Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T06:30:24ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-07-06T03:16:25Z2015-07-06T03:16:25Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22681This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/226812015-07-06T03:16:25ZPENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA VIRTUAL
BERBASIS COGNITIVE LOAD THEORYAlat peraga matematika manual tersedia di semua Laboratorium Pendidikan
Matematika di Indonesia yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam melakukan
kegiatan abstraksi atau menemukan konsep serta prinsip matematika. Karena bersifat manual
maka dalam menggunakannya siswa bersentuhan langsung dengan alat peraga tersebut
sehingga diperlukan alat peraga sejumlah siswa di dalam kelas. Selain itu penggunaan alat
peraga manual juga memerlukan bahan-bahan yang banyak dan beragam, misalnya alat
peraga timbangan memerlukan alat penimbangan itu sendiri dan benda-benda yang hendak
ditimbang. Dengan demikian alat peraga matematika perlu divirtualkan agar lebih interaktif
serta praktis dalam hal penggunaannya.
Pengembangan alat peraga matematika virtual dilakukan melalui penelitian
pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan 4D-Model yang
terdiri dari tahapan define, design, develop, dan disseminate. Keempat tahapan D dalam 4D-
Model tersebut merupakan tahap-tahap atau sintaks dalam melakukan pengembangan yang
akan dilakukan selama 3 tahun. Pada tahun 2013 kegiatan penelitian yang telah dilakukan
adalah kegiatan define, design, serta develop.
Hasil penelitian yang dicapai adalah telah diperoleh prototipe alat peraga matematika
virtual yang digunakan untuk materi pembulatan ke bilangan satuan, puluhan, serta ratusan.
Prototipe alat perga vrtual yang mengaplikasikan cognitive load theory tersebut diberi nama
“Mari Menimbang.” Untuk melihat validitas prototipe alat peraga virtual yang dikembangkan
adalah dengan cara dinilaikan kepada tiga ahli dan sepuluh praktisi. Ketiga ahli tersebut
terdiri atas seorang ahli media berbasis ICT, seorang ahli materi matematika, dan seorang ahli
pendidikan matematika. Sedangkan kesepuluh praktisi adalah guru-guru matematika yang
berpengalaman dalam melaksanakan pembelajaran matematika di kelas. Hasil penilaian ahli
terhadap aspek Kognitif Instrinsik, Kognitif Ekstra, Syarat Didaktik, Syarat Konstruksi, dan
Syarat Teknis berturut-turut adalah 3,17, 3,1. 3,17, 3,08, 3,4, dan 3,33 yang masing-masing
berkriteria baik. Adapun hasil penilaian praktisi terhadap enam aspek yang sama berturutturut
3,73, 3,53, 3,58, 3,6, 3,54, dan 3,73 yang masing-masing berkriteria sangat baik. Secara
keseluruhan penilaian ahli terdapat laboratorium pendidikan matematika virtual adalah 3,19
dengan kriteria baik sedangkan para praktisi memberi nilai 3,6 dengan kriteria sangat baik.Sugiman SugimanRosnawati R.M.Ed. Endah Retnowati2015-07-06T03:13:52Z2015-07-06T03:13:52Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22675This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/226752015-07-06T03:13:52ZPENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA VIRTUAL
BERBASIS COGNITIVE LOAD THEORYAlat peraga matematika manual tersedia di semua Laboratorium Pendidikan
Matematika di Indonesia yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam melakukan
kegiatan abstraksi atau menemukan konsep serta prinsip matematika. Karena bersifat manual
maka dalam menggunakannya siswa bersentuhan langsung dengan alat peraga tersebut
sehingga diperlukan alat peraga sejumlah siswa di dalam kelas. Selain itu penggunaan alat
peraga manual juga memerlukan bahan-bahan yang banyak dan beragam, misalnya alat
peraga timbangan memerlukan alat penimbangan itu sendiri dan benda-benda yang hendak
ditimbang. Dengan demikian alat peraga matematika perlu divirtualkan agar lebih interaktif
serta praktis dalam hal penggunaannya.
