Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T20:52:49ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-03-19T15:12:29Z2022-09-16T01:37:23Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13456This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/134562015-03-19T15:12:29ZPengembangan Model Magang Mahasiswa Politeknik yang Diarahkan pada Pencapaian Standar Kompetensi Jenjang KKNI untuk Profesi Bidang RekayasaMagang sebagai matakuliah wajib di polteknik diyakini sebagai kegiatan akademik yang penting, sebagaimana terungkap dari data awal penelitian ini. Namun sebagian besar politeknik belum memahami potensi magang dengan baik, khususnya bidang rekayasa dan belum mengelolanya secara optimal. Hal ini tampak dari empat indikator, yaitu: pengelolaan magang belum dilakukan secara lembaga tetapi individual oleh mahasiswa; magang dilaksanakan tanpa perencanaan kegiatan yang terstruktur; tidak ada standarisasi penilaian hasil magang; informasi magang belum dimanfaatkan secara optimal oleh mahasiswa, dosen maupun politeknik, sehingga implikasi magang kurang signifikan baik pada individu mahasiswa, maupun pada peningkatan mutu pendidikan politeknik. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengungkap aspek-aspek kunci yang dapat digunakan untuk pengembangan program magang; (2) mengetahui seberapa jauh magang dapat meningkatkan kualitas lulusan politeknik; (3) menemukan pola pengelolaan magang yang efektif untuk meningkatkan kualitas lulusan politeknik dan menguatkan jaringan kerjasama antara politeknik dan industri; (4) memanfaatkan magang sebagai pelatihan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi bidang profesi tertentu.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini terutama pendekatan kualitatif yang didukung oleh data kuantitatif yang diperlukan untuk memperkuat pembuatan konseptual pengembangan magang. Pendekatan ini dipilih untuk mendapatkan informasi tentang sumber masalah yang tidak dapat terungkap melalui pendekatan kuantitatif. Metode analisis deskriptif digunakan sebagai metode utama dalam riset ini dan didukung oleh analisis kuantitatif. Penelitian ini melibatkan empat industri menengah dan tiga sampel Politeknik yang dianggap dapat mewakili setiap jenis pendidikan politeknik, dan dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan program magang ini.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) setidaknya ada lima aspek kunci yang perlu diperhatikan dalam merancang program magang bidang rekayasa, yaitu aspek konteks, desain kurikulum, pengembangan skills, asesmen dan rekognisi, serta aspek pengelolaan magang; (2) kompetensi profesional merupakan capaian pembelajaran yang sangat menentukan kualitas lulusan politeknik; (3) magang yang dikelola pada level “B-to-B” sangat potensial untuk meningkatkan kualitas pendidikan politeknik; (4) magang yang diarahkan pada pencapaian standar kompetensi dapat dikembangkan menjadi pelatihan sertifikasi kompetensi yang diakui hasilnyaPeni Handayani