Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T13:46:11ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2023-01-16T02:45:07Z2023-01-16T02:45:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/76107This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/761072023-01-16T02:45:07ZPenilaian Perkembangan Penalaran Matematika Siswa SMAN Berbasis Soal PISA.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tes mata pelajaran matematika siswa SMA kelas X dan XI, kesetaraan vertikal tes mata pelajaran matematika siswa SMA kelas X dan XI, perkembangan penalaran matematika siswa SMA kelas X ke kelas XI pada mata pelajaran matematika.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri yang berada di Kota Pekanbaru. Adapun waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai September tahun 2020. Populasi penelitian adalah siswa SMAN kelas X dan XI di Kota Pekanbaru. Sampel penelitian ditentukan menggunakan teknik stratified proposional random sampling. Sekolah yang menjadi sampel adalah SMAN 8 Pekanbaru, SMAN 4 Pekanbaru, SMAN 12 Pekanbaru, dan SMAN 14 Pekanbaru. Ukuran sampel yang digunakan untuk kelas X sebesar 616 dan kelas XI sebesar 576. Instrumen yang digunakan merupakan dua perangkat tes mata pelajaran matematika yang berbentuk tes objektif dengan 5 pilihan jawaban dan untuk anchornya sebesar 20%. Data berupa skor diolah dan disetarakan dengan menggunakan desain common item nonequivalent groups dan dengan metode penyetaraan linier nonequivalent group Levine. berdasarkan pendekatan model Rasch menggunakan program R..
Hasil penelitian ini yaitu: (1) Hasil validitas yang diperoleh pada tes penalaran matematika kelas X dan kelas XI dengan nilai V yang sama yaitu sebesar 0,97 menggunakan perhitungan secara Aiken, hasil reliabilitas pada tes penalaran matematika kelas X sebesar 0.87 dan kelas XI sebesar 0.75 dengan korelasi maka memperoleh hasil yang reliabel. (2) Tes mata pelajaran matematika memiliki rerata tingkat kesukaran kategori mudah dengan nilai fungsi informasi maksimum sebesar 16,16 pada θ sekitar 0,1 logit dengan SEM = 0,779 untuk kelas X, sedangkan nilai fungsi informasi maksimum sebesar 20,10 pada θ sekitar 0,1 logit dan SEM = 0,776 untuk kelas XI. (3) Hasil penyetaraan vertikal berdasarkan pendekatan linier nonequivalent group Levine menunjukkan persamaan untuk kelas X ke kelas XI adalah ( ) . (4) Kesimpulannya adanya perbedaan antara penalaran kelas X dan XI sehingga terdapat perkembangan kemampuan penalaran matematika siswa kelas X ke kelas XI atau kemampuan penalaran kelas XI lebih tinggi dibandingkan siswa kelas X.Tiya Syahtriya NingsihSamsul Hadi2022-08-05T00:36:44Z2022-08-05T00:36:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73742This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/737422022-08-05T00:36:44ZPengembangan Computerized Adaptive Test (CAT) Berbasis Learning Management System Pada Ujian Akhir Semester Matematika Untuk Sekolah Menengah Pertama.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan program CAT berbantuan Learning Management System untuk ujian akhir semester peserta didik kelas VIII SMP semester gasal. (2) mengetahui karakteristik intrumen penilaian tes matematika menggunakan CAT berbantuan Learning Management System yang valid, reliabel dan layak digunakan untuk ujian akhir semester. (3) mengetahui profil kemampuan peserta didik menggunakan media CAT pada ujian akhir semester. (4) mengetahui keefektifitasan penggunaan CAT berbantuan Learning Management System dalam ujian akhir semester peserta didik kelas VIII SMP semester gasal.