Pengembangan alat peraga matematika virtual dilakukan melalui penelitian
pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan 4D-Model yang
terdiri dari tahapan define, design, develop, dan disseminate. Keempat tahapan D dalam 4D-
Model tersebut merupakan tahap-tahap atau sintaks dalam melakukan pengembangan yang
akan dilakukan selama 3 tahun. Pada tahun 2013 kegiatan penelitian yang telah dilakukan
adalah kegiatan define, design, serta develop.
Hasil penelitian yang dicapai adalah telah diperoleh prototipe alat peraga matematika
virtual yang digunakan untuk materi pembulatan ke bilangan satuan, puluhan, serta ratusan.
Prototipe alat perga vrtual yang mengaplikasikan cognitive load theory tersebut diberi nama
“Mari Menimbang.” Untuk melihat validitas prototipe alat peraga virtual yang dikembangkan
adalah dengan cara dinilaikan kepada tiga ahli dan sepuluh praktisi. Ketiga ahli tersebut
terdiri atas seorang ahli media berbasis ICT, seorang ahli materi matematika, dan seorang ahli
pendidikan matematika. Sedangkan kesepuluh praktisi adalah guru-guru matematika yang
berpengalaman dalam melaksanakan pembelajaran matematika di kelas. Hasil penilaian ahli
terhadap aspek Kognitif Instrinsik, Kognitif Ekstra, Syarat Didaktik, Syarat Konstruksi, dan
Syarat Teknis berturut-turut adalah 3,17, 3,1. 3,17, 3,08, 3,4, dan 3,33 yang masing-masing
berkriteria baik. Adapun hasil penilaian praktisi terhadap enam aspek yang sama berturutturut
3,73, 3,53, 3,58, 3,6, 3,54, dan 3,73 yang masing-masing berkriteria sangat baik. Secara
keseluruhan penilaian ahli terdapat laboratorium pendidikan matematika virtual adalah 3,19
dengan kriteria baik sedangkan para praktisi memberi nilai 3,6 dengan kriteria sangat baik.Sugiman SugimanRosnawati R.M.Ed. Endah Retnowati2012-10-29T02:06:11Z2012-10-29T02:06:11Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/6895This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/68952012-10-29T02:06:11ZKeterbatasan Memori dan Implikasinya dalam Mendesain Metode Pembelajaran MatematikaProses kognitif melibatkan tiga unsur utama dalam sistem memori manusia, yaitu memori penginderaan, memori pekerja dan memori jangka panjang. Memori penginderaan dan memori bekerja mempunyai keterbatasan dalam menyimpan (menahan) informasi, baik jumlah maupun durasinya. Memori penginderaan berfungsi untuk mempersepsikan informasi yang diterima oleh alat indera, yang kemudian akan dipilih dan diberi makna oleh memori bekerja. Memori pekerja berfungsi untuk mengorganisasikan informasi tersebut, membentuk (mengkonstruksi) pengetahuan dan menyimpannya ke memori jangka panjang. Memori jangka panjang mempunyai ketakterbatasan dalam menyimpan informasi. Informasi di dalam memori jangka panjang berperan penting dalam proses-proses kognitif selanjutnya.
Proses kognitif dalam sistem memori ini menentukan bagaimana pengetahuan dibangun dan disimpan dengan baik oleh seseorang. Oleh karenanya, prinsip kerja (fungsi) dari setiap unsur di sistem memori berkonsekuensi dalam penyajian materi pembelajaran. Sedangkan, teknik penyajian materi pembelajaran turut menentukan keefektifan metode pembelajaran yang dilaksanakan. Artikel ini akan membahas sistem memori yang terlibat dalam proses pembentukan pengetahuan dan implikasinya dalam mendesain metode pembelajaran matematika efektif.
Kata kunci: proses kognitif, konstruksi pengetahuan, metode pembelajaran
1M.Ed. Endah Retnowati