Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T15:13:52ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-03-04T02:25:04Z2019-03-08T06:20:35Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12233This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122332015-03-04T02:25:04ZKOMBINASI FUNGSI TRANSFER DAN WAVELET UNTUK DISKRIMINASI SINYAL ULF GEOMAGNETMakalah ini membahas suatu pendekatan fungsi transfer antar-stasion yang dikombinasikan dengan transformasi wavelet. Kegunaan kombinasi kedua metode ini adalah untuk memisahkan sinyal ULF geomagnet dari nois yang ditimbulkan oleh sumber eksternal (ionosfer) dan lainnya, dalam arti mampu mengeliminasi nois pulsa magnet yang berasal dari interaksi matahari-bumi dan nois buatan yaitu dari kenderaan bermotor dan pabrik. Selain itu kontribusi dari kedua metode di atas juga dapat digunakan pada data-data yang berindikasi anomali perubahan geomagnet terkait dengan aktivitas kerak bumi.Maspupu John2015-03-04T02:24:45Z2019-03-08T06:20:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12235This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122352015-03-04T02:24:45ZPENDEKATAN SISTEM PERSAMAAN MAXWELL UNTUK STUDI MODEL MEDAN GEOMAGNETStudi awal model medan magnet bumi yang dibahas dalam makalah ini, dimulai dengan suatu pendekatan yang mengarah pada sistem persamaan Maxwell. Topologi medan magnet dengan persamaan Maxwell ini nantinya ditulis menurut notasi-notasi kalkulus vektor yang diterjemahkan kedalam suatu bentuk persamaan diferensial parsial (PDP). Oleh karena itu metode analisis yang digunakan untuk membedah sistem persamaan Maxwell ini tentunya terkait dengan konsep-konsep PDP. Pendekatan sistem persamaan Maxwell ini pada dasarnya bertujuan untuk mendukung pembentukan model medan geomagnet regional di Indonesia. Dengan demikian pendekatan sistem tersebut juga mempunyai kontribusi yang cukup berarti didalam memunculkan informasi aktivitas geomagnet dari model medan geomagnet regional yang terbentuk.Maspupu John2012-11-02T00:14:25Z2012-11-02T00:14:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7120This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71202012-11-02T00:14:25ZPREDIKSI BINTIK MATAHARI UNTUK SIKLUS 24 SECARA NUMERIKMakalah ini membahas suatu prediksi kondisi akhir atau minimum berikutnya dari bintik matahari untuk siklus 24. Teknik yang digunakan untuk memprediksi kondisi akhir bintik matahari tersebut adalah secara numerik yang melibatkan penggabungan konsep beda hingga (finite difference) dan model Xanthakis. Selain itu data yang digunakan untuk keperluan prediksi tersebut adalah data rata-rata bulanan bilangan bintik matahari selama 2 (dua) siklus matahari (mulai dari siklus 22 sampai siklus 23) yang bersumber dari SPD-LAPAN di Watukosek. Sedangkan tujuannya adalah untuk memperkirakan waktu tercapainya kondisi akhir dan bilangan bintik matahari (BBM) pada saat itu. Ternyata menurut hasil prediksi ini aktivitas bintik matahari terendah untuk siklus 24 diperkirakan terjadi pada bulan Juni 2023. Sedangkan minimum rata-rata bilangan bintik matahari pada saat itu diperkirakan sebesar 7,23. Dengan demikian kontribusi dari hasil prediksi ini adalah sebagai tambahan informasi yang terkait dengan penurunan aktivitas di matahari serta dampaknya pada lingkungan antariksa dan kondisi iklim di bumi.
Kata kunci: Prediksi ; Bilangan Bintik Matahari ; Siklus ke-24.Maspupu Johnjohn_mspp@yahoo.com2012-11-01T00:33:31Z2012-11-01T00:33:31Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7097This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70972012-11-01T00:33:31ZPENENTUAN HUBUNGAN EKSPONEN SPEKTRAL DAN DIMENSI FRAKTAL SINYAL ULF GEOMAGNETAbstrak Makalah ini membahas hubungan antara dua jenis karakteristik fraktal sinyal ULF (Ultra low Frequency) geomagnet yaitu eksponen spektral dan dimensi fraktal. Jika hubungan matematis antara kedua jenis karakteristik fraktal sinyal ULF ini telah diketahui atau ditentukan maka selain dimensi fraktal, pendekatan eksponen spektral ini juga dapat digunakan sebagai ciri untuk mengindikasi eksistensi anomali pada sinyal ULF tersebut. Anomali dimaksud adalah terjadinya kenaikkan amplitudo yang cukup besar pada variasi medan geomagnet komponen H, dibandingkan dengan komponen‐komponen lainnya (komponen D dan Z). Oleh karena itu tujuan pembahasan makalah ini adalah menyelidiki keterkaitan kedua karakteristik fraktal sinyal ULF tersebut dan sekaligus menentukan hubungan matematisnya. Metode analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan di atas, antara lain menyangkut konsep‐konsep dimensi fraktal, fraksi gerakan‐gerakan Brown (fractional Brown motions) dan kuat spektral yang terkait dengan eksponen Hurst. Hasil pembahasan dari hubungan kedua karakteristik tersebut adalah untuk saling memperkuat dukungan pada proses fisis terkait yang nantinya memunculkan informasi tentang aktivitas geomagnet, sehubungan dengan akan terjadinya badai geomagnet.