Penelitian ini merupakan Research & Devlopment dengan menggabungkan model pengembangan 4D untuk media CAT dan model Oriondo dan Antonio untuk bank soal. Pemilihaan subjek uji coba menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan di Kota Yogyakarta, dengan subjek uji coba sebanyak 710 peserta didik SMP N Kelas VIII. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) produk yang dikembangkan berupa media CAT sangat layak dan efektif untuk digunakan. (2) berdasarkan penilaian ahli diperoleh nilai Aiken’s V sebesar 0,93 dengan kategori valid. Hasil analisis uji coba empiris bersarkan kriteria INFIT MNSQ, terbukti bahwa sebanyak 200 butir fit dengan model. Nilai INFIT MNSQ berkisar antara 0,89 sampai 1,12. Tingkat kesukaran butir berkisar antara -1,88 sampai 1,9. Estimasi reliabilitas diperoleh nilai Alpha Cronbach tes sebesar 0,852 dengan kategori reliabel. (3) kemampuan peserta didik pada ujian akhir sekolah dapat dikategorikan sangat tinggi sebanyak 42 peserta didik, kemampuan tinggi sebanyak 11 peserta didik, kemampuan sedang sebanyak 9 peserta didik, kemampuan rendah sebanyak 4 peserta didik, dan kemampuan sangat rendah sebanyak 7 peserta didik. (4) berdasarkan respon peserta didik dinyatakan bahwa media CAT sangat layak dan efektif untuk digunakan.Abdul RahimSamsul Hadi2022-06-03T07:21:56Z2022-06-03T07:21:56Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73248This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/732482022-06-03T07:21:56ZPengembangan Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Mata Pelajaran Kimia.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan instrumen yang memenuhi konstruk tes keterampilan berpikir tingkat tinggi pada mata pelajaran kimia; (2) mengembangkan instrumen yang memenuhi kualitas tes keterampilan berpikir tingkat tinggi pada mata pelajaran kimia; (3) mendeskripsikan hasil tes keterampilan berpikir tingkat tinggi mata mata pelajaran kimia.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan modifikasi Model Wilson, Oriondo dan Antonio meliputi: (1) perencangan tes: a) menentukan tujuan tes, b) menentukan kompetensi yang akan diuji, c) menentukan materi yang diuji, d) menyusus kisi-kisi, (e) merumuskan stimulus, (f) penulisan item tes, (g) validitas item, (h) perbaikan item; (2) uji coba tes: (a) pelaksanaan ujicoba tes, (b) analisis data hasil ujicoba, (c) perbaikan tes ; (3) pengukuran tes: a) perakitan tes, b) pelaksanaan tes, c) penafsiran tes. Subjek penelitian sebanyak 182 peserta didik kelas XI MIPA SMAN di Kota Tegal. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir tingkat tinggi sedangkan lembar validasi digunakan sebagai Instrumen pendukung dalam penelitian ini. Analisis data menggunakan uji Aiken untuk mengecek tingkat validitas isi instrumen tes, analisis EFA untuk mengecek tingkat validitas konstruk instrumen tes dan uji PCM untuk menganalisis kualitas item tes tes, dan analisis deskriptif untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan tes keterampilan berpikir tinggi memenuhi validitas isi sebesar 0,99 (kategori sangat baik), nilai KMO sebesar 0,796, reliabilitas tes menggunakan Cronbach's Alpha sebesar 0,854. Hasil analisis PCM terdapat 16 item tes memiliki kategori fit sebesar 79% dengan model. Indeks kesukaran dari 20 item tes terdapat 1 item dalam kategori “Sukar” dan 19 item dalam kategori “Sedang”. Ability peserta tes (Ɵ) berada pada kisaran -4 sampai +4 yang tergolong baik. Hasil analisis tes keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik SMAN di Kota Tegal pada mata pelajaran kimia berada pada kategori sangat tinggi sebesar 1.6%; kategori tinggi sebesar 14.8%; kategori sedang sebesar 50.8%; kategori rendah sebesar 24.3% dan kategori sangat rendah sebesar 8.5%.Marlina MarlinaSamsul Hadi2022-05-12T06:45:26Z2022-05-12T06:45:26Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73018This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/730182022-05-12T06:45:26ZEvaluasi Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) pada Mata Pelajaran Bahasa Perancis di SMA Negeri Daerah Istimewa Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru terkait program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), implementasi dan hasil program PPK hasil pada mata pelajaran Bahasa Perancis di SMA negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan model evaluasi Countenance Stake. Subjek penelitian yaitu guru mata pelajaran Bahasa Perancis di SMA negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta dan siswa yang mendapat mata pelajaran Bahasa Perancis di kelas. Sampel penelitian ditentukan menggunakan teknik propotional stratified random sampling dengan rumus perhitungan Krejcie dan Morgan. Sumber informasi dalam penelitian ini adalah lima guru, 159 siswa kelas X, 30 siswa kelas XI, dan 159 siswa kelas XII dari SMAN 10 Yogyakarta, SMAN 1 Depok Sleman, dan SMAN 1 Sanden Bantul. Evaluasi implementasi program ditinjau dari pemahaman guru, implementasi dan hasil dari implementasi program PPK. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, wawancara, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman dan perencanaan guru terkait program PPK berkategori cukup baik, sedangkan pelaksanaan program berkategori baik. Siswa kelas X memiliki karakter komunikatif, toleran, kerjasama, dan mandiri yang baik, sedangkan tanggungjawab siswa berkategori cukup baik. Siswa kelas XI memiliki karakter komunikatif, kerjasama, dan tanggungjawab yang baik, dan toleransi siswa sangat baik, namun karakter mandiri siswa berkategori cukup baik. Siswa kelas XII memiliki karakter komunikatif, toleran, kerjasama, mandiri, dan tanggungjawab yang baik.Nur Hamidah Assa'diyahSamsul Hadi2022-05-11T07:17:07Z2022-05-11T07:17:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73003This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/730032022-05-11T07:17:07ZPengembangan Tes Diagnostik Kemampuan Berpikir Kritis Pada Mata Pelajaran Fisika.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis konstruk instrumen tes diagnostik kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran fisika (2) menganalisis kualitas soal tes diagnostik (3) mendeskripsikan hasil tes diagnostik kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran fisika dan (4) menguji keefektifan instrumen tes dalam mendiagnosis kelemahan berpikir kritis peserta didik MAN di Kota Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang prosedur pengembangannya menggunakan kombinasi model pengembangan Departemen Pendidikan Nasional (2007) dengan prosedur pengembangan tes dari Mardapi (2017) yang terdiri atas 11 langkah yaitu: (1) mengidentifikasi kompetensi dasar yang belum tuntas, (2) menentukan kemungkinan akar penyebab masalah, (3) mengembangkan spesifikasi tes, (4) menulis tes, (5) menilai tes oleh ahli, (6) melaksanakan uji coba tes, (7) menganalisis kualitas butir tes, (8) memperbaiki tes, (9) merakit tes, (10) melakukan tes, dan (11) menginterpretasi hasil tes. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas XI MAN di Kota Yogyakarta. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah tes diagnostik kemampuan berpikir kritis sedangkan lembar validasi dan pedoman wawancara digunakan sebagai Instrumen pendukung dalam penelitian ini. Pedoman wawancara memiliki nilai CVR dan CVI sebesar 0,99 yang artinya instrumen ini berada kategori valid. Analisis data menggunakan uji CVR untuk mengecek tingkat validitas isi instrumen tes, analisis EFA untuk mengecek tingkat validitas konstruk instrumen tes dan uji PCM untuk menganalisis kualitas butir soal tes, dan analisis deskriptif untuk mendiagnosa kemampuan berpikir kritis siswa.
Hasil penelitian menunjukkan konstruk instrumen tes diagnostik kemampuan berpikir kritis disusun berdasarkan penyesuaian indikator kemampuan berpikir kritis dengan indikator materi fisika. Tes diagnostik kemampuan berpikir kritis memenuhi validitas isi dengan nilai CVR dan nilai CVI butir soal masing-masing yaitu 0,99 (kategori sangat baik). Untuk hasil validitas konstruk, nilai KMO adalah 0,762 (memenuhi validitas konstruk). Nilai reliabilitas tes tersebut adalah Cronbach's Alpha sebesar 0,777 (memenuhi kriteria reliabel). Kualitas butir menunjukkan nilai log likelihood sebesar -4713.892 artinya data uji coba tes cocok dengan model PCM. Hasil analisis tes diagnostik menunjukkan kemampuan hasil berpikir kritis siswa MAN di kota Yogyakarta pada mata pelajaran fisika berada pada kategori rendah. Indikator deduksi merupakan indikator kemampuan berpikir kritis yang memiliki perolehan skor paling tinggi dengan persentase 48,37%, sedangkan indikator evaluasi argumen merupakan indikator kemampuan berpikir kritis yang memiliki skor paling rendah dengan persentase hanya 36,71%. Hasil uji keefektifan menujukkan diagnosa kelemahan siswa dalam berpikir kritis paling lemah pada indikator evaluasi argumen dan indikator kesimpulan dengan persentase 23,53% dan 18,63%.AM Muh. AsriadiSamsul Hadi2021-10-19T04:01:44Z2021-10-19T04:01:44Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/71148This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/711482021-10-19T04:01:44ZPengembangan Tes Peminatan Berbasis Computerized Adaptive Testing Menggunakan Pendekatan Fuzzy Expert System.Tes Peminatan merupakan salah satu alternative upaya untuk mengukur kemampuan dan potensi siswa pada suatu hal atau bidang studi. Pengembangan tes peminatan pada penelitian ini berfokus pada tes kognitif yaitu kemampuan intelegensi siswa dalam berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan menghasilkan (1) model inferensi computerized adaptive testing (CAT) dengan algoritma fuzzy expert system (CAT FES) dalam prosedur pemilihan butir soal yang tepat dengan kemampuan siswa, (2) keberfungsionalitasan CAT FES dalam prosedur pemilihan butir soal yang tepat dengan kemampuan siswa, dan (3) performansi sistem CAT FES untuk mengukur kemampuan siswa, dan (4) sistem aplikasi (CAT FES) yang tepat dan akurat dalam merekomendasikan peminatan siswa.
