Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T12:34:14ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2012-12-11T03:19:00Z2019-01-29T17:41:28Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8599This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/85992012-12-11T03:19:00ZFENOMENA HOMOSEKSUAL DI KOTA YOGYAKARTAPenelitian Fenomena Homoseksual di Kota Yogyakarta ini
dilatarbelakangi oleh semakin terlihatnya eksistensi para homoseksual serta
melihat pandangan masyarakat yang mana sebagian masyarakat tersebut memiliki
persepsi yang berbeda-beda terhadap keberadaan dan eksistensi homoseksual
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi alasan untuk
memilih jalan hidupnya sebagai homoseksual dan bagaimana pandangan
masyarakat terhadap keberadaan homoseksual tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan sumber data primer lima
homseksual dan lima masyarakat umum. Sumber data sekunder berasal dari
dokumentasi dan kepustakaan melalui buku, media cetak dan internet. Teknik
pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakan.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan teknik
keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber, sedangkan untuk
menganalisis data yang telah terkumpul yaitu dengan teknik analisis data dengan
pedoman analisis interaktif Miles dan Huberman dengan 4 tahap yaitu
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Penelitian terhadap para homoseksual ini pun diperlukan pendekatan personal
sehingga informasi yang didapatkan bersifat akurat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) alasan memilih jalan hidup sebagai
homoseksual diantaranya adalah kebutuhan seksual yang mana dirasakan oleh
kaum homoseks atau gay hanya bisa tertarik dengan sesama laki-laki saja, trauma
percintaan dengan lawan jenis yang dirasakan cukup dalam oleh laki-laki
sehingga memilih pasangan yang sejenis dengan harapan rasa sakitnya tidak
terulang dan pengalaman seks yang kurang menyenangkan (sodomi)
mengakibatkan trauma berkepanjangan yang akhirnya menjadikan apa yang telah
dialaminya sebagai pengalaman seks dan berlanjut sampai dengan waktu yang
lama. 2) Pada dasarnya semua narasumber (masyarakat umum) berasumsi sama
bahwa homoseksual merupakan individu dengan orientasi seks yang tidak wajar.
Sikap yang ditunjukan terhadap para homoseksual berbeda-beda, ada yang
cenderung terbuka dan bisa menerima keberadaannya, ada pula yang kurang bisa
menerima keberadaannya bahkan ada yang sama sekali tidak bisa menerima
keberadaanya sehingga para homoseksual kerap mendapatkan cibiran dari
sebagian masyarakat.
Kata Kunci: Homoseksual, Masyarakat dan Kota YogyakartaLESTARI GESTI