Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T12:59:52ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2016-12-05T08:41:24Z2019-01-30T12:05:17Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44242This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/442422016-12-05T08:41:24ZEKSPLORASI KEPRIBADIAN WARIA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI INDIVIDUALPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kepribadian waria melalui elemen-elemen yang terdapat dalam teori psikologi individual. Elemen-elemen dalam psikologi individual yang digunakan dalam penelitian ini mencakup persepsi subyektif, perjuangan ke arah superioritas, finalisme fiksional, minat sosial, dan gaya hidup.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan fenomenologi dengan melalui empat tahapan desain penelitian yaitu tahap pralapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, serta tahap evaluasi dan pelaporan. Subyek dalam penelitian ditentukan melalui teknik purposive yaitu empat orang waria dewasa yang telah menjalani kehidupan waria selama lebih dari dua tahun, menunjukkan penampilan dan perilaku yang cenderung berlainan dengan gender fisiologis, dan memiliki kesulitan atau ketidaknyamanan dalam bidang sosial, lapangan pekerjaan, dan area kehidupan lain sebagai seorang waria. Data penelitian didapatkan melalui teknik wawancara dan observasi kemudian dianalisis menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Waktu penelitian dilakukan selama 8 bulan berawal dari Maret sampai dengan Oktober 2016. Sementara itu uji keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi metode dan sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepribadian waria dipengaruhi oleh persepsi subyektif masing-masing waria terkait dengan status waria yang dimilikinya dengan pengaruh dari berbagai faktor seperti lingkungan. Seluruh subyek dalam penelitian meyakini bahwa status waria adalah takdir mereka yang tidak dapat dirubah. Meskipun demikian subyek I dan E memiliki pemahaman bahwa waria merupakan hal yang tidak sepenuhnya benar. Begitu juga subyek S yang meyakini waria adalah suatu kelainan. Hal tersebut mempengaruhi bagaimana masing-masing subyek membentuk finalisme fiksional, berjuang ke arah superioritas, dan membentuk gaya hidupnya. Subyek NA begitu tegas meyakinkan orang lain bahwa ia adalah waria, sementara subyek S, I dan E lebih cenderung membebaskan orang lain menganggap dirinya sebagai waria ataupun bukan. Meskipun demikian seluruh subyek mampu mengembangkan minat sosial dengan baik.
Kata kunci : kepribadian, waria, psikologi individualDevie Devie Lya Saraswatidevielya94@gmail.com