Penelitian dengan pendekatan Research and Development (R&D) ini terbagi dalam dua tahap yaitu (1) tahap pengembangan aplikasi CAT berbasis FES, (2) tahap implementasi produk CAT berbasis FES. Tahap pengembangan aplikasi mengacu pada model Pressman yaitu model waterfall melalui empat tahap utama yaitu (1) analisis, (2) desain atau perancangan, (3) implementasi, dan (4) pengujian. Pada tahap implementasi produk, dilakukan uji coba program CAT FES pada siswa-siswi kelas IX di laboratorium SMP N 5 Yogyakarta. Materi tes yang diujikan adalah 5 paket tes yang terdiri dari paket Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan angket yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Aplikasi CAT FES yang dikembangkan menggunakan model inferensi Tsukamoto dapat mengemas pemilihan butir tes yang tepat sesuai dengan kemampuan siswa, (2) Aplikasi CAT-FES mampu (a) mengelola bank soal, (b) menampilkan butir tes pertama berdasarkan hasil PreTest, (c) menampilkan butir-butir tes sesuai dengan kemampuan siswa, (d) memunculkan pilihan jawaban secara acak, dan (e) mengatur banyaknya butir tes yang diberikan kepada siswa sesuai dengan tingkat kemampuannya, (3) Aplikasi CAT-FES mampu mengukur kemampuan siswa (4) Aplikasi CAT-FES berhasil memberikan rekomendasi peminatan kepada siswa sesuai dengan hasil pada lima mata pelajaran.Fitri WulandariSamsul Hadi2021-02-25T04:13:29Z2021-10-26T02:42:59Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70107This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/701072021-02-25T04:13:29ZModel Seleksi Masuk Program Pendidikan Keguruan Matematika.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model seleksi yang sesuai untuk penerimaan mahasiswa baru program pendidikan keguruan matematika. Model tersebut memuat tiga komponen teknis yaitu asesmen, prediksi, dan keputusan. Setiap komponen teknis tersebut berisi instrumen, prosedur, dan orang. Penelitian difokuskan pada pembuktian validitas dan reliabilitas instrumen seleksi yang dihasilkan.
Pengembangan model dilakukan mengikuti Roe, yaitu melalui enam tahapan: definisi, analisis, sintesis, simulasi, evaluasi, dan keputusan. Untuk pembuktian validitas, sampel diambil dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Unit sampelnya adalah mahasiswa program pendidikan guru matematika angkatan 2013/2014. Sampel berukuran 101 mahasiswa diperoleh dengan cara purposive sampling. Struktur datanya merupakan longitudinal dua waktu, yaitu sebelum dan setelah masa praktik pengajaran mikro. Data prediktor diambil pada akhir tahun kedua, sedangkan data kriteria diambil pada akhir tahun ketiga. Sebagai prediktornya adalah bakat keguruan yang direfleksikan oleh kemampuan penalaran, kecerdasan emosi, dan orientasi tujuan. Sementara kriterianya adalah kesuksesan studi yang direfleksikan oleh IPK dan performa praktik pengajaran mikro. Data hasil uji coba dianalisis menggunakan SEM─PLS untuk pembuktian validitas konvergen, validitas diskriminan, dan validitas prediktif.
