Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T11:34:05ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-07-08T04:10:06Z2015-07-08T04:10:06Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22951This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/229512015-07-08T04:10:06ZADAPTASI PENGGUNAAN GAME THEORY DI BIDANG ILMU AKUNTANSIGame Theory merupakan teori yang pada awalnya dibangun dan kembangkan
melalui analisis matematika. Teori yang mempelajari proses interaksi antar pihak dalam
proses pengambilan keputusan ini, telah cukup dikenal di bidang lain seperti: ekonomika
dan bisnis, psikologi, ilmu politik, biologi, ilmu komputer dan logika, bahkan filsafat.
Sebagai hasil pengembangan metode dari bidang matematika terapan, Game Theory telah
banyak digunakan dalam studi yang sangat luas dan bervariasi atas perilaku manusia.
Namun dalam bidang akuntansi, penggunaan Game Theory belum sepenuhnya
diaplikasikan untuk mengembangkan bangunan keilmuan serta membangun teori yang
dipergunakan sebagai dasar fundamental penelitian. Hal ini tentunya sangat disayangkan,
mengingat potensi untuk adaptasi terhadap penggunaan Game Theory terbuka luas untuk
mengembangkan bangunan keilmuan bidang akuntansi. Hal ini dimungkinkan mengingat
akuntansi seting fenomena dalam akuntansi seringkali merupakan interaksi antar pihakpihak
yang memiliki kepentingan untuk proses pengambilan keputusan yang bersifat
ekonomik. Dengan latar belakang ini kita memiliki kesempatan untuk mereferensi Game
Theory guna mendasari beragam isu yang terdapat dalam bidang akuntansi.
Game Theory memodelkan interaksi antara dua atau lebih pemain dan berusaha
untuk menciptakan model serta memprediksi hasil dari konflik antar individuindividu
yang rasional yang seringkali muncul dengan adanya ketidakpastian dan asimetri
informasi. Penelitian ini mengasumsikan bahwa pemain merupakan pihak yang rasional
dan mereka menginginkan untuk memaksimalkan utilitas ekpektasiannya. Game Theory
menganalisis pengambilan keputusan dan strategi yang dilakukan tiap pemain dalam
suatu konflik. Interaksi ini timbul dalam adanya ketidakpastian dan asimetri informasi.
Hal ini membuat Game Theory dirasakan cocok untuk mendasari konflik antara agenprinsipal
yang
seringkali
disebabkan
timbulnya
informasi
asimetri
dan
seringkali
menjadi
dasar
dari
seting
pada
fenomena
akuntansi.
Tindakan
yang
diambil
oleh
penain
lain
bisa
sangat
sulit untuk diprediksi, karena tindakan yang dipilih oleh satu pemain akan
bergantung pada tindakan apa yang pemain lain pikirkan dan sebaliknya. Game theory ini
akan lebih kompleks dari teori keputusan.
Potensi penggunaan dan aplikasi Game Theory di bidang akuntansi sangat
potensial untuk mengembangkan ilmu akuntansi. Bidang-bidang tersebut adalah:
iii
hubungan agensi, bidang auditing, managemen laba, kontrak kerja serta kompensasi
manager. Sedangkan interaksi antar pemain yang bisa diobservasi dan diteliti
menggunakan Game Theory ini bisa meliputi seting yang seringkali terjadi dalam ilmu
akuntansi, misalnya: Investor vs Manager, Prinsipal vs Agen, Manager vs Kreditor,
Manager vs Regulator dan Manager vs Auditor
Kegiatan penelitian ini memiliki beberapa tahapan. Tahap pertama
mengumpulkan literatur dan menganalisis pembentukan Game Theory serta proses
adaptasinya di keilmuan yang lain. Tahap kedua mengumpulkan dan menganalisis
potensi penggunaan Game Theory pada tiap bidang akuntansi yang melibatkan interaksi
dalam proses pengambilan keputusan ekonomik. Tahap ketiga adalah membangun disaindisain
riset yang dimungkinkan dalam adapatasi Game Theory untuk pengembangan
keilmuan di bidang akuntansi. Tahap keempat, penyusunan bahan ajar dan buku yang
mengulas mengenai adaptasi penggunaan Game Theory dalam bidang keilmuan
akuntansi.
