Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T07:57:59ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-03-04T02:24:37Z2019-03-06T00:45:03Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12291This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122912015-03-04T02:24:37ZANALISIS PERILAKU CURAH HUJAN DI ATAS KOTOTABANG SAAT BULAN BASAH DAN BULAN KERINGAnalisis karakteristik curah hujan di atas Sumatera Barat, khususnya di atas Kototabang dapat ditinjau dari dua aspek. Pertama dari aspek data curah hujan hasil pengukuran Mini Automatic Weather Station (MAWS) dan Optical Rain Gauge (ORG). Hasilnya menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pemantauan data MAWS dan ORG curah hujan yang terjadi di atas Kototabang tidak selalu berasal dari Kototabang itu sendiri, melainkan berasal dari daerah lain. Hal tersebut teramati dengan jelas dari data XDR (X-band Doppler Radar), yang menunjukkan distribusi atau sebaran awan yang ada di atas Kototabang relatif lebih banyak di saat musim kemarau dibandingkan dengan musim hujan. Walaupun demikian awan tersebut tidak menjadi hujan. Faktor utama yang menyebabkan hal tersebut diduga adanya adveksi udara panas dari Lautan Hindia yang membawa kumpulan awan-awan tadi bergerak ke arah timur dan jauh meninggalkan Kototabang dan kawasan sekitarnya. Berdasarkan hasil pemantauan data Temperature Black Body (TBB) untuk melihat atau menganalisis tinggi puncak awan, dan data X-Band Doppler Radar (XDR) untuk melihat kondisi dasar awan. Umumnya awan – awan yang terbentuk di atas Kototabang adalah awan – awan tinggi yang dicirikan oleh awan-awan dingin (< 0 oC) yang relatif konstan. Hasil kajian awal ini perlu ditindaklanjuti mengingat data dan waktu yang digunakan dalam studi ini sangatlah singkat. Oleh karena itu perlu dilakukan studi lebih lanjut.Hermawan Eddy2015-03-04T02:24:37Z2019-03-06T00:45:05Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12293This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/122932015-03-04T02:24:37ZPENGEMBANGAN MODEL PREDIKSI OLR-MJO BERBASIS HASIL ANALISIS MODEL STATISTIK BOX-JENKINS (ARIMA)Studi ini menekankan pentingnya pengembangan model prediksi Madden-Julian Oscillation (MJO) sebagai osilasi (embutan) dominan yang ada di kawasan Indonesia dan sekitarnya. Banyak metode yang digunakan, mulai yang berbasis dinamik, statistik ataupun kombinasi keduanya. Pada makalah ini, kami lebih mefokuskan kepada penggunaan metode analisis deret waktu (time-series) statistik Box-Jenkins dalam memprediksi perubahan atau fluktuasi besarnya radiasi gelombang panjang (dikenal sebagai OLR = Outgoing Longwave Radiation) sebagai salah satu parameter penting dalam memprediksi terjadinya MJO di atas kawasan Indonesia. Analisis metode ini ini dibagi dalam tiga tahap, yaitu : identifikasi model, penaksiran parameter dan uji diagnostik yang digunakan untuk menganalisis data deret waktu stasioner maupun tidak stasioner. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa data time-series yang dianalisis, umumnya tidaklah bersifat stasioner (membentuk pola atau keteraturan tertentu). Padahal ini adalah syarat utama yang harus dipenuhi, bila kita ingin membuat model prediksinya. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan differencing atau transformasi untuk menstasionerkan data time-series tadi. Sebagai salah satu parameter utama dalam mengkaji fenomena MJO, maka dalam studi ini, digunakan data anomali pentad OLR (dalam satuan Watt/m2) yang berada di atas kawasan Indonesia, mulai dari 100o BT, 120o BT, dan 140o BT periode 3 Januari 1978 hingga 12 Juni 1980. Awalnya, ini merupakan data time-series OLR yang tidak stasioner. Setelah melalui tahapan analisis Box-Jenkins, maka model ARIMA yang cocok untuk posisi 100o BT dan 120o BT adalah sama, yakni ARIMA (2,1,1), sementara untuk posisi 140o BT adalah ARIMA (1,1,2). Informasi lebih lanjut tentang model Box-Jenkins yang digunakan, termasuk tahapan analisis yang dipakai dan berapa lama model tadi valid untuk dapat diterapkan, akan kami bahas dalam makalah ini.Hermawan Eddy