Disain model seleksi masuk program pendidikan keguruan matematika yang dihasilkan adalah berupa model seleksi dua-tahap (sekuensial). Tahap pertama adalah penyaringan berdasarkan Prior Learning Achievement (PLA) pada bidang studi matematika dan bahasa Indonesia. Tahap kedua adalah seleksi berdasarkan tes bakat keguruan yang berisi tes penalaran, kecerdasan emosi, dan orientasi tujuan. Sementara informasi tentang tipe kepribadian dijadikan sebagai bahan pertimbangan tambahan untuk penerimaan, juga sebagai bahan untuk pemberian saran alternatif kepada pelamar yang ditolak. Validitas dan reliabilitas instrumen telah terbukti berasarkan data empirik.Budi ManfaatSamsul Hadi2019-11-11T02:41:15Z2021-11-01T03:20:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66578This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/665782019-11-11T02:41:15ZEvaluasi Implementasi UNBK tingkat SMP di Kabupaten Klaten.Proses implementasi UNBK tingkat SMP di Kabupaten Klaten masih memiliki kendala dalam pelaksanaannya, sehingga banyak sekolah penyelenggara yang masih mengalami kesulitan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap implementasi UNBK tingkat SMP di Kabupaten Klaten, yang meliputi: (1) tahap antecedent yaitu aspek pemahaman operasional komputer dan sarana dan prasarana UNBK; (2) tahap transaction yaitu tata tertib dan prosedur pelaksanaan UNBK utama; dan (3) tahap outcomes yaitu efektifitas dan dampak implementasi UNBK
Kegiatan evaluasi menggunakan evaluasi Stake Countenance Models. Populasi dari penelitian ini adalah guru yang bertugas sebagai proktor, teknisi dan pengawas UNBK, dan siswa sebagai peserta UNBK. Sampel penelitian ini adalah 30 guru yang bertugas sebagai proktor, teknisi dan pengawas UNBK dan 45 siswa sebagai peserta UNBK, yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan angket, lembar observasi, dan telaah dokumen administrasi. Analisis data menggunakan teknik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tahap antecedent yang meliputi aspek pemahaman operasional komputer dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung UNBK masuk katagori baik (92,5%); (2) tahap transaction yang meliputi aspek tata tertib pelaksanaan dan prosedur pelaksanaan UNBK utama masuk katagori baik (92%); dan (3) tahap outcomes yang meliputi efektifitas UNBK dan dampak dari implementasi UNBK masuk katagori baik (88,4%). Dengan demikian, implementasi UNBK tingkat SMP di Kabupaten Klaten tetap dilaksanakan karena sudah memenuhi standar POS UNBK, dengan memperbaiki tahap antecedent, yakni kecepatan internet, tahap transaction, yakni perekrutan teknisi, dan tahap outcomes, penggunaan pelindung layar komputer.Wadiyono WadiyonoSamsul Hadi2019-03-13T02:43:38Z2019-03-13T02:43:38Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63114This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/631142019-03-13T02:43:38ZEFEKTIVITAS PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN BAGI CALON GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUANPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah
wajib tempuh bagi mahasiswa jenjang S-1 semua program studi kependidikan di
lingkungan Universitas Negeri Yogyakarta dengan beban studi 3 sks. Penelitian
ini bertujuan melakukan evaluasi pelaksanaan PPL berdasarkan model
pengembangan keprofesionalan Guskey, yang mencakup: (1) mengetahui
peranserta mahasiswa dalam persiapan program PPL sebagai dasar
pengembangan keprofesionalan calon guru, (2) mengetahui mutu pembelajaran
yang dihasilkan mahasiswa selama pelaksanaan PPL di kelas, (3) mengetahui
mutu kerjasama antara UNY-SMK-mahasiswa yang harus dikembangkan agar
dihasilkan peningkatan mutu manajemen program PPL, (4) mengetahui upaya
peningkatan pengetahuan dan keterampilan baru oleh mahasiswa selama PPL
untuk peningkatan kompetensi dan mutu pembelajaran bagi siswa, dan (5)
mengetahui dampak PPL sebagai hasil dasar pengembangan profesional dapat
meningkatkan mutu kompetensi mengajar mahasiswa.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan model
evaluasi pengembangan profesional Guskey. Obyek penelitian ini adalah
persiapan dan pelaksanaan PPL di SMK dengan subyek penelitian mahasiswa
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro dan Mekatronika, Fakultas Teknik UNY
sebanyak 50 orang, siswa sebagai peserta didik pada program PPL sebanyak 150
orang, dan guru pembimbing sebanyak 30 orang. Data dikumpulkan dengan
angket yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis secara
deskriptif yang berupa distribusi kategori, modus, dan grafik.
