Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T12:23:17ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2016-10-04T02:07:29Z2019-01-29T08:50:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41954This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/419542016-10-04T02:07:29ZPengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Pemahaman Konsep dan Kaidah Agama Islam pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Kelas VIIIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan kaidah agama Islam pada siswa madrasah tsanawiyah.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen quasi, dengan populasi siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Pacitan dan Madrasah Tsanawiyah Negeri Kebonagung. Sampel penelitian sebanyak 69 siswa, terdiri atas 35 siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Pacitan sebagai kelompok eksperimen dan 34 siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Kebonagung sebagai kelompok kontrol, dipilih dengan teknik sampling sederhana. Kelompok eksperimen diberi perlakuan model pembelajaran PBL dan kelompok kontrol diberi perlakuan model pembelajaran Konvensional. Data penelitian dikumpulkan melalui tes tertulis (pretest dan posttest). Validitas dan reliabilitas instrumen tes dihitung dengan program Iteman. Analisis data menggunakan statistik uji-t untuk mengetahui perbedaan pengaruh dua model pembelajaran (model PBL dan Model Konvensional) terhadap pemahaman konsep dan kaidah agama Islam.
Hasil uji-t menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata hasil posttest pemahaman konsep kedua kelompok adalah dengan nilai t-test = 3,501, p = 0,001 pada α = 0,05, yang artinya ada pengaruh penggunaan model PBL terhadap pemahaman konsep agama Islam pada siswa MTs, sedangkan perbedaan rata-rata hasil posttest pemahaman kaidah kedua kelompok adalah nilai t-test = 0,120, p = 0,905 pada α = 0,05, yang artinya tidak ada pengaruh n penggunaan model PBL terhadap pemahaman kaidah agama Islam pada siswa MTs.Arif Rahman Hakim2016-07-26T06:35:27Z2019-01-29T08:32:32Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/37594This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/375942016-07-26T06:35:27ZEvaluasi Program Pembelajaran TIK pada SD di Kabupaten Sumbawa BaratPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pembelajaran TIK pada SD di Kabupaten Sumbawa Barat, yang meliputi: (1) Konteks: relevansi program pembelajaran TIK; (2) Input: silabus, bahan ajar, media/alat pembelajaran, guru, siswa, sarana prasarana dan kondisi lingkungan pembelajaran; (3) Proses: kesiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar; dan (4) Produk: prestasi siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam (1985) dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Populasi penelitian adalah guru dan siswa SD yang melaksanakan pembelajaran TIK di Kabupaten Sumbawa Barat. Jumlah sampel 120 siswa ditambah 3 orang guru TIK, terdiri atas 51 orang SDN Goa, 24 orang siswa SDN Dasan Anyar, dan 45 orang siswa SDN 1 Jereweh dan 3 orang guru di tiga SD. Penentuan sampel menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini dilakukan di tiga sekolah dasar di Kabupaten Sumbawa Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan angket, observasi, dokumentasi dan wawancara. Data kualitatif dianalisis dengan teknik deskriptif, sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan teknik statistik deskriptif. Validitas instrumen angket siswa dilakukan menggunakan validitas isi dengan menggunakan expert judgement, dilanjutkan dengan validitas konstruk dengan menggunakan korelasi Product Moment karena hanya satu faktor. Reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh koefisien reliabiltas siswa sebesar 0,925.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) dimensi konteks, relevansi program pembelajaran TIK dalam kategori baik; (2) dimensi input menunjukkan silabus, bahan ajar, media/alat pembelajaran, guru, siswa, sarana prasarana, dan kondisi lingkungan pembelajaran termasuk dalam kategori baik; (3) dimensi proses yang terdiri dari kesiapan, pelaksanaan, dan penilaian hasil belajar dalam kategori baik; dan (4) dimensi produk yaitu prestasi siswa aspek kognitif dan psikomotor dalam kategori baik.Arif Rahman Hakim