Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T23:51:03ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2018-09-26T02:14:49Z2019-05-08T06:50:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/60147This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/601472018-09-26T02:14:49ZDeterminan “Shadow Teacher “ Terhadap Prestasi
Belajar Batik Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Tumbuh YogyakartaTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan kompetensi (a)
pedagogik(b) kepribadian,(c) profesional, dan (d)sosial shadow teacherterhadap
prestasi belajar batik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Dasar Tumbuh
Yogyakarta.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Populasi penelitian
adalah shadow teacher Mata Pelajaran Batik di SD Tumbuh I dan II. SD Tumbuh
I di kelas 4 dan SD Tumbuh II di kelas multi 3-4 dan kelas 4, berjumlah 5 shadow
teacher. Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, wawancara dan
dokumentasi. Instrument yang digunakan adalah kuesioner untuk mendapatkan
data variabel kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial. Uji validitas kuesioner menggunakan metode
professional judgement. Uji reliabilitas menggunakan rumus statistik
nonparametrik karena populasinya hanya 5 shadow teacher.
Hasilpenelitian menunjukkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial shadow teacher secara parsial
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar membatik ABK. Berpengaruh positif
berarti semakin tinggi kompetensi shadow teachermaka semakin tinggi prestasi
belajar membatik ABK, semakin rendah kompetensi shadow teachermaka semakin
rendahprestasi belajar membatik ABK. Kompetensi kepribadian dan kompetensi
sosial berpengaruh signifikan sedangkan kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional berpengaruh tidak signifikan terhadap prestasi belajar membatik ABK.
Kompetensi shadow teacher yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar
membatik ABK adalah kompetensi kepribadian dengan koefisien korelasi rank
spearman(rs) 0,890, kemudian kompetensi sosial dengan koefisien korelasi rank
spearman (rs) 0,890. Kompetensi pedagogik dengan koefisien korelasi rank
spearman (rs) 0,250 dan yang paling kecil pengaruhnya adalah kompetensi
profesional dengan koefisien korelasi rank spearman(rs) 0,230.Tity Sari Handayani2015-07-09T02:12:41Z2023-09-20T01:04:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23080This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/230802015-07-09T02:12:41ZBATIK PAOMAN INDRAMAYU JAWA BARATTujuan penelitian pada penelitian berjudul Batik Paoman Indramayu Jawa Barat ini yakni mengetahui secara mendalam tentang Batik Paoman Indramayu Jawa Barat terkait dengan karakteristik proses, motif, dan warnanya. Kegunaan penelitian secara teoritis adalah menambah pengetahuan dan memperluas wawasan bagi pembaca khususnya pada mahasiswa Program Studi Seni Kerajinan Fakultas Bahasa dan Seni UNY, manfaat secara praktis adalah sebagai bahan acuan referensi dan dapat memperkaya kajian ilmiah dibidang seni kerajinan batik.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan menghasilkan data yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti dengan menggunakan pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi dan ketekunan pengamatan. Teknik analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian Batik Paoman Indramayu Jawa Barat terkait dengan karakteristik proses, motif, dan warna menghasilkan data sebagai berikut; 1) Proses pembuatan Batik Paoman Indramayu terdiri dari memola, mencanting, proses pewarnaan, dan sampai tahap akhir yaitu melorod. Adapun karakteristik proses pembuatan Batik Paoman yaitu terdapat teknik tambahan yakni teknik complongan. Nyomplongi merupakan proses melubangi kain dengan cocohan jarum yang dilakukan setelah proses nemboki, dengan cara melubangi kain hingga menghasilkan titik-titik halus setelah proses pewarnaan dengan menggunakan alat yang bernama complongan. 2) Karakteristik motif Batik Paoman yaitu terdapat motif flora meliputi rumput laut, bunga sekar niem, kembang suket, kembang gunda, dan kembang tanjung, sedangkan pada motif fauna meliputi ikan, iwak etong, kepiting, ubur-ubur, bintang laut, crepung, burung, dan buaya. Dari motif flora dan fauna pada Batik Paoman terbentuk dari bentuk lengkung dan garis yang meruncing (ririan), dan banyak titik yang dihasilkan dari teknik complongan, serta terdapat isen-isen cecek dan sawut yang berbentuk garis pendek dan kaku, selain itu penerapan motif pada Batik Paoman selalu ramai. 3) Karakteristik warna Batik Paoman yaitu menerapkan warna-warna cerah dan meriah, yakni warna merah, hijau muda, kuning, pink, ungu, oranye, dan biru muda. Hal ini dikarenakan dipengaruhi oleh batik Cina dan selain itu warna cerah pada Batik Paoman dilatarbelakangi oleh karakter masyarakat Indramayu yang semangat, ceria, energi, bersahabat, dan percaya diri.Tity Sari Handayani