Kata kunci : Eksponen spektral, dimensi fraktal , sinyal ULF geomagnet. Maspupu Johnjohn_mspp@yahoo.com2012-11-01T00:33:30Z2012-11-01T00:33:30Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7096This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70962012-11-01T00:33:30ZESTIMASI EKSPONEN SPEKTRAL DAN KEMUNCULAN DERAU KEDIP (FLICKER NOISE) PADA SINYAL ULF GEOMAGNETAbstrak Makalah ini membahas rancangan estimasi nilai eksponen spektral dari suatu sinyal ULF geomagnet, yang nantinya terkait dengan kemunculan derau kedip (flicker noise). Oleh karena itu tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah menentukan formulasi estimasi dari eksponen spektral tersebut. Untuk mencapai tujuan di atas ini diperlukan beberapa konsep matematik dan statistik antara lain , kuat spektral (power spectrum) yang terkait dengan eksponen spektral dalam wilayah frekuensi, dan kuadrat terkecil (least square ) serta estimasi selang (interval estimation) secara statistik. Hasil pembahasan ini merupakan suatu alat komputasi yang dapat diterapkan pada data sinyal ULF untuk mendeteksi terjadinya badai geomagnet ataupun gempa bumi (earthquake).
Kata kunci : Eksponen spektral , Derau kedip(flicker noise), Sinyal ULF, Geomagnet.Maspupu Johnjohn_mspp@yahoo.com2012-11-01T00:33:29Z2012-11-01T00:33:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7118This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71182012-11-01T00:33:29ZPERAN DIMENSI FRAKTAL DALAM RISET GEOMAGSAMakalah ini menjelaskan tentang konsep dimensi fraktal yang terkait dengan penelitian geomagnet dan magnet antariksa (geomagsa). Oleh karena itu fokus pembahasannya lebih diarahkan pada dimensi fraktal yang sering digunakan atau sangat berperan didalam proses penelitian geomagsa tersebut. Dimensi fraktal seperti inilah yang lebih dikenal sebagai “Dimensi Fraktal versi Acak” (random fractal dimension). Dengan demikian tujuan pembahasan makalah ini tiada lain adalah untuk menunjukkan peran dimensi fraktal acak dalam program riset geomagnet dan magnet antariksa. Selain itu dimensi fraktal acak ini juga dapat digunakan sebagai alat (tool) yang mampu menyelesaikan masalah-masalah fisis terkait keos di dalam penelitian magnet antariksa maupun geomagnet. Inilah salah satu kontribusi ilmiah yang sangat berarti untuk kondisi penelitian antariksa di masa kini ataupun masa mendatang.Maspupu Johnjohn_mspp@yahoo.com2012-11-01T00:33:29Z2012-11-01T00:33:29Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7119This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71192012-11-01T00:33:29ZPREDIKSI BINTIK MATAHARI UNTUK SIKLUS 24 SECARA NUMERIKMakalah ini membahas suatu prediksi kondisi akhir atau minimum berikutnya dari bintik matahari untuk siklus 24. Teknik yang digunakan untuk memprediksi kondisi akhir bintik matahari tersebut adalah secara numerik yang melibatkan penggabungan konsep beda hingga (finite difference) dan model Xanthakis. Selain itu data yang digunakan untuk keperluan prediksi tersebut adalah data rata-rata bulanan bilangan bintik matahari selama 2 (dua) siklus matahari (mulai dari siklus 22 sampai siklus 23) yang bersumber dari SPD-LAPAN di Watukosek. Sedangkan tujuannya adalah untuk memperkirakan waktu tercapainya kondisi akhir dan bilangan bintik matahari (BBM) pada saat itu. Ternyata menurut hasil prediksi ini aktivitas bintik matahari terendah untuk siklus 24 diperkirakan terjadi pada bulan Juni 2023. Sedangkan minimum rata-rata bilangan bintik matahari pada saat itu diperkirakan sebesar 7,23. Dengan demikian kontribusi dari hasil prediksi ini adalah sebagai tambahan informasi yang terkait dengan penurunan aktivitas di matahari serta dampaknya pada lingkungan antariksa dan kondisi iklim di bumi.Maspupu Johnjohn_mspp@yahoo.com2012-10-29T01:12:33Z2012-10-29T01:12:33Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6864This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/68642012-10-29T01:12:33ZPeranan Formulasi Inversi pada Fungsi Karakteristik Suatu Variabel AcakIn the probability theory, we know there is the one-to-one correspondence between distributions and characteristic functions. The while, in various procedures involving Fourier or Laplace transforms may be used in actually computing the distribution of a random variable from its characteristic function. But, there is also an explicit formula for the distribution function in terms of the characteristic function and that usually known as inversion formula. Thus, from a characteristic function we can hope to obtain a distribution function unique only up to additive constant (utac).
Keywords : Inversion formula, Characteristic function, Random variable.Maspupu Johnjohn_mspp@yahoo.com