Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T15:53:15ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2019-04-23T05:48:45Z2019-04-23T05:48:45Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63599This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/635992019-04-23T05:48:45ZPROSES PEMBUATAN PENYAPU PADA MOBIL PENYAPU ELEKTRIKTujuan pembuatan penyapu adalah mengetahui: (1) Proses pembuatan holder sapu; (2) Proses pembuatan bak sampah; (3) Proses pembuatan roll sapu.
Proses pembuatan penyapu pada mobil penyapu ini dibuat dengan proses identifikasi gambar, cutting plan, penekukan, pengelasan, pengeleman, pengecatan. Pada penyapu ada tiga part, meliputi: (1) Holder sapu, (2) bak sampah, (3) roll sapu.
Berdasarkan dari proses pembuatan: (1) Holder sapu yaitu proses pengukuran, pemotongan, pengelasan, pengecatan. (2) Roll sapu yaitu proses pengukuran, pemotongan, pengeboran, pengeleman, pengecatan. (3) Bak sampah yaitu proses pengukuran, pemotongan, penekukan, pengelasan, pengecatan. Hasil uji fungsi dari penyapu, yaitu mampu membersihkan sampah dan debu kedalam bak sampah. Daya baterai mobil penyapu mampu bertahan kurang lebih 30 menit, dalam 30 menit mobil penyapu mampu membersihkan sekitar 1000 m.Muhammad Ikhsan2015-03-19T06:55:33Z2019-05-09T01:56:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13387This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/133872015-03-19T06:55:33ZKebijakan Pengembangan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar dalam Perspektif Modal Sosialkebijakan pengembangan profesionalisme guru sekolah dasar di kabupaten Sumbawa melalui pemberdayaan kelompok kerja guru (KKG); (2) fungsi-fungsi gugus KKG dalam kaitannya dengan dimensi-dimensi modal sosial menurut persepsi guru-guru yang berpartisipasi dalam program KKG; dan (3) peluang menggunakan perspektif modal sosial pada pengembangan profesionalisme guru sekolah dasar. Fokus kajian mengacu pada dimensi-dimensi modal sosial menurut Bank Dunia (Grootaert et al.
2004; Dudwick et al. 2006; and Jones et al. 2007) yang bersifat interaktif, yaitu: kelompok dan jaringan, kepercayaan dan solidaritas, tindakan kolektif dan kerjasama, informasi dan komunikasi, kohesi dan inklusi sosial, dan pemberdayaan.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan studi kasus pada gugus KKG di kabupaten Sumbawa. Data dikumpulkan melalui pengamatan partisipatif, wawancara mendalam, analisis dokumen, dan diskusi kelompok fokus, dibantu dengan menyebarkan kuesioner pada guru-guru sekolah dasar dari enam gugus KKG yang berlokasi di dalam dan luar kota. Data dianalisis dengan teknik analisis kualitatif yang bergerak secara interaktif antara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Penelitian menghasilkan tiga temuan. Pertama, pengembangan profesionalisme guru sekolah dasar di kabupaten Sumbawa melalui pemberdayaan gugus KKG berjalan dalam dua jenis program, yaitu: program KKG dengan dana bantuan langsung dan program reguler. Namun program KKG dengan dana bantuan langsung masih bersifat sporadis, belum ada program tindak lanjut, dan dipandang oleh partisipan secara umum sebagai realisasi dari kebijakan yang sentralistis. Sementara program reguler yang memanfaatkan sumberdaya internal, justru memberikan nilai tambah pada pencapaian siswa. Kedua, fungsi-fungsi KKG dalam kaitannya dengan dimensi-dimensi modal sosial menurut persepsi guru adalah: (1) menyediakan peluang bagi mereka melakukan pembelajaran kolaboratif; (2) membangun trust dan solidaritas yang dilandasi oleh nilai-nilai dan norma-norma kolektif yang berkembang dari interaksi sosial di antara mereka; (3 mendorong tindakan kolektif dan kerjasama mereka dalam menjalankan tugas-tugas profesi; (4) memperluas akses terhadap informasi dan menambah kemampuan mereka berkomunikasi; (5) memperkuat ikatan dan kekompakan mereka yang dilandasi tujuan yang sama; (6) menambah keyakinan mereka dalam ikut bertanggungjawab mengembangkan hasil-hasil pelatihan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Ketiga, pengembangan profesionalisme guru sekolah dasar yang menggunakan perspektif modal sosial, berpeluang meningkatkan perofesionalisme mereka melalui kegiatan KKG yang efektif dengan memadukan pendekatan pelatihan dan pendekatan sosiokultural.Muhammad Ikhsan2012-10-30T01:06:25Z2019-01-29T04:05:08Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6922This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/69222012-10-30T01:06:25ZPemanfaatan Laboratorium Virtual dalam Pembelajaran Kimia untuk Peserta Didik Kelas XI IPA di SMAN 1 Sungai Tabuk Kalimantan SelatanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh penggunaan laboratorium virtual dalam pembelajaran kimia terhadap prestasi belajar peserta didik; (2) pengaruh penggunaan laboratorium virtual dalam pembelajaran kimia terhadap sikap peserta didik; (3) hubungan antara minat peserta didik dalam pembelajaran kimia menggunakan laboratorium virtual dengan prestasi belajar peserta didik; dan (4) hubungan antara minat peserta didik dalam pembelajaran kimia menggunakan laboratorium virtual dengan sikap terhadap kimia.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan desain penelitian adalah quasi eksperimen counterbalanced. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI IPA SMAN 1 Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan. Instrumen pengumpul data meliputi tes prestasi belajar, skala sikap peserta didik terhadap kimia dan kuesioner minat peserta didik terhadap pembelajaran kimia menggunakan laboratorium virtual. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif, yaitu dengan cara melakukan uji perbedaan t-paired antara skor rata-rata tes prestasi belajar peserta didik yang pembelajarannya menggunakan laboratorium virtual dan tanpa menggunakan laboratorium virtual. Uji yang sama juga dilakukan pada skor rata-rata sikap peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan laboratorium virtual. Selanjutnya dilakukan uji korelasi antara minat peserta didik dengan prestasi belajar. Uji yang sama juga dilakukan antara minat peserta didik dengan sikap terhadap kimia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh penggunaan laboratorium virtual dalam pembelajaran kimia terhadap prestasi belajar peserta didik dan sikap terhadap kimia. Adanya hubungan yang cukup kuat antara minat peserta didik terhadap pembelajaran kimia menggunakan laboratorium virtual dengan prestasi belajar. Adanya hubungan yang cukup kuat antara minat peserta didik terhadap pembelajaran kimia menggunakan laboratorium virtual dengan sikap terhadap kimia.Muhammad Ikhsan