Target Penelitian ini adalah memampukan bertumbuhnya bangunan keilmuan
dalam bidang akuntansi dengan mengadaptasi penggunaan Game theory untuk
mengobservasi proses interaksi pengambilan keputusan dalam seting akuntansi dengan
membuat bahan ajar, buku dan literatur yang relevan untuk mengembangkan bangunan
keilmuan di bidang akuntansi.M.Si., Akt. Denies PriantinahTaman Abdullah2015-07-08T04:08:14Z2015-07-08T04:08:14Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/22950This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/229502015-07-08T04:08:14ZADAPTASI PENGGUNAAN GAME THEORY DI BIDANG ILMU AKUNTANSIGame Theory merupakan teori yang pada awalnya dibangun dan kembangkan
melalui analisis matematika. Teori yang mempelajari proses interaksi antar pihak dalam
proses pengambilan keputusan ini, telah cukup dikenal di bidang lain seperti: ekonomika
dan bisnis, psikologi, ilmu politik, biologi, ilmu komputer dan logika, bahkan filsafat.
Sebagai hasil pengembangan metode dari bidang matematika terapan, Game Theory telah
banyak digunakan dalam studi yang sangat luas dan bervariasi atas perilaku manusia.
Namun dalam bidang akuntansi, penggunaan Game Theory belum sepenuhnya
diaplikasikan untuk mengembangkan bangunan keilmuan serta membangun teori yang
dipergunakan sebagai dasar fundamental penelitian. Hal ini tentunya sangat disayangkan,
mengingat potensi untuk adaptasi terhadap penggunaan Game Theory terbuka luas untuk
mengembangkan bangunan keilmuan bidang akuntansi. Hal ini dimungkinkan mengingat
akuntansi seting fenomena dalam akuntansi seringkali merupakan interaksi antar pihakpihak
yang memiliki kepentingan untuk proses pengambilan keputusan yang bersifat
ekonomik. Dengan latar belakang ini kita memiliki kesempatan untuk mereferensi Game
Theory guna mendasari beragam isu yang terdapat dalam bidang akuntansi.
Game Theory memodelkan interaksi antara dua atau lebih pemain dan berusaha
untuk menciptakan model serta memprediksi hasil dari konflik antar individuindividu
yang rasional yang seringkali muncul dengan adanya ketidakpastian dan asimetri
informasi. Penelitian ini mengasumsikan bahwa pemain merupakan pihak yang rasional
dan mereka menginginkan untuk memaksimalkan utilitas ekpektasiannya. Game Theory
menganalisis pengambilan keputusan dan strategi yang dilakukan tiap pemain dalam
suatu konflik. Interaksi ini timbul dalam adanya ketidakpastian dan asimetri informasi.
Hal ini membuat Game Theory dirasakan cocok untuk mendasari konflik antara agenprinsipal
yang
seringkali
disebabkan
timbulnya
informasi
asimetri
dan
seringkali
menjadi
dasar
dari
seting
pada
fenomena
akuntansi.
Tindakan
yang
diambil
oleh
penain
lain
bisa
sangat
sulit untuk diprediksi, karena tindakan yang dipilih oleh satu pemain akan
bergantung pada tindakan apa yang pemain lain pikirkan dan sebaliknya. Game theory ini
akan lebih kompleks dari teori keputusan.
