Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T05:08:23ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2015-04-07T00:45:39Z2019-01-29T19:33:46Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/14132This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/141322015-04-07T00:45:39ZRANCANGAN PERCOBAAN TIGA FAKTOR DENGAN PENGUKURAN BERULANG (THREE FACTOR EXPERIMENT WITH REPEATED MEASUREMENT)Rancangan percobaan tiga faktor dengan pengukuran berulang merupakan
percobaan dengan tiga faktor perlakuan dimana beberapa unit percobaan diukur
berulang kali pada waktu yang berbeda. Adanya pengukuran berulang melibatkan
faktor antar subjek (between subject) dan faktor inter subjek (within subject).
Faktor between subject adalah variabel independen. Sedangkan faktor within
subject adalah variabel dependen yang dihitung secara berulang-ulang untuk
semua anggota sampel. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk
menjelaskan rancangan percobaan tiga faktor pengukuran berulang desain one
within-two between, two within-one between, dan three within dengan model tetap
serta contoh penerapannya.
Sebelum melakukan pengujian dengan analisis variansi (ANAVA)
pengukuran berulang, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi normalitas dan
sphericity pada faktor intersubjek. Hipotesis yang diuji pada rancangan percobaan
ini adalah pengaruh dari faktor antar subjek, faktor inter subjek, dan interaksi
faktor inter subjek dan antar subjek. Pengujian hipotesis tersebut menggunakan
statistik uji F.
Contoh penerapan desain one within-two between adalah penelitian untuk
mengetahui pengaruh jenis kerusakan otak, pelatihan, dan jenis uji memori
terhadap jumlah jawaban benar pasien. Jenis kerusakan otak dan pelatihan
merupakan faktor between subject, sedangkan jenis uji memori merupakan faktor
within subject. Hasil pengujian yang diperoleh adalah pelatihan, jenis kerusakan
otak, jenis uji memori, dan interaksi jenis kerusakan otak dengan jenis uji memori
mempengaruhi jumlah jawaban benar pasien. Contoh penerapan desain two
within-one between adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh perbedaan
metode, waktu penilaian, dan lokasi merokok terhadap skala keinginan merokok.
Metode merupakan faktor between subject, sedangkan waktu penilaian dan lokasi
merokok merupakan faktor within subject. Hasil pengujian yang diperoleh adalah
waktu penilaian, lokasi merokok, interaksi metode dengan waktu penilaian, dan
interaksi waktu penilaian dengan lokasi mempengaruhi skala keinginan merokok.
Contoh penerapan desain three within adalah percobaan untuk mengetahui
pengaruh waktu pengujian, jenis lintasan, dan ukuran mobil terhadap jumlah
kesalahan pada kemudi (steering errors). Ketiga faktor tersebut merupakan faktor
within subject. Hasil pengujian yang diperoleh adalah waktu pengujian, jenis
lintasan, ukuran mobil, dan interaksi waktu pengujian dengan ukuran mobil
mempengaruhi jumlah kesalahan pada kemudi (steering errors).Asfarina Chairunisaa