Lumbung Pustaka UNY: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T15:17:22ZEPrintshttp://eprints.uny.ac.id/apw_template/images/sitelogo.pnghttps://eprints.uny.ac.id/2018-01-12T03:45:37Z2022-08-19T00:54:39Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/54935This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/549352018-01-12T03:45:37ZAnalisis Kompetensi pada Kurikulum SMK Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO).Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi kompetensi dalam Kurikulum SMK keahlian TKRO yang dirancang oleh sekolah untuk dimiliki peserta didik dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja di DU/DI dalam bidang jasa servis kendaraan mobil, (2) mengeksplorasi kompetensi tenaga kerja lulusan SMK keahlian TKRO yang dibutuhkan oleh DU/DI dalam bidang jasa servis kendaraan mobil, dan (3) melakukan analisis seberapa jauh kompetensi pada Kurikulum SMK keahlian TKRO yang dirancang oleh sekolah dapat memenuhi kompetensi yang dibutuhkan oleh DU/DI dalam bidang jasa servis kendaraan mobil.
Penelitian deskriptif ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan desain survei terhadap 10 SMK keahlian TKRO di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Sebagai sumber data adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum, dan Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Data survei kompetensi ini diperoleh melalui dokumentasi, wawancara, dan angket. Data kompetensi tenaga kerja lulusan SMK keahlian TKRO yang dibutuhkan DU/DI tersebut dijaring dengan desain Focus Group Discussion (FGD) dari 12 orang wakil industri jasa servis kendaran mobil, yang dilengkapi dengan angket komplemen dan lembar penilaian industri terhadap lulusan SMK keahlian TKRO. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kuantitatif berbentuk persentase dan analisis deskriptif kualitatif.
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Kompetensi yang dirancang untuk dicapai melalui pembelajaran di sekolah diperoleh dari daftar kompetensi, baik berasal dari perangkat kurikulum SMK keahlian TKRO dari pemerintah pusat saja atau yang dikembangkan secara bersama oleh SMK dengan mitra industri. Sepuluh SMK menyantumkan kompetensi aspek pengetahuan, dan keterampilan, 5 SMK menyajikannya dalam aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap, dan satu SMK menyantumkan dalam aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan presentasi. Ada 3 SMK yang mengembangkan materi budaya industri yang merupakan masukan dari mitra industri. (2) Industri jasa servis kendaraan mobil menginginkan kompetensi lulusan SMK, berupa basic knowledge, basic skill, dan attitude skill yang dapat memenuhi ekspektasi customer. Industri juga memerlukan kompetensi berupa: pengetahuan, keterampilan, sikap, berkomunikasi, motivasi, tanggap, meyakinkan customer, minat, dan kerja sama sesuai standar industri. (3) Meskipun materi dari kompetensi pengetahuan, keterampilan, sikap, berkomunikasi, motivasi, tanggap, meyakinkan customer, minat, dan kerja sama tersebut di atas telah dirancang untuk dicapai melalui pembelajaran di sekolah, namun industri menilai baru 5 (55,5%) kompetensi tersebut yang sesuai dengan kebutuhan standar industri.Agus Budiman2015-03-12T06:42:49Z2019-05-09T01:48:42Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/12942This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/129422015-03-12T06:42:49ZPengembangan Instrumen Asesmen Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada Mata Pelajaran Matematika SMP Kelas VIII Semester 1Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan instrumen asesmen matematika berupa soal tes HOTS yang valid dan reliabel, dan (2) mendeskripsikan kualitas soal tes HOTS untuk mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi pada peserta didik SMP kelas VIII.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang diadaptasi dari model pengembangan Borg & Gall, yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut. (1) penelitian dan pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji coba terbatas, (5) revisi produk awal, (6) uji coba lapangan, dan (7) revisi produk akhir. Penelitian dan pengumpulan informasi dilakukan untuk telaah konsep berdasarkan kajian teori yang relevan. Validasi instrumen asesmen dilakukan untuk mengevaluasi kevalidan instrumen asesmen yang berupa butir soal tes HOTS. Validasi dilakukan pada tahap pengembangan produk awal oleh tiga ahli pendidikan matematika. Uji coba empiris butir soal tes HOTS dilakukan dengan menggunakan uji coba terbatas dan uji coba lapangan. Uji coba terbatas dilakukan pada 31 peserta didik SMP Negeri 2 Banjarnegara. Uji coba lapangan dilakukan pada
178 peserta didik yang berasal dari SMP Negeri 1 Banjarnegara, SMP Negeri 2
Banjarnegara, dan SMP Negeri 2 Mandiraja. Analisis data uji coba menggunakan parameter teori tes klasik untuk mengetahui kualitas soal tes HOTS secara empiris.
Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Instrumen asesmen HOTS berupa soal tes HOTS yang terdiri dari 24 butir soal pilihan ganda dan 19 butir soal uraian. Soal tes HOTS ini dihasilkan melalui rangkaian prosedur penelitian dan pengembangan. Hasil penilaian ahli pada aspek materi, konstruksi, dan bahasa pada soal test HOTS menunjukkan bahwa instrumen asesmen tersebut valid dan layak digunakan. Instrumen tersebut juga telah memenuhi kriteria reliabel dengan koefisien reliabilitas soal pilihan ganda sebesar 0,713 dan soal uraian sebesar 0,920. (2) Kualitas butir soal tes HOTS ditunjukkan dari hasil analisis butir soal. Soal pilihan ganda memiliki tingkat kesukaran 0,406 atau dalam kategori sedang, daya pembeda soal 0,330 atau dalam kategori baik, dan pengecoh berfungsi baik. Sedangkan soal uraian memiliki tingkat kesukaran 0,373 atau dalam kategori sedang dengan daya pembeda soal 0,508 atau dalam kategori baik.Agus Budiman2012-08-07T01:44:55Z2012-09-11T09:06:48Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2823This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28232012-08-07T01:44:55ZSTUDI TENTANG MINAT DAN KEBIASAAN MEMBACA KEPUSTAKAAN OTOMOTIF SISWA RUMPUN OTOMOTIF DI SMK SWASTA SE-GUNUNGKIDULAriantoAgus Budiman2012-07-04T03:10:16Z2019-10-02T02:05:47Zhttp://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1509This item is in the repository with the URL: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/15092012-07-04T03:10:16ZPELATIHAN MENDESAIN TURBIN AIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DENGAN MEMANFAATAN SALURAN IRIGASI SELOKAN MATARAM DI DESA BLIGO KECAMATAN NGLUWAR MAGELANGSelokan Mataram dibangun tahun 1944 dan berhulu di dusun Macanan, Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang. Meskipun keberadaan Selokan Mataram telah banyak memberikan manfaat bagi masyarakat Yogyakarta, namun tidak bagi masyarakat Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang Hal ini karena letak Selokan Mataram berada di dataran yang lebih rendah dari areal pertanian yang ada. Oleh karena itu, pada tahun 2008 Pemerintah Desa Bligo berupaya untuk memanfaatkan Selokan Mataram sebagai sumber energi terbarukan dengan membentuk Pengelola Pembangkit Listrik Desa (PLD) yang dilanjutkan dengan membuat sebuah turbin air untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Namun hasilnya tidak maksimal (gagal) karena putarannya terlalu rendah dan tidak stabil sehingga tidak mampu menghasilkan energi listrik. Berdasarkan orientasi awal yang dilakukan oleh penulis terhadap turbin air yang dibuat oleh Pengelola PLD desa Bligo, diketahui bahwa desain yang dipilih tidak sesuai dengan karakteristik aliran selokan Mataram serta tanpa adanya perhitungan dalam menentukan ukuran dalam turbin tersebut. Atas dasar kenyataan tersebut di atas maka perlu peningkatan kemampuan para Pengelola PLD desa Bligo dalam mendesain turbin air melalui pelatihan. Dengan pelatihan ini maka diharapkan Kegiatan PPM program IPTEKS di Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang ini dapat meningkatkan pengetahuan para Pengelola PLD Desa Bligo tentang berbagai macam turbin air yang dapat digunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro serta Memberikan ketrampilan para Pengelola PLD Desa Bligo agar dapat membuat desain turbin air yang benar dan dapat beroperasi. Metode kegiatan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah ceramah dan demonstrasi serta praktek dan pembimbingan. Metodea Ceramah dan Demonstrasi digunakan untuk memberikan informasi dan pemahaman peserta tentang berbagai macam jenis turbin air yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Adapun Praktek dan Pembimbingan digunakan untuk memberikan kesempatan berlatih membuat desain turbin air beserta perhitungan secara tepat. Hasil evaluasi pelaksanaan pelatihan menunjukkan bahwa dari 20 peserta pelatihan yang terdiri dari 15 wakil pemuda dan 5 pengurus listrik desa menunjukkan kehadiran peserta mencapai rata-rata 98% - 100 % dari 8 kali pertemuan yang diadakan. Pengusaan materi pelatihan yang meliputi a) Dasar-dasar tenaga air rata-rata mencapai 95 % ; b) Macam-Macam Kincir Air rata-rata mencapai 95%; c) Jenis Turbin Air rata-rata mencapai 90 % ; d) Desain Turbin Air (80%). Sementara praktik pembuatan bagian-bagian turbin mencapai 70 % yaitu sudu-sudu (blade), rumah turbin, dan poros beserta bearing roda turbin. Akhir dari program pelatihan ini dapat disimpulkan bahwa pelatihan desain turbin mikrohidro telah mampu meningkatkan pengetahuan para Pengelola PLD Desa Bligo tentang berbagai macam turbin air yang dapat digunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro serta Memberikan ketrampilan para Pengelola PLD Desa Bligo untuk dapat membuat desain turbin air yang benar dan dapat beroperasiAgus BudimanAmir FatahJoko Sriyanto