Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T12:31:52ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2021-05-21T01:59:15Z2021-05-21T01:59:15Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70629This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/706292021-05-21T01:59:15ZPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS UNTUK SISWA KELAS VI SD NEGERI TERSIDILORPenelitian ini bertujuan untuk : (1) meningkatkan proses pembelajaran keterampilan berbicara dan (2) meningkatkan keterampilan berbicara menggunakan model kooperatif tipe talking chips pada siswa kelas VI SD Tersidilor, Pituruh, Purworejo.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri Tersidilor yang berjumlah 15 siswa. Desain penelitian ini mengacu pada desain penelitian tindakan kelas menurut Kemis dan MC Taggart yang berlangsung dalam dua siklus. Data dikumpulkan dengan observasi, tes unjuk kerja, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Keberhasilan penelitian ini adalah nilai hasil observasi aktivitas keterampilam berbicara siswa mendapat nilai ≥ 80 dengan
kategori sangat baik dan ketuntasan klasikal siswa kelas VI minimal mencapai presentase sebesar 85 %.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa kelas VI SD N Tersidilor dapat ditingkatkan melalui model kooperatif tipe talking chips. Hasil observasi proses pembelajaran menunjukkan peningkatan proses keterampilan berbicara siswa siklus I sebesar 15 pada siklus I sebesar 67,5 % meningkat menjadi 82,5% pada siklus II. Hasil tes unjuk kerja menunjukkan nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa yang diperoleh pada siklus 1 sebesar 74 dengan sebanyak 9 siswa yang sudah tuntas, dan 6 sisanya belum tuntas. Pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 83,33 dengan 13 siswa yang tuntas dan 2 siswa yang tidak tuntas. Hasil ketuntasan unjuk kerja keterampilan berbicara siswa meningkat sebesar 26,67%, pada siklus I pencapaian presentase ketuntasan klasikal sebesar 60% dan siklus II semakin meningkat menjadi 86,67%.
Kata kunci : keterampilan berbicara, talking chips, siswa sdPuji Lestari2017-08-14T02:55:56Z2019-01-30T14:48:12Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/52001This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/520012017-08-14T02:55:56ZPENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN TERHADAP BETA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA INDEKS KOMPAS 100Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham perusahaan yang terdaftar pada Indeks Kompas 100. Faktor fundamental tersebut adalah asset growth, return on equity, debt to equity ratio, dan earning per share. Periode penelitian yang digunakan adalah tahun 2013-2015.
Penelitian ini tergolong penelitian asosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Kompas 100 tahun 2013-2015. Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling dan diperoleh 23 perusahaan sampel. Data diperoleh dari www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Asset Growth tidak berpengaruh terhadap Beta Saham perusahaan yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar -0,241 dan nilai signifikansi sebesar 0,811. (2) Return On Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Beta Saham perusahaan yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2,483 dan nilai signifikansi sebesar 0,016. (3) Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Beta Saham perusahaan yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 3,061 dan nilai signifikansi sebesar 0,003. (4) Earning per Share berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Beta Saham perusahaan yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar -2,874 dan nilai signifikansi sebesar 0,005. (5) Asset Growth, Return On Equity, Debt to Equity Ratio, dan Earning per Share secara simultan berpengaruh terhadap Beta Saham perusahaan ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar 4,724 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002. Nilai Adjusted R2 sebesar 18% menunjukkan bahwa asset growth, return on equity, debt to equity ratio, dan earning per share mampu menjelaskan variabel Beta Saham sebesar 18% sedangkan 82% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel penelitian.Puji Lestari2017-04-20T01:51:07Z2019-01-30T13:54:49Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48783This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/487832017-04-20T01:51:07ZMEDIA PEMBELAJARAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF
PENGALAMATAN IP DAN SUBNET MASK
BERBASIS ADOBE FLASH CS6 UNTUK SISWA KELAS XI
TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK NEGERI 1 KLATENPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengembangkan modul multimedia
interaktif pengalamatan IP dan subnet mask sebagai media pembelajaran yang
mendukung kegiatan belajar mengajar, (2) mengetahui tingkat kelayakan media
pembelajaran modul multimedia interaktif Pengalamatan IP dan Subnet Mask
berbasis Adobe Flash CS6 untuk siswa kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan
SMK Negeri 1 Klaten.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development
(R&D) dengan mengacu model pengembangan ADDIE yaitu analysis, design,
development, implementation, dan evaluation. Sumber data yang dikumpulkan
berupa data kuantitatif sebagai data pokok dan data kualitatif berupa saran dari
responden sebagai data tambahan. Teknik pengumpulan data menggunakan
metode angket dengan subjek penelitian siswa kelas XI Teknik Komputer dan
Jaringan di SMK Negeri 1 Klaten. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis
menggunakan statistik deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) media pembelajaran dikembangkan
menjadi modul multimedia interaktif pengalamatan IP dan subnet mask berbasis
Adobe Flash CS6, (2) kelayakan modul multimedia interaktif pengalamatan IP dan
subnet mask berdasarkan ahli materi masuk kriteria Sangat Baik dengan rerata
4,30 dan presentase (86,11%). Berdasarkan ahli media masuk kriteria Sangat Baik
dengan rerata 4,37 dan (84,29%). Berdasarkan uji coba responden/siswa rata-rata
skor keseluruhan aspek 4,02 dan masuk dalam kriteria Baik. Jadi berdasarkan ahli
materi, ahli media, dan responden maka modul multimedia interaktif pengalamatan
IP dan subnet mask ini layak digunakan sebagai media pembelajaran yang
mendukung kegiatan belajar mengajar siswa kelas XI Teknik Komputer dan
Jaringan SMK Negeri 1 Klaten.
