Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T00:19:48ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2019-07-18T06:12:09Z2019-07-18T06:12:09Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/64587This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/645872019-07-18T06:12:09ZUPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI 5 WATES KULON PROGOPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 5 Wates dengan menggunakan model inkuiri terbimbing.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Desain PTK menggunakan Kemmis dan McTaggart yang meliputi perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi keterampilan proses siswa, lembar observasi guru (keterlaksanaan pembelajaran) model inkuiri terbimbing. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Wates yang berjumlah 30 siswa. Kriteria keberhasilan keterampilan proses adalah rerata keterampilan proses siswa mendapat skor ≥76.
Hasil penelitian menunjukkan persentase keterampilan proses meningkat dari pra siklus ke siklus I yaitu dari 41,66% menjadi 57,25%. Keterampilan proses pada siklus II meningkat menjadi 87,50%. Persentase keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing pada siklus I yaitu 75% dan pada siklus II yaitu 87,5%. Peningkatan pada siklus II tersebut karena adanya perbaikan dari kekurangan di siklus I. Perbaikan tersebut berupa perbaikan pada lembar kerja, memberikan teguran lebih tegas dengan memberikan pertanyaan agar perhatian siswa maksimal, dan guru lebih intensif membimbing setiap langkah percobaan yang dilakukan siswa. Model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses. Tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing diantaranya (1) penyajian masalah, (2) membuat hipotesis, (3) melakukan percobaan, (4) menganalisis data, (5) membuat kesimpulan.
Kata kunci: keterampilan proses, model inkuiri terbimbing, IPAHariadi Hariadi2016-08-18T06:25:05Z2022-01-17T07:07:01Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40096This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/400962016-08-18T06:25:05Zpengembangan model latihan gerak dasar karate melalui modifikasi permainan tradisional untuk pemulapenelitian dan pengembangan ini menggunakan langkah-langkah pengembangan model Borg & Gall (1983: 775). Yang dimodifikasi, meliputi: (1) pengumpulan informasi, (2) menganalisis hasil informasi, (3) pengembangan produk awal, (4) validasi ahli dan revisi, (5) uji coba produk atau uji kelayakan, (6) validasi ahli, (7) uji efektifitas, (8) produk akhir. uji coba skala kecil dilakukan pada pemula Inkanas yang berlatih di Dojo SDN Embung Tiang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. uji coba skala besar dilakukan pada pemula perguruan Inkanas yang berlatih di Dojo SMAN I Sakra Timur, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Subyek penelitian ini adalah pemula di kedua Dojo tersebut. Data dikumpulkan melalui (1) wawancara, (2) observasi,dan (3) kuesioner dengan menggunakan skala likert. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian pengembangan ini menghasilkan buku pedoman latihan gerak dasar karate yang dimodifikasi melalui permainan tradisional untuk pemula pada beladiri karate yang dikemas dalam bentuk CD. Isi dari produk yang dihasilkan adalah empat model permainan dan empat gerak dasar karate meliputi: (1) permainan lari tarompang untuk melatih kuda-kuda Zenkotsu dachi, (2) permainan Tarik Tambang untuk melatih kuda-kuda Kokutsu dachi, (3) permainan Batok Kuda untuk melatih kuda-kuda Kiba dachi, dan (4) permainan Bentengan untuk melatih teknik Kumite. Menurut penilaian dari para ahli, model permainan harus sesuai dengan kebutuhan pemula dalam belajar gerak dasar karate dan disesuaikan dengan langkah yang ada pada gerak dasar karate.Hariadi Hariadi