukan fungsi fitness berdasarkan parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja
sebuah jadwal, yaitu waktu komputasi. Sebuah jadwal dikatakan optimal jika waktu
komputasinya paling rendah dengan waktu idle paling kecil. Operator genetika yang
digunakan disesuaikan dengan konstrain proses komputasi terdistribusi. Kinerja
penjadwalan untuk komputasi terdistribusi dengan metoda paralelisme tugas diamati
berdasarkan waktu eksekusi total penyelesaian setiap jadwal serta waktu idle sebagai
indikator pemerataan beban kerja.
Pertanyaan penelitian yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana
formula fungsi fitness untuk skema penjadwalan tugas-tugas komputasi SDR? Apakah
dengan skema penjadwalan menggunakan algoritma dapat menghasilkan penjadwalan yang
optimal dilihat dari waktu eksekusi dan apakah penyeimbangan beban kerja menjadi lebih
merata antar tiap node komputasi?
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan konsep dasar dalam
mengembangkan komputasi terdistribusi pengolahan sinyal digital frekuensi tinggi yang
memiliki lajut bit sangat tinggi sehingga dapat digunakan untuk pengembangan softradio,
softtv ataupun softradar. Luaran penelitian ini adalah metode penjadwalan komputasi dan
sebuah prototipe komputasi terdistribusi khususnya dalam pengembangan SDR. Laporan ini
merupakan rangkuman hasil kegiatan penelitian Tahap I (2013) dan Tahap II (2014).Eko Marpanajieko@uny.ac.idAdi Dewantoadi@uny.ac.idDidik Hariyantodidik_hr@uny.ac.id2012-09-19T10:19:57Z2015-10-26T07:34:53Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5967This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/59672012-09-19T10:19:57ZDEKOMPOSISI TUGAS-TUGAS SOFTWARE-DEFINED RADIO (SDR)ABTRACT This paper addresses decomposition of the tasks of Software-Defined Radio (SDR) computation by taking Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK) as a case study. The aim of this research was to produce a task graph of the SDR that was needed in scheduling of distributed computing with task parallelism using genetics algorithm. Based on the tasks decomposition and the evaluation of execution time of each task, we obtained a task graph of SDR computation. We conclude that there are 11 (eleven) tasks for the modulator dan 15 (fifteen) for the demodulator. Keywords: executiion time, gaussian minimum shift keying, height function, modulation, task graph, task-parallelism, software-defined radio. INTISARI Makalah ini membahas dekomposisi tugas-tugas komputasi Software-Defined Radio (SDR) dengan mengambil studi kasus skema modulasi Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK). Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan sebuah grafik tugas (task graph) komputasi SDR yang diperlukan untuk proses penjadwalan komputasi terdistribusi dengan metoda paralelisme tugas (task-parallelism) menggunakan algoritma genetika. Berdasarkan hasil dekomposisi tugas dan pengujian waktu eksekusi masing-masing tu-gas, maka diperoleh sebuah grafik tugas komputasi SDR menggunakan skema modulasi GMSK yaitu 11 (sebelas) tugas untuk modulator dan 15 (lima belas) tugas untuk de-modulator. Kata Kunci: fungsi ketinggian, gaussian minimum shift keying, grafik tugas, modulasi, paralelisme tugas, software-defined radio, waktu eksekusi. Eko Marpanajieko@uny.ac.id2012-09-19T10:15:35Z2015-10-26T07:34:57Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5968This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/59682012-09-19T10:15:35ZSTUDI EKSPERIMEN UNJUK-KERJA MODULASI DBPSK PADA PLATFORM SOFTWARE-DEFINED RADIO (SDR)ABTRACT This paper addresses Differential Binary Phase Shift Keying (DBPSK) modulation implemented on SDR platform for the development of digital data communications based on SDR. DBPSK modulation performance perceived at Packet Error Rate (PER) is evaluated in terms of Eb/No or S/N ratio, carrier frequency, bit rate, gain, roll-off factor of root Nyquist filter or root raised cosine filter, and of size of payload from delivered data. Based on this results, the smallest PER could be obtained by setting Eb/No value which is greater than 13 dB, carrier frequency of at least 0,3 MHz, optimum bit rate of 256 kbps, optimum range payload size of 2000 up to 4000 bytes, and roll-off factor of Nyquist or root-raised cosine filter of 0.1 < alfa < 0.9. INTISARI Makalah ini membahas pengujian unjuk-kerja modulasi Differential Binary Phase Shift Keying (DBPSK) yang diimplementasikan pada platform Software-Defined Radio (SDR) dalam rangka pengembangan sistem komunikasi digital berbasis SDR. Unjuk-kerja modulasi DBPSK diamati dalam bentuk Packet Error Rate (PER) dengan berbagai variasi nilai perbandingan Eb/No atau S/N, frekuensi pembawa, bit rate, gain, roll-off factor pada filter root Nyquist atau filter root raised cosine, dan ukuran payload data yang dikirimkan. Berdasarkan hasil penelitian ini, nilai PER terendah dapat diperoleh dengan mengatur nilai Eb/No lebih besar dari 13 dB, frekuensi pembawa minimal 0,3 MHz, bit rate optimum 256 kbps, ukuran payload optimum berkisar 2000 sampai dengan 4000 bytes, dan nilai roll-off factor pada filter Nyquist atau filter root-raised cosine adalah 0.1 < alfa < 0.9. Eko Marpanajieko@uny.ac.idBambang Riyantobriyanto@lskk.ee.itb.ac.idArmein Z. R. Langilangi@lss.ee.itb.ac.idAdit Kurniawanadit@ltrgm.ee.itb.ac.id