Kata Kunci: modul multimedia interaktif, pengalamatan IP dan subnet mask,
Teknik Komputer dan JaringanPuji Lestari2016-12-27T03:29:42Z2019-01-30T12:30:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/45153This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/451532016-12-27T03:29:42ZKEMAMPUAN BERPIKIR DIVERGEN DALAM KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK SMA NEGERI DI KABUPATEN KULON PROGO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DITINJAU BERDASARKAN LAMA GURU MENGAJARPenelitian ini bertujuan untuk: (1)mendeskripsikan kemampuan berpikir divergen dalam keterampilan proses sains (KBDKPS) peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Kulon Progo pada mata pelajaran biologi, (2) mendeskripsikan KBDKPS peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Kulon Progo pada mata pelajaran biologi ditinjau berdasarkan lama guru mengajar, dan (3) mengetahui adanya pengaruh faktor latar belakang pendidikan guru dan potensi peserta didik yang didasarkan pada nilai UN IPA SMP terhadap KBDKPS peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Kulon Progo pada mata pelajaran biologi ditinjau berdasarkan lama guru mengajar.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei yang dilaksanakan pada bulan Desember 2015 hingga Maret 2016. Populasi penelitian ini yakni peserta didik kelas X dan XI IPA di sebelas SMA Negeri di Kabupaten Kulon Progo. Sampel diambil menggunakan teknik purposive samplingsehingga diperoleh sampel sebanyak 536 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknikpurposive sampling juga dilakukan pada seluruh guru biologi yang mengampu peserta didik kelas X dan kelas XI IPA SMA Negeri di Kabupaten Kulon Progo, sehingga diperoleh sebanyak 17 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu lama guru mengajar, variabel tergayut adalah tingkat KBDKPS peserta didik, sedangkan aspek latar belakang pendidikan guru dan potensi peserta didik yang didasarkan pada nilai ujian nasional (UN) IPA SMP sebagai variabel pengganggu. Teknik pengumpulan data menggunakan tes KBDKPS, pengisian angket dan wawancara guru, serta pengumpulan data nilai UN IPA SMP. Analisis data menggunakan statistika deskriptif.
Hasil analisis menunjukkan rerata skor KBDKPS peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Kulon Progo pada mata pelajaran biologi tergolong sedang (22,76dari total skor 50). Rerata skor KBDKPS peserta didik yang diampu oleh guru dengan lama mengajar kurang dari 20 tahun lebih tinggi dibanding peserta didik yang diampu oleh guru dengan lama mengajar minimal 20 tahun ke atas (25,49>21,11). Aspek latar belakang pendidikan guru dan potensi peserta didik yang didasarkan pada nilai UN IPA SMP ada kaitannya dengan skor KBDKPS peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Kulon Progo pada Mata Pelajaran Biologi yang ditinjau dari lama guru mengajar.
Kata kunci:berpikir divergen, keterampilan proses sains, lama guru mengajarPuji Lestari2015-08-28T00:38:24Z2019-01-30T03:07:24Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25619This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/256192015-08-28T00:38:24ZIMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS SMP/MTs DI KECAMATAN PANDAKPenelitian ini betujuan untuk mengetahui: 1) Tingkat implementasi kompetensi pedagogik guru IPS SMP/MTs di Kecamatan Pandak dalam pemahaman terhadap peserta didik; 2) Tingkat implementasi kompetensi pedagogik guru IPS SMP/MTs di Kecamatan Pandak dalam perencanaan pembelajaran; 3) Tingkat implementasi kompetensi pedagogik guru IPS SMP/MTs di Kecamatan Pandak dalam pelaksanaan pembelajaran; 4) Tingkat implementasi kompetensi pedagogik guru IPS SMP/MTs di Kecamatan Pandak dalam evaluasi hasil belajar; 5) Tingkat implementasi kompetensi pedagogik guru IPS SMP/MTs di Kecamatan Pandak dalam pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru IPS SMP/MTs di Kecamatan Pandak, yaitu berjumlah 18. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Validitas instrumen menggunakan expert judgment dan uji coba instrumen dianalisis menggunakan korelasi product moment, sedangkan uji reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tingkat implementasi kompetensi pedagogik dalam pemahaman terhadap peserta didik berada dalam kategori kurang dengan persentase 44,44%; 2) Tingkat implementasi kompetensi pedagogik dalam perencanaan pembelajaran berada dalam kategori sangat baik dengan persentase 33,33%; 3) Tingkat implementasi kompetensi pedagogik dalam pelaksanaan pembelajaran berada dalam kategori baik dengan persentase 38,89%; 4) Tingkat implementasi kompetensi pedagogik dalam evaluasi hasil belajar berada dalam kategori kurang dengan persentase 38,89%; 5) Tingkat implementasi kompetensi pedagogik dalam pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki berada dalam kategori baik dengan persentase 38,89%.