Hasil penelitian dapat diketahui: (1) sebagian besar mahasiswa (94,0%)
peranserta mahasiswa sebelum PPL termasuk dalam kategori lebih dari “Baik”,
(2) mutu pembelajaran mutu pembelajaran sebagian mahasiswa (98,0%)
termasuk kategori lebih dari “Baik”, (3) mutu kerjasama PPL menurut semua
guru (100,0%) yang terlibat dalam program PPL termasuk kategori lebih dari
“Baik” dan menurut sebagian besar mahasiswa PPL (90,0%) termasuk kategori
lebih dari “Baik”, (4) penambahan pengetahuan baru yang dilakukan mahasiswa
selama pelaksanaan selama PPL dapat dirasakan oleh siswa dalam peningkatan
kompetensi siswa (72,0%) dan mutu pembelajaran(78,0%) termasuk kategori
lebih dari “Baik”. Selanjutnya, penambahan keterampilan baru yang dilakukan
mahasiswa selama pelaksanaan selama PPL dapat dirasakan oleh siswa dalam
peningkatan kompetensi sebagian siswa (70,0%) dan mutu pembelajaran
(78,75) termasuk kategori lebih dari “Baik”, dan (5) dampak pengembangan
profesional dalam program PPL dapat dilihat dari capaian setiap kompetensi
mengajar mahasiswa PPL, yaitu: (1) kompetensi pedagogi secara keseluruhan
(100,0%) termasuk kategori lebih dari “Baik”, (2) kompetensi profesional
mahasiswa PPL secara keseluruhan (100,0%) termasuk kategori lebih dari “Baik”,
(3) kompetensi mahasiswa secara keseluruhan (96,6%) kompetensi termasuk
kategori lebih dari “Baik, dan (4) kompetensi sosial mahasiswa secara
keseluruhan (100,0%) termasuk kategori lebih dari “Baik”.Istanto Wahyu DjatmikoSamsul HadiNurhening Yuniarti2019-03-12T04:49:07Z2019-03-12T04:49:07Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63093This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/630932019-03-12T04:49:07ZThe Students Teaching Quality in Teaching Experience Program at Vocational Secondary SchoolsThis paper is a part of study that aimed to
determine the students’ teaching activities quality that carried
out in Teaching Experience Program (TEP) at Vocational
Secondary School (VSS) as foundation of professional
development for teacher candidates. Study conducted by the
evaluation approach of professional development Guskey’s
model. Subjects were 50 students Study Program of Electrical
and Mechatronics Engineering Education, Faculty of
Engineering, State University Yogyakarta. Results of validity
test by product moment and reliability test by Cronbach’s
alpha were known questionnaire coefficients of 0.30 to 0.70 and
0.90 respectively. Study results reveal less of students (48.0%)
had have students’ teaching quality in category of "Very
Good" and 50.0% were "Good", which mean mostly of
students (98.0%) in excess of "Good" category in some
activities of: starting lesson, setting up learning facilities,
teaching-learning interaction, assessing learning process, and
closing lesson.Istanto Wahyu DjatmikoSamsul HadiNurhening Yuniarti2017-02-28T07:06:40Z2022-06-20T01:52:43Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/47572This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/475722017-02-28T07:06:40ZEvaluasi Publikasi Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui Media Massa.Penelitian ini merupakan evaluasi publikasi kebijakan terkait pendidikan menengah kejuruan yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan tujuan untuk memperoleh (1) informasi yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam pemilihan media, materi, strategi dan jadwal publikasi; (2) informasi manajemen publikasi meliputi sumber daya dan perencanaannya; (3) informasi ketepatan, perataan, kecukupan dan efisiensi dalam pendayagunaan materi, media, kebiasaan audien dan strategi publikasi; dan (4) informasi tentang efektifitas publikasi.