Potensi penggunaan dan aplikasi Game Theory di bidang akuntansi sangat
potensial untuk mengembangkan ilmu akuntansi. Bidang-bidang tersebut adalah:
iii
hubungan agensi, bidang auditing, managemen laba, kontrak kerja serta kompensasi
manager. Sedangkan interaksi antar pemain yang bisa diobservasi dan diteliti
menggunakan Game Theory ini bisa meliputi seting yang seringkali terjadi dalam ilmu
akuntansi, misalnya: Investor vs Manager, Prinsipal vs Agen, Manager vs Kreditor,
Manager vs Regulator dan Manager vs Auditor
Kegiatan penelitian ini memiliki beberapa tahapan. Tahap pertama
mengumpulkan literatur dan menganalisis pembentukan Game Theory serta proses
adaptasinya di keilmuan yang lain. Tahap kedua mengumpulkan dan menganalisis
potensi penggunaan Game Theory pada tiap bidang akuntansi yang melibatkan interaksi
dalam proses pengambilan keputusan ekonomik. Tahap ketiga adalah membangun disaindisain
riset yang dimungkinkan dalam adapatasi Game Theory untuk pengembangan
keilmuan di bidang akuntansi. Tahap keempat, penyusunan bahan ajar dan buku yang
mengulas mengenai adaptasi penggunaan Game Theory dalam bidang keilmuan
akuntansi.
Target Penelitian ini adalah memampukan bertumbuhnya bangunan keilmuan
dalam bidang akuntansi dengan mengadaptasi penggunaan Game theory untuk
mengobservasi proses interaksi pengambilan keputusan dalam seting akuntansi dengan
membuat bahan ajar, buku dan literatur yang relevan untuk mengembangkan bangunan
keilmuan di bidang akuntansi.M.Si., Akt. Denies PriantinahTaman Abdullah2012-09-12T15:05:25Z2019-10-02T02:15:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5444This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/54442012-09-12T15:05:25ZFENOMENA GLASS CEILING PADA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERANHambatan yang menghadap jenjang karir wanita bekerja bisa jadi tidak tampak (invisible), tetapi dirasakan keberadaannya. Fenomena ini disebut dengan glass ceiling. Eksistensi fenomena ini bisa menurunkan motivasi para wanita bekerja. Wanita karir ketika mendongak dan melihat posisi yang lebih atas harus dicapai melalui halangan yang tidak tampak, yang sulit untuk mereka lalui. Hal ini membuat mereka tidak mampu meraih posisi yang lebih tinggi bahkan posisi puncak. Penelitian-penelitian empirik cenderung mendukung eksisnya fenomena glass ceiling. Analisis terhadap fenomena glass ceiling ini merupakan hal penting. Penggunaan sumber daya optimal dari tenaga kerja wanita tidak akan tercapai apabila porsi besar tenaga kerja yang dicapai kaum wanita tidak memotivasi mereka untuk pencapaian kinerja dan prestasi optimal. Penelitian fenomena glass ceiling ini mempunyai beberapa tujuan. Tujuan tersebut adalah: mengeksplorasi apakah fenomena glass ceiling eksis di kalangan wanita bekerja, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi eksistensi glass ceilling tersebut, seberapa besar peranan faktor tersebut terhadap eksistensi glass ceiling, serta strategi apa saja yang bisa dilakukan wanita bekerja untuk mengatasi hambatan glass ceiling tersebut. Penelitian ini berusaha mengeksplorasi isu penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan dengan in-depth interview terhadap narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa glass ceiling secara umum tidak dirasakan eksistensinya sejauh segala sesuatunya dilakukan dengan penuh komitmen dan tanggungjawab serta mendapat dukungan penuh dari keluarga. Glass ceiling baru akan terasa dalam proses peningkatan jenjang karir struktural, apalagi untuk menuju jabatan puncak. Glass ceiling juga muncul karena faktor internal dari diri wanita itu sendiri. Fenomena glass ceiling juga timbul karena faktor budaya timur yang kurang bisa memperkenankan wanita untuk mencapai posisi pemimpin, serta adanya pandangan masyarakat bahwa wanita dengan posisi karir yang tinggi akan mengorbankan keluarganya. Hal ini menimbulkan perasaan tidak nyaman apabila hendak mencapai posisi puncak dalam karir. Penelitian ini menyajikan dan mengulas hasil wawancara yang dilakukan. Termasuk dalam hasil wawancara tersebut adalah eksistensi fenomena glass ceiling, faktor-faktor yang berperan serta strategi dilakukan untuk mengatasi hambatan glass ceiling tersebut. Kata kunci: glass ceiling, wanita karir FISE, 2007 (PEND. AKUNTANSI)M.Si., Akt. Denies Priantinah