Kata Kunci: Implementasi, Kompetensi Pedagogik, Guru IPS.Puji Lestari2015-08-20T01:46:00Z2019-01-30T02:12:18Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/25246This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/252462015-08-20T01:46:00ZPENERAPAN METODE DIVISI CAPAIAN KELOMPOK BELAJAR (DCKB) DALAM PEMBELAJARAN SASTRA ANAK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA KELAS VII SMP N 2 BERBAH SLEMANPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar dan karakter siswa kelas VII-B SMP N 2 Berbah Sleman melalui penerapan metode DCKB dalam pembelajaran sastra anak.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VII-B SMP N 2 Berbah, Sleman, Yogyakarta yang terdiri atas 36 siswa. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam tiga siklus yang pada tiap siklusnya terdapat empat komponen, yaitu perencanaan, implementasi tindakan, pengamatan, dan refleksi. Objek penelitian ini penerapan Divisi Capaian Kelompok Belajar (DCKB) dalam pembelajaran sastra anak untuk meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes hasil belajar, wawancara dengan guru dan siswa, serta dokumen. Teknik analisis data yang digunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Keabsahan data diperoleh melalui validitas (validitas hasil, validitas proses, validitas demokratis, dan validitas dialogis) serta reliabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode DCKB pada pembelajaran sastra anak siswa kelas VII-B SMP N 2 Berbah Sleman dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran sastra anak dan karakter siswa. Peningkatan hasil belajar siswa tampak dari kualitas proses pembelajaran dalam pembelajaran. Dalam hal ini siswa menjadi lebih antusias, aktif, dan tidak terlalu banyak bergantung pada guru, siswa juga selalu bekerjasama dengan teman lain saat memecahkan masalah yang harus dikerjakan dalam kelompok. Peningkatan secara proses pada akhirnya berdampak positif pada peningkatan kualitas produk. Hal ini terlihat dari jumlah siswa yang hasil belajarnya telah memenuhi standar KKM. Pada saat pratindakan terdapat 16 siswa (44,4%), siklus I meningkat menjadi 32 siswa (88,9%), siklus II terjadi sedikit penurunan yaitu 31 siswa(86,1%) dan pada siklus III terjadi peningkatan kembali yaitu 36 siswa (100%) hasil belajar siswa telah memenuhi standar KKM. Penerapan metode DCKB juga dapat meningkatkan karakter siswa dalam ketaatan beribadah, tanggung jawab, dan kerja sama mulai dari pratindakan sampai siklus III. Ketaatan beribadah pratindakan (59,72%), Siklus I meningkat menjadi (65,28%), siklus II meningkat menjadi (88,89%), dan siklus III meningkat menjadi (98,61%). Tanggung jawab pratindakan (56,25%), siklus I meningkat menjadi (72,22%), siklus II meningkat menjadi (88,89%),dan siklus III meningkat menjadi (97,92%). Kerja sama pratindakan (62,5%), siklus I meningkat menjadi (75,69%), siklus II meningkat menjadi (82,64%), dan siklus III meningkat menjadi
(98,61%).Puji Lestari2015-06-03T02:08:16Z2019-01-29T23:05:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/19818This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/198182015-06-03T02:08:16ZUSING JIGSAW TECHNIQUE TO IMPROVE THE SPEAKING ABILITY OF THE GRADE VII STUDENTS OF SMPN I MOYUDAN SLEMAN IN THE ACADEMIC YEAR OF 2012/2013This study is action research that aims to improve the speaking ability and the teaching learning process for the grade VII students of SMP N 1 Moyudan in the academic year of 2012/2013.