Metode penelitian evaluasi ini merupakan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif berlandaskan pada 6 (enam) kriteria yaitu efektifitas, efisiensi, perataan, kecukupan, ketepatan dan daya guna yang dipergunakan untuk menilai komponen-komponen publikasi Direktorat Pembinaan SMK. Sementara komponen publikasi mencakup materi publikasi, media publikasi, kebiasaan audien, dampak publikasi serta komunikator yaitu manajemen publikasi Direktorat Pembinaan SMK. Instrumen yang dipergunakan meliputi panduan wawancara dengan subjek praktisi publikasi di lingkunan Direktorat Pembinaan SMK, panduan observasi dengan lokasi di kantor Direktorat Pembinaan SMK dan angket yang objeknya warga SMK untuk mendapatkan distribusi persepsinya terkait publikasi Direktorat Pembinaan SMK. Proses validasi instrumen dilakukan melalui Teknik Delphy 2 (dua) putaran yang melibatkan ahli evaluasi, ahli komunikasi dan praktisi publikasi dan diakhiri dengan validasi dan ujicoba.
Simpulan penelitian ini secara umum adalah sebagai berikut. (1) Peluang dan kesempatan pada tataran konteks publikasi yang dapat diberdayakan berada pada tingkat moderat; (2) kecukupan sumberdaya dan strategi alternatifnya berada pada tingkat moderat; (3) ketepatan; (4) perataan; dan (5) efisiensi dalam tataran pelaksanaan publikasi Direktorat Pembinaan SMK juga masing-masing dalam tingkat moderat; tetapi, (6) publikasi pada tataran hasil masih dalam tingkat kurang. Media publikasi yang dipergunakan unggul dalam merubah prilaku dan memiliki jangkauan siaran yang baik, tapi ketersediaan alat akses di masyarakat dalam tingkat sedang. Anggaran publikasi masih sangat kecil yaitu paling tinggi 36% dari kecukupan, pemberdayaan hasil evaluasi dan sinergisitas antara kebijakan stategis dengan prioritas publikasi masih pada tingkat kurang. Akan tetapi, manajemen SDM dan alternatifnya sudah termasuk baik dimana semua pekerjaan terkait program publikasi terdistribusi habis. Efisiensi pada penggunaan format pesan atau acara, dan efisiensi pada jadwal tayang masih berada pada tingkat rendah. Sementara, efisiensi dalam penggunaan tokoh berada pada kategori tinggi. Demikian juga, isi pesan yang dipublikasikan merupakan pesan potensial yang memenuhi harapan publik, perataan publikasi bidang keahlian dan kepatuhan pada etika masyarakat termasuk tinggi. Sementara, dampak nyata publikasi yang dilakukan Direktorat Pembinaan SMK masih rendah.Samsul Hadi2016-06-04T05:24:03Z2022-09-21T06:45:51Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/33849This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/338492016-06-04T05:24:03ZEvaluasi Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Program Otomotif di DIYPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi kurikulum berbasis kompetensi pada LKP program otomotif di DIY dalam hal: (1) dukungan lembaga kursus, (2) relevansi tujuan program kursus dengan kebutuhan peserta didik, (3) kesiapan tenaga pendidik, (4) kesiapan peserta didik, (5) kesiapan sarana prasarana, (6) kesiapan dokumen kurikulum, (7) perencanaan materi pembelajaran, (8) pemanfaatan media pembelajaran, (9) penggunaan metode pembelajaran, (10) penilaian pembelajaran, dan (11) pencapaian standar kompetensi lulusan (SKL).
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan kuantitatif. Model evaluasi yang digunakan adalah evaluasi model CIPP (context, input, process, product) dari Stufflebeam. Populasi penelitian terdiri dari pimpinan lembaga kursus, tenaga pendidik, dan peserta didik pada LKP program otomotif di DIY yang sudah terdaftar dan mempunyai Nomor Induk Lembaga Kursus (NILEK). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik deskriptif dengan bantuan komputer program SPSS 17.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dukungan pimpinan lembaga kursus dalam kategori tinggi, (2) relevansi tujuan program dengan kebutuhan peserta didik dalam kategori sangat tinggi, (3) kesiapan tenaga pendidik dalam kategori tinggi, (4) kesiapan peserta didik dalam kategori tinggi, (5) kesiapan sarana prasarana pembelajaran dalam kategori tinggi, (6) kesiapan dokumen kurikulum dalam kategori tinggi, (7) perencanaan materi pembelajaran dalam kategori tinggi, (8) pemanfaatan media pembelajaran dalam kategori sedang, (9) penggunaan metode pembelajaran dalam kategori tinggi, (10) penilaian pembelajaran dalam kategori tinggi, dan (11) pencapaian standar kompetensi lulusan (SKL) dalam kategori sedang.Samsul Hadi