Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T11:32:31ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2016-03-01T03:44:01Z2022-06-23T06:20:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/30129This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/301292016-03-01T03:44:01ZEvaluasi Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Seminari Menengah Pius XII Kisol Kabupaten Manggarai Timur NTTTujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pelaksanaan pendidikan karakter di SMA Seminari Pius XII Kisol berdasarkan dimensi karakter yang telah ditetapkan Seminari, yaitu kekudusan (sanctitas), kepandaian (scientia), relasi sosial (solidaritas) dan kesehatan (sanitas).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluasi. Model evaluasi yang digunakan adalah model CIPP (context, input, process, product). Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan responden 122 siswa, 23 guru dan 12 formator. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Instrumen telah diujicoba dengan metode uji coba terpakai serta telah memenuhi syarat validitas isi, validitas konstruk dan reliabilitas yang baik. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Hasil evaluasi menunjukkan: 1) pada aspek konteks hampir semua (99,2%) siswa, semua guru, dan semua formator mengatakan bahwa aspek karakter yang sangat diperlukan (diprioritaskan) di seminari adalah aspek kekudusan (sanctitas); 2) pada aspek input (a) hampir semua (95,7%) guru memiliki kompetensi kepribadian sangat baik, sebagian besar guru (82,6%) memiliki kompetensi sosial sangat baik, sebanyak 69,6% guru memiliki kompetensi profesional sangat baik, dan sekitar separuh (56,5%) guru memiliki kompetensi pedagogik sangat baik; (b) hampir semua (91,7%) formator menunjukkan keteladanan yang sangat baik pada aspek kekudusan (sanctitas) dan relasi sosial (solidaritas); (c) seminari telah menyediakan berbagai sarana prasarana yang menunjang pelaksanaan pendidikan karakter; 3) pada aspek proses, (a) pelaksanaan bentuk kegiatan karakter di asrama maupun di kelas secara umum tergolong baik; (b) pemanfaatan sarana prasarana yang masih kurang optimal adalah sarana pengembangan karakter kepandaian (scientia); (c) cukup banyak (73,8%) formator memiliki kedisiplinan dan kesinambungan yang tinggi dalam mengevaluasi aspek sanctitas; 4) pada aspek produk, sebanyak 59% siswa memiliki karakter yang sangat baik, 40,2% siswa memiliki karakter baik, dan 0,8% siswa memiliki karakter cukup baik.Petrus Redy Partus Jaya