Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T06:17:35ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-04-14T01:44:20Z2019-01-29T20:53:19Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/16256This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/162562015-04-14T01:44:20ZEKSISTENSI KESENIAN "CEPETAN ALAS CINTA KARYA BUDAYA" DI DUSUN KARANG JODHO DESA KARANGGAYAMKECAMATAN KARANGGAYAM KABUPATEN KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAHPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi kesenian
Cepetan Alas di Dusun Karangjoho, Desa Karanggayam, Kecamatan
Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan berupa
kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Pelaksanaan penelitian dilakukan di
Dusun Karangjoho, Desa Karanggayam, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten
Kebumen. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara,
dokumentasi, dan pengamatan terhadap masyarakat Dusun Karangjoho. Instrumen
dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, yaitu peneliti merencanakan,
melaksanakan penelitian, serta melakukan pengumpulan data, menganalisis,
menyajikan data, serta menarik kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan
triangulasi sumber yang dilakukan untuk menguji validitas data tentang eksistensi
kesenian Cepetan Alas. Dengan demikian dapat dilakukan analisis data dengan
beberapa tahap yaitu: 1. Mereduksi data, 2. Menyajikan data, 3. Penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa eksistensi kesenian Cepetan Alas
di Dusun Karangjoho merupakan kesenian rakyat yang berfungsi sebagai hiburan
bagi masyarakat setempat. Sejarah lahirnya kesenian Cepetan Alas yaitu sekitr
tahun 1943 diciptakan oleh (Alm) bapak Lamijan. Bentuk penyajian dari kesenian
Cepetan Alas dilihat dari gerak, desain lantai, tata rias, tata busana, properti,
iringan, dan tempat pertunjukan. Bentuk sajian kesenian Cepetan Alas ada lima
bagian yaitu 1. bagian Pambuka, 2. bagian Babadan, 3. bagian Jejer, 4. bagian
Kiprah, dan 5. bagian Ndem-ndeman. Usaha agar kesenian Cepetan Alas tetap
eksis antara lain dari kostum yang dikenakan oleh para penari dahulu sederhana
sekarang sudah sesuai dengan karakter yang dibawakan dan musiknya dari
menggunakan bedug dan kenthongan saja sekarang ini sudah menggunakan
gamelan. Ada juga faktor yang mempengaruhi masyarakat desa yaitu adanya
faktor internal dan faktor eksternal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semua
kalangan baik dari pemuda desa dan dusun setempat, pelaku seni, perangkat desa
serta masyarakat dapat melestarikan kesenian Cepetan Alas agar makin eksis tidak
tergerus oleh jaman modern sekarang iniEko Eko Budi Rahayu-