This study consisted of two cycles used qualitative and quantitative data. The researcher worked collaboratively with the English teacher, the collaborator and the students. The subjects of this research were 36 students of VII class of SMP N 1 Moyudan in the academic year of 2012/2013. The data of this study were qualitative and quantitative. The qualitative data were obtained by observing the teaching and learning process during the implementation of the actions and interviewing the students and the collaborator about the implemented actions. The qualitative data were in the form of field notes and interview transcripts. Meanwhile, the quantitative data were gained by assessing the students’ speaking ability through the pre-test and post-test. Therefore, the quantitative data were in the form of the students’ speaking scores. The research procedure of this study consist of Reconnaissance, Planning, Acting and Observing the action, Evaluation, and Reflection.
The result of Cycle 1 showed that the implementation of jigsaw activities and the other accompanying actions (classroom English, asking the students to perform their work in front of the class) were successful in improving the students’ speaking ability and their involvement during the teaching and learning process. However, the jigsaw activity was not successful in the first meeting because there were some students who were not actively engaged in the activities. Therefore, I improved the action of Jigsaw and the other accompanying actions. The results of Cycle II showed that the implementation of Jigsaw technique and the other accompanying actions (i.e. using classroom English, asking the students to perform their work in front of the class, and giving rewards) were successful in improving the students’ speaking ability and involvement in the English teaching and learning process. The findings were supported by the means of the students’ speaking scores which had improved from 6. 66 and 6. 85 in the pre-test to 7. 54 and 7. 75 in the post-test.Puji Lestari2015-05-12T04:50:23Z2019-01-29T22:18:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18535This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/185352015-05-12T04:50:23ZKEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 5 WATESPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Problem Based Learning dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan membandingkan keefektifannya dengan model pembelajaran konvensional.
Penelitian ini merupaka penelitian eksperimen dengan desain penelitian pre-test post-test group design. Sampel yang diberikan perlakuan adalah kelas VIIB sebagai kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan Model Pembelajaran Problem Based Learning, dan kelas VIIE sebagai kelas kontrol tidak mendapatkan treatment. Instrument yang digunakan berupa soal pre-test dan post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah treatment, serta lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran yang digunakan peneliti.
Hasil penelitan menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional ditinjau dari peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari uji hipotesis yang digunakan yaitu membandingkan rata-rata gain score kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan perhitungan, thitung = 17,5945 > ttabel = 1,694, sehingga H0 yang menyatakan rata-rata gain score kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol diterima, dengan kata lain bahwa penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning lebih efektif jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional ditinjau dari peningkatan hasil belajar siswa.
Kata kunci : Model Pembelajaran Problem Based Learning, hasil belajar, model pembelajaran konvensional.Puji Lestari2012-12-13T00:58:39Z2019-10-03T02:25:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8682This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/86822012-12-13T00:58:39ZPERAN GURU DAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT ANAK TUNAGRAHITA DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTASeperti yang kita ketahui bahwasanya anak tunagrahita adalah anak yang memiliki keterbelakangan mental. Tidak mampu hidup mandiri tanpa tergantung pada orang lain. Membutuhkan pelayanan khusus dalam meniti perkembangan kehidupannya sehari-hari, termasuk dalam membimbing dan melatih perkembangan minat dan bakat. Anak tunagrahita membutuhkan peran serta guru dan orang tua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru dan orang tua dalam mengembangkan minat dan bakat anak tunagrahita di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Mengetahui faktor yang mendukung peran guru dan orang tua dalam mengembangkan minat dan bakat anak tunagrahita. Mengetahui faktor yang menghambat peran guru dan orang tua dalam mengembangkan minat dan bakat anak tunagrahita.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang diperoleh melalui teknik wawancara kepada empat golongan informan, yaitu kepala sekolah SLB Negeri Pembina Yogyakarta, guru-guru SLB Negeri Pembina Yogyakarta, penerima manfaat (anak tunagrahita) dan orang tua anak tunagrahita. Pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, secara random. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menyatakan bahwa SLB Negeri Pembina Yogyakarta adalah SLB yang sangat menekankan dan mengutamakan keterampilan bagi anak didiknya, agar nantinya anak tunagrahita mampu hidup mandiri tanpa tergantung pada orang lain. Perkembangan minat dan bakat anak tunagrahita mulai terlihat dari adanya kelas-kelas keterampilan yaitu keterampilan tata boga, tata busana, tata kecantikan, pertukangan kayu, tanaman hias, otomotif, tekstil, komputer dan keramik, kelas tersebut dimulai dari jenjang SMP hingga SMA. Peran guru dan orang tuadalam mengembangkan minat dan bakat anak tunagrahita adalah guru membantu siswa di sekolah dalam membimbing, mengarahkan sertamelatih siswa.Orang tua melanjutkan peran dari guru disekolah yaitu memperhatikanperkembanganminatdan bakat anak tunagrahita di rumah.Nurkumala Sari Br. LubisPuji LestariNur Hidayah